III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

Transkripsi:

39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup dan berguna bag masyarakat, maupun bag penelt sendr. (Sukard. 003: 7) Menurut Arkunto (00: 3) Peneltan deskrptf korelasonal atau peneltan korelasonal yatu untuk mengetahu seberapa erat hubungan antara kedua varabel atau lebh. Tujuan peneltan korelasonal untuk menemukan ada tdaknya suatu hubungan korelasonal dan apabla terdapat suatu hubungan, seberapa eratnya hubungan serta berart atau tdaknya hubungan tu. Berdasarkan tujuan peneltan n yatu untuk mengetahu hubungan antara kekuatan otot lengan dan tungka terhadap keteramplan tembakan bebas bola basket pada sswa ekstrakurkuler SMA N Prngsewu. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah deskrptf korelasonal. Yatu suatu metode yang dgunakan untuk memperoleh nformas-nformas yang terjad pada masa sekarang dengan melhat hubungan antara dua gejala atau lebh.

40 B. Defns Operasonal Varabel Untuk menyamakan perseps mengena varabel-varabel yang akan dukur dalam peneltan n, maka perlu dpaparkan defns operasonal varabel sebaga berkut :. Hubungan adalah keadaan berhubungan atau sangkut paut. Korelas merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua varabel atau lebh. Arah dnyatakan dalam bentuk hubungan postf dan negatf, sedangkan kuatnya hubungan dnyatakan dalam besarnya koefsen korelas. (Sugyono, 008: 4). Kekuatan merupakan daya yang dkeluarkan oleh sekelompok otot untuk menahan beban maksmal. Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan otot lengan yang membangktkan tegangan terhadap suatu beban. 3. Kekuatan atau strength adalah komponen konds fsk yang menyangkut masalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerma beban dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto 988 : 58). Menurut Sudarmnto (99 : 50 5) lengan adalah anggota gerak atas (ekstremtas superor) terdr dar humerus (tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), radus (tulang pengupl), carpala (tulang pergelangan tangan), metacarpala (tulang telapak tangan), phalanges (tulang jar-jar tangan). 4. Menurut Soedarmnto (99: 60-6) tungka terdr dar tungka atas dan tungka bawah. Tungka atas terdr atas pangkal paha sampa lutut, sedangkan tungka bawah terdr atas lutut sampa kak. Tulang tungka terdr atas: Tulang pangkal paha, Tulang paha, Tulang kerng, Tulang

4 bets, Tulang tempurung lutut, Tulang pangkal kak, Tulang telapak kak, Tulang ruas jar kak (Syafudn, 997: 3). 5. Peraturan Perbas ( 004: ), bola basket adalah permanan yang dmankan oleh dua regu, yang masng-masng terdr dar lma orang peman, tap regu berusaha memasukkan bola kedalam keranjang lawan, mencegah lawan mencetak angka. 6. Keteramplan adalah pengembangan ntelektual,sosal dan fsk yang bersumber dar kemampuan-kemampuan yang mendasar yang prnspnya telah ada ddalam dr sswa. 7. Tembakan bebas adalah kesempatan yang d berkan kepada seorang peman untuk mencetak satu angka, tdak dhalang peman lawan, dar belakang gars tembakan bebas dan d dalam setengah lngkaran. (Perbas, 004: 54). C. Varabel Peneltan Varabel adalah suatu gejala yang bervaras yang menjad obyek peneltan (Arkunto, 00:8). Varabel dalam peneltan n ada dua yakn varabel bebas dan satu varabel terkat.. Varabel bebas adalah yang menghubungkan, yatu kekuatan otot lengan terhadap tembakan bebas pada bola basket (X). Varable bebas adalah yang menghubungkan, yatu kekuatan otot tungka terhadap tembakan bebas pada bola basket (X). 3. Varabel terkat adalah varabel yang dpengaruh, yatu keteramplan tembakan bebas bola basket (Y).

4 D. Populas dan Sampel. Populas Populas menurut Sudjana (00: 6) adalah totaltas nla yang mungkn, hasl menghtung atau pun pengukuran, kuanttatf maupun kualtatf mengena karakterstk tertentu dar semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ngn dpelajar sfat-sfatnya. Sedangkan menurut Arkunto (00: 5) bahwa populas adalah keseluruhan subyek peneltan. Dalam peneltan n populas adalah sswa SMA N Prngsewu yang mengkut ekstrakurkuler bola basket yang berjumlah 0 sswa, yatu orang putra dan 8 orang putr.. Sampel Arkunto (00:7) d dalam bukunya menjelaskan sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. Sedangkan menurut Sudjana (00:84) sampel adalah sebagan dar populas yang dmlk staf dan karakter yang sama sehngga betul-betul dapat mewakl populas. Adapun besarnya sampel yang akan dtelt, Arkunto (00:6) menjelaskan, untuk sekedar ancer-ancer maka apabla subjeknya kurang dar 00 maka lebh bak d ambl semua, karena penltan n dsebut peneltan populas, selanjutnya jka jumlah subjeknya besar dapat d ambl antara 0 5% atau 0 5%. Berttk tolak dar pendapat d atas, maka dalam peneltan n sampel yang dgunakan adalah total samplng yatu sswa yang mengkut

43 ekstrakurkuler bola basket yang berjumlah 0 orang. Teknk sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah populas sampel. E. Instrumen Peneltan Menurut Arkunto (00: 49) Instrumen peneltan adalah alat pada waktu peneltan menggunakan suatu metode. Keberhaslan suatu peneltan banyak dtentukan oleh nstrumen yang dgunakan, sebab data yang dperoleh untuk menjawab pertanyaan peneltan dan menguj melalu nstrumen tersebut. Instrumen yang dgunakan untuk mengumpulkan data dalam peneltan n adalah :. Instrumen Tes Kekuatan Otot Lengan Pengukuran kekuatan otot lengan, dmaksudkan untuk mengetahu sejauh mana kekuatan otot lengan para sampel dalam mendorong alat yang dnamakan Push and Pull Strenght Test Satuan dalam nstrumen n adalah klogram Depdknas (000). Memlk ndeks valdtas sebesar 0,63 dan realbltas 0,63. Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,75 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a. Peserta berdr tegak dengan kedua tungka sedkt terbuka. b. Alat dpegang dengan kedua tangan d depan. c. Badan dan alat menghadap ke luar atau ke depan.

44 d. Kedua lengan atas ke sampng dan kedua sku dtekuk. e. Dorong kuat-kuat alat tersebut ke arah dalam dengan kedua tangan tdak boleh mengena tubuh/benda lan. f. Tes dlakukan dua kal dambl prestas yang bak. g. Satuan ukuran dnyatakan dalam klogram. Penlaan : Pengukuran dlakukan sebanyak dua kal, dan hasl terbak yang akan dgunakan sebaga data peneltan. Hasl Pengukuran Kekuatan Otot Lengan : Setelah mendapatkan hasl dar pengukuran yang berupa data peneltan, maka data tersebut dhtung dengan menggunakan teknk korelas ganda (multple corelaton). Gambar 7. Alat Kekuatan Otot Lengan

45. Instrumen Tes Kekuatan Otot Tungka Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,87 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a) Sswa dkumpulkan dan dber penjelasan akan dambl datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungka dengan leg dynamometer. b) Sebelum melakukan tes sswa dber contoh cara penggunaanya. c) Sswa berdr pada leg dynamometer dengan lutut dtekuk membentuk sudut 30 40 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan. d) Panjang ranta dynamometer datur sedemkan rupa sehngga sesua dengan poss berdr. e) Tongkat pegangan d genggam dengan poss tangan menghadap ke belakang. f) Tark tongkat pegangan sekuat mungkn dan meluruskan send lutut perlahan-lahan. g) Baca penunjukan jarum pada skala saat maksmum tercapa. h) Tes dlakukan dua kal dan dambl yang terbak. Penlaan : Pengukuran dlakukan sebanyak dua kal, dan hasl terbak yang akan dgunakan sebaga data peneltan.

46 Hasl Pengukuran Kekuatan Otot Tungka : Setelah mendapatkan hasl dar pengukuran yang berupa data peneltan, maka data tersebut dhtung dengan menggunakan teknk korelas ganda. Gambar 8 : Alat kekuatan otot tungka 3. Tes menembakkan bola ke keranjang basket (Stenhoefer Basketball Test). Instrumen n adalah nstrumen standar namun dalam kajan n tetap harus dhtung mnmal reabltasnya. Setelah melalu perhtungan uj coba alat ddapat reabltas sebesar 0,83 artnya sgnfkan dan akan dgunakan sebaga alat ukur dalam peneltan. Berkut langkah-langkah yang dlakukan dalam melakukan tes kekuatan otot tungka : a. Sswa berdr d belakang gars T. b. Setelah aba-aba ya, sswa berusaha menembakkan bola ke rng sebanyak 0 kal tembakan. c. Sswa bsa mengambl bola cadangan dalam kotak yang telah dsedakan

47 d. Sswa hanya dperkenankan memegang bola selama 5 detk sebelum menembakkannya ke rng, jka lewat dar waktu tersebut maka dnyatakan pelanggaran. Tttt T 4,6 m T T Bola Bola Gambar 9 : Sketsa rng dengan daerahnya untuk pelaksanaan Stenhoefer basketball test. Penlaan : Setap bola yang dtembakkan dan masuk rng d ber nla, jka bola menyentuh rng dar atas, menyentuh papan pantul, atau jarng dan tdak masuk, maka d ber nla, tap jka bola tetap masuk tetap dber nla. Bag sswa yang melanggar peraturan 5 detk dan mengnjak gars T dengan hasl tembakannya masuk ke rng d ber nla 0. Nla sswa adalah jumlah nla yang dperoleh dalam 0 kal pelaksanaan.

48 Tabel. Krtera Penlaan Tembakan Bebas Bola Basket Perolehan Nla Standar Koefsen Krtera Klasfkas Putra Putr Korelas Skor Nla > 0 masuk > 7 masuk 0,90 0,99 00 Sempurna 7 9 masuk 4 6 masuk 0,80 0,89 90 Bak Sekal 4 6 masuk 3 masuk 0,70 0,79 80 Bak 3 masuk 8 0 masuk 0,60 0,69 70 Cukup < masuk < 8 masuk Dbawah 0,59 60 Kurang F. Teknk Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam peneltan n maka dperlukan suatu alat ukur yang baku. Vald tdaknya suatu data dtentukan oleh alat ukurnya. Teknk pengumpulan data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah data kekuatan otot lengan, data kekuatan otot tungka, dan data keteramplan tembakan bebas dalam permanan bola basket. G. Teknk Analss Data Teknk analss data dgunakan uj prasyarat, a. Uj Normaltas, menggunakan Llefors Uj normaltas adalah uj untuk melhat apakah data peneltan yang dperoleh mempunya dstrbus atau sebaran normal atau tdak. Untuk pengujan normaltas n adalah menggunakan uj Llefors. Langkah pengujannya mengkut prosedur Sudjana (99 : 466) yatu : a). Pengamatan X,...,, X X n djadkan blangan baku dengan menggunakan rumus X X Z S

49 SD : Smpangan baku Z X X : Skor baku : Row skor : Rata-rata ) Untuk tap blangan baku n dengan menggunakan daftar dstrbus normal baku. Kemudan d htung peluang F Z ) P( Z Z ) ( 3) Selanjutnya dhtung Z, Z,..., Zn yang lebh kecl atau sama dengan Z kalau propors n dnyatakan dengan S( Z ) maka 4) banyaknya.. Z, Z,..., Z n... yang Z S( Z ) n 5) Htung selsh F Z ) S( Z ) kemudan tentukan harga mutlaknya. ( 6) Ambl harga palng besar d antara harga mutlak selsh tersebut. Sebutlah harga terbesar n dengan L 0. Setelah harga L 0, nla hasl perhtungan tersebut dbandngkan dengan nla krts L 0 untuk uj Llefors dengan taraf sgnfkan 0,05. bla harga L 0 lebh kecl (<) dar L tabel maka data yang akan d olah tersebut berdstrbus normal sedangkan bla L 0 lebh besar (>) dar L tabel maka data tersebut tdak berdstrbus normal. L 0 < L tabel : normal L 0 > L tabel : normal b. Uj Homogentas

50 Uj homogentas dlakukan untuk memperoleh nformas apakah kedua kelompok sample memlk varan yang homogen atau tdak. Menurut Sudjana (00 : 50) untuk pengujan homogentas dgunakan rumus sebaga berkut : F Varans Terbesar Varans Terkecl Membandngkan nla F htung dengan F tabel dengan rumus : Dk pemblang : n- (untuk varans terbesar) Dk penyebut : n- (untuk varans terkecl) Taraf sgnfkan ( 0,05) maka dcar pada tabel F Ddapat dar tabel F Dengan krtera pengujan Jka : F htung F tabel tdak homogen F htung F tabel berart homogen Pengujan homogentas n bla F htung lebh kecl (<) dar F tabel maka data tersebut mempunya varans yang homogen. Tap sebalknya bla F htung (>) dar F tabel maka kedua kelompok mempunya varans yang berbeda. c. Uj Lneartas Berdasarkan hasl analss dperoleh nla F htung untuk Tuna Cocok adalah 0,499 sedangkan nla F tabel untuk a = 0,05, df = 8, df = 0 = 3,07. Nla F

5 htung < Ftabel, maka dapat dsmpulkan hubungan antara X dengan Y adalah lner. Berdasarkan hasl analss dperoleh nla F htung untuk Tuna Cocok adalah 0,643 sedangkan nla Ftabel untuk a = 0,05, df =, df = 6 = 4,00. Nla Fhtung < Ftabel, maka dapat dsmpulkan hubungan antara X dengan Y adalah lner. Setelah mendapat hasl uj prasyarat dlakukan teknk analss data menggunakan teknk korelas carl pearson dan korelas ganda. Dan pengelolaan data guna danalss dambl dar hasl tes kekuatan otot lengan (X), hasl tes kekuatan otot tungka (X) dan hasl tes keteramplan tembakan bebas (Y), dengan menggunakan teknk korelas dan korelas ganda. Menurut Rduwan (005:98), untuk menguj hpotess antara X dengan Y dan X dengan Y dgunakan statstk melalu korelas product moment dengan rumus sebaga berkut: r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X = Koefsen korelas N X Y X Y X Y = Jumlah populas = Skor varabel X = Skor varabel Y = Jumlah skor varabel X = Jumlah skor varabel Y = Jumlah kuadrat skor varabel X = Jumlah kuadrat skor varabel Y

5 Untuk menghtung koefsen korelas antara X dengan Y dgunakan rumus statstk melalu korelas product moment : r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X N X Y = Koefsen korelas = Jumlah populas = Skor varabel kekuatan otot lengan = Skor varabel tembakan bebas X = Jumlah skor varabel X Y = Jumlah skor varabel Y X = Jumlah kuadrat skor varabel X Y = Jumlah kuadrat skor varabel Y Untuk menghtung koefsen korelas antara X dengan Y dgunakan rumus statstk melalu korelas product moment : r X N X - X N X - X N - Keterangan : r X N X Y = Koefsen korelas = Jumlah populas = Skor varabel kekuatan otot tungka = Skor varabel tembakan bebas X = Jumlah skor varabel X Y = Jumlah skor varabel Y X = Jumlah kuadrat skor varabel X Y = Jumlah kuadrat skor varabel Y

53 Menurut Rduwan (005:98), harga r yang dperoleh dar perhtungan hasl tes dkonsultaskan dengan Tabel r product moment. Interprestas tersebut adalah sebaga berkut: Tabel. Interpretas Koefsen Korelas Nla r. Interval Koefsen Korelas 0,80 -,00 0,60-0,79 0,40-0,59 0,0-0,39 0,00-0,9 Interpretas Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah (Sumber: Rduwan 005) Untuk mengetahu apakah koefsen korelas hasl perhtungan sgnfkan atau tdak, maka perlu dbandngkan dengan r tabel Product Moment, dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%). Kadah pengujan sgnfkan : Jka r htung r tabel, maka tolak Ho artnya ada hubungan yang sgnfkan dan jka r htung < r tabel, maka terma Ho artnya tdak ada hubungan yang sgnfkan. Untuk mencar besarnya sumbangan ( kontrbus ) antara varabel X dan varabel Y maka menggunakan rumus Koefsan Determnas : KP = r x 00% Keterangan: KP = Nla Koefsen Detremnas r = Koefsen Korelas

54 Menurut Rduwan ( 005:44), untuk menguj hpotess antara X dengan X dgunakan perhtungan statstk melalu model korelas ganda antara X dengan X, dengan rumus : r X X n XX - XX n X - X n X - X Keterangan : : Koefsen korelas antara dan n : Jumlah populas : Skor varabel : Skor varabel : Jumlah skor varabel : Jumlah skor varabel : Jumlah dar kuadrat skor varabel : Jumlah dar kuadrat skor varabel Selanjutnya dalam Sudjana (005 : 385) untuk mengetahu kontrbus secara bersamaan antara kekuatan otot lengan dan tungka terhadap keteramplan tembakan bebas dgunakan korelas ganda. R XX Y XY r r X Y r r r r XY XX X Y XX Keterangan : R : Koefsen korelas ganda antar varabel dan secara X X Y bersama-sama dengan varabel Y r X Υ : Koefsen korelas terhadap Y r X Υ : Koefsen korelas terhadap Y : Koefsen korelas terhadap

55 Selanjutnya untuk mengetahu sumbangan dua varabel X dan X secara bersama-sama terhadap varabel Y, koefsen determnas dcar dengan jalan mengalkan koefssen korelas ganda yang telah dkuadratkan (r ) dengan 00%.