Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA?

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

IV. METODE PENELITIAN

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, TINGKAT UTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN BOOK TAX DIFFERENCES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

B a b 1 I s y a r a t

III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Accounting Analysis Journal

Muhammad Firdaus, Ph.D

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

III. METODOLOGI PENELITIAN

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

Kandungan Informasi Inkremental Perubahan Dividen tentang Profitabilitas Perusahaan di Masa yang Akan Datang

PENGARUH INCOME SMOOTHING TERHADAP KEINFORMATIFAN LABA

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Model dan Contoh Numerik

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

*Corresponding Author:

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

Transkripsi:

Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

Analisis Pengaruh Paokan Laba erhadap Manajemen Laba melalui Diskresi Pengakuan Pendapaan (Sudi Empiris pada Perusahaan Nonfinansial yang Terdafar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-200) Vanessa Juwia Program Sudi Akunansi Fakulas Ekonomi Universias Indonesia ABSTRAK Peneliian ini berujuan unuk memberikan buki empiris mengenai pengaruh paokan laba erhadap manajemen laba melalui diskresi pengakuan pendapaan. Manajemen laba melalui pengakuan pendapaan, yang digunakan sebagai variabel dependen, diproksikan dengan perubahan abnormal akun piuang bruo dan pendapaan dierima di muka. Kecenderungan enias unuk mencapai paokan laba memiliki benuk variabel dummy dan digunakan sebagai variabel independen uama. Berbeda dari peneliian erdahulu, peneliian ini memperimbangkan rasio reurn on asses sebagai variabel konrol unuk mengendalikan efek profiabilias erhadap manajemen laba. Pengujian dilakukan pada 44 perusahaan nonfinansial yang erdafar di Bursa Efek Indonesia ahun 2008-200. Hasil peneliian menunjukkan bahwa paokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba idak berkorelasi erhadap perubahan abnormal piuang bruo, eapi berkorelasi negaif erhadap perubahan abnormal pendapaan dierima di muka. Semenara iu, paokan laba memenuhi perkiraan konsensus analis idak berkorelasi baik erhadap akun piuang bruo maupun akun pendapaan dierima di muka. Hal ini menjelaskan bahwa sebenarnya keiga paokan laba idak erlalu berpengaruh erhadap kepuusan manajemen unuk memanipulasi laba, eruama melalui diskresi pengakuan pendapaan, di Indonesia. ABSTRACT This sudy aims o give empirical evidence abou he impacs of earnings benchmarks on earnings managemen hrough he discreions of revenue recogniion. Abnormal changes of accoun receivable and deferred revenue are he proxy variables of earnings managemen hrough discreions in revenue recogniion, which are used as he dependen variable. The endency of an eniy o achieve earnings benchmarks is he independen variable and akes form as a dummy variable. Unlike prior sudies, his sudy considers reurn-on-asses raio as a conrolling variable o monior he effec of profiabiliy on he earnings managemen. The es was done o 44 non-financial companies lised on Indonesian Sock Exchange in 2008-200. The resul shows ha he benchmarks of avoiding losses and avoiding earnings decrease have no impac on he abnormal changes of gross accoun receivable, bu have significan impacs on he abnormal changes of deferred revenue. Meanwhile, he benchmark of beaing consensus analyss forecas has no impacs on boh accoun receivable and deferred revenue accouns. This resul explanis ha all he earnings behcmarks apparenly don influence managemens decision o manipulae he earnings, especially hrough he discreions of revenue recogniion, in Indonesia. Keywords: Earnings Benchmarks, Paokan Laba, Earnings Managemen, Manajemen Laba, Revenue Recogniion, Pengakuan Pendapaan Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

. Pendahuluan Laporan keuangan menggambarkan akumulasi seluruh kepuusan akunansi yang dibua manajemen (Baron dan Simko, 2002). Tujuan umum pelaporan keuangan menuru Concepual Framework for Financial Reporing (202) adalah o provide financial informaion abou he reporing eniy ha is useful o exising and poenial invesors, lenders, and oher crediors in making decisions abou providing resources o he eniy aau unuk menyediakan informasi keuangan enang enias yang dilaporkan yang berguna bagi invesor dan calon invesor, pemberi pinjaman, dan kredior lainnya dalam membua kepuusan enang penyediaan sumber daya pada enias ersebu. Kepuusan ekonomi ersebu mencakup membeli aau menjual aau memperahankan insrumen ekuias dan uang sera menyediakan aau menarik pinjaman kepada enias yang bersangkuan. Akan eapi, pada prakeknya, informasi yang dikeluarkan ini dapa dipengaruhi oleh kepeningan manajemen yang menuju pada akivias manajemen laba sehingga idak memenuhi ujuan pelaporan keuangan sesungguhnya. Exposure Draf POB Panel s Repor paragraf 3.3 (2000) menyebukan bahwa isilah manajemen laba mencakup berbagai variasi perbuaan yang dilakukan manajemen perusahaan unuk mempengaruhi nilai laba, baik secara absah maupun idak. Manajemen laba menjadi perbuaan yang berlabel fraud keika perimbangan dalam pelaporan keuangan dilakukan unuk mengubah laporan keuangan dengan ujuan menyesakan beberapa pemangku kepeningan mengenai kinerja ekonomi perusahaan sebenarnya aau unuk mempengaruhi hasil konrakual yang berganung pada angka akunansi (Healy dan Wahlen, 999). Hal seperi inilah yang melanggar ujuan laporan keuangan sesungguhnya seperi yang ercanum dalam Concepual Framework for Financial Reporing (202). Isu manajemen laba menarik banyak penelii unuk mencari ahu arge yang ingin dicapai manajemen dalam melakukan hal ersebu. Manajemen laba diduga dilakukan unuk mencapai iga paokan laba (Burgsahler and Dichev, 997; Degeorge e al., 999). Perama, unuk mencegah kerugian. Moif ini mungkin imbul karena erdapa perbedaan psikologis yang sanga pening aas angka posiif dan negaif. Kedua, unuk mencegah penurunan laba. Hal ini erkai dengan susainabiliy dari kinerja perusahaan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Keiga, unuk mencegah negaive earnings surprise aau unuk memenuhi Public Oversigh Board mendirikan Panel on Audi Effeciveness sebagai respon aas perminaan Securiies and Exchange Commission (SEC) ahun 998. Panel ini elah mengeluarkan Exposure Draf aas laporan penilaiannya akan audi independen laporan keuangan di ahun 2000. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

perkiraan laba dari konsensus analis. Kinerja manajemen dapa dianggap gagal jika laba melese dari paokan perkiraan analis dan manajemen dapa digani. Terdapa beberapa peneliian yang elah dilakukan sebelumnya erkai prakik manajemen laba di luar negeri, khususnya mengenai pengaruh keiga paokan laba di aas erhadap prakek manajemen laba. Hasil dari peneliian-peneliian ersebu sanga beragam. Marquard dan Wiedman (2004) sera Roychowdhury (2006), misalnya, menemukan bahwa kebijakan akrual idak umum digunakan unuk mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba. Peneliian lain menemukan bahwa paokan perkiraan analis menjadi yang erpening dibandingkan dua paokan lainnya sehingga manajemen laba seringkali digunakan hanya unuk mencapai paokan laba ini (Dechow, e al., 2003; Brown and Caylor, 2005; Caylor, 200). Caylor (200) menemukan bahwa manajer menggunakan kebijakan dalam pendapaan akrual dan pendapaan dierima di muka unuk mencegah negaive earnings surprise, api menemukan sediki buki bahwa kebijakan iu unuk mencegah kerugian maupun penurunan laba. Peneliian ersebu juga menemukan bahwa manajer lebih memilih penggunaan kebijakan pendapaan dierima di muka sebelum Sarbanes-Oxley Ac 2002 berlaku, unuk mencegah biaya riil lebih inggi bagi perusahaan, seperi fuure cash consequences. Terdapa juga beberapa peneliian yang erkai manajemen laba di Indonesia. Toha dan Harahap (200) menelii 2 sampel perusahaan publik di Indonesia dan menemukan bahwa angka anomali akrual yang muncul cukup signifikan. Adanya ingka anomali akrual (aau akrual yang abnormal) dapa mengindikasikan adanya prakek manajemen laba (Niu, 2006). Pura (200) menyebukan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Kimia Farma Tbk diindikasikan pernah memanipulasi laba perusahaannya, yang berari bahwa prakek manajemen laba juga dilakukan oleh perusahaan di Indonesia. Sudi lain oleh Seiawai (200) yang melakukan pengujian manajemen laba pada indusri perbankan, menemukan buki bahwa rasio CAMEL berpengaruh pada prakek manajemen laba sebagai paokan yang ingin dicapai manajemen, eapi pengaruhnya kurang signifikan. Akan eapi, meskipun sudah erdapa beberapa peneliian erkai manajemen laba di Indonesia, sepanjang pengeahuan penelii belum ada peneliian secara spesifik yang mencoba menguji pengaruh paokan laba erhadap manajemen laba, khususnya melalui pengakuan pendapaan. Peneliian ini menjembaani keerbaasan peneliian-peneliian lain di Indonesia dengan menguji pengaruh iga paokan laba (mencegah kerugian, mencegah penurunan laba, dan memenuhi perkiraan analis) erhadap prakek manajemen laba, khususnya melalui diskresi pengakuan pendapaan yang diproksikan dalam perubahan abnormal piuang bruo dan pendapaan dierima di muka. Mengeahui ujuan manajemen laba di Indonesia dapa Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

menjadi dasar pening bagi peneliian-peneliian lain yang erkai dengan prakek manajemen laba dan menjadi sinyal waspada bagi seluruh pengguna laporan keuangan. 2. Tinjauan Teoriis dan Pengembangan Hipoesis Menuru Pernyaaan Sandar Akunansi Keuangan 23 paragraf 6 (Revisi 2009) yang mengacu pada IAS Nomor 8 enang Pendapaan, pendapaan merupakan arus masuk bruo dari manfaa ekonomi yang imbul dari akivias normal enias selama suau periode jika arus masuk ersebu mengakibakan kenaikan ekuias, yang idak berasal dari konribusi penanam modal. Dalam PSAK 23 (Revisi 2009) juga dijelaskan bahwa pada dasarnya, pendapaan merupakan bagian dari penghasilan (income) yang melipui pendapaan (revenue) maupun keunungan (gain) yang masing-masing memiliki sifa berbeda. Pendapaan adalah penghasilan yang imbul selama akivias normal enias dan dikenal dengan bermacammacam sebuan yang berbeda sesuai sumber ransaksinya, seperi penjualan barang, penjualan jasa (fees), bunga, dividen, dan royali. Jika pendapaan dirumuskan dengan cara lain, maka pengecualian harus diungkapkan dengan jelas, misalnya pendapaan diakui sebelum arus masuk ase benar-benar erjadi (pendapaan akrual) aau arus masuk ase ersebu dierima di muka. Kieso e al. (20) menyaakan definisi konsep pengakuan pendapaan sebagai beriku: The revenue recogniion principle indicaes ha revenue is recognized when i is probable ha he economic benefis will flow o he company and he benefis can be measured reliably. Dari pernyaaan ersebu dapa diarik beberapa hal yang pening yaiu pendapaan diakui apabila barang dan jasa diukar dengan kas/ piuang aau apabila ase yang dierima dalam perukaran segera dapa dikonversi menjadi kas/ piuang dengan jumlah yang dapa diukur. Godfrey e al. (200) menambahkan bahwa pendapaan juga dapa diakui keika keberadaan ransaksi sudah erbuki dan enias bersangkuan pada hakikanya elah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan unuk mendapa hak aas manfaa yang dimiliki oleh pendapaan iu, yakni apabila proses menghasilkan laba elah selesai aau sebenarnya elah selesai aau dikenal dengan basis akrual. Kemungkinan erdapanya perbedaan waku pengakuan pendapaan dengan waku kolekibilias uang sebagai efek penggunaan basis akrual ersebu mencipakan ruang bagi manajemen unuk mengeluarkan diskresi pengakuan pendapaan sebagai salah sau benuk manajemen laba. Dengan demikian, masalah uama pengakuan pendapaan selain yang berhubungan dengan masalah definisi dan pengukurannya, adalah peneapan waku yang epa unuk mengukur dan melaporkannya sebagai pendapaan. Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

Manajemen laba sendiri memiliki definisi benuk inervensi yang digunakan manajemen unuk menghasilkan keunungan pribadi melalui proses pelaporan keuangan eksernal (Schipper, 989 dalam Beneish, 200). Healy dan Wahlen (999) menyaakan manajemen laba erjadi keika managers use judgmen in financial reporing and in srucuring ransacions o aler financial repors o eiher mislead some sakeholders abou he underlying economic performance of he company or o influence conracual oucome ha depend on repored accouning numbers. Definisi ersebu menjelaskan bahwa manajemen laba merupakan perimbangan dalam pelaporan keuangan dan penaaan ransaksi unuk mengubah laporan keuangan dengan ujuan menyesakan beberapa pemangku kepeningan mengenai kinerja ekonomi perusahaan sebenarnya aau unuk mempengaruhi hasil konrakual yang berganung pada angka akunansi. Manajemen laba sendiri dikaegorikan menjadi dua kaegori luas, yakni: manajemen laba riil yang mempengaruhi arus kas langsung sera manajemen laba akrual yang melalui perubahan esimasi dan kebijakan akunansi (Lo, 2008). Manajemen laba riil berbiaya lebih inggi dibandingkan manajemen laba akrual eapi cenderung lebih suli dilacak. Terdapa beberapa pola-pola manajemen laba pada umumnya, yaiu aking a bah, income minimizaion, income maximizaion, income smoohing (Sco, 2005). Perusahaan memiliki insenif dan arge yang ingin dipenuhi ersendiri dalam melakukan manajemen laba. Degeorge e al. (999) menelii perihal arge-arge apa yang ingin dicapai manajemen dalam melakukan manajemen laba ersebu. Insenif dari ercapainya arge-arge ini adalah penghargaan/ bonus bagi manajemen. Peneliian ini mengenalkan iga paokan laba (earnings benchmarks) yang mungkin menjadi arge yang ingin dicapai manajemen dalam melakukan manajemen laba agar kinerja finansial perusahaan erliha baik di maa invesor, yaiu:. Mencegah kerugian/ laba negaif Burgsahler dan Dichev (997) sera Degeorge e al. (999) mengemukakan bahwa erdapa perbedaan psikologis pening anara angka posiif dan angka negaif (aau nol). Angka yang idak posiif cenderung membua invesor menganggap kinerja finansial perusahaan ersebu kurang baik. 2. Mencegah penurunan laba Paokan laba ini berkaian dengan persisensi kinerja finansial perusahaan. Semakin inggi ingka perumbuhan laba yang dirasakan, maka semakin inggi juga ne presen value dari aliran laba masa depan perusahaan yang mengindikasikan semakin ingginya dividen yang Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

dibayar ke invesor (Ronen dan Yaari, 2008). Kemungkinan ersebu membua invesor lebih memilih invesasi di perusahaan yang labanya naik secara persisen. 3. Memenuhi perkiraan laba konsensus analis Ronen dan Yaari (2008) menyebukan bahwa perkiraan laba konsensus analis (consensus analys s earnings forecas) merepresenasikan ekspekasi pasar akan kinerja finansial perusahaan pada periode ersebu. Paokan laba ini juga menggambarkan persisensi kinerja finansial perusahaan dalam mencapai ekspekasi pasar. Telah erdapa beberapa peneliian sebelumnya di luar negeri yang mengkaji perihal pengaruh paokan laba erhadap prakek manajemen laba. Marquard dan Wiedman (2004) menemukan bahwa pendapaan akrual dipakai unuk memanipulasi laba keika perusahaan ingin melakukan equiy offerings aau managemen buyous. Nelson e al. (2003) menyebukan bahwa pencaaan pendapaan keika ransaksi belum selesai sepenuhnya menjadi benuk paling umum dari manajemen laba melalui pendapaan akrual diskresioner yang mengakibakan piuang oversaed. Berdasarkan hasil peneliian-peneliian ersebu, erliha bahwa pendapaan akrual dapa digunakan manajemen unuk melakukan manajemen laba. Beberapa peneliian lain membukikan bahwa manajemen laba dilakukan unuk mencapai paokan laba mencegah kerugian, mencegah penurunan laba, dan memenuhi perkiraan laba konsensus analis (Burgsahler dan Dichev, 997; Degeorge e al., 999). Perubahan abnormal piuang bruo digunakan sebagai proksi manajemen laba melalui pengakuan pendapaan karena peneliian ini hanya akan meninjau akun pendapaan akrual sesungguhnya, anpa memasukkan nilai piuang ak eragih dalam peneliian. Dari sudi-sudi beriku, maka dalam peneliian ini akan digunakan hipoesis: H a : H b : H c : Laba yang negaif berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Laba yang menurun dari periode sebelumnya berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Laba yang idak memenuhi perkiraan laba konsensus analis berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Nelson e al. (2003) juga menyebukan pola deferring oo much or oo lile revenue sebagai benuk yang umum dilakukan manajemen unuk memanipulasi laba. Pola ini erjadi keika perusahaan menerima uang di muka aas barang aau jasa yang belum diberikan dan Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

mencaanya dengan esimasi yang lebih rendah aau lebih inggi dari nilai ransaksi sebenarnya di periode berikunya. Caylor (200) juga elah memperimbangkan kebijakan pendapaan dierima di muka sebagai sarana yang dapa dipakai perusahaan unuk melakukan manajemen laba. Peneliian ersebu juga menjelaskan bahwa manajemen melalui pendapaan dierima di muka merepresenasikan siuasi di mana kas sudah dierima sebelumnya sehingga erdapa peluang bagi manajemen unuk melakukan manipulasi esimasi akunansi erhadap penerimaan ersebu. Penurunan nilai pendapaan dierima di muka (unearned revenue) menunjukkan semakin besar pendapaan yang direalisasikan di periode saa ini. Berdasarkan hasil peneliian-peneliian ersebu, erliha bahwa pendapaan dierima di muka dapa digunakan manajemen unuk melakukan manajemen laba. Manajemen laba diduga dilakukan dalam benuk menaikkan laba sebenarnya agar dapa mencapai paokan laba, yaiu unuk mencegah kerugian, mencegah penurunan laba, dan memenuhi perkiraan laba konsensus analis (Degeorge e al., 999; Sun dan Rah, 202). Dari sudi-sudi beriku, maka dalam peneliian ini akan digunakan hipoesis: H 2a : H 2b : H 2c : Laba yang negaif berkorelasi negaif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka Laba yang menurun dari periode sebelumnya berkorelasi negaif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka Laba yang idak memenuhi perkiraan laba konsensus analis berkorelasi negaif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka 3. Meode Peneliian Model peneliian yang digunakan dalam peneliian ini dibagi ke dalam dalam dua komponen besar, yaiu: Model unuk mengukur esimasi manajemen laba melalui kebijakan pengakuan pendapaan; Model unuk menguji pengaruh paokan laba erhadap manajemen laba melalui kebijakan pengakuan pendapaan, yaiu pendapaan akrual dan pendapaan dierima di muka. Pengukuran manajemen laba dapa dilakukan dengan beberapa cara. Penelii menggunakan pengembangan model Kohari e al. (2005) sebagaimana dimua dalam Caylor (200) unuk mengukur manajemen laba melalui pengakuan pendapaan. Caylor (200) secara khusus menurunkan model yang memproksikan manajemen laba sebagai perubahan Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

abnormal dari piuang dagang bruo (Abn Gar ) dan pendapaan dierima di muka (Abn Def ). Perubahan abnormal ersebu merupakan selisih dari perubahan piuang dagang bruo akual ( Gar ) dan perubahan pendapaan dierima di muka akual ( Def ) dengan nilai perubahan seharusnya yang diprediksikan melalui model beriku: Gar A S CFO * * *... (3.) 0 A A 2 A Pada model 3., penelii memprediksikan nilai perubahan piuang bruo seharusnya dengan menggunakan beberapa asumsi seperi dalam peneliian Caylor (200). Asumsi perama yang digunakan Caylor (200) unuk menurunkan model ini adalah piuang bruo menggambarkan jumlah penjualan periode saa ini yang belum dibayar. Oleh sebab iu, perubahan piuang bruo ( Gar ) seharusnya berhubungan posiif dengan jumlah perubahan penjualan periode sekarang ( S ). Perubahan penjualan periode sekarang merupakan selisih dari nilai penjualan periode saa ini dengan penjualan periode lalu. Kemudian, piuang bruo periode saa ini akan dibayarkan pada periode berikunya sehingga perubahan piuang bruo ( Gar ) seharusnya juga berhubungan posiif dengan perubahan arus kas dari operasi periode berikunya ( CFO + ). Perubahan arus kas operasi periode berikunya merupakan selisih dari arus kas operasi periode berikunya dengan arus kas operasi periode saa ini. Semua variabel dalam model sudah diskalakan erhadap oal ase periode sebelumnya agar konsisen dengan peneliian Kohari e al. (2005). Memasukkan variabel scaled inercep, α(/a - ), juga merupakan konvensi umum dalam mengesimasikan akrual diskresioner unuk mencegah korelasi palsu anara masing-masing variabel independen dengan variabel scaling, yaiu oal ase (Roychowdhury, 2006). Def S CFO * * *... (3.2) 0 A A 2 A A Pada model 3.2, penelii memprediksikan nilai perubahan pendapaan dierima di muka seharusnya dengan menggunakan asumsi-asumsi yang juga digunakan dalam peneliian Caylor (200). Unuk menurunkan model perubahan abnormal pendapaan dierima di muka, Caylor (200) juga menggunakan beberapa asumsi serupa dengan model 3.. Asumsi ersebu adalah pendapaan dierima di muka menggambarkan jumlah penjualan periode berikunya yang dibayar erlebih dahulu di periode sekarang. Oleh sebab iu, perubahan abnormal pendapaan dierima di muka ( Def ) seharusnya berhubungan posiif dengan perubahan jumlah penjualan periode berikunya ( S + ). Perubahan penjualan periode berikunya merupakan selisih dari nilai penjualan periode berikunya dengan penjualan periode saa ini. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Kemudian, perubahan abnormal pendapaan dierima di muka ( Def ) seharusnya berhubungan posiif dengan perubahan arus kas dari operasi periode saa ini ( CFO ). Perubahan arus kas operasi periode saa ini merupakan selisih dari arus kas operasi periode saa ini dengan arus kas operasi periode sebelumnya. Nilai residual masing-masing model esebu yang kemudian menjadi nilai besaran perubahan abnormal piuang bruo (Abn Gar ) dan pendapaan dierima di muka (Abn Def ) dalam model uama. Beriku adalah model yang akan digunakan unuk menguji hipoesis, di mana model 3.3 unuk menguji seluruh hipoesis dan model 3.4 unuk menguji seluruh hipoesis 2: Abn Gar Abn Def * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT JUSTBEAT * SIZE * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET... (3.3) ROA * PRE MNGD _ MEET (3.4) ROA Variabel dependen yang digunakan dalam model ini adalah perubahan abnormal pendapaan akrual (Abn Gar ) dan perubahan abnormal pendapaan akrual (Abn Def ) yang menjadi proksi adanya prakek manajemen laba melalui pendapaan akrual diskresioner. Proksi yang sama digunakan pula oleh Caylor (200). Nilai variabel Abn Gar didapa dari hasil pengujian model 3. dan nilai variabel Abn Def didapa dari hasil pengujian model 3.2. Variabel independen yang digunakan dalam model 3.3 dan 3.4 adalah PRE- MNGD_JUSTMISS dan PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT yang merupakan variabel dummy aas masing-masing paokan laba. Pre-managed earnings aas piuang bruo didapakan dengan mengurangi perubahan abnormal piuang bruo dari laba bersih yang dilaporkan pada periode saa iu lalu dibagi dengan jumlah saham beredar (ousanding shares) perusahaan pada ahun yang bersangkuan. Pada paokan laba mencegah kerugian, variabel dummy PRE-MNGD_JUSTMISS didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan premanaged earnings negaif pada periode yang idak lebih dari 5% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan pre-managed earnings non-negaif pada periode yang kurang dari 5% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. Pada paokan laba mencegah penurunan laba, variabel dummy PRE-MNGD_JUSTMISS Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan penurunan pre-managed earnings pada periode dibandingkan dengan laba per lembar saham periode - dan selisihnya idak lebih dari 2.5% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan kenaikan pre-managed earnings pada periode dibandingkan dengan laba per lembar saham periode - dan selisihnya kurang dari 2.5% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. Pada paokan laba memenuhi perkiraan laba konsensus analis, variabel dummy PRE-MNGD_JUSTMISS didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan pre-managed earnings yang melese dari perkiraan laba per saham analis pada periode dan selisihnya idak lebih dari 2% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT didefinisikan sebagai variabel indikaor yang sama dengan jika perusahaan melaporkan pre-managed earnings yang memenuhi perkiraan laba per saham analis pada periode dan selisihnya kurang dari 2% aas harga saham akhir ahun fiskal sebelumnya dan 0 jika idak sesuai syara ersebu. Dalam model 3.3 dan 3.4, variabel konrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan (SIZE) yang didapa dengan menghiung logarima naural dari nilai pasar ekuias (ousanding shares x harga saham penuupan) akhir ahun perusahaan, rasio Book-o-Marke (BM) yang didapa dari membagi nilai buku ase bersih (ne asses) per lembar saham erhadap harga saham akhir ahun perusahaan, sera profiabilias perusahaan (ROA) diukur dengan membagi nilai laba bersih dengan oal ase perusahaan pada periode. Sampel yang digunakan dalam peneliian ini adalah perusahaan-perusahaan nonfinansial yang erdafar pada Bursa Efek Indonesia sejak ahun 2008-200. Meode yang akan digunakan dalam menenukan sampel peneliian adalah purposive sampling dengan persyaraan sebagai beriku:. Pemilihan sampel mencakup perusahaan non-keuangan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia dan idak sedang mengalami delising aau melakukan IPO pada ahun pengambilan sampel 2008-200. 2. Pemilihan sampel mencakup perusahaan yang memiliki seluruh daa laporan keuangan seperi yang elah disebukan sebelumnya pada ahun 2007-20 dan mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap. 3. Perusahaan memiliki daa perkiraan laba dari konsensus analis pada ahun pengambilan sampel yang lengkap. Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

4. Seluruh laporan keuangan perusahaan dinyaakan dalam sauan maa uang rupiah aau dapa dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Dengan mengeluarkan perusahaan yang idak memenuhi krieria ersebu, maka didapa sampel akhir sebanyak 44 perusahaan. 4. Hasil Peneliian Seluruh hasil regresi model elah melalui uji beda dua raa-raa karakerisik perusahaan sampel dan non-sampel, uji pemilihan meode esimasi daa panel, dan uji asumsi klasik. Uji beda dua raa-raa menunjukkan erdapa perbedaan yang signifikan di level % anara perusahaan sampel dan non-sampel yang menunjukkan karakerisik anara dua kelompok ersebu sanga berbeda sehingga hasil peneliian idak dapa digeneralisasi aas seluruh perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia ahun 2008-200. Dari uji pemilihan meode daa panel erliha bahwa meode Pooled Leas Square merupakan meode erbaik unuk model pengujian H a, H b, H c sera meode Fixed Effec merupakan meode erbaik unuk mengesimasi model pengujian H 2a, H 2b, dan H 2c. Seluruh model peneliian ini juga elah erbebas dari masalah heeroskedasisias yang sebelumnya ada dengan melakukan koreksi robus sandard error. Model Peneliian H a berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi posiif anara paokan laba mencegah kerugian erhadap perubahan abnormal piuang bruo. Tabel 4. menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE-MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.303 dengan koefisien sebesar 4.38x0 0. Arinya, variabel ersebu memiliki pengaruh posiif yang idak signifikan erhadap variabel dependen Abn Gar. Koefisien ersebu sesuai dengan anda yang diprediksikan. Akan eapi, karena signifikansi rendah, hasil ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan akrual idak digunakan unuk mencegah kerugian aau olak H a. Model Peneliian H b berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi posiif anara paokan laba mencegah penurunan laba erhadap perubahan abnormal piuang bruo. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE-MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.498 dengan koefisien sebesar 7.x0 8. Arinya, variabel ersebu memiliki pengaruh posiif yang idak signifikan erhadap variabel dependen Abn Gar. Koefisien ersebu sesuai dengan anda yang diprediksikan. Akan eapi, karena signifikansi rendah, hasil ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan akrual idak digunakan unuk mencegah penurunan laba aau olak H b. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Model Hipoesis a Tabel 4. Hasil Regresi Model Ha Abn Gar * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA Ha: Laba yang negaif berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (+) 4.38x0 0 0.303 PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (+) 6.20x0 0 0.273 SIZE (-) -6.05x0 0 0.068 * BM (+) -9.48x0 9 0.095 * ROA (-) -3.63x0 0.346 R-squared 0.072 Prob (F-sa) 0.0935 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya negaif dan < 5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya posiif dan < 5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Model Peneliian H c berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi posiif anara paokan laba memenuhi perkiraan analis erhadap perubahan abnormal piuang bruo. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE-MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.265 dengan koefisien sebesar 7.82x0 0. Arinya, variabel ersebu memiliki pengaruh posiif yang idak signifikan erhadap variabel dependen Abn Gar. Koefisien ersebu sesuai dengan anda yang diprediksikan. Akan eapi, karena signifikansi rendah, hasil ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan akrual idak digunakan unuk memenuhi perkiraan laba konsensus analis aau olak H c. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Model Hipoesis b Tabel 4.2 Hasil Regresi Model Hb Abn Gar * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA Hb: Laba yang menurun dari periode sebelumnya berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (+) 7.0x0 8 0.498 PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (+) 3.90x0 0 0.357 SIZE (-) -6.24x0 0 0.092 * BM (+) -.05x0 9 0.087 * ROA (-) -4.40x0 0.33 R-squared 0.070 Prob (F-sa) 0.099 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya menurun dan penurunannya < 2.5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya naik dan kenaikannya < 2.5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Model Peneliian H 2a berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi negaif anara paokan laba mencegah kerugian erhadap perubahan abnormal pendapaan dierima di muka. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE-MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.068 dengan koefisien sebesar -2.74x0. Arinya, variabel ersebu memiliki pengaruh negaif dengan signifikan erhadap variabel dependen Abn Def. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan dierima di muka memang digunakan unuk mencegah kerugian aau erima H 2a. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Model Hipoesis c Tabel 4.3 Hasil Regresi Model Hc Abn Gar * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA Hc: Laba yang idak memenuhi perkiraan laba konsensus analis berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai piuang bruo Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (+) 7.82x0 0 0.265 PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (+) -.53x0 0 0.43 SIZE (-) -6.50x0 0 0.089 * BM (+) -.3x0 0 0.083 * ROA (-) -4.02x0 0.37 R-squared 0.0725 Prob (F-sa) 0.0875 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya idak memenuhi perkiraan analis dan selisihnya < 2% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya memenuhi perkiraan analis dan selisihnya < 2% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Model Peneliian H 2b berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi negaif anara paokan laba mencegah penurunan laba erhadap perubahan abnormal pendapaan dierima di muka. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE- MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.059 dengan koefisien sebesar -.77x0. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan dierima di muka memang digunakan unuk mencegah penurunan laba aau erima H 2b. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Model Hipoesis 2a Tabel 4.4 Hasil Regresi Model H2a Abn Def * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA H2a: Laba yang negaif berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (-) -2.74 x0 0.068 * PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (-) -.6 x0 0.059 * SIZE (-).46 x0 0.005 *** BM (+).37x0 0 0.38 ROA (-) -.27 x0 2 0.028 ** R-squared (wihin) 0.394 Prob (F-sa) 0.0387 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya negaif dan < 5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya posiif dan < 5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Model Peneliian H 2c berfungsi unuk menguji ada aau idaknya korelasi negaif anara paokan laba memenuhi perkiraan analis erhadap perubahan abnormal pendapaan dierima di muka. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel independen uama PRE- MNGD_JUSTMISS memiliki nilai probabilias -saisik sebesar 0.222 dengan koefisien sebesar -7.96x0 0. Arinya, variabel ersebu memiliki pengaruh negaif yang idak signifikan erhadap variabel dependen Abn Def. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba melalui pendapaan dierima di muka idak digunakan unuk memenuhi perkiraan laba konsensus analis aau olak H 2c. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

Model Hipoesis 2b Tabel 4.5 Hasil Regresi Model H2b Abn Def * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA H2b: Laba yang menurun dari periode sebelumnya berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (-) -.77x0 0.059 * PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (-) -5.92x0 0 0.236 SIZE (-).36x0 0.007 *** BM (+).40x0 0 0.25 ROA (-) -8.55x0 0.063 * R-squared (wihin) 0.08 Prob (F-sa) 0.043 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya menurun dan penurunannya < 2.5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE- MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya naik dan kenaikannya < 2.5% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, hipoesis a-c sera 2c diolak, sedangkan hipoesis 2a dan 2b dierima. Hal ini menandakan:. Keiga paokan laba sama sekali idak berpengaruh erhadap manajemen laba melalui diskresi pendapaan akrual 2. Paokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba berkorelasi negaif erhadap perubahan abnormal pendapaan dierima di muka. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

3. Paokan laba memenuhi perkiraan analis idak berpengaruh erhadap manajemen laba melalui diskresi pendapaan dierima di muka. Model Hipoesis 2c Tabel 4.6 Hasil Regresi Model H2c Abn Def * PRE MNGD _ JUSTMISS 0 JUSTBEAT * SIZE 2 2 * BM 3 * * PRE MNGD _ MEET ROA H2c: Laba yang idak memenuhi perkiraan laba konsensus analis berkorelasi posiif erhadap perubahan abnormal nilai pendapaan dierima di muka Variabel Prediksi Tanda Coefficien Probabilias Sig PRE-MNGD_JUSTMISS (-) -7.96x0 0 0.222 PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT (-) 3.7x0 9 0.476 SIZE (-).2x0 0.06 ** BM (+).26x0 0 0.59 ROA (-) -8.53x0 0.043 ** R-squared (wihin) 0.078 Prob (F-sa) 0.0733 PRE-MNGD_JUSTMISS = jika laba perusahaan sebenarnya idak memenuhi perkiraan analis dan selisihnya < 2% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; PRE-MNGD_MEETJUSTBEAT = jika laba perusahaan sebenarnya memenuhi perkiraan analis dan selisihnya < 2% harga saham akhir ahun sebelumnya, 0 jika lainnya; SIZE = nilai logarima naural kapialisasi pasar; BM = rasio book-o-marke; ROA = reurn on asses. Tingka signifikansi: *signifikan pada α = 0% (one-ailed); **signifikan pada α = 5% (one-ailed); ***signifikan pada α = % (one-ailed) Penolakan aas sebagian hipoesis peneliian mungkin disebabkan oleh beberapa hal. Manajemen laba mungkin saja idak dipengaruhi oleh paokan laba, eapi dipengaruhi oleh beberapa hal lain yang idak erdapa dalam model peneliian ini dan idak dielii lebih lanju. Aau paokan laba mungkin mempengaruhi manajemen laba dalam benuk lain di luar Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

kebijakan pengakuan pendapaan yang dielii secara spesifik pada peneliian ini. Perbedaan lama periode pengambilan sampel juga membua daa kurang variaif dan idak dapa digeneralisasi. Pola manajemen laba di Indonesia yang berbeda dengan hasil peneliian di luar negeri ini juga mungkin disebabkan oleh beberapa hal erkai naur bisnis Indonesia. Benuk manipulasi laba yang lebih cocok digunakan di Indonesia adalah income smoohing aau income decreasing dan bukanlah income increasing unuk menghindari pajak negara. Selain iu, srukur kepemilikan di Indonesia adalah bisnis keluarga dan erkonsenrasi (Claessens dan Fan, 2002). Pola ini mengurangi poensi erjadinya manajemen laba karena ingginya hak konrol yang dimiliki keluarga sebagai pemegang saham mayorias. Marquard dan Wiedman (2004) menemukan hal yang sama unuk Ha dan Hb yaiu akun piuang bruo idak digunakan unuk mencegah kerugian aaupun mencegah penurunan laba karena perusahaan lebih erpengaruh oleh hal-hal seperi penerbian saham aau managemen buyou dalam melakukan manajemen laba. Selain iu, manajemen juga lebih memilih unuk menggunakan meode yang ransparan dan semenara, seperi menggunakan iem khusus yang idak berulang unuk menaikkan laba dibandingkan menggunakan piuang. Roychowdhury (2006) juga memperkua peneliian dengan menemukan bahwa manajemen lebih memilih manipulasi akivias riil (seperi diskon harga secara agresif agar penjualan banyak dan pelanggan juga berharap harga eap murah di masa depan) dibandingkan manipulasi akrual dalam mencapai kedua paokan ersebu. Dierimanya H2a dan H2b sesuai dengan peneliian Sun dan Rah (202) yang menemukan bahwa manipulasi laba melalui diskresi pada akun pendapaan yang bersifa akrual sering digunakan unuk mencapai paokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba. Caylor (200) juga menemukan bahwa preferensi manajemen unuk memanipulasi akun pendapaan dierima di muka lebih besar jika dibandingkan dengan manipulasi akun piuang unuk menghindari konsekuensi kas di masa depan yang lebih besar pada akun piuang. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa paokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba berpengaruh erhadap pendapaan dierima di muka, eapi idak berpengaruh erhadap akun piuang bruo. Penolakan Hc dan H2c yang menggambarkan pengaruh paokan laba memenuhi perkiraan analis erhadap manajemen laba melalui diskresi pengakuan pendapaan, erdapa beberapa hal spesifik yang mungkin menjadi penyebab. Berbeda dengan di negara lain (seperi Amerika Serika) yang mempublikasi perkiraan konsensus analis secara bebas dalam laporan Thomson Financial I/B/E/S, di Indonesia perkiraan analis hanya dapa diakses secara Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

erbaas. Selain iu, perkiraan konsensus analis di Indonesia masih sanga erbaas jumlahnya dibandingkan dengan Amerika Serika sehingga daa dalam peneliian ini erkai konsensus analis juga idak banyak. Keerbaasan daa konsensus analis di Indonesia ini mungkin menjadi alasan berbedanya hasil peneliian ini dengan peneliian Caylor (200). 5. Kesimpulan Peneliian ini berujuan unuk membukikan secara empiris apakah keiga paokan laba memiliki pengaruh erhadap manajemen laba melalui diskresi pengakuan pendapaan. Sediki berbeda dengan peneliian acuan Caylor (200), peneliian ini menambahkan ROA sebagai variabel konrol unuk mengendalikan efek profiabilias erhadap manajemen laba. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-finansial yang erdafar di Bursa Efek Indonesia ahun 2008-200 dengan meode regresi daa panel. Berdasarkan hasil peneliian diperoleh kesimpulan sebagai beriku: Hasil peneliian menunjukkan bahwa dalam hal melakukan prakek manajemen laba melalui pengakuan pendapaan, manajemen idak dipengaruhi oleh seluruh paokan laba. Paokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba hanya mempengaruhi manajemen laba melalui diskresi pendapaan dierima di muka, eapi idak berpengaruh pada manajemen laba melalui diskresi piuang. Paokan laba memenuhi perkiraan analis erbuki idak mempengaruhi manajemen laba dalam benuk apapun. Terdapa dugaan bahwa manajemen laba lebih dipengaruhi oleh fakor lain dibandingkan oleh paokan laba, misalnya keadaan ekonomi pada ahun erenu, karakerisik perusahaan, aau akivias menerbikan saham. Hasil ini sebagian sesuai dengan peneliian Degeorge e al. (999) yang ercermin dari adanya pengaruh paokan laba mencegah kerugian dan penurunan laba pada pendapaan dierima di muka, eapi idak pada piuang karena kemungkinan ada konsekuensi arus kas di masa depan dalam diskresi esimasi piuang (Caylor, 200). Namun, hasil peneliian ini sebagian sesuai dengan peneliian Marquard dan Wiedman (2004) sera Roychowdhury (2006) yang idak menemukan pengaruh paokan laba mencegah kerugian sera mencegah penurunan laba erhadap akivias manipulasi akrual. Perbedaan hasil pengaruh paokan laba memenuhi perkiraan analis erhadap manajemen laba melalui pengakuan pendapaan dapa disebabkan oleh bedanya kondisi bisnis di Amerika Serika dan Indonesia, di mana di Amerika Serika perkiraan konsensus analis dapa diakses secara bebas dan ersedia lengkap bagi seluruh perusahaan publik. Keerbaasan akses dan daa perkiraan konsensus analis Universias Indonesia Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203

dapa mengakibakan paokan ersebu idak erlalu dipandang sebagai ukuran baik aau buruknya kinerja manajemen. DAFTAR PUSTAKA Ashari, Nasuhiyah, e al. Facos Affecing Income Smoohing Among Lised Companies in Singapore. Accouning and Business Research (994): 29-30. Brown, Lawrence D. dan Marcus L. Caylor. A Temporal Analysis of Quarerly Earnings Thresholds: Propensiies and Valuaion Consequences. The Accouning Review (2005): 423-440. Burgsahler, David dan Ilia Dichev. Earnings Managemen o Avoid Earnings Decreases and Losses. Journal of Accounings & Economics (997): 99-26. Caylor, Marcus L. Sraegic Revenue Recogniion o Achieve Earnings Benchmarks. Journal of Accouning and Public Policy (200): 82-95. Cohen, Daniel A. dan Paul Zarowin. Accrual-based and Real Earnings Managemen Aciviies around Seasoned Equiy Offerings. Journal of Accouning and Economics (200): 2-9. Dechow, Paricia M., Sco A. Richardson dan Irem Tuna. Why Are Earnings Kinky? An Examinaion of he Earnings Managemen Explanaion. Review of Accouning Sudies (2003): 355-384. Degeorge, Francois, Jayendu Pael dan Richard Zeckhauser. Earnings Managemen o Exceed Thresholds. The Journal of Business (999): -33. Frank, Mary Margare dan Sonja Olhof Rego. Do Managers Use he Valuaion Allowance Accoun o Manage Earnings around Cerain Earnings Targes? The Journal of he American Taxaion Associaion (2006): 43-65. Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilon, and Sco Holmes. Accouning Theory, 7h Ed. John Wiley & Sons, Inc. 200. Healy, Paul M. dan James M. Wahlen. A Review of he Earnings Managemen Lieraure and Is Implicaions for Sandard Seing. Accouning Horizons (999): 365-383. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia

IFRS. The Concepual Framework for Financial Reporing. 202. Kieso, e al., Inermediae Accouning, Vol, IFRS Ediion, John Wiley and Sons, 20. Kohari, S.P., Andrew J. Leone dan Charles E. Wasley. Performance Mached Discreionary Accrual Measures. Journal of Accouning & Economics (2005): 63-97. Lo, Kin. Earnings Managemen and Earnings Qualiy. Journal of Accouning and Economics (2008): 350-357. Marquard, Carol A. dan Chrisine I. Wiedman. How Are Earnings Managed? An Examinaion of Specific Accruals. Conemporary Accouning Research (2004): 46-49. Nelson, Mark W., John A. Ellio dan Robin L. Tarpley. How Are Earnings Managed? Examples from Audiors. Accouning Horizons (2003): 7-35. Payne, Jeff L. dan Sean W. G. Robb. Eanings Managemen: The Effec of Ex Ane Earnings Managemen Expecaaions. Journal of Accouning, Audiing, and Finance (997): 37-392. Pura, I Nyoman Wijana Asmara. Manajemen Laba: Perilaku Manajemen Opporunisic aau Realisic? Jurnal Ilmiah Akunansi dan Bisnis (20): -2. Ronen, Joshua, dan Varda Lewinsein Yaari. Earnings Managemen: Emerging Insigh in Theory, Pracice, and Research. New York: Springer Science+Business Media LLC, 2008. Roychowdhury, Sugaa. Earnings Managemen hrough Real Aciviies Manipulaion. Journal of Accouning and Economics (2006): 335-370. Sco, R.W. 2005. Financial Accouning Theory 6 h Ed, Prenice Hall, New Jersey. Sun, Lan dan Subhrendu Rah. Pre-managed Earnings Benchmarks and Earnings Managemen of Ausralian Firms. Ausralasian Accouning Business and Finance Journal (202): 29-55. Analisis Pengaruh...Vanessa Juwia, FE-UI, 203 Universias Indonesia