ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN NILAI TAMBAH KELAPA RAKYAT (Studi kasus di 3 kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara)

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

ABSTRAK. Kata Kunci : Distribusi Beras, Permintaan, Pendapatan, R/C ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Transkripsi:

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS THE MAIN RAW MATERIALS) Idham Alamsyah Jurusan Sosal Ekonom Pertanan Fakultas Pertanan Unverstas Srwjaya Jl. Palembang-Prabumulh KM 32 Indralaya Ogan Ilr 30662 ABSTRACT The objectves of ths research are 1) to calculate the ncome of home ndustr kemplang Berkat, and 2) to calculate the cost prce, the break even pont, and the value added of raw materals of kemplangs produced The analyses show that the Berkat receved Rp 979.535,88 per month ncome. The cost prce of each sardnes and kakap kemplangs are Rp 8.116,58 per kg and Rp 10.380,85 per kg. There wll be break even pont when the sellng amount of sardnes and kakap kemplangs each are 573,70 kgs or Rp 4.876.479,88 and 42,50 kgs or Rp 637.448,35 per month. The addtonal value ganed by tapoca and sardnes from the processng of sardnes kemplang s Rp 583,60 per kg. Whle the addtonal value ganed by tapoca and kakap from the processng of kakap kemplangs s Rp 6.795,83 per kg. Key words: Home ndustry kemplang, Value added, and Income Pendahuluan Latar Belakang dan Masalah Salah satu agenda pembangunan Indonesa dalam rangka menngkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalu pemberdayaan usaha mkro kecl menengah (UMKM). Pengembangan UMKM dharapkan dapat menyerap kesempatan kerja sekalgus menngkatkan pendapatan pelakunya (Pemerntah Republk Indonesa, 2005). Usaha ndustr kemplang dengan bahan baku utama sagu (tepung tapoka) dan kan bersekala rumah tangga merupakan usaha tradsonal yang banyak dlakukan masyarakat dan telah berkembang sejak lama d kota Palembang Sumatera Selatan. Usaha n sebagan dlakukan turun temurun meskpun dar sekala usaha sebagan menunjukkan kesan kurang berkembang dengan bak. Persoalannya adalah mengapa tu terjad. Apakah secara fnansal usaha n menguntungkan. Tujuan dan Kegunaan Peneltan n bertujuan untuk : 1. Menghtung pendapatan yang dperoleh dar usaha ndustr kemplang rumah tangga. 2. Menghtung harga pokok kemplang, ttk mpas (BEP), dan nla tambah bahan baku kemplang pada Usaha Kemplang 18

Hasl peneltan n dharapkan dapat memberkan kegunaan bag: 1. Pengrajn kemplang sebaga bahan pertmbangan dalam upaya pengembangan usahanya. 2. Pemerntah, sebaga bahan pertmbangan dalam menentukan kebjakan pengembangan ndustr kecl dan menengah. 3. Perpustakaan sebaga tambahan referens bag peneltan selanjutnya. Kerangka Pemkran Tnjauan Umum Kemplang salah satu makanan khas Sumatera Selatan yang dkenal luas hampr dseluruh Indonesa. Masyarakat Sumatera Selatan mengenal kemplang sebaga makanan kecl atau djadkan sebaga tambahan lauk pauk. Usaha ndustr kemplang memlk potens untuk dkembangkan, karena dapat menyerap tenaga kerja sehngga mengurang pengangguran. Kendala utama yang dhadap oleh pengusaha kemplang dewasa n adalah ketersedaan bahan baku kan yang musman dan harga untuk beberapa jens kan sepert gabus dan tenggr tdak terjangkau. Kendala lannya adalah kenakan harga bahan tambahan, dan cuaca yang kurang mendukung untuk proses produks. Usaha Kemplang Berkat salah satu ndustr kemplang d Kota Palembang, merupakan usaha rumah tangga yang telah berproduks kurang lebh selama 25 tahun. Produks usaha n berksar antara 50-150 kg kemplang dalam satu kal proses produks. Jumlah tersebut akan nak secara drasts menjelang bulan Ramadhan dan Har Raya. Tetap produks tdak dlakukan setap har. Apabla persedaan kemplang tnggal sedkt, baru dlakukan lag proses produks. Padaa tahun 2005 usaha n mash menggunakan kan gabus dan kan tenggr sebaga bahan baku pembuatan kemplang. Tetap karena harga kedua kan tersebut tdak lag mampu djangkau maka saat n pemakaan bahan baku dalhkan ke kan kakap dan kan sarden. Ikan kakap dan kan sarden daku oleh pemlk usaha lebh terjangkau harganya. Sehngga kemplang yang dolah dar kan kakap dan kan sarden harganya juga dapat djangkau oleh konsumen. Batasan-batasan Batasan-batasan yang dgunakan dalam peneltan n adalah : 1. Baya total adalah seluruh baya yang dkeluarkan dalam produks kemplang, terdr atas baya tetap dan baya varabel (Rp/bulan). 2. Baya tetap adalah baya jumlahnya nlanya tdak tergantung pada jumlah produks kemplang. Terdr dar baya penyusutan peralatan, penyusutan bangunan, dan gaj penjaga toko (Rp/bulan). 3. Baya varabel adalah baya yang jumlah nlanya dpengaruh oleh jumlah produks kemplang, sepert baya bahan baku (kan sarden, kan kakap, dan tapoka), baya bahan penolong (mnyak goreng, garam halus, vetsn, telur ayam, gula, ar), baya tenaga kerja, baya bahan bakar (mnyak 19

tanah, gas elpj, brket batu bara) dan baya pemasaran (Rp/bulan). 4. Baya pemasaran adalah baya yang dkeluarkan dalam memasarkan kemplang sepert baya pengemasan, baya cetak label dan baya penympanan (Rp/bulan). 5. Kemplang yang dproduks adalah kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap bermerek dagang Cap Ikan Beldo yang telah dgoreng. Kemplang kan sarden dkemas dalam kemasan 0,2 kg sedangkan kemplang kan kakap dalam kemasan 0,5 kg. 6. Kemplang kan sarden adalah kemplang yang dbuat dar bahan baku kan sarden dan tepung tapoka dengan perbandngan 1 : 13,8. 7. Kemplang kan kakap adalah kemplang yang dbuat dar bahan baku kan kakap dan tepung tapoka dengan perbandngan 1 : 6. 8. Penermaan adalah total produks kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap yang dhaslkan dalam satu bulan dkalkan dengan harga jualnya masngmasng (Rp/bulan). 9. Pendapatan adalah penermaan dkurang dengan baya total produks kemplang (Rp/bulan). 10. Harga pokok kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap adalah total baya produksnya masng-masng dbag dengan jumah produksnya masngmasng. 11. Ttk mpas (BEP) adalah suatu konds dmana usaha dalam keadaan tdak untung dan tdak rug yang dnyatakan dalam satuan unt (kg) dan dalam satuan rupah. 12. Nla tambah adalah penngkatan nla dar pengolahan bahan baku kemplang (tepung tapoka, kan sarden, dan kan kakap) menjad kemplang; dperoleh dar selsh nla output dengan nla nput yang dhtung dalam Rp per kg bahan baku yang dpergunakan. 13. Nla output tap jens kemplang adalah hasl kal jumlah kemplang dengan harga kemplang dbag dengan jumlah bahan baku yang dpergunakan. 14. Nla nput tap jens kemplang adalah jumlah baya bahan (bahan baku dan bahan penolong) dan baya lannya (baya bahan bakar, baya pemasaran, baya penyusutan, dan baya tenaga kerja) dbag dengan jumlah bahan baku yang dpergunakan. Pelaksanaan Peneltan Peneltan dlaksanakan berdasarkan pen-dekatan sebaga berkut : Tempat dan Waktu Peneltan n dlaksanakan pada Usaha Kemplang Berkat mlk Hj. Nonck d Jl. Jend. A. Yan, No. 53 Rt 24, Kel. 14 Ulu Kec. Seberang Ulu II Palembang. Penentuan dlakukan secara sengaja (purposve) karena usaha n telah djalankan selama 25 tahun tetap tdak menunjukkan perkembangan kemajuan yang berart. Pengumpulan data dlakukan pada bulan Me 2007. Metode Peneltan Metode yang dgunakan pada peneltan n adalah metode stud kasus. Tujuannya 20

agar nformas fnansal yang dperlukan untuk keperluan analss tergal lebh detl. Metode Pengumpulan Data Data yang dkumpulkan adalah data prmer. Dperoleh melalu wawancara langsung dengan phak pengrajn, yatu mengena proses produks kemplang, baya produks, harga jual, dan lan-lan. Data tersebut adalah data bula Me 2007. Metode Analss Data Data yang dperoleh dhtung secara matemats, dsajkan dalam bentuk tabulas, kemudan danalss dan djelaskan secara deskrptf. Besarnya pendapatan, harga pokok, ttk mpas (BEP), dan nla tambah dapat dhtung dengan menggunakan rumusrumus berkut. 1. Pendapatan Perhtungan pendapatan menurut Husn dan Lfanth (1995) Pd = PNT BT PNT = Y. Hy BT = BTpT + BVT Keterangan: Pd = Pendapatan atau keuntungan (Rp/bulan) PNT = Penermaan Total (Rp/bulan) Y = Jumlah produk yang dhaslkan (kg) Hy = Harga produk BT = Baya Total (Rp/bulan) BTpT = Baya TetapTotal BVT = Baya Varabel Total 2. Harga Pokok HP = BT Y Keterangan: HP = Harga Pokok kemplang ke- BT = Baya Total produks kemplang ke- (Rp/bulan) Y = Jumlah produks kemplang ke- (kg/bulan) = 1 adalah kemplang kan sarden = 2 adalah kemplang kan kakap 3. BEP BTpT BEP = ( MK1x Pr op1) + ( MK 2x Pr op2) MK = HJ - BV Prop = Y Y 1 + Y 2 Pj = Prop x BEP mx BEP Pn = (Pj 1 x HJ 1 ) + (Pj 2 x HJ 2 ) Keterangan: BEP mx = break even pont, ttk kesembangan jumlah penjualan (kg/bln) BEP Pn = break even pont, ttk kesembangan penermaan BTpT = Baya Tetap Total MK = Marjn kontrbus kemplang ke- HJ = Harga jual kemplang ke- BV = Baya varabel kemplang ke- Prop = Propors penjualan yang drencanakan atas kemplang ke- Pj = Penjualan kemplang ke- pada saat BEP Y = Jumlah produks kemplang ke- (kg/bulan) = 1 adalah kemplang kan sarden 21

= 2 adalah kemplang kan kakap 4. Nla Tambah NT = NO NI NO = NI = Y x Hy JBB BB + BLan JBB dan BB = Baya bahan baku + Baya Penolong BLan = BBB + BP + BPny + BTK Keterangan: NT = Nla Tambah kemplang ke- NO = Nla Output kemplang ke- NI = Nla Input kan ke- Y Hy = Jumlah kemplang ke-(unt) = Harga kemplang ke-(rp/unt) JBB = Jumlah Bahan Baku ke- (kg) BB = Baya bahan kemplang ke- BBB = Baya bahan bakar kemplang ke- BP = Baya Pemasaran kemplang ke- BPny = Baya Penyusutan alat dan bangunan kemplang ke- BTK = Baya tenaga kerja kemplang ke- = 1 adalah kemplang kan sarden = 2 adalah kemplang kan kakap varabel yang dkeluarkan oleh Usaha Kemplang "Berkat dapat dlhat pada Tabel 1. Tabel 1. Baya Produks Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 No. Baya Kemplang Uraan Kemplang Total Ikan Ikan Sarden Kakap 1. Baya 673.978,45 49.924,33 723.902,78 Tetap 2. Baya Varabe 10.283.400,83 988.160,51 11.271.561,3 4 l Baya Total 10.957.379,28 1.038.084,8 4 11.995.464,1 2 Baya tetap yang dkeluarkan oleh Usaha Kemplang Berkat dalam proses pembuatan kemplang sebesar Rp 723.902,78 per bulan. Baya tetap tersebut mencakup baya penyusutan bangunan dan peralatan, dan baya gaj karyawan toko. Baya varabel yang dkeluarkan untuk memproduks kemplang kan sarden dan kan kakap masng-masng sebesar Rp 10.284.180,83 per bulan dan Rp 988.160,51 per bulan. Baya varabel tersebut melput baya bahan baku utama dan bahan penolong, upah tenaga kerja, baya bahan bakar, dan baya pemasaran. Baya total adalah penjumlahan seluruh baya tetap, baya varabel kemplang kan sarden dan baya varabel kemplang kan kakap. Baya total yang telah dkeluarkan Hasl Dan Pembahasan Perhtungan Baya Produks, Penermaan dan Pendapatan Usaha Baya Produks Baya produks terdr dar baya tetap dan baya varabel. Baya tetap dan baya oleh Usaha Kemplang Berkat dalam bulan Me 2007 adalah Rp 11.995.464,12 per bulan. Penermaan Penermaan merupakan hasl kal antara harga produk dengan jumlah produks. Besarnya jumlah penermaan dalam peneltan n dperoleh dar penjualan 22

kemplang yang terdr dar dua jens kemplang dalam satu bulan d Usaha Kemplang Berkat. Penermaan yang dperoleh Usaha Kemplang Berkat dapat dlhat pada Tabel 2. Tabel 2. Penermaan Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 Produk No. Uraan Kemplang Kemplan Ikan g Ikan Total Sarden Kakap 1. Jumlah 1.350 100 penjualan (kg) 2. Harga 8.500 15.000 3. Penerma an 11.475.00 0 1.500.00 0 12.975.00 0 Penjualan kemplang bervaras tap harnya. Varas n dpengaruh oleh banyaknya permntaan. Penjualan kemplang kan sarden dpengaruh oleh permntaan pedagang pengecer yang mengambl kemplang untuk d jual kepada konsumen. Sedangkan penjualan kemplang kan kakap dpengaruh oleh permntaan konsumen yang datang ke toko untuk membel kemplang. Permntaan akan menngkat pada saat-saat tertentu, msalnya apabla ada konsumen yang akan mengadakan suatu acara. Usaha Kemplang Berkat melakukan pencatatan untuk penjualan kemplang kan sarden. Catatan tersebut sebaga acuan bag usaha dan pedagang pengecer dalam pembayaran. Lan halnya dengan penjualan kemplang kan kakap yang tdak tercatat dengan bak. Karena konsumen langsung membel kemplang kan kakap d toko Usaha Kemplang Berkat. Tdak ddapat data yang past untuk penjualan kemplang kan kakap. Penermaan total per bulan pada Usaha Kemplang Berkat dperoleh dengan menjumlahkan penermaan dar penjualan kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap. Penermaan total yang dapat dperoleh usaha tersebut adalah sebesar Rp 12.975.000,00 per bulan. Pendapatan Pendapatan usaha merupakan selsh antara penermaan terhadap total baya yang dkeluarkan dalam proses produks. Apabla penermaan lebh besar darpada baya total maka dkatakan usaha memperoleh pendapatan. Sebalknya apabla total baya lebh besar dbandngkan penermaan maka usaha menderta kerugan. Pendapatan dar Usaha Kemplang Berkat dapat dlhat pada Tabel 3 sebaga berkut. Tabel 3. Baya dan Pendapatan Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 Produk Uraan Kemplang Ikan Sarden Kemplang Ikan Kakap Total Produks 1.350,00 100,00 (kg) Harga jual 8.500,00 15.000,00 Penermaa n 11.475.000,0 0 1.500.000,00 12.975.000,0 0 (Rp/bulan) Baya Total 10.957.379,2 8 1.038.084,84 11.995.464,1 2 (Rp/bulan) Pendapata 517.620,72 461.915,16 979.535,88 n (Rp/bulan) R/C 1,05 1,44 1,09 Total pendapatan Usaha Kemplang Berkat berdasarkan Tabel 3 adalah Rp 979.535,88 per bulan. 23

Nla R/C menunjukkan bahwa kemplang kan kakap memberkan keuntungan yang lebh besar darpada kemplang kan sarden. Nla R/C kemplang kan kakap adalah 1,44 artnya dar setap Rp 1,00 baya yang dkeluarkan akan dperoleh penermaan sebesar Rp 1,44. sedangkan nla R/C kemplang kan sarden adalah 1,05 artnya dar setap Rp 1,00 rupah baya yang dkeluarkan akan dperoleh penermaan Rp 1,05. Pendapatan kemplang kan sarden lebh besar Rp 55.705,56 per bulan darpada pendapatan kemplang kan kakap. Padahal penjualan kemplang kan sarden lebh banyak darpada penjualan kemplang kan kakap. Artnya kemplang kan kakap lebh menguntungkan. Tetap volume penjualannya tdak banyak, yatu 100 kg per bulan. Volume penjualan tdak banyak dpengaruh oleh permntaan konsumen. Pendapatan total Usaha Kemplang Berkat relatf kecl yatu Rp. 979.535,88 dengan nla R/C 1,09. Usah n dpertahankan karena merupakan usaha turun temurun dan pengusahanya memlk sumber pendapatan lan. Analss Harga Pokok, Ttk Impas (BEP), dan Nla Tambah Harga Pokok Harga pokok merupakan baya yang dkeluarkan untuk memproduks tap unt produk; dapat dkatakan sebaga baya ratarata untuk tap unt yang dproduks. Perhtungan harga pokok pada peneltan n menggunakan metode pembagan. Harga pokok dperoleh dar jumlah total baya produks pada satu satuan waktu tertentu dbag jumlah produk yang dhaslkan pada satuan waktu yang sama. Harga pokok, harga jual dan keuntungan dar tap kemplang per kg pada Usaha Kemplang Berkat dapat dlhat pada Tabel 4 sebaga berkut. Tabel 4. Harga Pokok Kemplang pada Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 Produk No. Uraan Kemplang Ikan Sarden Kemplang Ikan Kakap 1. Baya Total 10.957.379,2 1.038.084,8 8 4 2. Jumlah Produks 1.350,00 100,00 (kg/bln) 3. Harga Pokok 8.116,58 10.380,85 4. Harga Jual 8.500,00 15.000,00 5. Keuntunga n 383,42 4.619,15 Harga pokok kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap adalah Rp 8.116,58 per kg dan Rp 10.380,85 per kg. Perhtungan harga pokok berdasarkan harga pokok proses menunjukkan bahwa harga pokok dar kedua jens kemplang mash berada dbawah harga jualnya yatu Rp 8.500,00 per kg untuk kemplang kan sarden dan Rp 15.000,00 per kg untuk kemplang kan kakap. Artnya, Usaha n menguntungkan. Tetap keuntungan yang dapat dperoleh dar penjualan kemplang kan sarden lebh sedkt jka dbandngkan dengan kemplang kan kakap. Walau demkan, banyaknya jumlah penjualan kut menentukan jumlah keuntungan yang dapat dperoleh. 24

Ttk Impas (BEP) Break Even Pont merupakan suatu analss yang dgunakan untuk mengetahu pada saat kapan suatu usaha mengalam ttk mpas. Pada peneltan n dhtung BEP Mx kedua produk kemplang dar ss unt dan penermaan dalam satu bulan. Hasl perhtungan BEP dapat dlhat pada Tabel 5. Tabel 5. BEP Mx kemplang Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 No. Uraan Nomnal 1. BTpT (Rp/bulan) 723.902,78 2. BV saat BEP (Rp/bulan) 4.790.025,46 3. BT saat BEP (Rp/bulan) (1 + 5.513.928,24 2) 4. Produks Kemplang Sarden 1.350,00 (kg/bulan) 5. Produks Kemplang Kakap 100,00 (kg/bulan) 6. HJ Kemplang Sarden 8.500,00 7. HJ Kemplang Kakap 15.000,00 8. Penjualan Kemplang Sarden 573,70 agar BEP (kg/bulan) 9. Penjualan Kemplang Kakap 42,50 agar BEP (kg/bulan) 10. BEP Mx dalam unt 616,20 (kg/bulan) (8 + 9) 11. Penermaan kemplang Sarden agar BEP (Rp/bulan) 4.876.479,88 (6 x 9) 12. Penermaan kemplang Kakap agar BEP (Rp/bulan) (7 x 10) 637.448,35 13. BEP mx dalam Rupah 5.513.928,24 (Rp/bulan) (11+12) 14. Laba/Rug (13-3) 0 sarden dan kemplang kan kakap menghaslkan penermaan masng-masng sebesar Rp 4.876.479,88 per bulan dan Rp 637.448,35 per bulan. Baya tetap total yang dkeluarkan sebesar Rp 723.902,78 per bulan dan baya varabel total sebesar Rp 4.790.025,46 per bulan. Tngkat penjualan kemplang kan sarden dan kemplang kan kakap masngmasng adalah 1350 kg dan 100 kg per bulan dengan penermaan masng-masng sebesar Rp 11.475.000,00 dan Rp 1.500.000 per bulan. In menunjukkan Usaha Kemplang Berkat berproduks pada poss yang menguntungkan, dmana tngkat penjualan per bulannya melebh ttk mpas. Nla Tambah Nla tambah merupakan penambahan nla suatu produk sebelum dolah, dengan setelah dolah per satuan. Dalam peneltan n nla tambah dhtung untuk mengetahu penambahan nla dar proses pengolahan bahan baku kan dan tapoka menjad kemplang. Nla tambah dketahu dengan melhat selsh antara nla output dan nla nput. Nla tambah dar pengolahan kemplang pada Usaha Kemplang Berkat dapat dlhat pada Tabel 6. Tabel 5 menunjukkan bahwa BEP dar ss unt terjad pada saat penjualan kemplang kan sarden sebanyak 573,70 kg per bulan dengan harga jual Rp 8.500,00 per kg, dan penjualan kemplang kan kakap sebanyak 42,50 kg per bulan dengan harga jual Rp 15.000,00 per kg. BEP dar ss penermaan terjad pada saat penjualan kemplang kan 25

Tabel 6. Nla Tambah Tepung Tapoka, Ikan Sarden dan Ikan Kakap Setelah Dolah Menjad Kemplang pada Usaha Kemplang Berkat, Me 2007 Produk No. Uraan Kemplang Ikan Sarden Kemplan g Ikan Kakap 1. 2. 3. Nla Output 21.428,5 9.514,93 7 Nla Input 14.632,7 8.931,32 4 Nla Tambah (1-2) 583,60 6.795,83 Nla output per kg bahan baku yang dgunakan, dperoleh dengan mengalkan harga jual dengan jumlah kemplang yang dproduks, lalu dbag dengan jumlah bahan baku yang dgunakan. Harga jual kemplang kan sarden sebesar Rp 8.500 per kg dengan jumlah produks sebesar 1.350 kg per bulan. Sedangkan harga jual kemplang kan kakap sebesar Rp 15.000 per kg dengan jumlah produks sebesar 100 kg per bulan. Jumlah kan sarden dan tapoka yang dgunakan dalam proses pembuatan kemplang kan sarden masng-masng sebesar 81 kg dan 1.125 kg per bulan. Sedangkan jumlah kan kakap dan tapoka yang dgunakan dalam proses pembuatan kemplang kan kakap masng-masng sebesar 10 kg dan 60 kg per bulan. Nla nput adalah jumlah baya yang melput baya bahan baku dan bahan penolong (mnyak goreng, garam halus, vetsn, telur ayam, gula, ar) dtambah dengan baya nput lan yatu baya bahan bakar, baya pemasaran, baya tenaga kerja dan baya penyusutan alat per kg bahan baku yang dgunakan. Data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa tap-tap kemplang menghaslkan nla tambah yang postf. Nla tambah kemplang kan sarden sebesar Rp 583,60 per kg, dan nla tambah kemplang kan kakap sebesar Rp 6.795,83 per kg. Kemplang kan kakap menghaslkan nla tambah yang lebh besar dbandngkan dengan kemplang kan sarden. Tnggnya nla tambah pada kemplang kan kakap tersebut karena dar pengolahan 1 kg campuran tepung tapoka dan kan kakap dperoleh 1,43 kg kemplang kan kakap. Dengan harga kemplang kan kakap yang tngg yatu Rp 15.000,00 per kg menyebabkan nla outputnya pun tngg yatu Rp 21.428,57 per kg. Sedangkan rendahnya nla tambah kemplang kan sarden karena dar pengolahan 1 kg campuran tepung tapoka dan kan sarden dperoleh 1,12 kg kemplang kan sarden. Dengan harga kemplang kan sarden yang rendah yatu Rp 8.500,00 per kg menyebabkan nla output yang dhaslkan pun rendah yatu Rp 9.514,93 per kg. Walaupun nla nput kemplang kan kakap lebh besar darpada nla nput kemplang kan sarden, tetap nla outputnya jauh lebh besar. Sehngga nla tambah kemplang kan kakap pun lebh besar darpada nla tambah kemplang kan sarden. 26

Kesmpulan Kesmpulan dar hasl peneltan n adalah: 1. Pendapatan usaha Kemplang Berkat sebesar Rp 979.535, 88 per bulan. 2. Harga pokok kemplang kan sarden Rp 8.116,58 per kg, kemplang kan kakap Rp 10.380,85 per kg. 3. BEP mx dcapa ketka penjualan kemplang kan sarden sebanyak 573,70 kg atau senla Rp 4.876.479,88 per bulan dan penjualan kemplang kan kakap sebanyak 42,50 kg atau senla Rp 637.448,35 per bulan. 4. Nla tambah kemplang kan sarden sebesar Rp 583,60 per kg dan kemplang kan kakap sebesar Rp 6.795,83 per kg. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, I., S. A. Wnarno, M. M. Hakm. 2007. Analss Fnansal dan Strateg Pemasaran Pada Usaha Kemplang Berkat D Kecamatan Seberang Ulu II Palembang. Jurnal Agrbsns dan Industr Pertanan. Volume 5 Eds 1 Jun 2007. Program Pascasarjana Unverstas Srwjaya. Palembang Husn, L dan Lfanth. 1995. Ekonom Produks Pertanan. Fakultas Pertanan Unverstas Srwjaya. Indralaya. Dktat Kulah (Tdak Dpublkaskan). Pemerntah Republk Indonesa. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasonal 2004-2009. Snar Grafka. Jakarta. 27