PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif engan jumlah unit yang tipikal, seperti proyek jalan, irigasi, tunnel, apartment, an perumahan seerhana. Paa penelitian ini ilakukan pemoelan penjawalan linier proyek pembangunan perumahan sebanyak 50 unit tipikal. Simulasi alokasi sumber aya manusia an penggunaan buffer agar penggunaan sumber aya manusia apat seefisien mungkin. Hasil penelitian iperoleh bahwa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi 34 hari engan 8 kelompok kerja, apabila ibaningkan engan simulasi ke-9 tanpa menggunakan buffer memiliki urasi 80 hari an ile time 34 hari inefisiensi 5 orang hari. Kata kunci: perumahan, penjawalan linier, simulasi sumber aya manusia. ABSTRACT: Linear scheuling metho is suitable for projects with repetitive activities, as well as tipical mass prouct units such as a roa, apartment, an resiential housings. In this research linear scheule moeling was carrie out on resiential typical housings project of 50 units. The simulation of linear scheuling is to minimize the ile times by using time buffers an human resources allocation so that the usage of human resources can be as efficient as possible. The research finings show that the 8th simulation by using buffers has a project uration of 34 ays were chosen with 8 working groups, compares to 9th simulation without buffers that has a uration of 80 ays an 34 ays of ile time which with 5 man ay of inefficient. Keywors: housing, scheuling linear, human resources simulation.. PENDAHULUAN Paa pelaksanaan proyek konstruksi, metoe penjawalan berperan penting alam mengatur waktu pelaksanaan proyek an sumber aya manusia, paa proyek multi unit yang mengutamakan kuantitas engan memaksimalkan alokasi sumber aya manusia. Metoe penjawalan linier merupakan salah satu metoe penjawalan yang cocok untuk jenis proyek massal engan kegiatan yang repetitif. Paa penelitian ini akan irencanakan penjawalan linier untuk proyek pembangunaan perumahan inas guru SMAN Kaimana Provinsi Manokwari yang teriri ari 50 unit tipikal. Mahasiswa Pascasarjana Magister Teknik Sipil UK Petra, h_3_w9@yahoo.com Dosen Pascasarjana Magister Teknik Sipil UK Petra, alifrat@petra.ac.i
Paa penjawalan linier ilakukan simulasi engan penggunaan buffer an alokasi sumber aya manusia engan meminimalkan waktu tenggang (ile time), sehingga sumber aya manusia apat igunakan secara efisien. Penelitian ini apat memberikan suatu alternatif metoe penjawalan yang cocok untuk iterapkan paa proyek perumahan massal ini yang telah iselesaikan engan metoe Bar Chart, manfaat penelitian ini aalah agar metoe penjawalan linier apat igunakan paa proyek sejenis i waktu menatang.. LANDASAN TEORI Suatu penjawalan proyek akan berlangsung sesuai yang irencanakan apabila iukung engan keterseian sumber aya manusia i lokasi proyek. Sebaliknya, tujuan ari suatu proyek konstruksi akan apat tercapai bila proses planning an scheuling apat ilakukan engan baik. Hal ini karena proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian proses ari seluruh aktivitas sehingga perlu mengatur alokasi sumber aya manusia agar tercapai sumber aya manusia yang efisien an urasi yang efektif. Sumber aya manusia ikatakan efisien apabila paa suatu aktivitas sumber aya manusia bekerja secara berkelanjutan antara unit yang satu engan unit yang lain, sehingga apat meminimalkan ile time atau non-prouctive time. Ketepatan alam menyelesaikan suatu proyek aalah merupakan inikator kesuksesan suatu proyek isamping biaya, keselamatan kerja an kualitas, namun alam proyek repetitif lebih ifokuskan paa kuantitas, imana unit yang ikerjakan merupakan prouk massal. Konsep asar metoe penjawalan linier aalah penyajian alam iagram grafik yang menunjukkan hubungan antara unit (kuantitas) an waktu ari setiap aktivitas (Leong & Kass, 008). Metoe penjawalan linier merupakan metoe yang cocok igunakan paa proyek yang memiliki aktivitas berulang engan jenis aktivitas yang seerhana, seperti pembangunan ermaga, jetty, jalan raya, an perumahan seerhana. Terminologi alam metoe penjawalan linier, yaitu : A. Interupsi Interupsi aalah penghentian aktivitas untuk waktu tertentu yang itunjukkan engan garis menatar paa garis linier aktivitas (Gambar ). Penyebabnya, yaitu : sumber aya yang terhenti, kesulitan teknis an lain-lain. B. Buffer Buffer aalah pemberian penengah antara ua aktivitas untuk menghinari interfensi (Gambar ), seangkan buffer apat berupa time buffer aalah pemberian jea waktu antara ua aktivitas, an Space buffer aalah penengah antara ua unit (Gambar 3). Time buffer terbagi ua jenis yaitu start buffer aalah jea waktu yang iberikan paa start suatu aktivitas an en buffer kebalikan ari start buffer (Gambar 4). C. Interfensi Interfensi aalah perpotongan antara ua aktivitas paa suatu titik (Gambar ). Unit Berulang Unit Berulang buffer 3 Interfensi Interupsi 3 4 5 6 7 8 9 0 Gambar. Interupsi (Harris an Ioannou, 998). Gambar. Interfensi an Time Buffer
Start Buffer En Buffer Gambar 3. MPL engan Buffer (Pilcher, 99). Gambar 4. Start Buffer & En Buffer (Pilcher, 99) D. Alokasi Sumber Daya Manusia Dalam menentukan alokasi sumber aya manusia yang efisien maka terlebih ahulu perlu mengetahui jumlah ile time ari setiap aktivitas. Langkah awal aalah menghitung urasi yang iperlukan untuk menyelesaikan proyek engan jumlah unit an tingkat prouktivitas tertentu. t = ( Q Q ) + t m () Rumus untuk menghitung tingkat prouktivitas : m = F () Dimana : t = yang ibutuhkan untuk menyelesaikan unit ke- (hari). t = yang ibutuhkan untuk menyelesaikan jumlah unit yang akan ibangun (hari). Q = Unit pertama (unit). Q = Jumlah unit yang akan ibangun (unit). m =Tingkat prouktivitas / han over rate (jumlah unit/hari). E. Ile Time Inefisiensi atau ile time aalah waktu yang non-prouktif atau waktu tunggu yang perlu i minimalkan sehingga sumber aya menjai efisien (Gambar 5). Gambar 5. Non-Prouctive Time (Pilcher, 99). Formula untuk menghitung ile time : I = ( F m.) = F - (3) m m Dimana : = aktivitas (hari). I = Ile time atau non-prouctive time paa suatu aktivitas berulang (hari). F = Jumlah kelompok kerja (group). m = Tingkat prouktivitas / han over rate (jumlah unit/hari). 3
3. METODE PENELITIAN Dalam menyusun penjawalan linier, ientifikasi aktivitas berasarkan paa aktivitas kritis hasil engan metoe CPM (Critical path metho). Data penukung aalah :. Dokumen Proyek Gambar proyek yang iperoleh berupa : enah, tampak, potongan, an etail. Gambar proyek iperlukan untuk menghitung volume pekerjaan, ientifikasi an urutan aktivitas.. Stanart Nasional Inonesia (SNI) Dalam penelitian ini menggunakan SNI untuk menentukan jumlah pekerja alam kelompok kerja an tingkat prouktivitas pekerja alam menyelesaikan suatu aktivitas. 4. PROSES PEMBUATAN PENJADWALAN LINIER 4. Analisis Data Stui kasus paa proyek pembangunan perumahan inas guru SMA N. Kaimana i Kabupaten Kaimana Provinsi Manokwari (Papua Barat) engan luas bangunan setiap kopel aalah 07m. Dalam melakukan perencanaan penjawalan engan metoe CPM aa beberapa tahapan, yaitu : () ientifikasi aktivitas, () estimasi urasi aktivitas, (3) urutan aktivitas an (4) penjawalan. Aktivitas kritis yang iperoleh ari hasil CPM (Gambar 6) aalah aktivitas untuk penjawalan linier. Berikut penjawalan CPM : 3 3 3 5 3 7 9 7 4 3 Gambar 6. Network Hasil CPM. 5 9 8 9 4 6 9 0 0 0 ID Activity / jenis pekerjaan Pekerjaan Tanah an Ponasi Pekerjaan Struktur Beton 3 Pekerjaan Dining 4 Pekerjaan Atap 5 Pekerjaan Plafon 6 Pekerjaan Keramik 7 Pekerjaan Pintu an Jenela 8 Pekerjaan Sanitasi 9 Pekerjaan Listrik 0 Pekerjaan Cat an Finishing = Aktivitas Non Kritis. Legen : ID = Ientifikasi aktivitas = Aktivitas Kritis. ID = F F= Jumlah kelompok kerja 4. Penjawalan Linier Paa penjawalan linier menggunakan 6 aktivitas kritis yang iperoleh ari analisis CPM (Gambar 6). Aanya urasi masing-masing aktivitas yang beragam engan igunakan jumlah kelompok kerja F= an ikerjakan secara berkelanjutan antar aktivitas yang satu engan aktivitas lainnya maka akan terjai interfensi antar aktivitas, sehingga simulasi ini tiak apat iterapkan ilapangan (Gambar 7). 4
Gambar 7. Simulasi engan Kelompok Kerja (F = ). Untuk menghinari terjainya interfensi terapat ua macam moel simulasi penjawalan linier, yaitu : () Simulasi penjawalan linier engan time buffer. () Simulasi penjawalan linier tanpa time buffer. 4... Simulasi Penjawalan Linier engan Time Buffer Paa simulasi ini bertujuan untuk menghilangkan ile time an interfensi engan memberi time buffer, karena setiap aktivitas memiliki urasi yang berbea sehingga alam suatu simulasi setiap aktivitas menggunakan nilai m yang beragam. Dalam simulasi ini yang menjai acuan aalah pekerjaan tanah an ponasi, pekerjaan struktur beton, an pekerjaan atap. Hal ini karena nilai m ari ketiga aktivitas tersebut memiliki nilai m terenah akibat urasi yang besar. Paa Tabel apat isimpulkan bahwa ari semua simulasi penjawalan linier engan menggunakan buffer yang ianggap mampu mengurangi urasi penyelesaian 50 unit kopel secara signifikan, sehingga memperoleh penggunaan SDM yang efisien aalah simulasi ke-8, karena penambahan jumlah kelompok kerja i imbangi engan pengurangan urasi yang signifikan (Tabel an Gambar 8). Tabel. Rangkuman Simulasi Penjawalan Linier Menggunakan Buffer. Simulasi Ke... Jumlah kelompok kerja (< 365 hari) Rata-rata urasi yang apat iminimalkan Simulasi Ke- Jumlah kelompok kerja (< 365 hari) Rata-rata urasi yang apat iminimalkan kelompok hari hari kelompok kerja/hari kelompok hari hari kelompok kerja/hari 804 - (3) (4)/ [() - 6] 804 - (3) (4)/ [() - 6] () () (3) (4) (5) () () (3) (4) (5) ke- 6 kelompok 804 - - ke-8 8 kelompok 34 490 4 ke- 8 kelompok 706 - - ke-9 7 kelompok 559 - - ke-3 9 kelompok 608 - - ke-0 3 kelompok 9 575 34 ke-4 4 kelompok 388 - - ke- kelompok 57 547 35 ke-5 kelompok 437 - - ke- 3 kelompok 34 490 9 ke-6 4 kelompok 559 - - ke-3 9 kelompok 97 607 7 ke-7 0 kelompok 8 5 38 ke-4 7 kelompok 583 8 Tabel. Hasil Perhitungan Simulasi ke-8 Menggunakan Buffer. M F T T ID Activity / jenis pekerjaan Prouktivitas Group unit ke- unit ke-50 hari jumlah unit/hari group hari hari F/ m. T - [(Q -Q )/m] [(Q -Q )/m] + T Pekerjaan Tanah an Ponasi 3 0,3077 3,0 3,0 5,3 Pekerjaan Struktur Beton 3 0,3077 3,0 6,0 38,3 4 Pekerjaan Atap 3 0,3077 3,0 39,0 5,3 5 Pekerjaan Plafon 9 0,33333 3,0 3,3 60,3 6 Pekerjaan Keramik 0,773 3,0 4,3 304,0 0 Pekerjaan Cat an Finishing 0 0,30000 3,0 50,7 34,0 Jumlah 69 8,0 5
Unit 50 40 60,3 34 Start Pekerjaan Tanah an Ponasi 30 0 0 0 Pekerjaan Struktur Beton Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafon Pekerjaan Keramik 39 50,7 0 40 80 0 4,3 60 00 40 80 30 Pekerjaan Cat an (Hari) Finishing Gambar 8. Simulasi ke-8 engan Menggunakan Buffer. 4.. Simulasi Penjawalan Linier tanpa Time Buffer Perincian penggunaan kelompok kerja paa aktivitas yang ijaikan sebagai patokan, yaitu : simulasi s/ 5 (F Tanah an ponasi, beton, atap=,,3,4,5), simulasi 6 s/ 0 (F Plafon=,,3,4,5), Simulasi s/ 5 (F Keramik=,,3,4,5) an simulasi 6 s/ 0 (F Cat an finishing=,,3,4,5). Dengan emikian untuk simulasi penjawalan linier tanpa menggunakan buffer terapat 0 simulasi. Namun paa simulasi ini memiliki kelemahan yaitu aanya ile time. Hal ini isebabkan karna setiap simulasi menggunakan satu nilai m seangkan setiap aktivitas memiliki urasi yang berbea, akibatnya terjai ile time paa aktivitas. Tabel 3. Rangkuman Simulasi Penjawalan Linier tanpa Menggunakan Buffer. Paa simulasi penjawalan linier tanpa menggunakan buffer (Tabel 3), ipilih Simulasi Ke-9 Pekerjaan plafon engan penggunaan 4 kelompok kerja yang memiliki urasi engan nilai ile time an inefisiensi yang terkecil bila ibaningkan engan hasil simulasi lainnya. Berikut tabel 4 perhitungan simulasi ke-9 : Tabel 4. Simulasi ke-9 Pekerjaan Plafon (F = 4). ID Activity / jenis pekerjaan Jumlah Ile kelompok time asi Jumlah Ile Dur- Simulasi Inefisiensi Simulasi Inefisiensi kelompok time Ke-.. Ke-.. (Kelompok) (Hari) (Hari) (orang-hari) (Kelompok) (Hari) (Hari) (orang-hari) ke- 6 kelompok 44 706 4704 ke- 9 kelompok 443 608 854 ke- kelompok 43 388 4608 ke- 5 kelompok 638 339 8048 ke-3 8 kelompok 43 8 45 ke-3 kelompok 37 49 4594 ke-4 3 kelompok 66 9 63 ke-4 7 kelompok 40 04 88 ke-5 8 kelompok 73 97 767 ke-5 33 kelompok 6 77 875 ke-6 kelompok 440 50 64 ke-6 0 kelompok 489 559 7580 ke-7 4 kelompok 353 90 369 ke-7 6 kelompok 58 34 5934 ke-8 6 kelompok 408 6 4844 ke-8 kelompok 00 33 ke-9 3 kelompok 34 80 5 ke-9 3 kelompok 338 9 459 ke-0 4 kelompok 8 58 365 ke-0 37 kelompok 8 67 63 F (teoritis) Group F (revisi) Group I I (Total) T T R Ile Time Ile Time unit ke- unit ke-50 hari group group hari hari hari hari orang m. m. (F/m) - (50 - F). I T - [(Q -Q )/m] [(Q -Q )/m] + T Man-ay oranghari I total. R Pekerjaan Tanah an Ponasi 3 5,78 6 0,50,00 3,0 3,3 64 Pekerjaan Struktur Beton 3 5,78 6 0,50,00 6,0 36,3 5 330 4 Pekerjaan Atap 3 5,78 6 0,50,00 39,0 49,3 64 5 Pekerjaan Plafon 9 4,00 4 0,00 0,00 48,0 58,3 0 6 Pekerjaan Keramik 4,89 5 0,5,5 59,0 69,3 9 0,5 0 Pekerjaan Cat an Finishing 0 4,44 5,5 56,5 69,0 79,3 0 56,5 Jumlah 69 3 33,50 33,5 < 79,3 5,75 6
Unit [Tingkat prouktivitas (m) = 0,44444] 50 79,3 Start 40 Pekerjaan Tanah an Ponasi 30 Pekerjaan Struktur Beton 0 0 0 Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafon Pekerjaan Keramik 69 0 40 80 0 60 00 Pekerjaan Cat an Finishing (Hari) Gambar 9. Simulasi ke-9 Pekerjaan Plafon (F = 4). Dari Gambar 9 apat ilihat bahwa simulasi ke-9 aktivitas satu engan aktivitas lainnya ikerjakan secara berkelanjutan engan menggunakan satu nilai m yaitu : 0,44444 engan urasi penyelesaian 50 unit yaitu 80 hari. Namun paa simulasi ke-9 terapat ile time 34 hari yang mengakibatkan terjainya inefisiensi sebesar 5 orang hari engan jumlah pekerja alam satu kelompok kerja apat ilihat paa tabel 4. Paa simulasi penjawalan linier tanpa time buffer ipilih simulasi ke-9 (Tabel 3). 5. KESIMPULAN 5.. KESIMPULAN Dari keua moel simulasi iatas apat isimpulkan bahwa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer menjai alternatif pertama yang ipilih, hal ini karena paa simulasi ke-8 hanya menggunakan 8 kelompok kerja, lebih hemat 4 kelompok kerja ari simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer engan total 3 kelompok kerja. Hal ini sesuai engan tujuan penelitian yaitu mencapai penggunaan sumber aya manusia yang efisien. Paa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi 34 hari (< tahun) lebih lama 34 hari ari simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer yang memiliki urasi 80 hari, namun simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi yang efektif (Ile time = 0) seangkan paa simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer memiliki ile time 34 hari engan inefisiensi 5 orang-hari (Tabel 4). Selain itu, karena simulasi ke-8 merupakan simulasi penjawalan linier menggunakan buffer, maka akan memuahkan kontraktor alam menentukan waktu yang tepat untuk ilakukan mobilisasi pekerja paa setiap aktivitas sehingga mobilisasi pekerja tiak perlu ilakukan paa waktu yang bersamaan untuk semua aktivitas. 5.. SARAN Dalam penelitian ini, inefisiensi tenaga kerja tiak ihitung berasarkan masing-masing jenis pekerja namun secara keseluruhan. Dengan emikian iharapkan aa penelitian lanjutan yang melakukan perhitungan inefisiensi tenaga kerja berasarkan jenis pekerjanya setiap pekerjaan atau sub-pekerjaan memiliki komposisi tenaga kerja yang beragam. Selain itu, paa penelitian lanjutan iharapkan apat menambahkan unsur biaya sebagai salah satu faktor pembaning alam memilih an menentukan penjawalan yang optimum. Hal ini karena setiap jenis tenaga kerja memiliki biaya yang berbea-bea. 6. DAFTAR REFERENSI Kass, P.E., an Leong, M.W. (008). "Linear Scheules for Tunnel Projects." Jacobs Associates. Seattle, WA. 7