Penggunaan Persamaan Pendekatan Untuk panjang gelombang pantai
|
|
- Harjanti Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penggunaan Persamaan Penekatan Untuk panjang gelombang pantai Nizar Acma Program Stui Teknik Sipil, Universitas Janabara Yogyakarta, Jl.Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta ABSTRAK Persamaan gelombang Airy ipergunakan secara luas karena akurasinya yang masih memaai an keseerhanaan hitungannya ibaningkan teori lain. Sungguhpun emikian masih aa satu persamaan yang membutuhkan sebuah hitungan yang iteratif yaitu menghitung panjang gelombang. Oleh sebab itu paa berbagai stanar hitungan iberikan tabel ataupun persamaan penekatannya. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemilihan penekatan penyelesaian persamaan gelombang yang lebih seerhana. Stui ilakukan engan cara membaningkan akurasi ari persamaan yang imunculkan alam publikasi ilmiah an tingkat kesulitan penggunaan berasarkan kompleksitas persamaan. Hasil stui menunjukkan bahwa persamaan yang iusulkan oleh John Fenton (8) memberikan hasil terbaik, itinjau ari ketelitian an keseerhanaan penggunaannya. Kata kunci: Persamaan gelombang Airy, panjang gelombang penekatan. PENDAHUUAN Perhitungan mengenai gelombang pantai paa umumnya apat menggunakan persamaan gelombang Airy. Sungguhpun persamaan ini ipanang yang paling seerhana, akan tetapi persaman analitik tersebut merupakan persamaan kompleks yang membutuhkan analisa numerik agar iperoleh hasil yang cepat an akurat. Sehingga untuk kebutuhan praktis juga iperlukan tabel hitungan interpolasi an juga pilihan penggunaan persamaan penekatan yang menggantikan persamaan kompleks tersebut engan akurasi yang apat iterima secara umum. Selanjutnya parameter hitungan lainnya apat iselesaikan engan persamaan seperti paa tabel berikut ini, Tabel. Persamaan Gelombang Pantai (USACE,6) Proses hitungan gelombang rencana imulai engan metetapkan nilai T (perioa) an H (tinggi gelombang) baik berasarkan hasil analisa preiktif ari ata primer ataupun preiksi statistik ari ata sekuner. Seangkan untuk panjang gelombang rencana apat ihitung engan persamaan (). tanh () o = gt /(π) () aalah kealaman air i lokasi (m); aalah panjang gelombang yang icari (m); T aalah perioe gelombang recana (etik); o panjang gelombang laut alam (m) yang ihitung engan persamaan (). SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 H- Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
2 Permasalahan ini apat ikategorikan sebagai mencari penyelesaian persamaan sebagai berikut / = f(/ o ) (3) Penyelesaian secara numeris apat iselesaiakan cara interpolasi atau extrapolasi engan menggunakan program. Seangkan pencarian persamaan penekatan apat ilakukan sesuai moel persamaan yang ipilih sesuai kebutuhan, misalnya regresi linear, polinomial, regresi moel tertentu, an yang kami panang menarik aalah penekatan engan logaritmik matching (Guo Junke, ). Bambang Triatmojo alam bukunya memberikan Tabel A- untuk menghitung secara interpolasi linear. Buku Coastal Engineering Mechanic USACE (6) memberikan tiak hanya tabel tetapi juga ua persamaan penekatan yang apat igunakan. Diantara keua hal tersebut Tabel A- memberikan nilai yang paling teliti hingga 6 (enam) angka i belakang koma. Penyelesaian numerik paa persamaan tersebut ikenal engan penyelsaian mencari akar persaman. Beberapa buku an publikasi telah memberikan persamaan yang ipanang cukup baik, akan tetapi engan berkembangnya ilmu maka beberapa tahun terakhir telah itemukan perbaikan ketelitian yang cukup signifikan, misalnya oleh John Fenton (8) an Peter Nielsen (5). Publikasi ini imaksukan untuk memberikan penilaian yang setara bagi setiap persamaan penekatan tersebut sehingga memuahkan bagi pengguna untuk memilih sesuai engan kebutuhannya. Parameter penilaian alam hal ini memiliki nilai obyektif aalah perbaningan antara selisih hitungan ibaningkan relatif terhaap angka analitik, an penilaian secara subyektif yaitu melihat tingkat kesulitan penggunaan persamaan tersebut secara praktis. Batasan ari penelitian ini aalah meliputi persamaan-persamaan yang iberikan oleh USACE, Peter Nielsen, John Fenton (8), an juga sebuah persamaan yang telah kami kembangkan seniri. Metoe pengembangan ari persamaan-persamaan penekatan tersebut meliputi penekatan eret Taylor (Peter Nielsen), penekatan logaritmic matching (Nizar Achma, John Fenton 8). Seangkan penekatan persamaan lain kami efinisikan sebagai penekatan secara analogi (user moel) persamaan.. TINJAUAN PUSTAKA Persamaan Gelombang Airy Persamaan gelombang Airy aalah teori untuk gelombang engan amplituo kecil yang ikembangkan oleh Airy (845), imana muah igunakan an apat memberikan hasil hitungan perkiraan yang apat iterima untuk batasan variabel yang cukup besar. Persamaan ini tergolong persamaan gelombang linear imana hanya menggunakan orer (satu) engan amplituo kecil sehingga muah iaplikasikan an akurasinya masih memaai alam perancangan. Batasan ari persamaan Airy aalah : Fluia bersifat homogen an incompressible, jai kepaatan ρ konstan; Tegangan permukaan apat iabaikan; Efek coriolis karena putaran bumi apat iabaikan; Tekanan paa permukaan seragam an konstan; Fluia bersifat ieal atau invisci (tiak memiliki kekentalan); Gelombang tiak seang berinteraksi engan gerakan air lainnya; Aliran irotasional sehingga partikel air tiak berputar (hanya aa gaya normal an gaya geser apat iabaikan; Dasar horizontal, kaku, an bounary keap, sehingga kecepatan i asar nol; Amplituo gelombang kecil n bentuk gelombang tiak berubah paa waktu an tempat; Gelombang berbentuk atar atau lembahnya panjang (paa ua imensi); Berlaku persamaan laplace berlaku sebagai berikut: Dengan bounary : x y asar (y= -) v ; permukaan bebas = an v y fluktuasi permukaan menggunakan y ; bounary lateral ( x ) ( x ) ; H x t H Cos ( ) Cos ( kx t ) (5) T (4) H- SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
3 engan aalah frekwensi gelombang, an H aalah tinggi gelombang Gambar. Gelombang Airy (EM -- Part II chap,usace, 6) Dengan persamaan bernoulli irotational p ( v u ) gy t iperoleh fluktuasi permukaan g t Sehingga iperoleh persamaan gelombang Airy H g cosh k ( y ) sin( kx t ) (6) cosh( k ) k aalah angka gelombang /; aalah frekwensi gelombang yaitu /T Selanjutnya apat iturunkan persamaan engan tambahan penyeerhanaan yaitu paa laut angkal (shalow water) an laut alam engan spesifikasi sebagai berikut Tabel. Klasifikasi an penyeerhanaan persamaan gelombang Airy Classification / K tanh (k) Deep water ½ 4 to 4.» Transitional / to ½ / to Tanh k. Shallow water to / to /»k. Selanjutnya apat iturunkan persamaan persamaan yang aa paa tabel, yaitu sebagian ari seluruh persamaan yang terseia. Metoe penyelesaian hitungan panjang gelombang airy Metoe penyelsaian panjang gelombang airy yang iefinisikan alam persamaan (3) apat iekati sebagai:. problem penyelesaian akar persamaan numerik engan tahapan iterasi. problem penyelesaian interpolasi engan memberikan tabel yang iperlukan (misal tabel A-, Triatmojo) 3. problem penyeerhanaan persamaan ari persamaan kompleks engan penekatan antara lain: curve fitting, analogi moel, moel persamaan logaritmic matching Penyelesaian engan numerik umum ilakukan alam sebuah program aplikasi, ataupun juga apat ibuat sebagai sebua makro visual basic alam MS.Excel sebagai berikut: SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 H-3 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
4 Const Pi As Double = , g As Double = 9.8 Function Cari(T, ) As Double a =.56 * T ^ : a = g * T ^ * Htan( * Pi * / a) / / Pi Err = Abs(a - a) / a If Err >. Then a = (a + a) / GoTo En If Cari = a En Function Function Htan(X As Double) As Double Htan = (Exp(X) - Exp(-X)) / (Exp(X) + Exp(-X)) En Function Definisi Konstanta Menghitung : - (panjang gelombang, m) Input : - T (perioe, etik) - (kealaman laut, m) Metoa : - iterasi moifikasi bagi ua Menghitung tangen hiperbolik Gambar. Makro VBA (Visual Basic for Application) Ms Excel untuk panjang gelombang Dengan efinisi ini maka hitungan alam excel untuk kealaman 6 meter an perioe gelombang etik apat langsung istulis : =Cari(,6) Penyelesaian engan penekatan interpolasi apat ilakukan engan menyeiakan tabel hitungan gelombang Airy sebagai berikut : Tabel 3. Harga /, angka gelombang n, an koefisien Shoaling Ks fungsi (/o), alam Triatmaja Raianta Denga informasi tabel i atas maka apat ipilih harga harga yang menekati untuk selanjutnya ibuat hitungan interpolasi secara seerhana, baik itu untuk menghitung / atau n an juga Ks. Penyelesaian berikutnya aalah menggunakan persamaan penekatan, yaitu persamaan yang iturunkan engan menghilangkan kompleksitas masalah an iekati engan cara baik itu curve fitting ataupun moel lain misalnya analogi moel persamaan setara. Penjabaran an cara yang igunakan isampaikan paa bahasan berikutnya hanya mengenai cara khusus non linear yang ikembangkan untuk curve fitting ata tengan ua asimtot. Penyelesaian engan persamaan penekatan Usulan peneliti 7 berasarkan logaritmik matching (Junke Guo,) Persamaan penekatan non liniear imana terapat ua grafik asimptotis apat ilakukan penekatan berasarkan logaritmic matching. Menurut Guo (), apabila itemukan penyelesaian non linear engan ua grafik asimptotis baik paa metoe analitis maupun percobaan, maka keuanya apat ituliskan sebagai berikut : H-4 SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
5 y C C n xo n x Gambar 3. Grafik moel persaamaan penekatan logaritmik engan ua asimtot imana x aalah variabel inepenen an y aalah variabel epenen an K, K aalah ua slope paa skala logaritmis an C an C aalah titik potong i sumbu y, an x o aalah titik balik referensi ari x Untuk menggabungkan keua garis asimptot paa persamaan gabungan, maka apat igunakan ua moel persamaan logaritmik, salah satunya aalah sebagai berikut : y k x é æ x ö ù ê ç ú C ê x (7) ë è ø úû ln( ) ln Berasarkan moel persamaan tersebut maka persaman moel æ tanhç è ö ø (8) Disesuaikan menjai x y tanh( y ) an mengambil ua asimptot: x y ( y ) y untuk / kecil, x = y untuk / besar (9) Selanjutnya engan mengikuti proseur maka apat itemukan persamaan penekatan yaitu: /.46. æ ö æ 4 ö ç æ ö ç ç () ç è gt ø ç è ç è gt Rumusan J.D. Fenton, 8 berasarkan logaritmik matching (Junke Guo, ) Dengan menggunakan cara yang sama, akan tetapi engan persamaan batas / asimptot yang lain Fenton apat menyelesaikan persamaan penekatan sebagai berikut: k» g e ( / g ) ø 5 / ø / 5 Rumusan engan penekatan eret Taylor oleh Peter Nielsen, 5 Dengan menggunakan eret Taylor untuk tangen hiperbolik sebagai berikut: n n n x x 7 x ( ) B n x tanh( x ) x, x () (n )! engan B n aalah bernoulli number. Nielsen mengembangkan persamaan penekatan panjang gelombang sebagai berikut: å n () SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 H-5 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
6 é ù k» k ê k ( k ) jika ko <.56 (3) ú ë 6 36 û kh 3. PEAKSANAAN PENEITIAN k h k h e penekatan jika k o >.56 (4) Untuk apat memberikan penilaian ari persamaan-persamaan penekatan maka iperlukan pembaningan yang setara, untuk itu iperlukan penyetaraan persamaan, penetapan titik benchmark nilai an range batas penilaian. Penilaian ilakukan engan menghitung selisih ari persamaan penekatan terhaap titik benchmark, an iambil nilai terbesar ari seluruh titik yang iuji Penyetaraan Persamaan penekatan Persamaan penekatan harus memiliki paramter yang sama sehingga apat ihitung tabulasinya engan cara yang sama. Oleh sebab itu apat iperoleh persamaan setara sebagai berikut :. Persamaan Eckart, 95. Persaamaan Fenton an Mc Kee, tanhk k k (5) o o 3 / 4 / 3 k k tanh k o (6) 3. Persamaan Peter Nielsen, 5 é k k ê k ë 6 k k 36 ( k ) ù ú untuk ko.56 û k e untuk ko.56 (7) 4. Persamaan usulan, 7 k.46 ( k. k (8) ) 5. Persamaan Fenton, 8 5 / 4 ( k o ) / 5 k k e (9) o Penetapan range persamaan an penetapan nilai benchmark Range perbaningan hasil persamaan penekatan ilakukan paa batas batas an nilai bechmark sebagai berikut Benchmark k. E Benchmark. ko.. Gambar 4. titik-titik benchmark alam range untuk penilaian persamaan peekatan H-6 SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
7 Nilai benchmark ilakukan paa titik uji engan menggunakan persamaan : k k tanh k (9) Hasil ini menjai hasil analitik untuk ibaningkan engan hasil hitungan engan persamaan penekatan. Range igunakan aalah perkiraan ari peneliti engan memberikan range yang ipanang suah mecukupi batas maksimal an minimal yang masih mungkin terjai. Tabulasi an grafik akurasi persamaan penekatan Tabulasi pehitungan setiap titik ata ilakukan untuk semua persamaan penekatan, an sebagai hasil apat ibuat grafik hasil sebagai berikut : k..... nizar 7 eckart 95 Fenton 989 Fenton 8 Nielsen 6 Benchmark ko. Gambar 5. Plotting hasil analisis persamaan penekatan terhaap titik benchmark Penliaian hasil Berasarkan tabulasi pehitungan menurut maksimum kesalahan terjai maka apat iperoleh penilaian obyektif, seangkan penilaian kemuahan pemakaian ilihat ari jumlah suku hitungan. Tabel 4. Penilaian hasil persamaan penekatan Persamaan tahun Maksimal kesalahan Obyektif penelitian Prioritas pakai Persamaan Eckart Teliti no 4 Muah ipakai 4 Persaamaan Fenton an Mc Kee Teliti no 3 Seikit sulit 3 Persamaan Peter Nielsen Teliti no Sulit igunakan Persamaan Usulan Teliti no 5 Seikit sulit 5 Persamaan Fenton Teliti no Seikit sulit 4. KESIMPUAN DAN SARAN Berasarkan hasil hasil penelitian tersebut apat kami temukan hasil hasil simpulan sebagai berikut :. Seluruh persamaan memiliki kesalahan lebih kecil ari 6% terutama untuk kisaran k o sekitar nilai.. Kesalahan terkecil imiliki oleh penekatan oleh Nielsen, akan tetapi persamaan ini kurang praktis karena aa persamaan, akan tetapi jika hitungan ko <.46 maka persamaan ini aalah yang terbaik 3. Secara keseluruhan persamaan Eckart aalah yang termuah an relatif memiliki ketelitian memaai. 4. Persamaan yang iusulkan penulis masih belum memiliki ketelitian yang baik an belum layak igunakan. 5. Persamaan Fenton an Nielsen layak untuk igunakan engan ketelitian terbaik an apat ipilih salah satu ari keuanya sesuai kebutuhan Saran. Tiak muah untuk apat merumuskan an memperoleh persamaan yang baik sehingga perlu pembelajaran lebih lanjut untuk apat menurunkan persamaaan sekelas hasil John Fenton atau Peter Nielsen SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 H-7 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
8 . Persamaan keuanya layak untuk igunakan i lingkungan kampus agar memuahkan mahasiswa alam menghitung tanpa menggunakan tabel an interpolasi DAFTAR PUSTAKA Achma, Nizar (7), Pemaanan ogaritmis Paa Penekatan Persamaan Gelombang Airy, Jurnal teknik Janateknika, FT-UJB Eisi khusus Kemerekaan Agustus 7, halaman -7 Achma, Nizar (), ap. Penelitian Analisa Persamaan Penekatan Gelombang Airy Untuk Perhitungan Panjang Gelombang Pantai, PPM Universitas Janabara, Yogyakarta Fenton, John, June, Coastal an Ocean Engineering, Course Moule Institut für Wasserbau un Ingenieurhyrologie, TU Wien Guo, Junke (), ogaritmic Matching an its Application in Computational Hyraulics An Seiment Transport, J of Hyraulic research vol 4,, No 5, pg Nielsen, Peter (5), Teaching notes on coastal an estuarine proccesses, School of Engineering, The University of Quensan, Brisbane Australia Triatmojo, Bambang, Pelabuhan (996), Buku cetakan pertama, Beta Offset, Yogyakarta Triatmojo, Raianta (7), catatan kuliah Teknik Pantai, Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Maa, Yogyakarta Inonesia USACE (6), Coastal Engineering Mechanic EM -- (change ), Chap II Part. Water Wave Mechanic H-8 SEMINAR NASIONA- BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Mean - 4 Oktober
ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciBESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU
BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU Davi S. V. L Bangguna 1) 1) Staff Pengajar Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sintuwu
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciRelasi Dispersi dalam Pandu Gelombang Planar Nonlinear Kerr
Kontribusi Fisika Inonesia Vol. 13 No.3, Juli 00 Relasi Dispersi alam Panu Gelombang Planar Nonlinear Kerr Abstrak Hengki Tasman 1) an E Soewono 1,) 1) Pusat Penelitian Pengembangan an Penerapan Matematika,
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH
Jurnal Matematika UNND Vol. 5 No. 4 Hal. 54 61 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIP UNND PENENTUN SOLUSI SOLITON PD PERSMN KDV DENGN MENGGUNKN METODE TNH SILVI ROSIT, MHDHIVN SYFWN, DMI NZR Program
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Lereng
Analisis Stabilitas Lereng Lereng Slope Stability Dr.Eng.. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc. Faktor Keamanan (Factor of Safety) Faktor aman (FS): nilai baning antara gaya yang menahan an gaya yang menggerakkan.
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciBAB VI. FUNGSI TRANSENDEN
BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN Fungsi Logaritma Natural Fungsi Balikan (Invers) Fungsi Eksponen Natural Fungsi Eksponen Umum an Fungsi Logaritma Umum Masalah Laju Perubahan Seerhana Fungsi Trigonometri Balikan
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciSUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH
SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH JAHARUDDIN Departemen Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Diferensiasi
Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan
Lebih terperinciTURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)
TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL) A. Pengertian Derivatif (turunan) suatu fungsi. Perhatikan grafik fungsi f( (pengertian secara geometri) ang melalui garis singgung. f( f( f(+ Q [( +, f ( + ] f( P (, f ( )
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciFUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA
FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA. Penekatan Kalkulus: menefinisikan fungsi logaritma natural sebagai integral Panang sebuah fungsi yang iefinisikan engan menggunakan integral: (.) L(x) = t t. Dari Teorema
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA
Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this
Lebih terperinciSuatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '',
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciModul 5 Saluran Transmisi
Saluran Transisi Organisasi Moul 5 Saluran Transisi A. Penahuluan page 3 B. Paraeter Prier Saluran Transisi page 9 C. Paraeter Sekuner Saluran Transisi page 5 D. Koefisien Pantul an SW page 7 E. Tegangan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciJUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan
Lebih terperinciISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND
HUBUNGAN ANTARA AERAH IEAL UTAMA, AERAH FATORISASI TUNGGAL, AN AERAH EEIN Eka Susilowati Fakultas eguruan an Ilmu Peniikan, Universitas PGRI Aibuana Surabaya eka50@gmailcom Abstrak Setiap aerah ieal utama
Lebih terperinciPEMODELAN EMPIRIS COST 231-WALFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI LINTASAN ANTENA RADAR DI PERUM LPPNPI INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONA MUTI DISIPIN IMU &CA FOR PAPERS UNISBANK KE-3(SENDI_U 3) 217 PEMODEAN EMPIRIS COST 231-WAFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI INTASAN ANTENA RADAR DI PERUM PPNPI INDONESIA Ria
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ilakukan sebagai peoman bagi peneliti mengenai tahap-tahap bagaimana seharusnya sebuah penelitian ilakukan. Metoe penelitian yang igunakan
Lebih terperinciBagian 3 Differensiasi
Bagian Differensiasi Bagian Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk mengitung turunan an berbagai teknik ifferensial. Paa penerapan konsep limit, Ana akan iperkenalkan engan konsep
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1
Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinci( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c
Bab X 10.1 Zat murni aalah zat yang teriri atas sutau senyawa kimia tertentu, misalnya CO alam bentuk gas, cairan atau paatan, atau campuran aripaya, tetapi tiak merupakan campuran engan zat murni lain
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk. Jurusan Manajemen ABSTRAK
PENGARUH INENTIF TERHADAP PRETAI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk Maria Junita Hasana Irwan Yantu.P M.i Robiyati Poungge.P M.AP 3 Jurusan Manajemen ABTRAK MARIA JUNITA HAANA NIM.
Lebih terperinciPerbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences dengan Kooperatif Tipe STAD
Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD terhaap
Lebih terperinciKeywords: transaction volume, market risk, debt to equity ratio and dividend policy.
PENGARUH VOLUME TRANSAKSI, RESIKO PASAR DAN DEBT to EQUITY RATIO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Stui Kasus Paa PT. Ino Tambangraya Megah, Tbk, PT. Inosat, Tbk, PT. Inocement Tunggal Prakarsa, Tbk, PT. Inofoo
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciPERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC
PERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC A. PENDAHULUAN. Aa ua kegagalan yang apat terjai paa komponen struktur lentur profil I yang mengelami lentur. Kegagalan pertama profil
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinciSistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura
Jurnal an Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Informasi Seminar an Siang Tugas khir Stui Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Muftia 1, rif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriai
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,
Lebih terperinci* Disampaikan dalam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) pada tanggal 16 s.d. 1 8 Juli 2009 Cibogo Bogor
STRATEGI PEMBELAJARAN TENTANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.** aooq. LI;J -Lv 3 * Disampaikan alam Pelatihan Strategi Pembelajaran
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS
KNM XVI 3-6 Juli 01 UNPAD, Jatinangor ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS NANIK LISTIANA 1, WIDOWATI, KARTONO 3 1,,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciEVALUASI SKENARIO KOORDINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MODEL PRICING DAN KEPUTUSAN ORDER/DELIVERY
EVALUASI SKENAIO KOOINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MOEL PICING AN KEPUTUSAN OE/ELIVEY Evi Yuliawati 1, Luky Agus Hermanto 2 1 Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknologi Inustri, Institut Teknologi Ahi Tama Surabaya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Belimbing manis (Averrhoa carambola L) termasuk salah satu komoitas tanaman hortikultura yang banyak igemari masyarakat Bentuknya khas terlihat seperti bintang apabila iiris
Lebih terperinciJurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi an Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, september 2018, hlm. 2760-2769 http://j-ptiik.ub.ac.i Pemoelan Regresi Linear Untuk Preiksi Konsumsi Energi Primer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya
Lebih terperinciTeknik Koreksi Posisi dan Bentuk Objek Citra dalam Basis Waktu-Bilangan Gelombang
JNTETI, Vol. 5, No., Mei 06 0 Teknik Koreksi Posisi an Bentuk Objek Citra alam Basis Waktu-Bilangan Gelombang Is Marianto Abstract In the case of raar imagery, the image is the result of convolution between
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciKata kunci : model, numerik, 2 dimensi, genangan banjir, saluran
Pengembangan Moel Erosi Bantaran Sungai Untuk Memoelkan Genangan Banjir Dengan Menggunakan Metoe Numerik Dimensi (Stui Kasus : Banjir Banang 006 Di Kabupaten Jember) Peneliti : Januar Fery Irawan 1, Syamsul
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN (MODEL IEEE 9 BUS 3 MESIN)
No. ol. Thn. X November 8 SSN: 854-847 STUD KSTABLAN TANSNT SSTM TNAGA LSTK MULTMSN (MODL 9 BUS MSN) Heru Dibyo Laksono Jurusan Teknik lektro, Universitas Analas Paang, Kampus Limau Manis Paang, Sumatera
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciPenerapan Model Deformasi Horizontal Mogi untuk Prediksi Perubahan Volume Sumber Tekanan pada Gunungapi Guntur
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geoesi Itenas No. Vol. 1 ISSN 8-50X Desember 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Penerapan Moel Deformasi Horizontal Mogi untuk Preiksi Perubahan Volume Sumber Tekanan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperinciPENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL
Pengukuran untuk Meneteksi Deformasi angunan Sipil PENGUKURAN UNUK MENDEEKSI DEFORMASI ANGUNAN SIPIL Sutomo Kahar 1 ASRAC Deformation for territory will impact to above the builing stability an also will
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
A II LANASAN TEORI. MICRO ULE GENERATOR Micro ubble Generator (MG) aalah suatu alat yang berfungsi untuk menghasilkan gelembung uara i alam air engan ukuran iameter kurang ari 00 µm. Micro bubble apat
Lebih terperinciPENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT
PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Sisi Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Satu Batang Pentanah
462 Pengaruh Perubahan Sisi Elektroe Sangkar Delta paa Nilai Resistans Satu Batang Pentanah Harnoko Stephanus 1 Abstract Grouning ro is more practical than grouning plate or grouning strip. Grouning resistance
Lebih terperinciKENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL Dita Anies Munawwaroh Sutrisno Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl Prof H Soearto SH Tembalang Semarang itaaniesm@gmailcom
Lebih terperinciGangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik
166 Slamet Syamsuin /Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Slamet Syamsuin Pusat Sains Antarksa LAPAN Jl. Dr. Junjunan
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Integral Lipat Dua
Universitas Inonusa Esa Unggul Faultas Ilmu Komputer Teni Informatia Integral Lipat ua Integral Lipat ua Misalan z = f(,) terefinisi paa merupaan suatu persegi panjang tertutup, aitu : = {(, ) : a b, c
Lebih terperinciKARAKTERISASI VARIASI SPASIAL CURAH HUJAN UNTUK IMPLEMENTASI WIRELESS BROADBAND DI SURABAYA
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 29 (SNATI 29) ISSN: 97-522 Yogyakarta, 2 Juni 29 KARAKTERISASI VARIASI SPASIAL CURAH HUJAN UNTUK IMPLEMENTASI WIRELESS BROADBAND DI SURABAYA Ari Wijayanti,
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK DKI CABANG PEMBANTU PONDOK LABU - JAKARTA SELATAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK DKI CABANG PEMBANTU PONDOK LABU - JAKARTA SELATAN Denok Sunarsi, S.P., M. M., CHt. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT
SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT Junik Rahayu, Usman Pagalay, an 3 Ari Kusumastuti,,3 Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: rahayujunik@yahoo.com
Lebih terperinci=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===
TEKNIK DIGITL === ENTUK KNONIK DN ENTUK KU === entuk Kanonik yaitu Fungsi oolean yang iekspresikan alam bentuk SOP atau POS engan minterm atau maxterm mempunyai literal yang lengkap. entuk aku yaitu Fungsi
Lebih terperinci