DAILY REPORT 23 March 2017

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 29 March 2017

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 09 February 2017

DAILY REPORT 10 March 2017

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 05 April 2017

DAILY REPORT 03 March 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

Indonesia Outlook

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 01 March 2017

DAILY REPORT 24 November 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 08 March 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 25 January 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 02 February 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 16 January 2017

DAILY REPORT 02 March 2017

DAILY REPORT 22 November 2016

WEEKLY REPORT 20 February 2017

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 09 Desember 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 24 April 2015

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 21 February 2017

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 01 February 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 08 February 2017

DAILY REPORT 09 January 2014

WEEKLY REPORT 27 February 2017

DAILY REPORT 07 February 2017

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 26 January 2017

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 30 Juli 2015

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 28 Juli 2017

DAILY REPORT 16 February 2017

WEEKLY REPORT 14 Aug 2017

DAILY REPORT 20 September 2017

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 16 November 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 18 April 2017

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 12 January 2018

DAILY REPORT 25 Juli 2017

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 07 March 2017

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES PTBA akan lakukan M&A di tahun 2017 PTBA jajaki pasar Srilangka BUMI perkirakan produksi batu bara di 1Q 2017 masih stagnan TINS akan tambah enam kapal baru TINS anggarkan capex Rp2,56 triliun ANTM kerja sama dengan WIKA Kerugian INDY 2016 meningkat 51,58% SMGR targetkan laba tahun 2017 naik 3% YoY SMGR akan lakukan penambangan setelah hasil KLHS Nilai kontrak baru PTPP mencapai Rp 6,6 triliun ADHI segera realisasikan pengembangan kawasan Ciracas ADHI garap properti TOD Rp35 triliun Laba bersih TOTL naik 16,5% YoY pada 2016 SSIA akan dirikan perkantoran & apartemen di kawasan Kuningan SSIA targetkan kontrak Rp 6,8 triliun di tahun 2017 SSIA alokasikan capex tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun RUPSLB SSIA guna divestasi unit usaha jalan tol Cipali tidak kuorum BBNI kaji push payment kartu kredit BBTN garap pasar afflunet, targetkan 10% BBTN terbitkan EBA SP Rp 1 triliun pada April BABP targetkan DPK 2017 tumbuh 12%, penyaluran dana naik 15% JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indeks melaju ke teritorial positif dalam pekan lalu, hal ini telah Support Level 5503/5471/5455 mengindikasikan potensi apresiasi mulai terbatas, seperti tercermin dari Resistance indikator Level Stachastic yang berada 5550/5566/5597 dalam ruang jenuh beli. Indikator MACD Major Trend juga mengkonfirmasikan Upisyarat koreksai bagi IHSG. Meski disisi Minor lainnya TrendIHSG terindikasi positif Up terutama dari MA5 dan MA20 JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5534.093-9.000 15,907.899 9,068.896 LQ-45 921.57-0.802 7,337.030 6,667.912 MARKET REVIEW Bursa saham global melanjutkan penurunannya pada perdagangan Rabu (22/3) di tengah ketidakpastian prospek kebij akan presiden AS, Donald Trump. Pasar mempertanyakan sejauh mana presiden Donald Trump dapat memenuhi kebijakannya seperti yang dijanjikan. Bursa saham Asia melemah karena skeptis atas prospek realisasi kebijakan presiden AS, Donald Trump yang pro pertumbuhan. UU kesehatan yang tidak pasti, termasuk rencana mengganti Obamacare, menyebabkan RUU lainnya seperti pajak dan belanja infrastruktur berpotensi tertunda. Ketidakpastian itu mendorong investor berhati-hati dan menghindari aset berisiko. Pelemahan di bursa Jepang mengabaikan data neraca perdagangan bulan Februari 2017 yang tercatat surplus 813,4 miliar (USD 7,29 miliar) dibanding sebelumnya defisit 1087,6 miliar. Surplus neraca perdagangan Jepang itu berasal dari ekspor yang naik 11,3% YoY dan impor naik 1,2%. Sebelumnya Amerika Serikat melaporkan defisit neraca transaksi berjalan kuartal IV 2016 sebesar USD 112,4 miliar dibanding deifist USD 116 miliar pada periode sebelumnya. People s Bank of China (PboC) menyuntikkan dana melalui operasi pasar terbuka untuk hari ketiga. PboC memompa dana sebesar Yuan 40 miliar (USD 5,8 miliar) pada Rabu (22/3), atau Yuan 110 miliar sejauh ini. Sementara IHSG melemah 0,162% di 5534,093. Namun investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 137,2 miliar. Sedang Bursa saham Eropa tentatif melemah. Pertemuan G20 yang tidak menghasilkan kesepakatan perdagangan saling menguntungkan karena sikap AS, juga menyebabkan negaranegara di dunia khawatir atas kondisi ekonomi dunia yang makin tidak menentu, dimana perdagangan adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, pertemuan G20 menghasilkan kesepakatan perjanjian mengenai perpajakan internasional, yaitu pelaksanaan Automatic Exchange of Information (AeoI) dan prinsip-prinsip penghindaran pajak (Base Erosion and Profit Shifting/BEPS). Dalam program tax amnesty, total aset yang dideklarasikan mencapai lebih dari Rp 4000 triliun dan sepertiganya dari luar negeri. Hal itu menunjukkan banyak basis pajak mengalami erosi dan profit shifting ke negara lain. Pemerintah Indonesia akan mengandalkan AeoI dan BEPS untuk menjaga pajak Indonesia. Sementara itu World Bank memprediksikan PDB riil Indonesia akan tumbuh 5,2% di tahun 2017 atau lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 yang sebesar 5,02%. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan adalah konsumsi rumah tangga yang naik karena rupiah yang stabil mampu meningkatkan kepercayaan konsumen. Upah riil yang lebih tinggi dan pengangguran yang menurun mendukung peningkatan kepercayaan konsumen. Pertumbuhan investasi swasta diperkirakan juga meningkat karena harga komoditas yang mulai pulih. Harga komoditas yang lebih tinggi juga akan mengurangi kendala fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan momentum pertumbuhan ekonomi dari konsumsi, selama inflasi dan kepercayaan masyarakat terjaga, maka konsumsi bisa tumbuh pada atau di atas 5% dan investasi bisa tumbuh sekitar 6%. MARKET VIEW Optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2017 kembali di lontarkan oleh Bank Dunia, pernyataan tersebut diharapkan dapat berdampak positif bagi pasar saham Indonesia seiring adanya kepercayaan terhadap perekonomian nasional ini. Bank Dunia memprediksikan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 persen di 2017 atau lebih tinggi dari realisasi sepanjang 2016 yang mencapai 5,02 persen. Menurut Bank Dunia salah satu faktor pendorong pertumbuhan itu adalah konsumsi rumah tangga yang naik karena rupiah yang stabil mampu meningkatkan kepercayaan konsumen. Selain itu, upah riil yang lebih tinggi dan angka pengangguran yang terus menurun memberikan dukungan bagi peningkatan daya beli konsumen. Pertumbuhan investasi swasta diperkirakan meningkat oleh karena harga komoditas yang sudah stabil. Harga komoditas yang lebih tinggi juga akan mengurangi kendala fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah. Kendati demikian Bank Dunia merekomendasikan perlu ada dukungan dalam menjaga perekonomian pada lajur perubahan struktural yang terus-menerus dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi. Dipihak lain, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimis Indonesia mampu mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen, yang diperkirakan Bank Dunia. Untuk itu pemerintah berupaya akan melihat seluruh kemungkinan yang ada dari sumber-sumber ekonomi dalam negeri untuk mencapai proyeksi tersebut. Pemerintah akan terus melakukan upaya dari sisi kebijakan agar momentum bisa terealisir. Dari sisi konsumsi, diharapkan konsumsi mampu tumbuh mendekati bahkan di atas 5 persen. Laju investasi diharapkan bisa tumbuh di sekitar 6 persen. Dari sisi pemerintah, pengeluaran pemerintah tahun ini diharapkan bisa lebih baik sehingga dari sisi domestik bisa menjadi momentum pertumbuhan yang lebih kuat karena permintaan yang membaik. Optimistis dari Bank Dunia dan pemerintah atas perekonomian Indonesia, kian besar peluang bagi lembaga pemeringkat internasional, terutama Standard and Poor s (S&P) untuk dapat menyematkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi. Berkenaan dengan hal ini, Menteri Keuangan akan bertemu dengan perwakilan S&P yang ingin memberikan penilaian terbaru atas prospek perekonomian Indonesia. Pemerintah akan meyakinkan kepada S&P mengenai kondisi perekonomian terkini, termasuk sensitivas asumsi makro ekonomi dan realisasi penerimaan dan belanja dari APBN 2016. Perkiraan perekonomian Indonesia yang diberikan Bank Dunia yang lebih baik dari tahun sebelumnya serta usaha pemerintah yang akan meyakinkan ekonomi Indonesai ke S&P akan menjadi katalis bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini yang berpeluang menguat. 1

DAILY NEWS Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan melakukan langkah pengembangan usaha melalui skema Mergers and Acquisitions (M&A) pada tahun 2017. PTBA akan secara agresif mengambil langkah M&A baik yang bersifat organik maupun anorganik, ke industri-industri yang tidak ada hubungannya dengan batu bara, seperti kapal, CPO, company. Keputusan pelebaran sayap PTBA ke sektor non tambang didasarkan pertimbangan untuk percepatan perusahaan. Mengingat harga batu bara yang cenderung fluktuatif. PTBA akan menyasar korporasi domestik dengan regulasi off shore. Hingga saat ini beberapa korporasi telah sampai pada tahapan pembahasan finansial untuk kesepakatan harga. Target pertumbuhan aset dari proses M&A ini adalah setengah dari aset yang dimiliki PTBA pada Desember 2016, yaitu Rp 18,57 triliun. Dengan demikian setelah proses akuisisi dilakukan aset perusahaan bisa tumbuh mencapai Rp 27,85 triliun. Perseroan menekankan sektor yang akan disasar adalah Crude Palm Oil (CPO). Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menkaji potensi penjualan batubara di pasar spot Srilangka. Sementara itu, perseroan akan mulai menggiatkan ekspor batubara di pasar spot Bangladesh, Filipina, dan Kamboja. Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan di dalam negeri maupun ekspor, PTBA menargetkan dapat membukukan kenaikan produksi batubara sebesar 30% YoY pada 2017. Di samping berupaya mengembangkan pasar baru, perseroan juga tengah mengincar sejumlah tambang yang berada di kawasan nasional maupun regional untuk diakuisisi. Bumi Resources (BUMI) memperkirakan produksi batu bara pada kuartal I 2017 masih akan stagnan, sekitar 21 juta ton - 22 juta ton. Di kuartal I, faktor cuaca mengakibatkan produksi cenderung stagnan, tetapi biasanya di kuartal II dan kuartal III produksi akan lebih tinggi. Perseroan memperkirakan harga batu bara pada tahun 2017 lebih tinggi 30% dibandingkan harga rata-rata tahun 2016. Penjualan batu bara BUMI tahun 2017 sebesar 26,95 juta ton dialokasikan untuk pasar India, 10,8 juta ton untuk pasar Jepang, dan sisanya untuk pasar Filipina, Tiongkok, Malaysia, Eropa, Taiwan, dan lain-lain. Sementara target penjualan untuk pasar dalam negeri sekitar 40,8 juta ton. Timah (TINS) berencana membeli empat hingga enam kapal produksi baru sebagai bagian dari upaya perseroan meningkatkan kapasitas produksi pada 2017. Nilai setiap kapal tersebut adalah sebesar Rp55 miliar sehingga berdasarkan perhitungan kasar, nilai pembelian seluruh kapal mencapai Rp220-Rp330 miliar. Pembelian kapal ini diharapkan dapat dilakukan pada semester I/2017. Timah (TINS) menganggarkan belanja modal sebesar Rp2,56 triliun pada tahun ini. Sebagian besar atau sekitar Rp2,3 triliun dari capex tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi. Adapun sumber pendanaan capex dapat berasal dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi. Aneka Tambang (ANTM) menggandeng Wijaya Karya (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries Ltd (KHI). untuk membangun p abrik feronikel berkapasitas 13.500 ton di Halmahera Timur, Maluku Utara. WIKA dan KHI merupakan pemenang tender konstruksi (EPC) pabrik feronikel itu dengan nilai kontrak Rp3,4 triliun. Nilai kontrak tersebut juga mencakup pekerjaan desain, konstruksi, pembangunan hingga uji coba pengoperasian pabrik. ANTM telah mendapatkan alokasi penyertaan modal negara pada tahun ini sebesar Rp3,5 triliun. Sepanjang 2016 Indika Energy (INDY) mencatatkan kenaikan kerugian sebesar 51,58% dibandingkan dengan raihan pada tahun sebelumnya. Perseroan membukukan rugi bersih sebesar US$67,59 juta pada tahun lalu, sedangkan pada 2015 kerugian perseroan sebesar US$44,59 juta. Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar US$775,23 juta pada 2016 atau mengalami penurunan 29,35% YoY. Semen Indonesia (SMGR) menargetkan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 4,63 triliun, meningkat 3% YoY dibandingkan laba bersih tahun 2016 yang mencapai Rp 4,52 triliun. Semen Indonesia (SMGR) akan melakukan kegiatan penambangan di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, setelah adanya hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Pabrik semen Rembang masih dalam proses uji coba dan bahan bakunya seperti batu kapur didatangkan dari pabrik perseroan di Tuban. Pembangunan Perumahan (PTPP) hingga pertengahan Maret 2017 berhasil memenangkan 12 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp 6,6 triliun atau 16% dari target kontrak baru tahun 2017. Pencapaian ini 37% lebih tinggi dari nilai kontrak baru kuartal I-2016 sebesar Rp 4,8 triliun. Perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 40,6 triliun pada 2017 atau 25% lebih tinggi YoY. Kontribusi untuk proyek baru ditargetkan dari BUMN sebesar 49% disusul oleh pemerintah sebesar 30% dan swasta sebesar 21%. Adhi Karya (ADHI) segera merealisasikan pengembangan salah satu kawasan tahap pertama LRT City di Ciracas tahun ini dengan menggandeng Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta senilai Rp 3,2 triliun. Kerja sama dilakukan bersama Perum PPD yang juga memiliki lahan seluas 5,3 ha. LRT City mengusung konsep Transit Oriented Development dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak, mengadopsi tata campuran (mixed -use), maksimalisasi penggunaan angkutan massal LRT dengan dilengkapi jaringan prasarana pejalan kali dan sepeda. LRT City Ciracas dirancang sebagai properti multifungsi yang mencakup hunian (apartemen), pusat bisnis komersial, dan hotel. Adhi Karya (ADHI) menggarap proyek properti senilai Rp35 triliun di area sistem transportasi masal light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Proyek ini digarap melalui Departemen Transit Oriented Development (TOD) & Hotel ADHI. Total Bangun Persada (TOTL) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 16,5% YoY menjadi Rp223,01 miliar pada 2016. Perseroan membukukan pendapatan Rp2,38 triliun, meningkat 5% YoY pada 2016. Peningkatan pendapatan terutama ditopang pertumbuhan pendapatan dari lini jasa konstruksi senilai Rp2,36 triliun, naik 6% YoY. Di sisi lain, pendapatan berulang dari lini sewa properti dan peralatan serta jasa manajemen dan pelatihan turun cukup dalam mencapai 64,8% YoY menjadi Rp11,4 miliar pada 2016. TOTL juga mencatatkan laba bersih dari proyek ventura bersama senilai Rp60,22 miliar, turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp62,3 miliar. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan mendirikan gedung perkantoran dan apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dengan total biaya mencapai Rp 10 triliun. Perseroan memiliki lahan seluas 2,3 ha di sekitar Hotel Gran Melia. Untuk tahap awal, perseroan berencana membangun sebuah menara perkantoran dengan tinggi sekitar 39 lantai. Tahun 2018, SSIA mulai membangun satu tower dengan nilai sekitar Rp 2,5 triliun. Konstruksi pada tahun 2018 dan diharapkan selesai pada tahun 2021. Perseroan juga menargetkan pembangunan 3 menara, dimana dua menara adalah perkantoran dan satu menara merupakan hotel dan apartemen. Nilai total bisa mencapai Rp 10 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Dalam proyek ini perseroan ingin mencari rekan perusahaan lain, dengan rekanan kerja sama dari perusahaan asing. SSIA mengalokasikan belanja modal tahun 2017 senilai Rp 1,5 triliun, di mana Rp 1 triliun dikhususkan untuk properti. Pada tahun 2018 perseroan akan memperoleh dana dari hasil penjualan saham konsesi tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan perolehan kontrak senilai Rp 6,8 triliun pada tahun 2017. Sekitar Rp 3,5 triliun merupakan carry over proyek yang belum dikerjakan tahun 2016. Sedang sekitar Rp 3,3 triliun merupakan kontrak baru, meningkat dibandingkan realisasi tahun 2016 yang sekitar Rp 2,81 triliun. Dari total kontrak baru itu, sekitar Rp 3 triliun akan dipenuhi dari kontrak high rise building. Perseroan menyasar kontrak high rise building di sejumlah daerah seperti 2

DAILY NEWS kawasan Greater Jakarta, Medan, Semarang, Bali dan Surabaya. Sisanya sekitar Rp 300 miliar merupakan proyek infrastruktur, seperti jalan tol. Perseroan optimis bisa mempeorleh dua kontrak jalan tol pada tahun 2017. Target kontrak baru tahun 2017 perseroan meningkat dibandingkan realisasi tahun 2016 yang sekitar Rp 2,81 triliun. Proyek yang diperoleh pada tahun 2016, antara lain The Branz BSD, The Rimba Extension, Gedung Pasca Sarjana FK UGM Yogyakarta, Tempo Yogyakarta, Renaissance Nusa Dua serta Hotel dan Apartemen Tentrem Semarang. Surya Semesta Internusa (SSIA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2017 sekitar Rp 1,5 triliun atau naik dibandingkan realisasi tahun 2016 yanng sekitar Rp 500 miliar. Mayoritas capex akan digunakan untuk mengakuisisi cadangan lahan atau landbank di Subang. Akuisisi itu mundur dari rencana semula yang ditargetkan tahun 2016. Dana untuk akusisi lahan bersumber dari penerbitan obliggasi senilai Rp 900 miliar pada kuartal IV 2016. Sekitar Rp 1 triliun dana capex akan dialokasikan untuk menggarap proyek properti dan sisanya untuk perhotelan dan konstruksi. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Surya Semesta Internusa (SSIA) tidak mencapai kuorum. Dengan demikian rencana atas divestasi unit usaha jalan tol Cikopo-Palimanan milik perseroan kepada PT Astratel Nusantara belum mendapat persetujuan pemegang saham. Menurut manajemen RUPSLB tersebut sangat menentukan bagi rencana-rencana perseroan tahun 2017. Sebelum pengambilan keputusan atas rencana divestasi tersebut dilakukan, perseroan belum bisa secara pasti mengukur tingkat pertumbuhan bisnis perseroan tahun 2017. Divestasi bisnis tol akan sangat membantu perseroan untuk merealisasikan rencana-rencana tersebut. Apalagi sejak beroperasi pada tahun 2015, tol Cipali masih menyumbang rugi bagi perseroan. Per September 2016, rugi dari tol Cipali mencapai Rp 65,6 miliar. Bank Negara Indonesia (BBNI) mengkaji penggunaan push payment untuk mempermudah transaksi kartu kredit. Metode push payment dalam transaksi kartu kredit ini dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi khusus yang harus diunduh di telpon genggam. Bank Tabungan Negara (BBTN) mulai gencar menggarap pasar affluent di Indonesia. Pasar affluent menempati porsi yang cukup besar dalam komposisi masyarakat di Indonesia. Dari kajian perseroan, jumlah masyarakat di segmen affluent ini mencapai 70 juta orang dengan rata-rata penghasilan berkisar Rp 7 juta-rp 30 juta per bulan. Bank BTN menargetkan setidaknya mampu memperoleh 10% dari jumlah tersebut. Hingga akhir tahun 2016, Bank BTN telah menyalurkan kredit ke hampir 4 juta debitur. Mayoritas debitur merupakan mass market yang setingkat di bawah affluent market. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana melakukan sekuritisasi dalam bentuk efek beragun aset surat partisipasi (EBA-SP) pada akhir April atau awal Mei mendatang, dengan nilai sekuritisasi mencapai Rp 1 triliun. Penerbitan EBA-SP merupakan salah satu alternatif pendanaan untuk pembiayaan perumahan. Dari sisi perseroan, penerbitan EBA-SP juga berpotensi mendatangkan fee based income. Hingga akhir 2017, target fee based income dari EBA SP mencapai Rp 50 miliar. ke segmen ritel. Perseroan menargetkan penyaluran kredit untuk penunjang bisnis infrastruktur tumbuh dua digit pada tahun ini. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) berencana menggeser fokus bisnis ke segmen nasabah ritel yang dinilai lebih aman sebagai pondasi awal perkembangan perusahaan. Pada tahun ini kontribusi bisnis ritel akan ditingkatkan menjadi 60% dari total pembiayaan, sebaliknya kontribusi bisnis komersial akan diturunkan menjadi 40%. Di bisnis ritel, arah pembiayaan akan didorong ke sektor pembiayaan usaha kecil dan menengah serta pembiayaan pemilikan rumah. Tifa Finance (TIFA) meraih pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 173,76 miliar, naik dibandingkan sebelumnya Rp 164,85 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 17,59 miliar dari sebelumnya laba Rp 20,06 miliar. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) meraih pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 3,71 triliun, naik dari sebelumnya Rp 3,42 triliun. Laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 1,29 triliun dari sebelumnya Rp 1,42 triliun. Garuda Indonesia (GIAA) membukukan laba bersih pada kuartal IV 2016 sebesar USD 53 juta atau naik dibandingkan kuartal IV 2015 sebesar USD 26,5 juta. Namun laba bersih tahun 2016 turun 88% YoY menjadi USD 9,36 juta dari USD 78 juta di 2015. Operating revenue tahun 2016 naik 1,3% menjadi USD 3,863 miliar dari USD 3,815 miliar di 2015. Hingga akhir tahun 2016, GIAA mengangkut total 35 juta penumpang, baik Garuda Indonesia dan Citilink. Available seat kilometres(ask/kapasitas kursi pesawat) sebanyak 58,7 juta atau naik 13,3% dari sebelumnya 51,9 juta. Sementara untuk jumlah penumpang diangkat (revenue passenger kilometres/rpk) 43,4 juta di 2016 atau naik 8,3% dibandingkan 2015 sebanyak 40 juta. Jumlah angkutan kargo Garuda Indonesia (GIAA) tahun 2016 meningkat 18,22% mencapai 415,824 ton dari 351,724 ton di 2015. Pertumbuhan pasar kargo Garuda Indonesia dikarenakan adanya optimalisasi ruang kargo. Di antaranya memaksimalkan komoditas yang memiliki imbal hasil tinggi, membangun sinergi dengan sektor industri logistik lainnya dalam memaksimalkan jangkauan dan layanan produk kargo udara Garuda hingga menjangkau aspek layanan door to door. Secara keseluruhan jumlah pendapatan pasar kargo pada 2016 mencapai USD 219,15 juta atau meningkat 16,65% dibandingkan 2015 sebesar USD 187,87 juta. Ke depan GIAA akan memperbesar kapasitas bisnis kargo melalui rute-rute penerbangan internasional yang dilayani. Market share GIAA sebesar 41,7% di pasar domestik dan 26,93% untuk pasar internasional. Siloam Hospitals (SILO) menganggarkan belanja modal sebesar US$100-US$110 juta pada 2017 untuk menyelesaikan proses pembangunan 16 rumah sakit dan pengadaan alat-alat medis. Perseroan menargetkan pada 2019 dapat mengelola 50 rumah sakit yang tersebar di 25 kota di Indonesia dengan total 10.000 tempat tidur dan 15 juta pasien per tahun. Bank MNC Internasional (BABP) ingin mendorong nasabah ritel di wilayah Tangerang. Untuk itu BABP merelokasi kantor kas ke Alam Sutera. Hal ini dilakukan mengingat kondisi Jakarta sudah sangat padat, mengharuskan masyarakat mencari lokasi hunian baru yang lebih strategis. Bank MNC menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12% dan penyaluran dana meningkat hingga 15% pada tahun 2017. Pada akhir 2016, MNC Bank menyalurkan kredit sebesar Rp 7,9 triliun atau meningkat 12,83% YoY, DPK yang berhasil dihimpun senilai Rp 10,3 triliun. Bank Dinar (DNAR) mulai melirik penyaluran kredit ke sektor penunjang infrastruktur untuk mengembangkan bisnis bank yang selama ini fokus 3

MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 48.21 0.17 TLKM (US) 31 10,213-73 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.02 0.01 ANTM (GR) 0.03 1,021 547 Gold (US$)/Ounce 1247.54-1.00 Nickel (US$)/MT 10160.00-5.00 Tin (US$)/MT 20400.00 50.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80.40 18.00 Coal (RB) (US$)/MT* 78.85 15.49 CPO (ROTH) (US$)/MT 656.25 2.50 CPO (MYR)/MT 2974.50-4.50 Rubber (MYR/Kg) 1086.50-20.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 716.38 4.87 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 20661.30-0.03 4.55 17.23 15.57 3.42 3.22 5,892.2 USA NASDAQ COMPOSITE 5821.64 0.48 8.15 22.30 19.05 3.64 3.27 9,034.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7324.72-0.73 2.55 14.88 13.76 1.84 1.77 1,833.0 CHINA SHANGHAI SE A SH 3398.11-0.50 4.57 13.67 11.98 1.45 1.32 4,414.9 CHINA SHENZHEN SE A SH 2131.95-0.30 3.50 24.89 14.98 2.89 2.56 3,476.7 HONG KONG HANG SENG INDEX 24320.41-1.11 10.54 12.19 11.14 1.20 1.13 1,990.0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5534.09-0.16 4.48 15.96 14.06 2.33 2.13 453.5 JAPAN NIKKEI 225 19041.38-2.13-0.38 17.91 16.43 1.68 1.57 3,066.3 MALAYSIA KLCI 1748.30-0.36 6.49 16.59 15.56 1.66 1.58 238.4 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3118.19-1.28 8.24 14.48 13.49 1.16 1.11 357.7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,329.00 10.00 1000 IDR/ USD 0.08-0.0001 EUR/IDR 14,385.99 5.50 EUR / USD 1.08-0.0004 JPY/IDR 119.79-0.01 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,527.18 10.48 SGD / USD 0.71-0.0005 AUD/IDR 10,222.68 38.07 AUD / USD 0.77-0.0009 GBP/IDR 16,629.66 14.54 GBP / USD 1.25-0.0009 CNY/IDR 1,936.82-0.15 CNY / USD 0.15 0.0001 MYR/IDR 3,010.16 0.67 MYR / USD 0.23-0.0001 KRW/IDR 11.87-0.02 100 KRW / USD 0.09-0.0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 1.00 JIBOR (IDR) Indonesia 5.85 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.40 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description February-17 January-17 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.21 0.97 1M 6.08 Inflation YOY % 3.83 3.49 3M 6.25 Inflation MOM % 0.23 0.97 6M 6.18 Foreign Reserve (USD) 119.86 Bn 116.89 Bn 12M 6.20603 GDP (IDR Bn) 3,194,775.70 3,205,452.50 4

MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 23 Mar US Initial Jobless Claims Turun menjadi 240 ribu dari 241 ribu 23 Mar US Continuing Claims Naik menjadi 2040 ribu dari 2030 ribu 23 Mar US New Home Sales Naik menjadi 560 ribu dari 555 ribu 23 Mar US New Home Sales MoM Turun menjadi 0.9% dari 3.7% 24 Mar US Durable Goods Orders Turun menjadi 1.1% dari 2.0% 28 Mar US Advance Goods Trade Balance Defisit turun menjadi $68.8 Bn dari $69.2 Bn 28 Mar US Retail Inventories MoM -- 28 Mar US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBRI IJ 13200 1.54 4.51 UNVR IJ 42850-2.45-7.58 UNTR IJ 27800 2.02 1.90 ASII IJ 8400-0.88-2.81 INTP IJ 16500 3.29 1.79 HMSP IJ 3940-0.51-2.15 BBCA IJ 16325 0.46 1.69 TLKM IJ 4070-0.49-1.86 EPMT IJ 2810 24.89 1.40 KLBF IJ 1490-1.97-1.30 SCMA IJ 2700 3.85 1.35 BSIM IJ 800-6.98-0.84 BSDE IJ 1885 2.72 0.89 EXCL IJ 3180-2.15-0.69 ICBP IJ 8800 0.86 0.81 POWR IJ 1215-3.57-0.67 LPPF IJ 14350 1.95 0.74 GGRM IJ 65425-0.57-0.67 BRAM IJ 10550 19.89 0.73 SILO IJ 13700-3.69-0.63 UPCOMING IPO'S Company PT Bintraco Dharma PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Trade & Service 1750-2300 150.00 21-23 Mar 2017 30 Mar 2017 Ciptadana Securities Auto Dealership CIMB Securities Indonesia Property & Real 300-350 312.50 TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PPRO 1.30 Cash Dividend 15 Mar 2017 16 Mar 2017 20 Mar 2017 05 Apr 2017 ADHI 26.41 Cash Dividend 17 Mar 2017 20 Mar 2017 22 Mar 2017 13 Apr 2017 WTON 9.80 Cash Dividend 20 Mar 2017 21 Mar 2017 23 Mar 2017 12 Apr 2017 BMRI 266.27 Cash Dividend 21 Mar 2017 22 Mar 2017 24 Mar 2017 13 Apr 2017 WSBP 12.04 Cash Dividend 21 Mar 2017 22 Mar 2017 24 Mar 2017 05 Apr 2017 BBRI 428.61 Cash Dividend 22 Mar 2017 23 Mar 2017 27 Mar 2017 13 Apr 2017 JSMR 78.09 Cash Dividend 22 Mar 2017 23 Mar 2017 27 Mar 2017 13 Apr 2017 BSSR 178.29 Cash Dividend 22 Mar 2017 23 Mar 2017 27 Mar 2017 13 Apr 2017 PTPP 49.52 Cash Dividend 23 Mar 2017 24 Mar 2017 29 Mar 2017 13 Apr 2017 BBNI 212.81 Cash Dividend 23 Mar 2017 24 Mar 2017 29 Mar 2017 19 Apr 2017 BBTN 45.46 Cash Dividend 24 Mar 2017 27 Mar 2017 30 Mar 2017 13 Apr 2017 WIKA 33.86 Cash Dividend 24 Mar 2017 27 Mar 2017 30 Mar 2017 18 Apr 2017 WSKT 37.87 Cash Dividend 24 Mar 2017 27 Mar 2017 30 Mar 2017 20 Apr 2017 ASII 113.00 Cash Dividend TBA TBA TBA TBA CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period PPRO Rights Issue TBA TBA 30 Mar 17 31 Mar 17 06 Apr 12 Apr 17 BKSL Rights Issue 5:3 112.00 30 Mar 17 31 Mar 17 06 Apr 12 Apr 17 VRNA Rights Issue 100:158 112.00 05 May 17 08 May 17 15 May 19 May 17 KKGI Stock Split 1:5 -- -- 27 Mar 17 27 Mar 17 ENRG Reverse Stock 8:1 -- -- 06 Apr 17 06 Apr 17 TOBA Tender Offfer -- 813.00 -- -- 28 Feb 29 Mar 17 SOBI Tender Offfer -- 4250.00 -- -- 06 Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda LPCK RUPST 22 Mar 2017 SILO RUPST 22 Mar 2017 SSIA RUPSLB 22 Mar 2017 BOLT RUPST 23 Mar 2017 ENRG RUPSLB 23 Mar 2017 LPKR RUPST 23 Mar 2017 BTPN RUPST 24 Mar 2017 MDLN RUPSLB 24 Mar 2017 ALTO RUPSLB 27 Mar 2017 MTRA RUPSLB 27 Mar 2017 BJBR RUPST 29 Mar 2017 BNLI RUPSLB 29 Mar 2017 ITMG RUPST 29 Mar 2017 KRAS RUPST 29 Mar 2017 MTFN RUPSLB 29 Mar 2017 SDPC RUPSLB 29 Mar 2017 BATA RUPSLB 30 Mar 2017 BCIC RUPST 30 Mar 2017 FPNI RUPSLB 30 Mar 2017 LEAD RUPST 30 Mar 2017 NISP RUPST 30 Mar 2017 6

TECHNICAL ANALYSIS 23 23 March March 2017 2017 TLKM S1 4030 R1 4100 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 3960 R2 4170 TLKM Upward SlopingChannel 4,600 4070 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 4,400 4,150 4,102 4,093.91 4,200 4,093.91 4,070 4,070 4,070 4,068.75 4,000 4,024.44 4,024.44 3,957 3,844.35 3,800 3,810 Trading range Rp 4030-Rp 4170 Entry Rp 4070, take Profit Rp 4170 Stochastics 87.78 Negatif MACD 10.07 Negatif True Strength Index (TSI) 32.28 Positif Bollinger Band (Mid) 3957 Positif MA5 4102 Negatif TLKM - Stochastic %D(6,3,3)= 75.62, Stochastic %K = 63.71,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 TLKM - MACD(5,3) = -4.23,Signal()= -11.29 TLKM - TSI(3,5,3) = 32.28, Volume()= 110,927,600.00 Created TLKMwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -23.53, and technical Volume()= analysis 110,927,600.00 3,600 80 75.6225 75.6225 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 63.706 63.706 20 20.0 40.0 60.0-4.2316 110,927,60-40.0-20.0-11.2925 41.491 20.0 40.0 60.0 32.2849-60.0-40.0-20.0 110,927,60 0.00000-23.5294 BMRI S1 11550 R1 11900 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 11200 R2 12250 11775 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif BMRI Decending Triangle 11,775 12,000 11,775 11,775 11,710 11,603.1 11,600 11,491.7 11,491.7 11,450 11,415 11,200 11,168.2 10,900 10,800 10,900 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 11550-Rp 12250 Entry Rp 11775, take Profit Rp 12250 Stochastics 82.15 Negatif MACD 62.72 Positif True Strength Index (TSI) 99.47 Positif Bollinger Band (Mid) 11415 Positif MA5 11710 Positif 82.5132 82.5132 80.5556 BMRI -Stochastic %D(6,3,3)= 82.51, Stochastic %K = 80.56,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 80.5556 80 BMRI -MACD(5,3) = -50.35,Signal()= -54.22 20 120.0 180.0 60.0-50.3508 34,466,600-120.0-60.0-54.2248 0.0 90.7492 BMRI -TSI(3,5,3) = 90.47, Volume()= 34,466,600.00 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 90.4722-60.0-40.0-20.0 0.00000 34,466,600-17.8571 Created BMRIwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -17.86, and Volume()= technical analysis 34,466,600.00 10,400 10,000

TECHNICAL ANALYSIS 23 23 March March 2017 2017 BBTN S1 2120 R1 2300 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1940 R2 2480 2240 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2120-Rp 2300 Entry Rp 2240, take Profit Rp 2300 Stochastics 75.03 Positif MACD 15.48 Negatif True Strength Index (TSI) 17.27 Positif Bollinger Band (Mid) 2157 Positif MA5 2250 Negatif BBTNUpward Sloping Channel BBTN-Stochastic %D(6,3,3)= 56.23, Stochastic %K = 51.88,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 BBTN-MACD(5,3) = -4.71,Signal()= -8.09 BBTN-TSI(3,5,3) = 17.27, Volume()= 76,053,400.00 Created BBTN-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting -29.41, and Volume()= technical analysis 76,053,400.00 2,351.25 2,340 2,250 2,300 2,240 2,240 2,240 2,200 2,235 2,156.5 2,100 2,087.55 2,087.55 2,000 1,934.58 1,900 1,800 1,700 1,600 80 56.227 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 56.227 51.8831 51.8831-40.0-30.0-20.0-10.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0-4.71293-8.08549 76,053,40 20.0 40.0 60.0 80.0 24.6627-60.0-40.0-20.0 17.2709 76,053,40 0.00000-29.4118 BBNI S1 6475 R1 6650 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 6300 R2 6825 6600 BBNI Wedge 6,775 6,615 6,800 6,600 6,600 6,600 6,525 6,400 6,383.75 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought 6,183.33 6,125 6,000 5,778.08 5,600 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 6475-Rp 6825 Entry Rp 6600, take Profit Rp 6825 Stochastics 84.42 Positif MACD 39.26 Negatif True Strength Index (TSI) 37.05 Positif Bollinger Band (Mid) 6384 Positif MA5 6615 Negatif 5,200 5,081 5,081 5,081 4,800 80 74.269 BBNI - Stochastic %D(6,3,3)= 74.27, Stochastic %K = 61.40,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 74.269 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 61.4035 61.4035 BBNI - MACD(5,3) = -20.08,Signal()= -28.46 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0-20.0756-60.0-40.0-20.0-28.4647 47,213,100 BBNI - TSI(3,5,3) = 37.05, Volume()= 47,213,100.00 42.6725 20.0 40.0 60.0 80.0 37.0542-80.0-60.0-40.0-20.0 47,213,100 0.00000-33.3333 Created BBNI with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -33.33, and Volume()= technical analysis 47,213,100.00

TECHNICAL ANALYSIS 23 23 March March 2017 2017 WSKT S1 2390 R1 2440 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2340 R2 2490 2420 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2390-Rp 2490 Entry Rp 2420, take Profit Rp 2490 Stochastics 24.00 Positif MACD -1.86 Positif True Strength Index (TSI) 15.62 Positif Bollinger Band (Mid) 2412 Positif MA5 2372 Positif WSKT Wedge WSKT - Stochastic %D(6,3,3)= 44.56, Stochastic %K = 63.64,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 WSKT - MACD(5,3) = -9.03,Signal()= -3.20 WSKT - TSI(3,5,3) = 15.62, Volume()= 18,290,700.00 Created WSKTwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -33.33, and technical Volume()= analysis 18,290,700.00 2,800 2,700 2,650 2,615.5 2,615.5 2,600 2,587.83 2,500 2,420 2,420 2,420 2,400 2,412 2,394.12 2,394.12 2,300 2,372.5 2,372 2,320 2,200 80 63.6364 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 63.6364 44.5647 44.5647 20.0 40.0 60.0-3.19804-40.0-20.0-9.0327 18,290,70 0.0 20.0 40.0 60.0 15.619-80.0-60.0-40.0-20.0 0.00000 18,290,70-6.90225-33.3333 PTPP S1 3280 R1 3360 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 3200 R2 3440 3330 PT PPDownward Sloping Channel 4,800 4,600 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold 4,400 4,200 4,000 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 3280-Rp 3440 Entry Rp 3330, take Profit Rp 3440 Stochastics 10.74 Positif MACD -23.45 Positif True Strength Index (TSI) -49.56 Positif Bollinger Band (Mid) 3441 Negatif MA5 3334 Negatif PTPP-Stochastic %D(6,3,3)= 15.70, Stochastic %K = 19.48,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 PTPP-MACD(5,3) = 15.06, Signal()= 18.73 PTPP-TSI(3,5,3) = -49.56,Volume()= 31,806,100.00 Created PTPP-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting -76.47, and Volume()= technical analysis 31,806,100.00 3,800 3,664.43 3,472.5 3,472.5 3,600 3,470 3,441 3,400 3,365 3,360 3,334 3,330 80 3,330 20 3,330 3,325.45 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 19.4767 19.4767 18.7278 3,325.45 15.7009 15.7009-120.0-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0 15.0559 31,806,100 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 31,806,100-49.5641-76.4706-53.5345

23 TRADING March 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 22-03-17 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 15075 15075 14900 14900 15025 15150 15275 Negatif Negatif Negatif 16100 14675 LSIP Trading Sell 1500 1500 1490 1465 1490 1515 1540 Positif Positif Positif 1645 1455 SGRO Trading Buy 2020 2020 2060 1970 2000 2030 2060 Positif Positif Positif 2080 1945 Mining PTBA Trading Buy 11575 11575 12150 10875 11300 11725 12150 Positif Positif Positif 11600 10200 ADRO Trading Buy 1730 1730 1785 1665 1705 1745 1785 Positif Positif Positif 1755 1565 MEDC Trading Buy 2920 2920 2950 2810 2880 2950 3020 Positif Positif Positif 3070 1435 INCO Trading Sell 2330 2330 2310 2270 2310 2350 2390 Negatif Negatif Negatif 2850 2280 ANTM Trading Sell 740 740 725 725 735 745 755 Negatif Negatif Negatif 820 690 TINS Trading Sell 950 950 940 915 940 965 990 Negatif Negatif Negatif 1115 940 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 800 800 780 780 795 810 825 Negatif Negatif Negatif 845 795 SMGR Trading Buy 9225 9225 9425 8975 9125 9275 9425 Positif Positif Negatif 9875 9050 INTP Trading Buy 16500 16500 16800 15050 15925 16800 17675 Positif Positif Positif 16100 15100 SMCB Trading Sell 915 915 900 900 910 920 930 Negatif Negatif Negatif 950 865 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8400 8400 8575 8200 8325 8450 8575 Negatif Negatif Negatif 8800 7850 GJTL Trading Sell 1120 1120 1105 1075 1105 1135 1165 Negatif Negatif Negatif 1295 1005 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 8100 8100 8275 7900 8025 8150 8275 Negatif Negatif Negatif 8525 7875 GGRM Trading Sell 65425 65425 65200 64750 65200 65650 66100 Positif Positif Positif 66000 60050 UNVR Trading Sell 42850 42850 42450 41550 42450 43350 44250 Negatif Negatif Negatif 44200 41400 KLBF Trading Sell 1490 1490 1475 1440 1475 1510 1545 Negatif Negatif Negatif 1550 1440 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1885 1885 1915 1735 1825 1915 2010 Positif Positif Positif 1920 1700 PTPP Trading Buy 3330 3330 3440 3200 3280 3360 3440 Positif Positif Negatif 3780 3250 WIKA Trading Sell 2460 2460 2510 2420 2450 2480 2510 Negatif Negatif Negatif 2560 2440 ADHI Trading Buy 2440 2440 2530 2350 2410 2470 2530 Positif Positif Positif 2470 1945 WSKT Trading Buy 2420 2420 2490 2340 2390 2440 2490 Positif Positif Positif 2650 2320 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2460 2460 2530 2380 2430 2480 2530 Negatif Negatif Negatif 3050 2420 JSMR Trading Sell 4660 4660 4600 4600 4640 4680 4720 Negatif Negatif Negatif 4990 4220 ISAT Trading Buy 6975 6975 7075 6850 6925 7000 7075 Positif Positif Positif 7150 6275 TLKM Trading Buy 4070 4070 4170 3960 4030 4100 4170 Negatif Negatif Negatif 4150 3810 Finance BMRI Trading Buy 11775 11775 12250 11200 11550 11900 12250 Positif Positif Positif 11900 10900 BBRI Trading Buy 13200 13200 13725 12525 12925 13325 13725 Positif Positif Positif 13250 11650 BBNI Trading Buy 6600 6600 6825 6300 6475 6650 6825 Positif Positif Negatif 6775 6025 BBCA Trading Buy 16325 16325 16725 15825 16125 16425 16725 Positif Positif Positif 16275 15000 BBTN Trading Buy 2240 2240 2300 1940 2120 2300 2480 Positif Positif Negatif 2340 1890 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 27800 27800 27000 25800 27000 28200 29400 Positif Positif Positif 27275 22600 MPPA Trading Sell 1120 1120 1085 1085 1110 1135 1160 Negatif Negatif Negatif 1470 1120