DAILY REPORT 16 September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

R i Danareksa Research Institute

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 29 Januari Moody s Tetapkan Peringkat RI di Investment Grade

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

DAILY REPORT 04 September 2015

DAILY REPORT 20 September 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2015

DAILY REPORT 23 September 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 19 October 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 01 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 29 November 2013

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 06 Januari 2015

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 23 September 2016

WEEKLY REPORT 08 January 2018

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES TLKM ingin menguasai 100% saham AP Teleguam ESSA suntik Panca Amara USD 146 juta DOID siap turunkan utang USD 700 juta APEX kaji penggalangan dana selain obligasi Konsorsium WIKA-WSKT menang tender kontrak jalan tol Cisumdawu Anak usaha WTON suplai produk tunnel proyek MRT tahap I WTON peroleh kontrak baru Rp 1,8 triliun SMCB catat rugi Rp 138,06 miilar di 1H15 dari laba Rp 452,93 miliar MRAT tunda ekspansi properti HERO klaim pangsa pasar tumbuh TOTL alihkan 99% saham AU ke anak usaha untuk satukan usaha TIRA rencana stock split rasio 1 : 10, RUPSLB pada 8 Oktober 2015 MTLA rilis 2 proyek properti di akhir tahun 2015 SCBD targetkan pendapatan 2015 Rp1 triliun SMRA bukukan laba bersih Rp 529,25 miliar pada semester I-2015 SMRA serap capex Rp2,2 triliun BFIN pertimbangkan terbitkan obligasi Rp 1 triliun di tahun 2016 BTPN akan jaga keseimbangan kinerja BMRI targetkan 1000 agen BBTN akan bentuk dua anak usaha BAEK siapkan sistem & prosedur integrasi dengan HSBC Indonesia BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 di 5,2%-5,6% JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Dari perspektif teknikal mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG, hal ini tercermin Support Level baik dari leading indicator 4329/4311/4287 maupun lagging indicator. Indikator MACD Resistance dan Stochastic Level mengkonfirmasikan 4371/4395/4413 positif bagi IHSG. Demikian dengan Major Trend MA5 dan MA20 juga Down mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Selain Minor itu, Trend pola yang diperlihat candle Down terindikasikan positif bagi IHSG JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4347.16-43.213 5,495.21 3,368.21 LQ-45 732.619-10.755 872.81 2,021.29 MARKET REVIEW Pada hari Selasa (15/9), IHSG ditutup melemah 43,21 poin (0,99%) dari level 4.390,37 ke level 4.347,16. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 mengalami surplus US$433,8 juta yang dipicu surplus sektor nonmigas sebesar US$1,01 miliar meskipun sektor migas mengalami defisit US$580 juta. Untuk kinerja ekspor pada Agustus 2015 tercatat sebesar US$12,70 miliar yang meningkat sebesar 10,79% jika dibandingkan dengan Juli lalu, sementara jika dibandingkan Agustus 2014 mengalami penurunan sebesar 12,28%. Sementara untuk kinerja impor, nilai pada Agustus 2015 mencapai US$12,27 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 21,69% jika dibandingkan Juli lalu, dan jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu mengalami penurunan sebesar 17,06%. Dari global, indeks di bursa Wall Street mengakhiri perdagangan kemarin dengan ditutup melemah. Bursa AS tertekan karena investor masih menunggu keputusan kebijakan the Federal Reserve pada Kamis (17/9) mendatang untuk menentukan tingkat suku bunga. Pelemahan juga akibat kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang akan berdampak pada pasar global. Hingga saat ini, investor masih optimistis the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Meski demikian, banyak dari mereka yang percaya, kebijakan itu belum akan dilakukan pada pertemuan 16-17 September ini akibat dari gejolak di pasar keuangan global. Dari regional, indeks Nikkei 225 naik 60,78 poin (0,34%) ke level 18.026,48. Indeks Nikkei 225 ditutup lebih tinggi setelah Bank Sentral Jepang memutuskan untuk tidak merilis stimulus moneter baru. Akan tetapi, Bank Sentral Jepang memperingatkan bahwa perlambatan pertumbuhan di pasar negara berkembang juga akan mempengaruhi ekspor dan produksi di Jepang. Sedangkan, indeks Shanghai Composite jatuh 109,63 poin (3,52%) ke level 3.005,17, disebabkan kekhawatiran pelaku pasar atas tindakan keras terhadap perdagangan illegal marjin. Adapun, sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan ketertiban, China Securities Regulatory Commission (CSRC) mengatakan bahwa mereka telah menindak ribuan rekening perdagangan terkait dengan aktivitas illegal pada Senin (14/09). Indeks Hang Seng juga ikut melemah 106,67 poin (0,49%) ke level 21.455,23. Dari Eropa, saham-saham Eropa tentatif bergerak melemah pada awal perdagangan. MARKET VIEW Meningkatnya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga AS seiring Federal Reserve memulai normalisasi kebijakan dapat mempengaruhi trend bagi pergerakan indeks bursa global. Menyusul ada pihak memperkirakan The Fed telah membuka peluang untuk kenaikan pada suku bunga pada pertemuaan yang akan berlangsung pada Kamis. Kendati sisi lain ada pula investor masih ragu apakah petinggi the Fed akan mengambil langkah pada saat ini atau akhrinya mengambil keputusan di akhir tahun. Kekhawatiran dari sejumlah kalangan banyak memperkirakan siklus pengetatan yang mulus dari the Fed, ada resiko tekanan yang substansial pada aliran modal jika investor mulai memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif dan mendorong naik yield obligasi jangka panjang. Mengingat resiko besar yang ada, the Fed juga harus mempersiapkan diri jika keadaan memburuk. Akan tetapi, jika melihat dari report data ekonomi AS teranyar akan menjadi pertimbangan kembali bagi pemangku pembuat kebijakan otoritas moneter AS ini. Pasalnya sejumlah data masih menunjukan kondisi yang beragam, dimana laju produksi perindustrian di AS merosot tajam di bulan Agustus, kemungkinan terimbas oleh problem ekonomi global serta fluktuasi di pasar keuangan. Industrial production yang mengukur output di sektor manufaktur, peralatan dan sektor pertambangan jatuh ke -0.4% dibanding bulan sebelumnya, sekaligus merupakan bulan keenam berturut-turut indikator tersebut merosot dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, Sektor manufaktur di wilayah New York AS berkontraksi untuk bulan ke kedua secara berturut-turut pada bulan September, yang mencerminkan penurunan pesanan dan pekerjaan. Sedangkan belanja konsumen AS tumbuh pada kecepatan yang cukup sehat selama dua bulan terakhir, Penjualan ritel, tanpa memperhitungkan mobil, bensin, bahan bangunan dan jasa makanan tumbuh 0,4% di bulan Agustus setelah naik 0,6% di bulan Juli. Seiring fokus investor pada sejumlah data jelang pertemuan penting Fed, indeks Wall Street ditutup menguat pada hari Selasa. Pelaku pasar keuangan memperkirakan peluang kenaikan Fed rate cukup kecil. Pada hari yang sama sebelumnya bursa Eropa di tutup menguat, seiring investor pesimis data yang lebih rendah dari prediksi mensinyalkan perekonomian AS mungkin belum cukup kuat menghadapi kenaikan suku bunga. Faktor positif dari dua bursa ini, nampak bisa berlanjut ke bursa regional Asia, indeks Nikkei Jepang sesi pembukukan hari ini menguat. Kondisi dari pasar global yang positif dapat mendorong bagi IHSG melaju ke teritori positif hari ini. 1

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telin USA), berniat menguasai 100% saham AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Akuisisi ini ditargetkan selesai tahun ini. Letak Guam yang strategis dipandang dapat menjadi landing point sistem kabel laut yang tengah digarap Telkom. Delta Dunia Makmur (DOID) berencana melunasi total utang yang mencapai USD 700 juta dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Aksi ini bertujuan untuk mengurangi beban bunga yang cukup tinggi. Pada Agustus lalu, perseroan telah melakukan restrukturisasi utang dengan sindikasi 11 bank. Hingga saat ini, DOID memiliki pinjaman bank USD 600 juta dan USD 100 juta dari leasing. Dari segi operasional, perseroan menargetkan produksi batubara tahun depan dapat mencapai 39,6 juta ton, meningkat 20% dibandingkan target tahun ini 33 juta ton. Apexindo Pratama Duta (APEX) tengah mengkaji opsi penggalangan dana untuk kebutuhan membayar kembali utangnya, salah satunya adalah pinjaman bank. Perseroan berpotensi menunda rencana penerbitan obligasi global tahun ini sekitar SGD 75-100 juta. Surya Esa Perkasa (ESSA) menyuntik modal anak usahanya, Panca Amara Utama (PAU), senilai total USD 146 juta. Investasi tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik amoniak di Luwuk, Sulawesi Tengah. Besaran tersebut setara dengan 60% dari total ekuitas yang diperlukan untuk proyek pembangunan pabrik amoniak. Saat ini, perseroan juga tengah menjajaki kembali pinjaman sebesar USD 30 juta dari institusi keuangan untuk memperbesar investasi ke PAU. Sesuai rencana, pabrik amoniak berkapasitas 700 ribu MT per tahun tersebut dapat beroperasi secara komersial pada September 2017. Pabrik diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan perseroan hingga USD 270 juta per tahun. Surya Esa Perkasa (ESSA) dan Mitsubishi memberikan pinjaman kepada Panca Amara Utama (PAU) sejumlah maksimum USD 50,1 juta, yang terdiri dari: (i) USD 25,9 juta berasal dari Mitsubishi dan (ii) USD 24,2 juta yang berasal dari ESSA. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh PAU untuk pengembangan proyek. Pinjaman ini diberikan untuk memenuhi persyaratan keuangan sementara untuk proyek yang dikembangkan oleh PAU. Total Bangun Persada (TOTL) mengalihkan 99% saham PT Adhiguna Utama (AU) yang dimilikinya kepada anak usahanya, yaitu PT Total Persada Development. Pengalihan saham ini dilakukan oleh perseroan dalam rangka penyatuan bidang usaha. Dari proses pengalihan 7.425 saham AU ini perseroan mendapatkan dana sebesar Rp 7,42 miliar. Proses penyerahan dan pemindahan sahamnya telah dilakukan pada 14 September 2015. Dengan adanya pengalihan saham ini, maka PT Total Persada Development kini menjadi pemilik 99% saham AU, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Total Inti Persada. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kontrak pembangunan Jalan Tol Cileunyi- Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi II (Rancakalong- Sumedang) Fase II. Pekerjaan fase II itu akan dilakukan oleh kontraktor konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, Wijaya Karya (WIKA), PT Nindya Karya (Persero) dan Waskita Karya (WISKT). Pekerjaan fase II dari seksi II sepanjang 10,1 km memiliki nilai kontrak sekitar Rp 3,1 triliun dengan pendanaan bersumber dari pinjaman Tiongkok. Sementara total panjang seksi II adalah 17,35 km. Sedangkan fase I dari seksi II yang dibangun sepanjang 6,35 km memiliki nilai investasi lebih murah yakni Rp 1,1 triliun. Pembebasan lahan untuk seksi II fase I sudah mencapai 93%, fase II sudah mencapai 80,2%. Sementara pembebasan lahan untuk seksi I mencapai 30%. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengumumkan hasil lelang kontraktor atas proyek ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II fase II. Proyek pembangunan jalan bebas hambatan yang menjadi kewajiban pemerintah itu akhirnya jatuh ke tangan konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, Wijaya Karya (WIKA), PT Nindya Karya dan Waskita Karya (WSKT). Nilai kontrak sebesar Rp 3,48 triliun. Hingga saat ini lahan ruas tol Cisumdawu seksi I yang sudah dibebaskan baru mencapai sekitar 33%. Sedangkan untuk seksi II fase I pembebasan lahan sudah mencapai 93% dan fase II sudah mencapai 80,12%. Pembangunan jalan bebas hambatan ini dimulai dari seksi II karena pembebasan lahan yang paling siap di antara seksi lainnya. Dalam proyek ruas tol Cisumdawu ini pemerintah telah menyepakati untuk mengerjakan 2 seksi yaitu seksi I Cileunyi- Rancakalong sepanjang 12,025 km dan seksi II Rancakalong- Sumedang sepanjang 17.35 km. Sedangkan sisanya seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3.75 km, seksi IC Cimalaka- Legok sepanjang 7,2 km, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 15,9 km dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,05 km akan ditawarkan pada para investor. Wijaya Karya Beton (WTON) memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,8 triliun hingga Agustus 2015. Perolehan tersebut setara dengan 56,2% dari total kontrak baru tahun ini. Sebagian besar kontrak tersebut diperoleh dari proyek swasta yakni dengan porsi 80% dan sisanya dari proyek BUMN. Perseroan memiliki kapasitas yang belum memungkinkan untuk menambah lebih banyak kontrak lagi. Hingga akhir tahun, total kapasitas terpasang baru 70% dari total kapasitas produksi pabrik. WTON berusaha meningkatkan kapasitas produksi hingga 2,5 juta ton per tahun. Wijaya Karya Beton (WTON) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE) melakukan pengiriman perdana produk tunnel segment untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Wika Kobe menyuplai produk tunnel segmen untuk proyek MRT tahap I yang menghubungkan kawasan Lebak Bulus - Blok M -Bundaran HI. Nilai kontrak untuk proyek MRT tahap I mencapai Rp 190 miliar untuk paket CP 104 dan CP 105 serta paket CP 106. Wika Kobe memproduksi pracetak tunnel segment dengan diameter 6,05 meter dan panjang 1,5 meter untuk memenuhi kebutuhan tunnel segment pada 3 paket konstruksi bawah tanah proyek MRT. Sementara WTON juga menyuplai produk beton pracetak lain untuk proyek MRT, di antaranya box girder untuk konstruksi layang paket 101 dan 102. Konstruksi ini akan menghubungkan Lebak Bulus dan Cipete. Holcim Indonesia (SMCB) membukukan rugi sebesar Rp 138,06 miliar di semester I 2015 dibandingkan laba Rp 452,93 miliar semester I 2014. Penjualan turun menjadi Rp 4,86 triliun dari sebelumnya Rp 4,93 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp 3,79 triliun dari sebelumnya Rp 3,49 triliun. 2

Tira Austenite (TIRA) berencana untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dari Rp 1000 per menjadi Rp 100 per atau rasio 1:10. Rencana itu akan dimintakan persetujuan pada RUPS Luar Biasa pada 8 Oktober 2015. Mustika Ratu (MRAT) akan menunda rencananya ekspansi di sektor properti menjadi tahun depan. Awalnya, perseroan berencana membangun apartemen, pergudangan, ruko dan mini mall senilai Rp 500 miliar di Cibinong, Jawa Barat, tahun ini. Pasar yang kurang baik dan terhambatnya perizinan penggunaan tanah dari pemerintah menjadi faktor utama tertundanya proyek tersebut. Terkait ekspansi, hingga September tahun ini, MRAT telah mengekspor barangnya ke dua negara baru, yaitu Togo dan Jerman. Meski jumlah gerai diturunkan, Hero Supermarket (HERO) mengklaim pangsa pasar perseroan mengalami pertumbuhan sepanjang periode Januari-Juli 2015. Market share Giant Ekstra dan Giant Ekspres meningkat dari masing-masing 8,48% dan 4,83% pada Juli 2014 menjadi 9,19% dan 5,34%. Sementara itu, pangsa pasar Hero bekurang tipis dari 1,02% menjadi 0,96%. Danayasa Arthatama (SCBD) menargetkan dapat memacu pertumbuhan pendapatan tahun ini hingga 8%-10% dibandingkan dengan tahun lalu atau mencapai sekitar Rp1,04-Rp1,06 triliun. Peningkatan tersebut dapat didukung melalui efisiensi serta memacu efektivitas dan kreativitas di setiap lini bisnis. Metropolitan Land (MTLA) akan meluncurkan dua proyek properti untuk perumahan dan apartemen menjelang akhir tahun 2015 guna mencapai target sales marketing sebesar Rp 1,29 triliun di akhir tahun. Pertama adalah peluncuran perumahan (landed house) di Cyber City-Jakarta Barat pada November 2015 atau mundur dua bulan dari rencana awal September 2015. Tahap awal, Metland akan meluncurkan 66 unit perumahan untuk kluster I dari total tiga kluster dengan kapasitas 500 unit. Kedua, peluncuran apartemen di Transyogi- Cileungsi pada akhir Desember 2015 yang berkapasitas 1.700 unit. MTLA telah meraih sales marketing sebesar Rp 690 miliar per Agustus 2015 atau 53% pada pertengahan kuartal III. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan menjaga keseimbangan kinerja hingga akhir tahun ini di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil. Kendati demikian, BTPN mengklaim likuiditas dan kualitas perseroannya hingga saat ini masih terjaga pada level baik. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan dapat memiliki 1000 agen laku pandai dalam lima tahun ke depan untuk memperluas penetrasi perseroan ke masyarakat yang belum menikmati layanan perbankan. Pada tahun ini, perseroan menargetkan akan memiliki 9.000 agen. Hingga kini, perseroan telah memiliki 4.000 agen yang berhasil menarik hampir 300 nasabah. Bank Tabungan Negara (BBTN) akan membentuk dua anak usaha baru pada tahun depan sebagai salah satu rencana pengembangan bisnis perseroan. Perseroan tengah mengkaji pembentukan perusahaan asuransi jiwa dan multifinance pada tahun depan. Manajemen Bank Ekonomi (BAEK) saat ini tengah menyiapkan sistem dan prosedur pengintegrasian dengan HSBC Indonesia untuk mengintegrasikan bisnis. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 pada kisaran 5,2%-5,6% dibandingkan proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebelumnya yakni 5,3%-5,7% yang juga merupakan revisi dari proyeksi sebelumnya di kisaran 5,4%-5,8%. Hal ini sejalan dengan rendahnya volume perdagangan dunia dan rendahnya harga harga komoditas. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi 2016 akan didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 3,8% pada tahun 2016. Sementara dari sisi domestik peningkatan permintaan domestik sejalan dengan peningkatan investasi pemerintah. Pertumbuhan investasi ke depan terutama oleh investasi bangunan terkait dengan realisasi proyek-proyek pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan meningkat. Summarecon Agung (SMRA) membukukan laba bersih Rp 529,25 miliar hingga Juni 2015, turun tipis dibandingkan laba bersih Rp 542,91 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp 2,59 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,09 triliun. Summarecon Agung (SMRA) menyerap belanja modal sebesar Rp2,2 triliun atau 55% dari total anggaran sepanjang 2015 senilai Rp4 triliun. Dana tersebut digunakan untuk akuisisi lahan di proyek eksisting dan pembanguna infastruktur. Dana belanja modal tersebut diambil dari kas internal perseroan, pinjaman bank, serta hasil obligasi. BFI Finance (BFIN) mempertimbangkan untuk mencari pendanaan melalui aksi korporasi dengan menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 1 triliun pada tahun 2016. Dana hasil emisi obligasi nantinya akan dipergunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan di bidang pembiayaan pada tahun 2016. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 45,01 0,42 TLKM (US) 38 13.529-317 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,74 0,01 ANTM (GR) 0,02 325-16 Gold (US$)/Ounce 1105,40 0,14 Nickel (US$)/MT 10095,00 175,00 Tin (US$)/MT 15575,00-25,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,65-4,75 Coal (RB) (US$)/MT* 52,00-11,36 CPO (ROTH) (US$)/MT 600,00-5,00 CPO (MYR)/MT 2054,00 31,50 Rubber (MYR/Kg) 683,00 2,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809,47 1,52 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16599,85 1,40-6,86 15,15 13,91 2,82 2,65 5.027,3 USA NASDAQ COMPOSITE 4860,52 1,14 2,63 21,20 18,56 3,28 3,06 7.662,7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6137,60 0,87-6,53 15,23 13,94 1,73 1,67 1.495,5 CHINA SHANGHAI SE A SH 3148,23-3,53-7,12 12,69 11,29 1,53 1,39 3.870,7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1652,14-4,99 11,75 23,74 18,61 2,78 2,47 2.442,4 HONG KONG HANG SENG INDEX 21455,23-0,49-9,11 10,65 9,91 1,13 1,05 1.720,0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4347,16-0,98-16,83 14,40 12,40 2,18 1,95 288,8 JAPAN NIKKEI 225 18026,48 0,34 3,30 16,97 15,48 1,53 1,43 2.758,1 MALAYSIA KLCI 1647,15 0,46-6,48 15,97 14,54 1,78 1,68 224,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2841,94-1,03-15,55 12,20 11,28 1,06 1,01 331,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14.408,25 75,25 1000 IDR/ USD 0,07-0,0004 EUR/IDR 16.238,96-42,46 EUR / USD 1,13 0,0002 JPY/IDR 119,62-0,92 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 10.270,55-16,75 SGD / USD 0,71-0,0004 AUD/IDR 10.267,92-5,88 AUD / USD 0,71-0,0016 GBP/IDR 22.107,15-127,33 GBP / USD 1,53-0,0001 CNY/IDR 2.261,93 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.348,81 22,67 MYR / USD 0,23 0,0004 KRW/IDR 12,15 0,03 100 KRW / USD 0,08-0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.32 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.60 SHIBOR (RENMINBI) China 3.01 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description August-15 July-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % 0.39 0.93 Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 16 Sep US CPI MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1% 16 Sep US CPI YoY Tetap 0.2% 17 Sep Indonesia BI Reference Rate Tetap 7.50% 17 Sep Indonesia BI Deposit Facility Rate Tetap 5.50% 17 Sep Indonesia BI Lending Facility Rate Tetap 8.00% 17 Sep US Current Account Balance Defisit turun menjadi $111.0 Bn dari $113.3 Bn 17 Sep US Housing Starts Turun menjadi 1163 ribu dari 1206 ribu 17 Sep US Housing Starts MoM Turun menjadi -3.6% dari 0.2% 17 Sep US Building Permits Naik menjadi 1130 ribu dari 1119 ribu 17 Sep US Building Permits MoM Naik menjadi -15.5% dari -16.3% 17 Sep US Initial Jobless Claims Tetap 275 ribu Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt MLBI IJ 7200 11.63 1.66 UNVR IJ 39000-3.11-11 BMRI IJ 8700 0.58 1.21 TLKM IJ 2710-2.69-7.94 BSWD IJ 4430 24.96 0.96 ASII IJ 6025-1.63-4.25 CPIN IJ 1960 2.62 0.86 BBCA IJ 11950-1.24-3.84 SCMA IJ 2595 2.17 0.84 INTP IJ 19300-3.38-2.61 ICBP IJ 12225 1.03 0.77 GGRM IJ 41000-2.44-2.07 BKSL IJ 74 29.82 0.56 LPPF IJ 15500-3.58-1.76 BYAN IJ 8125 1.56 0.44 BBNI IJ 4360-2.02-1.74 GIAA IJ 361 4.34 0.41 MIKA IJ 26700-3.26-1.38 JSMR IJ 5025 1.01 0.36 UNTR IJ 18200-1.75-1.27 UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Trade & Service 130-170 150 TBA TBA Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CTRA 92:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS 77:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP 56:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15 10 Sep 16 Sep 15 BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15 15 Sep 21 Sep 15 MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15 25 Sep 01 Oct 15 HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15 05 Oct 09 Oct 15 BABP Rights Issue 5:2 100 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 22 Oct 15 BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 20 Oct 15 MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct 22 Oct 15 ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15 22 Oct 28 Oct 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep 30 Sep 15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda RALS RUPSLB 16-Sep-15 ADHI RUPSLB 16-Sep-15 HEXA RUPST/LB 17-Sep-15 RIGS RUPSLB 22-Sep-15 ADHI RUPSLB 22-Sep-15 MIKA RUPSLB 23-Sep-15 BABP RUPSLB 25-Sep-15 INPP RUPSLB 29-Sep-15 BCIC RUPST 29-Sep-15 PNBS RUPSLB 02-Okt-15 BBNI RUPSLB 02-Okt-15 BMRI RUPSLB 05-Okt-15 ANTM RUPSLB 07-Okt-15 BBNP RUPSLB 09-Okt-15 6

INDF S1 5200 R1 5500 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 5050 R2 5650 INDF Wedge 7,800 5300 7,200 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 5200-Rp 5500 Entry Rp 5300, take Profit Rp 5500 Stochastics 55.38 Positif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) 28.96 Positif Bollinger Band (Mid) 5172 Positif MA5 5145 Positif 6,106.67 6,000 5,400 5,300 5,300 5,300 5,400 5,228.75 5,145 5,105 4,800 5,012.5 5,012.5 4,942.22 84.7504 March April May Jun Jul August September 4,942.22 84.7504 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 59.58, Stochastic %K = 84.75, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 4,845 1 2 3 4 5 6 7 8 9 80 59.5815 59.5815 20 INDF - MACD (5,3) = -48.78, Signal() = -32.30 10 15 20 5-32.3021-5 -48.7839 5,492,000 INDF - TSI(3,5,3) = 28.96, Volume() = 5,492,000 2 4 6 28.9586 12.0411-8 -6-4 -2 0000 5,492,000 INDF - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 5,492,000-16.6667 6,600 CTRP S1 405 R1 430 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 385 R2 450 414 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 405-Rp 430 Entry Rp 414, take Profit Rp 430 Stochastics 85.78 Positif MACD 4.36 Positif True Strength Index (TSI) 79.68 Positif Bollinger Band (Mid) 381 Positif MA5 394.8 Positif CTRP Wedge 535.782 600 437.4 437.4 414 500 414 414 394.8 400 386.65 385.375 93.1061 377 300 93.1061 March April May Jun Jul August September 364.5 90.3683 CTRP - Stochastic %D(6,3,3) = 90.37, Stochastic %K = 93.11, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 364.5 361 1 2 3 4 5 6 7 8 9 90.3683 80 CTRP - MACD (5,3) = -6.85, Signal() = -5.41 15.0 1-5.40819 3,788,300 5.0-5.0 CTRP - TSI(3,5,3) = 79.68, Volume() = 3,788,300-6.84521 79.6831 2 4 6 8 65.1433-8 -6-4 -2 0000 3,788,300 CTRP - William's % R(14) = -2.82, Volume() = 3,788,300-2.8169 900 800 700

KRAS S1 315 R1 330 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 295 R2 350 KRAS Downward Sloping Channel 321 48 44 RSI berada dalam area netral Trading range Rp 315-Rp 350 Entry Rp 321, take Profit Rp 350 Stochastics 10.14 Positif MACD -0.30 Positif True Strength Index (TSI) 19.30 Positif Bollinger Band (Mid) 321 Positif MA5 310.2 Positif 327 36 321 321 321 32 320.65 310.2 309.375 March April May Jun Jul August September 303 80 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 28.50, Stochastic %K = 52.25, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 299.25 295 295 1 2 3 4 5 6 7 8 52.2469 52.2469 28.4968 295 28.4968 KRAS - MACD (5,3) = -2.26, Signal() = -0.85-0.845374 20 6.0-6.0-2.26339-12.0-18.0 14,025,700 KRAS - TSI(3,5,3) = 19.30, Volume() = 14,025,700 2 4 6 8 19.2975-10 -8-6 -4-2 0000 14,025,700-6.58425 KRAS - William's % R(14) = -51.35, Volume() = 14,025,700-51.3514 40 383.392 GIAA S1 340 R1 380 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 315 R2 405 361 RSI mendekati area overbought Trading range Rp 347-Rp 380 Entry Rp 361, take Profit Rp 380 Stochastics 30.88 Positif MACD 3.66 Positif True Strength Index (TSI) 60.19 Positif Bollinger Band (Mid) 329 Positif MA5 326.4 Positif GIAA Downward Sloping Channel 48 451.32 451.32 436.206 42 361 361 361 36 347 331 30 326.4 318.125 80 296 March April May Jun Jul August September 74.7298 GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 62.00, Stochastic %K = 74.73, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 271.882 271.882 1 2 3 4 5 6 7 8 9 74.7298 62.0009 62.0009 20 GIAA - MACD (5,3) = -9.60, Signal() = -6.02 1-6.01648 5.0 44,341,300-5.0-1 -9.60308 60.191 GIAA - TSI(3,5,3) = 60.19, Volume() = 44,341,300 2 4 6 28.2071-8 -6-4 -2 0000 44,341,300 GIAA - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 44,341,300-13.3333 66 60 54

PBRX S1 550 R1 625 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 475 R2 700 575 PBRX Decending Triangle Bullish Breakout 72 RSI berada dalam area netral Trading range Rp 550-Rp 625 Entry Rp 575, take Profit Rp 625 Stochastics 61.31 Positif MACD 5.03 Positif True Strength Index (TSI) 17.99 Positif Bollinger Band (Mid) 514 Positif MA5 546 Positif 66 657.111 575 575 60 575 570 550 550 54 546 544.375 514.95 48 510 510 March April May Jun Jul August September 510 80 PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 41.98, Stochastic %K = 47.22, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 47.2222 41.9753 41.9753 PBRX - MACD (5,3) = -6.04, Signal() = -3.08 20 12.0 18.0-3.08485 6.0-18.0-12.0-6.03599 15,866,800 PBRX - TSI(3,5,3) = 17.99, Volume() = 15,866,800 10 2 4 6 8 17.9869 14.2539-8 -6-4 -2 15,866,800 0000 PBRX - William's % R(14) = -9.09, Volume() = 15,866,800-9.09091 MLPL S1 380 R1 450 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 350 R2 480 418 MLPL Downward Sloping Channel 1,000 900 800 700 RSI berada dalam area netral Trading range Rp 391-Rp 450 Entry Rp 418, take Profit Rp 450 Stochastics 16.85 Positif MACD -2.36 Positif True Strength Index (TSI) 10.44 Positif Bollinger Band (Mid) 414 Positif MA5 377 Positif 624.922 600 419.35 418 418 500 418 415 400 378.375 377 345 300 March April May Jun Jul August September 80 319.667 MLPL - Stochastic %D(6,3,3) = 37.25, Stochastic %K = 56.39, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 297 297 297 1 2 3 4 5 6 7 8 9 56.3884 56.3884 37.2521 37.2521 MLPL - MACD (5,3) = -7.56, Signal() = -1.83 20 18.0 12.0-1.83479 6.0-12.0-6.0-7.55573-18.0 27,198,200 MLPL - TSI(3,5,3) = 10.44, Volume() = 27,198,200 2 4 6 8 10.4447-8 -6-4 -2 0000 27,198,200-16.9954 MLPL - William's % R(14) = -27.00, Volume() = 27,198,200-27

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 15-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 17825 17825 18375 16675 17525 18375 19225 Positif Negatif Positif 20850 14425 LSIP Trading Buy 1195 1195 1225 1135 1180 1225 1270 Positif Negatif Positif 1425 910 SGRO Trading Sell 1300 1300 1280 1235 1280 1325 1370 Positif Negatif Negatif 1750 1290 Mining PTBA Trading Sell 5625 5625 5575 5475 5575 5675 5775 Negatif Negatif Negatif 6625 5025 ADRO Trading Buy 580 580 585 545 565 585 605 Positif Positif Positif 650 467 MEDC Trading Buy 1360 1360 1375 1335 1355 1375 1395 Positif Positif Negatif 2590 1240 INCO Trading Sell 1450 1450 1415 1310 1415 1520 1625 Positif Negatif Negatif 2135 1190 ANTM Trading Sell 477 477 474 466 474 482 490 Positif Negatif Negatif 655 450 TINS Trading Sell 595 595 590 575 590 605 620 Positif Negatif Negatif 705 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 915 915 905 885 905 925 945 Negatif Negatif Negatif 1120 830 SMGR Trading Sell 10000 10000 9925 9750 9925 10100 10275 Positif Negatif Negatif 10500 7100 INTP Trading Buy 19300 19300 19700 18450 19075 19700 20325 Positif Negatif Positif 20200 16175 SMCB Trading Sell 1055 1055 1040 1010 1040 1070 1100 Negatif Negatif Negatif 1445 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6025 6025 5975 5850 5975 6100 6225 Negatif Negatif Negatif 6875 5450 GJTL Trading Sell 471 471 466 451 466 481 496 Positif Negatif Negatif 760 418 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5300 5300 5500 5050 5200 5500 5650 Positif Positif Positif 6325 4560 GGRM Trading Sell 41000 41000 40525 39525 40525 41525 42525 Negatif Negatif Negatif 49875 41000 UNVR Trading Buy 39000 39000 40025 36375 38200 40025 41850 Positif Negatif Positif 40400 33000 KLBF Trading Sell 1535 1535 1530 1515 1530 1545 1560 Negatif Negatif Negatif 1735 1405 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1440 1440 1420 1370 1420 1470 1520 Negatif Negatif Negatif 1845 1285 PTPP Trading Sell 3440 3440 3390 3310 3390 3470 3550 Negatif Negatif Negatif 3960 2960 WIKA Trading Sell 2675 2675 2635 2575 2635 2695 2755 Negatif Positif Negatif 2920 2370 ADHI Trading Sell 2060 2060 2030 1950 2030 2110 2190 Negatif Negatif Negatif 2340 1665 WSKT Trading Sell 1605 1605 1590 1565 1590 1615 1640 Negatif Negatif Negatif 1845 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2620 2620 2665 2515 2590 2665 2740 Positif Negatif Positif 4020 2150 JSMR Trading Buy 5025 5025 5100 4800 4945 5100 5225 Positif Positif Positif 5750 4810 ISAT Trading Sell 3530 3530 3485 3385 3485 3585 3685 Negatif Positif Negatif 4400 3530 TLKM Trading Sell 2710 2710 2690 2630 2690 2750 2810 Negatif Negatif Negatif 2970 2590 Finance BMRI Trading Buy 8700 8700 8725 8525 8625 8725 8825 Positif Positif Positif 10075 8125 BBRI Trading Sell 9625 9625 9550 9450 9550 9650 9750 Negatif Positif Negatif 10875 9025 BBNI Trading Sell 4360 4360 4320 4240 4320 4400 4480 Negatif Positif Negatif 5250 4070 BBCA Trading Sell 11950 11950 11825 11550 11825 12100 12375 Positif Negatif Negatif 13900 11000 BBTN Trading Sell 995 995 970 970 990 1010 1030 Negatif Negatif Negatif 1255 935 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18200 18200 18525 17425 17975 18525 19075 Positif Negatif Positif 20750 16050 MPPA Trading Buy 2290 2290 2340 2140 2240 2340 2440 Negatif Positif Negatif 2890 2020