KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen

Modul ini adalah modul ke-6 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

SMP KRISTEN BETHEL SURABAYA Jl. Tambak Anakan 9-11 Simokerto Surabaya

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

SOAL SUKSES ULANGAN SEMESTER KELAS 9

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Oleh : Ghelvinny, S.Si Kesebangunan & Kongruensi SMPN 199 Jakarta

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Lampiran A. Instrumen Penelitian. A.1. Kisi-kisi angket. A.2. Angket. A.3. Kisi-kisi pretest. A.4. Soal pretest

diunduh dari

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN

Sisi-Sisi pada Bidang Trapesium

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

2. PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT. SEGITIGA ABC DAN SEGITIGA DEF ADALAH DUA SEGITIGA YANG KONGRUEN. PERNYATAAN DI BAWAH INI F YANG BENAR ADALAH

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

SOAL ULA GA HARIA I DILE GKAPI DE GA KARTU SOAL DA KISI KISI YA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR

Bab. Segitig. Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Segitiga dan Jajargenjang 103

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

PEMBAHASAN DAN JAWABAN PREDIKSI UJIAN SEKOLAH SMP/MTS TAHUN 2008/2009 MATEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

Kesebangunan dan Kekongruenan

MATEMATIKA. Jilid 3. SMP dan MTs Kelas IX. J. Dris Tasari. PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

Masduki Ichwan Budi Utomo MATEMATIKA IX. Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN 2006/2007

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

Matematika 3. untuk SMP/MTs Kelas IX. Marsigit Mathilda Susanti Ali Mahmudi Atmini Dhoruri PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

TRIGONOMETRI 3. A. Aturan Sinus dan Cosinus 11/20/2015. Peta Konsep. A. Aturan Sinus dan Kosinus. Nomor W4801 Aturan Sinus

Lampiran 1: Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

Segiempat. [Type the document subtitle]

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

SMP kelas 9 - MATEMATIKA BAB 5. KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUNANLATIHAN SOAL

Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran. Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya.

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

Bab IV. Kekongruenan dan Kesebangunan. K ata Kunci. K D ompetensi asar P B engalaman elajar MATEMATIKA 117. Di unduh dari : Bukupaket.

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL

PENGERTIAN PHYTAGORAS

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

sdt ACB = = sdt CBA = = 3. Diketahui sebuah segitiga mempunyai keliling 24 cm, luas segitiga tersebut adalah : jawab :

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

Sistem Bilangan. 08.EBTANAS-SMP Bila % dijadikan pecahan desimal, maka bentuknya menjadi... A. 0,23 B. 0,33 C. 0,43 D.

MATEMATIKA Untuk Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Kelas XII

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

Bab. Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga. A. Teorema Pythagoras B. Garis-garis pada Segitiga

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

BANK SOAL MATEMATIKA SMP/MTs KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN KELAS 9

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Juni Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan. iii. Matematika untuk SMP dan MTs. Kelas IX

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

DAFTAR TERJEMAH. NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1 1 Al-Qur an Surah Al-Mujadalah ayat

Kunci Jawaban dan Pembahasan PR Matematika Kelas IX 1

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Persegi. 08. EBTANAS-SMP Gambar di samping ABCD

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

BAB I TITIK DAN GARIS

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

LAMPIRAN 4. Kisi-kisi Soal dan Soal Tes

KESEBANGUNAN. Matematika

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jadwal Kegiatan Penelitian

Mengklasifikasikan obyek-obyek matematika Menyatakan kembali konsep matematika dengan bahasa sendiri. Menemukan contoh dari sebuah konsep

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP!

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

MATEMATIKA (Paket 1) Waktu : 120 Menit

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah 1. I Qur an Surat Al Mujadalah ayat 11

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

- - KESEBANGUNAN DAN KONGRUENSI - -

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

Sistem Bilangan. 08.EBTANAS-SMP Bila % dijadikan pecahan desimal, maka bentuknya menjadi... A. 0,23 B. 0,33 C. 0,43 D.

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

Transkripsi:

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN Tugas ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 2 Dosen Pengampu :Koryna Aviory, S.Si, M.Pd Oleh : 1. Siti Khotimah ( 14144100087 ) 2. Reza Nike Oktariani ( 14144100098) 3. Elga Dian Pertiwi ( 14144100108 ) Kelas : 4A3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 A. Bangun-bangun yang Sebangun dan Kongruen... 2 1. Pengertian Kesebangunan... 2 2. Pengertian Kekongruenan... 6 B. Segitiga-segitiga yang sebangun... 8 1. Syarat dua segitiga yang sebangun... 8 2. Perbandingan Ruas Garis pada Segitiga... 11 C. Dua Segitiga yang Kongruen... 13 1. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen... 14 2. Syarat Dua Segitiga Kongruen... 15 PETA KONSEP... 19 DAFTAR PUSTAKA... 20 Kesebangunan dan Kekongruenan 1

A. Bangun-bangun yang Sebangun dan Kongruen 1. Pengertian Kesebangunan Pada Gambar 1.1 diperlihatkan 2 bangun persegipanjang yang masing-masing berukuran 36 mm 24mm, 180 mm 120 mm. Perbandingan antara panjang persegipanjang ABCD dan panjang persegipanjang A B C D adalah 36 : 180 atau 1 : 5. Demikian pula dengan lebarnya, perbandingannya 24 : 120 atau 1 : 5. Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua persegipanjang itu memiliki perbandingan senilai (sebanding). Perbandingan sisi yang bersesuaian dari kedua persegipanjang tersebut sebagai berikut: AB A B = BC B C = DC D C = AD A D = 1 5 Sedangkan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dari kedua persegipanjang tersebut sebagai berikut: A = A, B = B, C = C, D = D = 90 Dalam hal ini, persegipanjang ABCD dan persegipanjang A B C D memiliki sisi-sisi bersesuaian yang sebanding dan sudut-sudut bersesuaian yang sama besar. Selanjutnya, kedua persegipanjang tersebut dikatakan sebangun. Jadi persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang A B C D. Kesebangunan dan Kekongruenan 2

Sekarang amati Gambar 1.2 Jikadiukurpanjang sisi dan besar sudut-sudut EFG dan XYZ. Maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut: (i) EF = FG = EG XY YZ XZ (ii) E = X, F = Y, dan G = Z Oleh karena itu sisi-sisi yang bersesuaian sebanding dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka EFG sebangun XYZ Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum untuk setiap bangun datar: Dua bangun atau lebih dikatakan sebangun jika memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebutmemiliki perbandingan yang senilai. 2. Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar. Kesebangunan dan Kekongruenan 3

Contoh: Amati gambar dibawah ini a) Selidikilah apakah persegi ABCD dan persegi EFGH sebangun dengan persegi EFGH? b) Selidikilah apakah persegi ABCD dan belahketupat PQRS sebangun? c) Selidikilah apakah persegi EFGH sebangun dengan belahketupat PQRS? Jelaskan hasil penyelidikanmu. Penyelesaian: a) Amati persegiabcd dan persegi EFGH. (i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah AB EF = BC FG = DC HG = AD EH = 4 5 Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan persegi EFGHsebanding. (ii) Bangun ABCD dan EFGH keduanya persegi sehingga besar setiap sudutnya 90. Dengan demikian, sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Berdasarkan (i) dan (ii), persegi ABCD dan persegiefgh sebangun. b) Amati persegi ABCD dan belahketupat PQRS. (i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah AB PQ = BC QR = DC SR = AD PS = 4 4 Kesebangunan dan Kekongruenan 4

Jadi, panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan belahketupat PQRS sebanding. (ii) Besar sudut-sudut yang bersesuaian adalah sebagai berikut. A P, B Q, C R, D S Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar. Berdasarkan (i) dan (ii), persegi ABCD dan belahketupat PQRS tidak sebangun. c) Telah diketahui bahwa pesegi ABCD sebangun dengan persegi EFGH, sedangan persegi ABCD tidak sebangun dengan belahketupat PQRS. Dengan demikian, persegi EFGH tidak sebangun belahketupat PQRS. Kesebangunan dan Kekongruenan 5

2. Pengertian Kekongruenan Pada gambar 1.4 adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD di geser searah AB (tanpa dibalik), di peroleh A B, B E, D C, dan C Fsehingga ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya, AB BE sehingga AB = BE BC EF sehingga BC = EF DC CF sehingga DC = CF AD BC sehingga AD = BC DAB CBE sehingga DAB = CBE ABC BEF sehingga ABC = BEF BCD EFC sehingga BCD = EFC ADC BCF sehingga ADC = BCF Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh a. Sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan BEFC sama panjang. b. Sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan BEFC sama besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa persegi panjang ABCD dan BEFC memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua persegi panjang yang demikian dikatakan kongruen. Perhatikan gambar 1.5 di bawah ini. Kesebangunan dan Kekongruenan 6

Jika diukur panjang sisi dan besar sudut sudut segienam ABCDEF dan segienam PQRSTU,maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut. (i) AB BC CD DE EF FA PQ QR RS ST TU UP (ii) A B C D E F P Q R S T U Oleh karena itu, segienam ABCDEF kongruen dengan segienam PQRSTU. Sedangkan, jika diukur panjang sisi dan besar sudut-sudut segienam ABCDEF dengan GHIJKL,maka diperoleh hubungan sebagai berikut. (i) A B C D E F G H I J K L (ii) AB GH, BC HI, CD IJ, DE JK, EF KL, FA LG Berdasarkan (i) dan (ii), dapat disimpulkan bahwa segienam ABCDEF sebangun dengan segienam GHIJKL. Berdasarkan uraian tersebut maka diperoleh dua bangun yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua bangun yang sebangun belum tentu sebangun. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dalam ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen Contoh : Amatilah gambar berikut ini a. Selidiki apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan persegi panjang PQRS? b. Selidiki apakah persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS? Kesebangunan dan Kekongruenan 7

Jelaskan hasil penyelidikanmu. Penyelesaian: Unsur-unsur persegipanjang ABCD adalah AB = DC = 8 cm, AD = BC = 6 cm, dan A = B = C = D = 90 Amati persegipanjang PQRS dengan diagonal PR. Panjang PQ dapat ditentukan dengan menggunakan Dalil Pythagoras sebagai berikut: PQ = (PR) 2 QR 2 = 10 2 6 2 = 64 = 8 Jadi unsur-unsur persegipanjang PQRS adalah PQ = SR = 8 cm, PS = QR = 6 cm, dan P = Q = R = S = 90. a. Berdasarkan uraian tersegut tampak bahwa sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sama panjang. Selain itu, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua persegipanjang itu sama besar. Jadi persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang PQRS. b. Kedua bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS. B. Segitiga-segitiga yang sebangun 1. Syarat dua segitiga yang sebangun Pada gambar dibawah ini QR sejajar dengan ST (QR//ST).Jika panjang sisi dan sudut-sudut diukur,maka akan memperoleh hubungan sebagai berikut: Kesebangunan dan Kekongruenan 8

(i) PS = PT = ST ; PQ PR QR (ii) TPS = RPQ, PTS = PRQ, PST = PQR. Jadi, PST sebangun dengan PQR. Pada gambar diatas ABC adalah segitiga dengan AB = c; BC = a; AC = b A = α; B = β; C = γ Jika kamu buat segitiga lain yang panjang sisi-sisi bersesuaiannya dua kali panjang sisi-sisi ABC maka diperoleh KLM seperti gambar (b). Dengan demikian, KL = 2AB = 2c, LM = 2BC = 2a, dan KM = 2AC = 2b. Sehingga perbandingan sisi yang bersesuaian dari ABC dan KLM sebagai berikut: Sisi yang bersesuian sebanding. AB KL = BC LM = AC KM = 1 2 Selanjutnya, ukurlah sudut-sudut KLM. Dari pengukuran tersebut, akan diperoleh hubungan berikut: A = K = α B = L = β C = M = γ Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Jadi ΔABC dan ΔKLM sebangun. Kesebangunan dan Kekongruenan 9

Pada gambar (c), ΔPQR dibuat sedemikian sehingga P = A = a, Q = B = β, R = C = γ. Ukur panjang sisi ΔPQR, dari pengukuran tersebut diperoleh hubungan sebagai berikut: Sisi yang bersesuaian sebanding. AB PQ = BC QR = AC PR = 1 3 Jadi, ΔABC dan ΔPQR adalah sebangun. Uraian tersebut menunjukan bahwa dua segitiga yang sisi-sisi bersesuaiannya sebanding maka sudut-sudut yang bersesuaiannya sama besar. Hal ini berarti bahwa dua segitiga yang sisi-sisi bersesuaiannya sebanding adalahsebangun. Sebaliknya, jika dua segitiga memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar maka sisi-sisi yang bersesuaiannya sebanding. Hal ini berarti bahwa dua segitiga yang memiliki sudut-sudut bersesuaian sama besar adalah sebangun. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Dua segitiga dikatakan sebangun jika sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudutsudut yang bersesuaian sama besar. Contoh : Coba kamu selidiki apakah ABC dan A B C pada gambar disamping sebangun? Jelaskan hasil penyelidikanmu. Penyelesaian : Amati ABC (AC) 2 = (AB) 2 + (BC) 2 (AC) 2 = 8 2 + 6 2 AC 2 = 100 AC = 100 = 10 Jadi, AC = 10 Amati A B C (A B ) 2 = (A C ) 2 (B C ) 2 (A B ) 2 = 5 2 3 2 Kesebangunan dan Kekongruenan 10

(A B ) 2 = 25 9 (A B ) 2 = 16 Oleh karena itu, A B = 16 = 4 Berarti, AB A B = BC B C = AC A C AB A B = 8 BC = 2; 4 B C = 6 AC = 2; 3 A C = 10 5 = 2 Jadi, ABCsebangun dengan A B C 2. PerbandinganRuasGarispadaSegitiga Amati gambar 1.10 diketahui bahwa ST PR, oleh karena itu, 1) SQT = PQR (berimpit) 2) TSQ = RPQ (sehadap) 3) STQ = PRQ (sehadap) Berdasarkan (1),(2), dan (3), di peroleh SQT sebangun dengan PQR sehingga SQ TQ ST (*) PQ RQ PR Jika PS = p, SQ = q, RT = r, TQ = s, PR = t dan ST = u, dengan p 0, q 0, r 0, s 0, t 0, u 0,seperti tampak pada gambar 1.10maka persamaan (*) menjadi q s u ( p q) ( r s) t Sekarang, amati perbandingan senilai q p+q = dikalikan dengan p + q r + s, sehingga diperoleh: q p + q p + q r + s = s r + s q r + s = s p + q qr + qs = ps + qs s r+s p + q r + s qr + qs qs = ps + qs qs. kedua ruas Kesebangunan dan Kekongruenan 11

qr = ps q p = s r Jadi, perbandingan ruas garis pada segitiga seperti tampak pada gambar 1.10 adalah sebagai berikut: q s r r Berdasarkan perbandingan q = s dapat dikatakan bahwa jika dalam p r suatu segitiga terdapat garis yang sejajar dengan salah satu sisi segitiga maka garis tersebut akan membagi sisi lainnya dengan perbandingan t. u Selanjutnya, amatigambar1.11 Cobaselidiki, apakah PQR sebangun dengan QSR Padagambartersebuttampakbahwa : 1) PQR = QSR (Siku-siku) 2) QRP = QRS (berimpit) Berdasarkan (1) dan (2), diperoleh QPR = RQS. Oleh karena itu, PQR sebangun dengan QSR sehingga berlaku hubungan: QR SR 2 atau QR SR. PR PR QR Kesebangunan dan Kekongruenan 12

C. Dua Segitiga yang Kongruen Perhatikangambardibawah ini. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut segitiga ABC dan segitiga PQR. Jika dilakukan pengukuran dengan benar, diperoleh hubungan : (i) (ii) AB = PQ, BC = QR, dan AC = PR A = P, B = Q, dan C = R Oleh karena itu, ABC kongruen dengan PQR. Sekarang, ukurlah panjang sisi dan besar sudut KLM dengan panjang sisi KL = 3 cm, LM = 5 cm, dan MK = 4 cm. Kemudian, bandingkan dengan unsur-unsur ABC dengan panjang sisi AB = 6cm, BC = 10 cm, dan AC = 8 cm. Dari hasil pengukuran tersebut, diperoleh hubungan berikut. (iii) AB KL, BC LM, dan AC KM (iv) A = K, B = L, dan C = M Berdasarkan (iii) dan (iv) dapat diketahui bahwa ABC tidak kongruen dengan KLM. Akan tetapi, AB KL = BC LM = AC KL Dengan demikian, ABC sebangun dengan KLM. Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwadua segitiga yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua segitiga yang sebangun belum tentu kongruen. Kesebangunan dan Kekongruenan 13

1. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen Gambar 1.13 menunjukkan sebagian dari pola pengubinan segitigasegitiga yang kongruen. Apabila ABD di geser kekanan tanpa memutar dengan arah AB maka diperoleh A B (A menempati B) B C (B menempati C) D E (D menempati E) AB BC sehingga AB = BC BD CE sehingga BD = CE AD BE sehingga AD = BE Hal ini menunjukkan bahwa dua segitiga yang kongruen memenuhi sifat umum berikut. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang Dalam pergeseran ABD dengan arah AB, sehingga DAB EBCsehingga DAB = EBC DBA ECBsehingga DBA = ECB ADB BECsehingga ADB = BEC Hal ini menunjukkan bahwa dua segitiga yang kongruen memenuhi sifat umum berikut. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Contoh : Pada gambar disamping, PQ diputar setengah putaran dengan pusat O (titik O di luar PQ) sehingga bayangannya P Q. Slidiki apakah POQ kongruen dengan P OQ. Jelaskan hasil penyelidikanmu. Kesebangunan dan Kekongruenan 14

Penyelesaian : PQ diputar setengah putaran terhadap pusat O, diperoleh a. PQ P Q sehingga PQ = P Q PO P O sehingga PO = P O QO Q O sehingga QO = Q O b. QPO Q P O sehingga QPO = Q P O PQO P Q O sehingga PQO = P Q O POQ P OQ sehingga POQ = P OQ Berdasarkan penjelasan (a) dan (b) maka POQ kongruen dengan P OQ, ditulis POQ P OQ. 2. Syarat Dua Segitiga Kongruen a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (s.s.s) Amati gambar 1.15 pada gambar tersebut, AB = PQ, BC = QR, dan AC = PR. Ukurlah besar sudut-sudut dari kedua segitiga tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, akan memperoleh hubungan A = P; B = Q; C = R. Dengan demikian, ABCdan PQR memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen, yaitu sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.jadi, ABC kongruen POR. Berdasarkan uraian diatas tampak bahwa jika sisi-sisi yang bersesuaian dari dua segitiga sama panjang maka dua segitiga tersebut kongruen. Jika sisi-sisi yang bersesuaian dari dua segitiga sama panjang (s.s.s) maka dua segitiga tersebut kongruen. Kesebangunan dan Kekongruenan 15

b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s) Amati gambar 1.16 pada gambar tersebut, DE = KL, D = K, dan DF = KM. Ukurlah panjang EF dan LM, besar E dan L, serta besar F dan M. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan EF = LM, E = L dan F = M. Dengan demikian,pada DEF dan KLM berlaku : i DE = KL, EF = LM, DF = KM ii D = K, E = L, F = M Hal ini menunjukkan bahwa DEF dan KLM memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, DEF KLM. Uraian tersebut memperjelas sifat berikut. Jika dua sisi yang bersesuaian dari dua segitiga sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s) maka kedua segitiga itu kongruen. c. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada di Antarannya Sama Panjang (sd.s.sd) Amati Gambar 1.17. Kesebangunan dan Kekongruenan 16

Pada gambar tersebut G = X, H = Y, dan GH = XY. Ukurlah besar I dan Z, panjang GI dan XZ, serta panjang HI dan YZ. Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan I = Z, GI = XZ, dan HI = YZ. Dengan demikian, pada GHI dan XYZ berlaku (i) G = X, H = Y, dan I = Z; (ii) GH = XY, HI = YZ, dan GI = XZ. Hal ini menunjukkan bahwa GHI dan XYZmemenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, GHI XYZ Berdasarkan uraian tersebut, memperjelas sifat berikut. Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga sama besar dan sisi yang berada diantaranya sama panjang (sd.s.sd) maka kedua segitiga itu kongruen. d. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada Dihadapannya Sama Panjang (sd.sd.s) Amati Gambar 1.18 di bawah ini Kesebangunan dan Kekongruenan 17

Pada gambar tersebut, A = X, B = Y, dan BC = YZ. Ukurlah besar C dan Z, panjang AB dan XY, serta panjang AC dan XZ. Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan C = Z, AB = XY, dan AC = XZ. Dengan demikian, pada ABC dan XYZ berlaku (i) A = X, B = Y, dan C = Z; (ii) AB = XY, BC = YZ, dan AC = XZ. Hal ini menunjukkan bahwa ABC dan XYZ memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, ABC XYZ Berdasarkan uraian tersebut, memperjelas sifat berikut. Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga sama besar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya sama panjang (sd.sd.s) maka kedua segitiga tersebut kongruen. Contoh : Amati Gambar 1.19. Selidikilah apakah ABC kongruen dengan PQR? Jelaskan. Penyelesaian: Kesebangunan dan Kekongruenan 18

Kedua segitiga tersebut memenuhi sd.s.sd sehingga ABC kongruen dengan PQR. Kesebangunan dan Kekongruenan Sebangun Kongruen Panjang sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan senilai Sudut yang bersesuaian sama besar PETA KONSEP Bentuk dan ukurannya sama besar Segitiga yang sebangun Menentukan perbandingan ruas garis pada segitiga Sisi-sisi yang bersesuai an sama panjang (s.s.s) Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diampitany a sama besar (s.sd.s) Dua sudut yang bersesuaian sama panjang dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sd.s.sd) Dua sudut yang bersesuaian sama panjang dan sisi yang berada di hadapanya sama panjang (sd.sd.s) Menentukan garis dan besar sudut dari bangun geometri Kesebangunan dan Kekongruenan 19

DAFTAR PUSTAKA Avianti Agus, Nuniek. 2008. Mudah Belajar Matematika. Jakarta : Pusat pembukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007. Djumanta, Wahyudin. 2008. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan. Jakarta : Pusat pembukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Kesebangunan dan Kekongruenan 20