DAILY REPORT 03 September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 04 September 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 16 September 2015

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

DAILY REPORT 05 October 2016

DAILY REPORT 30 Juli 2015

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

Market outlook. Total Score Accuracy Stock Shoot Ticker Call Point Potential Open Close Score

DAILY REPORT 09 January 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 23 September 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 03 Juni 2016

DAILY REPORT 02 February 2017

DAILY REPORT 26 Maret 2015

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 18 Mei 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 15 August 2014

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 02 September 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

WEEKLY REPORT 03 October 2016

DAILY REPORT 03 Mei 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 25 October 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 0 NEWS HEADLINES Kontrak baru PTPP mencapai 58% dari target akhir tahun JSMR pertahankan capex ADRO bukukan laba inti US$148 juta Rights issue HMSP dan RIMO tetap berjalan SIDO akan buyback saham Rp198 miliar Felda pertimbangkan revisi kesepakatan pembelian saham BWPT GIAA gandeng pariwisata luar negeri, tingkatkan penumpang asing GIAA targetkan 1,6 juta tiket per tahun terjual melalui gerai Indomaret Anak usaha TLKM fasilitasi ICT penjualan tiket GIAA di Indomaret Proyek infrastruktur akan dukung kinerja KRAS BRNA batal rights issue di 2015, kaji private placement SMBR pasok listrik ke PLN RUPSLB SRIL setujui surat utang baru USD 420 juta DSCC RUPSLB DSNG setujui stock split 1 : 5 DSNG tahan belanja modal 2025 jadi USD 40-50 juta DSNG turunkan target penambahan areal sawit tertanam DSNG bangun PKS kedelapan Samsung Asset minati SRIL SOCI serap capex US$40 juta Laba bersih IGAR turun 13,79% CTRA revisi target marketing sales menjadi Rp9,4 triliun LPGI pacu bisnis di semester II/2015 BMRI bersama IFC bentuk joint venture financing BBTN klaim belum kena dampak gejolak ekonomi nasional Pemerintah segera terbitkan 4 paket kebijakan ekonomi JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara tekanis IHSG terkonfirmasikan positif pada pekan ini terlihat dari sinyalemen Support Level candle. Selain itu, 4362/4323/4295 dari beberapa indikator teknikal lainnya baik Resistance dari leading Level indicator 4429/4457/4496 maupun lagging indicator juga telah mengkonfirmasikan Major Trend positif bagi Down pergerakan IHSG. Hal tersebut terindikasi Minor Trend pada MACD dan stochastics Down menunjukan sinyal trend up. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4401.293-11.166 5,476.74 4,675.84 LQ-45 746.105-2.872 1,234.12 3,293.47 MARKET REVIEW Gerakan IHSG masih dipengaruhi efek global maupun sentimen positif dari data ekonomi domestik. Adapun, IHSG ditutup pada level 4.401,29 pada Rabu (02/09) atau melemah 0,25% dengan net sell investor asing mencapai Rp553 miliar. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini, Indonesia dinilai dalam persiapan yang sangat baik dibanding sebelumnya. Namun, dia mengingatkan kewaspadaan lebih terhadap perlambatan di China, mengingat Indonesia sangat bergantung pada perdagangan komoditas. Penilaian itu ditegaskan Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarge. Menurutnya, Indonesia memiliki "alat yang tepat untuk bereaksi" terhadap gejolak ekonomi global, karena posisi keuangan negara yang memadai dan defisit yang relatif kecil. Saat ini, Indonesia berada dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan negara ekonomi berkembang (emerging markets) lainnya di tengah badai ekonomi saat ini. Indonesia, tambahnya, sangat berbeda dibandingkan dengan situasi 20 tahun lalu. Antara lain memiliki perisai yang lebih kuat, cadangan yang lebih besar, kerangka ekonomi yang terbingkai secara hukum, keuangan publik yang lebih baik, dan kemampuan mengambil langkah-langkah yang tepat pada waktu yang juga tepat. Namun, negara-negara berkembang seperti Indonesia perlu waspada untuk menangani potensi pengaruh perlambatan dan pengetatan kondisi keuangan global, khususnya di China. Mengingat, Indonesia sangat bergantung pada perdagangan komoditas. Dari global, bursa Wall Street kembali ditutup di teritori merah Selasa (01/09), yang masih disebabkan oleh data PMI China yang menunjukkan kontraksi. Dari regional, gejolak di bursa Jepang berlanjut pada Rabu (02/09). Volatilitas saham naik ke level tertinggi 4 tahun. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,39% ke level 18.095,4 setelah berfluktuasi tajam antara pelemahan hingga 1,7% dan kenaikan hingga 1,66%. Sentimen yang berpengaruh pada pasar global hari ini antara lain adalah koreksi tajam di bursa Wall Street, penurunan kinerja manufaktur China, dan spekulasi waktu penaikan suku bunga acuan The Fed. Selain itu, pelemahan juga terjadi pada indeks Shanghai Composite dan Hang Seng yang masihmasing melemah 0,20% dan 1,18%. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif melemah mengikuti pergerakan pasar bursa dunia. MARKET VIEW Sebanyak sembilan broker di bursa Cina berjanji untuk menyuntikan dana tambahan senilai lebih dari 30 miliar yuan untuk membeli saham, Broker-broker termasuk Guotai Junan Securities Co, Changjiang Securities dan Pacific Securities mengatakan bahwa akan naikan nilai dana investasi ekuitas hingga 20% dari aktiva bersihnya,atau naik dari 15% pada saat ini. Sebelumnya Pemarintah Cina menyerukan agar lembaga keuangan untuk mendukung pasar saham yang sedang goyah, Seruan ini bertujuan untuk membantu pasar saham dan ekonomi dalam jangka panjang. Pengumuman tersebut mengikuti pernyataan bersama yang di keluarkan oleh lembaga-lembaga utama Cina yang berwenang mengawasi pasar keuangan yang mendorong perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk merjer, tawarkan dividen uang tunai, dan membeli saham kembali untuk mendukung pasar. Langkah yang akan dilakukan sejumlah broker di Cina diperkirakan dapat mengurangi gejolak yang terjadi di bursa negara ini, termasuk bisa mengurangi tekanan yang terjadi atas saham-saham dibursa global. Penurunan harga saham di bursa Cina akibat perlambatan ekonomi yang telah menyulut kepanikan kalangan pelaku pasar internasional. Imbasnya pun telah memicu kejatuhan sejumlah indeks bursa saham utama dunia, dampaknya juga teraskan di pasar saham Indonesia, gejolak pasar global membuat IHSG merana. Dikhawatirkan bahwa perlambatan ekonomi Cina ini dapat mengancam pertumbuhan ekonomi global. Menurut kepala International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, laju pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan lebih lemah dari ekspektasi sebelumnya. Akibat melambatnya pemulihan di sejumlah negara maju, bahkan perlambatan pada negara-negara berkembang. Lebih lanjut Lagarde memperingatkan negara berkembang seperti Indonesia yang rentan terhadap dampak perlambatan Cina, mengetatnya kondisi keuangan global, dan prospek kenaikan suku bunga AS. Kendati demikian, Indonesia dinilai oleh IMF ini dalam persiapan yang sangat baik dibanding sebelumnya dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini, IMF memperkirakan laju pertumbuhan global pada 3.3% tahun ini, sedikit lebih rendah dari 3.4% di tahun lalu. Sedangkan dari dalam negeri, Presiden Jokowi menegaskan perlunya deregulasi besarbesaran dan pembuatan regulasi yang baru, demi menciptakan iklim perekonomian yang baik dalam waktu secepatnya. Rencana buyback oleh broker Cina serta pernyataan positif Large terhadap Indonesia, bisa mendatangkan sentimen positif bagi IHSG hari ini yang beperluang naik.. 1

Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatat kontrak baru sebesar Rp15,7 triliun hingga minggu ketiga Agustus 2015 atau mencapai 58% dari target kontrak baru tahun ini. Total order book sampai periode ini mencapai Rp44,7 triliun termasuk carry over sebesar Rp29 triliun. Bisnis engineering, procurement and construction (EPC) memberi kontribusi cukup besar bagi perolehan kontrak baru perseroan. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Jasa Marga (JSMR) mempertahankan belanja modal sebesar Rp3,85 triliun tahun ini. Perseroan optimis dapat mencapai target belanja modal tersebut. Sampai semseter I/2015, perseroan telah menyerap belanja modal sekitar Rp1,2 triliun. Adaro Energy (ADRO) membukukan laba inti sebesar US$148 juta sepanjang semester I/2015, turun 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$209 juta. Penurunan kinerja terjadi ditengah kondisi pasar batu bara yang mengalami perlambatan. Pencapaian laba inti perseroan merepresentasikan kualitas dari laba perseroan setelah pajak pendapatan, tidak termasuk komponen akuntansi non-operasional. Sementara laba bersih setelah pajak mengalami penuruan 31% menjadi US$119 juta pada semester I/2015 dari periode yang sama tahun lalu US$171 juta. HM Sampoerna (HMSP) dan Rimo International Lestari (RIMO) tetap akan melangsungkan penawaran umum terbatas saham (rights issue) senilai total Rp34,8 triliun meski pasar terus bergejolak. HMSP menargetkan perolehan dana sebesar Rp26,7 triliun, sedangkan RIMO senilai Rp8,1 triliun. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan membeli kembali (buyback) 2,2% saham senilai maksimum Rp198 miliar. Rencana pembelian kembali saham akan dilakukan mulai 1 September hingga 30 November 2015. Dana buyback akan diambil dari kas internal perseroan yang saat ini sebesar Rp824,51 miliar. Felda Global Ventures Bhd (FGV) sedang mempertimbangkan untuk merevisi kesepakatan senilai US$680 juta pembelian saham Eagle High Plantations (BWPT). Felda dan BWPT telah mencapai kesepakatan awal pada Juni lalu dan mengatakan akan mengumumkan kesepakatan final di pertengahan Agustus, namun akhirnya diperpanjang hingga 31 Oktober. Harga saham BWPT sudah jatuh 42% sejak kesepakatan awal diumumkan Felda Global Ventures Holding Bhd mengkaji penurunan nilai akuisisi 37% saham Eagle High Plantations (BWPT) sebesar US$680 juta. Batas waktu transaksi tersebut telah diperpanjang menjadi 31 Oktober dari rencana awal pada Agustus 2015. Felda kemungkinan meminta harga yang lebih rendah selama proses due diligence dengan pemegang saham BWPT Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Dharma Satya Nusantara (DSNG) menyetujui pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:5. Tujuan stock split adalah agar harga saham DSNG dapat terjangkau oleh investor publik. Setelah stock split, saham beredar DSNG di pasar akan bertambah di pasar sehingga diharapkan perdagangan saham DSNG bisa lebih likuid dan jumlah investor publik bertambah. DSNG juga berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-hmetd) atau private placement yang telah disetujui dalam RUPSLB Maret 2015. Nantinya pelaksanaan private placement DSNG akan menyesuaikan nilai saham pasca stock split. Sebelumnya DSNG berencana menerbitkan 168 juta saham atau 7,93% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Sementara dana yang ditargetkan dari private placement adalah Rp 681,24 miliar. Pelaksanaan private placement menunggu kondisi pasar membaik.. Dharma Satya Nusantara (DSNG) menahan belanja modal karena kondisi komoditas kelapa sawit lesu. Pada awal tahun, manajemen DSNG menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sekitar USD 70 juta - USD 80 juta. Namun serapan capex tersebut turun dari rencana awal menjadi USD 40 juta - USD 50 juta di tahun 2015. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. DSNG menargetkan pertumbuhan kinerja tahun 2015 sekitar 10% - 20%. Sementara pendapatan ditargetkan di kisaran Rp 5,37 triliun - Rp 5,86 triliun. Dharma Satya Nusantara (DSNG) menurunkan target penambahan areal tertanam menjadi di bawah 8.000 ha tahun ini. Penurunan target dipicu berlanjutnya penurunan harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) di pasar global. Perseroan awalnya menargetkan penambahan areal tertanam baru seluas 8.000-100 ha. Dharma Satya Nusantara (DSNG) akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) kedelapan pada pertengahan tahun depan dengan nilai investasi US$18 juta. Pembangunan pabrik tersebut dibutuhkan mengingat jumlah tanaman menghasilkan perseroan yang terus mengalami peningkatan. Perseroan telah memulai pengembangan PKS ketujuh pada pertengahan tahun ini dengan kapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Pabrik tersebut diperkirakan bisa beroperasi secara komersial pada akhir 2016. Champion Pacific Indonesia (IGAR) membukukan laba Rp16,07 miliar pada semester I/2015, turun 13,79% dari periode yang sama tahun lalu akibat kenaikan beban pokiok penjualan. Pendapatan perseroan pada semester pertama tahun ini hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,6% menjadi Rp369,33 miliar. Sementara beban pokok penjualan naik 1,78% menjadi Rp313,82 miliar. Semen Baturaja (SMBR) telah penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penyaluran dan penjualan tenaga listrik sebesar 150 kv (kilo Volt) dan kapasitas daya sebesar 45 MVA. Dengan ditandatanganinya kerja sama dengan PLN ini, Pabrik Baturaja II yang saat ini sedang dibangun telah mendapatkan kepastian pasokan listrik. Krakatau Steel (KRAS) terus berupaya memperkuat fundamental di tengah kondisi harga baja dunia yang terus menurun, depresiasi Rupiah, dan pelemahan pasar domestik. Perseroan optimis proyek-proyek pembangunan infrastruktur pemerintah senilai Rp290 triliun dapat memperkuat kinerja pada masa mendatang. Dari proyek infrastruktur tersebut, sebanyak 15% atau setara Rp43,5 triliun, diantaranya berupa komponen besi dan baja. Berlina (BRNA) mengurungkan niatnya untuk menerbitkan saham baru (rights issue) pada tahun 2015 dengan target dana sebesar Rp 149,93 miliar untuk mendanai project Rp 130 miliar, karena kondisi perekonomian yang belum stabil. Saat ini perseroan tengah mengkaji untuk melaksanakan private placement yang rencananya akan dilakukan pada kuartal IV 2015. Dana hasil private placement nantinya akan dipakai untuk mendanai sebagian dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015 yang sebesar Rp 90-100 miliar. Hingga Juni 2015 dana capex sudah terserap Rp 46 miliar. Pendanaan capex sekitar 70% diharapkan dari pinjaman perbankan atau leasing, sedangkan 30% berasal dari private placement atau kas internal Perseroan. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Sri Rejeki Isman (SRIL) menyetujui pengajuan surat utang baru Diamond Solo Convention Center sebesar USD 420 juta. Selain untuk refinancing surat hutang lama sebesar USD 270 juta, dana tersebut nantinya juga akan digunakan untuk power plant, penambahan modal kerja serta keperluan umum pendanaan perusahaan. 2

Samsung Asset Management berencana membeli saham Sri Rejeki Isman (SRIL) jika terjadi penurunan nilai akibat turunnya harga saham. Samsung memandang bahwa outlook SRIL terlihat cemerlang karena kapasitas produksi berkembang dan didukung efisiensi biaya. Lotte Chemical Titan (FPNI) melakukan penegasan kembali terhadap perjanjian jasa tertanggal 1 September 2014 antara PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) dan PT Lotte Data Communication Indonesia (LDCI). Perubahan perjanjian itu mengenai jangka waktu perjanjian yakni sejak 31 Agustus 2014 dan berlaku terus hingga diakhiri kedua belah pihak secara tertulis serta perubahan perjanjian yang dibuat menjadi dua bahasa yakni Inggris dan Indonesia. Tanah Laut (INDX) mengumumkan kontrak antara Radikal Rancak Sdn Bhd (RRSB) selaku entitas anak perseroan yang berkedudukan di Malaysia dengan dua perusahaan telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi sejak 31 Agustus 2015. Dampaknya bagi perseroan yakni menyebabkan secara konsolidasi pendapatan perseroan akan turun disamping kehilangan management fee dan juga kemungkinan tidak adanya pembayaran dividen dari RRSB hingga mendapatkan kontrak baru. Panorama Sentrawisata (PANR) menargetkan pertumbuhan pendapatan 2015 sebesar 10%-15% meski ekonomi sedang lesu. Perseroan optimis bahwa saat ini merupakan peluang untuk perseroan untuk lebih kreatif dalam mempertajam strategi bisnis. Dengan melemahnya rupiah perseroan juga melihat peluang menguntungkan untuk meningkatkan pendapatan perseroan. Ciputra Development (CTRA) menurunkan target pendapatan prapenjualan (marketing sales) tahun ini sbeesar 13,7% dari Rp10,9 triliun menjadi Rp9,4 triliun. Penurunan target tersebut dilakukan karena melihat realisasi penjualan yang masih rendah hingga saat ini, yakni Rp4,5 triliun hingga Juli 2015 atau hanya mencapai 50% dari target sepanjang tahun. Soechi Lines (SOCI) telah merealisasikan belanja modal sebesar US$40 juta hingga saat ini, lebih dari separuh anggaran capex 2015 yang berkisar US$60-US$70 juta. Belanja modal yang telah terserap tersebut digunakan untuk membeli empat kapal dan pengembangan galangan kapal. Sebesar US$30 juta digunakan untuk kapal dan US$10 juta untuk galangan kapal. Garuda Indonesia (GIAA) akan menggandeng sejumlah badan pariwisata di luar negeri menyambut pembebasan visa 47 negara yang akan berlaku pada Oktober, untuk meningkatkan jumlah penumpang asing ke Indonesia. GIAA juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, terutama Jawa Barat, Bali, Lombok dan Sulawesi Tenggara untuk mempromosikan pariwisata yang bisa mendongkrak jumlah penumpang. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan sekitar 1,6 juta tiket terjual dalam setahun melalui gerai minimarket Indomaret di seluruh Indonesia. Perseroan menargetkan sedikitnya bisa meraih 20% transaksi dari sekitar 11.400 gerai Indomaret di seluruh Indonesia. Umumnya tiket yang dijual di Indomaret adalah tiket untuk tujuan yang tidak terlalu jauh atau "small ticket size" dengan kisaran harga Rp 4000 Rp 5000. Meskipun saat ini transaksi melalui "online" masih di kisaran 28%, tapi perseroan yakin Indomaret dengan jaringan luas bisa meningkatkan jumlah dan nilai transaksi pembelian tiket tersebut. Garuda Indonesia bersama Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan Indomaret melakukan kerja sama menyediakan layanan pembelian tiket di seluruh gerai Indomaret. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya yaitu PT Finnet, memfasilitasi pembayaran pembelian tiket Garuda Indonesia (GIAA) melalui 11.400 gerai Indomaret di seluruh Indonesia. Kerja sama ini merupakan sinergi kompetensi dari ketiga pihak, yaitu Telkom menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT), Indomaret menjadi "chanel" pembayaran tiket, sedangkan Garuda merupakan perusahaan jasa transportasi. Lippo General Insurance (LPGI) optimis kinerja bisa berpotensi tumbuh di atas industri pada semester II/2105 dengan didukung peningkatan sejumlah layanan. Melalui strategi tersebut, perseroan yakin mampu mencatatkan pertumbuhan lebih dari 20% pada semester II/2015. Bank Mandiri (BMRI) bersama dengan International Finance Corporation (IFC) akan menbiayai proyek-proyek infrastruktur dengan melakukan joint venture financing. Melalui kerja sama tersebut BMRI dapat memiliki akses pada pendanaan global serta pengetahuan dalam pembiayaan dari IFC. Saat ini pembiayaan infrastruktur BMRI telah mencapai Rp38.2 triliun, untuk ke depan dengan kerja sama ini perseroan berharap dapat meningkatkan pembiayaan sektor tersebut. Bank Mandiri (BMRI) sedang mempertimbangkan untuk melakukan aksi pembelian kembali (buyback) sahamnya. Nantinya, saham tersebut diperuntukkan sebagai bonus karyawannya. Saham yang dimiliki perseroan sudah mencapai 40%. Oleh sebab itu, sesuai aturan Bank Indonesia (BI), pihak Mandiri sudah tidak dapat lagi membeli sahamnya untuk perusahaan. Bank Tabungan Negara (BBTN) menyatakan belum terkena dampak langsung dari gejolak perekonomian nasional yang sedang terpuruk saat ini. Perseroan tidak terlalu cemas karena BTN merupakan perbankan yang fokus pada pembiayaan perumahan. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang selalu dibutuhkan mengingat potensi daya beli kelas menengah yang tumbuh. Permintaan kredit sebagian besar berasal dari pegawai negeri. Berikutnya dari pekerja swasta, dan wirausaha. Dengan adanya pelemahan ekonomi, BBTN lebih mengantisipasi pada permintaan kredit yang datang dari pekerja yang pendapatannya berpotensi terkena imbas dari gejolak ekonomi. Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menunda rencana penerbitan sekuritisasi aset kredit KPR yang semula dijadwalkan pada semester II-2015. Hal tersebut dikarenakan melambatnya pertumbuhan penyaluran kredit perseroan yang awalnya ditargetkan dapat mencapai 19% dan kini direvisi menjadi 16%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan paket kebijakan yang segera diterbitkan pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi saat ini akan terdiri dari 4 kelompok. Empat kelompok paket kebijakan tersebut terkait fiskal dan keuangan, deregulasi peraturan terkait investasi dalam sektor industri dan perdagangan, insentif untuk percepatan pembangunan smelter serta penanganan masalah pangan. Paket kebijakan yang terkait fiskal dan keuangan terdiri dari sekitar enam atau tujuh poin yang diantaranya memuat aturan mengenai kepemilikan asing di sektor properti hingga pengaturan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio). Penerbitan kebijakan deregulasi peraturan adalah untuk mereview peraturan yang selama ini masih menghambat investasi dalam bidang industri dan perdagangan, termasuk sektor energi. Managing Director International Moneter Fund (IMF), Christine Medeleine Odette Lagarde, menilai posisi makro ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan posisi pada 15 tahun lalu. Persoalan perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di negaranegara lain di dunia internasional, termasuk di Tiongkok. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 46.00-0.25 TLKM (US) 40 13,974-237 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.64-1 ANTM (GR) 2 364 0 Gold (US$)/Ounce 1132.76-1.32 Nickel (US$)/MT 9870 110 Tin (US$)/MT 15225.00 545.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 59.65-2.75 Coal (RB) (US$)/MT* 54.05-9.31 CPO (ROTH) (US$)/MT 585.00-0 CPO (MYR)/MT 1894.50 88.50 Rubber (MYR/Kg) 673.00-6.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 804.50 1.53 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16351.38 1.82-8.26 14.87 13.63 2.78 2.61 4,950.5 USA NASDAQ COMPOSITE 4749.98 2.46 0.29 20.69 18.14 3.21 2.99 7,490.2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6083.31 0.41-7.35 14.87 13.48 1.70 1.64 1,490.5 CHINA SHANGHAI SE A SH 3311.43-0.20-2.30 13.33 11.82 1.61 1.46 4,078.5 CHINA SHENZHEN SE A SH 1750.57-1.98 18.41 25.15 19.72 2.98 2.65 2,589.5 HONG KONG HANG SENG INDEX 20934.94-1.18-11.31 10.40 9.61 1.10 1.03 1,680.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4401.29-0.25-15.80 14.50 12.40 2.23 1.99 298.4 JAPAN NIKKEI 225 18440.59 1.94 5.70 17.36 15.77 1.58 1.47 2,771.7 MALAYSIA KLCI 1590.19-1.18-9.71 15.31 13.96 1.72 1.62 221.8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2878.13-0.16-14.47 12.33 11.37 1.07 1.02 335.0 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14,137.00 39.00 1000 IDR/ USD 7-002 EUR/IDR 15,846.16-101.05 EUR / USD 1.12-018 JPY/IDR 117.23-0.77 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,971.15-28.26 SGD / USD 0.71-011 AUD/IDR 9,954.57 42.40 AUD / USD 0.70 003 GBP/IDR 21,633.99 7.77 GBP / USD 1.53 004 CNY/IDR 2,224.22-1.75 CNY / USD 0.16 002 MYR/IDR 3,348.61-8.75 MYR / USD 0.24-006 KRW/IDR 11.91-6 100 KRW / USD 8-004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.12 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.60 SHIBOR (RENMINBI) China 3.05 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description August-15 July-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % 0.39 0.93 Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 03 Sep US Initial Jobless Claims Naik menjadi 275 ribu dari 271 ribu 03 Sep US Continuing Claims Turun menjadi 2255 ribu dari 2269 ribu 03 Sep US Trade Balance Defisit turun menjadi $42.20 Bn dari $43.84 Bn 04 Sep US Unemployment Rate Turun menjadi 5.2% dari 5.3% 04 Sep US Underemployment Rate -- 04 Sep US Labor Force Participation Rate -- 07 Sep Indonesia Foreign Reserves -- 07 Sep Indonesia Net Foreign Assets -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 5975 4.82 11.67 BBCA IJ 12275-2.39-7.68 BBRI IJ 10200 0.99 2.56 TLKM IJ 2775-1.94-5.81 PGAS IJ 2890 3.58 2.54 UNVR IJ 38500-1.09-3.40 AMRT IJ 610 8.93 2.18 JKON IJ 820-9.89-1.54 BMRI IJ 8800 0.86 1.82 SCMA IJ 2505-3.65-1.46 EMTK IJ 10800 2.86 1.77 UNTR IJ 18250-1.88-1.37 MIKA IJ 28150 4.16 1.72 INTP IJ 18425-1.86-1.35 ADRO IJ 610 6.09 1.17 TBIG IJ 6800-3.55-1.26 PALM IJ 585 17.00 0.64 BBNI IJ 4700-1.26-1.16 SRTG IJ 4900 3.81 0.51 AALI IJ 16200-4.14-1.16 UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Trade & Service 130-170 150 TBA TBA Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA SRAJ Rights Issue 3:2 200 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep 14 Sep 15 ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15 10 Sep 16 Sep 15 BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15 15 Sep 21 Sep 15 MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15 25 Sep 01 Oct 15 HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15 05 Oct 09 Oct 15 BABP Rights Issue 5:2 100 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 22 Oct 15 MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct 22 Oct 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep 15 LION Stock Split 1:10 -- 01 Sep-15 02 Sep-15 02 Sep-15 LMSH Stock Split 1:10 -- 01 Sep-15 02 Sep-15 02 Sep-15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda TRIM RUPSLB 03-Sep-15 CTRA RUPSLB 08-Sep-15 CTRS RUPSLB 08-Sep-15 CTRP RUPSLB 08-Sep-15 BFIN RUPSLB 08-Sep-15 MDRN RUPSLB 10-Sep-15 MAYA RUPSLB 10-Sep-15 INVS RUPSLB 14-Sep-15 RALS RUPSLB 16-Sep-15 ADHI RUPSLB 16-Sep-15 HEXA RUPST/LB 17-Sep-15 RIGS RUPSLB 22-Sep-15 ADHI RUPSLB 22-Sep-15 MIKA RUPSLB 23-Sep-15 BABP RUPSLB 25-Sep-15 INPP RUPSLB 29-Sep-15 6

PGAS S1 2785 R1 2965 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2605 R2 3145 PGAS Downward Sloping Channel Bullish Breakout 6,000 2890 5,400 4,800 Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 2785-Rp 2965 Entry Rp 2890, take Profit Rp 2965 Stochastics 7.92 Positif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) -44.93 Positif Bollinger Band (Mid) 3217 Negatif MA5 2823 Positif 4,200 4,065 3,906.23 3,600 3,276.5 2,890 2,890 3,000 2,890 2,879.38 2,841.3 February March April May Jun Jul August 2,841.3 2,400 September 2,823 80 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 14.91, Stochastic %K = 24.41, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 2,720 2,458.57 2,458.57 1 3 4 5 7 9 24.414 24.414 PGAS - MACD (5,3) = 15.82, Signal() = 37.39 14.909 10 1 14.909 4 37.3907 15.822-4 - PGAS - TSI(3,5,3) = -44.93, Volume() = 97,561,904.00 4 0000 - - -4-97,561,904-44.9282 PGAS - William's % R(14) = -76.87, Volume() = 97,561,904.00-56.2323-76.8708 ADRO S1 570 R1 630 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 510 R2 690 610 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 570-Rp 690 Entry Rp 610, take Profit Rp 690 Stochastics 78.02 Positif MACD 11.76 Positif True Strength Index (TSI) 39.70 Positif Bollinger Band (Mid) 542 Positif MA5 598 Positif ADRO Broadening Wedge 703.297 800 655.25 655.25 650 700 610 610 610 600 598 562.375 544.95 500 80 467 74.7893 February March April May Jun Jul August September 463.571 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 74.79, Stochastic %K = 68.99, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 463.571 9 74.7893 1 3 4 5 7 68.9946 68.9946 20 ADRO - MACD (5,3) = -10.36, Signal() = -11.49 12.0 18.0 24.0-10.3631-24.0-18.0-12.0-6.0 6.0 54,742,600-11.4878 42.5311 ADRO - TSI(3,5,3) = 39.70, Volume() = 54,742,600 4 39.6991 - - -4-0000 54,742,600 ADRO - William's % R(14) = -21.86, Volume() = 54,742,600-21.8579 1,100 1,000 900

BISI S1 1010 R1 1120 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 900 R2 1230 BISI Downward Sloping Channel 1,800 1080 1,600 Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1010-Rp 1120 Entry Rp 1080, take Profit Rp 1120 Stochastics 40.30 Positif MACD -2.89 Positif True Strength Index (TSI) 17.75 Positif Bollinger Band (Mid) 1096 Negatif MA5 1017 Positif 1,400 1,420.9 1,200 1,120 1,200 1,080 1,080 1,080 1,000 1,017 993.125 974.211 974.211 800 860 750.625 750.625 86.4961 600 86.4961 February March April May Jun Jul August September BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.36, Stochastic %K = 86.50, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 80 1 3 4 5 7 9 72.3625 72.3625 20 BISI - MACD (5,3) = -14.39, Signal() = -6.15 4-6.14617 - -14.3875-4 - 4,753,000 BISI - TSI(3,5,3) = 17.75, Volume() = 4,753,000 4 17.7481 - - -4-0000 -0.947581 4,753,000 BISI - William's % R(14) = -35.29, Volume() = 4,753,000-35.2941 DSNG S1 2400 R1 2600 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2250 R2 2750 2500 Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area netral Trading range Rp 2400-Rp 2600 Entry Rp 2500, take Profit Rp 2600 Stochastics 17.59 Positif MACD -32.22 Positif True Strength Index (TSI) -1.58 Positif Bollinger Band (Mid) 2747 Negatif MA5 2368 Positif DSNG Downward Sloping Channel 3,500 3,536.41 3,395 3,096.58 3,096.58 3,000 2,804.25 2,500 2,500 2,500 2,368 2,000 2,364.38 80 February March April May Jun Jul August September 2,150 79.5556 DSNG - Stochastic %D(6,3,3) = 57.51, Stochastic %K = 79.56, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 1,983.33 1,983.33 79.5556 57.5133 4 57.5133 20 DSNG - MACD (5,3) = -19.97, Signal() = 1.55 1 4 1.5473-4 -19.9696 556,900 DSNG - TSI(3,5,3) = -1.58, Volume() = 556,900 4 0000-10 - - -4 - -1.58057-22.5974 556,900 DSNG - William's % R(14) = -67.44, Volume() = 556,900-67.4419 4,500 4,000

SIAP S1 175 R1 195 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 155 R2 215 189 SIAP Downward Sloping Channel 4 4 3 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 175-Rp 195 Entry Rp 189, take Profit Rp 195 Stochastics 52.97 Positif MACD 0.93 Positif True Strength Index (TSI) 27.95 Positif Bollinger Band (Mid) 182 Positif MA5 179.6 Positif 30 224.299 191 189 24 189 189 183.1 1 179.6 176.875 166 89.7576 February March April May Jun Jul August September 161.028 89.7576 SIAP - Stochastic %D(6,3,3) = 73.74, Stochastic %K = 89.76, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 134.846 80 134.846 73.7383 134.846 4 73.7383 SIAP - MACD (5,3) = -2.62, Signal() = -1.55 1 12.0-4.0-2.0 2.0 4.0 6.0 8.0-1.55342 1,037,026,4-2.6215 SIAP - TSI(3,5,3) = 27.95, Volume() = 1,037,026,432.00 4 27.953 7.91778-10 - - -4-1,037,026,4 0000 SIAP - William's % R(14) = -3.57, Volume() = 1,037,026,432.00-3.57143 POLY S1 60 R1 80 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 50 R2 90 69 POLY Downward Sloping Channel 14 1 110.231 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 60-Rp 80 Entry Rp 69, take Profit Rp 80 Stochastics 13.81 Positif MACD -1.09 Positif True Strength Index (TSI) -26.81 Positif Bollinger Band (Mid) 71 Negatif MA5 60.4 Positif 73.5 73.5 71.05 69 69 69 63.25 60.4 51 44.3333 February March April May Jun Jul August September 80 44.3333 POLY - Stochastic %D(6,3,3) = 29.39, Stochastic %K = 44.38, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 1 3 4 5 7 9 44.3838 44.3838 29.3896 29.3896 POLY - MACD (5,3) = -0.42, Signal() = 0.99 0.989519 20 4.0 2.0-2.0-0.421802-6.0-4.0 POLY - TSI(3,5,3) = -26.81, Volume() = 43,186,000 43,186,000 4 0000 - - -4 - -26.8115 43,186,000-44.9883 POLY - William's % R(14) = -62.50, Volume() = 43,186,000-62.5 10 99

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 02-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 16200 16200 16000 15425 16000 16575 17150 Negatif Negatif Negatif 25375 14425 LSIP Trading Sell 1065 1065 1035 970 1035 1100 1165 Negatif Negatif Negatif 1590 910 SGRO Trading Sell 1320 1320 1310 1290 1310 1330 1350 Negatif Negatif Negatif 1750 1290 Mining PTBA Trading Buy 6000 6000 6175 5625 5900 6175 6450 Positif Positif Positif 6750 5025 ADRO Trading Buy 610 610 690 510 570 630 690 Positif Positif Positif 650 467 MEDC Trading Buy 1295 1295 1325 1175 1250 1325 1400 Positif Positif Negatif 2590 1240 INCO Trading Sell 1320 1320 1270 1170 1270 1370 1470 Negatif Negatif Negatif 2555 1190 ANTM Trading Sell 492 492 488 475 488 500 515 Negatif Negatif Negatif 655 450 TINS Trading Sell 585 585 570 540 570 600 630 Negatif Negatif Negatif 705 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 935 935 955 865 910 955 1000 Positif Positif Negatif 1150 830 SMGR Trading Buy 9025 9025 9275 8375 8825 9275 9725 Negatif Negatif Negatif 11600 7100 INTP Trading Sell 18425 18425 18225 17725 18225 18725 19225 Negatif Negatif Negatif 22450 16175 SMCB Trading Sell 1075 1075 1035 960 1035 1110 1185 Negatif Negatif Positif 1610 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 5975 5975 6100 5400 5750 6100 6450 Positif Positif Positif 6950 5450 GJTL Trading Sell 463 463 453 425 453 481 510 Negatif Negatif Negatif 800 418 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 5200 5200 5100 4925 5100 5275 5450 Negatif Negatif Negatif 6450 4560 GGRM Trading Buy 42800 42800 43075 41425 42250 43075 43900 Positif Positif Negatif 54150 41000 UNVR Trading Buy 38500 38500 39000 36750 37875 39000 40125 Positif Positif Negatif 40400 33000 KLBF Trading Buy 1660 1660 1685 1585 1635 1685 1735 Positif Positif Negatif 1745 1405 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1575 1575 1605 1485 1545 1605 1665 Positif Positif Negatif 1870 1285 PTPP Trading Buy 3240 3240 3300 2990 3145 3300 3455 Positif Positif Negatif 4190 2960 WIKA Trading Buy 2730 2730 2800 2530 2665 2800 2935 Positif Positif Positif 3165 2370 ADHI Trading Buy 1930 1930 1970 1770 1870 1970 2070 Positif Positif Negatif 2795 1665 WSKT Trading Buy 1580 1580 1605 1475 1540 1605 1670 Positif Positif Negatif 1900 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2890 2890 2965 2605 2785 2965 3145 Positif Positif Positif 4290 2720 JSMR Trading Buy 5125 5125 5175 4865 5025 5175 5350 Positif Positif Negatif 5900 4810 ISAT Trading Sell 3985 3985 3935 3815 3935 4055 4175 Negatif Negatif Negatif 4420 3900 TLKM Trading Sell 2775 2775 2755 2710 2755 2800 2845 Negatif Negatif Negatif 2970 2590 Finance BMRI Trading Buy 8800 8800 8925 8375 8650 8925 9200 Positif Positif Negatif 10400 8125 BBRI Trading Buy 10200 10200 1035 9550 9950 10350 10750 Positif Positif Negatif 10875 9025 BBNI Trading Sell 4700 4700 4630 4470 4630 4790 4950 Negatif Negatif Negatif 5325 4070 BBCA Trading Buy 12275 12275 12425 11925 12175 12425 12675 Positif Positif Negatif 13900 11000 BBTN Trading Buy 1025 1025 1045 945 995 1045 1095 Positif Positif Negatif 1255 935 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 18250 18250 18025 17325 18025 18725 19425 Negatif Negatif Positif 20750 16050 MPPA Trading Sell 2400 2400 2365 2315 2365 2415 2465 Negatif Negatif Negatif 3045 2020