BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri bisa jadi dipilih sebagai alernaif sumber pembiayaan yang melalui perhiungan eknis dan ekonomis dianggap memberikan keunungan. Dari perspekif negara donor, seidaknya ada dua hal pening yang dianggap memoivasi dan melandasi mengalirnya banuan luar negeri ke negara debior. Kedua hal ersebu adalah moivasi poliik ( poliikal moivaion ) dan moivasi ekonomi (economic moivaion), dimana keduanya mempunyai keerkaianyang sanga era sau dengan yang lainnya (Basri dkk,2003). Memang huang luar negeri sebenarnya dapa mencapai arah dan sasaranya, jika digunakkan unuk invesasi yang ingka pengembalian invesasinya dapa memicu kenaikan sumber daya ekonomi yang lebih besar. Huang luar negeri bukan hanya digunakkan dalam proses perdagangan, eapi juga dibuuhkan dalam perekonomian suau negara unuk menunjang proses pembangunan dalam negeri. Indonesia sebagai salah sau negara penghuang erbesar saa ini, perlu mengkaji lebih lanju apabila ingin menambah huang luar negerinya. Hal ini disebabkan karena masalah huang luar negeri yang elah dihadapi Indonesia elah 1
2 semakin kompleks sehingga suli unuk diselesaikan dalam waku yang singka. Apalagi dengan adanya krisis ekonomi dunia ahun 1997 yang diikui krisis poliik di Indonesia, mengakibakan ekonomi Indonesia semakin jauh, sehingga im ekonomi memuuskan unuk menaikkan pengeluaran pemerinah (Zulkarnain, 1993). Dalam koneks negara sedang berkembang seidaknya ada iga hal yang mendasari dipergunakkanya huang luar negeri sebagai salah sau unsur pembiayaan pembangunan ekonominya. Perama, keberhasilan Marhall Plan, yang dengan banuan finansial dan eknis berjumlah negaif, mampu dengan cepa memperbaiki perekonomian negara-negara Eropa yang hancur karena Perang Dunia II (Todaro, 2000). Kedua, Pemikiran eoriis seperi Harrod-Domar yang sanga mengedepankan ari pening abungan (invesasi) dalam menghasilkan perumbuhan ekonomi (Todaro, 2000). Keiga, keyakinan adanya vicius circle of povery di negara berkembang, yang mencegah negara bersangkuan unuk dapa membangun perekonomian dengan kekuaan dari dalam. Sebuah kewajaran, ada pro dan ada konra. Mereka yang konra meskipun mengakui keiga fungsi dari huang luar negeri dimuka, menyaakan bahwa huang luar negeri idak menimbulkan repaymen capaciy yang memadai, sehingga menimbulkan grouwh defeaing effec, yang apabila lebih besar dari growh promoing effec, dalam jangka panjang akan melahirkan masalah jebakan huang (deb rap). Hal ini dikarenakan huang luar negeri, yang sering dihaluskan dengan isilah
3 banuan luar negeri, bagian erbesarnya jusru sering kali adalah pinjaman komersial yang harus dikembalikan dengan ingka bunga yang relaif memberakan negara sedang berkembang. Sebagian huangnya ernyaa juga dikaikan dengan sumber daya (yakni harus dibelanjakan unuk membeli barang-barang dan jasa-jasa erenu dari negara pemberi pinjaman) aaupun proyek yang erkadang bukan priorias uama, aau malahan bersifa pada modal. Pada kasus proyek yang bersifa pada modal, pinjaman karenanya dikaikan dengan impor peralaan pada modal yang harus dibeli dari para pemasok yang monopolisis (biasanya adalah negara yang memberikan pinjaman iu sendiri), padahal seringkali peralaan yang produkif dalam negara yang sama didalam negeri masih beroperasi dibawah kapasias erpasangnya (Todaro,2000). Di Indonesia sebelum krisis ekonomi berkepanjangan yang mulai perengahan ahun 1997, pendapa pro erhadap huang luar negeri ampak lebih dominan, lepas dari kenyaaan bahwa beberapa indikaor keamanan huang luar negeri sebenarnya cukup memprihainkan. Misalnya meskipun opimis erhadap posisi huang luar negeri Indonesia, elah memperingakan bahwa siuasi huang luar negeri Indonesia elah membua idak adanya ruang bagi erjadinya kesalahan didalam kebijakan huang luar negeri Indonesia. Seelah krisis ekonomi menerpa Indonesia hingga kini, pendapa konra menjadi imperaif yang dominan. Walau demikian, pakar-pakar yang mewakili pemerinah ampaknya eap mengambil sikap konservaif bahwa huang luar negeri masih
4 dibuuhkan negeri ini unuk memuar roda perekonomiannya. Dibanyak kesempaan para pakar ini menjelaskan bahwa yang diperlukan hanyalah kehai-haian manajemen huang luar negeri. Pada kenyaaanya, dengan indikaor rasio oal huang erhadap GNP sebesar 176.5% dan rasio oal huang erhadap ekspor barang dan jasa sebesar 262.5 pada ahun 1998, Indonesia elah memasuki saus severaly indebed law income counry. Sebagai perbandingan, saa Mexiko mengalami krisis huang ahun 1983, besarnya oal huang luar negeri erhadap GNP hanya mencapai angka 70% (Damayani, 2000). Huang Luar negeri karena iu merupakan salah sau fakor dominan yang menyebabkan erjadinya krisis ekonomi. Dengan laar belakang ersebu penelii erarik unuk meneliinya. Tujuannya adalah unuk mencari apakah erjadi kausalias anara Pendapaan Nasional (PDB) Dan Huang Luar Negeri (HLN) dalam perekonomian Indonesia ahun 1999.2 sampai 2005.4. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang saya coba unuk bahas dalam peneliian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh Pendapaan Nasional erhadap Huang Luar Negeri dalam perekonomian Indonesia. 2. Bagaimana pengaruh Huang Luar Negeri erhadap Pendapaan Nasional dalam perekonomian Indonesia.
5 C. Tujuan Peneliian 1. Unuk mengeahui pengaruh anara pendapaan nasional erhadap huang luar negeri dalam perekonomian Indonesia. 2. Unuk mengeahui pengaruh huang luar negeri erhadap pendapaan nasional dalam perekonomian Indonesia. D. Manfaa Peneliian Hasil peneliian diharapkan dapa memberi manfaa sebagai beriku : 1. Dapa menjadi perimbangan penenuan kebijakan pemerinah mengenai huang luar negeri dan pendapaan nasional dalam perekonomian Indonesia sehingga dapa menyelamakan bangsa Indonesia dan menghapus hal-hal yang dapa memperbesar beban huang luar negeri Indonesia. 2. Memberi ambahan bahan referensi dan informasi bagi peneliian selanjunya, mengenai analisis huang luar negeri dengan pendapaan nasional Indonesia yang erkai dimasa yang akan daang. 3. Bagi penelii penerapan aas eori yang didapa selama masa perkuliahan.
6 E. Meodologi Peneliian 1. Jenis dan Sumber daa Pada daa waku (ime series) sering erjadi hubungan korelasi yang lancung (spurious) karena masalah daa idak sasioner dan idak erkoinegrasi. Daa yang digunakkan adalah daa sekunder yakni daa Pendapaan Nasional Bruo (GDP) aas harga berlaku dan Toal Huang Luar negeri Indonesia (HLN) yang diambil dari: a. Laporan saisik dari Biro Pusa Saisik Solo dan Yogya. b. Saisik Keuangan Bank Indonesia. c. Laporan Triwulanan Bank Indonesia (www.bi.go.id). 2. Teknik Penganalisaan Daa. Dengan menggunakan ala analisis model koreksi kesalahan Engle Granger (Engle Granger Error Correcion Model EG-ECM). Granger Represenaion Theorem menekankan bahwa sisem yang berkoinegrasi selalu memiliki mekanisme unuk mengoreksi kesalahan. (Eangle dan Granger, 1987, dalam jurnal Tesamaris, 2005) menyaakan bahwa jika erjadi hubungan jangka panjang sebagaimana dalam model ECM, maka disequilibrium error akan menjadi sasioner dan memiliki nilai raa-raa nol. Selanjunya residual hasil koinegrasi ersebu digunakkan sebagai error erm dalam ECM (Gujarai, 1995, 728-729).
7 Adapun model yang digunakkan adalah model ECM, yang diformulasikan jangka panjang sebagai beriku (Gujarai, 1995) : di mana : PDB = α 0 + α1hln + u HLN + β PDB = β0 1 + e...(1)...(2) PDB : produk domesik bruo ahun sekarang HLN : huang luar negeri ahun sekarang u, e : Variabel Penganggu Sedangkan hubungan jangka pendek dinyaakan dengan persamaan beriku : DLnPDB DLnHLN = α 0 + α1dlnhln + α 2LnHLN 1 + α 3ECT1 + u = β0 + β1dlnpdb + β2lnpdb 1 + β3ect2 + e...(3)... ( 4) Keerangan : 0, 0 : Parameer 1,2,3 : Koefisien 1,2,3 : Koefisien u, e ECT 1 ECT 2 : Variabel Penganggu : LnHLN -1 -LnPDB -1, Error Corecion Term. : LnPDB -1 -LnHLN -1, Error Corecion Term DLnPDB : Ln PDB -Ln PDB -1 DLnHLN : Ln HLN -Ln HLN -1
8 F. Sisemaika BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi enang laar belakang masalah, perumusan masalah, ujuan peneliian, meode peneliian dan sisemaika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menjelaskan enang eori-eori yang melandasi peneliian dan fakor-fakor yang mempengaruhi Pendapaan nasional dan Huang Luar Negeri di Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini melipui ala-ala dan model analisis, definisi operasional variabel, ala analisis Pendekaan Kausalias ECM, dan daa yang erdiri dari jenis dan sumber daa. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi enang gambaran umum dari objek peneliian, daa yang diperoleh, analisis daa dan pembahasan. BAB V PENUTUP Berisi enang kesimpulan dan saran yang sesuai dengan hasil peneliian. DAFTAR PUSTAKA