BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB IlI METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara yang dgunakan penelt untuk mendapatkan data yang bertujuan untuk menentukan jawaban atas permasalahan yang dajukan. Metode Peneltan adalah cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugyono, 008: 3). Metode deskrptf menurut Sudjana (Rduwan, 010: 07) yatu Stud yang bertujuan untuk mendeskrpskan atau menjelaskan perstwa atau kejadan yang sedang berlangsung pada saat peneltan tanpa menghraukan sebelum dan sesudahnya. Data yang dperoleh kemudan dolah, dtafsrkan, dan dsmpulkan. Metode n dgunakan karena penuls ngn mengetahu gambaran yang jelas tentang hubungan antara perseps mahasswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaan tugas terstruktur pada mata kulah MK. Pendekatan yang dgunakan dalam peneltan n adalah pendekatan kuanttatf. Pendekatan kuanttatf yatu pendekatan yang memungknkan dlakukan pencatatan dan analss data hasl peneltan secara eksak dan melakukan perhtungan data dengan perhtungan statstk. Sugyono (008: 14) menjelaskan bahwa: Metode Peneltan kuanttatf dapat dartkan sebaga metode peneltan yang berlandaskan pada flsafat postvsme (flsafat yang memandang realtas/gejala/fenomena tu dapat dklasfkaskan, relatf, tetap, konkrt, teramat, terukur, dan hubungan gejala bersfat sebab akbat), dgunakan untuk menelt pada populas atau sampel tertentu, teknk pengamblan sampel pada umumnya dlakukan secara random, pengumpulan data menggunakan nstrument peneltan, analss data bersfat kuanttatf/statstk dengan tujuan untuk menguj hpotess yang telah dtetapkan. 33

34 Peneltan n dmaksudkan untuk memperoleh gambaran mengena hubungan antara perseps mahasswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaan tugas terstruktur pada mata kulah Manajemen Konstruks. Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah teknk non tes dengan menggunakan nstrumen pengumpul data berupa angket yang mengungkap data tentang hubungan antara perseps mahasswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaan tugas terstruktur pada mata kulah Manajemen Konstruks. 3.3 Varabel dan Paradgma Peneltan 3.3.1 Varabel Peneltan Menurut Sugyono (008 : 60) mengartkan Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulan. Varabel dalam peneltan n terdr dar dua varbel, yatu varbel ndependen (varabel X) dan varabel dependen (varabel Y). Adapun penjelasan dar kedua varabel tersebut adalah sebag berkut n. berkut n. a. Varabel Independen (varabel X) Varabel n serng dsebut sebaga varabel stmulus, predktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesa serng dsebut sebaga varabel bebas. Varabel bebas adalah merupakan varabel yang mempengaruh atau yang menjad sebab perubahannya atau tmbulnya varabel dependen (terkat). b. Varabel dependen (varabel Y) Varabel n serng dsebut sebaga varabel output, krtera, konsekuen. Dalam bahasa Indonesa serng dsebut sebaga varabel terkat. Varabel terkat merupakan varabel yang d pengaruh atau menjad akbat, karena adanya varabel bebas. (Sugyono, 008: 61) Berdasarkan penjelasan d atas, varabel dar peneltan adalah sebaga a. Varabel bebas (X) : perseps mahasswa tentang proses pembelajaran b. Varabel terkat (Y) : penyelesaan tugas terstruktur mata kulah MK

35 Hubungan antar varabel tersebut dapat dgambarkan sebaga berkut n. Varabel X perseps mahasswa tentang proses pembelajaran HUBUNGAN Varabel Y penyelesaan tugas terstruktur mata kulah MK Gambar 3.1 Hubungan antar Varabel Peneltan 3.3. Paradgma Peneltan Sugyono (008: 66) mendefnskan paradgma peneltan sebaga berkut: Paradgma peneltan dartkan sebaga pola pkr yang menunjukkan hubungan antara varabel yang akan dtelt yang sekalgus mencermnkan jens dan jumlah rumusan masalah yang perlu djawab melalu peneltan, teor yang dgunakan untuk merumuskan hpotess, dan teknk analss statstk yang akan dgunakan.

36 Mahasswa Penddkan Teknk Bangunan FPTK UPI Perseps Mahasswa Tentang Proses Pembelajaran Aspek yang dungkap : 1. Penerapan metode pembelajaran. Penggunaan meda atau alat peraga 3. Pengelolaan nteraks kelas 4. Interaks dalam proses pembelajaran Penyelesaan Tugas Terstruktur Pada Mata MK Aspek yang dungkap: Penyelesaan tugas terstruktur Hasl Peneltan Feed Back Kesmpulan Keterangan : Fokus Peneltan Alur Peneltan Tnjauan Peneltan Gambar 3. Paradgma Peneltan

37 3.4 Data dan Sumber Data 3.4.1 Data Peneltan Data adalah merupakan hasl pencatatan suatu peneltan bak yang berupa angka maupun fakta yang djadkan bahan untuk menyusun nformas. Berdasarkan jensnya data dalam peneltan n adalah data kuanttatf, yatu jawaban yang dberkan oleh responden terhadap pertanyaan pada nstrumen peneltan yang dberkan melalu angket (kuesoner) pada mahasswa Prod PTB Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang mengontrak mata kulah Manajemen Konstruks tahun akademk 01-013. Data-data tersebut d atas dapat djadkan sebaga bahan nformas dan kajan yang berguna dalam memecahkan masalah yang dtelt (yang dsebutkan dalam tujuan peneltan). 3.4. Sumber Data Arkunto (010: 17) menjelaskan bahwa sumber data adalah subjek dar mana data dapat dperoleh. Apabla penelt menggunakan kuesoner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data dsebut responden, yatu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelt, bak pertanyaan tertuls maupun lsan. Sumber data untuk peneltan n adalah responden yang merupakan mahasswa Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI tahun akademk 01-013. 3.5 Populas Peneltan dan Sample Peneltan 3.5.1 Populas peneltan Populas adalah keseluruhan subjek peneltan (Arkunto, 010: 173). Sedangkan menurut Sugyono (008: 117) Populas adalah objek atau subjek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya.

38 Populas dalam peneltan n adalah mahasswa Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI tahun akademk 01-013 yang telah mengontrak mata kulah MK. Tabel 3.1 Populas peneltan Angkatan Populas (Orang) 005 006 5 007 18 008 1 009 3 Jumlah 69 Sumber : Tata Usaha (TU) Jurusan Penddkan Teknk Spl UPI 3.5. Sampel Peneltan Peneltan yang dperlukan terhadap sebagan dar populas dsebut sampel. Penarkan sampel perlu dlakukan mengngat jumlah populas yang besar dan harus dsesuakan dengan waktu, baya, dan kesbukan penelt. Selan tu, sampel harus dapat mewakl sejumlah populas. Berdasarkan uraan d atas, untuk menentukan besarnya sampel dalam peneltan n, dgunakan pedoman Surakhmad (Rduwan, 010: 65) yang menyatakan bahwa Apabla ukuran populas sebanyak kurang lebh dar 100, maka pengamblan sampel sekurang-kurangnya 50% dar ukuran populas, dan apabla ukuran populas sama dengan atau lebh dar 1000, ukuran sampel dharapkan sekurang-kurangnya 15% dar ukuran populas. Namun karena pada peneltan n jumlah populas kurang dar 100 maka sampel yang dgunakan adalah sampel total, yatu jumlah sampel sama dengan jumlah populas. Jad sampel yang dgunakan pada peneltan n adalah 69 mahasswa Program Stud Penddkan Teknk Bangunan yang mengontrak mata kulah MK tahun akademk 01-013.

39 3.6 Teknk Pengumpulan Data dan Instrumen Peneltan 3.6.1 Teknk pengumpulan data Teknk pengumpulan data yang dpaka dalam peneltan n adalah melalu nstrumen peneltan angket (kuesoner), teknk dokumentas dan stud kepustakaan. a. Angket (Kuesoner) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertuls yang dgunakan untuk memperoleh nformas dar responden dalam art laporan tentang prbadnya atau hal-hal yang a ketahu. Sugyono (008 : 199) menjelaskan bahwa Kuesoner merupakan teknk pengumpulan data yang dlakukan dengan cara member seperangkat pertanyaaan atau pernyataan tertuls kepada responden untuk djawabnya. b. Teknk Dokumentas Teknk dokumentas dgunakan oleh penelt untuk mendapatkan data jumlah mahasswa jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI tahun akademk 01-013. c. Stud Kepustakaan Stud kepustakaan dlakukan untuk mendapatkan nformas dengan memanfaatkan lteratur yang sesua dengan peneltan n, yatu dengan cara membaca, mempelajar, menelaah, mengutp pendapat dar berbaga sumber berupa buku, skrps, nternet dan sumber lannya. 3.6. Instrumen Peneltan Arkunto (010: 03) mendefnskan nstrumen peneltan sebaga alat atau fasltas yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebh mudah dan haslnya lebh bak, dalam art lebh cermat, lengkap, dan sstemats sehngga lebh mudah dolah. Instrumen yang dgunakan sebaga alat pengumpul data dalam peneltan n adalah angket. Data yang dperoleh melalu penyebaran angket merupakan data prmer yang berhubungan dengan masalah yang dtelt.

40 Angket dbuat berdasarkan ks-ks nstrumen peneltan yang telah dtentukan. Jens angket yang dgunakan adalah angket tertutup. Angket n akan dberkan kepada seluruh mahasswa yang terlbat dalam peneltan. Hasl dar angket n akan dolah dan dlbatkan dalam pembahasan data peneltan. Untuk mengukur varabel yang dngnkan, penuls memaka skala pengukuran menggunakan skala Lkert. Sugyono (008: 134) menjelaskan bahwa Skala Lkert dgunakan untuk mengukur skap, pendapat dan perseps seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosal. Dalam peneltan gejala sosal n telah dtetapkan secara spesfk oleh penelt, yang selanjutnya dsebut varabel peneltan. Dengan skala lkert, maka varabel yang akan dukur djabarkan menjad ndkator varabel, kemudan ndkator tersebut djadkan sebaga ttk tolak untuk menyusun tem-tem nstrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setap tem nstrumen yang menggunakan skala lkert mempunya gradas dar sangat postf sampa sangat negatf. Skala n terdr dar sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukkan skap terhadap suatu objek tertentu yang akan dukur. Bentuk dar nstrumen peneltan n adalah bentuk checklst. Untuk setap pertanyaan dalam angket peneltan n dsedakan 4 alternatf jawaban dengan krtera skor sebaga berkut : Tabel 3. Krtera Skor Alternatf Jawaban Instrument Skala Lkert Sangat Setuju Setuju Kurang Tdak Setuju Sangat Tdak Pernyataan (SS) (S) Setuju (KS) (TS) Setuju (STS) Postf ( skor) 5 4 3 1 Negatf (skor) 1 3 4 5 3.6.3 Ks-Ks Instrumen Arkunto (010: 05) menjelaskan bahwa: Ks-ks adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang dsebutkan dalam bars dengan hal-hal yang dsebutkan dalam kolom.

41 Ks-ks penyusunan nstrumen menunjukkan katan antara varabel yang dtelt dengan sumber data dar mana data akan dambl, metode yang dgunakan dan nstrumen yang dsusun. Ks-ks peneltan merupakan langkah awal yang dlakukan untuk menyusun nstrumen peneltan. Langkah-langkah dalam penyusunannya sebaga berkut: 1. Merumuskan varabel dan aspek-aspek yang akan dtelt. Menentukan ndkator-ndkator yang dtelt berdasarkan aspek-aspek yang dungkap. 3. Mentransformaskan sub ndkator menjad kuesoner 4. Menyusun tem pertanyaan atau pernyataan dan alternatf dengan sngkat dan jelas. 3.7 Uj Coba Instrumen Peneltan Sebelum mengolah data dan menafsrkan data dperlukan analss nstrumen peneltan. Hal n dsebabkan jka data yang dperoleh tdak vald dan relabel maka pengolahan data pun akan menjad hal yang percuma. Karena hasl peneltan sangat tergantung dar data yang dperoleh dan cara pengolahan datanya. Sehngga dperlukan analss ntrumen peneltan terutama untuk teknk angket supaya data yang dperoleh dapat dpercaya dan dapat dpertanggung jawabkan. 3.7.1 Uj Valdtas Instrumen Peneltan Pengujan valdtas merupakan hal yang sangat pentng, dmana dengan adanya pengujan valdtas n kualtas butr soal yang akan dujkan terhadap responden peneltan benar-benar dapat dpercaya sebaga nstrumen peneltan. Soal-soal yang akan dujkan mempunya krtera tertentu yakn vald dan tdaknya dapat dketahu dengan melakukan pengukuran valdasnya. Langkah-langkah pengujan valdtas nstrumen sebaga berkut n. (Rduwan, 010: 98). a. Menghtung harga korelas tap butr dengan rumus Pearson Product Moments

4 r xy n X n XY X Y X n Y Y Keterangan : r xy = koefsen korelas tap butr N = Banyaknya subjek uj coba Σ X = Jumlah skor tap butr ΣY = Jumlah skor total Σ X Σ Y = Jumlah kuadrat skor tap butr = Jumlah kuadrat skor total Σ XY = Jumlah perkalan skor tap butr dengan jumlah skor total b. Menghtung harga t htung dengan rumus : n 1 t htung = r xy 1 r Keterangan : t = Uj sgnfkan korelas r = Koefsen korelas yang telah dhtung n = Jumlah responden c. Mencar t tabel dengan taraf sgnfkan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n - 1. d. Kadah keputusan : Jka t htung > t tabel berart vald Jka t htung < t tabel berart tdak vald Hasl perhtungan uj valdtas varabel X dar 84 tem pernyataan ddapat 15 tem pernyataan yang tdak vald yatu tem nomor: 11, 1, 0, 35, 39, 43, 45, 48, 59, 60, 67, 71, 7, 75, dan 77 dan tem pernyataan yang tdak vald tdak dpaka pada peneltan selanjutnya, akhrnya tnggal 69 tem pernyataan untuk

43 varabel X. Hal n berart bahwa tem pernyataan yang dnyatakan vald tersebut dapat dgunakan sebaga tem pernyataan dalam nstrumen peneltan. Sedangkan hasl perhtungan uj valdtas varabel Y dar 8 tem pernyataan ddapat 7 tem pernyataan yang tdak vald yatu tem nomor 0 dan tem pernyataan yang tdak vald tdak dpaka pada peneltan selanjutnya, akhrnya tnggal 7 tem pernyataan untuk varabel Y. Hal n berart bahwa tem pernyataan yang dnyatakan vald tersebut dapat dgunakan sebaga tem pernyataan dalam nstrumen peneltan. Perhtungan lebh lengkapnya dapat dlhat lampran 05. 3.7. Uj Relabltas Instrumen Peneltan Uj relabltas dgunakan agar nstrumen peneltan dapat dpercaya (relabel). Menurut Sugyono (008 : 173) Instrumen yang relabel adalah nstrumen yang bla dgunakan beberapa kal untuk mengukur objek yang sama, akan menghaslkan data yang sama. Relabltas nstrumen merupakan syarat untuk pengujan valdtas nstrumen. Uj relabltas bertujuan untuk mengetahu ketepatan nla test, artnya bahwa nstrumen peneltan akan relabel jka dajukan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tdak bersamaan atau berbeda akan tetap haslnya akan sama. Untuk mencar nla relabltas yatu menganalss relabltas alat ukur dar satu kal pengukuran, rumus yang dgunakan yatu dengan metode alpha. Langkah-langkahnya sebaga berkut n (Rduwan, 010: 115) : a. Menghtung varans skor tap-tap tem dengan rumus : S Dmana : ( x ) x N N S = varans skor tap-tap tem x ( x ) = jumlah kuadrat tem X = jumlah tem X dkuadratkan

44 N = jumlah responden b. Kemudan menjumlahkan Varans semua tem dengan rumus : S = S 1 + S + S 3 Sn Dmana : S S 1, S, S 3, Sn = jumlah varans tap tem = varans tem ke -1,, 3 n c. Menghtung harga varans dengan rumus S t Dmana : y 1 N y N 1 t = varans total y = jumlah kuadrat Y total ( y ) = jumlah y total yang dkuadratkan N d. Mencar relabltas = jumloah responden Uj relabltas yang dgunakan bsa juga dengan menggunakan rumus koefsen alpa, sebaga berkut: r 11 = S 1 1 St k k Keterangan : r 11 = Koefsen relabltas b = Jumlah varan tem t = Jumlah varan total k = Jumlah tem pertanyaan

45 Krtera r > r tab dengan tngkat kepercayaan 95% dan dk = n 1 dan sebaga pedoman untuk penafsrannya adalah : r 11 < 0,199 : Relabltas sangat rendah 0,0 0,399 : Relabltas rendah 0,40 0,599 : Relabltas sedang 0,60 0,799 : Relabltas tngg 0,80 1,00 : Relabltas sangat tngg Hasl perhtungan relabltas butr pernyataan pada varabel X dalam peneltan n dperoleh sebesar 0,965. Berdasarkan ndeks korelas, perhtungan relabltas pada varabel X dklasfkaskan memlk relabel sangat tngg. Sedangkan untuk perhtungan relabltas butr pernyataan pada varabel Y dalam peneltan n dperoleh sebesar 0,890. Berdasarkan ndeks korelas, perhtungan relabltas pada varabel Y dklasfkaskan memlk relabel sangat tngg. Selengkapnya dapat dlhat pada lampran 06. 3.8 Teknk Analss Data Dalam Peneltan kuanttatf, analss (pengolahan) data dlakukan setelah data terkumpul dar hasl pengumpulan data. Teknk analss data dalam peneltan kuanttatf n menggunakan statstk. Sugyono (008: 07) menyebutkan kegatan dalam analss data adalah sebaga berkut n: a. Mengelompokkan data berdasarkan varabel dan jens responden. b. Mentabulas data berdasarkan varabel dar seluruh responden. c. Menyajkan data tap varabel yang dtelt. d. Melakukan perhtungan untuk menjawab rumusan masalah. e. Melakukan perhtungan untuk menguj hpotess yang telah dajukan. 3.8.1 Konvers Z-Skor dan T-Skor Konvers Z-skor dan T-Skor dmaksudkan untuk membandngkan dua sebaran skor yang berbeda, msalnya yang satu menggunakan nla standar sepuluh dan yang satu lag menggunakan nla standar seratus, sebalknya dlakukan transformas atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Analss

46 data yang dlakukan adalah mengkonvers nla atau hasl yang dperoleh dar tap responden. Langkah-langkah perhtungan konvers T-Skor dan Z-Skor menurut Rduwan (010: 130-131 ) sebaga berkut : a. Menghtung rata-rata ( ) Dmana: = Rata-rata ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data b. Menghtung smpangan baku (SD) Dmana: SD SD = Standar devas = Standar devas = Selsh antara skor X dengan rata-rata c. Mengkonverskan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor Z Skor BatasKelas X SD Keterangan: SD = Standar devas = Selsh antara skor X dengan rata-rata Dengan langkah perhtungan yang sama, konvers T-Skor dan Z-Skor berlaku untuk varabel X dan Y.

47 3.8. Uj Normaltas dstrbus Uj Normaltas dstrbus frekuens dlakukan untuk mengetahu normal tdaknya dstrbus data. Data yang perlu duj normaltas dstrbus frekuens dalam peneltan n adalah kelompok data (X) untuk varabel Perseps Mahasswa Tentang Proses Pembelajaran, data (Y) untuk varabel Penyelesaan Tugas Terstruktur Pada Mata kulah Manajemen Konstruks Perhtungan uj normaltas dstrbus frekuens n menggunakan rumus ch-kuadrat dengan langkah-langkah sebaga berkut n. (Rduwan, 010: 11-14) a. Mencar skor terbesar dan terkecl b. Menentukan rentang skor ( R ) yatu data terbesar dkurang data terkecl R = Skor terbesar Skor terkecl c. Menentukan banyaknya kelas nterval ( BK ) dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n, dmana n = banyaknya tem d. Menentukan panjang kelas nterval ( ) dengan rumus : Re n tan g banyaknya skor kelas R BK e. Membuat daftar dstrbus frekuens varabel X dan Y Tabel 3.3 Format Daftar Dstrbus Frekuens No. Kelas F X X F X F X f. Menghtung rata-rata skor ( mean ) dengan rumus : M x F X n g. Menentukan smpangan baku ( SD ) dengan rumus : n. fx ( SD n. n 1 fx ) h. Membuat daftar frekuens yang dharapkan dengan cara:

48 1) Menentukan batas kelas (K), yatu angka skor kr kelas nterval pertama dkurang 0,5 dan kemudan angka skor-skor kanan kelas nterval dtambah 0,5 ) Mencar Z- score untuk batas kelas nterval dengan rumus Z K x SD 3) Menghtung luas 0 Z dar tabel kurve normal dar 0 Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. 4) Mencar luas tap kelas nterval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 Z yatu angka bars pertama dkurang bars kedua, angka bars kedua dkurang bars ketga dan seterusnya, kecual untuk angka yang berbeda pada bars palng tengah dtambahkan dengan angka pada bars berkutnya. 5) Mencar frekuens yang dharapkan(fe) dengan cara mengalkan luas tap nterval dengan jumlah responden (n) Tabel 3.4 Format daftar frekuens yang dharapkan No. Batas Kelas Z Luas O - Z Luas tap nterval Fe fo. Menghtung Ch Kuadrat (χ ), dengan rumus : k 1 f o Keterangan : = Ch-kuadrat f e f e f o = Frekuens dar hasl pengamatan f e = Frekuens yang dharapkan j. Membandngkan χ htung dengan χ tabel untuk ά = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n 1 dengan krtera pengujan sebaga berkut n. Jka χ htung χ tabel, artnya dstrbus data tdak normal Jka χ htung χ tabel, artnya dstrbus data normal

49 3.8.3 Uj Kecenderungan Perhtungan uj kecenderungan dlakukan untuk mengetahu kecenderungan suatu data berdasarkan krtera melalu skala penlaan yang telah dtetapkan sebelumnya. Langkah perhtungan uj kecenderungan sebaga berkut : 1. Menghtung rata-rata dan smpangan baku dar masng-masng varabel dan sub varabel. Menentukan skala skor mentah > X + 1,5. SD Krtera : sangat bak X + 1,5. SD > x X + 0,5. SD X + 0,5. SD > x X - 0,5. SD X - 0,5. SD > x X - 1,5. SD Krtera : bak Krtera : cukup bak Krtera : kurang bak x < X - 1,5. SD Krtera : Tdak bak 3. Menentukan frekuens dan membuat persentase untuk menafsrkan data kecenderungan varabel dan sub varabel. 3.8.4 Uj Korelas Spearman Rank Untuk mengetahu arah dan kuatnya pengaruh antara dua varabel atau lebh dperlukan uj korelas. Perhtungan uj korelas dgunakan untuk mengetahu pengaruh dar varabel X dengan varabel Y. Jka data berdstrbus tdak normal, analss korelas menggunakan analss statstk nonparametrk. Maka, dgunakan rumus Spearman Rank (Rduwan, 010: 136). Keterangan : \r s = Nla korelas Spearman Rank. d n = Selsh setap pasangan rank. = Jumlah pasangan rank untuk Spearman Rank.

50 Krtera yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelas menurut Rduwan (010:136) sebaga berkut : a. Angka korelas berksar antara 0 s/d 1. b. Patokan angkanya adalah sebaga berkut : 0,80 1,00 : Korelas sangat kuat 0,60 0,799 : Korelas kuat 0,40 0,599 : Korelas sedang 0,0 0,399 : Korelas rendah 0,00 0,199 : Korelas sangat rendah 3.8.5 Uj Koefsen Determnas Koefsen determnas bertujuan untuk mengetahu besarnya persentase kontrbus antar varabel. Kontrbus tersebut dhtung dengan koefsen determnas. KP = (r). 100% (Rduwan, 010:139) Keterangan : KP = Koefsen determnas r = Koefsen korelas 3.8.6 Uj Hpotess Uj hpotess bertujuan untuk mengetahu apakah suatu peneltan tu hpotessnya dapat dterma atau dtolak. Dalam peneltan dan statstk terdapat dua macam hpotess, yatu hpotess nol dan hpotess alternatf. Hpotess nol (Ho) adalah pernyataan tdak ada hubungan antara parameter dengan statstk, atau tdak terdapat hubungan antara ukuran populas dengan ukuran sampel. Sedangkan Hpotess Alternatf (Ha) adalah lawan dar hpotess nol, yang berbuny terdapat hubungan antara data populas dengan data sampel. Keberartan korelas Spearman Rank (r s ) dapat dbandngkan dengan rho (r s tabel ). Hpotess yang harus duj adalah :

51 Hpotess nol (Ho) : Tdak ada hubungan antara perseps mahasswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaan tugas terstruktur pada mata kulah MK Program Stud Penddkan Teknk Bangunan FPTK UPI. Hpotess alternatf (Ha) : Terdapat hubungan antara perseps mahasswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaan tugas terstruktur pada mata kulah MK Program Stud Penddkan Teknk Bangunan FPTK UPI. Ho : ρ = 0 (berart tdak ada hubungan) Ha : ρ 0 (berart ada hubungan) Dengan tngkat sgnfkan 95% dan dk = n -, dengan ketentuan: a. Jka r s htung > r s tabel, maka Ho dtolak dan Ha dterma. b. Jka r s htung < r s tabel, maka Ho dterma dan Ha dtolak. Untuk melakukan pengujan sgnfkansnya menggunakan rumus t (Sugyono, 008: 57). Hpotess yang harus duj adalah: Ha : ρ 0 Ho : ρ = 0 Dengan tngkat sgnfkan 95% dan dk = n -, dengan ketentuan: Jka t htung > t tabel, maka Ho dtolak dan Ha dterma. Jka t htung < t tabel, maka Ho dterma dan Ha dtolak.