BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III METODE PENELITIAN

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III DESAIN PENELITIAN. untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

Transkripsi:

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan varabel mandr, bak hanya pada satu varabel atau lebh (varabel yang berdr sendr). Peneltan semacam n untuk selanjutnya dnamakan peneltan deskrptf. Sesua dengan tujuan dalam peneltan yang tercantum pada bab sebelumnya, maka metode peneltan yang akan dgunakan adalah metode peneltan deskrptf korelasonal. B. Varabel Peneltan Secara teorts varabel dapat ddefnskan sebaga atrbut seseorang, atau obyek, yang mempunya varas antara satu orang dengan yang lan atau satu obyek dengan obyek yang lan. Arkunto S (00:96) menyatakan bahwa Varabel adalah objek peneltan, atau apa yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. Sedangkan menurut Sugyono (008:60) menyatakan bahwa: Varabel peneltan adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulannya. Berdasarkan beberapa pengertan tersebut dapat dtark kesmpulan bahwa varabel merupakan suatu atrbut atau sfat atau nla orang, obyek atau kegatan yang mempunya varas tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. 41

4 Bertolak dar hal tersebut maka varabel-varabel dalam peneltan n adalah sebaga berkut: a. Skap kerja yang dnyatakan sebaga varabel bebas (X). b. Prestas belajar kompetens mengelas dengan proses las busur metal manual dnyatakan sebaga varabel terkat (Y). C. Paradgma Peneltan Paradgma peneltan adalah merupakan pola fakr yang menunjukkan hubungan antar varabel yang akan dtelt. Berdasarkan hal tersebut, maka peneltan yang merumuskan paradgma adalah peneltan yang bersfat asosas (Sugyono, 00:5). Menurut Sugyono (008:66) paradgma peneltan dapat djelaskan sebaga berkut: Paradgma peneltan dapat dartkan sebaga pola pkr yang menunjukkan hubungan antara varabel yang akan dtelt yang sekalgus mencermnkan jens dan jumlah rumusan masalah yang perlu djawab melalu peneltan, teor yang dgunakan untuk merumuskan hpotess, jens dan jumlah hpotess, dan teknk analss statstk yang akan dgunakan. Berdasarkan pernyataan d atas Paradgma dalam peneltan n dapat dlukskan sebaga berkut:

43 Sswa SMK Neger 1 yang mengkut kompetens mengelas dengan proses las busur metal manual Varabel (X) Skap kerja Sub varabel : - Tata tertb kerja - Keselamatan dan Kesehatan kerja - Pemelharaan mesn atau alat-alat Kompetens program mengelas dengan proses las busur metal manual d SMK Neger 1 Karawang Sswa SMK Neger 1 kelas X jurusan produks yang mengkut kompetens mengelas dengan proses las busur metal manual Varabel (Y) Prestas Belajar Kompetens Mengelas dengan Proses Las Busur Metal Manual Sub varabel : - Prestas belajar teor - Prestas belajar praktk Temuan hasl peneltan dan Kesmpulan Lngkungan Peneltan Gambar 3.1 Paradgma Peneltan D. Data dan Sumber Data Peneltan 1. Data Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat djadkan bahan untuk menyusun suatu nformas, sedangkan nformas adalah hasl pengolahan data yang dpaka untuk suatu keperluan. (SK Mendkbud No.05/U/1997 dalam Arkunto S, 00:96). Menurut Erwan (009:1) data serng dartkan sebaga bukt emprs yang dhaslkan melalu observas yang sstemats dengan menggunakan panca ndera manusa dan peralatan bantu yang ada. Data peneltan n berupa: a. Data Skap kerja, berupa penlaan proses kerja yang harus dlakukan sswa.

44 b. Data prestas/hasl kerja sswa pada mata pelajaran Mengelas pada proses las busur metal manual.. Sumber Data Peneltan Arkunto S (00:107) menyatakan bahwa Sumber data adalah subjek darmana data dapat dperoleh. Sumber data n dapat berupa orang, benda, gerak atau proses sesuatu. Berdasarkan jens data yang dperlukan dalam memecahkan permasalahan pada peneltan n, pada peneltan n sumber data yang dtelt adalah sswa kelas X TP d SMK Neger 1 Karawang tahun ajaran 009/010. E. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Peneltan Menurut Sugyono (008:117) populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas: obyek/subyek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar kemudan dtark kesmpulannya. Jad, populas bukan hanya orang, tetap juga obyek dan benda-benda alam yang lan. Populas juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dpelajar, tetap melput seluruh karakterstk/sfat yang dmlk oleh subyek atau obyek tu. Penjelasan tersebut dapat dsmpulkan bahwa populas merupakan sekelompok obyek/subyek pada suatu wlayah tertentu yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas X TP d SMK Neger 1 Karawang tahun ajaran 009/010 yang semuanya

45 mempelajar mata pelajaran mengelas dengan proses las busur metal manual dengan jumlah totalnya yatu 13 sswa. Sampel Peneltan Sampel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut (Sugyono, 008:118). Hal n ddukung oleh pernyataan Arkunto S (00:11) bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabla subjeknya kurang dar 100, lebh bak dambl semua sehngga peneltannya merupakan peneltan populas. Selanjutnya, jka jumlah subjeknya besar dapat dambl antara 10-15% atau 0-5% atau lebh. Paparan para ahl tersebut dapat dambl kesmpulan, bahwa sampel adalah sebagan dar populas yang memlk sfat atau karakterstk dar populas tersebut. Sampel dalam peneltan n dambl 5% dar populas yatu 33 sswa, adapun semua sampel tu berada pada kelas X TP1 d SMK Neger 1 Karawang tahun ajaran 009/010. F. Teknk Pengumpulan Data Teknk Pengumpulan data yang dlakukan dalam peneltan n adalah : 1. Teknk observas Observas dalam suatu peneltan dgunakan untuk mengukur proses terjadnya suatu kegatan secara langsung atau tdak langsung, bak dalam stuas buatan maupun dalam stuas sebenarnya. Observas merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dar berbaga proses pskologs (Sutrsno Had dalam Sugyono, 008:03). Observas dalam peneltan n

46 dgunakan untuk memperoleh data dar varabel X yatu bagamana skap kerja sswa pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual.. Teknk dokumentas Dokumentas dmaksudkan untuk memperoleh data dar sumber nformas yang berkatan dengan masalah peneltan. Arkunto S (00:06) mengemukakan bahwa metode dokumentas, yatu mencar data mengena hal-hal atau varabel yang berupa catatan, transkrp, buku, surat kabar, majalah, prasast, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebaganya. Stud dokumentas dalam peneltan n merupakan usaha untuk mendapatkan data dar varabel Y yatu prestas belajar (berupa skor/nla) sswa kelas X TP1 SMK Neger 1 Karawang tahun ajaran 009/010. G. Instrumen Peneltan Instrumen peneltan adalah suatu alat yang dgunakan mengukur fenomena sosal maupun alam yang damat (Sugyono, 008:147). Instrumen peneltan pada data yang dkumpulkan merupakan alat bantu yang dgunakan penelt pada saat pengumpulan data. Berdasarkan pengertan tersebut, nstrumen yang akan dpaka dalam peneltan n menggunakan teknk observas dan teknk dokumentas. 1. Pedoman observas Lembar observas merupakan salah satu alat pengumpul data yang dlakukan melalu pengamatan secara objektf untuk mengamat kegatan sswa selama kegatan pembelajaran berlangsung. Untuk tu dsusunlah pedoman

47 observas yang berskan penlaan terhadap keteramplan kooperatf sswa. Menurut Sugyono (008:05) observas dapat dbedakan menjad: a. Observas yang telah drancang secara sstemats, tentang apa yang akan damat, kapan dan dmana tempatnya. b. Observas yang tdak dpersapkan secara sstemats tentang apa yang akan dobservas. Hal n dlakukan karena penelt tdak tahu secara past tentang apa yang akan damat. Al Muhdn S dan Abdurahman M (007:19) mengemukakan bahwa pengumpulan data melalu teknk observas basanya dgunakan sebaga alat untuk mengukur tngkah laku ndvdu ataupun proses terjadnya suatu kejadan yang dapat damat, bak dalam stuas buatan yang secara khusus dadakan maupun dalam stuas alamah". Pedoman observas dalam peneltan n dgunakan untuk mengumpulkan data peneltan yang berkatan dengan skap kerja sswa kelas X TP1 d SMK Neger 1 Karawang pada proses las busur metal manual. Berdasarkan uraan d atas, maka observas yang dgunakan dalam peneltan n adalah observas berstruktur dengan skor 1 jka ya, dan 0 jka tdak. Pedoman observas yang dgunakan dalam peneltan n dkembangkan sendr oleh penelt dengan langkah-langkah sebaga berkut: a. Menentukan varabel yang akan dtelt, yatu bagamana skap kerja sswa pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual. b. Stud pendahuluan dlakukan untuk mengetahu karakterstk varabel bagamana skap kerja pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual.

48 c. Merumuskan ks-ks pedoman observas. Ks-ks dbuat dengan tujuan untuk mengungkap nformas tentang bagamana skap kerja sswa pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual, pedoman observas dalam peneltan n dgunakan untuk memperoleh data kualtatf tentang skap kerja sswa pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual. d. Menyusun nstrumen pedoman observas sesua dengan ks-ks pedoman observas. e. Pemerksaan Instrumen Keberhaslan suatu peneltan sangat tergantung pada nstrumen yang dgunakan. Oleh karena tu sebaga alat ukur, pedoman observas peneltan harus mampu mengungkap aspek yang dtelt. Langkah-langkah dalam pemerksaan nstrumen adalah sebaga berkut: a. Instrumen yang telah dbuat oleh penelt dserahkan kepada pembmbng untuk dperksa ketepatan nstrumen dengan jens data yang dkehendak. b. Expert Judgement dlakukan sebelum pedoman observas dgunakan, hal n bertujuan untuk memperoleh saran dan pendapat dar pembmbng maupun dar phak-phak yang berkompeten dalam duna penddkan khususnya mengena skap kerja pada saat mengelas dengan proses las busur metal manual.. Dokumentas Dokumentas merupakan suatu teknk pengumpulan data hasl kerja yang menggunakan seperangkat daftar penlaan yang dsusun, kemudan d gunakan

49 untuk menla hasl pekerjaan sswa ntnya adalah untuk memperoleh data yang dperlukan. Adapun dokumentas dalam peneltan n yatu dalam bentuk lembar penlaan hasl kerja. dmana ks-ks penlaan hasl kerja yang dgunakan berasal dar Instruktur las yang ada d SMK Neger 1 Karawang. H. Teknk Analss Data Analss data dalam peneltan dtujukan untuk memperoleh data yang lebh bermakna dalam menjawab masalah-masalah peneltan yang telah drumuskan. Dengan demkan untuk keperluan tersebut dgunakan statstka dalam pengolahan dan penganalssan. Teknk analss data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah statstk deskrptf. Sebagamana yang djelaskan Sugyono (008: 07-08): Statstk deskrptf adalah statstk yang dgunakan untuk menganalss data dengan cara mendeskrpskan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagamana adanya tanpa bermaksud membuat kesmpulan yang berlaku umum atau generalsas. Statstk deskrptf n dgunakan karena penuls hanya ngn mendeskrpskan data sampel, dan tdak ngn membuat kesmpulan yang berlaku untuk populas dmana sampel dambl. Setelah data terkumpul, lalu data tersebut dklasfkaskan menjad dua kelompok data, yatu data kuanttatf yang berbentuk angka-angka dan data kualtatf yang dnyatakan dengan kata-kata atau smbol. Data kualtatf yang yang berbentuk kata-kata tersebut dsshkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk memperkuat gambaran yang dperoleh dar analss data kuanttatf.

50 Setelah mendapatkan data yang dperoleh dar observas, penuls menentukan perngkat sesua dengan plhan jawaban yang terdapat dalam observas. Penentuan perngkat tersebut dmaksudkan untuk menympulkan makna dar setap alternatf jawaban. Adapun nla/skor dar setap alternatf jawaban tersebut, sebaga berkut: 1. Setuju (ya) yang dapat dnla dengan angka 1.. tdak Setuju (tdak) yang dapat dnla dengan angka 0. Selanjutnya skor yang ddapat dar hasl peneltan yang menggunakan observas tersebut kemudan dpersentasekan sesua hasl dar setap butr soal pernyataan. Nla persentase tersebut dgunakan untuk mendeskrpskan data dar sampel yang dambl. Langkah selanjutnya dar peneltan n yatu, mencar keterkatan antara varabel X dan varabel Y dengan melakukan langkah-langkah d bawah n: 1. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu konds data apakah berdstrbus normal atau tdak. Konds data berdstrbus normal menjad syarat untuk menguj hpotess menggunakan statstk parametrk. Menurut Sudjana N (005:151) menyatakan bahwa "Teor-teor menaksr dan menguj hpotess berdasarkan asums bahwa populas yang sedang dseldk berdstrbus normal, jka ternyata populas tdak berdstrbus normal, maka kesmpulan berdasarkan teor tu tdak berlaku. Uj normaltas menggunakan aturan Sturges dengan memperhatkan tabel sebaga berkut :

51 Tabel 3.1 Persapan Uj Normaltas Interval f X Z L L 1 e t X Jumlah Pengsannya mengkut prosedur sebaga berkut : a. Menentukan rentang (R) dengan rumus: R Xa Xb (Sregar S, 004:4) Keterangan : Xa data terbesar Xb data terkecl b. Menentukan banyaknya kelas nterval () dengan rumus : 1 + 3,3. log n (Sregar S, 004:4) Keterangan : n jumlah sampel c. Menghtung panjang kelas nterval dengan rumus : R P (Sregar S, 004:5) Keterangan : R rentang banyak kelas d. Menyusun tabel dstrbus frekuens. Tentukan terlebh dahulu B a (batas atas) dan B b (batas bawah) frekuens : B a data terkecl (X b ) B b X b +(p-1) (Sregar S,004:5)

5 e. Menentukan harga-harga yang dperlukan dalam pengujan normalsas dengan menentukan ch-kuadrat (X )yang melput : 1) Menghtung rata-rata ( x ) dengan rumus : ( x ) f. x f (Sregar S, 004:89) Keterangan : f jumlah frekuens x data tengah-tengah dalam nterval ) Menghtung standar devas (S) dengan rumus : S Σ f { x n 1 x } (Sregar S, 004:45) 3) Tentukan batas bawah kelas nterval ( x n ) dengan rumus : ( x n ) Bb 0, 5 kal desmal yang dgunakan nterval kelas. Keterangan : Bb batas bawah nterval 4) Htung nla Z untuk setap batas bawah kelas nterval : Z x n S x (Sregar S, 004:86)

53 5) Lhat nla peluang Z pada tabel statstk, skan pada kolom l o. Harga x dan x n selalu dambl nla peluang 0,5000. 6) Htung luas tap kelas nterval, skan pada kolom l, contoh : l l 1 o 1 o l (Sregar S, 004:87) 7) Htung frekuens harapan e l. f (Sregar S, 004:87) 8) Htung nla χ untuk tap kelas nterval dan jumlahkan dengan rumus : χ ( f e ) e (Sregar S, 004:87) f. Lakukan nterpolas pada tabel X untuk menghtung p-value. g. Kesmpulan kelompok data berdstrbus normal jka p-value > α 0,05. Uj Regres Sederhana dan Korelas Uj regres sederhana dgunakan untuk mengetahu apakah ada hubungan skap kerja sswa (varabel X/varabel bebas) terhadap prestas belajar pada proses las busur metal manual (varabely/varabel tak bebas) yang dnamakan regres Y atas X. Hal n sesua dengan pendapat Sudjana N (005:31) yang mengemukakan bahwa Regres dengan X merupakan varabel bebasnya dan Y varabel tak bebasnya, maka dnamakan regres X atas Y.

54 Tabel 3. Perhtungan Slup a dan koefsen arah b No X Y X Y X Y Jumlah X Y X a. Htung harga a dan b. Y X Y (Sregar S, 004:00) a Y. n. X X. ( X ) X X Y (Sregar S, 004:00) b n X. Y X. n. X ( X ) Y (Sregar S, 004:00) b. Htung jumlah kuadrat data : JK t ( Y ) Y n (Sregar S, 004:13) c. Htung jumlah kuadrat regres: JK ( reg ) ( X )( Y b X Y n ) (Sregar S, 004:13) d. Kemudan htung jumlah kuadrat regres resdu: JK JK JK ( res ) t reg (Sregar S, 004:3)

55 e. Tentukan derajat kebebasan b terhadap a: dk ( b ) 1 a (Sregar S, 004:6) f. Htung derajat kebebasan resdu: dk ( res ) N (Sregar S, 004:6) g. Menghtung Koefsen Determnas R JK JK ( reg ) ( t ) (Sregar S, 004:7) h. Pengujan kekelruan regres F h (1 R R / k )( n k 1) (Sregar S, 004:7). Perhtungan Koefsen Korelas r R (Sregar S, 004:7) 3. Uj Hpotess Pengujan hpotess dmaksudkan untuk menguj apakah hpotess yang telah dajukan pada peneltan n dterma atau dtolak. Untuk menguj hpotess, maka dapat duj dengan uj statstk t-student, yatu dengan rumus: t r 1 n r (Sregar S, 004:11)

56 Keterangan : t Dstrbus student t r Koefsen korelas yang telah dhtung n Jumlah responden Hpotess yang akan duj adalah: Ho : ρ 0 : Tdak terdapat hubungan antara skap kerja dan prestas belajar pada proses las busur metal manual, sswa SMK Neger 1 Karawang kelas X Jurusan teknk permesnan pada semester genap tahun ajaran 009/010. H A : ρ 0 : Terdapat hubungan antara skap kerja dan prestas belajar pada proses las busur metal manual, sswa SMK Neger 1 Karawang kelas X Jurusan teknk permesnan pada semester genap tahun ajaran 009/010.