BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Homogenitas Varians

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan. Untuk kelompok ekspermen dkena perlakuan pembelajaran dengan mult level tutoral. Sedangkan untuk kelompok kontrol merupakan kelompok yang tdak dkena perlakuan. Data nla tersebut yang akan djadkan alat ukur untuk menjawab hpotess pada peneltan n. Sebelum dber perlakuan kedua kelompok harus berdstrbus normal serta memlk kemampuan awal yang sama dengan melakukan uj normaltas dan homogentas. Sebagamana yang telah dpaparkan pada Bab III, pengumpulan data pada peneltan n menggunakan teknk wawancara, metode dokumentas, dan metode tes. Wawancara dgunakan untuk mengetahu permasalahan dalam yang dhadap d sekolah. Dokumentas dgunakan untuk memperoleh data nla semester gasal, sebelum dtentukan kelas yang menjad kelompok ekspermen dan kontrol pada peneltan n. Kemudan setelah pemberan perlakuan yang berbeda pada setap kelas, dlakukan post test untuk memperoleh data hasl belajar masng-masng kelas.. Analss Data Nla Awal a. Uj Normaltas Data nla awal kelompok ekspermen dan kontrol dperoleh dar data nla ulangan semester gasal sebelum mendapat perlakuan. Untuk data nla awal dapat dlhat pada lampran 3. () Uj normaltas nla awal pada kelompok ekspermen Hpotess: H o Data berdstrbus normal H Data tdak berdstrbus normal 48

Z X S Pengujan hpotess: ( O E E k ) Keterangan : Ch Kuadrat O Frekuens hasl pengamatan E Frekuens yang dharapkan Krtera yang dgunakan dterma H o htung < Dar data nla awal akan duj normaltas untuk menunjukkan kelompok ekspermen berdstrbus normal. Adapun langkahlangkah pengujan normaltas sebaga berkut: Nla Maksmal 87 Nla Mnmal 5 Rentang Nla (R) 87-5 35 Banyak Kelas (K) + (3,3) log 39 6, 6 kelas 35 Panjang Kelas (P) 5,833 6 6 X 503 X N 39 64,795 s ( X X ) n s 6,7077 Menghtung Z 709,7436 44,9933 (39 ) Z Bk X S Contoh untuk batas kelas nterval (X) 5,5 5,5 64,795 Z,89 6,7077 Selanjutnya dcar peluang untuk Z dar kurva Z () pada nla Z yang sesua. 49

Menghtung luas kelas untuk Z yatu dengan menghtung selsh antara peluang-peluang Z, kecual untuk peluang Z bertanda postf dan negatf djumlahkan. Untuk menghtung frekuens yang dharapkan ( E ) yatu luas daerah Z dkalkan dengan jumlah responden (n 39) Contoh pada nterval 5 57 0,93 39 5,0 Tabel 4. Daftar Nla Frekuens Observas Nla Kelompok Ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah 5.5 -.89 0.4706 5 57 4.48 0.93 5 5.0 0.0004 57.5 -.00 0.344 58 63 7.78 0.305 4.8 0.473 63.5-0.0 0.0398 64 69 3.08 0.350.7 0.0359 69.5 0.79 0.85 70 75 34.38 0.693 6 6.6 0.0550 75.5.69 0.4545 76 8 37.68 0.0406.6 0.50 8.5.58 0.495 8 87 40.98 0.0046 0. 3.7535 87.5 3.48 0.4997 Jumlah 39 4,487 O E ( O E ) E Keterangan: Bk Batas kelas bawah 0,5 Z Blangan Bantu atau Blangan Standar P( Z ) Nla E Z pada luas dbawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Frekuens yang dharapkan O Frekuens hasl pengamatan 50

Berdasarkan perhtungan uj normaltas dperoleh bahwa htung 4,487 dan,07 dengan dk 6-5, α 5%. Jad < berart data yang dperoleh berdstrbus normal. htung Jad nla awal pada kelompok ekspermen berdstrbus normal (lhat lampran 4). () Uj normaltas nla awal pada kelompok kontrol Hpotess: H 0 Data berdstrbus normal H Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess: ( O E E k ) Keterangan : Ch Kuadrat O Frekuens hasl pengamatan E Frekuens yang dharapkan Krtera yang dgunakan dterma H o htung < Dar data nla awal akan duj normaltas untuk menunjukkan kelompok kontrol berdstrbus normal. Adapun langkah-langkah pengujan normaltas sebaga berkut: Nla Maksmal 86 Nla Mnmal 5 Rentang Nla (R) 86-5 34 Banyak Kelas (K) 34 Panjang Kelas (P) 5,666 6 6 + (3,3) log 40 6,87 6 kelas X 574 X N 40 64,3500 s ( X X ) n 64,000 4,0795 (40 ) 5

Z X S s 6,4869 Menghtung Z Z Bk X S Contoh untuk batas kelas nterval (X) 5,5 5,5 64,3500 Z,98 6,4869 Selanjutnya dcar peluang untuk Z dar kurva Z () pada nla Z yang sesua. Menghtung luas kelas untuk Z yatu dengan menghtung selsh antara peluang-peluang Z, kecual untuk peluang Z bertanda postf dan negatf djumlahkan. Untuk menghtung frekuens yang dharapkan ( E ) yatu luas daerah Z dkalkan dengan jumlah responden (n 40) Contoh pada nterval 5 57 0,3 40 4,9 Tabel 4. Daftar Nla Frekuens Observas Nla Kelompok Kontrol Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah 5.5 -.98 0.4693 5 57-3.5 0.3 4.8.7397 57.5 -.06 0.346 58 63-3.65 0.786 7. 3.077 63.5-0.3 0.0675 64 69-4.4 0.39 6.8 0.88 69.5 0.79 0.57 70 75-4.64 0.853 3 7.4.66 75.5.7 0.4370 76 8-5.4 0.0546. 0.649 8.5.64 0.496 8 87-5.63 0.0078 0.3.57 87.5 3.57 0.4994 O Jumlah 40 E ( O E ) 0.403 E 5

Keterangan: Bk Batas kelas bawah 0,5 Z Blangan Bantu atau Blangan Standar P( Z ) Nla E Z pada luas dbawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z frekuens yang dharapkan O frekuens hasl pengamatan Berdasarkan perhtungan uj normaltas dperoleh bahwa htung 0,403 dan,07 dengan dk 6-5, α 5%. Jad < berart data yang dperoleh berdstrbus normal. htung Jad nla awal pada kelompok kontrol berdstrbus normal (lhat lampran 5). (3) Uj homogentas nla awal pada kelompok kontrol dan ekspermen Hpotess yang dgunakan : H 0 : σ σ H : σ σ dengan rumus: dengan { n log s } ( ln 0 ) B ( ) B ( log ) ( n ) Keterangan: s dan ch kuadrat s varans sample ke- s ( n ) S ( n ) n k banyaknya peserta sample ke- banyaknya kelompok sampel 53

Tabel 4.3 Sumber Data Homogentas Sumber varas Kelas Kelas Ekspermen Kontrol Jumlah 503 574 N 39 40 x 64,8 64,35 Varans (s ) 44,99 4,08 Standart devas (s) 6,7 6,49 Table 4.4 Tabel Uj Bartlett Sampel dk n /dk s Log s dk.log s dk * s 38 0,063 44,993,653 6,80 709,744 39 0,056 4,079,64 63,339 64,00 Jumlah 77 6,58 3350,844 s ( n ( n ) s ) 3350,844 77 43,57449 B (Log s ). (n ) B (Log43,57449).77 B (,63866). 77 B 6,77 htung (Ln 0) { B - (n -) log s } htung,30585 {6,77 6,583} htung 0,0434 54

Berdasarkan perhtungan uj homogentas dperoleh bahwa htung 0,0434 dan α 5%. Jad 3,84 dengan dk k- - dan htung < berart nla awal pada kelompok ekspermen dan kelompok kontrol mempunya varans yang homogen (lhat lampran 6). (4) Uj kesamaan dua rata-rata nla awal pada kelompok kontrol dan ekspermen Tabel 4.5 Rngkasan Data untuk Uj Kesamaan Dua Rata-Rata Sumber varas Ekspermen Kontrol Jumlah 503 574 N 39 40 Χ 64,795 64,3500 Varans (S ) 44,9933 4,0795 Standart devas (S) 6,7077 6,4869 Dengan perhtungan t-tes dperoleh bahwa t htung -0,5 dan t t ( 0,9750)(77).993 dengan taraf sgnfkan α 5% dan dk n + n - 40 + 39-77. Peluang t -/ α - 0,05 0, 975. Sehngga dapat dketahu bahwa t -,993 < t htung -0,5 < t,993. Maka berdasarkan uj persamaan dua rata-rata (uj t) kemampuan peserta ddk kelas VII-A dan VII-B tdak berbeda secara sgnfkan (lhat lampran 7). Dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa kelompok ekspermen dan kontrol berangkat dar keadaan dmana keduanya berasal dar populas dengan dstrbus normal, mempunya varans yang homogen dan tdak ada perbedaan rata-rata kemampuan awal, sehngga jka terjad perbedaan sgnfkan semata-mata karena perbedaan perlakuan. 55

. Instrumen Tes dan Analss Butr Soal Instrumen Sebelum nstrumen tes dgunakan untuk memperoleh data kemampuan matemats peserta ddk, perlu dlakukan beberapa langkah supaya mendapatkan nstrumen yang bak. Adapun langkah-langkahnya sebaga berkut. a. Mengadakan Pembatasan Mater yang Dujkan Dalam peneltan n bahan yang akan dujkan terdr dar tga sub pokok dar hmpunan yatu; Pertama, rsan hmpunan. Kedua, gabungan hmpunan. Ketga, selsh (dfference) hmpunan. Keempat, komplemen hmpunan. b. Menyusun Ks-ks Ks-ks nstrumen dapat dlhat pada lampran 8 dan tes uj coba dapat dlhat pada lampran 9. c. Menentukan Waktu yang Dsedakan Waktu yang dperlukan untuk menyelesakan soal-soal uj coba tersebut selama 80 ment dengan jumlah soal yang berbentuk uraan. d. Analss Butr Soal Hasl Uj Coba Instrumen Sebelum nstrumen dberkan pada kelompok ekspermen sebaga alat ukur kemampuan peserta ddk, terlebh dahulu dlakukan uj coba nstrumen kepada kelompok uj coba dalam bentuk soal uraan. Uj coba dlakukan untuk mengetahu apakah butr soal tersebut sudah memenuh kualtas soal yang bak atau belum. Adapun alat yang dgunakan dalam pengujan analss uj coba nstrumen melput valdtas tes, relabltas tes, tngkat kesukaran, dan daya beda. Untuk perhtungannya lhat lampran. ) Analss Valdtas Tes Uj valdtas dgunakan untuk mengetahu vald atau tdaknya butr-butr soal tes. Butr soal yang tdak vald akan d drop (dbuang) dan tdak dgunakan. Sedangkan butr soal yang vald berart butr soal tersebut dapat mempresentaskan mater 56

hmpunan yang telah dtentukan oleh penelt. r Hasl analss perhtungan valdtas butr soal ( htung dkonsultaskan dengan harga krtk r product moment, dengan ) taraf sgnfkan 5 %. Bla harga r > r htung maka butr soal tersebut dkatakan vald. Sebalknya bla harga butr soal tersebut dkatakan tdak vald. r < r htung maka Berdasarkan hasl analss perhtungan valdtas butr soal dperoleh data sebaga berkut: No Soal Tabel 4.6 Analss Perhtungan Valdtas Butr Soal r htung Valdtas r Keterangan 0.65 0.3 Vald 0.766 Vald 3 0.589 Vald 4 0.90 Vald 5 0.649 Vald 6 0.50 Vald 7 0.307 Tdak Vald 8 0.58 Vald 9 0.60 Vald 0 0.78 Vald 0.65 Tdak Vald 0.850 Vald Tabel 4.7 Prosentase Valdtas Butr Soal No Krtera No. Soal Jumlah Prosentase Vald,,3,4,5,6,8,9,0, 0 83.33 % 57

No Krtera No. Soal Jumlah Prosentase Tdak Vald 7, 6.66% Setelah dketahu ada soal yang tdak vald maka soal tersebut dbuang dan tdak dgunakan. Untuk soal yang sudah vald akan duj valdtas lag. Berdasarkan hasl analss perhtungan valdtas butr soal tahap dperoleh data sebaga berkut: No Soal Tabel 4.8 Uj Valdtas yang Kedua rhtung Valdtas r Keterangan 0.664 0.3 Vald 0.753 Vald 3 0.6 Vald 4 0.889 Vald 5 0.655 Vald 6 0.545 Vald 8 0.750 Vald 9 0.66 Vald 0 0.745 Vald 0.854 Vald Tabel 4.9 Prosentase Valdtas Butr Soal No Krtera No. Soal Jumlah Prosentase Vald,,3,4,5,6,8,9,0, 0 00 % Berdasarkan krtera d atas terdapat 0 butr soal vald yang akan dgunakan sebaga tes akhr untuk kelas ekspermen dan kelas kontrol. 58

) Analss Relabltas Tes Setelah uj valdtas dlakukan, selanjutnya dlakukan uj relabltas pada nstrumen tersebut. Uj relabltas dgunakan untuk mengetahu tngkat konsstens jawaban tetap atau konssten untuk dujkan kapan saja nstrumen tersebut dsajkan. Harga r yang dperoleh dkonsultaskan dengan harga r product moment dengan taraf sgnfkan 5 %. Soal dkatakan relabltas jka harga r r >. Berdasarkan hasl perhtungan koefsen relabltas butr r soal dperoleh r 0.83, sedang product moment dengan taraf r sgnfkan 5 % dan n 40 dperoleh 0.7, karena r r > artnya koefsen relabltas butr soal uj coba memlk krtera pengujan yang tngg (relabel). 3) Analss Tngkat Kesukaran Uj tngkat kesukaran dgunakan untuk mengetahu tngkat kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang, atau mudah. Berdasarkan hasl perhtungan koefsen tngkat kesukaran butr soal dperoleh hasl sebaga berkut. Tabel 4.0 Perhtungan Koefsen Tngkat Kesukaran Butr No Soal Tngkat Kesukaran Keterangan 0.89 Mudah 0.8 Mudah 3 0.8 Mudah 4 0.7 Sedang 5 0.83 Mudah 6 0.8 Mudah 8 0.7 Sedang 9 0.47 Sedang 59

0 0.3 Sedang 0.3 Sedang Tabel 4. Prosentase Tngkat Kesukaran Butr Soal No Krtera No. Soal Jumlah Prosentase Sedang 4,8,9,0, 7 50 % Mudah,,3,5,6 5 50 % 4) Analss Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta ddk yang berkemampuan tngg dengan peserta ddk yang berkemampuan rendah. Soal dkatakan bak, bla soal dapat djawab dengan benar oleh peserta ddk yang berkemampuan tngg. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda dsebut ndeks dskrmnas, dsngkat D. Berdasarkan hasl perhtungan daya beda butr soal dperoleh hasl sebaga berkut. Tabel 4. Perhtungan Koefsen Daya Beda Butr Soal No Soal Tngkat Kesukaran Keterangan 0. Cukup 0.5 Cukup 3 0. Cukup 4 0.3 Cukup 5 0.3 Cukup 6 0.5 Cukup 8 0. Cukup 9 0.5 Cukup 60

0 0.4 Cukup 0.4 Cukup Tabel 4.3 Prosentase Daya Beda Butr Soal No Krtera No. Soal Jumlah Prosentase Bak 0 0 0 % Cukup,,3,4,5,6,8,9,0, 0 00 % 3 Jelek 0 0 0% 4 Jelek Sekal 0 0 0% Berdasarkan daya beda d atas soal yang dpaka adalah nomor,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 0, yang mempunya krtera cukup. 3. Analss Data Nla Akhr Untuk mendapatkan nla akhr pada kelompok kontrol dan ekspermen, sebelumnya perlu dlakukan pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda. Pada kelompok ekspermen menggunakan pembelajaran mult level tutoral. Sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensonal. Setelah dlakukan pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda, maka selanjutnya dadakan post test untuk soal post test dapat dlhat d lampran. Tujuannya dadakannya post test untuk mengetahu hasl belajar dar kelas ekspermen dan kelas kontrol. Nla tersebut dgunakan untuk menguj hpotess dar peneltan n. Untuk data nla post test dapat dlhat pada lampran 4. a. Uj Normaltas Nla Post Test ) Uj Normaltas Kelompok Ekspermen Hpotess: H o Data berdstrbus normal H Data tdak berdstrbus normal 6

Z X S Pengujan hpotess: ( O E E k ) Keterangan : Ch Kuadrat O Frekuens hasl pengamatan E Frekuens yang dharapkan Krtera yang dgunakan H 0 dterma jka htung < Dar data nla post test akan duj normaltas untuk menunjukkan kelompok ekspermen berdstrbus normal. Adapun langkah-langkah pengujan normaltas sebaga berkut: Nla Maksmal 00 Nla Mnmal 43 Rentang Nla (R) 00-43 57 Banyak Kelas (K) 57 Panjang Kelas (P) 9,5 0 6 + (3,3) log 39 6,5 6 kelas X 34 X N 39 80,564 ( X X ) s n s 6,9935 Menghtung Z 0973,59 88,77868 (39 ) Z Bk X S Contoh untuk batas kelas nterval (X) 40,5 40,5 80,564 Z,36 6,9935 Selanjutnya dcar peluang untuk Z dar kurva Z () pada nla Z yang sesua. 6

Menghtung luas kelas untuk Z yatu dengan menghtung selsh antara peluang-peluang Z, kecual untuk peluang Z bertanda postf dan negatf djumlahkan. Untuk menghtung frekuens yang dharapkan ( E ) yatu luas daerah Z dkalkan dengan jumlah responden (n 39) Contoh pada nterval 4 50 0,096 39, Tabel 4.4 Daftar Nla Frekuens Observas Nla Kelompok Ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah 40.5 -.36 0.4887 4 50-6.34 0.096 3.,9507 50.5 -.77 0.459 5 60-8.98 0.076 4 3.0 0.3589 60.5 -.8 0.3830 6 70 -.6 0.69 6 4.3 3,7384 70.5-0.59 0.389 7 80-4.6-0.030 6-7.9-4,464 80.5 0,00 0.0359 8 90-6.90 0.43 5 5.5 0,0473 90.5 0.58 0.77 9 00-9.54 0.64 5 6.4,5567 00..7 0.343 5 O Jumlah 39 E ( O E ) 4,878 E Keterangan: Bk Batas kelas bawah 0,5 Z Blangan Bantu atau Blangan Standar P( Z ) Nla E Z pada luas dbawah lengkung kurva normal standar dar 0 s/d Z frekuens yang dharapkan O frekuens hasl pengamatan 63

bahwa Berdasarkan dengan perhtungan uj normaltas dperoleh htung 4,878 dan,07 dengan dk 6-5, α 5%. Jad < berart data yang dperoleh berdstrbus htung normal. Jad nla post test pada kelompok ekspermen berdstrbus normal (lhat lampran 5). ) Uj Normaltas Kelompok Kontrol Hpotess: H 0 Data berdstrbus normal H Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess: ( O E E k ) Keterangan : Ch Kuadrat O Frekuens hasl pengamatan E Frekuens yang dharapkan Krtera yang dgunakan dterma H 0 htung < Dar data nla post test akan duj normaltas untuk menunjukkan kelompok kontrol berdstrbus normal. Adapun langkahlangkah pengujan normaltas sebaga berkut: Nla Maksmal 98 Nla Mnmal 40 Rentang Nla (R) 98-40 58 Banyak Kelas (K) 58 Panjang Kelas (P) 9,66 0 6 + (3,3) log 40 6,87 6 kelas X 8 X N 40 70,3000 s ( X X ) n 8906,40 8,3693 (40 ) 64

Z X S s 5,8904 Menghtung Z Z Bk X S Contoh untuk batas kelas nterval (X) 39,5 39,5 70,3000 Z,04 5,8904 Selanjutnya dcar peluang untuk Z dar kurva Z () pada nla Z yang sesua. Menghtung luas kelas untuk Z yatu dengan menghtung selsh antara peluang-peluang Z, kecual untuk peluang Z bertanda postf dan negatf djumlahkan. Untuk menghtung frekuens yang dharapkan ( E ) yatu luas daerah Z dkalkan dengan jumlah responden (n 40) Contoh pada nterval 40 49 0,0586 40,3 Tabel 4.5 Daftar Nla Frekuens Observas Nla Kelompok Kontrol Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah 39.5 -.04 0.4808 40 49-3.80 0.0586 4.3.699 49.5 -.38 0.4 50 59-36.83 0.399 7 5.6 0.353 59.5-0.7 0.873 60 69-4.87 0.3380 8 3.5 0.535 69.5-0.05 0.0557 70 79-46.9 0.358 0 5.4 0.844 79.5 0.6 0.95 80 89-5.94 0.84 7 7.3 0.0090 89.5.7 0.379 90 00-56.98 0.0896 4 3.6 0.0483 99.5.93 0.465 O Jumlah 40 E ( O E ) 7.6747 E 65

Keterangan: Bk Batas kelas bawah 0,5 Z Blangan Bantu atau Blangan Standar P( Z ) Nla E Z pada luas dbawah lengkung kurva normal standar dar 0 s/d Z frekuens yang dharapkan O frekuens hasl pengamatan bahwa Berdasarkan dengan perhtungan uj normaltas dperoleh htung 7,6747 dan,07 dengan dk 6-5, α 5%. Jad < berart data yang dperoleh htung berdstrbus normal (lhat lampran 6). Jad nla post test pada kelompok kontrol berdstrbus normal. b. Uj Homogentas Nla Post Test Hpotess yang dgunakan : H 0 : σ σ H : σ σ dengan rumus: dengan { n log s } ( ln 0 ) B ( ) B ( log ) ( n ) Keterangan: s dan ch kuadrat s varans sample ke- n banyaknya peserta sampel ke- k banyaknya kelompok sampel s ( n ) S ( n ) 66

Tabel 4.6 Sumber Data Homogentas Nla Post test Sumber varas Kelas Ekspermen Kelas Kontrol Jumlah 34 8 N 39 40 80,564 70,3000 Varans (S ) 88,7787 8,369 Standart devas (S) 6,9935 5,9 Tabel 4.7 Uj Bartlett Nla Post Test Sampel dk n /dk S Log S dk.log S dk * S 38 0,063 88,7787,4606 93,505 0973,5897 39 0,056 8,369,3586 9,9869 8906,4000 Jumlah 77 85,960 9879,990 s ( n ( n ) s ) 9879,990 77 58,8685 B (Log s ). (n ) B (log58,8685). 77 B (,493). 77 B 85,78 htung (Ln 0) { B - (n -) log s } htung,3059 {85,783 85,4883} htung 0,594 67

Berdasarkan perhtungan yang terdapat pada lampran7. Uj homogentas dperoleh bahwa htung 0,6658 dan 3,84 dengan dk k- - dan α 5%. Jad htung < berart nla post test pada kelompok ekspermen dan kelompok kontrol mempunya varans yang homogen. B. Pengujan Hpotess Setelah dlakukan uj prasyarat, pengujan kemudan dlakukan dengan pengujan hpotess. Data atau nla yang dgunakan untuk menguj hpotess adalah nla kemampuan akhr (nla post test). Hal n dlakukan untuk mengetahu adanya penngkatan kemampuan akhr setelah peserta ddk dber perlakuan, dmana dharapkan jka nla rata-rata menngkat adalah karena adanya pengaruh perlakuan, yang menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut efektf selama pembelajaran dlakukan. Untuk mengetahu apakah pembelajaran tersebut efektf maka dgunakan rumus t-test (uj phak kanan) dalam pengujan hpotess sebaga berkut. H 0 µ µ : rata-rata kemampuan yang menggunakan pembelajaran mult level tutoral tdak lebh besar atau sama dengan ratarata kemampuan kemampuan yang menggunakan pembelajaran konvensonal. H µ > µ : rata-rata kemampuan yang menggunakan pembelajaran mult level tutoral lebh besar dar pada rata-rata kemampuan yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Dar uj homogentas dperoleh σ σ atau kedua varans sama (homogen), maka uj perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus: x x t s + n n dmana, s ( n ) s + ( n ) s n + n 68

Berdasarkan perhtungan t-test dperoleh hasl sebaga berkut. Tabel 4.8 Hasl Perhtungan t-test N X s SD S Dk t htung t Kelompok ekspermen 39 80,56 88,7787 6,99 35 6,0 68 39+40-77,64,66 Kelompok kontrol 40 70,30 8,369 5, 9 s (39 ).88,7787 + (40 ).8,369 39 + 40 58,87 6,06803 Dengan s 6,06803 maka: t 80,56 70,30 6,068 39 + 40 t,839 Menurut hasl perhtungan menunjukkan bahwa hasl peneltan yang dperoleh untuk kemampuan akhr kelompok ekspermen dengan pembelajaran mult level tutoral dperoleh rata-rata 80,56 dan standar devas (SD) adalah 6,9935 sedangkan untuk kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensonal dperoleh rata-rata 70,30 dan standar devas (SD) adalah 5,9. Dengan dk 39 + 40 77 dan taraf nyata 5% maka dperoleh t,66. Dar hasl perhtungan t-test t htung,839. Jad dbandngkan antara t htung dan t maka t htung > t sehngga H 0 dtolak dan H dterma (lhat lampran 8). 69

C. Pembahasan Hasl Peneltan Berdasarkan perhtungan dengan t-test, dperoleh t htung,839 sedangkan t,66. Hal n menunjukkan bahwa t htung > t artnya ratarata kemampuan pada mater pokok hmpunan yang menggunakan pembelajaran mult level tutoral lebh besar dar pada rata-rata kemampuan pada mater pokok hmpunan yang yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Hal tu juga ddukung dengan ketuntasan hasl belajar kelas ekspermen sebesar 9,30%. Berdasarkan krtera ketuntasan klaskal yang dtetapkan oleh Depdknas yakn sebesar 75%, dapat dkatakan proses pembelajaran berlangsung efektf. Prosentase tersebut merupakan perolehan yang sangat memuaskan dbandngkan kelas kontrol yang baru mencapa ketuntasan klaskal sebesar 7,5% Jad dapat dtark kesmpulan bahwa pembelajaran mult level tutoral lebh efektf dalam menngkatkan hasl belajar mater hmpunan pada peserta ddk kelas VII MTs Nurul Huda Dempet. Untuk melhat gambaran yang lebh luas bagamana perolehan nla post test peserta ddk pada mater pokok hmpunan, dapat dlhat pada hstogram berkut. 70

Gambar 4.9 Hstogram Nla Post test Dar hstogram terlhat kemampuan matematka Hstogram Nla Post Test Dar hstogram terlhat kemampuan pada kelompok nla 40-48, 49-57, dan 67-75 kelas kontrol lebh tngg frekuensnya dbandng dengan kelas ekspermen tetap ketka pada kelompok nla antara 58-66, 85-93 dan 94-0 frekuens tertngg terdapat pada kelas ekspermen. Jad dapat dsmpulkan bahwa yang mendapatkan nla d atas KKM yang lebh banyak adalah kelas ekspermen. D. Keterbatasan Peneltan Dalam peneltan yang penuls lakukan tentunya mempunya banyak keterbatasan antara lan :. Keterbatasan Tempat Peneltan Peneltan yang penuls lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yatu MTs Nurul Huda Dempet untuk djadkan tempat peneltan. Apabla ada hasl peneltan d tempat lan yang berbeda, tetap kemungknannya tdak jauh menympang dar hasl peneltan yang penuls lakukan. 7

. Keterbatasan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama pembuatan skrps. Waktu yang sngkat n termasuk sebaga salah satu faktor yang dapat mempersempt ruang gerak peneltan. Sehngga dapat berpengaruh terhadap hasl peneltan yang penuls lakukan. 3. Keterbatasan dalam Objek Peneltan Dalam peneltan n penuls hanya menelt tentang teknk penerapan pembelajaran mult level tutoral pada pelajaran matematka mater pokok hmpunan pada kompetens dasar melakukan operas rsan, gabungan, selsh (dfference), dan komplemen pada hmpunan. Sehngga dalam penyusunan nstrumen penlaan menyesuakan dengan karakterstk mater, serta dalam pembuatan rubrknya. Dar berbaga keterbatasan yang penuls paparkan d atas maka dapat dkatakan bahwa nlah kekurangan dar peneltan n yang penuls lakukan d MTs Nurul Huda Dempet. Meskpun banyak hambatan dan tantangan yang dhadap dalam melakukan peneltan n, penuls bersyukur bahwa peneltan n dapat terselesakan dengan lancar. 7