BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model pembelajaran kooperatf tpe Team-Asssted Indvdualzaton dengan tpe Complex Instructon pada mata pelajaran IPA kelas VI D MIN Pemurus Dalam Banjarmasn. Data yang ddapat adalah data kuanttatf, yatu data yang berupa blangan/angka dan danalss secara statstk, maka peneltan n termasuk dalam peneltan kuanttatf. Menurut Safuddn Azwar, Peneltan dengan pendekatan kuanttaff menekankan analssnya pada data-data numerkal (angka) yang dolah dengan metode statstka. 1 B. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Menurut Nazr, metode ekspermen adalah observas d bawah konds buatan dan datur oleh penelt dan peneltan ekspermen adalah yang dkendalkan dengan mengadakan manpulas terhadap obyek peneltan serta adanya kontrol. Kelaskelas observas dber perlakuan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengetahu ada tdaknya pengaruh akbat perlakuan yang berbeda tersebut. 1 Safuddn Azwar, Metode Peneltan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 005), h. 5. Nazr, Metode Peneltan, (Jakarta: Ghala Indonesa, 1999), h. 74. 33

34 Desan peneltan n dengan menggunakan pre-test post-test control group desgn. Dalam desgn n terdapat dua kelompok yang masng-masng dplh secara random, kelompok pertama dsebut kelompok ekspermen dan dber perlakuan dengan tpe Team-Asssted Indvdualzaton. Sedangkan kelompok kedua dsebut kelas kontrol dan dber pelakukan dengan tpe Complex Instructon. Desan peneltan tersebut dnyatakan pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Desan Peneltan Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Ekspermen T 1 X 1 T Kontrol T 1 X T Keterangan : T 1 T : Pre-test (tes awal) : Post-test (tes akhr) : perlakuan pada kelompok ekspermen yatu dengan menggunakan model Team-Asssted Indvdualzaton : perlakuan pada kelompok kontrol yatu dengan menggunakan Complex Instructon Sebelum dber perlakuan, kelompok ekspermen dan kelompok kontrol dber pre-test terlebh dahulu, kemudan dlanjutkan dengan memberkan perlakuan pada kelompok ekspermen tpe Team-Asssted Indvdualzaton dan kelompok kontrol yang menggunakan tpe Complex Instructon. Hal berkutnya yang dlakukan adalah kedua kelompok dberkan post-test.

35 C. Tempat dan Waktu Peneltan a. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d MIN Pemurus Dalam Banjarmasn. Pemlhan lokas n ddasar atas pertmbangan berkut: 1. Belum pernah ada peneltan sejens n yang dlakukan d MIN Pemurus Dalam Banjarmasn.. Kesedaan sekolah untuk menjad tempat pelaksanaan peneltan dan dmungknkan dengan adanya kerja sama yang bak antara penelt dengan phak sekolah sehngga memperlancar peneltan n. b. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester dua tahun ajaran 016/017. Penentuan waktu peneltan mengacu pada kalender penddkan sekolah dan kesedaan dar guru mata pelajaran dan phak sekolah yang bersangkutan. D. Populas dan Sampel 1. Populas Populas adalah wlayah generalsas yang terdr objek dan subyek yang mempunya kuanttas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan penelt untuk mempelajar dan kemudan dtark sebuah kesmpulan. 3 Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa dar kelas VI d MIN Pemurus Dalam Banjarmasn dengan jumlah sswa semuanya alah 54 orang. 54. 3 Rduan, Belajar Mudah Peneltan Untuk Guru Karyawan dan Penelt Pemula, op. ct., h.

36. Sampel Sampel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. Sampel merupakan sebaga bagan dar populas sebaga contoh wakl dar populas yang akan dtelt. 4 Sampel yang dgunakan dalam n adalah jumlah semua populas. Adapun kelas IV n sendr terdr atas kelas yatu kelas VI A dan kelas VI B. Sampel dalam peneltan n adalah yang bertndak sebaga kelas ekspermen yatu kelas VI A dan kelas kontrol yatu kelas VI B d MIN Pemurus Dalam Banjarmasn. Tabel 3.. Dstrbus Sampel Penerma Perlakuan Kelas Jumlah Keterangan VI A VI B 7 7 KE KK Jumlah 54 E. Data dan Sumber Data 1. Data a. Data Pokok Data pokok dar peneltan n yatu hasl belajar sswa dalam pembelajaran setelah d terapkan pembelajaran bak dengan model pembelajaran Team-Asssted Indvdualzaton maupun dengan model pembelajaran Complex Instructon. b. Data Penunjang Data penunjang yatu data tentang latar belakang lokas peneltan yang melput sejarah sngkat berdrnya MIN Pemurus Dalam Banjarmasn, keadaan sswa, guru dan karyawan, sarana dan prasarana sekolah serta jadwal belajar. 4 S. Margono, Metodolog Peneltan Penddkan, (Jakarta: Rneka Cpta, 007), h. 11.

37. Sumber Data Untuk memperoleh data datas dperlukan sumber data sebaga berkut: a. Responden, yatu sswa kelas VI A dan VI B MIN Pemurus Dalam Banjarmasn yang telah dtetapkan sebaga subjek peneltan. b. Informan, yatu kepala sekolah dan staf tata usaha pada MIN Pemurus Dalam Banjarmasn c. Dokumen, yatu semua catatan ataupun arsp yang memuat data-data atau nformas yang mendukung dalam peneltan n bak yang berasal dar guru ataupun tata usha. F. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n terdr atas tes, dokumen, observas, dan wawancara. 1. Tes Maksud dar tes adalah serentetan pertanyaan atau lathan serta alat lan yang dgunakan untuk mengukur keteramplan, pengetahuan ntelegens, kemampuan atau bakat yang dmlk oleh ndvdu atau kelompok. 5. Dokumentas Dokumentas dgunakan untuk mengumpulkan data pokok mengena hasl belajar matematka yang dperoleh dar nla pada rapot. Kemudan data n dgunakan sebaga dasar untuk membentuk sswa yang heterogen berdasarkan kemampuan akademk. 5 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, (Jakarta: Rneka Cpta, 006), h. 150.

38 3. Observas Teknk n dgunakan untuk memperoleh data penunjang tentang deskrps lokas peneltan, keadaan sswa, jumlah dewan guru dan staf tata usaha, sarana dan prasaraan, serta jadwal mengajar. 4. Wawancara Wawancara dgunakan untuk melengkap dan memperkuat data yang dperoleh penelt dar teknk observas dan dokumentas. Untuk lebh jelasnya mengena data, sumber data, dan teknk pengumpulan data, maka dapat dlhat tabel 3.3. Tabel 3.3. Data, Sumber Data dan Teknk Pengumpulan Data No. Data 1. Data pokok melput: a. Kemampuan awal sswa b. Hasl belajar sswa. Data penunjang melput: a. Gambaran umum lokas peneltan b. Keadaan sswa MIN Pemurus Dalam Banjarmasn Keadaan dewan guru dan staf tata usaha MIN Pemurus Dalam Banjarmasn c. Keadaan sarana dan prasarana d MIN Pemurus Dalam Banjarmasn d. Jadwal belajar MIN Pemurus Dalam Banjarmasn Sumber Data Guru dan Sswa Sswa Dokumen Dokumen dan Informan Dokumen dan Imforman Dokumen dan Imforman Dokumen dan Imforman Tes Tes TPD Dokumentas dan Observas Dokumentas, wawancara, dan obervas Dokumentas, wawancara, dan obervas Dokumentas, wawancara, dan obervas

39 G. Intrumen Peneltan 1. Penyusunan Instrumen Sebelum dlakukan pengumpulan data terlebh dahulu dlaksanakan uj coba untuk mengetahu valdtas dan relabltas soal-soal yang akan dujkan. Adapun pelaksanaan uj coba dlakukan dluar subjek peneltan. Hal n dmaksudkan untuk menghndar terjadnya kebocoran soal. Instrumen yang dgunakan oleh penelt adalah tes objektf. Tes objektf yang dgunakan adalah tes plhan ganda (multple choce). Penyusunan nstrumen tes n dlakukan sesua dengan kurkulum yang berlaku d sekolah tempat berlangsungnya peneltan. Untuk mengetahu apakah nstrumen tersebut memenuh persyaratan valdtas dan reabltas, maka uj tes dalam peneltan n menggunakan program anates. a. Valdtas Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukan tngkat kevaldan atau keshahhan, untuk menentukan valdtas butr soal dgunakan rumus koleras product moment sebaga berkut. R xy = Keterangan: R xy : koefsen koleras product moment X : Skor tem soal Y : skor total sswa 6 6 Suharsm Arkunto, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Bum Aksara, 005), eds revs, cet. ke-5, h.7.

40 Harga r xy perhtungan dbandngkan dengan r tabel pada tabel harga krtk product moment dengan taraf sgnfkans 5%, jka r xy r tabel maka butr soal tersebut vald. b. Relabltas Untuk menentukan relabltas tes, dgunakan rumus Alpha, yatu: keterangan: r 11 = n 1 n 1 t r 11 = relabltas nstrumen yang dcar = jumlah varans skor tap tap butr soal t = varans total = jumlah butr soal 7 Harga 11 hasl perhtungan kemudan dbandngkan dengan harga tabel dengan taraf sgnfkans 5% ( = 5%). Jka 11 tabel, maka soal tersebut dkatakan relabel.. Hasl Uj Coba Instrumen Sebelum melaksanakan peneltan terlebh dahulu penelt mengadakan uj coba nstrumen tes. Pelaksanaan uj coba nstrument peneltan berupa soal-soal yang d ujkan d luar lokas peneltan. Hal n dmaksudkan untuk menghndar terjadnya kebocoran soal. Sekolah yang dplh untuk uj coba soal n adalah MIN Kebun Bunga. Uj coba dlaksanakan pada har Selasa tanggal 10 Januar 017 d kelas VI dengan jumlah peserta 19 orang. Uj coba soal n terdr atas 7 Ibd., h.109.

41 satu perangkat soal dengan jumlah 0 soal. Rekaptulas hasl perhtungan analss nstrumen dengan program Anates secara rnc dapat dlhat pada lampran 7. Berkut adalah hasl perhtungan valdtas dan reabltas dsajkan dalam tabel 3.4. Tabel 3.4. Harga Valdtas dan Reabltas Soal Uj Coba No. Sgnfkans Valdtas Soal Nla Krtera Relabltas Keterangan 1 NAN NAN Buang - 0,016 - Buang 3 NAN NAN Buang 4 0,499 Sgnfkan Paka 5 0,410 - Buang 6 0,51 Sgnfkan Paka 7 0,189 - Buang 8-0,11 - Buang 9 0,70 Sangat Sgnfkan Paka 10 0,646 Sangat Sgnfkan Paka 0,57 11 0,644 Sangat Sgnfkan Paka 1 0,46 - Buang 13 0,471 Sgnfkan Paka 14 0,334 - Buang 15 0,680 Sangat Sgnfkan Paka 16 0,34 - Buang 17 0,185 - Buang 18 0.035 - Buang 19 0,571 Sangat Sgnfkan Paka 0 0,594 Sangat Sgnfkan Paka Dar keterangan tabel 3.4, soal yang akan dgunakan dalam peneltan sebaga soal post-test berjumlah 9 soal, yatu soal nomor 4, 6, 9, 10, 11, 13, 15, 19, dan 0.

4 H. Desan Pengukuran Dalam rangka mempermudah tahap analss data pada bab IV, maka dperlukan suatu varabel yang akan dukur dalam peneltan n, yatu hasl belajar sswa. Cara pengukuran hasl belajar sswa menggunakan rumus dar usman dan Setawat yatu dengan rumus: Keterangan : N = Nla akhr. 8 Setelah ddapatkan nla sswa, maka skor tersebut akan dklasfkaskan dengan tabel 3.5. Tabel 3.5. Interpretas Hasl Belajar No Nla Keterangan 1. 95,00-100,00 Istmewa. 80,00-95,00 Amat bak 3. 65,00-80,00 Bak 4. 55,00-65,00 Cukup 5. 40,00-55,00 Kurang 6. 0,00-40,00 Amat kurang Selanjutnya nla yang ddapat akan dproses dengan uj statstk untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan yang sgnfkan dar hasl belajar kedua kelas yang dtelt yang akan djelaskan secara terpernc pada teknk analss data. 8 Usman dan Setawat, Upaya Optmalsas Kegatan Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya Ofset, 001), h. 136.

43 I. Teknk Analss Data Peneltan n menggunakan analss kuanttatf, yatu suatu teknk analss yang penganalssannya dlakukan dengan perhtungan matemats, karena berhubunga dengan angka, yatu hasl tes kemampuan berfkr kreatf yang dberkan kepada sswa. Data yang terkumpul bak dar kelas kontrol maupun kelas ekspermen dolah dan danalss untuk dapat menjawab rumusan masalah dan hpotess peneltan. Analss data dalam peneltan n menggunakan metode statstka parameter dan nonparameter dengan bantuan aplkas SPSS. Analss data dlakukan melalu tahap-tahap sebaga berkut. 1. Rata-Rata Menurut Sudjana, untuk menentukan kualfkas hasl belajar yang dcapa oleh sswa dapat dketahu melalu rata-rata yang drumuskan dengan: x f f x Keterangan : x = Nla rata-rata (mean) f = Jumlah hasl perkalan antara masng-masng data dengan x frekuensnya f = jumlah data 9. Standar Devas Standar devas atau smpangan baku sampel dgunakan dalam menghtung nla z pada uj normaltas. 9 Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 00), h. 67.

44 S f n 1 x x Keterangan : S = standar devas f = jumlah frekuens data ke-, yang mana = 1,,3, x = data ke-, yang mana = 1,,3,... x = nla rata-rata (mean) n = banyaknya data 10 3. Varans Varans sampel dgunakan dalam perhtungan uj homogentas dan uj t. menurut Sugyono, untuk menghtung varans sampel dgunakan rumus: x Keterangan: = varans sampel 11 4. Uj Normaltas Data Uj normaltas dlakukan untuk mengetahu apakah data dar hasl peneltan sebarannya berdstrbus normal atau tdak. Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu kenormalan dstrbus data. Pengujan normaltas data yang dperoleh dalam peneltan menggunakan uj Llefors dengan langkah-langkah pengujan sebaga berkut n. 10 Ibd., h. 95. 11 Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 01), h. 57.

45 1) Pengamatan x 1, x, x 3,,x n djadkan blangan baku z 1, z,...,z n dengan menggunakan rumus z _ x x s ( x dan s masng-masng merupakan rata-rata dan smpangan baku sampel). ) Untuk tap blangan baku n dan menggunakan daftar dstrbus normal baku, kemudan dhtung peluang F(z ) = P(z z ). 3) Selanjutnya dhtung propors z 1, z, z n yang lebh kecl atau sama dengan z. Jka propors n dnyatakan oleh S(z ), maka 4) S z banyaknyaz z z3...z n n yang z 5) Htung selsh F(z ) S(z ) kemudan tentukan harga mutlaknya. 6) Ambl harga yang palng besar dantara harga-harga mutlak selsh tersebut, harga n dsebut sebaga L htung. 7) Untuk menerma atau menolak hpotess nol, bandngkan L htung dengan L tabel dengan menggunakan tabel nla krts uj Llefors dengan taraf nyata = 5%, krteranya adalah: tolak hpotess nol bahwa populas berdstrbus normal jka L htung yang dperoleh dar data pengamatan melebh L tabel. Dalam hal lannya hpotess nol dterma. 1 Dalam peneltan n penelt menggunakan Perhtungan uj normaltas dengan fasltas aplkas SPSS. Adapun krtera pengujan yang dgunakan untuk mengukur normaltasnya dengan taraf sgnfkans adalah: 1) Jka nla Sg. atau Sgnfkans maka berdstrbus normal 1 Sudjana, Metode Statstka, (Tarsto: Bandung, 00), h. 466.

46 ) Jka nla Sg.atau Sgnfkans, maka tdak berdstrbus normal 5. Uj Homogentas Uj Homogentas dlakukan apabla data dar hasl uj normaltas berdstrbus normal. Uj yang dgunakan adalah uj varans terbesar dbandng varans terkecl menggunakan tabel F. Adapun langkah-langkah pengujannya adalah sebaga berkut n: 1) Menghtung varans terbesar dan varans terkecl F htung varans terbesar varans terkecl ) Membandngkan nla F htung dengan nla F tabel db pemblang = n-1 (untuk varans terbesar) db penyebut = n-1 (untuk varans terkecl) Taraf sgnfkan (α) = 5 % 3) Krtera pengujan a) Jka F htung > F tabel maka tdak homogen b) Jka F htung F tabel maka homogen 13 6. Uj t Uj perbandngan yatu uj t dua sampel dgunakan untuk membandngkan (membedakan) apakah kedua data (varabel) tersebut sama atau berbeda. Adapun langkah-langkah pengujannya sebaga berkut n. 1) Menghtung nla rata-rata ( x ) dan varans (S ) setap sampel: 13 Rduwan, Belajar Mudah Peneltan Untuk Guru-Karyawan dan Penelt Pemula, (Bandung: Alfabeta, 005), h. 10.

47 x f f x dan S f x x n 1 ) Menghtung harga t dengan rumus: t ( n 1 x 1) s1 ( n 1) s n n 1 x 1 1 n1 1 n Keterangan: n 1 n x 1 x s 1 s = jumlah data pertama (kelas ekspermen) = jumlah data kedua (kelas kontrol) = nla rata-rata htung data pertama = nla rata-rata htung data kedua = varans data pertama = varans data kedua 3) Menentukan nla t pada tabel dstrbus t dengan taraf sgnfkans =5%. dengan d k = (n 1 + n - ) 4) Menentukan krtera pengujan jka t tabel t htung t tabel maka H o d terma dan H a dtolak. 14 7. Uj Mann-Whtney (Uj U) Jka data yang danalss tdak berdstrbus normal maka dgunakan uj Mann-Whtney atau dsebut juga uj U. Menurut Sugono, Uj U berfungs sebaga alternatf penggunaan uj t jka prasyarat parametrknya tdak terpenuh. Teknk n dgunakan untuk menguj sgnfkans perbedaan dua populas. Adapun langkah-langkah pengujannya adalah sebaga berkut: 14 Sudjana, op. ct., h. 39-40.

48 1) Menggabungkan kedua kelas ndependen dan ber jenjang pada tap-tap anggotanya mula dar nla pengamatan terkecl sampa nla pengamatan terbesar. Jka ada dua atau lebh pengamatan yang sama maka dgunakan jenjang rata-rata. ) Menghtung jumlah jenjang masng-masng bag sampel pertama dan kedua yang dnotaskan dengan R 1 dan R. 3) Untuk uj statstk U, dhtung dar sampel pertama dengan N 1 pengamatan, U N1 N1 1 N1N 1 1 R atau dar sampel kedua dengan N pengamatan U N N 1 N1N R Keterangan : N 1 = banyaknya sampel pada sampel pertama N = banyaknya sampel pada sampel kedua U = uj statstk U dar sampel pertama N 1 U = uj statstk U dar sampel pertama N R1 R = jumlah jenjang pada sampel pertama = jumlah jenjang pada sampel kedua 4) Nla U yang dgunakan adalah nla U yang lebh kecl dan yang lebh besar dtanda dengan U'. Sebelum dlakukan pengujan perlu dperksa apakah N telah ddapatkan U atau U' dengan cara membandngkannya dengan 1 N.

49 N Bla nlanya lebh besar darpada 1 N nla tersebut adalah U' dan nla U dapat dhtung : U = N 1 N - U'. 5) Membandngkan nla U dengan nla U dalam tabel. Dengan krtera pengamblan keputusan adalah jka U U maka H 0 dterma, dan jka U U maka H 0 dtolak. Tes sgnfkan untuk yang lebh besar (>0) menggunakan pendekatan kurva normal dengan harga krts z sebaga berkut: α α z N1N U N1NN1 N 1 1 Jka z α z z α dengan taraf nyata = 5% maka H 0 dterma dan jka z z α atau z z maka H 0 dtolak. 15 α Adapun dalam peneltan n penelt dalam perhtungan uj Mann whtney atau Uj U dlakukan dengan dengan fasltas aplkas SPSS. Hpotess yang duj adalah: : hasl belajar sswa tdak terdapat perbedaan antara kelas ekspermen dan kontrol hasl belajar sswa terdapat perbedaan antara kelas ekspermen dan kontrol Dengan taraf sgnfkans, dengan beberapa pedoman: 1) Jka sgnfkans yang dperoleh maka terma yang berart tdak ada perbedaan 15 Sugono, Statstka Untuk Peneltan, (Bandung: CV. Alfabeta, 1997), h. 150-153.

50 ) Jka sgnfkans yang dperoleh maka terma yang berart ada perbedaan J. Prosedur Peneltan Prosedur peneltan n terbag dalam beberapa tahap, yatu: 1. Tahap Perencanaan a. Penjajakan lokas peneltan dengan berkonsultas dengan kepala sekolah, dewan guru, khususnya guru bdang stud IPA pada MIN Pemurus Dalam Banjarmasn b. Setelah menentukan masalah, maka penuls berkonsultas dengan pembmbng akademk lalu membuat desan proposal skrps. c. Menyerahkan proposal skrps kepada Tm Bro Skrps mohon persetujuan judul.. Tahap Persapan a. Mengadakan semnar desan proposal skrps. b. Memohon surat rset kepada Dekan Fakultas Tarbyah dan Keguruan. c. Menyerahkan surat kepada sekolah yang bersangkutan dan berkonsultas dengan guru matematka untuk mengatur jadwal peneltan. d. Menyusun pembelajaran pengajaran yang akan dajarkan untuk kelas ekspermen yang menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe Team-Asssted Indvdualzaton dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe Complex Instructon.

51 e. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Sswa (LKS), soal post-test, dan observas 3. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan rset b. Melaksanakan tes akhr terhadap kelas ekpermen dan kontrol c. Mengolah data-data yang sudah dkumpulkan. d. Melakukan analss data. e. Menympulkan hasl peneltan. 4. Tahap Penyusunan Laporan a. Penyusunan hasl peneltan dalam bentuk skrps. b. Berkonsultas dengan dosen pembmbng skrps. c. Selanjutnya akan dperbanyak untuk dpertanggung jawabkan pada sdang munaqasyah skrps.