PENGARUH LABEL KEMASAN PANGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS PADA SISWA SMA CANDRA NAYA) Limerich Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Komunikasi BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, Jakarta Barat 11530, Indonesia Tel: (+6-1) 534-5830 Fax: (+6-1) 530-044 Email: Limerich@ymail.com Dosen Pembimbing: Dianka Wahyuningtias, SST., Par., MM. ABSTRACT Nowdays, people started to live a healthy lifestyle along with the increasing of education quality and knowledge of the importance of health. The research purpose are to discover about how the snack label package according to Candra Naya Senior High School students, to discover about how the snack buying decision of Candra Naya Senior High School students and to find out whether the food package label influence on snack buying decision on Candra Naya Senior High School students. From the calculation of food packaging label (X) to the buying decision (Y) t-count =,91 > 1,999 t-table, then Ho is rejected. This means that there is an influence between food package label (X) to the buying decision (Y). (LM) Keywords: Food label package, buying decision ABSTRAK Sekarang ini, orang-orang sudah mulai menjalani gaya hidup sehat seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan pengetahuan mereka akan pentingnya kesehatan. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui bagaimana label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya, untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya dan untuk mengetahui apakah label kemasan pangan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya. Metode perancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif serta melalui teknik analisa data regresi linear sederhana. Dari hasil perhitungan label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y) t hitung =,91 > t tabel 1,999, maka H o ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y).(LM) Kata Kunci : Label kemasan pangan, Keputusan pembelian Pendahuluan Sekarang ini, orang-orang sudah mulai menjalani gaya hidup sehat seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan pengetahuan mereka akan pentingnya kesehatan (Winarno, 011:8). Jurnal dari Sidiga Washi yang berjudul Awareness of Food Labeling among Consumers in Groceries in Al-Ain, United Arab Emirates juga menyatakan bahwa label makanan dapat menjadi alat kesehatan masyarakat yang sangat penting untuk mempromosikan diet yang seimbang.
Membaiknya pasar makanan ringan dan juga bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat membuat penjualan beberapa perusahaan makanan ringan di Indonesia semakin mengalami peningkatan, hal ini didasarkan pada peningkatan penjualan yang dialami oleh beberapa perusahaan makanan ringan seperti pada PT Siantar Top, PT Tiga Pilar Sejahtera Food, PT Indofood, dan PT mayora Indah pada tahun 01 yang mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan. Selain itu, kenaikan laba beberapa perusahaan makanan ringan pun semakin dijelaskan oleh meningkatnya pertumbuhan produksi industri makanan ringan sebesar 14,3% dari seluruh industri makanan di Indonesia dari tahun ke tahun. Gambar 1 Pertumbuhan Produksi per Tahun Industri makanan ringan Sumber: Kementrian Perindustrian Sushil Kumar dan Jabir Ali dalam jurnalnya yang berjudul Assessing Consumer Awareness and Usage of Food labels and Influences on Food Buying Behavior menyatakan bahwa dari peraturan makanan dan meningkatnya kesadaran konsumen telah memaksa perusahaan makanan di dunia untuk menampilkan informasi lebih lanjut pada produk makanan berkemasan. Namun, hanya sedikit respon yang diketahui dari konsumen terhadap informasi tersebut di negara-negara berkembang. SMA Candra Naya adalah sebuah sekolah yang terletak di Jalan Jembatan Besi, Jakarta Barat. Fadzli (011:446) mengatakan bahwa selain sarapan, makan siang, dan makan malam, remaja sering terlihat membeli makanan ringan, minuman bersoda, dan sebagainya. Menurut Sarwono (008:), remaja adalah kurun usia 11-4 tahun dan siswa di sekolah SMA Candra Naya termasuk ke dalam usia remaja. Berdasarkan poin-poin di atas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya khususnya yang berlabel. Maka, penulisan skripsi ini mengambil judul Pengaruh Label Kemasan Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Ringan (Studi Kasus Pada Siswa SMA Candra Naya). Rumusan Masalah - Deskriptif X : Bagaimana label kemasan pangan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya - Deskriptif Y : Bagaimana keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya - Asosiatif (X-Y) : Apakah terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian asosiatif kausal. Sugiyono (009:55) menyatakan bahwa rumusan masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono juga menyatakan hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Selain mengunakan metode asosiatif kausal, penulis juga menggunakan metode deskriptif untuk menjawab rumusan masalah. Menurut (Sugiyono, 010) metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Metode pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan cara stratifikasi (Stratified Random Sampling), dan teknik pengambilan sampel dengan rumus Slovin (dalam Husein Umar, 013:78) sebagai berikut :
n = 176 1 + (176 (0,1) ) n = 176 1 + (176).(0.01) n = 176.76 = 63,768 (64 siswa yang dijadikan sampel) Dalam prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, dan uji t mengharuskan untuk menggunakan data interval. Oleh karena skala Likert merupakan data ordinal, maka data ordinal dari kuesioner harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data interval sebelum diolah dengan menggunakan SPSS. Data interval mengurutkan angka sebagai objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara 1 objek dengan objek lainnya adalah sama. Cara untuk mengubah data ordinal menjadi data interval salah satunya adalah dengan menggunakan MSI (Method of Succesive Interval) pada program Microsoft Excel. (Sarwono, 011:177) Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah terdapat pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Untuk menguji validitas data menurut Husein Umar (013:166) dapat digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : r = [ n X n ( Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah sampel ( X = skor butir kuesioner Y = skor total butir kuesioner XY ) ( X ) ] X [ n Y Y ) ( Kriteria: Jika r hitung > r tabel, maka butir kuesioner valid. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan dari instrumen pengukuran. Untuk pengujian reliabilitas ini penulis menggunakan metode Alpha (Alpha- Cronbach method). Rumus untuk menghitung nilai Alpha-Cronbach menurut Husein Umar (013:170) adalah sebagai berikut: Y ) ] Keterangan: R 11 K S t s b = Reliabilitas instrumen = Banyak butir pernyataan = Deviasi standar total = Jumlah deviasi standar butir Kriteria: Suatu data dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha-Cronbach (dari hasil SPSS)
adalah lebih besar dari 0,6 (Priyatno, 01:30). Teknik Analisa Data Analisa data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana, uji determinasi, dan Uji t-statistik. Sugiyono (009:70) mengatakan bahwa regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Uji t- statistik digunakan untuk mendapatkan apakah variabel X (Label Kemasan Pangan) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Keputusan pembelian). Penulis juga menggunakan menggunakan uji determinasi. Uji determinasi digunakan untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh yang diberikan dari variabel X terhadap Y. Program yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan program SPSS versi 0. Hubungan linier dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = a + b X Keterangan: Y a b X = Keputusan Pembelian = Intercept (konstan) = Koefisien Regresi = Label Kemasan Pangan Hasil dan Bahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas dalam penelitian ini adalah dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel yang ada. Uji korelasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson. Menurut Priyatno (01:19) analisis dengan menggunakan metode ini adalah dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total tanpa melakukan koreksi terhadap Spurious overlap (nilai koefisien korelasi yang overestimasi). Sedangkan suatu indikator dikatakan valid, apabila r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Untuk mencari r-tabel, harus diketahui terlebih dahulu nilai df. Cara menghitung df= n, df= 64-, df= 6. Nilai r tabel dengan nilai df= 6 adalah 0,46 (terdapat di lampiran) dengan ketentuan sebagai berikut (Husein Umar, 013:174) : Jika hasil r hitung > r tabel (0,46) = valid Jika hasil r hitung < r tabel (0,46) = tidak valid a. Label Kemasan Pangan (X) Tabel 1 Validitas Variabel Label Kemasan Pangan (X) Correlations TOTAL_ LKP Pearson Correlation,404 ** LKP1 Sig. (-tailed),001 Pearson Correlation,733 ** LKP LKP3 Pearson Correlation,40 **
LKP4 LKP5 LKP6 LKP7 LKP8 LKP9 TOTAL_LKP Sumber: Pengolahan data SPSS Sig. (-tailed),001 Pearson Correlation,435 ** Pearson Correlation,50 ** Pearson Correlation,597 ** Pearson Correlation,58 ** Pearson Correlation,66 ** Pearson Correlation,453 ** Pearson Correlation 1 Sig. (-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (-tailed). Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel label kemasan pangan adalah valid, karena nilai r-hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel (0,46). b. Keputusan Pembelian (Y) Tabel Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) KP1 KP Correlations TOTAL_KP Pearson Correlation,68 ** Pearson Correlation,73 **
KP3 KP4 KP5 TOTAL_KP Sumber: Pengolahan data SPSS Pearson Correlation,498 ** Pearson Correlation,66 ** Pearson Correlation,715 ** Pearson Correlation 1 Sig. (-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (-tailed). Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel keputusan pembelian adalah valid, karena nilai r-hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel (0,46). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau indikator yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel, apabila nilai cronbach s alpha (α) suatu variabel lebih atau sama dengan 0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliabel, sedangkan apabila nilai cronbach s alpha (α) suatu variabel di bawah 0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut tidak reliabel. (Priyatno, 01:30) Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Label Kemasan Pangan Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Label Kemasan Pangan (X) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,675 9 Sumber: Pengolahan data SPSS Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach s dari 9 pertanyaan tersebut adalah 0,675 > 0.60. Hal ini berarti item-item pertanyaan tersebut reliabel. b. Keputusan Pembelian Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,674 5 Sumber: Pengolahan data SPSS
Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach s dari 5 pertanyaan tersebut adalah 0,674 > 0.60. Hal ini berarti item-item pertanyaan tersebut reliabel. Analisa Variabel Label Kemasan Pangan Tabel 5 Hasil Analisa Variabel Label Kemasan Pangan No Pertanyaan Jawaban SB B S TB STB Bobot Ket. 1 Bagaimanakah pencantuman nama produk suatu makanan ringan? 33 6 5 0 0 84 Sangat baik Bagaimanakah pencantuman berat bersih suatu makanan ringan? 9 5 6 4 0 71 Sangat baik 3 Bagaimanakah pencantuman nama dan alamat produsen atau distributor suatu makanan 3 30 11 0 0 68 Baik ringan? 4 Bagaimanakah pencantuman komposisi suatu makanan ringan? 1 9 14 0 0 63 Baik 5 Bagaimanakah pencantuman informasi nilai gizi suatu makanan ringan? 1 8 15 0 0 6 Baik 6 Bagaimanakah pencantuman kode dan tanggal produksi suatu makanan ringan? 15 18 4 6 1 3 Baik 7 Bagaimanakah pencantuman tanggal kadaluwarsa suatu makanan ringan? 19 8 16 1 0 57 Baik 8 Bagaimanakah pencantuman petunjuk penyimpanan suatu makanan ringan? 13 18 10 1 8 Baik 9 Bagaimanakah pencantuman petunjuk penggunaan suatu makanan ringan? 13 16 3 11 1 1 Baik Rata-rata 1 5 15 3,6 0,3 54 Baik Sumber: Penulis 013 Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif label kemasan pangan makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapat hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan Bagaimanakah pencantuman nama produk suatu makanan ringan dan hasil terendah pada pertanyaan Bagaimanakah pencantuman petunjuk penggunaan suatu makanan ringan? dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 54 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Kesimpulannya berarti label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori baik. Analisa Variabel Keputusan Pembelian Tabel 6 Hasil Analisa Keputusan Pembelian No Pertanyaan Jawaban SB B S TB STB Bobot Ket. 1 Bagaimanakah pengenalan kebutuhan Anda Sangat 8 7 9 0 0 75 akan makanan ringan? baik Bagaimanakah pencarian informasi Anda akan makanan ringan? 3 8 11 0 64 Baik 3 Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari Sangat 31 7 5 1 0 80 berbagai merek makanan ringan? baik 4 Bagaimanakah keputusan Anda dalam membeli makanan ringan? 18 31 15 0 0 59 Baik 5 Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan pascapembelian makanan ringan? 13 16 5 10 0 4 Baik Rata-rata 3 6 13,6 0 60,4 Baik Sumber: Penulis 013
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif keputusan pembelian makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapatkan hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari berbagai merek makanan ringan? dan hasil terendah pada pertanyaan Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan pascapembelian makanan ringan? dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 60,4 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Berarti keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori baik. Analisa Pengaruh Label Kemasan Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Ringan Pada Siswa SMA Candra Naya Tabel 3 Output SPSS Label Kemasan pangan dan Keputusan Pembelian Coefficients a Model (Constant) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 7,734,39 3,454 0,001 1 Label Kemasan Pangan,39,08 0,348,91,005 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: SPSS versi 0 Keputusan Pembelian (Y) = 7,734 + 0,39 X Dari hasil analisis didapat nilai konstanta sebesar 7,734 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,39. Hasil analisis menunjukkan perubahan yang searah. Apabila label kemasan pangan (X) meningkat 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) akan meningkat 0,39. Dan sebaliknya jika label kemasan pangan (X) menurun 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) juga menurun 0,39. Tabel 4 Output SPSS Jumlah Pengaruh Label Kemasan pangan Terhadap Keputusan Pembelian Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,348 a,11,107,8631 1. Predictors: (Constant), Label Kemasan Pangan Sumber:SPSS Dari tabel di atas, diketahui besar R square adalah sebesar 0,11. Besarnya angka determinasi adalah 0,11 atau sama dengan 1,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa 1,1% dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh label kemasan pangan. Sedangkan sisanya, yaitu 87,9 % (100%-1,1%) dijelaskan oleh faktor lainnya diluar penelitian ini. Pengujian Hipotesis Peneliti akan melakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan menggunakan uji t-statistik. Dimana hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ha = Terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian siswa SMA Candra Naya. H0 = Tidak terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian siswa SMA Candra Naya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t-statistik adalah sebagai berikut: Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat nilai t-hitung sebesar,91. Terdapat beberapa kriteria dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t-statistik: Jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel maka terdapat hubungan yang signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t-hitung lebih kecil daripada t-tabel tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima Nilai t-hitung pada tabel 3 diatas yang mana sebesar,91, sedangkan nilai t-tabel yang didapatkan pada 64 jumlah sampel adalah sebesar 1,999. Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena jumlah t-hitung lebih besar dari 1,999. Maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah label kemasan pangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif label kemasan pangan makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapat hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan Bagaimanakah pencantuman nama produk suatu makanan ringan dan hasil terendah pada pertanyaan Bagaimanakah pencantuman petunjuk penggunaan suatu makanan ringan? dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 54 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Kesimpulannya berarti label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori baik.. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif keputusan pembelian makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapatkan hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari berbagai merek makanan ringan? dan hasil terendah pada pertanyaan Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan pascapembelian makanan ringan? dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 60,4 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Berarti keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori baik. 3. Dari hasil analisa regresi sederhana, didapatkan nilai Y = 7,734 + 0,39 X. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila label kemasan pangan (X) meningkat 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) akan meningkat 0,39. Dan sebaliknya jika label kemasan pangan (X) menurun 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) juga menurun 0,39 4. Dari hasil uji determinasi, diketahui besar R square sebesar 0,11. Besarnya angka determinasi adalah 0,11 atau sama dengan 1,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa 1,1% dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh label kemasan pangan. Sedangkan sisanya, yaitu 87,9% (100%-1,1%) dijelaskan oleh faktor lainnya diluar penelitian ini. 5. Uji hipotesis t statistik X terhadap Y, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y), dengan membandingkan t hitung dari pengolahan SPSS dengan t tabel dengan siginifikan 5 % (0,05). Dari hasil perhitungan label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y) t hitung =,91 > t tabel 1,999 maka H o ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah variabel lain selain label kemasan pangan, sebab variabel label kemasan pangan hanya memiliki kontribusi sebesar 1,1%, dan sebesar 87,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
. Untuk perusahaan makanan ringan diharapkan tetap memberikan informasi-informasi yang sesuai dengan isi atau keadaan sebenarnya dari produk mereka dan melakukan inovasi-inovasi di dalam kemasan maupun label kemasan agar dapat lebih menarik perhatian pelanggan atau konsumen makanan ringan di Indonesia serta dapat terus memberikan informasi yang lengkap, benar dan sesuai melalui label kemasan suatu makanan ringan. 3. Untuk siswa-siswi sekolah di seluruh Indonesia, diharapkan selalu memperhatikan label kemasan sebelum membeli makanan ringan agar didapat fungsi produk yang maksimal ketika mengkonsumsinya Referensi Bakar, M.F.A. (007). Chit Chat Remaja Mengenai Diet. Kuala Lumpur: PTS Millennia Sarwono, J. (011). Mixed Methods: Cara Menggabung Riset Kuantitatif dan Riset Kualitatif Secara Benar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sarwono, S.W. (008). Remaja: Seks dan Disiplin dalam Menorot dan Memahami Masalah Remaja. Jakarta: Pustaka Antara Sugiyono. (009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Umar, H. (013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Washi, S. (01). Awareness of Food Labeling among Consumers in Groceries in Al-Ain, United Arab Emirates, International Journal of Marketing Studies, 4(1): 38-47 Riwayat Penulis Limerich lahir di kota Jakarta pada tanggal 30 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan Diploma-4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Hotel Management pada tahun 013.