8.1 Transformasi Linier Umum. Bukan lagi transformasi R n R m, tetapi transformasi linier dari

dokumen-dokumen yang mirip
Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 26

8.3 Inverse Linear Transformations

TRANSFORMASI LINEAR. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear. Dosen Pengampu : Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

Transformasi Linier. Transformasi linier memiliki beberapa fungsi yang perlu dipelajari. Fungsi-fungsi tersebut antara lain :

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Baris Ruang Kolom Ruang Nol TIM KALIN

TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor)

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

Latihan 5: Inner Product Space

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

Aljabar Linear Elementer

SUMMARY ALJABAR LINEAR

ALJABAR LINEAR SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

DIKTAT PERKULIAHAN. EDISI 1 Aljabar Linear dan Matriks

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linier & Matriks

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 7-8

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

BAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

Euclidean n & Vector Spaces. Matrices & Vector Spaces

04-Ruang Vektor dan Subruang

DIKTAT MATA KULIAH ALJABAR LINEAR ELEMENTER (BAGIAN II) DISUSUN OLEH ABDUL JABAR, M.Pd

Kumpulan Soal,,,,,!!!

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

Aljabar Linier. Kuliah

BAB II LANDASAN TEORI

Aljabar Linier & Matriks

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 27

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

MAKALAH BASIS RUANG SOLUSI

BAB 7 TRANSFORMASI LINEAR PADA RUANG VEKTOR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

01-Pengenalan Vektor. Dosen: Anny Yuniarti, M.Comp.Sc Gasal Anny2011 1

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

DIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR. Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang Null (Kernel)

adalah isomorphik dengan im( ), 2) The rank plus nullity Theorem dim(ker ( ) )+dim(im ( )

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Bab 4 RUANG VEKTOR. 4.1 Ruang Vektor

BAB 4 RUANG VEKTOR EUCLID. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

Aljabar Linier. Kuliah 2 30/8/2014 2

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Prof.Dr. Budi Murtiyasa Muhammadiyah University of Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fungsional merupakan salah satu cabang dari kelompok analisis

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

6. TRANSFORMASI LINIER

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

HASIL PRESENTASI ALJABAR LINIER ( SUB RUANG VEKTOR ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pengampu : Darmadi, S,Si, M.

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

Aljabar Linier Elementer

Trihastuti Agustinah

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

BAB 6 RUANG HASIL KALI DALAM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Pertemuan 6 Transformasi Linier

BAB II DASAR DASAR TEORI

Ruang Vektor. Adri Priadana. ilkomadri.com

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability)

Eigen value & Eigen vektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Syarat Perlu dan Cukup Struktur Himpunan Transformasi Linear Membentuk Semigrup Reguler 1

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Transkripsi:

8.1 Transformasi Linier Umum Bukan lagi transformasi R n R m, tetapi transformasi linier dari ruang vektor V vektor W.

Definisi Jika T: V W adalah suatu fungsi dari suatu ruang vektor V ke ruang vektor W, maka T disebut tranformasi linier dari V ke W jika untuk semua vektor u dan v pada V dan semua skalar c: T (u+v) = T (u) + T (v) T (cu) = ct (u)

Transformasi Linier Pada kasus khusus dimana V=W, transformasi liniert:v V disebut operator linier V.

Transformasi Nol Pemetaan T:V W, disebut transformasi nol jika, T (u+v) = 0 T (u) = 0, T (v) = 0 dan T (k u) = 0 Dengan demikian, T (u+v) =T (u) +T (v) dan T (k u) = kt (u)

Operator Identitas Pemetaan I: V V yang didefinisikan oleh I (v) = v disebut operator identitas pada V.

Dilation and Contraction operators Jika V sebarang vektor dan k sebarang skalar, maka fungsi T:V V yang didefinisikan oleh T (v) = k v Dilation/Pelebaran V : k > 1 operator linier pada V Contraction/ Penyempitan V: 0 < k < 1

Proyeksi Orthogonal Jika W adalah sub ruang berdimensi terhingga dari suatu ruang hasil kali dalam V, maka proyeksi orthogonal dari V pada W adalah transformasi yang didefinisikan oleh: T (v ) = projwv

Proyeksi Orthogonal T (v ) = proj w v Jika S = {w 1, w 2,, w r } sebarang basis ortonormal untuk W, maka T (v ) : T (v ) = proj w v = <v,w 1 >w 1 + <v,w 2 >w 2 + +<v,w r >w r Bukti bahwa T adalah suatu transformasi linier diperoleh dari sifatsifat hasil kali dalam, sbb : T (u+v) = <u+v, w 1 >w 1 + <u+v, w 2 >w 2 + +<u+v, w r > w r = <u, w 1 >w 1 + <u, w 2 >w 2 + + <u, w r >w r + <v, w 1 >w 1 + <v, w 2 >w 2 + + <v, w r >w r = T (u) + T (v) Dengan cara yang sama: T (ku) = kt (u)

Computing an Orthogonal Projection Anggap V = R 3 memiliki hasil kali dalam Euclidean. Vektor w 1 = (1,0,0) dan w 2 = (0,1,0) membentuk basis ortonormal bidang xy. Jika v = (x,y,z) adalah sebarang vektor R 3, proyeksi ortogonal dari R 3 pada bidang xy adalah: T (v ) = <v, w 1 >w 1 + <v, w 2 >w 2 = x (1, 0, 0) + y (0, 1, 0) = ( x, y, 0 ) Proyeksi Ortogonal R 3 pada bidang xy

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R n Jika S = {w 1, w 2,, w n } adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor V, dan (v) s = (k 1, k 2,, k n ) adalah vektor koordinat relatif terhadap S dari suatu vektor v dalam V sehingga; v = k 1 w + k 2 w 2 + + k n w n Definisikan T: V R n sebagai fungsi yang memetakan v pada vektor koordinat relatif terhadap S; yaitu, T (v) = (v) s = (k 1, k 2,, k n )

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R n Fungsi T adalah suatu transformasi linier, dimana: u = c 1 w 1 + c 2 w 2 + + c n w n dan v = d 1 w 1 + d 2 w 2 + + d n w n Jadi (u) s = (c 1, c 2,, c n ) dan (v) s = (d 1, d 2,, d n ) Tapi; u+v = (c 1 +d 1 ) w 1 + (c 2 +d 2 ) w 2 + + (c n +d n ) w n k u = (kc 1 ) w 1 +(kc 2 ) w 2 + + (kc n ) w n Sehingga; (u+v) s = (c 1 +d 1, c 2 +d 2, c n +d n ) (k u) s = (kc 1, kc 2,, kc n ) Dengan demikian; (u+v) s = (u) s + (v) s dan (k u) s = k (u) s

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R n Dengan demikian; (u+v) s = (u) s + (v) s dan (k u) s = k (u) s Jika persamaan dalam bentuk T, maka: T (u+v) = T (u) + T (v) and T (k u) = kt (u) Yang menunjukkan bahwa T adalah suatu transformasi linier. REMARK. Penulisan dalam bentuk matriks: [u+v] = [u] s +[v] s and [k u] s = k [u] s

Contoh : Transformasi linier p n ke p n+1 Jika p = p(x) = C 0 X + C 1 X 2 + + C n X n+1 adalah polinom dalam P n, maka fungsi T: P n P n+1 : T (p) = T (p(x)) = xp(x)= C 0 X + C 1 X 2 + + C n X n+1 Fungsi T adalah suatu transformasi linier, dimana untuk skalar k dan sebarang polinom p 1 dan p 2 dalam P n T (p 1 +p 2 ) = T (p 1 (x) + p 2 (x)) = x (p 1 (x)+p 2 (x)) = x p 1 (x) + x p 2 (x) = T (p 1 ) +T (p 2 ) dan T (k p) = T (k p(x)) = x (k p(x))= k (x p(x))= k T(p)

Operator Linier dalam P n Jika p = p(x) = c 0 X + c 1 X 2 + + c n X n+1 adalah polinom dalam P n, dan anggap a dan b sebarang skalar. Fungsi T didefinisikan sbb: T (p) = T(p(x)) = p (ax+b) = c 0 + c 1 (ax+b) + + c n (ax+b) n adalah suatu operator linier. Contoh, jika ax+b = 3x 5, maka T: P 2 P 2 akan menjadi operator linier sbb: T (c 0 + c 1 x+ c 2 x 2 ) = c 0 + c 1 (3x-5) + c 2 (3x-5) 2

A Linear Transformation Using an Inner Product Jika V adalah suatu hasil kali dalam dan v 0 adalah sebarang vektor tetap pada V. Anggap T:V R adalah transformasi yang memetakan suatu vektor v ke hasil kali dalamnya dengan v 0 ; yaitu, T (v) = <v, v 0 > Dari sifat-sifat suatu hasil kali dalam: T (u+v) = <u+v, v 0 >= <u, v 0 > + <v, v 0 > dan T (k u) = <k u, v 0 > = k <u, v 0 > = kt (u) Sehingga T adalah suatu transformasi linear..

Sifat-sifat Transformasi Linear Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka untuk sebarang vektor v 1 dan v 2 dalam V dan sebarang skalars c 1 dan c 2, kita dapatkan: T (c 1 v 1 + c 2 v 2 ) = T (c 1 v 1 ) + T (c 2 v 2 ) = c 1 T (v 1 ) + c 2 T (v 2 ) Dan secara lebih umum v 1, v 2,, v n adalah vektor-vektor pada V dan c 1, c 2,, c n adalah skalar, maka: T (c 1 v 1 + c 2 v 2 + + c n v n ) = c 1 T (v 1 ) + c 2 T ( v 2 ) + + c n T ( v n ) 1 ) 1 ) transformasi linear mempertahankan kombinasi linear.

Tiga Sifat Dasar Transformasi Linear Theorem 8.1.1 Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka: (a) T (0) = 0 (b) T (-v ) = -T (v ) untuk semua v dalam V (c) T (v-w ) = T (v ) - T (w) untuk semua v dan w dalam V Proof. (a) Let v be any vector in V. Since v=0, we have T (0)=T (0v)=0T (v)=0 (b) T (-v) = T ((-1)v) = (-1)T (v)=-t (v) (c) v-w=v+(-1)w; thus, T (v-w)= T (v + (-1)w) = T (v) + (-1)T (w) = T (v) -T (w)

Mencari Transformasi Linear dari Bayangan Vektor Basis Jika T:V W adalah suatu transformasi linear dan {v 1, v 2,, v n } adalah sebarang basis untuk V, maka bayangan T (v) dari sebarang vektor v pada V dapat dihitung dari bayangan: T (v 1 ), T (v 2 ),, T (v n ) dari vektor-vektor basis. Nyatakan v sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basis; v = c 1 v 1 + c 2 v 2 + + c n v n Gunakan rumus (1) untuk menulis: T (v) = c 1 T (v 1 ) + c 2 T (v 2 ) + + c n T (v n ) Suatu transformasi linear secara lengkap ditentukan oleh bayangan sebarang vektor-vektor basis. T (c 1 v 1 + c 2 v 2 + + c n v n ) = c 1 T (v 1 ) + c 2 T ( v 2 ) + + c n T ( v n )

Computing with Images of Basis Vectors Contoh: Tinjau basis S = {v 1, v 2, v 3 } untuk R 3, dimana v 1 = (1,1,1), v 2 =(1,1,0), dan v 3 = (1,0,0). Anggap T: R 3 R 2 adalah transformasi linear sedemikian sehingga: T (v 1 )=(1,0), T (v 2 )=(2,-1), T (v 3 )=(4,3) Carilah rumus untuk T (x 1, x 2, x 3 ); kemudian gunakan untuk menghitung T (2,-3,5).

Computing with Images of Basis Vectors Jawab: Nyatakan x = (x 1, x 2, x 3 ) sebagai kombinasi linear v 1 =(1,1,1), v 2 =(1,1,0), and v 3 = (1,0,0). (x 1, x 2, x 3 ) = c 1 (1,1,1) + c 2 (1,1,0) + c 3 (1,0,0) Dengan menyamakan komponen yang bersepadanan: c 1 + c 2 + c 3 = x 1 c 1 + c 2 = x 2 c 1 = x 3 c 1 = x 3, c 2 = x 2 - x 3, c 3 = x 1 - x 2

c 1 = x 3, c 2 = x 2 - x 3, c 3 = x 1 - x 2, sehingga Kombinasi Liner: (x 1, x 2, x 3 ) = x 3 (1,1,1) + (x 2 - x 3 ) (1,1,0) + (x 1 - x 2 ) (1,0,0) = x 3 v 1 + (x 2 - x 3 ) v 2 + (x 1 - x 2 ) v 3 Jadi transformasi linear: T (x 1, x 2, x 3 ) = x 3 T (v 1 ) + (x 2 - x 3 ) T (v 2 ) + (x 1 - x 2 ) T (v 3 ) = x 3 (1,0) + (x 2 - x 3 ) (2,-1) + (x 1 - x 2 ) (4,3) = (4x 1-2x 2 -x 3, 3x 1-4x 2 +x 3 ) Dari rumus ini kita dapatkan T (2, -3, 5 ) =(9,23)

Komposisi T 2 dengan T 1 Jika T 1 :U V dan T 2 :V W adalah transformasi linear, komposisi T 2 dan T 1, dinotasikan T 2 ot 1 (baca T 2 circle T 1 ), adalah fungsi yang didefinisikan oleh rumus (T 2 ot 1 )(u) = T 2 (T 1 (u)) (2) dimana u adalah vektor dalam U

Theorem 8.1.2 Jika T 1 :U V dan T 2 :V W adalah transformasi linear maka (T 2 o T 1 ):U W juga merupakan transformasi linear. Proof. If u and v are vectors in U and c is a scalar, then it follows from (2) and the linearity of T 1 andt 2 that (T 2 ot 1 )(u+v) = T 2 (T 1 (u+v)) = T 2 (T 1 (u)+t 1 (v)) = T 2 (T 1 (u)) + T 2 (T 1 (v)) = (T 2 ot 1 )(u) + (T 2 ot 1 )(v) and (T 2 ot 1 )(c u) = T 2 (T 1 (c u)) = T 2 (ct 1 (u)) = ct 2 (T 1 (u)) = c (T 2 ot 1 )(u) Thus, T 2 ot 1 satisfies the two requirements of a linear transformation.

Composition with the Identify Operator Jika T:V V adalah sebarang operator linear dan jika I:V V adalah operator identitas, maka untuk semua vektor v pada V kita dapatkan: (T o I )(v) = T (I (v)) = T (v) (I ot )(v) = I (T (v)) = T (v) Kita dapatkan bahwa T o I dan I ot sama dengan T ; T o I =T and I ot = T (3)

Contoh

T 3 o T 2 ot 1 Dapat disimpulkan bahwa komposisi bisa didefinisikan untuk lebih dari dua transformasi linear. Misalnya: T 1 : U V and T 2 : V W,dan T 3 : W Y adalah transformasi linear, maka komposisi T 3 o T 2 ot 1 didefinisikan oleh: (4)

Contoh Anggap T 1 : P 1 P 1 dan T 2 : P 2 P 2 adalah transformasi linear yang diberikan oleh rumus T 1 (p(x)) = xp(x) dan T 2 (p(x)) = p (2x+4) Komposisi (T 2 T 1 ): P 1 P 2 diberikan oleh rumus: (T 2 T 1 )(p(x)) = (T 2 )(T 1 (p(x))) = T 2 (xp(x)) = (2x+4)p (2x+4)

8.2 Kernel And Range

Definisi ker(t ): the kernel of T Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka himpunan vektor pada V yang dipetakan T ke 0 disebut kernel dari T R (T ): the range of T Jika T:V W adalah suatu transformasi linear maka himpunan semua vektor pada W yang merupakan bayangan dibawah T yang paling tidak merupakan satu vektor pada V disebut daerah hasil dari T dinyatakan R(T).

Kernel and Range of a Matrix Transformation Jika T A :R n R m adalah perkalian matriks A, m n, maka the kernel of T A nullspace of A the range of T A column space of A

Kernel and Range of the Zero Transformation Anggap T:V W adalah transformasi nol. Karena T memetakan setiap vektor pada V ke 0 ker(t ) = V. Apabila 0 adalah satu-satunya bayangan di bawah T dari vektor-vektor pada V, R (T ) = {0}.

Kernel and Range of the Identity Operator Jika I:V V adalah operator identitas. Dimana I (v) = v untuk semua vektor pada V, setiap vektor pada V adalah bayangan dari suatu vektor, yaitu vektor itu sendiri, R(I ) = V. Karena satu-satunya vektor yang dipetakan I ke 0 adalah 0, ker(i ) = {0}.

Theorem 8.2.1 Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka (a) The kernel of T is a subspace of V. (b) The range of T is a subspace of W. Proof (a). Let v 1 and v 2 be vectors in ker(t ), and let k be any scalar. Then T (v 1 + v 2 ) = T (v 1 ) + T (v 2 ) = 0+0 = 0 so that v 1 + v 2 is in ker(t ). Also, T (k v 1 ) = kt (v 1 ) = k 0 = 0 so that k v 1 is in ker(t ). Proof (b). Let w 1 and w 2 be vectors in the range of T, and let k be any scalar. There are vectors a 1 and a 2 in V such that T (a 1 ) = w 1 and T(a 2 ) = w 2. Let a = a 1 + a 2 and b = k a 1. Then T (a) = T (a 1 + a 2 ) = T (a 1 ) + T (a 2 ) = w 1 + w 2 and T (b) = T (k a 1 ) = kt (a 1 ) = k w 1

Peringkat dan Kekosongan Transformasi Linear rank (T): peringkat T Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T disebut peringkat dari T rank(t). nullity (T): the nullity of T Dimensi kernel disebut kekosongan dari T nullity (T).

Theorem 8.2.2 Jika A adalah suatu matriks mxn dan T A :R n R m adalah perkalian dengan A, maka nullity (T A ) = nullity (A ) rank (T A ) = rank (A )

Teorema Dimensi untuk Transformasi Linear Theorem 8.2.3 Jika T:V W adalah suatu transformasi linear dari suatu ruang vektor V berdimensi n ke suatu ruang vektor W, maka rank (T ) + nullity (T ) = n Transformasi linear peringkat ditambah kekosongan sama dengan dimensi daerah asal.

Contoh Jika T A :R 6 R 4 dikalikan oleh A= 1 2 0 4 5 3 7 2 0 1 2 5 2 4 6 4 9 2 4 4 3 4 1 7 Cari peringkat dan kekosongan T A

Cari peringkat dan kekosongan dari matriks A sbb: Bentuk baris-eselon tereduksi A: Ada 2 baris tak-nol atau ada dua utama 1, maka; Ruang baris dan ruang kolom berdimensi 2, sehingga rank(a) = 2

Untuk mencari kekosongan dari A, cari dimensi ruang penyelesaian dari sistem liner homogen Ax = 0 Ruang Null Empat vektor membentuk suatu basis untuk ruang penyelesaian, sehingga; kekosongan(a) = 4

rank(a) = 2 rank(t A ) =2 kekosongan(a) = 4 kekosongan (T A ) = 4

rank (T): peringkat T Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T disebut peringkat dari T rank(t). nullity (T): the nullity of T Dimensi kernel disebut kekosongan dari T nullity (T). Jika A adakah suatu matriks mxn dan T A :R n R m adalah perkalian dengan A, maka nullity (T A ) = nullity (A ) Kernel T A rank (T A ) = rank (A ) rank T A