BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

OPTIMASI INVENTORY COST PADA MODEL MATEMATIKA EPQ (ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY) DENGAN BACKORDER DAN VARIASI SET UP COST Rofila El Maghfiroh 4

BAB V METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012

IV. METODE PENELITIAN

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER

Rumus-rumus yang Digunakan

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

II LANDASAN TEORI. of Portfolio Transactions (Almgren & Chriss 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III FORMULA PENENTUAN HARGA OPSI ASIA

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

PERAMALAN PERMINTAAN EKSPOR INDUSTRI MEBEL DI PT.SPU JEPARA

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Industri Peramalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Proses Stokastik Rantai Markov

PENENTUAN NILAI ANUITAS JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ

BAB III METODE PENELITIAN

= 0 diturunkan terhadap x. Karena y fungsi dari x, maka setiap kali menurunkan y harus dikalikan dengan didapat diselesaikan ke y '.

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 N0. 2 Juli 2008 ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDY KASUS PD.

PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH DENGAN ARIMA DAN BOOTSTRAP

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ELZAKI

Industrial Management Pengendalian Persedian Bahan Baku Pada Pabrik Batako dan Paving Block

Bab III Metoda Taguchi

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

PERAMALAN ORDER INTAKE DI PT.KSB INDONESIA

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

PENERAPAN UKURAN KETEPATAN NILAI RAMALAN DATA DERET WAKTU DALAM SELEKSI MODEL PERAMALAN VOLUME PENJUALAN PT SATRIAMANDIRI CITRAMULIA

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

BAB METODOLOGI. Bab 2 Metodologi berisikan :

BAB II LANDASAN TEORI

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS LOOKBACK OPTIONS

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 5 Konversi Analog ke Digital

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

PEMETAAN LINIER KONTINU PADA RUANG BERNORMA KABUR. Muhammad Ahsar K. dan Yuni Yulida

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disini penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis

ANALISIS NUMERIK MODEL EPIDEMIK SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) PADA PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI YOGYAKARTA SKRIPSI.

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

Transkripsi:

6 BAB II LANASAN TEORI.1 Pegeria Persediaa Meuru Ragkui (000,p1) persediaa adalah suau akiva yag melipui barag-barag milik perusahaa dega maksud uuk dijual dalam suau periode usaha ereu, aau persediaa barag-barag yag masih dalam pegerjaa aau proses produksi, aaupu persediaa baha baku yag meuggu pegguaaya dalam suau proses produksi. Persediaa adalah sok yag aka diguaka pada masa yag aka daag (Broso e al., 1997, p59). Persediaa didefiisika sebagai baha baku, barag dalam proses da perakia, da barag jadi yag ada dalam sisem produksi pada suau waku ereu (Elsayed, 1994,p63). Meuru Sofja Asauri (1993,p176) persediaa adalah suau akiva yag melipui barag-barag milik perusahaa dega maksud uuk dijual dalam suau periode usaha yag ormal, aau persediaa barag-barag yag masih dalam pegerjaa aau proses produksi, aaupu persediaa baha baku yag meuggu pegguaaya dalam suau proses produksi. Meuru Sipper, aiel, da Bulfi (1997,p06) defiisi persediaa adalah sejumlah komodias aau barag dagaga dalam hal pegorola dari sebuah perusahaa, disimpa selama beberapa waku uuk memeuhi permiaa yag aka daag.

7. Alasa Memiliki Persediaa Beberapa alasa diadakaya persediaa berkaia dega pelayaa kosume aau uuk memiimalka biaya yag secara idak lagsug dihasilka dari usaha memuaska pelagga. Secara sigka dapa dipaparka sebagai : (Roald H.Ballou, p405-406) 1. Meigkaka pelayaa erhadap pelagga. Sisem pegedalia persediaa yag dijalaka oleh perusahaa idak selalu dapa bereaksi secara cepa da ekoomis erhadap permiaa kosume aau produk aau jasa. Persediaa memperhiugka igka keersediaa barag aau jasa, yag jika diperhiugka secara bear dapa memeuhi flukuasi permiaa yag iggi aka produk maupu jasa. Adaya persediaa berpegaruh pada peigkaa pejuala.. Meguragi biaya opersioal, agar : a. Pelaksaaa produksi lebih ekoomis karea persediaa beridak sebagai peyagga aara jumlah yag harus di prduksi dega variasi permiaa, b. apa meguragi biaya rasporasi da meyeimbagka biaya dari sejumlah kuaias yag dibeli dega perurua harga pasar, c. Pembelia dalam jumlah yag besar semaki medekai kuaias kebuuha yag medesak, d. Persediaa beridak sebagai peyagga erhadap variasi waku aara produksi da pegirima e. Persediaa dapa megaisipasi masalah pemogoka buruh, becaa alam, keerlambaa pegirima. Beberapa perusahaa juga beraggapa bahwa idak ada guaya memiliki persediaa karea : (Roald H. Ballou, p406)

8 1. Bersifa pemborosa, sebab peagaa persediaa membuuhka biaya yag sebearya dapa diguaka uuk hal-hal lai yag lebih bermafaa, seperi meigkaka produkifias da daya saig perusahaa.. Meuupi masalah kualias produk yag berkembag di perusahaa, sehigga koreksi yag dilakuka uuk iu berjala lamba. 3. ega adaya persediaa, suli uuk megisolasi sau jalur maajeme logisik erhadap yag laiya..3 Jeis-Jeis Persediaa Peagaa modal dalam persediaa mempermudah perusahaa uuk melacarka proses produksi da uuk megaisipasi permiaa yag mudah berubah. Pada bagia ii, persediaaa dapa digologka dalam dua beuk, yaiu berdasarka fugsi da berdasarka proses yag dialami..3.1 Persediaa Berdasarka Fugsi Jeis-jeis persediaa yag umum dimiliki pada suau perusahaa diaaraya adalah sebagai beriku : (Richard J. Tersie, p7-8) 1. Workig Sock (Cycle aau Lo Size Sock) adalah persediaa yag diperluka da di simpa sebelum di perluka agar pemesaa dapa dilakuka dalam beuk lo sejumlah yag diigika. Ukura lo ii berujua uuk memiimasika biaya pemesaa da peyimpaa, da medapaka pooga harga. Secara umum, jumlah raa-raa persediaa di aga yag dihasilka dari ukura lo membeuk sok akif suau orgaisasi.

9. Safey Sock (Buffer aau flucuaio Sock) adalah persediaa yag disimpa uuk megaisipasi kemugkia supply da demad yag idak pasi. alam siklus pemeuha kembali, sok ii berfugsi sebagai ameg erhadap kekuraga sok. 3. Aicipaio Sock (Seasoal aau sabilizaio sock) adalah persediaa yag diguaka uuk meghadapi permiaa musima yag memucak, keperlua sampiga (promosi, pemogoka buruh, peuupa karea libur). Sok ii disediaka aau diproduksi sebelum di perluka da berkurag selama permiaa pucak, dega harapa agar igka produksi raa-raa eap ercapai da jumlah eaga kerja eap sabil..3. Persediaa Berdasarka Proses Produksi Persediaa dapa di kelompokka meuru beukya, dimaa hal ii berkaia dega jeis da posisi barag ersebu dalam urua pegerjaa produk, yaiu : (Sofja Asauri, p-3) 1. Persediaa baha baku (Raw Maerials) yaiu persediaa dari barag-barag berwujud yag diguaka dalam proses produksi, barag maa dapa diperoleh dari sumber-sumber alam aaupu dibeli dari pemasok aau perusahaa yag meghasilka baha baku bagi perusahaa pabrik yag megguakaya.. Persediaa kompoe (Compoe Par) yaiu persediaa yag erdiri dari kompoe-kompoe yag dierima dari perusahaa lai, yag dapa secara lagsug diraki dega kompoe lai, apa melalui proses produksi sebelumya.

10 3. Persediaa barag seegah jadi aau persediaa barag dalam proses (Work i Process) yaiu persediaa barag-barag yag keluar dari iap-iap bagaia dalam suau pabrik aau baha-baha yag elah diolah mejadi suau beuk, eapi masih perlu diproses kembali uuk kemudia dijual sebagai barag jadi. 4. Persediaa barag jadi (Fiished goods) yaiu persediaa yag elah selesai diproses aau diolah dalam pabrik da siap dijual kepada pelagga aau perusahaa lai 5. Persediaa baha-baha pembau (Supplies Sock) yaiu persediaa barag aau baha yag diperluka dalam proses produksi uuk membau berhasilya produksi aau yag diperguaka dalam bekerjaya suau perusahaa, eapi idak merupaka bagia aau kompoe dari barag jadi..4 Properi Persediaa Secara uiversal, sisem persediaa selalu berkaia dega hal-hal beriku sebelum pada akhirya sampai pada peeua jumlah pemesaa yag epa dega biaya oal yag opimal, yaiu : (Richard J.Tersie, Priciples of Iveory ad Maerials Maageme, 4 h ediio, p1-13) 1. Permiaa (emad) a. emad Size merupaka ukura skala magiude dari permiaa, yag dibedaka aara kosa aau variabel da deermiisic aau probabilisic (diskre aau koiu) b. emad Rae adalah ukura permiaa per sau saua waku c. emad Paer megacu pada berapa bayak barag yag dikeluarka dari persediaa

11. Waku uggu (Lead Time) adalah eggag waku yag diperluka aara saa pemesaa baha baku da daagya baha baku iu sediri. Waku uggu ii dapa kosa, dapa juga bersifa probabilisic. (Elsayed A.Elsayed ad Thomas O.Boucher, Aalysis ad Corol of Producio Sysem, p.64-65) 3. Pemesaa kembali (Repleishme) a. Repleishme Size megacu pada kuaias aau sejumlah barag yag aka dierima masuk kedalam persediaa. Ukuraya dapa kosa, dapa juga variabel ergaug dari ipe sisem persediaa. b. Repleishme Paer megacu pada bagaimaa sejumlah ui ereu diambahka dalam persediaa. c. Repleishme Lead Time adalah eggag waku aara saa pemesaa suau iem da peambaha sejumlah ui ersebu pada persediaa. 4. Persediaa pegama (Safey Sock) adalah persediaa yag diadaka uuk mecegah erjadiya kekuraga persediaa keika kodisi permiaa idak pasi aau karea keerlambaa peerimaa baha baku yag elah dipesa. Fakor-fakor yag meeuka besarya persediaa ii adalah pegguaa baha baku raa-raa selama periode ereu sebelum barag yag dipesa daag da waku uggu yag bervariasi. (Sofja Assauri, Maajeme produksi, p.4-43).5 Komposisi Biaya Persediaa Tujua uama dari maajeme persediaa adalah memiliki sejumlah epa ui ereu pada lokasi yag epa, waku yag bersesuaia da biaya yag redah.

1 Semua meode pegedalia persediaa selalu megarah pada miimasi biaya sebagai suau krieria opimalisasi agar keuuga yag diperoleh maksimal. Biaya-biaya yag palig serig berpera yaiu : 1. Biaya pembelia (Purchase cos) per iem Biaya ii merupaka biaya uuk membeli aau memproduksi sau saua barag persediaa secara idividu. Biaya ii kosa da oleh sebab iu idak diperimbagka da dapa dihilagka dari perhiuga oal cos (Roger G.Schroeder, p58). Biaya pemesaa / persiapa (Order/seup cos) Biaya pemesaa yag dimaksud disii adalah biaya yag imbul seiap kali dilakuka pemesaa uuk pemeuhaa kembali persediaa yag dimiliki. Pada saa pemesaa dilakuka, sejumlah biaya ereu yag berkaia dega pemrosesa, peyiapa, pedisribusia, peagaa da pembelia sejumlah ui yag dipesa (Vollma, Berry da Whybark, p694). Secara spesifik, biaya pemesaa ii erdiri dari : (Roald H.Ballou, p413-414) a. Biaya maufakurig aau harga dari produk uuk beragam ukura pesaa b. Biaya peyiapa proses produksi c. Biaya pemrosesa pesaa oleh depareme keuaga da pembelia d. Biaya pegirima pesaa ersebu ke supply poi, biasaya melalui sura aau ala elekroik laiya e. Biaya pedisribusia pesaa jika biaya rasporasi idak dimasukka dalam peeapa harga pembelia f. Biaya peagaa maerial aau proses-proses laiya erhadap produk selama perjalaa ke lokasi peerimaa

13 3. Biaya peyimpaa (Holdig cos) Biaya peyimpaa adalah biaya-biaya yag diperluka berkeaa dega diadakaya persediaa yag melipui seluruh pegeluara sebagai akiba dari adaya sejumlah persediaa (Sofja Assauri, Maajeme Produksi, p4). Komposisi pembeuk biaya ii yaiu : (Roald H. Ballou, Busiess Logisics Maageme, p414-415) a. Biaya pergudaga (space cos) yag melipui biaya sewa gudag. Biaya peagaa da pemeliharaa baha baku digudag, da biaya admiisrasi gudag. b. Buga aas modal yag di ivesasika dalam persediaa (capial cos) melipui 80% dari oal biaya peyimpaa. Hal ii disebabka karea persediaa merupaka campura aara ase jagka pedek da jagka pajag, da jagkaua biaya buga mulai dari ilai buga bak sampai pada opporuiy cos of capial. c. Biaya pelayaa persediaa (iveory service cos), ermasuk di dalamya asurasi aas persediaa yag dimiliki da pajak kekayaa aas ivesasi dalam persediaa. d. Biaya resiko persediaa (iveory risk cos), ermasuk di dalamya adalah biaya pecegaha erhadap kerusaka baha baku, erhadap pecuria, da peurua ilai barag dalam persediaa. 4. Biaya kekuraga sok (Sockou cos) i keal juga dega shorage cos adalah biaya yag dikeaka jika idak erdapa persediaa yag cukup uuk memeuhi permiaa berlebih yag daag pada suau saa ereu (Richard J.Tersie, Priciples of Iveory ad

14 Maerials Maageme, 4 h ediio, p14). Biaya ii melipui : (Roald H. Ballou, Busiess Logisics Maageme, p415) a. Biaya kehilaga pejuala (los sales cos) yag imbul bila pelagga dihadapka pada siuasi kekuraga sok, maka ia aka memilih uuk membaalka pesaaya aas produk yag bersagkua. b. Biaya pemesaa kembali (back order cos) yag imbul jika pelagga bersedia meuggu agar semua pesaaya erpeuhi, meskipu recaa pejualaya harus diudur. Biaya ii aka meambah ogkos pemrosesa order, rasporasi da peagaa maerial..6 Model Persediaa Berbagai model yag membahas eag persediaa elah bayak dikembagka oleh para ahli sejak era eori maajeme klasik. Namu deemikia Sipper da Bulfi (1997,p1) megklasifikasika model persediaa berdasarka pegambila kepuusa persediaa dimaa kepuusa persediaa ii melipui kepuusa eag kuaias (quaiy decisio), kepuusa waku pemesaa (imig decisio) da kepuusa pegedalia persediaa (corol decisio)..6.1 Quaiy ecisio Model uuk quaiy decisio biasaya disebu lo sizig models. Lo sizig models dikelompokka mejadi kaegori yaiu Saic Lo Sizig Models (model ukura pemesaa yag sais) da yamic Lo Sizig Models (model ukura pemesaa yag diamis), seperi yag ercaum pada gambar.1 dibawah ii.

15 Lo Sizig Models Saic Lo Sizig yamic Lo Sizig Ecoomic Order Quaiy Simple Opimum Heurisik Ecoomic Producio Quaiy Fixed Period Wager-Whii Silver-Meal Resource Cosrais Period Leas Order Quaiy Ui Cos Fixed Order Quaiy Lo for Lo Par Period Balacig Gambar.1 Klasifikasi dari Lo Sizig Models (Sipper da Bulfi, 1997, p15) Saic Lo Sizig Models diguaka uuk permiaa yag eap selama periode waku yag direcaaka. yamic Lo Sizig Models merupaka model yag diguaka uuk permiaa yag berubah-ubah selama reag waku periode perecaaa persediaa. iasumsika permiaa dikeahui dega pasi, yag kadag disebu lumpy demad..6.1.1 Saic Lo Sizig Models Saic lo sizig models dapa dikaegorika mejadi 4 model, yaiu : Ecoomic Order Quaiy Ecoomic Producio Quaiy Resource Cosrais Fixed Order Quaiy

16.6.1.1.1 Ecoomic Order Quaiy (EOQ) EOQ aau kuaias pemesaa ekoomis diperkealka oleh Harris pada ahu 1995 (Sipper da Bulfi, 1997, p15). Model ii cukup peig karea masih merupaka salah sau model yag palig bayak diguaka didalam duia idusri sekarag ii. Beberapa asumsi yag diambil oleh model EOQ ii adalah: Sisem persediaa diguaka uuk sau iem saja Permiaa bersifa kosa da deermiisik sera dapa diukur per ui waku Barag harus selalu ersedia da idak diperkeaka erjadi kekuraga barag Tidak ada lead ime uuk pemesaa Semua barag yag dipesa sampai pada saa iu juga, dikeal dega ifiie repleishme rae. Variabel kepuusa uuk model ii adalah Q, yag merupaka jumlah ui yag aka dipesa. Semua parameer biaya yag ada disii dikeahui dega pasi da dioasika dega simbol-simbol sebagai beriku : c ui cos ($/ui) i oal biaya peyimpaa persediaa per ahu (% per ahu) h ic oal biaya peyimpaa per ahu (dollar per ui per ahu) A biaya pemesaa ($/pesaa) Kemudia variabel-variabel selai biaya didefiisika sebagai beriku : permiaa per saua waku T pajag waku siklus, yaiu waku yag dibuuhka aara sau pemesaa dega pemesaa yag lai

17 K(Q) oal biaya raa-raa ahua sebagai fugsi dari lo size Q I persediaa o had pada waku (kuaias akual yag dimiliki) Kosep dasar dari model ii adalah mecipaka keseimbaga aara dua biaya yag salig bereaga biaya peyimpaa da biaya pemesaa. Biaya pemesaa adalah biaya eap semeara, biaya peyimpaa adalah biaya variabel keseimbaga ii dicapai ii dicapai dega memiimalisasi K(Q) yag merupaka oal biaya persediaa ahua. Sebagai ala bau dalam megaalisa sisem persediaa ii maka diperguaka beuk geomeri persediaa yag dapa diliha pada gambar. I Q epleio lie slope- Q/----------------------------------------- T Time Gambar. Beuk geomeri persediaa EOQ (Sipper da Bulfi, 1997, p16) Pada model diaas diasumsika pada waku awal persediaa berada pada igka Q da erus berkurag pada igka sebesar per ahu. Keika igka persediaa mecapai iik ol, di lakuka pemesaa kembali sebayak Q ui da persediaa lagsug aik mejadi Q ui pada saa iu juga karea diasumsika igka pemeuha persediaa adalah idak erbaas (ifiie repleishme rae) da siklus ii aka erus berulag. Pola pemesaa yag erjadi ii diamaka dega siklus, da erdapa beberapa siklus yag mugki erjadi dalam sau ahu, da dapa dirumuska dega rumus : Q T

18 Jika I adalah persediaa raa-raa, maka dari geomeri persediaa ersebu didapaka: _ I Area dibawah kurva segiiga persediaa T 1 QT Q T Tigka persediaa maksimal adalah I max Q Keiga jeis biaya uuk seiap siklus dalam sisem persediaa ii dirumuska sebagai beriku : cq biaya pembelia A biaya pemesaa (se-up) Q ict Q ht biaya raa-raa peyimpaa persediaa Sehigga biaya raa-raa per siklus adalah cq + A + ht Q Biaya raa-raa ahua K(Q) didapaka dega megalika biaya raa-raa per siklus dega jumlah siklus dalam sau ahu (1/T) sehigga didapaka. cq A Q K ( Q) + + h T T Karea 1/T /Q maka oal biaya persediaa ahua adalah : A Q K ( Q) c + + h Q Uuk medapaka variabel kepuusa Q yag memiimalka K(Q) maka persamaa diaas diuruka mejadi dk( Q) A h K '( Q) + 0 dq Q

19 ari persamaa diaas bisa didapaka ilai Q* yag dikeahui sebagai kuaias pemesaa ekoomis aau EOQ, yaiu : Q * A h Serigkali dalam kehidupa sehari-hari pesaa idak dapa dilakuka dalam jumlah yag sama persis sebesar Q* eapi berada dalam jumlah lo size dimaa Q* erleak diaara dua lo size ersebu uuk memuuska lo size maa yag aka dipilih dalam melakuka pemesaa maka diguaka aalisis sesiivias (Sipper da bulfi, 1997, p19). Aalisis sesiivias ii diukur berdasarka rasio yag didapaka dari : K K ( Q ( Q * ) ) * 1 Q Q Q Q + * Jika idak erdapa deviasi maka rasio sesiivias besarya sama dega 1, semeara jika erjadi deviasi maka jumlah lo size yag dipilih adalah jumlah yag palig deka ke 1..6.1. yamic Lo Sizig Models (LS) LS diguaka keika permiaa berubah-ubah yaki idak eap selama waku perecaaa. LS dibagi mejadi 4 grup cara peyelesaia masalah, yaiu : Simple rules adalah aura kepuusa kuaias pemesaa yag idak didasarka lagsug pada opimalisasi fugsi biaya. Heurusic rules berujua mecapai solusi biaya yag redah yag idak perlu opimal. Wager-Whii adalah pedekaa opimum uuk permiaa yag berubahubah.

0 The Peerso-silver Rule adalah sebuah es uuk megeahui apabila permiaa berubah-ubah..6.1..1 Wager-Whii Algorihm Algorima ii mempuyai ujua yag sama dega pedekaa heurisic yaiu memiimumka biaya persediaa, biaya pemesaa da biaya peyimpaa selama waku perecaaa. Perbedaaya adalah bahwa algorima wager-whii meghasilka solusi biaya miimum yag aka meghasilka kebijaka kuaias pemesaa opimum Q i. Prosedur opimasi berdasarka dyamic programmig, wager-whii megevaluasi semua kemugkia pemesaa uuk memeuhi permiaa iap periode selama waku perecaaa. Kehebaaya adalah bahwa wager-whii idak memperimbagka iap kemugkia kebijaksaaa : uuk sebuah waku -period, agka dari kebijaksaaa yag mugki adalah 1. Kia harus megamai keyaaa bahwa pesaa harus memeuhi semua permiaa uuk beberapa periode. Baru kuaias pemesaa opimal sebu saja Q i, erpeuhi. j Q i k i k uuk j i Q i adalah jumlah barag yag dipesa pada periode i uuk memeuhi permiaa sampai periode j, dega pemesaa berikuya pada periode j+1. ugaa ii diguaka pada meode heurisik, meguragi agka pemeriksaa kebijaksaaa uuk pemesaa, yag ariya bayak dari kebijaksaaa-kebijaksaaa dapa diabaika oleh algorima. Wager-whii meempaka EOQ uuk kasus permiaa yag berubahubah. Keuuga uama dari wager-whii adalah melayai sebagai sadar ukura keefekifa dari algorima ukura pemesaa diamik.

1 ega megguaka defiisi dari oasi sebelumya, maka diadaka algorima. Misalka K,l merupaka biaya uuk meempaka pesaa uuk memeuhi permiaa pada periode, +1,,l, diasumsika persediaa 0 pada permulaa periode da persediaa 0 pada akhir periode l. Secara maemaik, biaya ii adalah l K,l A+h ( ( j ) j) 1,,, ; l +1, +,, j + 1 Sekarag euka biaya miimum dari periode perama sampai periode l. Asumsika bahwa idak aka ada sisa persediaa pada akhir periode l. Persamaa uuk miimum ii dapa diemuka secara berulag-ulag. Misalka K* l meujukka miimum ii, da K* l diberika oleh K* l mi 1,,,l {K* 1 + K, l }, l 1,,,N K* o didefiisika 0, da ilai solusi biaya miimum diberika oleh K* N..6.1.. Peerso Silver Rule Peerso da silver (1979) megusulka suau ukura yag beergua dari variabel permiaa, disebu sebagai variabiliy coeficie V s a dar kuadra deviasi raa raa per per mi aa periode perperiode V 1 1 1

1 1 1 ) ( / ) ( / 1 1 1 ( ) / 1 1 imaa perkiraa permiaa per periode pajag waku Peerso da silver meyaraka uji ke-lumpy-a : Jika V<0,5, guaka model EOQ dega sebagai perkiraa permiaa Jika V 5 0,, guaka LS mehod.7 Klasifikasi ABC Bila dalam suau perusahaa erdapa ribua jeis baha (iems) yag harus dielii da diawasi, maka diperluka pegawasa persediaa yag membuuhka bayak eaga da biaya. Sehigga perlu adaya kebijaksaaa pegawasa dega memperimbagka keefisiesia da keefekifa, yaiu iems maa yag memerluka pegawasa yag agak kea da iems maa yag pegawasaya dapa dilakuka agak loggar. Jeis baha yag memerluka pegawasa yag agak kea adalah jeis baha yag mempuyai ilai pegguaa yag cukup besar (mahal). Sebalikya pegawasa yag agak loggar dapa dilakuka erhadap iems yag mempuyai ilai pegguaa yag cukup redah, da biasaya erdiri dari

3 jeis-jeis baha yag agak bayak. alam peeua kebijaksaaa pegawasa erhadap jeis-jeis baha yag ada dalam persediaa, dapa diguaka meode aalisi ABC (ABC aalysis mehod). Meode aalisis ABC ii megguaka Pareo Aalysis yag meekaka bahwa sebagia kecil dari jeis-jeis baha yag erdapa dalam persediaa mempuyai ilai pegguaa yag cukup besar yag mecakup kira-kira lebih dari 60% dari seluruh ilai pegguaa baha yag erdapa dalam persediaa. Meode aalisis ABC ii diguaka uuk memberika peekaa perhaia pada gologa jeis-jeis baha yag erdapa dalam persediaa yag mempuyai ilai pegguaa yag relaif iggi/mahal. Biasaya meode aalisis ii diperguaka dalam perusahaa-perusahaa yag mempuyai berbagai jeis baha dalam persediaa yag mempuyai ilai pegguaa yag berbeda-beda (Sofja Assauri Maajeme Produksi, p65). ega meode ii, persediaa dapa digologka aau dikelompokka kedalam iga kelas sesuai dega volume ilai pegguaa (jumlah produk dalam seahu da biaya pembelia aau biaya produksi ui), yaiu kelompok barag A, B, da C. Kelompok barag A erdiri dari jeis baha yag mempuyai ilai pegguaa sekiar 75%-80% dari seluruh ilai pegguaa baha, eapi jumlah barag/baha yag diwakili haya sekiar 15%-0% dari seluruh jumlah baha yag erdapa dalam persediaa. Kelompok barag B erdiri dari jeis baha yag mempuyai ilai pegguaa yag lebih redah, yag mecapai 10%-15% dari seluruh ilai pegguaa baha da mewakili 0%-5% dari seluruh jumlah baha yag erdapa dalam persediaa. Sedagka kelompok barag C erdiri dari jeis baha yag mempuyai ilai pegguaa yag redah, sekiar 5%-10% dari

4 keseluruha ilai pegguaa baha, eapi jumlah baha/baragya mecapai 60%- 65% dari seluruh jumlah baha yag erdapa dalam persediaa. Nilai pegguaa persediaa uuk masig-masig jeis baha diperoleh dega megalika jumlah permiaa dalam seahu dega biaya/harga per ui baha. Jumlah permiaa dalam seahu diguaka uuk meghidari disorsi dari perubaha-perubaha musima. Keseluruha persediaa diuruka sesuai dega ilai pegguaa yag palig besar ke yag palig kecil. Jeis-jeis baha kemudia diklasifikasika dega cara seperi yag elah disebuka diaas. (Richard J. Tersie, Priciples of Iveory ad Maerials Maageme, 4 h ediio, p.547). Perce 100% of oal 80% dollar 60% usage 40% volume A B C 0% 0% 40% 60% 80% 100% Gambar.3 Aalisa Persediaa ABC (Richard J. Tersie, p.547)