SUDUT DAN JARAK ANTARA DUA BIDANG RATA

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]

PERSAMAAN BIDANG RATA

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA

PERSAMAAN GARIS LURUS

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

Bola dan bidang Rata

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG ELLIPS

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG HIPERBOLA

PERSAMAAN BIDANG RATA DAN VEKTOR NORMAL. (,, ) dan (,, ). Dan misalkan

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

Persamaan Bidang Datar Q P

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

GEOMETRI ANALITIK BIDANG & RUANG

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

PERSAMAAN BAKU PARABOLA DAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA MAKALAH

A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

DIKTAT MATEMATIKA II

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG PERSAMAAN GARIS LURUS

IRISAN DUA LINGKARAN. Tujuan Pembelajaran. ). Segmen garis dari P ke Q disebut sebagai tali busur. Tali busur ini memotong tegak lurus garis C 1

FUNGSI, SISTEM PERSAMAAN LINIER DAN MENGGAMBAR GRAFIK

1. Fungsi Objektif z = ax + by

2. Tiga Dimensi (R3) Persamaan Garis

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

Modul. Geometri Analitik Ruang. Jero Budi Darmayasa

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

MATEMATIKA BISNIS FUNGSI LINIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Sistem Persamaan linier

CONTOH SOAL MATEMATIKA KELAS 8 PERSAMAAN GARIS LURUS

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

Vektor di Bidang dan di Ruang

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

Garis Singgung Lingkaran

Penyelesaian : Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. 3 x

BAB IV. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Aljabar Linier & Matriks

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

Copyright Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

U J I A N A K H I R S E K O L A H Tahun Pelajaran Mata Diklat : MATEMATIKA Kelas : XI Prakerin Semester : Genap

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Hal terburuk yang bisa menimpa manusia adalah jika ia berpikir buruk tentang dirinya sendiri.

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

PERSAMAAN ELLIPS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 12 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan elips. 2. Melukis persamaan elips

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

GEOMETRI ANALIT DI R3

Kalkulus Multivariabel I

KONSTRUKSI PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI ANALISIS VEKTORIS DALAM RUANG BERDIMENSI DUA

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Ilmu Gaya : 1.Kesimbangan gaya 2.Superposisi gaya / resultante gaya

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

12. PERSAMAAN GARIS LURUS

Geometri pada Bidang, Vektor

SISTEM PERSAMAAN LINIER

BAB 6 PERCEPATAN RELATIF

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV

PERSAMAAN GARIS LURUS

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Persamaan Lingkaran. Pusat Jari-jari Pusat. Jari-jari Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran. Persamaan Lingkaran

Bank Soal dan Pembahasan Persamaan Garis Lurus

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

Transkripsi:

1 KEGIATAN BELAJAR 6 SUDUT DAN JARAK ANTARA DUA BIDANG RATA Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan sudut antara dua bidang rata 2. Menentukan jarak sebuah titik dan sebuah bidang rata dan jarak antara dua bidang rata yang sejajar 3. Menentukan persamaan garis lurus dari perpotongan dua buah bidang rata 4. Menentukan persamaan berkas bidang rata dan jaringan bidang rata. Sebelumnya kita sudah mempelajari bentuk normal bidang rata dan persamaan normal bidang rata. Sekarang kita akan membahas sudut antara dua bidang rata, dan kedudukan dua bidang rata, jarak sebuah titik ke bidang rata dan jarak antara dua bidang rata yang sejajar, garis lurus dari perpotongan dua buah bidang rata dan persamaan berkas bidang rata serta jaringan bidang rata. Untuk memahami materi tersebut perhatikan dan lakukanlah kegiatankegiatan di bawah ini. Kegiatan 6.1. Sudut antara dua bidang rata Sudut antara dua bidang rata adalah sudut antara vektor-vektor normalnya. Misalkan bidang-bidang + + + =0 dan + + + =0, maka vektor normalnya adalah =,, dan =,,. Sudut antara =. = + + + + + + (15)

2 Masalah 6.1 Tentukan sudut antara bidang 2+2+2+8=0 dan + 2+5=0. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, pertama sekali kita tentukan vektor normal bidang rata. Misalkan 2+2+2+8=0 maka =2,2,2 dan +++5=0 maka =1,1,1. Sudut antara dua bidang tersebut adalah. cos= = + + + + + + 2,2,21,1,1 cos= 2 +2 +2 1 +1 +1 = 2+2+2 2 3 3 cos= 1 = 0 Jadi, dapat disimpulkan bahwa sudut antara dua buah bidang tersebut adalah 0. Pada sub pokok bahasan ini, juga membahas mengenai Kedudukan Dua Buah Bidang Rata. Misalkan + + + =0 dan + + + =0, maka vektor normalnya adalah =,, dan =,,. 1) Bila sejajar dengan maka vektor normal sama (atau kelipatan) dengan vektor normal. Berarati = maka,, =,, dimana 0 (16) Atau dapat juga di tulis: = = =, =, Masalah 6.2 = Tentukan persamaan bidang rata yang melalui titik (1, 2,3) dan sejajar dengan bidang rata 3+2=0.

3 Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, kita dapat menggunakan persamaan (6) yaitu ( )+( )+( )=0. Kita misalkan bidang rata ( )+( )+( )=0..(1) Maka vektor normal bidang rata tersebut adalah =,,. Dan 3+2=0 maka vektor normal = 1, 3,2. Subsitusikan titik (1, 2,3) kepersamaan (1) sehingga diperoleh, ( 1)+(+2)+( 3)=0 Karena // maka,,=,,, berarti,,=1, 3,2 Sehingga diperoleh suatu persamaan bidang rata dengan mensubtitusikan nilai parameter bidang rata yaitu =1,= 3 dan =2 yaitu ( 1) 3(+2)+2( 3)=0 1 3 6+2 6=0 3+2 13=0 Dapat disimpulkan, persamaan bidang rata yang melalui titik (1, 2,3) dan sejajar dengan bidang rata 3+2=0 adalah 3+2 13=0. Selain cara di atas Anda juga bisa mencoba mencari persamaan bidang rata dengan menggunakan persamaan bidang rata yang lain yaitu ++ +=0, dengan cara mensubtitusikan titik tersebut kedalam persamaan bidang rata tersebut sehingga diperoleh nilai. 2) Apabila berlaku =, =, = dan = maka bidang rata = berimpit. 3) Bila tegak lurus dengan maka vektor normalnya akan saling tegak lurus. Berarti atau. = sehingga diperoleh suatu persamaan + + = (17) Masalah 6.3 Tentukan persamaan bidang rata yang melalui titik (2,1,2) dan (0,0,0) serta tegak lurus terhadap bidang 2 ++2=0. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, pertama sekali kita misalkan persamaan bidang rata +++=0.. (1) dengan vektor normalnya =,, dan 2 ++2=0 dengan vektor normalnya =2, 1,1. Langkah berikutnya kita subtitusikan kedua titik yang melalui

4 bidang rata tersebut ke dalam persamaan bidang rata +++=0 sehingga diperoleh suatu persamaan: 2++2+=0..(2) =0..(3) Karena =0 maka persamaan (2) menjadi 2++2 =0..(4) Pada permasalahan di atas, menyatakan bahwa bidang rata tegak lurus dengan bidang rata, berarti vektor normal sehingga. =0.,,. 2, 1,1=0 2 +=0.. (5) Langkah selanjutnya, kita eliminasi persamaan (4) dan (5) di peroleh nilai = dan = 2. Setelah itu, subtitusikan nilai =, = 2 dan =0 ke persamaan (1) diperoleh suatu persamaan bidang rata + 2= 0. Jadi, persamaan bidang rata 3+2 4=0. Kegiatan 6.2. Jarak Sebuah Titik T dan Sebuah Bidang Rata dan Jarak Antara Dua Bidang Sejajar Bagaimana menemukan persamaan jarak sebuah titik dan sebuah bidang rata? Serta jarak antara dua bidang sejajar? Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang rata tersebut, perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini. 1. Misalkan persamaan bidang rata cos+cos+cos=0, dengan adalah jarak titik (0,0,0) ke bidang rata =0. Ambil sebarang titik (,, ), dimana =0. 2. Untuk menentukan jarak titik (,, ) ke bidang =0 dengan cara membuat bidang rata =0 melalui titik (,, ) yang sejajar dengan =0. Berarti vektor normal dan sama. Seperti yang terlihat pada Gambar 6.1 di bawah ini.

5 Gambar 6.1. Bidang Rata = sejajar dengan = 3. Misalkan adalah jarak bidang rata =0 dengan titik (,, ) maka jarak (0,0,0) ke =0 adalah artinya (a) jika (,, ) di antara (0,0,0) di =0 maka jarak (0,0,0) ke =0 adalah, dan (b) jika (,, ) tidak di antara (0,0,0) dan =0 maka jarak (0,0,0) ke =0 adalah +. 4. Akibat dari pernyataan no. 3 di peroleh suatu persamaan bidang rata cos+cos+cos=. Karena titik (,, ) pada =0 berarti terpebuhi persamaan cos+ cos+ cos= Atau = cos+ cos+ cos Jadi, jarak sebuah titik (,, ) ke bidang rata cos+cos+ cos=0 adalah = + + (18) 5. Jika +++=0, maka jarak titik (,, ) ke =0 adalah Masalah 6.4 = + + + + + Hitunglah jarak antara bidang rata 6 3+2 13=0 dengan titik (7,3,4). Untuk menyelesaikan persoalan di atas, dengan menggunakan persamaan (15) yaitu: (19)

6 = + + + + + Subtitusikan nilai,, dan titik ke dalam persamaan tersebut sehingga diperoleh, = 6.7 3.3+2.4 13 6 +( 3) +2 = 28 49 = 28 7 =4 Jadi, jarak titik (7,3,4) ke bidang rata 6 3+2 13=0 adalah 4. Sedangkan untuk menentukan jarak antara dua bidang rata yang sejajar, maka perhatikan langkah-langkah berikut. 1. Misalkan + + + =0 dan + + + =0 2. Jika bidang rata sejajar dengan bidang rata maka jarak antara =0 dan =0 dapat dihitung dengan cara mencari sebuah titik pada =0, misalkan titiknya adalah (0,0,). Kemudian kita dapat menghitung jarak titik (0,0,) ke bidang rata =0. 3. Begitu juga sebaliknya jika kita mencari sebuah titik pada =0 misalkan titiknya adalah (,0,0). Kemudian kita dapat menghitung jarak titik (,0,0) ke bidang rata =0. 4. Perlu diingat bahwa, jarak titik (0,0,) ke bidang rata =0 dan jarak titik (,0,0) ke bidang rata =0, akan memiliki jarak yang sama, karena kedua bidang rata tersebut sejajar. Masalah 6.5 Hitung jarak antara bidang rata ++=4 dan bidang rata ++=10. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pertama sekali kita buktikan apakah kedua bidang rata tersebut sejajar atau tidak? 1. Syarat dari bidang rata // adalah memiliki vektor normal yang sama atau =. Perhatikan vektor normal kedua bidang rata yaitu = 1,1,1 dan =1,1,1, karena = berarti //.

7 2. Ambil sebarang titik pada bidang rata yaitu (0,,0). Subtitusikan titik tersebut ke bidang rata sehingga di peroleh nilai =10. Jadi, titik (0,10,0) 3. Kemudian carilah jarak titik (0,10,0) ke bidang rata ++=4 dengan menggunakan persamaan (19) yaitu: = + + + + + Subtitusikan nilai =1,=1, =1,= 4, =0, =10 dan =0 ke dalam persamaan yaitu: = 1.0+1.10+1.0 4 1 +1 +1 = 6 3 =2 3 Jadi, jarak antara bidang rata ++=4 dan bidang rata ++ =10 adalah 2 3. Kegiatan 6.3. Garis Lurus sebagai Perpotongan Dua Bidang Rata Sebelumnya Anda sudah mempelajari kegiatan 3 mengenai persamaan garis lurus di bidang dan di ruang. Sekarang kita akan mempelajari bagaimana mengubah bentuk persamaan garis lurus dari perpotongan dua buah bidang rata ke bentuk umum. Di dalam Ilmu Ukur Analitik Ruang, garis lurus dinyatakan sebagai perpotongan dua buah bidang rata yang tidak sejajar. Kita dapat pula menyatakan suatu garis lurus sebagai perpotongan sebarang dua bidang rata yang melalui garis lurus tersebut. Bagaimana cara mengubah bentuk persamaan garis lurus dari perpotongan dua buah bidang rata ke bentuk umum, perhatikan uraian kegiatan 6.4 di bawah ini. 1. Kita misalkan garis lurus adalah perpotongan dua buah bidang rata + + + =0 dan + + + =0 seperti yang terlihat pada Gambar 6.4 di bawah ini. Gambar 6.4. Garis Lurus sebagai Perpotongan Dua Bidang Rata

8 Berdasarkan Gambar 6.4 di atas, maka bentuk persamaan garis lurus dapat di tulis menjadi: + + + = + + + = 2. Untuk menentukan vektor arah dari garis lurus perpotongan dua buah bidang rata, perhatikan Gambar 6.5 berikut: Gambar 6.5. Vektor Normal Bidang Rata 3. Dari Gambar 6.5 di atas, terlihat vektor normal bidang rata adalah =,, dan =,,. Jelas bahwa = merupakan vektor arah dari garis adalah: =,,= = (20) Untuk mempermudah kita menginggat persamaan di atas, dapat di tulis menjadi: 4. Untuk mengubah bentuk persamaan =0= menjadi bentuk persamaan umum garis lurus yaitu: = = Dan menentukan koordinat titik (,, ). (21)

9 5. Untuk menentukan koordinat titik (,, ), ambil sebarang titik pada garis lurus. Biasanya titik yang diambil adalah titik potong dengan bidang berkoordinat, misalnya pada bidang maka =0, diperoleh persamaan: + + =0 + + =0 6. Untuk mencari nilai dan dari persamaan di atas, dapat diselesaikan dengan menggunakan determinan atau dengan cara eliminasi dan subtitusi. Jika persamaan di atas diselesaikan dengan cara determinan dapat dilakukan dengan cara: = dan Jadi, diperoleh titik (,,0). = Masalah 6.6 Persamaan 2+=1 dan 3 +5=8 adalah persamaan-persamaan garis lurus yang merupakan perpotongan bidang-bidang 2+=1 dan 3 +5=8. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pertama sekali kita cari vektor arah dari persamaan 2+=1 dan 3 +5=8 adalah: 1 3 2 1 1 5 1 3 2 1 Dimana = 2 1 = 9 1 5 = 1 1 5 3 =2 = 1 2 3 1 =5 Jadi, vektor arah garis lurus adalah 9,2,5 Sekarang kita cari titik (,, ) dengan cara determinan. Ambil =0 maka diperoleh suatu persamaan 2=1 dan 3 =8. 1 2 8 1 = 1 2 = 3 1 15 5 =3

10 1 1 = 3 8 5 1 2 = 3 1 5 =1 Jadi, titik yang melalui garis lurus tersebut merupakan perpotongan ke dua buah bidang rata dan adalah (3,1,0). Sehingga diperoleh persamaan garis lurus adalah,,=3,1,0+ 9,2,5. Kegiatan 6.4. Berkas Bidang Rata Dan Jaringan Bidang Rata Bagaimana menemukan persamaan berkas bidang rata? Serta persamaan jaringan bidang rata? Untuk memperoleh persamaan berkas bidang rata dan jaringan bidang rata, perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini. 1. Misalkan ada 2 buah bidang rata + + + =0 berpotongan dengan + + + =0, maka perpotongannya berbentuk garis lurus seperti yang terlihat pada Gambar 6.6 di bawah ini. Gambar. 6.6. Perpotongan Dua Buah Bidang Rata 2. Setiap titik pada garis potong tersebut akan memenuhi persamaan + =0, dimana dan adalah parameter. Persamaan di atas merupakan himpunan bidang-bidang yang melalui garis potong dan bila 0, sehingga dapat kita tulis menjadi: + =0 + =0 Jadi, persamaan berkas bidang melalui garis potong antara bidang rata =0 dan =0 adalah + = (22)

11 Jika bidang rata =0 sejajar dengan bidang rata =0 maka persamaan berkas bidang rata dapat di tulis menjadi: (23) + + = atau + + = Masalah 6.7 Carilah persamaan bidang yang melalui titik (0,0,1) dan melalui garis potong bidang-bidang +=1 dan +2 =0. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pertama sekali kita tentukan persamaan bidang rata dengan menggunakan persamaan (22) yaitu: + =0 (+ 1)+(+2 )=0.(1) Dari persamaan (1) kita kelompokkan berdasarkan variabelnya (variabel yana sama) seperti (1+)+(1+2)+ ( 1 )=0. Karena bidang rata melalui titik (0,0,1) maka kita substitusikan titik tersebut ke persamaan +(1+2)+ ( 1 )=0 sehingga diperoleh nilai = 1. Setelah di peroleh nilai = 1, kita subsitusikan ke persamaan (1) diperoleh persamaan + 1=0. Jadi dapat disimpulkan persamaan bidang rata adalah +1=0. Sedangkan untuk memperoleh persamaan jaringan bidang rata perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini. 1. Pandang bidang-bidang =0, =0 dan =0 yang tidak melalui satu garis lurus yang sama (bukan dalam satu berkas). Seperti yang terlihat pada Gambar 6.7. Gambar 6.7. Perpotongan 3 buah Bidang Rata

12 2. Bentuk + + =0 yang menyatakan kumpulan bidang-bidang yang melalui titik potong ke 3 bidang tersebut. Pada Gambar 6.7 titik potong ke 3 bidang tersebut adalah titik. Dan kumpulan bidang-bidang tersebut disebut dengan jaringan bidang. Masalah 6.8 Tentukan persamaan bidang rata yang sejajar dengan bidang ++ =1 dan melalui titik potong bidang-bidang =3, =4 dan =0. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memisalkan persamaan bidang rata + + =0 subsitusikan ketiga bidang rata tersebut kepersamaan + + =0 sehingga diperoleh suatu persamaan, 3+( 4)+( 0)=0 ++ 3 4=0..(1) Karena bidang rata sejajar dengan bidang rata ++=1 maka vektor normal bidang rata sama dengan vektor normal bidang rata yaitu 1,,=1,1,1. Sehingga diperoleh nilai =1 dan =1. Nilai =1 dan =1 tersebut kita substitusikan ke persamaan (1) menjadi ++ 3 4=0. Jadi dapat disimpulkan persamaan bidang rata adalah ++ 7= 0. Rangkuman 1. Sudut antara dua buah bidang rata adalah =. = + + + + + + 2. Jarak titik (,, ) ke bidang rata +++=0 adalah = + + + + + 3. Jika sejajar dengan maka vektor normal = sehingga diperoleh suatu persamaan,, =,, dimana 0

13 4. Jika tegak lurus dengan maka vektor normal. =0 sehingga diperoleh suatu persamaan,,,.,, = atau + + = 5. Persamaan berkas bidang rata adalah + = 6. Persamaan jaringan bidang rata adalah + + =