DAILY REPORT 24 Februari 2015

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 04 Februari 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

STATISTIK PASAR MODAL

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 24 October 2013

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

WEEKLY REPORT 09 Februari 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 20 September 2017

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 15 September 2015

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 06 Januari 2015

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 01 Desember 2016

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 06 March 2017

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 08 Juni 2016

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 06 Februari 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 07 April 2015

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 12 January 2018

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 16 December 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 05 August 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 24 Februari 2015 NEWS HEADLINES ASII perkuat ekspansi infrastruktur ENRG targetkan pertumbuhan 10% KLBF tarik produk bermasalah dari peredaran RMBA peroleh pinjaman dair RFE senilai Rp 6,7 triliun RMBA akan ambil alih 100% saham perusahaan terafiliasi WSKT tunggu ijin DPR untuk terbitkan right issue Rp 5,3 triliun Emisi obligasi WSKT mundur 7 investor garap megaproyek KIJA DILD pasarkan 3 proyek BBRI targetkan fee based income 20%-25% dari transaksi EDC BBRI targetkan tambah mesin EDC 35.000 unit di 2015 BMRI targetkan nilai transaksi e-money naik 30% di 2015 BMRI tambah sensor e-money di 50 GTO BBCA targetkan produk e-money tumbuh 20% di 2015 BBNI bangun Rumah Edukasi bagi TKI di Indramayu BBTN akan turunkan uang muka menjadi 1% GIAA targetkan penumpang Garuda group naik 21,95% di 2015 GIAA per Februari 2015 catatkan rugi USD 151 juta Abu Dhabi dan Dubai biayai GIAA USD 400 juta FREN bukukan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 3 triliun JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Potensi IHSG melaju ke level yang lebih baik pada pekan ini dibandingkan Support Level dengan posisi 5388/5372/5356 punutupan pekan lalu terbuka lebar. Pasalnya Resistance beberapa Level indikator teknikal 5419/5434/5450 masih mengkonfirmasikan positif bagi Major IHSG. Trend Sinyal tersebut terlihat Up baik dari lagging indikator maupun leading Minor Trend indikator yang mengkonfirmasikan Up positif bagi indeks. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5403.277 +3.173 5,668.27 6,207.81 LQ-45 942.127 +1.016 1,209.37 4,236.88 MARKET REVIEW IHSG ditutup menguat 3,17 poin (0,06%) ke level 5.403,28 dari 5,400.10. Pergerakan IHSG dibayangi oleh aksi jual investor domestik dan aksi beli investor asing. Pasalnya, pada perdagangan hari Senin (23/2), investor asing membukukan net buy sebesar Rp708,19 milyar. Hal ini mengindikasikan masih tingginya kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia. Secara sektoral, penguatan pada IHSG dipimpin oleh sektor perdagangan dan infrastruktur yang menguat masing-masing sebesar 0,77% dan 0,60%. Dari global, data PMI manufaktur AS menunjukan ekspansi yang lebih baik dari konsensus pasar, dengan kenaikan ke level 54.3 di bulan Februari dari 53.9 di bulan Januari. Kenaikan ini menjadi level tertinggi sejak bulan November, namun masih lebih lemah dari rata-rata 55.9 untuk periode sepanjang tahun 2014. Data ini juga menunjukkan level produksi AS yang naik dengan laju tercepat dalam empat bulan. Investor global juga masih dibayangi oleh harga minyak dunia yang terus mengalami koreksi. Hal ini dipicu oleh surplus stok minyak AS. Selain itu, pergerakan bursa global juga dibayangi oleh antisipasi pasar terhadap kesaksian kongres pimpinan Bank Sentral AS Janet Yellen, terutama mengenai wacana kenaikan suku bunga acuan pada semester kedua Tahun 2015. Dari pasar regional, bursa Jepang ditutup di level tertingginya dalam 15 Tahun, namun volume perdagangan tercatat lebih rendah ditengah liburnya bursa Tiongkok dan absennya data ekonomi AS pada awal pekan ini. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 134,62 poin (0,73%) dari level 18.332,30 ke level 18.466,92. Penguatan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut. Seiring dengan bursa Jepang, bursa Hong Kong berhasil menguat tipis di akhir perdagangannya, setelah tertekan pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng ditutup naik 4,68 poin (0,02%) dari level 24.832,08 ke level 24.836,76. Dari Eropa, data penjualan ritel Inggris mengalami penurunan. Volume penjualan ritel turun 0,3% pada bulan Januari, setelah naik 0,2% pada bulan Desember. Sebelumnya, para ekonom memprediksi penurunan sebesar 0,2% pada bulan Januari. Data itu dirilis ditengah ditengah ekspektasi investor akan prospek pertumbuhan Inggris yang kuat, yang akan mendesak Bank sentral Inggris untuk menaikkan suku bunga lebih awal dari harapan. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak menguat di awal perdangannya, ditopang oleh optimisme negosiasi hutang Yunani. MARKET VIEW Pasar akan mencermati pidato ketua the Fed Janet Yellen di depan Senat dan Kongres Amerika Serikat Pada hari Selasa dan Rabu. Diperkirakan pidato ini akan muncul respon yang luar biasa atas pernyataan Yellen, jika mengarah pada kapan waktu untuk menaikkan suku bunga. Yellen dan pejabat the Fed lainnya bisa jadi lebih menyukai kenaikan suku bunga lebih cepat dan selanjutnya ingin menaikkan lagi secara bertahap. Selain itu, pelaku pasar juga akan fokus pada perundingan lanjutan masalah hutang Yunani. Perundingan pada pekan lalu Yunani akhirnya mengajukan proposal perpanjangan program bailout selama 6 bulan, namun pihak Eurogroup yang terdiri dari para menteri keuangan negara-negara kawasan Euro hanya menyetujui perpanjangan selama 4 bulan dengan sejumlah syarat-syarat tertentu. Kendati demikian, Yunani tetap diharuskan menunjukkan daftar usulan reformasi Jika pihak Yunani setuju maka akan segera diputuskan dan dibuat perjanjian bailout yang diperbaharui. Pelaku pasar optimis kedua belah pihak akan bisa mencapai kesepakatan dalam minggu ini sebelum batas akhir program bailout tanggal 28 nanti untuk menghindari kemungkinan Grexit. Meski pihak Jerman tidak keberatan jika Yunani akhirnya keluar dari Eurozone, tetapi Perancis dan negara-negara lain anggota Eurozone ingin tetap mempertahankan Yunani dan berusaha semaksimal mungkin agar dicapai kesepakatan. Menteri keuangan Yunani Yanis Varoufakis kembali ke Brussels untuk pertemuan ketiga dalam dua pekan terakhir dengan para rekannya dari kawasan Euro dalam upayanya untuk mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan negara yang memilki hutang terbesar di Eropa terhindar dari default. Sentimen dari Eropa yang terbilang positif, menyusul sektor manufaktur dan jasa di zona Euro menguat pada bulan ini, Indeks komposite manajer pembelian di kedua sektor tersebut naik menjadi 53.5 dari 52.6 di bulan Januari, yang dilaporkan oleh Markit. Ekonomi zona Euro tumbuh 0.3% dalam periode tiga bulan terakhir 2014, dan Markit estimasikan bahwa kawasan tersebut akan tumbuh pada laju yang sama pada kuartal I 2015. Indeks manufaktur Markit untuk kawasan Euro naik menjadi 51.1 di bulan Februari dari 51 di bulan Januari. Sementara itu, tingkat kepercayaan pebisnis Jerman naik untuk bulan keempat. Sisi lainnya, minim sentimen dari dalam negeri, faktor ekternal akan lebih mewarnai sentimen bagi IHSG. Diperkirakan indeks bursa domestik tersebut akan bergerak mixed dengan potensi menguat pada hari ini. 1

Astratel Nusantara, anak usaha Astra International (ASII), menyiapkan dana ekspansi tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun atau meningkat 45% dibandingkan 2014. Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai konstruksi jalan tol Mojokerto-Kertosono, pengembangan tol Tangerang-Merak dan Pelabuhan Eastkal. Dana ekspansi tersebut di luar anggaran khusus akuisisi maupun proyek baru. Astratel ingin berpartisipasi di 3-4 tender ruas tol pada tahun ini. Perseroan memprioritaskan tender tol yang menjadi bagian dari Trans-Jawa. Salah satu ruas yang diminati adalah ruas Solo-Ngawi-Kertosono. Energi Mega Persada (ENRG) menargetkan dapat meningkatkan pertumbuhan produksi 5-10% pada tahun ini. Perseroan membukukan produksi migas pada 2014 sebesar 49.000 barel per hari. Dengan demikan, setidaknya ENRG menargetkan dapat menambah produksi hingga lebih dari 51.450 barel per hari. Pada awal tahun ini, perseroan telah memperoleh penambahan produksi sebesar 300 barel minyak per hari dari Blok Malacca Strait PSC. Merespons instruksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kalbe Farma (KLBF) menarik produk anestesi dan obat bius bermasalah, Buvanest Spinal dan obat penghentian pendarahan, Asam Traneksamat dari peredaran untuk mencegah korban yang lebih besar. Bentoel Internasional Investama (RMBA) memperoleh pinjaman dari induk usaha, Rothman Far East BV (RFE), senilai Rp 6,7 triliun untuk pembayaran utang jauh tempo dan modal kerja. Dana hasil pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengurangi sebagian jumlah utang jangka pendek yang diberikan Deutsche Bank AG, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), dan Citibank N.A. Selain itu dana tersebut juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang akan dilakukan oleh RMBA dan anak-anak perusahaan. Rencana ekspansi itu berupa pembelian bahan baku, barang modal, kegiatan pemasaran dan distribusi. Penyaluran dana kepada anak-anak usaha akan dilakukan secara bertahap dalam bentuk perjanjian utang. Fasilitas pinjaman subordinasi dari RFE juga akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan mulai Maret 2015 hingga Juli 2016. Bentoel Internasional Investama (RMBA) melalui anak usahanya, yaitu PT Bentoel Proma (BP) dan PT Java Tobacco (JT) dengan kepemilikan perseroan 99,9% berencana mengambilalih 100% saham perusahaan terafiliasi PT Export Leaf Indonesia (ELI) atau sebanyak 9.9000 saham dengan nominal Rp 9.398 per saham dari British American Tobacco International Holdins UK Limited (BATIH). Nilai transaksi mencapai Rp 235.6200. Transaksi akuisisi ini selambat-lambatnya akan diselesaikan akhir Maret 2015. Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan saham baru (right issue) sebesar Rp 5,3 triliun. Namun penerbitan ini menunggu izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jika DPR mengesahkan izin right issue pada minggu ini, maka right issue direncanakan pada kuartal II 2015. Perseroan akan menunjuk underwriter bila telah mendapatkan persetujuan dari DPR. Nilai right issue sebesar Rp 5,3 triliun terdiri dari penyertaan modal negara (PNM) sebesar Rp 3,5 triliun dan sisanya penerbitan saham ke publik. Dana hasil right issue tersebut akan digunakan perseroan dalam membangun 5 proyek jalan tol baru dan transmisi jaringan listrik di Sumatera. Setelah dipastikan akan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,5 triliun, Waskita Karya (WSKT) memperkirakan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan akan mengalami kemunduran dari rencana awal. Emisi obligasi tersebut dimungkinkan mundur karena perseroan juga berencana untuk menerbitkan rights issue pada Juni 2015. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) melalui anak usahanya, Banten West Java Tourism Development (BWJ), menandatangani nota kesepahaman bersama 7 investor untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten. Salah satunya adalah Corden Sports Academy yang bermitra dengan perseroan untuk mengembangkan kompleks olahraga di lahan seluas 5 ha. Total investasi senilai USD 10 juta. Investor asing yang juga siap menanamkan investasinya adalah Eastern Latitudes untuk pembangunan vila seluas 2 ha. Adapun Euro Asia Management Pte Ltd akan membangun theme park seluas 30 ha. Perseroan juga menggandeng investor asal China yaitu China Harbour dalam pengembangan Tanjung Lesung dan pembangunan kemaritiman. Intiland Development (DILD) selektif memasarkan proyek besarnya yang berada di Jakarta. Pada tahun ini, perseroan akan meningkatkan pemasaran 3 proyeknya bernama 1Park Avenue, Regatta tahap II dan Aeropolis. Ketiga proyek tersebut diperkirakan bernilai Rp 7,1 triliun. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 20%-25% dari transaksi melalui mesin electronic data capture (EDC). Pendapatan BRI dari transaksi EDC tahun 2014 mencapai Rp 204,89 miliar atau tumbuh 137%. Pendapatan ini akan disumbang oleh volume transaksi mencapai Rp 13 triliun. Tahun 2015 BRI berencana menambah 35 unit mesin EDC dari 131.204 unit di akhir tahun 2014. Penambahan mesin EDC akan mendorong peningkatan transaksi kartu kredit, kartu debit, maupun uang elektronik. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menambah mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk meningkatkan transaksi non tunai dan pendapatan dari fee based income (FBI). Hingga akhir Desember 2014 total unit mesin EDC yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit. BRI menargetkan penambahan mesin EDC hingga 35.000 unit di tahun 2015 untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dengan menggunakan kartu, baik kartu kredit maupun kartu debit. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik (e-money) Mandiri 2015 naik 30%. Hal tersebut sejalan dengan layanan isi ulang melalui handphone yang baru saja diluncurkan. Selain kenaikan nilai transaksi, BMRI juga berencana menambah merchant. Bank Mandiri (BMRI) akan membangun 40-50 sensor uang elektronik (e-money) di Gardu Tol Otomatis (GTO) pada Mei-Juni 2015. Investasi yang dikeluarkan untuk membangun sensor tersebut mencapai Rp 6-7,5 miliar atau Rp 150 juta per satu sensor. Penggunaan e-money dan uang elektronik BMRI makin meningkat. Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan produk uang elektronik (e-money) hingga 20% pada tahun 2015 untuk mendukung program pemerintah "Gerakan Nasional Non Tunai". Ke depan BCA akan berupaya mendorong dengan membuat program kerja sama dengan lembaga pendidikan dengan syarat 2

mencetak 2.000 kartu, dan lembaga swasta dengan syarat 5.000 kartu. BCA mengharapkan pemerintah juga membuat programprogram untuk mendorong tempat perbelanjaan memiliki infrastruktur e-money, dan hingga ke fasilitas umum seperti transportasi massal. Bank Negara Indonesia (BBNI) membangun Rumah Edukasi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Indramayu, Jawa Barat yang akan menjadi proyek percontohan dalam program pemberdayaan TKI dan keluarga TKI di Indonesia. Tujuan pembangunan Rumah Edukasi TKI adalah membangun wadah yang memfasilitasi kebutuhan komunikasi, edukasi, serta pemberdayaan TKI dan keluarganya. Ini merupakan sinergi antara program BNI dan program Pemerintah terkait pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. 2015 bisa mencapai Rp 3,9 triliun. Kementerian BUMN menyatakan Jalan Tol Trans Sumatera akan mulai dibangun mulai kuartal I 2015 dan melibatkan sejumlah BUMN yang bergerak di sektor konstruksi. Pembangunan jalan tol itu akan dilakukan oleh BUMN. Pembangunan itu tidak terlepas dari penyertaan modal negara (PMN) yang sudah disetujui oleh DPR. Salah satunya adalah untuk pembangunan koridor ekonomi Sumatera. Selain jalan tol itu, pemerintah juga akan mulai membangun sarana pendukung di Sumatera seperti pelabuhan di Merak (Jawa Barat) dan Bakauheni (Lampung). Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menurunkan uang muka kredit rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan yang diajukan oleh pegawai negeri sipil menjadi hanya 1% dari nilai rumah. Hingga saat ini BBTN masih menunggu ketentuan dari pemerintah terkait perubahan suku bunga tersebut. Saat ini bunga KPR FLPP yang berlaku sebesar 7,25% sedangkan KPR non-flpp sekitar 13,5%-14%. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan jumlah penumpang gabungan Garuda Indonesia dan Citilink sebanyak 25 juta di tahun 2015, atau naik 21,95% dari realisasi tahun 2014 sebanyak 20,5 juta penumpang. GIAA menguasai pangsa pasar 39% per September 2014 dari 25% per September 2013. Garuda Indonesia (GIAA) pada Februari 2014 membukukan kerugian mencapai USD 151 juta. Penurunan kerugian tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Penurunan harga avtur berpengaruh sekitar 12%-15%. Selain itu GIAA berusaha melakukan perbaikan dengan efisiensi biaya dan mendorong pendapatan. GIAA optimis kinerja GIAA akan membaik pada tahun 2015. Perseroan memperkirakan sudah bisa mencatatkan laba di kuartal III 2015. GIAA menargetkan pendapatan tahun 2015 tumbuh 12%. Peningkatan tersebut didukung oleh adanya penambahan 15 pesawat yang terdiri dari 5 unit wide body dan 10 unit narrow body. GIAA optimis jumlah penumpang akan terus bertumbuh. Garuda Indonesia (GIAA) memperoleh fasilitas pembiayaan talangan (bridging financing) senilai USD 400 juta dari National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan Dubai Islamic Bank PJSC (DIB). Jangka waktu fasilitas financing tersebut selama 12 bulan. Fasilitas tersebut bertujuan untuk menjembatani rencana penerbitan surat utang syariah (sukuk) global perseroan tahun ini. Perseroan menyiapkan rencana penerbitan sukuk global sebesar USD 500 juta. GIAA akan menggunakan hasil penerbitan surat utang tersebut untuk membayar (refinancing) utang jatuh tempo tahun ini sebesar USD 350 juta. Smartfren Telecom (FREN) membukukan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 3 triliun. Layanan data menyumbang 70%-80% untuk konsolidasi pendapatan, setara dengan Rp 2,1 triliun - Rp 2,4 triliun. Pelanggan data perseroan pada tahun 2014 berkisar 7,2 juta pelanggan atau sekitar 60% dari jumlah total pelanggan FREN yang mencapai 12 juta pelanggan. Manajamen akan berupaya menjaga pelanggan data agar berada di kisaran 60% dari total pelanggan tahun ini. Perseroan menargetkan jumlah pelanggan FREN tahun 2015 mencapai 14 juta pelanggan. Perseroan mengupayakan target revenue tiap tahun bisa naik 30%. Dengan demikian Smartfren berharap pendapatan tahun 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 49,38-0,07 TLKM (US) 45 14.370 132 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,88 0,00 ANTM (GR) 0,06 873-15 Gold (US$)/Ounce 1202,79 1,16 Nickel (US$)/MT 14125,00 170,00 Tin (US$)/MT 17975,00 75,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80-0,60 Coal (RB) (US$)/MT* 61,00-2,36 CPO (ROTH) (US$)/MT 670,00-17,50 CPO (MYR)/MT 2292,00-2,50 Rubber (MYR/Kg) 619,50 0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 748,30 0,15 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 18116,84-0,13 1,65 16,82 15,16 3,00 2,81 5.001,6 USA NASDAQ COMPOSITE 4960,97 0,10 4,75 21,25 18,28 3,55 3,22 7.882,5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6912,16-0,04 5,27 16,01 14,03 1,81 1,78 1.671,4 CHINA SHANGHAI SE A SH 3402,06 0,76 0,37 12,62 10,99 1,64 1,46 3.971,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1683,38 0,67 13,86 24,05 18,82 3,03 2,64 2.181,9 HONG KONG HANG SENG INDEX 24836,76 0,02 5,22 11,65 10,45 1,30 1,20 1.994,5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5403,28 0,06 3,37 15,80 13,49 2,70 2,37 397,2 JAPAN NIKKEI 225 18466,92 0,73 5,82 20,03 17,55 1,76 1,64 2.904,9 MALAYSIA KLCI 1809,39 0,08 2,73 16,12 14,87 1,98 1,86 285,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3421,30-0,42 1,67 13,97 12,75 1,28 1,21 415,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.836,00 11,00 1000 IDR/ USD 0,08-0,0001 EUR/IDR 14.548,07-6,79 EUR / USD 1,13-0,0001 JPY/IDR 107,97 0,39 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.440,73 20,34 SGD / USD 0,74 0,0000 AUD/IDR 113,43 16,11 AUD / USD 0,78-0,0001 GBP/IDR 19.834,44 106,79 GBP / USD 1,55-0,0005 CNY/IDR 2.051,63-0,32 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.529,77 0,73 MYR / USD 0,27 0,0001 KRW/IDR 11,59 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.27 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 5.60 SHIBOR (RENMINBI) China 5.08 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jan 15 Dec 14 Description Rate (%) Inflation YTD % -0.24 8.36 SBI (9M) 6,67192 Inflation YOY % 6.96 8.36 SBIS (9M) 6,67192 Inflation MOM % -0.24 2.46 Foreign Reserve (USD) 114.25 Mn 111.86 Mn GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,619,869.70 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 24 Feb US Consumer Confidence Index Turun menjadi 99.2 dari 102.9 25 Feb US New Home Sales Turun menjadi 475 ribu dari 481 ribu 25 Feb US New Home Sales MoM Turun menjadi 11.6% dari -1.3% 26 Feb US CPI MoM Turun menjadi -0.5% dari -0.4% 26 Feb US CPI YoY Turun menjadi % dari 0.8% 26 Feb US Durable Goods Orders Naik menjadi -3.3% dari -3.4% 26 Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 290 ribu dari 283 ribu 26 Feb US Continuing Claims Turun menjadi 2393 ribu dari 2425 ribu 27 Feb US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.0% dari 2.6% 27 Feb US GDP Index Tetap % Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 36050 2.05 5.90 BMRI IJ 11875-1.66-4.92 SCMA IJ 3850 3.77 2.18 MLBI IJ 10025-10.49-2.64 ASII IJ 7900 0.64 2.16 GGRM IJ 54425-1.05-1.18 TLKM IJ 2910 0.69 2.15 JSMR IJ 7050-2.08-1.09 PGAS IJ 5425 0.93 1.29 ICBP IJ 14050-1.06-0.93 TBIG IJ 8900 2.89 1.28 AALI IJ 24525-1.80-0.76 INTP IJ 23950 1.27 1.18 BBRI IJ 12700-0.20-0.65 MDIA IJ 3600 5.88 0.84 BBCA IJ 14025-0.18-0.65 IIKP IJ 2200 10 0.72 GEMS IJ 1900-5.00-0.63 VIVA IJ 505 7.45 0.61 ITMG IJ 17750-2.47-0.54 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara Mediatama Books Store Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas Maybank Kim Eng 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CMNP 3:1 Stock Bonus 20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 -- CMNP 3:1 Stock Bonus 20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 -- CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period WOMF Rights Issue 27:20 135.00 13-Feb-15 16-Feb-15 23 Feb 02 Mar 15 AKKU Rights Issue 20:132 100 TBA TBA TBA BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 09 Mar-15 ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda RMBA RUPSLB 24-Feb-15 ASRI RUPSLB 25-Feb-15 ITMA RUPSLB 25-Feb-15 TRUB RUPSLB 26-Feb-15 BDMN RUPSLB 27-Feb-15 MYOH RUPST 27-Feb-15 BKSW RUPSLB 27-Feb-15 APEX RUPSLB 03-Mar-15 MREI RUPSLB 03-Mar-15 CPGT RUPSLB 06-Mar-15 WSKT RUPST 10-Mar-15 HADE RUPSLB 10-Mar-15 6

UNVR S1 35600 R1 36300 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 34900 R2 37000 36050 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 35600-Rp 37000 Entry Rp 36050, take Profit Rp 37000 Stochastics 82.99 Positif MACD 17 Negatif True Strength Index (TSI) -1.85 Positif Bollinger Band (Mid) 18434 Positif MA5 35575 Positif UNVR Upward Sloping Channel UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 33.09, Stochastic %K = 39.62, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 UNVR - MACD (5,3) = -41.81, Signal() = 10.63 UNVR - TSI(3,5,3) = -1.85 UNVR - William's % R(14) = -44.19, Volume() = 1,280,400 38,166.7 38,000 36,425 36,050 37,000 36,050 36,050 36,000 35,846.9 35,846.9 35,000 35,787.5 35,693.8 34,000 35,575 33,000 35,100 33,152.1 32,000 31,000 30,000 80 10 39.6226 1 2 3 4 5 6 7 8 9 39.6226 33.0904 33.0904 10.6265 20 100 200 300-500 -400-300 -200-100 -41.8108 0 2 4 6 8 0000-1.85241-5.23896 1,280,400-44.186 PTPP S1 3985 R1 4125 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3845 R2 4265 4055 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif PTPP Upward Sloping Channel 4,245 4,500 4,055 4,055 4,055 4,000 3,941 3,940.63 3,923.5 3,500 3,899.33 3,899.33 3,850 3,000 3,362.17 Candle chart indikasi sinyal positif 2,500 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 3985-Rp 4125 Entry Rp 4055, take Profit Rp 4125 Stochastics 7.97 Positif MACD -17.54 Negatif True Strength Index (TSI) 30.78 Positif Bollinger Band (Mid) 1111 Positif MA5 3941 Positif PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 49.48, Stochastic %K = 68.15, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 PTPP - MACD (5,3) = -24.42, Signal() = -12.72 PTPP - TSI(3,5,3) = 30.78 PTPP - William's % R(14) = -48.10, Volume() = 26,429,700 2,000 80 68.1486 1 2 3 4 5 6 7 8 9 68.1486 49.4839 49.4839 20 2 4-12.7167-24.4222 2 4 6 8 30.7752 11.2462 0000 26,429,700-48.1013

WIKA S1 3645 R1 3710 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3580 R2 3775 3680 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area netral Trading range Rp 3645-Rp 3710 Entry Rp 3680, take Profit Rp 3710 Stochastics 44.41 Negatif MACD -16.32 Negatif True Strength Index (TSI) 35.33 Positif Bollinger Band (Mid) 3498 Positif MA5 3570 Positif WIKA Broadening Wedge WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 56.15, Stochastic %K = 80.89, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 WIKA - MACD (5,3) = -26.68, Signal() = -14.61 WIKA - TSI(3,5,3) = 35.33 WIKA - William's % R(14) = -49.43, Volume() = 36,338,100 3,895 4,000 3,680 3,800 3,680 3,680 3,600 3,621.25 3,570 3,400 3,557.5 3,460 3,200 3,437.33 3,437.33 3,000 3,389.76 2,800 2,600 2,400 2,200 80.8858 80.8858 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 80 56.145 56.145 20 2 4-14.6136-26.68 2 4 6 8 35.3317 6.34877 0000 36,338,100-49.4253 BISI S1 1075 R1 1145 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1005 R2 1215 1120 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral BISI Downward Sloping Channel, 1,148.46 1,300 1,148.46 1,120 1,200 1,120 1,100 1,120 1,070 1,000 1,061.88 1,046 1,000 900 970 970 800 849.229 700 600 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1075-Rp 1145 Entry Rp 1120, take Profit Rp 1145 Stochastics 17.80 Positif MACD 0.96 Positif True Strength Index (TSI) 7.58 Positif Bollinger Band (Mid) 1070 Positif MA5 1046 Positif BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 28.37, Stochastic %K = 50.83, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 BISI - MACD (5,3) = -11.59, Signal() = -2.29 BISI - TSI(3,5,3) = 7.58 BISI - William's % R(14) = -36.84, Volume() = 5,695,000 500 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 50.8272 50.8272 28.3744 28.3744 20-5 -3-1 1 2-2.29371-11.5901 2 4 6 8 7.58116 0000-10.392 5,695,000-36.8421

ROTI S1 1225 R1 1325 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1160 R2 1390 1265 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1225-Rp 1325 Entry Rp 1265, take Profit Rp 1325 Stochastics 4.57 Positif MACD -12.28 Positif True Strength Index (TSI) -46.91 Positif Bollinger Band (Mid) 1318 Negatif MA5 1238 Positif ROTI Wedge ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 11.58, Stochastic %K = 24.39, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ROTI - MACD (5,3) = 3.29, Signal() = 8.98 ROTI - TSI(3,5,3) = -46.91 ROTI - William's % R(14) = -64.86, Volume() = 23,778,200 1,50 1,426.68 1,397.17 1,44 1,397.17 1,345 1,38 1,325 1,324.29 1,32 1,324.29 1,318.25 1,26 1,265 1,265 1,20 1,265 1,257.5 1,238 1,14 1,08 80 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 24.3889 24.3889 11.5833 11.5833 1 2 8.9838 3.28511-1 -3 8 4 0000-46.9121-71.6178 23,778,200-64.8649 ARNA S1 945 R1 995 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 920 R2 1020 960 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 945-Rp 995 Entry Rp 960, take Profit Rp 995 Stochastics 24.66 Positif MACD 0.26 Positif True Strength Index (TSI) 13.60 Positif Bollinger Band (Mid) 956 Positif MA5 933 Positif ARNA Upward Sloping Channel ARNA - Stochastic %D(6,3,3) = 32.28, Stochastic %K = 54.17, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ARNA - MACD (5,3) = -5.30, Signal() = -2.06 ARNA - TSI(3,5,3) = 13.60 ARNA - William's % R(14) = 0, Volume() = 2,110,100 1,10 1,090 1,090 1,05 1,020 960 1,00 960 960 95 955.75 935 933 90 921 921 900 85 892.673 80 10 54.1667 1 2 3 4 5 6 7 8 9 54.1667 32.2768 32.2768 18.0 20 12.0-2.05789 6.0-6.0-5.29904-18.0-12.0 10 2 4 6 8 13.5968 956809 0000 2,110,100

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 23-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 24525 24525 23575 23575 24275 24975 25675 Negatif Negatif Negatif 26500 23150 LSIP Trading Sell 1825 1825 1795 1715 1795 1875 1955 Negatif Negatif Negatif 2070 1775 SGRO Trading Sell 1990 1990 1965 1905 1965 2025 2085 Negatif Negatif Negatif 2130 1830 Mining BUMI Trading Sell 97 97 95 95 96 97 98 Negatif Positif Negatif 117 93 PTBA Trading Sell 10475 10475 10350 10050 10350 10650 10950 Negatif Positif Negatif 12000 10100 ADRO Trading Sell 980 980 945 945 970 995 1020 Negatif Negatif Negatif 1030 925 MEDC Trading Buy 3020 3020 3100 2910 2975 3040 3105 Positif Positif Positif 3415 2625 INCO Trading Sell 3385 3385 3290 3290 3360 3430 3500 Negatif Negatif Negatif 3675 3285 ANTM Trading Sell 1020 1020 995 995 1015 1035 1055 Negatif Negatif Negatif 1130 1020 TINS Trading Sell 1005 1005 975 975 995 1015 1035 Negatif Positif Negatif 1230 1005 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14800 14800 14900 14675 14750 14825 14900 Positif Positif Positif 16475 13950 INTP Trading Buy 23950 23950 24275 23525 23775 24025 24275 Positif Positif Positif 25500 21325 SMCB Trading Sell 1930 1930 1820 1820 1895 1970 2045 Negatif Negatif Negatif 2190 1880 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7900 7900 8075 7700 7825 7950 8075 Positif Positif Positif 8100 7000 GJTL Trading Buy 1310 1310 1355 1205 1280 1355 1430 Positif Positif Negatif 1570 1225 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7350 7350 7250 7250 7325 7400 7475 Negatif Positif Negatif 7725 7200 GGRM Trading Sell 54425 54425 53850 52425 53850 55275 56700 Negatif Negatif Negatif 62500 51900 UNVR Trading Buy 36050 36050 37000 34900 35600 36300 37000 Positif Positif Positif 37000 32100 KLBF Trading Buy 1795 1795 1745 1745 1780 1815 1850 Positif Positif Negatif 1880 1775 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 2095 2095 2065 1995 2065 2135 2205 Negatif Negatif Positif 2185 1935 PTPP Trading Buy 4055 4055 4125 3845 3985 4125 4265 Positif Positif Positif 4245 3580 WIKA Trading Buy 3680 3680 3710 3580 3645 3710 3775 Positif Positif Positif 3895 3460 ADHI Trading Buy 3470 3470 3520 3360 3440 3520 3600 Positif Positif Positif 3870 3330 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5425 5425 5525 5300 5375 5450 5525 Positif Positif Positif 5875 4995 JSMR Trading Sell 7050 7050 6825 6825 7000 7175 7350 Negatif Negatif Negatif 7250 6900 ISAT Trading Buy 3915 3915 3950 3875 3900 3925 3950 Positif Positif Positif 4500 3850 TLKM Trading Buy 2910 2910 2950 2875 2900 2925 2950 Negatif Positif Positif 3020 2780 CMNP Trading Buy 2680 2680 2725 2525 2625 2725 2825 Positif Positif Positif 2800 2080 Finance BMRI Trading Sell 11875 11875 11550 11550 11775 12000 12225 Negatif Negatif Positif 12300 10600 BBRI Trading Sell 12700 12700 12525 12225 12525 12825 13125 Negatif Negatif Positif 12800 11325 BBNI Trading Sell 6925 6925 6650 6650 6825 7000 7175 Negatif Negatif Positif 7075 5725 BBCA Trading Sell 14025 14025 13675 13675 13925 14175 14425 Negatif Negatif Negatif 14550 12800 BBTN Trading Sell 1045 1045 1010 1010 1035 1060 1085 Negatif Negatif Positif 1225 980 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 19225 19225 18875 18875 19100 19325 19550 Negatif Negatif Positif 19500 16900 MPPA Trading Sell 4470 4470 4400 4045 4305 4565 4825 Negatif Negatif Positif 4500 2835