DAILY REPORT 15 April 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 21 April 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 07 April 2015

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 19 April 2016

WEEKLY REPORT 18 April 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 27 April 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 04 Februari 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 23 Maret 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 11 May 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 27 Maret 2015

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 24 April 2015

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 30 Juli 2015

DAILY REPORT 22 Juli 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 03 Jun 2014

WEEKLY REPORT 19 Januari 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 09 April 2015

DAILY REPORT 27 September 2016

WEEKLY REPORT 15 May 2017

DAILY REPORT 04 Mei 2016

DAILY REPORT 03 Mei 2016

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 15 April 2015 NEWS HEADLINES Dividen AALI tahun 2014 Rp 726/saham, termasuk interim Rp 244 AALI bangun pabrik sawit USD 24 juta AALI anggarkan Rp 50 miliar untuk bisnis karet tahun ini BWPT turunkan target area tertanam SMAR akan produksi biodiesel 6500 ton ANTM pertimbangkan hedging DSSA akuisisi Austin Technology Telematika MEDC siap emisi obligasi hingga SGD 500 juta GIAA targetkan pertumbuhan 10% GIAA hedging Rp 1 triliun untuk hemat biaya 17% GIAA akan buka rute ke Jerman dan Perancis JPFA akan turunkan belanja modal JPFA bidik pertumbuhan pendapatan 10% di 2015 INPP beli 25,9% saham PLIN BBRI Jayapura target rekrut 1500 agen BRIlink Kredit mobil ADMF di kuartal I 2015 turun 14,9% YoY Pembiayaan mobil baru ADMF di 1Q 2015 turun MTFN berniat lepas 94,85% sahamnya di Capitalinc Finance MREI butuh suntikan modal Rp 300 miliar tahun ini DAJK targetkan akuisisi 5 pabrik kemasan di tahun 2015 TRIS targetkan penjalan tahun 2015 naik 14%, laba naik 15% YoY JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Pola yang variatif antara lagging indikator dan leading indikator mengindikasikan Support Level indeks bergerak 5395/5371/5344 mixed dalam pekan ini. Sinyal negatif bagi Resistance indeks Level terkonfirmasi dari 5446/5472/5497 leading indikator yang tercermin dari stochastick Major Trend maupun MACD. Sedangkan Up lagging indikator terkonfirmasi positif Minor bagi Trend IHSG tercermin baik Up MA jangka pendek maupun panjang. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5419.107-28.302 5,194.75 5,504.33 LQ-45 940.235-8.300 1,086.49 3,3.36 MARKET REVIEW IHSG ditutup melemah 28,30 poin (0,52%) dari 5.447,41 ke 5.419,11 pada perdagangan hari Selasa (26/3) di pengaruhi oleh pelemahan bursa global dan minimnya katalis positif. Seperti diketahui, pelemahan pada IHSG masih dibayangi oleh aksi jual investor asing, yang mencetak penjualan bersih sebesar Rp400 milyar. Nampaknya, investor masih cenderung wait and see menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), dimana diperkirakan tetap bertahan pada level 7.5%. Seperti diketahui, BI pada bulan Maret 2015 lalu mempertahankan BI rate pada level 7,5 %. Selain itu, investor juga masih menunggu data neraca perdagangan Indonesia, beserta laporan kegiatan ekspor-impor, yang akan keluar pada pekan ini. Dari global, Harga minyak mentah dunia naik setelah Administrasi Informasi Energi (EIA) memperkirakan produksi minyak AS akan mengalami penurunan bulanan pertama dalam lebih dari empat tahun. Jumlah alat pembor minyak AS (rig) yang aktif melakukan pengeboran minyak dan gas bumi pada turun sebanyak 40 rig menjadi 988 rig pada 10 April lalu. Pada pekan lalu, EIA melaporkan produksi mingguan AS naik tipis sebesar 0,04% menjadi 9,42 juta barel per hari, sedangkan pasokan minyak AS naik 1,78% menjadi 466,7 barel per hari. Akan tetapi, sentimen positif tersebut masih dibatasi oleh kekhawatiran tentang negosiasi Iran dan gejolak di Yaman. Seperti diketahui, Iran mendesak pembentukan pemerintah Yaman baru, yang mendukung Presiden Yaman untuk melawan kekuatan pemberontak yang bersekutu dengan Iran. Dari regional, bursa Jepang berakhir datar pada hari Selasa (14/4), dibayangi oleh penguatan Yen yang menekan beberapa saham eksportir, serta aksi ambil untung yang menahan kenaikan pasar yang lebih luas. Rincinya, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 3,22 poin (0,02%) dari 19.905,46 ke 19.908,68. Sedangkan indeks Shanghai Composite ditutup menguat 13,85 poin (0,34%) dari 4.121,71 ke 4.135,57, atau mencapai level tertingginya dalam 7 tahun. Seperti diketahui, penguatan pada bursa saham terjadi menjelang rilis data PDB Tiongkok. Di sisi lain, bursa Hong Kong terkoreksi setelah mengalami reli dalam 8 hari beruntun. Indeks Hang Seng ditutup melemah 454,85 poin (1,62%) dari 28.016,34 ke 27.561,49. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan, setelah data inflasi Inggris yang mencapai level terendahnya dalam 26 tahun. MARKET VIEW Bank Indonesia (BI) dalam rapat kebijakannya pada pertemuan Selasa memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate) untuk sementara waktu. Selain mempertahankan suku BI rate di level 7,5%, bank sentral juga mempertahankan suku bunga deposit facility di level 5,5% dan suku bunga lending facility di level 8%. Pertimbangan utama BI dalam rapat tersebut adalah kondisi inflasi di tanah air. Level BI rate di 7,5% diperkirakan sejalan dengan upaya pengendalian inflasi di kisaran bawah 4% ± 1% untuk tahun 2015 dan 2016. Kebijakan yang ditempuh BI ini setidak masih dipandang positif bagi pelaku pasar. Sementara itu, sentimen lainnya untuk pasar berkenaan dengan ancaman default hutang Yunani. Negara ini dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah langkah dramatis untuk menyatakan default hutang, terkecuali dapat mencapai kesepakatan dengan kreditur internasional pada akhir April mendatang. Yunani kemungkinan kehabisan dana untuk membayar gaji sektor publik dan pensiun negara, telah memutuskan untuk menangguhkan pembayaran 2,5 milyar Euro dana pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) pada bulan Mei dan Juni, jika tidak ada kesepakatan yang tercapai. Menurut seorang pejabat pemerintah, Yunani telah berada di ujung jalan, jika Eropa tidak bersedia mengucurkan bantuan tunai melalui bailout, maka tidak akan ada alternatif selain default, Default hutang Yunani diperkirakan akan berdampak besar bagi indeks ragional Eropa serta pengaruhnya bagi indeks saham global. Pelaku pasar juga akan menyikapi rilis data GDP Cina kuartal pertama 2015 hari ini. Pertumbuhan ekonomi negara ini diperkirakan turun ke 7.0% pada kuartal I 2015 dibandingkan kuartal IV 2014 yang tumbuh 7.3%, Hal ini menimbulkan spekulasi bank sentral China (PBoC) akan kembali menambah stimulusnya. Tingkat ekspor Cina turun secara mengejutkan di bulan Maret, ini akan menjadi peringatan buruk untuk data GDP kuartal I 2015. Tingkat ekspor turun sebesar 14.6% dari setahun lalu, akibat lemahnya tingkat permintaan global dan dampak dari Tahun Baru Imlek, sedangkan tingkat impor turun sebanyak 12.3%, kendai demikian surplus perdagangan untuk bulan Maret mencapai USD 3.08 miliar. Sentimen lainnya, indeks global pada Selasa ditutup variatif, indeks Wall Street ditutup mixed dan bursa saham Eropa berakhir melemah. Minimnya insentif positif pasar domsetik hari ini, faktor global yang terbilang negatif masih mengancam tekanan bagi IHSG hari ini. Kendati demikian indeks domestik ini diperkirakan bergerak mixed. 1

15 April 2015 RUPS Astra Agro Lestari (AALI) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 726 per saham atau sekitar 45% dari laba bersih tahun 2014 yang sebesar Rp 2,5 triliun. Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 244 per saham yang telah dibayarkan pada 28 Oktober 2014. Sisa dividen sebesar Rp 472 per saham akan dibayarkan pada 15 Mei 2015. Astra Agro Lestari (AALI) berencana membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) tahun ini. Total investasi pembangunan sekitar USD 20-24 juta. Sesuai rencana, masing-masing pabrik akan memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton per jam. Adapun lokasi pabrik berada di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah. Dana pembangunan PKS akan diambil dari belanja modal perseroan. Pada 2015, AALI menyiapkan sekitar Rp 3-3,5 triliun untuk capex. Selain untuk pembangunan PKS, capex juga akan dimanfaatkan untuk penanaman area baru, perawatan tanaman yang sudah ada, serta pembangunan infrastruktur di perkebunan. Astra Agro Lestari (AALI) menganggarkan belanja modal hingga Rp 50 miliar untuk pengembangan bisnis karet tahun ini. Hasil produksi karet perseroan bisa dimanfaatkan oleh sister company yakni Astra Otoparts (AUTO). AUTO memiliki pabrik pengolahan karet yang dimanfaatkan untuk bisnis otomotif. Karet tersebut digunakan untuk memproduksi ban. Adapun jumlah cadangan lahan untuk penanaman karet sebanyak 15.000 ha. Perseroan menargetkan dapat melakukan penambahan penanaman baru sebanyak 1.000-2.000 ha per tahunnya. Eagle High Plantation (BWPT) menargetkan dapat melakukan penambahan area tertanam baru pada tahun ini mencapai 5.000 hektare yang akan dilakukan di Papua dan Kalimantan. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari rencana awal perseroan yang ingin menambah area tertanam baru setiap tahunnya sekitar 100-15.000 hektare. Perseroan akan menahan rencana ekspansi pada tahun ini karena melihat kondisi perkembangan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/cpo) pada kuartal I/2015 yang masih rendah. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) menanamkan investasi US$100 juta untuk membangun dua pabrik biodiesel sawit di Maruda, Jakarta Utara dan Dumai, Riau. Dua pabrik tersebut akan beroperasi pada awal tahun depan. Pabrik di Marunda akan memiliki kapasitas 3000 ton, sedangkan di Dumai akan memiliki kapasitas 3500 ton sehingga total produksi biodiesel perseroan pada tahun depan mencapai 6500 ton. Aneka Tambang (ANTM) mempertimbangkan kemungkinan penggunaan fasilitas lindung nilai (hedging) untuk pinjaman valuta asing perseroan. Perseroan memiliki transaksi bisnis serta pinjaman dalam bentuk mata uang dolar AS sehingga harus menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melalui dua anak usahanya telah mengambill alih saham Austin Technology Telematika senilai Rp1,5 miliar. Anak usaha perseroan, Innovate Mas Utama telah mengambil alih saham Austin pada 9 April. Austin adalah sebuah perusahaan yang begerak di bidang penyediaan jasa akses internet. Setelah itu, pada 13 April, Innovate Mas menjual 1 lembar saham yang dimiliki dalam Austin kepada Sinarmas Sukses Sejahtera. Medco Energi Internasional (MEDC) siap menerbitkan obligasi global hingga senilai SGD 500 juta. Saat ini, perseroan sedang melangsungkan penawaran tahap pertama. Dalam emisi tersebut, MEDC menunjuk ANZ, DBS dan Mitsubishi UFG sebagai joint lead managers dan bookrunners. Garuda Indonesia (GIAA) memperkirakan pendapatan perseroan tumbuh sekitar 10% pada kuartal II/2015 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014. Perseroan juga meyakini pertumbuhan passenger carriage sebesar 12,5% pada periode tersebut. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan penghematan biaya hingga 17% melalui kerja sama lindung nilai atau "hedging" dengan Bank Internasional Indonesia (BNII) Maybank, Bank Mega (MEGA), ANZ Indonesia dan Standard Chartered Bank Indonesia serta Bank Negara Indonesia (BBNI). Penghematan itu dalam rangka antisipasi 'uncertainty currency' (ketidakpastian nilai tukar mata uang). Kerja sama lindung nilai tersebut dilakukan melalui mekanisme "cross currency swap" (CCS) senilai Rp 1 triliun, dimana sebesar Rp 300 miliar dengan Bank Mega, BII Rp 400 miliar, ANZ Rp 150 miliar dan Standard Chartered Rp 150 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) berencana membuka rute ke Jerman dan Prancis yaitu ke kota Paris dan Frankfurt pada tahun 2015 dalam rangka memperkuat pendapatan dengan menyasar pasarpasar Tiongkok, Timur Tengah dan Eropa. Perseroan memperkirakan rute menuju negara tersebut akan mulai dioperasikan antara kuartal II dan kuartal III 2015, tetapi harus menunggu tiga pesawat Boeing 777 yang tengah dipesan. Tiga pesawat Boeing 777 akan datang pada Juni, September dan Oktober 2015. Namun GIAA masih memperhitungkan kemungkinan penerbangan langsung karena kemampuan landasan ancang atau "runway capability" di Indonesia tidak mendukung untuk menampung kemampuan maksimal pesawat Boeing 777. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan menurunkan belanja modal sebesar 50% dibandingkan dengan tahun lalu setelah industri pakan ternak diprediksi masih sulit bangkit pada tahun ini. Perseroan juga melakukan lindung nilai terhadap obligasi valasnya untuk mengurangi tekanan. Adapun belum pulihnya industri pakan ternak pada tahun ini karena pemulihan harga days old chick (DOC) diperkirakan masih membutuhnkan waktu yang lama. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menetapkan pendapatan sekitar Rp 27 triliun, tumbuh sekitar 5-10% dari pendapatan tahun lalu Rp 24,5 triliun. Perseroan optimis mencapai target tersebut bila pemerintah memberi solusi terhadap masalah kelebihan pasokan anak ayam usia sehari (DOC). Untuk tahun ini, JPFA berencana menaikkan harga jual pakan ternak secara bertahap hingga maksimal 3%. Indonesian Paradise Property (INPP) akan mengakusisi 25,91% saham Plaza Indonesia (PLIN) dengan nilai Rp2,3 triliun. Perseroan akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham melalui HMETD. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Wilayah Jayapura menargetkan untuk merekrut 1.500 agen BRIlink di seluruh wilayah Papua sebagai upaya mendekatkan akses perbankan kepada masyarakat. Saat ini jumlah agen BRIlink di Papua sudah mencapai 0 agen dan sudah berjalan selama enam bulan. Menurut perseroan, agen BRIlink membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap akses perbankan, karena seluruh 2

15 April 2015 jenis transaksi bisa dilakukan, mulai dari penyetoran, penarikan, transfer, pembayaran rekening listrik dan air, pembelian pulsa hingga pengajuan kredit. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) selama Januari-Maret 2015 menyalurkan kredit mobil sebesar Rp 3 triliun atau turun 14,9% dibanding triwulan l 2014 yang mencapai Rp 3,5 triliun. Pada triwulan I 2015 nilai pembiayaan mobil baru Adira Dinamika Finance (ADMF) turun menjadi Rp 1,8 triliun atau 60% terhadap total pembiayaan dibandingkan dengan triwulan I 2014 yang mencapai 70% atau setara dengan Rp 2,45 triliun. Hal itu pun mengakibatkan porsi kredit mobil bekas bertambah dari 30% menjadi 40%. Hal ini sejalan dengan meningkatnya penyaluran kredit kendaraan roda empat bekas dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,2 triliun. dalam jangka menengah. Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi RI pada tahun 2015 hanya akan mengarah ke batas bawah kisaran 5,4%-5,8%. Pencapaian ekonomi Indonesia akan dipengaruhi seberapa cepat dan besar realiasasi proyek infrastruktur pemerintah, selain konsumsi yang tetap kuat dan ekspor yang secara gradual akan membaik. Pengeluaran pemerintah yang diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih terbatas dan diproyeksikan baru meningkat pada triwulan II 2015. Capitalinc Investment (MTFN) berniat melepas 94,85% sahamnya di Capitalinc Finance (CF) dimana divestasi itu akan dilakukan setelah persyaratannya telah terpenuhi. Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) membutuhkan suntikan modal minimal Rp 300 miliar tahun ini. Perseroan merencanakan menggelar rapat umum pemegang saham pada Mei 2015 dengan agenda tambahan pengajuan peningkatan modal. Perseroan pada awal Maret 2015 telah menggelar RUPSLB untuk memperoleh izin peningkatan modal dasar dari Rp 90 miliar menjadi Rp 300 miliar atau dari 450 juta lembar saham menjadi 1,5 miliar lembar saham. Sesuai aturan, modal disetor perusahaan minimal 25% dari modal dasar. Peningkatan modal direncanakan melalui dua tahap. Tahap awal melalui mekanisme rights issue. Adapun, pada tahap berikutnya diselenggarakan di lantai bursa. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) menargetkan bisa mengakui industri sejenis pada bulan ini. DAJK tengah mengejar target untuk memiliki setidaknya 5 pabrik kemasan pada tahun 2015. Selain akuisisi perusahaan kompetitor, perseroan juga memiliki agenda pembangunan pabrik baru. DAJK menyiapkan dana setidaknya Rp 200 miliar untuk akuisisi tersebut. Selain itu RUPS DAJK menyetujui untuk menerbitkan surat utang hingga Rp 1,5 triliun. Surat utang tersebut akan diterbitkan secara bertahap dan terdiri dari beberapa jenis instrumen surat utang seperti obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN). Selain akuisisi, dana segar itu nantinya juga akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru. Trisula Internasional (TRIS) menargetkan penjualan bersih tahun 2015 sebesar Rp 850 miliar atau naik 14% YoY dari realisasi penjualan bersih tahun 2014 yang sebesar Rp 746,829 miliar. Laba bersih tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp 40,50 miliar atau meningkat 15% YoY dari sebelumnya Rp 35,119 miliar. Pemerintah berencana mendirikan Islamic Infrastructure Invesment Bank atau Lembaga Pembiayaan Infrastruktur Islam (berbasis syariah) guna mengembangkan pembiayaan berbasis syariah. Instrumen yang akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur Islam tersebut adalah sukuk. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5%. BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility di 5,5% dan suku bunga lending facility di level 8%. Keputusan mempertahankan BI rate di 7,5% sejalan dengan upaya mengendalikan inflasi di kisaran bawah 4% plus minus 1% di tahun 2015 dan 2016. BI juga mengarahkan CAD ke level yang lebih sehat 2,5%-3% dari PDB 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 53,45 0,16 TLKM (US) 44 14.172-169 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,53 0,00 ANTM (GR) 0,05 759-14 Gold (US$)/Ounce 1193,32 0,56 Nickel (US$)/MT 12595,00 190,00 Tin (US$)/MT 16275,00 175,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 55,40-7,00 Coal (RB) (US$)/MT* 58,90-4,46 CPO (ROTH) (US$)/MT 655,00 5,00 CPO (MYR)/MT 2149,00 21,50 Rubber (MYR/Kg) 655,00 0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 765,51 2,42 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 136,70 0,33 1,20 16,42 14,87 3,00 2,82 5.500,4 USA NASDAQ COMPOSITE 4977,29-0,22 5,09 21,88 18,73 3,57 3,24 7.920,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7075,26 0,16 7,75 16,55 14,47 1,91 1, 1.826,5 CHINA SHANGHAI SE A SH 4332,72 0,33 27,83 16,56 14,47 2,08 1,87 5.187,5 CHINA SHENZHEN SE A SH 2281,92-0,25 54,34 32,53 25,81 4,11 3,61 3.307,1 HONG KONG HANG SENG INDEX 27561,49-1,62 16,76 13,21 11,94 1,43 1,33 2.195,3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5419,11-0,52 3,68 16,13 13,68 2,69 2,37 3.481,3 JAPAN NIKKEI 225 19841,97 0,02 14,08 18,96 17,20 1,77 1,65 3.034,4 MALAYSIA KLCI 1839,61-0,13 4,45 16,82 15,53 1,99 1,87 285,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3521,08 1,05 4,63 14,38 13,15 1,32 1,25 424,5 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.984,00-4,00 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000 EUR/IDR 13.3,29 105,04 EUR / USD 1,06-0,0024 JPY/IDR 108,61 0,18 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.540,39 15,74 SGD / USD 0,73-0,0002 AUD/IDR 9.881,41 69,01 AUD / USD 0,76-0,0016 GBP/IDR 19.162,57 189,70 GBP / USD 1,48-0,0023 CNY/IDR 2.090,25 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001 MYR/IDR 3.507,53-1,19 MYR / USD 0,27-0,0001 KRW/IDR 11,87 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.47 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 5.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.44 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Mar 15 Feb 15 Description Rate (%) Inflation YTD % -0.44-0.61 SBI (9M) 6,65157 Inflation YOY % 6.38 6.29 SBIS (9M) 6,65157 Inflation MOM % 0.17-0.36 Foreign Reserve (USD) 115.53 Mn 115.53 Mn GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 15 Apr US Empire Manufacturing Turun menjadi 6.00 dari 6.90 15 Apr US Industrial Production MoM Turun menjadi -0.2% dari 0.1% 15 Apr US Capacity Utilization Turun menjadi 78.7% dari 78.9% 15 Apr US Manufacturing Production Naik menjadi 0.1% dari -0.2% 16 Apr US Housing Starts Naik menjadi 1040 ribu dari 897 ribu 16 Apr US Housing Starts MoM Naik menjadi 15.9% dari -17.0% 16 Apr US Building Permits Naik menjadi 1102 ribu dari 1092 ribu 16 Apr US Building Permits MoM Naik menjadi 4.0% dari 3.0% 16 Apr US Initial Jobless Claims Turun menjadi 2 ribu dari 281 ribu 16 Apr US Continuing Claims Naik menjadi 2323 ribu dari 2304 ribu Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt EMTK IJ 11050 19.78 10.92 UNVR IJ 38750-2.58-8.30 TOWR IJ 4050 4.92 2.06 BMRI IJ 11850-1.66-4.90 LPKR IJ 1445 4.71 1.59 PGAS IJ 4600-3.87-4.76 ASII IJ 8200 0.31 1.07 GGRM IJ 50575-2.93-3.11 SUPR IJ 10100 8.60 0.97 BBNI IJ 7100-1.39-1.96 MEGA IJ 2300 4.55 0.73 BBCA IJ 14950-0.50-1.94 SCMA IJ 3425 1.33 0.70 LPPF IJ 18200-2.02-1.16 BRAM IJ 5775 24.86 0.55 MYOR IJ 25700-4.37-1.12 PLIN IJ 2700 3.85 0.38 INCO IJ 3075-3.15-1.05 LINK IJ 5875 1.73 0.32 SMGR IJ 12850-1.15-0.94 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara Mediatama Books Store Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas Maybank Kim Eng 5

15 April 2015 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BDMN 81.50 Cash Dividend 14 Apr-15 15 Apr-15 17 Apr-15 08 May-15 ACST 42.00 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 04 May-15 BJTM 41,86 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 PLIN 70 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 KAEF 8.44 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 BBCA 98.00 Cash Dividend 16 Apr-15 17 Apr-15 21 Apr-15 13 May-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RELI Rights Issue 1:1 445.00 23 Apr-15 INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 24 Apr-15 29 May-15 29 Apr - 07 May 15 05 Jun - 18 Jun 15 LEAD Stock split 1:4 -- -- TBA TBA ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA ACST Tender Offer -- 3250 -- -- 24 Mar 22 Apr 15 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BFIN RUPST/LB 15-Apr-15 TURI RUPST 15-Apr-15 HOTL RUPSLB 15-Apr-15 RELI RUPST/LB 15-Apr-15 GREN RUPST/LB 16-Apr-15 TOBA RUPST 16-Apr-15 SMGR RUPST 16-Apr-15 ASGR RUPST 16-Apr-15 MDIA RUPST/LB 17-Apr-15 SSMS RUPST 17-Apr-15 TLKM RUPST 17-Apr-15 VIVA RUPST/LB 17-Apr-15 AUTO RUPST 20-Apr-15 CINT RUPST 20-Apr-15 MEDC RUPST/LB 20-Apr-15 PTRO RUPST/LB 20-Apr-15 TGKA RUPST/LB 20-Apr-15 TRIS RUPST 20-Apr-15 UNTR RUPST 21-Apr-15 SCMA RUPST/LB 21-Apr-15 WIKA RUPST 22-Apr-15 EMTK RUPST/LB 22-Apr-15 GLOB RUPST 23-Apr-15 BRAU RUPSLB 23-Apr-15 WOMF RUPST/LB 23-Apr-15 MBSS RUPST/LB 23-Apr-15 ADRO RUPST/LB 23-Apr-15 TCID RUPST/LB 23-Apr-15 TELE RUPST 23-Apr-15 6

15 April 2015 KLBF S1 1835 R1 1855 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1815 R2 1875 1850 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1835-Rp 1875 Entry Rp 1850, take Profit Rp 1875 Stochastics 90.84 Negatif MACD 17 Negatif True Strength Index (TSI) -4.33 Positif Bollinger Band (Mid) 21883 Negatif MA5 1842 Positif KLBF Upward Sloping Channel October November December 2015 February March April KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 41.94, Stochastic %K = 56.67, Overbought Level =, Oversold Level = 20 KLBF - MACD (5,3) = -0.38, Signal() = 0.56 KLBF - TSI(3,5,3) = -4.33 KLBF - William's % R(14) = -30.77, Volume() = 26,926,500 1,955 1,955 1,870 1,92 1,850 1,850 1,850 1,86 1,849.38 1,842 1, 1,836.5 1,820 1,796.29 1,74 1,796.29 1,794.33 1,68 1,62 10 56.6667 8 56.6667 6 4 41.9444 2 41.9444 20 1 0.564174 5.0-5.0-0.379993-1 -15.0 2 4 6 0000-4 -2-4.32748 26,926,500-6.98769-2 -4-30.7692-10 ASII S1 8125 R1 8225 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 25 R2 8325 8200 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought ASII Upward Sloping Channel 8,0 8,515.79 8,515.79 8,225 8,400 8,200 8,200 8,000 8,200 8,160 8,134.38 7,600 8,130 7,950 7,6.89 7,200 6,0 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 8125-Rp 8325 Entry Rp 8200, take Profit Rp 8325 Stochastics 37.36 Negatif MACD -6.51 Negatif True Strength Index (TSI) 2.51 Positif Bollinger Band (Mid) 948 Positif MA5 8130 Positif October November December 2015 February March April ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 52.00, Stochastic %K = 69.23, Overbought Level =, Oversold Level = 20 ASII - MACD (5,3) = -10.35, Signal() = -2.48 ASII - TSI(3,5,3) = 2.51 ASII - William's % R(14) = 0, Volume() = 13,000,600 6,400 10 69.2308 8 69.2308 6 4 52 2 52 20 4 8-2.48463-4 -10.3474-12 2 4 6 8 2.51426-4 -2 0000-2.85536-2 13,000,600-4 -10

15 April 2015 BJBR S1 845 R1 875 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 815 R2 905 860 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 845-Rp 875 Entry Rp 860, take Profit Rp 875 Stochastics 16.39 Positif MACD -17.28 Negatif True Strength Index (TSI) -75.34 Positif Bollinger Band (Mid) 950 Negatif MA5 889 Negatif BJBR Upward Sloping Channel October November December 2015 February March April BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 3.24, Stochastic %K = 4.92, Overbought Level =, Oversold Level = 20 BJBR - MACD (5,3) = 18.25, Signal() = 18.34 BJBR - TSI(3,5,3) = -75.34 BJBR - William's % R(14) = -89.19, Volume() = 18,531,900 1,016.41 1,010 1,02 1,010 96 950.25 940 930.625 90 889 860 84 860 860 78 72 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 4.92064 4.92064 18.3427 3.23565 18.0 24.0 12.0 18.2455 3.23565 6.0-6.0-12.0 2 4 6 8 0000-4 -2-64.448-75.3351-2 -4 18,531,900-10 -89.1892 SCMA S1 3385 R1 3460 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 3310 R2 3535 3425 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3385-Rp 3460 Entry Rp 3425, take Profit Rp 3460 Stochastics 62.34 Positif MACD 4.90 Positif True Strength Index (TSI) 27.84 Positif Bollinger Band (Mid) 3375 Positif MA5 3363 Positif SCMA Upward Sloping Channel 4,611.05 4,611.05 4,000 3,751.49 3,445 3,425 3,600 3,425 3,425 3,375 3,200 3,363 3,345.63 3,310 2,0 3,310 3,230 83.018 83.018 October November December 2015 February March April SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 73.23, Stochastic %K = 83.02, Overbought Level =, Oversold Level = 20 5 6 7 8 9 73.2276 1 2 3 4 73.2276 20 SCMA - MACD (5,3) = -15.88, Signal() = -9.63 6 2 4-9.63459-4 -2-15.8777 SCMA - TSI(3,5,3) = 27.84 2 4 6 27.8389 13.8263-4 -2 0000 17,770,700 SCMA - William's % R(14) = -9.84, Volume() = 17,770,700-2 -9.83607-4 -10 4,400

15 April 2015 PANR S1 525 R1 550 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 500 R2 575 535 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought PANR Wedge 535 54 521 520 52 517.5 50 504.091 503.05 494.141 48 494.141 494.141 46 4 468.79 44 42 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 525-Rp 550 Entry Rp 535, take Profit Rp 550 Stochastics 75.05 Positif MACD 4.37 Positif True Strength Index (TSI) 44.91 Positif Bollinger Band (Mid) 503 Positif MA5 521 Positif October November December 2015 February March April 74.2857 PANR - Stochastic %D(6,3,3) = 64.44, Stochastic %K = 74.29, Overbought Level =, Oversold Level = 20 10 74.2857 8 6 64.4444 4 2 64.4444 20 PANR - MACD (5,3) = -4.26, Signal() = -3.48-4.0-2.0 2.0 4.0 6.0 8.0-3.47763-4.26014 PANR - TSI(3,5,3) = 44.91 10 44.9109 2 4 6 8 38.8436-4 -2 0000 4,686,500 PANR - William's % R(14) = -10.20, Volume() = 4,686,500-2 -10.2041-4 -10 40 DILD S1 590 R1 630 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 570 R2 650 605 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 590-Rp 630 Entry Rp 605, take Profit Rp 630 Stochastics 82.76 Negatif MACD 5.86 Negatif True Strength Index (TSI) 11.36 Positif Bollinger Band (Mid) 576 Positif MA5 622 Negatif DILD Upward Sloping Channel September October November December 2015 February March April DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 65.19, Stochastic %K = 49.71, Overbought Level =, Oversold Level = 20 DILD - MACD (5,3) = 1.06, Signal() = -2.27 DILD - TSI(3,5,3) = 11.36 DILD - William's % R(14) = -38.46, Volume() = 39,024,100 70 687 687 655 65 622 610.625 605 60 605 605 575.5 55 540.714 540.714 525 50 518.279 45 10 65.1908 1 2 3 4 5 6 7 8 9 65.1908 49.7076 49.7076 20 1 1.0615 5.0-1 -5.0-2.26643-15.0 2 4 6 8 26.2852 11.3579-4 -2 0000-2 39,024,100-4 -38.4615-10

15 April 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 14-04-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 23300 23300 23100 22550 23100 23650 24200 Positif Positif Negatif 26525 23150 LSIP Trading Sell 1570 1570 1535 1440 1535 1630 1725 Negatif Negatif Negatif 1945 1630 SGRO Trading Sell 1870 1870 1850 1810 1850 1890 1930 Negatif Negatif Negatif 2110 15 Mining BUMI Trading Sell 78 73 78 83 88 Negatif Negatif Negatif 100 74 PTBA Trading Buy 10400 10400 10675 10150 10325 10500 10675 Positif Positif Negatif 11250 10150 ADRO Trading Sell 955 955 945 925 945 965 985 Negatif Negatif Negatif 1035 935 MEDC Trading Buy 3145 3145 3190 2930 3060 3190 3320 Positif Positif Negatif 3245 2575 INCO Trading Sell 3075 3075 3045 2965 3045 3125 3205 Negatif Negatif Negatif 3565 3165 ANTM Trading Sell 885 885 875 855 875 895 915 Negatif Negatif Negatif 1020 850 TINS Trading Sell 900 900 890 865 890 915 940 Negatif Negatif Negatif 1060 900 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 12850 12850 12725 12400 12725 13050 13375 Negatif Negatif Negatif 14950 12525 INTP Trading Sell 22650 22650 22475 22025 22475 22925 23375 Negatif Negatif Negatif 24300 20475 SMCB Trading Sell 1485 1485 1470 1470 14 1490 1500 Negatif Negatif Negatif 1920 1425 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8200 8200 8325 25 8125 8225 8325 Positif Positif Positif 8575 70 GJTL Trading Sell 1265 1265 1250 1210 1250 1290 1330 Negatif Negatif Negatif 1405 1235 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7350 7350 7450 7225 7300 7375 7450 Negatif Negatif Negatif 7550 7300 GGRM Trading Sell 50575 50575 50050 48550 50050 51550 53050 Negatif Negatif Negatif 55325 47525 UNVR Trading Buy 38750 38750 39525 36975 38250 39525 400 Positif Positif Negatif 40500 35750 KLBF Trading Buy 1850 1850 1875 1815 1835 1855 1875 Positif Positif Positif 1870 1775 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 2060 2060 2115 2010 2045 20 2115 Negatif Negatif Negatif 2220 1995 PTPP Trading Sell 3870 3870 3830 3735 3830 3925 4020 Negatif Negatif Negatif 4070 3600 WIKA Trading Buy 3510 3510 3540 3400 3470 3540 3610 Positif Positif Negatif 3670 3310 ADHI Trading Sell 3000 3000 29 2925 29 3035 3090 Negatif Negatif Negatif 3475 2870 WSKT Trading Buy 1735 1735 1755 1655 1705 1755 15 Positif Positif Positif 1825 1550 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 4600 4600 4565 4465 4565 4665 4765 Negatif Negatif Negatif 5400 4600 JSMR Trading Buy 6975 6975 7125 6825 6925 7025 7125 Positif Positif Negatif 7200 6950 ISAT Trading Sell 4050 4050 4030 3970 4030 4090 4150 Negatif Negatif Negatif 4425 4040 TLKM Trading Buy 2795 2795 2840 2750 27 2810 2840 Positif Positif Negatif 2995 2770 Finance BMRI Trading Sell 11850 11850 11750 11525 11750 11975 12200 Negatif Negatif Negatif 12550 11750 BBRI Trading Sell 13000 13000 12875 12875 12950 13025 13100 Negatif Negatif Negatif 13450 12600 BBNI Trading Sell 7100 7100 6950 6950 7050 7150 7250 Negatif Negatif Negatif 7275 6550 BBCA Trading Sell 14950 14950 14675 14675 14875 15075 15275 Negatif Negatif Negatif 15600 14025 BBTN Trading Sell 1140 1140 1100 1100 1130 1160 1190 Negatif Negatif Negatif 1270 1060 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 220 220 22550 22025 22550 23075 23600 Negatif Negatif Negatif 23200 20300 MPPA Trading Sell 3850 3850 3795 3635 3795 3955 4115 Negatif Negatif Negatif 4500 3860