Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Model Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB))

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

*Corresponding Author:

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Muhammad Firdaus, Ph.D

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

IV. METODE PENELITIAN

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menggunakan Data Panel Dinamis dengan Pendekatan Generalized Method of Moment Arellano-Bond

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

Bab 2 Landasan Teori

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika, FMIPA, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: seiawan@saisika.is.ac.id Absrak Sepeda moor merupakan ala ransporasi paling sering digunakan oleh masyaraka pada umumnya. Inflasi, PDRB, dan laju perumbuhan ekonomi diduga menjadi fakor yang mempunyai pengaruh dalam penjualan sepeda moor. Peneliian ini berujuan unuk mengeahui model penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke sera ramalan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke di Jawa Timur. Hasil pembahasan model dinamis pada sepeda moor merk Z dikeahui bahwa apabila PDRB pada ahun ini naik sebesar 1 milyar maka penjualan sepeda moor merk Z ahun juga akan naik sebesar 378 uni. Selain iu penjualan juga dipengaruhi oleh periode riwulan sebelumnya yang diunjukkan dengan adanya lag ( -1 ). Pada model dinamis oal marke, apabila erjadi peningkaan PDRB pada ahun ini sebesar 1 milyar maka oal marke sepeda moor ahun ini juga akan naik sebesar 280 uni. Toal marke ersebu juga dipengaruhi oleh penjualan periode riwulan sebelumnya ( -1 ). Kaa Kunci Penjualan sepeda moor merk Z, Toal marke, model dinamis. S I. PENDAHULUAN AAT ini perkembangan zaman semakin maju dari ahun ke ahun. Hal ini membua kondisi dari segala macam sisem eknologi yang menjadi pendukung dalam kehidupan manusia menjadi semakin maju pula.sisem-sisem eknologi ersebu dianaranya adalah eknologi komunikasi, ransporasi, dan produksi. Salah sau sisem yang memberikan dampak signifikan erhadap masyaraka secara langsung adalah ransporasi, karena ransporasi digunakan seiap hari dalam kegiaan masyaraka. Perkembangan zaman menunu sisem ransporasi yang lebih baik di masa depan sehingga semakin baik sisem ransporasi maka akan semakin meningkanya kebuuhan ransporasi. Transporasi didominasi oleh ransporasi dara, ransporasi dara dianaranya adalah mobil, sepeda moor, bus, kerea api, dll. Sepeda moor merupakan ala ransporasi paling sering digunakan oleh masyaraka pada umumnya. Menuru Korlanas Polri (2012), jumlah kendaraan sepeda moor di Indonesia adalah sebanyak 77.755.658 uni aau sebesar 83 persen dari keseluruhan jumlah kendaraan bermoor di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sepeda moor merupakan kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyaraka Indonesia. Padanya akifias yang dilakukan oleh masyaraka menyebabkan moor kini berubah menjadi kebuuhan primer. Di Indonesia moor lebih banyak digunakan unuk berakifias di bandingkan dengan kendaraan pribadi lainnya, karena harganya yang jauh lebih murah dan penggunaan bahan bakar yang cukup hema jika dibandingkan dengan mobil sehingga erjangkau unuk sebagian besar kalangan masyaraka. Selain iu, moor juga lebih diminai karena dapa digunakan dalam kondisi apapun, misal pada kondisi mace dan melewai jalan-jalan yang sempi. Seiring dengan berambahnya mina masyaraka dalam menggunakan ala ransporasi sepeda moor maka menyebabkan volume sepeda moor meningka pada iap ahunnya. Semakin meningka volume sepeda moor maka penjualan sepeda moor pada iap ahun akan meningka. Indonesia memiliki merek sepeda moor yang ingka penjualannya inggi yaiu Honda, yang iap ahunnya selalu mengalami kenaikan yang signifikan [1]. Inflasi, PDRB, dan laju perumbuhan ekonomi diduga menjadi fakor yang mempunyai pengaruh dalam penjualan sepeda moor. Pada peneliian ini berujuan unuk mengeahui model dinamis dari penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke sepeda moor di Jawa Timur sera ramalan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke Jawa Timur. A. Model Dinamis II. TINJAUAN PUSTAKA Apabila suau analisis regresi daa ime series erdapa model yang menunjukkan hubungan anara variabel erika ( ) dengan variabel bebas masa lalu (X -k ) maka meode analisis ersebu dinamakan model disribued-lag [2], X X... X 0 1 1 2 2 k k (1) Sedangkan apabila model ersebu menunjukkan hubungan anara variabel erika dengan variabel erika masa lalu ( -k ) yang digunakan sebagai variabel bebas maka disebu model Auoregressive aau model dinamis. X X 1 (2) Pada model disribusi lag, koefisien β 0 merupakan shor run muliplier (pengaruh jangka pendek). Sedangkan jumlah dari semua koefisien Σβ = β 0 + β 1 +... disebu long run muliplier (pengaruh jangka panjang) [2]. Model disribusi lag mempunyai peranan yang pening dalam analisis ekonomi secara kuaniaif. Terdapa dua jenis model disribusi lag, yaiu : i. Model lag infinie : X X... 1 1 2 2 ii. Model lag finie : 0 (3) X... X 0 1 1 k k (4)

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-225 Pada peneliian ini menggunakan model lag infinie. Unuk mengesimasi parameer digunakan berdasarkan pendekaan Koyck. Model Koyck didasarkan asumsi bahwa semakin jauh jarak lag variabel bebas dari periode sekarang maka akan semakin kecil pengaruh variabel lag erhadap variabel ak bebas. Koyck elah mengusulkan unuk memperkirakan model disribusi lag. Diasumsikan bahwa semua koefisien β mempunyai anda yang sama, Koyck menganggap koefisien ersebu menurun secara geomeris. Esimasi koefisien model menuru Koyck didasarkan pada asumsi bahwa : k ; k 0,1,2,... k 0 (5) dimana : λ = ingka penurunan dari disribusi lag dengan 0< λ< 1 Adapun asumsi-asumsi dari auran koyck [2], yakni: 1) Nilai λ nonnegaif sehingga β k selalu mempunyai anda yang sama 2) λ<1 maka bobo β k semakin kecil, semakin jauh periodenya 3) Pada model Koyck, pengali jangka pendek adalah β 0, sedangkan pengali jangka panjang adalah 1 ( ) 0 k 0 1 k (6) Dengan demikian, berdasarkan asumsi dari pendekaan Koyck maka model infinie (3) dapa diulis menjadi seperi beriku : 2 X X... 0 0 1 0 2 Model ersebu masih suli unuk digunakan dalam prakik, eruama suli digunakan unuk memperkirakan koefisien-koefisien yang sanga banyak dan juga parameer λ masuk kedalam model dalam benuk yang idak linear (nonlinear). Meode regresi linear dalam parameer idak dapa dierapkan unuk model ersebu. Maka Koyck memberikan jalan keluar dengan melakukan ransformasi Koyck. Model hasil dari ransformasi Koyck adalah sebagai beriku. Dimana v 1 ( 1 ) X v 0 1 (7) (8) Berdasarkan ransformasi ersebu maka hanya perlu mengesimasi iga parameer saja yaiu α, λ, dan β 0. Model (11) disebu model Auoregressive. Jadi, dengan kaa lain ransformasi Koyck mengubah model Disribued lag menjadi model Auoregressive. B. Uji Asumsi Residual Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalias, uji asumsi independen, dan uji asumsi idenik. Beriku merupakan penjelasan dari masing-masing uji. 1. Uji Normalias Uji normalias digunakan unuk meliha apakah nilai residual berdisribusi normal aau idak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdisribusi normal. Uji normalias dapa dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Beriku merupakan hipoesisnya [3]. H 0 : F(x) = F 0 (x) unuk semua nilai x (residual berdisribusi normal ) H 1 : F(x) F 0 (x) unuk sekurang-kurangnya sebuah nilai x (residual idak berdisribusi normal) Saisik uji : D Sup x S ( x ) F ( x ) 0 (9) S(x) : fungsi peluang disribusi kumulaif yang dihiung dari suau sampel F 0 (x) : fungsi disribusi yang dihipoesiskan F(x) : fungsi disribusi yang belum dikeahui Pengambilan kepuusan adalah H 0 diolak jika D > D (1-α,n) dengan D adalah nilai berdasarkan abel Kolmogorov Smirnov. Selain iu, Tolak H 0 jika p-value < α yang berari bahwa residual berdisribusi idak normal. 2. Uji Asumsi Independen Auokorelasi dalam konsep regresi linear berari komponen error berkorelasi berdasarkan uruan waku (pada daa berkala) aau uruan ruang aau korelasi pada dirinya sendiri. Uji yang digunakan unuk mendeeksi adanya auokorelasi dalam peneliian ini adalah ACF. Langkah perama dalam uji ini adalah meregresikan variabel dengan X sehingga diperoleh residual. Pada gambar ACF dapa diliha pada lag berapa erdapa koefisien ACF yang keluar dari baas-baas signifikansi, maka dapa disimpulkan idak erjadi auokorelasi pada model. 3. Uji Heerokedasisias Uji heerokedasias berujuan unuk menguji apakah dalam model regresi erjadi keidaksamaan varians dari residual sau pengamaan ke pengamaan yang lain. Jika varians dari residual sau pengamaan ke pengamaan lain eap, maka disebu homokedasisias dan jika berbeda maka disebu heerokedasisias. Unuk menguji heerokedasisias dapa dilakukan dengan uji Glejser. Tahap perama meregresikan variabel dependen erhadap variabel independen dan memperoleh e i. Selanjunya, ahap kedua meregresikan e i erhadap variabel independen [4]. C. Pengujian Signifikansi Parameer Pengujian signifikansi parameer dilakukan unuk mengeahui hubungan anara variabel independen dan variabel dependen.pengujian parameer regresi dilakukan dalam dua ahap yaiu uji serenak uji parsial. 1. Uji Serenak Uji serenak digunakan unuk mengeahui pengaruh semua variabel independen erhadap variabel variabel dependen. Beriku merupakan hipoesis dari uji serenak. H 0 : β 1 =β 2 =...= β j =0 H 1 : minimal ada sau β j 0, j=1,2,...,k (k merupakan jumlah parameer yang erdapa didalam model regresi) Saisik uji : RK regresi F (10) hiung RK residual Nilai F hiung yang didapa dibandingkan dengan nilai F abel =(F α;(v1,v2) )=(F α;(;n-k-1) ) (n adalah banyaknya parameer observasi dan k adalah jumlah parameer). Apabila F hiung > F α;(v1,v2) aau p-value < α maka akan olak H 0, arinya paling sediki ada sau β k yang idak sama dengan nol aau paling

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-226 sediki ada sau dari variabel bebas yang memiliki pengaruh yang signifikan erhadap variabel respons. 2. Uji Parsial Uji parsial digunakan unuk mengeahui apakah ada pengaruh yang signifikan anara variabel independen secara individu erhadap variabel dependen.beriku merupakan hipoesis uji parsial. H 0 :β j =0 H 1 : β j 0, j=1,2,...,k Saisik uji : hiung j (11) ( j ) Selanjunya nilai hiung dibanding dengan nilai (α/2,n-p) (n adalah jumlah pengamaan dan p adalah banyaknya parameer). Apabila nilai hiung > (α/2,n-p), maka H 0 akan diolak. Arinya variabel independen ke-i memberikan pengaruh yang signifikan erhadap variabel dependen. D. Trend Analysis Analisis rend merupakan model rend umum unuk daa ime series dan unuk meramalkan. Analisis rend adalah analisis yang digunakan unuk mengamai kecenderungan daa secara menyeluruh pada suau kurun waku yang cukup panjang. Trend dapa digunakan unuk meramalkan kondisi daa di masa mendaang, maupun dapa dipergunakan unuk memprediksi daa pada suau waku dalam kurun waku erenu. Beberapa meode yang dapa dipergunakan unuk memodelkan ren, dianaranya model linear (Linear Model), model kuadra (Quadraic Model), Exponenial Growh Model dan model kurva-s (S-Curve Model). Benuk umum model ren adalah sebagai beriku [5] : 1. Model linier (Linear Model) bt (12) 2. Model Kuadra (Quadraic Model) 2 bt ct (13) 3. Model Eksponensial (Exponenial Model) 2 ( 1 b ) T (14) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Daa dan Variabel Peneian Daa yang digunakan dalam peneliian ini merupakan daa sekunder yaiu daa yang diperoleh dari PT.X yakni daa riwulan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke di Jawa Timur ahun 2004 sampai ahun 2013. Daa dari BPS dan BI adalah daa riwulan inflasi, PDRB, dan daa laju perumbuhan ekonomi Jawa Timur pada periode ahun 2004 hingga 2013. Dalam peneliian ini daa dibagi menjadi dua, yaiu daa in sample dan daa ou sample. Daa in sample merupakan daa yang digunakan unuk membenuk model, yaiu daa keseluruhan variabel dari riwulan 1 ahun 2004 sampai dengan riwulan 4 ahun 2012. Sedangkan daa ou sample merupakan daa yang digunakan unuk mengevaluasi hasil prediksi aau ramalan, yaiu daa seluruh variabel dari riwulan 1 ahun 2013 sampai dengan riwulan 4 ahun 2013. Langkah Analisis Langkah analisis yang digunakan dalam peneliian sebagai beriku. 1) Mengkaji karakerisik penjualan sepeda moor. Melakukan analisis daa dengan menggunakan saisik deskripif unuk masing-masing variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan boxplo unuk mengeahui karakerisik masing-masing variabel pada iap ahunnya dan melakukan inerpreasi erhadap hasil 2) Pembenukkan model dinamis. Melakukan esimasi model dinamis dengan langkah awal melakukan analisis regresi unuk mengeahui variabel yang signifikan. Selanjunya melakukan esimasi model dengan pendekaan Koyck pada kedua variabel respon unuk mendapakan model dinamis. Melakukan pengujian asumsi residual, kemudian melakukan pengujian signifikansi parameer pada model dinamis dan yang erakhir menganalisis hasil yang diperoleh. 3) Melakukan uji kebaikan model dengan menganalisa berdasarkan daa in sample dan ou sample. Selanjunya melakukan peramalan variabel independen berdasarkan model dinamis yang elah didapakan dengan menggunakan meode rend analysis. Kemudian ensubsiusikan hasil ramalan kedalam model dinamis yang elah didapakan pada langkah 2 unuk masingmasing model variabel dependen yaiu model penjualan sepeda moor Honda dan oal marke. IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur Penjualan sepeda moor merk Z menunjukkan bahwa raaraa penjualan sepeda moor eringgi di Jawa Timur periode riwulanan selama 9 ahun mulai dari ahun 2004 hingga 2012 adalah erleak pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 122.135 uni. Nilai sandar deviasi menunjukkan bahwa ingka keragaman raa-raa penjualan sepeda moor merk Z ersebu cenderung inggi dengan ingka keragaman eringgi erleak pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 39.168. Raa-raa oal marke di Jawa Timur erdapa pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 227.802 uni. Nilai sandar deviasi eringgi dihasilkan oleh daa oal marke sepeda moor pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 60.588 yang berari bahwa oal marke sepeda moor pada iap ahunnya mempunyai ingka keragaman yang inggi dibandingkan riwulan lainnya. Raa-raa inflasi di Jawa Timur eringgi pada periode riwulanan ahun 2004 hingga 2012 erdapa pada riwulan ke 1 yaiu sebesar 6,971 dan nilai sandar deviasinya sebesar 2,509 yang berari mempunyai variasi yang inggi. Raa-raa PDRB eringgi erdapa pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 165.849 milyar sera nilai sandar deviasinya sebesar 56.518 yang berari mempunyai variasi yang inggi. Laju perumbuhan ekonomi memiliki raa-raa eringgi pada periode riwulanan ahun 2004 hingga 2012 pada riwulan ke 3 yaiu sebesar 6,389.

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-227 B. Model Dinamis Model dinamis merupakan model regresi yang memasukkan nilai variabel yang menjelaskan baik nilai masa kini aau nilai masa lalu (lag) dari variabel bebas sebagai ambahan pada model yang memasukkan nilai lag dari variabel ak bebas sebagai salah sau variabel penjelas. 1. Pemodelan Dinamis dengan Menggunakan Analisis Regresi Analisis regresi digunakan unuk mengeahui pengaruh anara variabel independen (inflasi, PDRB, dan laju perumbuhan ekonomi) erhadap variabel dependen (penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke). Beriku merupakan hasil analisisnya. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa hanya variabel PDRB yang memiliki pengaruh erhadap penjualan sepeda moor merk Z di Jawa Timur. Hal ini dapa diliha dari nilai p-value berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 1 yaiu sebesar 0,000 yang kurang dari nilai α=5% yang berari bahwa erdapa pengaruh variabel PDRB erhadap variabel penjualan sepeda moor merk Z. Hasil analisis yang erdapa pada oal marke sama dengan Tabel 1. Analisis regresi pada penjualan sepeda moor merk Z di Jawa Timur Variabel Konsan -13381 21030-0,64 0,529 Inflasi -1245 1232-1,01 0,320 PDRB 0,52192 0,07251 7,20 0,000 LPE 7839 3926 2,00 0,054 hasil pembahasan pada penjualan sepeda moor merk Z yaiu pada Tabel 2 menunjukkan bahwa hanya variabel PDRB saja yang memiliki pengaruh yang signifikan erhadap oal penjualan sepeda moor di Jawa Timur, sedangkan inflasi dan laju perumbuhan ekonomi idak memiliki pengaruh erhadap oal penjualan sepeda moor di Jawa Timur. Tabel 2. Analisis regresi pada oal marke di Jawa Timur Variabel Konsan 109072 50169 2,17 0,037 Inflasi -4057 2939-1,38 0,177 PDRB 0,7213 0,1730 4,17 0,000 LPE 1123 9366 0,12 0,905 2. Pemodelan Dinamis dengan Menggunakan Pendekaan Koyck Pada bagian ini akan dilakukan pemodelan dinamis berdasarkan variabel independen yang erpilih. Dimana variabel independen yang erpilih adalah PDRB, sehingga variabel ini akan digunakan sebagai variabel independen pada model dinamis. Model hasil ransformasi Koyck adalah sebagai beriku. ( 1 ) X v 0 1 (14) dimana v 1 Berdasarkan model Koyck ersebu maka model dinamis dugaan yang didapakan adalah sebagai beriku. Model dinamis pada penjualan sepeda moor merk Z : Z 5905 0,378 PDRB 0,408 Z 1 (15) dengan R 2 =86% Model dinamis pada Toal marke : Toalmarke 54530 dengan R 2 =76% 0,280 PDRB 0,625 Toalmarke 1 (16) C. Uji Asumsi Residual Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan unuk mengeahui. Uji asumsi yang digunakan pada analisis ini adalah uji heeroskedasisias, uji auokorelasi, dan uji normalias. Beriku merupakan hasil dari keiga uji ersebu. 1. Uji Normalias Uji yang digunakan unuk menguji normalias residual pada peneliian ini adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada Tabel 3 penjualan sepeda moor merk A memiliki nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,080 yang berari kurang dari nilai q (1-α) yaiu sebesar 0,234 sehingga dapa disimpulkan bahwa residual model dinamis pada penjualan sepeda moor merk Z berdisribusi normal. Hasil nilai Kolmogorov Smirnov pada oal marke yaiu sebesar 0,105, sedangkan nilai q (1-α) adalah 0,234 jadi dikaakn bahwa D>q (1-α) yang berari residual pada model dinamis oal marke berdisribusi normal. Tabel 3 Uji normalias penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke Variabel Penjualan sepeda moor merk Z Toal marke Nilai Kolmogorov- Smirnov 0,080 P-value >0,150 Kolmogorov- Smirnov 0,105 P-value >0,150 2. Uji Asumsi Independen Berdasarkan hasil plo ACF dari model dinamis penjualan sepeda moor merk Z menunjukkan bahwa idak ada lag yang keluar dari baas sehingga dapa disimpulkan bahwa pada model dinamis penjualan sepeda moor merk Z idak erjadi kasus auokorelasi. Pada hasil ACF oal marke menunjukkan bahwa ada lag yang keluar dari baas. Hal ini berari bahwa erjadi kasus auokorelasi pada model dinamis oal marke, akan eapi pada peneliian ini diasumsikan idak erjadi kasus auokorelasi.

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-228 3. Uji Asumsi Idenik Uji asumsi idenik digunakan unuk mengeahui apakah varian residual dari model dinamis pada penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke idenik aau idak. Salah sau cara unuk mendeeksi heeroskedasisias adalah dengan menggunakan uji Glejser. Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai hiung pada variabel PDRB memiliki nilai kurang dari abel = (0,025,35) = 2,0301 aau dapa juga diliha dari nilai p-value pada variabel independen yang berari lebih besar dari nilai α=5% sehingga dapa Tabel 4. Uji Glejser pada penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke Penjualan sepeda moor merk Z variabel PDRB -0,26 0,794 Toal marke PDRB 1,74 0,067 disimpulkan bahwa residual homogen aau sudah memenuhi asumsi idenik. Sedangkan model oal marke juga sama dengan hasil pada penjualan sepeda moor merk Z yaiu disimpulkan bahwa residual homogen. D. Pengujian Signifikansi Parameer Model Dinamis Pengujian signifikansi parameer pada model dinamis menggunakan dua ahap yaiu pengujian cara serenak dan pengujian secara parsial. 1. Uji Serenak Uji serenak dilakukan dengan menguji semua parameer pada model dinamis secara bersamaan unuk meliha pengaruh variabel independen erhadap variabel dependen. Hipoesisnya adalah sebagai beriku. H 0 : β 1 =β 2 =...= β j =0 H 1 : minimal ada sau β j 0, j=1,2 Pada hasil dapa dikeahui bahwa nilai F hiung = 98,63 sedangkan F abel = F (0,05;2;33) = 3,284 aau nilai p-value sebesar 0,000 yang kurang dari α=5% sehingga dapa dikaakan olak H 0 yang berari minimal ada sau variabel independen yang berpengaruh signifikan erhadap variabel dependen yaiu Tabel 5. Pengujian parameer secara parsial pada penjualan sepeda moor merk Z Variabel Konsan 5905 7851 0,75 0,458 PDRB 0,3777 0,1038 3,64 0,000 Honda(-1) 0,4084 0,1491 2,74 0,010 penjualan sepeda moor merk Z. Pada oal marke nilai p- value juga kurang dari α=5% sehingga dapa dikaakan bahwa minimal ada sau variabel independen yang berpengaruh signifikan erhadap variabel dependen yaiu oal marke. 2. Uji Parsial Pada uji serenak menghasilkan kepuusan bahwa minimal ada sau variabel independen yang berpengaruh signifikan erhadap variabel dependen. Langkah selanjunya adalah melakukan uji parsial unuk mengeahui pengaruh variabel independen secara individu. Didapakan nilai abel = (0,025;34) = 2,0322, olak H 0 jika hiung > abel. Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai hiung pada PDRB dan lag penjualan sepeda moor merk Z masing-masing adalah sebesar 3,64 dan 2,74 yang berari lebih besar dari abel sehingga hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel yaiu PDRB dan lag penjualan sepeda moor merk Z berpengaruh Tabel 6. Pengujian parameer secara parsial pada oal marke Variabel Konsan 34530 17748 1,95 0,061 PDRB 0,2803 0,1434 1,96 0,059 Toal marke(-1) 0,6248 0,1340 4,66 0,000 secara signifikan erhadap variabel penjualan sepeda moor merk Z. Begiu juga pada hasil oal marke yang menunjukkan bahwa kedua variabel independen juga berpengaruh secara signifikan erhadap variabel oal marke. E. Analisis dan Inerpreasi Model Dinamis Pada Penjualan Sepeda Moor Merk Z dan Toal Marke Hasil analisis dari pemodelan dinamis dan hasil uji asumsi residual yang sudah dilakukan maka didapakan model dinamis sebagai beriku. Model dinamis pada penjualan sepeda moor merk Z: Z 5905 0,378 PDRB 0,408 Z 1 (17) dengan nilai R-square adalah sebesar 86% Model dinamis pada oal marke : Toalmarke 54530 0,280 PDRB 0,625 Toalmarke (18) 1 dengan nilai R-square adalah sebesar 76% Berdasarkan model dinamis pada penjualan sepeda moor merk Z dikeahui bahwa nilai koefisien dari variabel PDRB bernilai posiif yang berari bahwa apabila PDRB pada ahun ini naik sebesar 1 milyar maka penjualan sepeda moor merk Z ahun ini juga akan naik sebesar 378 uni. Selain iu, penjualan sepeda moor merk Z juga dipengaruhi oleh periode riwulan sebelumnya yang diunjukkan dengan adanya lag penjualan sepeda moor merk Z ( -1 ) pada model dinamis. Pada model dinamis oal marke, apabila erjadi peningkaan PDRB pada ahun ini sebesar 1 milyar maka oal marke sepeda moor ahun ini juga akan naik sebesar 280 uni. F. Peramalan Penjualan Sepeda Moor Merk Z dan Toal Marke di Jawa Timur Berdasarkan hasil analisis model dinamis yang didapakan maka dilakukan forecas unuk mengeahui hasil ramalan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke di Jawa Timur unuk ahun 2014. Sebelumnya dilakukan uji kebaikan model erlebih dahulu erhadap model dinamis yang elah didapakan unuk mengeahui apakah model yang didapakan

JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-229 baik unuk peramalan selanjunya. Langkah perama adalah dengan melakukan ramalan pada ahun 2013. Peramalan ini dilakukan dengan menggunakan model dinamis penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke yang didapakan unuk memprediksi ahun 2013. Langkah selanjunya adalah dengan membandingkan daa akual dengan daa hasil ramalan ersebu. Berdasarkan Tabel 7 dikeahui bahwa hasil ramalan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke pada ahun 2013 lebih rendah dibandingkan dengan daa akual penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke. Kebaikan model dapa dikeahui berdasarkan nilai R 2 pada daa akual dan daa hasil ramalan. Nilai R 2 pada daa akual penjualan sepeda moor merk Z yaiu sebesar 86% sedangkan nilai pada daa ramalan yaiu sebesar 28,3%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai R 2 Tabel 7. Analisis regresi pada penjualan sepeda moor merk Z di Jawa Timur Triwulan/ Tahun Daa akual merk Z Ramalan merk Z Daa akual oal marke Ramalan oal marke 1/2013 183985 173546 277197 263241 2/2013 211870 182737 320923 277593 3/2013 254121 191495 378196 290273 4/2013 200691 195780 290958 298724 pada hasil ramalan akual jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai R 2 pada daa akual penjualan sepeda moor merk Z sehingga dapa disimpulkan bahwa model idak cukup baik unuk menenukan peramalan pada periode selanjunya. Begiu pula dengan model dinamis pada oal marke yang memiliki nilai R 2 pada hasil ramalan jauh lebih rendah dibandingkan dengan daa akual oal marke yaiu sebesar 76% dan 14,8%. Langkah selanjunya seelah menguji kebaikan model yaiu melakukan peramalan. Perama yaiu melakukan peramalan pada PDRB erlebih dahulu yakni ramalan PDRB pada ahun 2014 dengan menggunakan rend analysis. Seelah didapakan hasil ramalan PDRB ahun 2014 maka disubsiusikan kedalam model dinamis yang elah didapakan unuk meramalkan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke pada ahun 2014. Beriku hasil ramalannya. Sedangkan unuk daa inflasi, raa-raa inflasi eringgi erleak pada riwulan ke 1. Hasil model dinamis dikeahui bahwa nilai koefisien dari PDRB bernilai posiif yang berari bahwa apabila PDRB pada ahun ini naik sebesar 1 milyar maka penjualan sepeda moor merk Z ahun ini juga akan naik sebesar 378 uni. Selain iu penjualan sepeda moor merk Z juga dipengaruhi oleh periode riwulan sebelumnya yang diunjukkan dengan adanya lag Honda ( -1 ) pada model dinamis. Pada model dinamis oal marke, apabila erjadi peningkaan PDRB pada ahun ini sebesar 1 milyar maka oal marke sepeda moor ahun ini juga akan naik sebesar 280 uni. Toal marke ersebu juga dipengaruhi oleh penjualan sepeda moor pada periode riwulan sebelumnya yaiu 1 riwulan sebelumnya ( -1 ). Hasil ramalan penjualan sepeda moor merk Z ahun 2014 mengalami kenaikan secara perlahan, begiu juga dengan hasil ramalan oal marke pada ahun 2014 yang cenderung meningka pada iap riwulannya. Saran kepada penelii berikunya adalah agar menambahkan daa dan menggunakan fakor-fakor variabel independen lainnya yang lebih mendukung erhadap penjualan sepeda moor di Jawa Timur. Hal ersebu berguna unuk mendapakan model yang lebih baik sehingga hasil peramalan yang hasilkan juga cenderung lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] N. D. Nachrowi & Usman, Penggunaan Teknik Ekonomeri. Jakara : Raja Grafindo Persada (2013). [2] D. N. Gujarai, Basic Economerics. New ork : Mc Graw-Hill Company (2004) [3] W. W Daniel, Saisik Nonparamerik Terapan. Jakara: PT Gramedia (1989). [4] Seiawan & K. D. Endah, Ekonomerika. ogyakara: ANDI (2010) [5] S. Mulyono, Saisika unuk Ekonomi. Jakara: Lembaga Penerbi Fakulas Ekonomi UI (1998). V. KESIMPULAN/RINGKASAN Pada daa penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke erliha bahwa pada riwulan ke 3 memiliki raa-raa jumlah penjualan sepeda moor yang relaif inggi, baik unuk penjualan sepeda moor merk A maupun penjualan oal di Jawa Timur. Pada daa PDRB dan laju perumbuhan ekonomi memiliki raa-raa yang relaif inggi pada riwulan ke 3. Tabel 8. Ramalan penjualan sepeda moor merk Z dan oal marke Triwulan/ Tahun Ramalan merk Z Ramalan oal marke 1/2014 201911 300915 2/2014 205542 309460 3/2014 210209 317159 4/2014 215351 324370