39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup dan berguna bag masyarakat, maupun bag penelt sendr. (Sukard. 003: 7) Menurut Arkunto (00: 3) Peneltan deskrptf korelasonal atau peneltan korelasonal yatu untuk mengetahu seberapa erat hubungan antara kedua varabel atau lebh. Tujuan peneltan korelasonal untuk menemukan ada tdaknya suatu hubungan korelasonal dan apabla terdapat suatu hubungan, seberapa eratnya hubungan serta berart atau tdaknya hubungan tu. Berdasarkan tujuan peneltan n yatu untuk mengetahu hubungan antara kekuatan otot lengan dan tungka terhadap keteramplan tembakan bebas bola basket pada sswa ekstrakurkuler SMA N Prngsewu. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah deskrptf korelasonal. Yatu suatu metode yang dgunakan untuk memperoleh nformas-nformas yang terjad pada masa sekarang dengan melhat hubungan antara dua gejala atau lebh.
40 B. Defns Operasonal Varabel Untuk menyamakan perseps mengena varabel-varabel yang akan dukur dalam peneltan n, maka perlu dpaparkan defns operasonal varabel sebaga berkut :. Hubungan adalah keadaan berhubungan atau sangkut paut. Korelas merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua varabel atau lebh. Arah dnyatakan dalam bentuk hubungan postf dan negatf, sedangkan kuatnya hubungan dnyatakan dalam besarnya koefsen korelas. (Sugyono, 008: 4). Kekuatan merupakan daya yang dkeluarkan oleh sekelompok otot untuk menahan beban maksmal. Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan otot lengan yang membangktkan tegangan terhadap suatu beban. 3. Kekuatan atau strength adalah komponen konds fsk yang menyangkut masalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerma beban dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto 988 : 58). Menurut Sudarmnto (99 : 50 5) lengan adalah anggota gerak atas (ekstremtas superor) terdr dar humerus (tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), radus (tulang pengupl), carpala (tulang pergelangan tangan), metacarpala (tulang telapak tangan), phalanges (tulang jar-jar tangan). 4. Menurut Soedarmnto (99: 60-6) tungka terdr dar tungka atas dan tungka bawah. Tungka atas terdr atas pangkal paha sampa lutut, sedangkan tungka bawah terdr atas lutut sampa kak. Tulang tungka terdr atas: Tulang pangkal paha, Tulang paha, Tulang kerng, Tulang
4 bets, Tulang tempurung lutut, Tulang pangkal kak, Tulang telapak kak, Tulang ruas jar kak (Syafudn, 997: 3). 5. Peraturan Perbas ( 004: ), bola basket adalah permanan yang dmankan oleh dua regu, yang masng-masng terdr dar lma orang peman, tap regu berusaha memasukkan bola kedalam keranjang lawan, mencegah lawan mencetak angka. 6. Keteramplan adalah pengembangan ntelektual,sosal dan fsk yang bersumber dar kemampuan-kemampuan yang mendasar yang prnspnya telah ada ddalam dr sswa. 7. Tembakan bebas adalah kesempatan yang d berkan kepada seorang peman untuk mencetak satu angka, tdak dhalang peman lawan, dar belakang gars tembakan bebas dan d dalam setengah lngkaran. (Perbas, 004: 54). C. Varabel Peneltan Varabel adalah suatu gejala yang bervaras yang menjad obyek peneltan (Arkunto, 00:8). Varabel dalam peneltan n ada dua yakn varabel bebas dan satu varabel terkat.. Varabel bebas adalah yang menghubungkan, yatu kekuatan otot lengan terhadap tembakan bebas pada bola basket (X). Varable bebas adalah yang menghubungkan, yatu kekuatan otot tungka terhadap tembakan bebas pada bola basket (X). 3. Varabel terkat adalah varabel yang dpengaruh, yatu keteramplan tembakan bebas bola basket (Y).
4 D. Populas dan Sampel. Populas Populas menurut Sudjana (00: 6) adalah totaltas nla yang mungkn, hasl menghtung atau pun pengukuran, kuanttatf maupun kualtatf mengena karakterstk tertentu dar semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ngn dpelajar sfat-sfatnya. Sedangkan menurut Arkunto (00: 5) bahwa populas adalah keseluruhan subyek peneltan. Dalam peneltan n populas adalah sswa SMA N Prngsewu yang mengkut ekstrakurkuler bola basket yang berjumlah 0 sswa, yatu orang putra dan 8 orang putr.. Sampel Arkunto (00:7) d dalam bukunya menjelaskan sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. Sedangkan menurut Sudjana (00:84) sampel adalah sebagan dar populas yang dmlk staf dan karakter yang sama sehngga betul-betul dapat mewakl populas. Adapun besarnya sampel yang akan dtelt, Arkunto (00:6) menjelaskan, untuk sekedar ancer-ancer maka apabla subjeknya kurang dar 00 maka lebh bak d ambl semua, karena penltan n dsebut peneltan populas, selanjutnya jka jumlah subjeknya besar dapat d ambl antara 0 5% atau 0 5%. Berttk tolak dar pendapat d atas, maka dalam peneltan n sampel yang dgunakan adalah total samplng yatu sswa yang mengkut
43 ekstrakurkuler bola basket yang berjumlah 0 orang. Teknk sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah populas sampel. E. Instrumen Peneltan Menurut Arkunto (00: 49) Instrumen peneltan adalah alat pada waktu peneltan menggunakan suatu metode. Keberhaslan suatu peneltan banyak dtentukan oleh nstrumen yang dgunakan, sebab data yang dperoleh untuk menjawab pertanyaan peneltan dan menguj melalu nstrumen tersebut. Instrumen yang dgunakan untuk mengumpulkan data dalam peneltan n adalah :. Instrumen Tes Kekuatan Otot Lengan Pengukuran kekuatan otot lengan, dmaksudkan untuk mengetahu sejauh mana kekuatan otot lengan para sampel dalam mendorong alat yang dnamakan Push and Pull Strenght Test Satuan dalam nstrumen n adalah klogram Depdknas (000). Memlk ndeks valdtas sebesar 0,63 dan realbltas 0,63. Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,75 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a. Peserta berdr tegak dengan kedua tungka sedkt terbuka. b. Alat dpegang dengan kedua tangan d depan. c. Badan dan alat menghadap ke luar atau ke depan.
44 d. Kedua lengan atas ke sampng dan kedua sku dtekuk. e. Dorong kuat-kuat alat tersebut ke arah dalam dengan kedua tangan tdak boleh mengena tubuh/benda lan. f. Tes dlakukan dua kal dambl prestas yang bak. g. Satuan ukuran dnyatakan dalam klogram. Penlaan : Pengukuran dlakukan sebanyak dua kal, dan hasl terbak yang akan dgunakan sebaga data peneltan. Hasl Pengukuran Kekuatan Otot Lengan : Setelah mendapatkan hasl dar pengukuran yang berupa data peneltan, maka data tersebut dhtung dengan menggunakan teknk korelas ganda (multple corelaton). Gambar 7. Alat Kekuatan Otot Lengan
45. Instrumen Tes Kekuatan Otot Tungka Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,87 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a) Sswa dkumpulkan dan dber penjelasan akan dambl datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungka dengan leg dynamometer. b) Sebelum melakukan tes sswa dber contoh cara penggunaanya. c) Sswa berdr pada leg dynamometer dengan lutut dtekuk membentuk sudut 30 40 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan. d) Panjang ranta dynamometer datur sedemkan rupa sehngga sesua dengan poss berdr. e) Tongkat pegangan d genggam dengan poss tangan menghadap ke belakang. f) Tark tongkat pegangan sekuat mungkn dan meluruskan send lutut perlahan-lahan. g) Baca penunjukan jarum pada skala saat maksmum tercapa. h) Tes dlakukan dua kal dan dambl yang terbak. Penlaan : Pengukuran dlakukan sebanyak dua kal, dan hasl terbak yang akan dgunakan sebaga data peneltan.
46 Hasl Pengukuran Kekuatan Otot Tungka : Setelah mendapatkan hasl dar pengukuran yang berupa data peneltan, maka data tersebut dhtung dengan menggunakan teknk korelas ganda. Gambar 8 : Alat kekuatan otot tungka 3. Tes menembakkan bola ke keranjang basket (Stenhoefer Basketball Test). Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,83 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a. Sswa berdr d belakang gars T. b. Setelah aba-aba ya, sswa berusaha menembakkan bola ke rng sebanyak 0 kal tembakan. c. Sswa bsa mengambl bola cadangan dalam kotak yang telah dsedakan
47 d. Sswa hanya dperkenankan memegang bola selama 5 detk sebelum menembakkannya ke rng, jka lewat dar waktu tersebut maka dnyatakan pelanggaran. Tttt T 4,6 m T T Bola Bola Gambar 9 : Sketsa rng dengan daerahnya untuk pelaksanaan Stenhoefer basketball test. Penlaan : Setap bola yang dtembakkan dan masuk rng d ber nla, jka bola menyentuh rng dar atas, menyentuh papan pantul, atau jarng dan tdak masuk, maka d ber nla, tap jka bola tetap masuk tetap dber nla. Bag sswa yang melanggar peraturan 5 detk dan mengnjak gars T dengan hasl tembakannya masuk ke rng d ber nla 0. Nla sswa adalah jumlah nla yang dperoleh dalam 0 kal pelaksanaan.
48 Tabel. Krtera Penlaan Tembakan Bebas Bola Basket Perolehan Nla Standar Koefsen Krtera Klasfkas Putra Putr Korelas Skor Nla > 0 masuk > 7 masuk 0,90 0,99 00 Sempurna 7 9 masuk 4 6 masuk 0,80 0,89 90 Bak Sekal 4 6 masuk 3 masuk 0,70 0,79 80 Bak 3 masuk 8 0 masuk 0,60 0,69 70 Cukup < masuk < 8 masuk Dbawah 0,59 60 Kurang F. Teknk Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam peneltan n maka dperlukan suatu alat ukur yang baku. Vald tdaknya suatu data dtentukan oleh alat ukurnya. Teknk pengumpulan data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah data kekuatan otot lengan, data kekuatan otot tungka, dan data keteramplan tembakan bebas dalam permanan bola basket. G. Teknk Analss Data Teknk analss data dgunakan uj prasyarat, a. Uj Normaltas, menggunakan Llefors Uj normaltas adalah uj untuk melhat apakah data peneltan yang dperoleh mempunya dstrbus atau sebaran normal atau tdak. Untuk pengujan normaltas n adalah menggunakan uj Llefors. Langkah pengujannya mengkut prosedur Sudjana (99 : 466) yatu : a). Pengamatan X,...,, X X n djadkan blangan baku dengan menggunakan rumus X X Z S
49 SD : Smpangan baku Z X X : Skor baku : Row skor : Rata-rata ) Untuk tap blangan baku n dengan menggunakan daftar dstrbus normal baku. Kemudan d htung peluang F Z ) P( Z Z ) ( 3) Selanjutnya dhtung Z, Z,..., Zn yang lebh kecl atau sama dengan Z kalau propors n dnyatakan dengan S( Z ) maka 4) banyaknya.. Z, Z,..., Z n... yang Z S( Z ) n 5) Htung selsh F Z ) S( Z ) kemudan tentukan harga mutlaknya. ( 6) Ambl harga palng besar d antara harga mutlak selsh tersebut. Sebutlah harga terbesar n dengan L 0. Setelah harga L 0, nla hasl perhtungan tersebut dbandngkan dengan nla krts L 0 untuk uj Llefors dengan taraf sgnfkan 0,05. bla harga L 0 lebh kecl (<) dar L tabel maka data yang akan d olah tersebut berdstrbus normal sedangkan bla L 0 lebh besar (>) dar L tabel maka data tersebut tdak berdstrbus normal. L 0 < L tabel : normal L 0 > L tabel : normal b. Uj Homogentas
50 Uj homogentas dlakukan untuk memperoleh nformas apakah kedua kelompok sample memlk varan yang homogen atau tdak. Menurut Sudjana (00 : 50) untuk pengujan homogentas dgunakan rumus sebaga berkut : F Varans Terbesar Varans Terkecl Membandngkan nla F htung dengan F tabel dengan rumus : Dk pemblang : n- (untuk varans terbesar) Dk penyebut : n- (untuk varans terkecl) Taraf sgnfkan ( 0,05) maka dcar pada tabel F Ddapat dar tabel F Dengan krtera pengujan Jka : F htung F tabel tdak homogen F htung F tabel berart homogen Pengujan homogentas n bla F htung lebh kecl (<) dar F tabel maka data tersebut mempunya varans yang homogen. Tap sebalknya bla F htung (>) dar F tabel maka kedua kelompok mempunya varans yang berbeda. c. Uj Lneartas Berdasarkan hasl analss dperoleh nla F htung untuk Tuna Cocok adalah 0,499 sedangkan nla F tabel untuk a = 0,05, df = 8, df = 0 = 3,07. Nla F
5 htung < Ftabel, maka dapat dsmpulkan hubungan antara X dengan Y adalah lner. Berdasarkan hasl analss dperoleh nla F htung untuk Tuna Cocok adalah 0,643 sedangkan nla Ftabel untuk a = 0,05, df =, df = 6 = 4,00. Nla Fhtung < Ftabel, maka dapat dsmpulkan hubungan antara X dengan Y adalah lner. Setelah mendapat hasl uj prasyarat dlakukan teknk analss data menggunakan teknk korelas carl pearson dan korelas ganda. Dan pengelolaan data guna danalss dambl dar hasl tes kekuatan otot lengan (X), hasl tes kekuatan otot tungka (X) dan hasl tes keteramplan tembakan bebas (Y), dengan menggunakan teknk korelas dan korelas ganda. Menurut Rduwan (005:98), untuk menguj hpotess antara X dengan Y dan X dengan Y dgunakan statstk melalu korelas product moment dengan rumus sebaga berkut: r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X = Koefsen korelas N X Y X Y X Y = Jumlah populas = Skor varabel X = Skor varabel Y = Jumlah skor varabel X = Jumlah skor varabel Y = Jumlah kuadrat skor varabel X = Jumlah kuadrat skor varabel Y
5 Untuk menghtung koefsen korelas antara X dengan Y dgunakan rumus statstk melalu korelas product moment : r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X N X Y = Koefsen korelas = Jumlah populas = Skor varabel kekuatan otot lengan = Skor varabel tembakan bebas X = Jumlah skor varabel X Y = Jumlah skor varabel Y X = Jumlah kuadrat skor varabel X Y = Jumlah kuadrat skor varabel Y Untuk menghtung koefsen korelas antara X dengan Y dgunakan rumus statstk melalu korelas product moment : r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X N X Y = Koefsen korelas = Jumlah populas = Skor varabel kekuatan otot tungka = Skor varabel tembakan bebas X = Jumlah skor varabel X Y = Jumlah skor varabel Y X = Jumlah kuadrat skor varabel X Y = Jumlah kuadrat skor varabel Y
53 Menurut Rduwan (005:98), harga r yang dperoleh dar perhtungan hasl tes dkonsultaskan dengan Tabel r product moment. Interprestas tersebut adalah sebaga berkut: Tabel. Interpretas Koefsen Korelas Nla r. Interval Koefsen Korelas 0,80 -,00 0,60-0,79 0,40-0,59 0,0-0,39 0,00-0,9 Interpretas Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah (Sumber: Rduwan 005) Untuk mengetahu apakah koefsen korelas hasl perhtungan sgnfkan atau tdak, maka perlu dbandngkan dengan r tabel Product Moment, dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%). Kadah pengujan sgnfkan : Jka r htung r tabel, maka tolak Ho artnya ada hubungan yang sgnfkan dan jka r htung < r tabel, maka terma Ho artnya tdak ada hubungan yang sgnfkan. Untuk mencar besarnya sumbangan ( kontrbus ) antara varabel X dan varabel Y maka menggunakan rumus Koefsan Determnas : KP = r x 00% Keterangan: KP = Nla Koefsen Detremnas r = Koefsen Korelas
54 Menurut Rduwan ( 005:44), untuk menguj hpotess antara X dengan X dgunakan perhtungan statstk melalu model korelas ganda antara X dengan X, dengan rumus : r X X n XX - XX n X - X n X - X Keterangan : : Koefsen korelas antara dan n : Jumlah populas : Skor varabel : Skor varabel : Jumlah skor varabel : Jumlah skor varabel : Jumlah dar kuadrat skor varabel : Jumlah dar kuadrat skor varabel Selanjutnya dalam Sudjana (005 : 385) untuk mengetahu kontrbus secara bersamaan antara kekuatan otot lengan dan tungka terhadap keteramplan tembakan bebas dgunakan korelas ganda. R XX Y XY r r X Y r r r r XY XX X Y XX Keterangan : R : Koefsen korelas ganda antar varabel dan secara X X Y bersama-sama dengan varabel Y r X Υ : Koefsen korelas terhadap Y r X Υ : Koefsen korelas terhadap Y : Koefsen korelas terhadap
55 Selanjutnya untuk mengetahu sumbangan dua varabel X dan X secara bersama-sama terhadap varabel Y, koefsen determnas dcar dengan jalan mengalkan koefssen korelas ganda yang telah dkuadratkan (r ) dengan 00%.