BAB IV PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN ORDE 2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng

Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian PD Linier Homogen Tak Homogen orde-2 Matematika Teknik I_SIGIT KUSMARYANTO

Persamaan Diferensial

BAB IV PERSAMAAN TAKHOMOGEN

Persamaan Diferensial

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Persamaan Di erensial Orde-2

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

PRAKTIKUM 3 PAM 253 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

BAB III PD LINIER HOMOGEN

Persamaan Diferensial

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB VI PENYELESAIAN DERET UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL

PD Orde 2 Lecture 3. Rudy Dikairono

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB PDB Linier Order Satu

PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

FUNGSI BESSEL. 1. PERSAMAAN DIFERENSIAL BESSEL Fungsi Bessel dibangun sebagai penyelesaian persamaan diferensial.

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK ORDE-2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng

R +1 R= UR V+1 R= ( ) R +1 R= ( )

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Persamaan Diferensial Biasa

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE I

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: PD Variabel Terpisah dan PD Homogen Latihan Rangkuman Tes Formatif

Analisa Matematik untuk Menentukan Kondisi Kestabilan Keseimbangan Pasar Berganda dengan Dua Produk Melalui Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

Hendra Gunawan. 23 April 2014

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

PENGANTAR Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UB

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

Analisa Numerik. Teknik Sipil. 1.1 Deret Taylor, Teorema Taylor dan Teorema Nilai Tengah. 3x 2 x 3 + 2x 2 x + 1, f (n) (c) = n!

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

BAB 2 PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

Relasi Rekursi. Matematika Informatika 4. Onggo

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2 - II

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

TINJAUAN PUSTAKA. diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Analisis Riil II: Diferensiasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Persamaan Differensial Biasa

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Persamaan Diferensial Orde II

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

TEOREMA VIETA DAN JUMLAH NEWTON. 1. Pengenalan

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel

BAB III METODE JUKES-CANTOR DAN METODE KIMURA. Pada Bab ini akan dibahas mengenai metode Jukes-Cantor dan

Department of Mathematics FMIPAUNS

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Linearisasi Persamaan Air Dangkal

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

disebut Persamaan Diferensial Parsial (PDP).

Transkripsi:

BAB IV PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER Tujuan Instruksional: Mampu memahami konsep PD Linier Mampu memahami konsep ketakbebasan linier, determinan Wronski dan superposisi Mampu memahami metode penyelesaian PD Homogen orde-2 Mampu memahami metode penyelesaian PD takhomogen Bentuk umum PD Linier orde-n adalah () () + () ( ) + + () + () = () PD yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk di atas dikatakan tidak linier. +3 2 = adalah PD Linier orde 2 + = adalah PD Tak-Linier orde 2 Selanjutnya pembahasan penyelesaian PD Linier orde-n dalam buku ajar ini dimulai pada PD Linier Orde-2, yang kemudian dibuat kasus umum untuk penyelesaian PD orde-n. Jika F(x) pada persamaan PD Linier orde-n sama dengan nol maka PD disebut PD homogen atau tereduksi atau komplementer. Jika F(x) 0 maka PD disebut PD lengkap atau PD tak homogen. +3 2 = adalah persamaan lengkap/tak homogen Matematika Teknik I Hal- 1

+3 2 = 0 adalah persamaan tereduksi/homogen. Jika a o (x), a 1 (x),..., a n (x) adalah konstanta maka PD disebut PD Linier dengan koefisien konstanta, jika tidak disebut PD Linier koefisien variabel. Bentuk,,,, dapat dituliskan dengan lambang Dy, D2 y,..., D n y, dengan D, D 2,... disebut operator diferensial. Sehingga persamaan PD Linier orde-n dapat dinyatakan sebagai: ()! () + ()! ( ) + + ()! + ()" = () (#) atau Φ(D)y = F(x) dengan Φ(D)= ()! () + ()! ( ) + + ()! + () dan disebut operator suku banyak dalam D. Latihan Soal: Untuk PD berikut klasifikasikan apakah PD homogen/nonhomogen, koefisien variabel/konstanta, linier/nonlinier! 1. + = 2. + = 1 3. +( ) = 4. + " = 0 5. + " +2 = 1 6. Buktikan (! +3! +2) % = (! +1)(! +2) % = (! +2)(! +1) %! Apa yang dapat disimpulkan? 7. Tunjukkan bahwa! +1 &! 2 tidak komutatif! 4.1 Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier Untuk menyelesaikan PD Linier berbentuk Φ(D)y = F(x) dengan F(x) 0, kita misalkan Y c (x) adalah solusi umum PD homogen dari Φ(D)y=0, maka penyelesaian umum PD Linier adalah dengan menjumlahkan penyelesaian umum PD homogen dan penyelesaian khusus, yaitu: y = Y c (x) + Y p (x) Matematika Teknik I Hal- 2

Solusi umum PD homogen: (D 2-3D+2)y=0 adalah y=c 1 e x +c 2 e 2x dan solusi khusus PD : (D 2-3D+2)y=4x 2 adalah 2x 2 +6x+7, maka solusi umum PD lengkap/tak homogen dari (D 2-3D+2)y=4x 2 adalah y= c 1 e x +c 2 e 2x +2x 2 +6x+7 4.2 Ketakbebasan Linier Himpunan n fungsi y 1 (x), y 2 (x),, y n (x) dikatakan takbebas linier pada suatu selang jika ada n konstanta c 1, c 2,, c n yang tidak semua nol, sehingga berlaku: c 1 y 1 (x)+ c 2 y 2 (x)+ + c n y n (x) = 0 jika tidak maka himpunan fungsi tersebut dikatakan bebas linier. 2e 3x, 5e 3x,e -4x takbebas linier pada suatu selang karena dapat ditentukan konstanta c 1, c 2, c 3 yang tidak semua nol sehingga: c 1 (2e 3x )+ c 2 (5e 3x )+c 3 (e -4x ) = 0 dengan c 1 =-5, c 2 =2, c 3 =0 e x dan xe x adalah bebas linier karena c 1 (e x )+ c 2 (xe x )=0 hanya jika c 1 =0, c 2 =0 Latihan soal: 1. Tunjukkan bahwa himpunan fungsi berikut bebas linier! (),'( (#), ('), (&), (), '( ()), 2. Tunjukkan bahwa himpunan fungsi berikut tak-bebas linier! () 2, (#),4 4.3 Determinan Wronski Himpunan fungsi y 1 (x), y 2 (x),, y n (x) (yang mempunyai turunan) adalah bebas linier pada suatu selang jika determinan: () () () +(,,, ) =, () () (), 0 () () () Determinan tersebut dinamakan determinan Wronski. Matematika Teknik I Hal- 3

Tentukan determinan Wronski (Wronskian) untuk fungsi-fungsi berikut: (). 3,'( 3/ (#).,, 0 / 3 '( 3 () +() = 1 3'( 3 3 3 1 = 3 3 3'( 3 = 3 0 (#) +() = 21 2 3 2 = 12 +0+2 0 0 6 0 6 0 = 2 0 0 2 6 Tunjukkan himpunan fungsi.1,1 +,1 3/ adalah takbebas linier untuk semua nilai x! (a) kita dapat menunjukkan dengan memilih konstanta c1, c2, c3 yang tidak semuanya nol sehingga c1(1-x)+c2(1+x)+c3(1-3x)=0, jika ditentukan c1=1, c2=-1, c3=0 maka 1-x-1-x+0=0, sehingga himpunan fungsi.1,1 +,1 3/ adalah takbebas linier. (b) kita juga dapat menghitung determinan Wronski-nya, yaitu: 1 1+ 1 3 +() = 2 1 1 3 2 = 0 0 0 0 terbukti bahwa Wronskian =0 berarti himpunan fungsi.1,1 +,1 3/ tak bebas linir untuk semua x Soal Latihan: 1. Buktikan himpunan fungsi berikut bebas linier! () '(, (#),, (') '( (2),'( (2) 2. Misalkan 1() dan 2() adalah penyelesaian +4() +5() = 0 (a) Buktikan bahwa determinan Wronskinya + = + = ' 67 (b) Tentukan nilai c, sehingga 1() dan 2() bebas linier Matematika Teknik I Hal- 4

4.4 Prinsip Superposisi Jika y 1 (x), y 2 (x),, y n (x) adalah n penyelesaian bebas linier dari persamaan linier orde-n, Φ(D)y=0 maka solusi umumnya: y = c 1 y 1 (x) + c 2 y 2 (x) + + c n y n (x) dgn c 1, c 2,, c n = konstanta. Jika () dan () adalah solusi persamaan diferensial homogen +8() +9() = 0 maka kombinsi linier ' () + ' () juga solusi persamaan diferensial. Bukti: () dan () solusi +8 +9 = 0 maka +8 +9 = 0 dan +8 +9 = 0 dari solusi = ' + ', maka: = ' + ' = ' + ' substitusi ke persamaan diferensial diperoleh: +8() +9() = 0 ' + ' +8(' + ' )+9(' + ' ) = 0 ' + ' +' 8 + ' 8 +' 9 + ' 9 = 0 ' ( +8 +9 )+' ( +8 +9 ) = 0 '.0+'.0 = 0 4.5 Penyelesaian PD Linier Homogen dengan koefisien konstanta PD Linier Homogen orde-2 dengan koefisien konstan adalah: +# +' = 0,#,' = ;(<< dimisalkan solusi umum PD: = = sehingga jika kita substitusi ke dalam PD maka: +# +' = 0? = +#? = +' = = 0 (? +#? +') = = 0 Matematika Teknik I Hal- 5

Jadi @ = A BC menjadi solusi PD jika? +#? +' = 0 (disebut Persamaan Karakteristik) Akar-akar Persamaan Karakteristik adalah:?, = # ± # 4' 2 Terdapat tiga kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan Ciri: 1. Jika # 4' > 0, maka?, adalah dua akar Real yang berbeda dengan?, R maka solusi umumnya: @ = G H A BHC +G I A B IC 2. Jika # 4' = 0, maka? =? dengan?, R, maka solusi umumnya: @ = G H A BC +G I C A BC 3. Jika # 4' < 0, maka?,= α ± iβ dengan α,β R maka solusi umumnya: @ = G H A (α K Lβ)C (α Lβ)C +G I A dengan rumus Euler, yaitu A LC = GMN C+O NOP C maka bentuk trigonometri rumus dapat ditentukan: @ = G H A (α K Lβ)C (α Lβ)C +G I C A = G H A αc ( GMN βc +O NOP βc )+G I A αc ( GMN βc O NOP βc); GMN βc = GMN βc = (G H +G I )A αc ( GMN βc )+O(G H G I )A αc ( NOP βc ) = SA αc GMN βc +TA αc NOP βc,s,t VMPNWXPWX YOZ.VMB[ZAVN Tentukan solusi umum persamaan difrensial berikut: +5 6 = 0 Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:? +5? 6 = 0 (? 1)(? +6) = 0? = 1 &? = 6 dua solusi bebas linier PD adalah : () = dan () = ] Matematika Teknik I Hal- 6

Jadi solusi umum PD adalah: () = ' +' ] Penyelesaian menggunakan Program MATLAB: >> syms x >> y=dsolve('d2y+5*dy-6*y=0') y =C2*exp(t) + C4/exp(6*t) Selesaikan persamaan diferensial berikut: = 0,(0) = 1, (0) = 0 Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:? 1 = 0 (? 1)(? +1) = 0? = 1 ;? = 1 dua solusi bebas linier PD adalah : () = ; () = Jadi solusi umum PD adalah: () = ' +' masalah nilai awal (0) = 1, (0) = 0 (0) = 1 ' +' = 1 (0) = 0 ' ' = 0 Jadi solusi khusus PD adalah: ' = 1 2, ' = 1 2 () = 1 2 + 1 2 Penyelesaian menggunakan Program MATLAB: >> syms x >> y=dsolve('d2y-y=0','y(0)=0','dy(0)=1') y =exp(t)/2-1/(2*exp(t)) Tentukan penyelesaian umum PD +4 +4 = 0 Matematika Teknik I Hal- 7

Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:? +4? +4 = 0 (? +2)(? +2) = 0? = 2 Diperoleh akar-akar yang sama, sehingga solusi umum PD mestinya adalah: () = ' karena PD orde 2 akan memberikan dua solusi bebas linier dengan dua variabel konstanta maka solusi kedua dapat ditentukan dengan metode Reduksi Orde PD, yaitu: bentuk umum PD homogen orde-2: + +# = 0 akar-akar persamaan karakteristik jika # 4' = 0,? =? = _ satu solusi PD: () = ' a b bentuk persamaan reduksi orde yaitu: = c() _ ` = c () _ ` # 2 c() _ ` = dc () # c ()+ # c()e 4 substitusi,, ke PD + +# = 0, maka: dc () # c ()+ # _ 4 c()e ` + #fc () # _ c() g ` + 'c() ` _ = 0 2 kedua ruas dibagi a b, maka: _ ` dc () # c () + # 4 c()e+#fc () _ ` # c() g+'c() = 0 2 c () d # 4 'ec() = 0 c () d # 4' 4 karena # 4' = 0 maka persmaan menjadi: sehingga: c () = 0 ec() = 0 ` Matematika Teknik I Hal- 8

c() = ' +' jadi satu solusi lain () adalah () = c() a b = (' +' ) a b karena satu solusi PD telah diketahui yaitu () = ' a b maka solusi lain yang dimaksud adalah () = ' a b untuk kasus contoh soal di atas penyelesaian umum PD menjadi: () = ' +' Tentukan penyelesaian umum PD berikut: akar-akar persamaan karakteristik: +2 +4 = 0? +2? +4 = 0?, = 2± 12 = 1± 3 2 karena α=-1 dan β= 3 maka penyelesaian umum PD: Latihan Soal: Selesaikan PD berikut: 1. = 0 2. = 0 3. 3 +2 = 0 4. +2 + = 0 5. 4 4 + = 0 6. 4 +7 = 0 7. 3 +4 +9 = 0 8. 4 +4 = 0,(0) = 1, (0) = 1 @ = SA C GMN 3C +TA C NOP 3C 9. 4 4 3 = 0,(0) = 0, (0) = 1 10. 4 +13 = 0,(0) = 1, (0) = 0 11. +2 +2 = 0,(0) = 1, (0) = 0 12. k<l; &m?<(& n&l; (n& 4& 2 + = 0 o; =! 13. k<l; &m?<(& n&l; (n& 4& +10 +25 = 0 o; = p! Matematika Teknik I Hal- 9

14. 8& q?#n 19 &m?#n; (rl r?h ;lr<<) (5lr<<c <ln () (rl<()&n 8!: uu +# u +' = 0, n & n &rh ;n ;n 4n.;n;<n<; v(rl #n&n; ;n 4n.;n;<n<; <n#m < 8 ;l #n#&, <l: (1). n < 0 & n < 0 (2). n < 0 & n = 0 (3). n = 0 & n = 0 (4). n = 0 & n > 0 (5). n > 0 & n > 0 (6). n,n = w ±x (w < 0) (7). n,n = w ±x (w = 0) (8). n,n = w ±x (w > 0) (). ;l m?;h l<l; < (rl ;?&;< (r? (#). ;l m?;h l<l; < (rl ;?&;< <;#nhmm? ('). ;l m?;h l<l; < (rl (r <n&?? (&). ;l m?;h l<l; < (rl (r <; <n&?? Gambar 1 Solusi Alamiah Kualitatif berdasarkan Akar Pers. Karakteristik Matematika Teknik I Hal- 10

4.6 PD Linier Homogen orde-2: Persamaan Cauchy-Euler Bentuk umum persamaan Cauchy-Euler-orde2 adalah: 0,#,, = ;(<< ;hll ( +#) uu + ( +#) u + = 0 Penyelesaian persamaan Cauchy-Euler-orde2 adalah: misal solusi PD = } dengan < = r( +#), maka u, uu adalah: u = & &<. &< & = n }. +# uu = & &<.f&< & g + & &<. & < & = n } ( +#) n } ( +#) Substitusi, u, uu pada PD didapatkan : ( +#) uu + ( +#) u + = 0 ( +#) ~ n } ( +#) n } ( +#) + ( +#) n }. +# + } = 0 n } n } ƒ+ n } + } = 0 n n + n + } = 0 n +( )n + ƒ } = 0 sehingga persamaan karaktristik-nya: n +( )n + = 0 Akar-akar Persamaan Karakteristik adalah: n, = ( )± ( ) 4 2 Terdapat tiga kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan Ciri: 1. Jika ( ) 4 > 0, maka n, adalah dua akar Real yang berbeda maka solusi umumnya: @ = G H (XC+Y) H +G I (XC+Y) I 2. Jika ( ) 4 > 0 = 0, maka n = n maka solusi umumnya: @ = (XC+Y) H G H +G I ZP(XC+Y)ƒ 3. Jika ( ) 4 < 0, maka n,= α ± iβ maka solusi umumnya: @ = (XC+Y) α G H GMN βzp(xc+y)"+g I NOP (βzp(xc+y)) Matematika Teknik I Hal- 11

Tentukan persamaan karakterisik pada persamaan Cauchy-euler jika a=1 dan b=0! persamaan Cauchy-Euler: ( +#) uu + ( +#) u + = 0 jika a=1 dan b=0, persamaan menjadi: () uu + () u + = 0 persamaan karakteristik: n +( )n + = 0 n +( 1)n + = 0 Tentukan penyelesaian PD berikut: uu 4 u +6 = 0 misal solusi umum PD = } dengan < = r persamaan karakteristik: n 5n +6 = 0,n = 2,n = 3 penyelesaian umum PD: = ' +' 0 Tentukan penyelesaian PD berikut: + 3 + 1 = 0 misal solusi umum PD = } dengan < = r persamaan karakteristik: n +2n +1 = 0,n, = 1 penyelesaian umum PD: = ' +' r()ƒ Tentukan penyelesaian PD berikut: 3(2 5) uu (2 5) u +2 = 0 misal solusi umum PD = } dengan < = r(2 5) persamaan karakteristik: 6n 2 7n+1 = 0,n 1 = 1,n 2 = 6 Matematika Teknik I Hal- 12

penyelesaian umum PD: = ' (2 5)+' (2 5) /] Latihan Soal: Tentukan solusi umum PD Cauchy-Euler berikut: 1. uu 1 u 3 = 0 2. uu + u = 0 3. uu 7 u +16 = 0 4. 4 uu +12 u +3 = 0 5. uu +3 u +5 = 0 6. uu +1,25 = 0 7. ( +2) uu ( +2) u + = 0 8. ( +1) uu +5( +1) u +3 = 0 9. (2 3) uu +7(2 3) u +4 = 0 10. (1 ) uu (1 ) u + = 0 11. 2(1 2) uu +11(2 1) u 2 = 0 4.7 PD Linier Homogen orde-n dengan Koefisien Konstan Persamaan Diferensial Linier Homogen orde-n dengan koefisien konstan mempunyai bentuk umum: () + ( ) + + u + = 0, 0 Jika,,, adalah penyelesaian khusus PD Linier homogen, maka kombinasi liniernya juga penyelesaian PD Linier homogen, dirumuskan: = ; +; + +; = ; Š Š, ;,;,,; = ;(<< Š Penyelesaian PD Linier homogen orde-n dengan substitusi = sehingga didapatkan persamaan karakteristik: n + n + + n + = 0 Untuk selanjutnya dengan teknik faktorisasi dapat ditentukan akar-akar persamaan karakteristik, yaitu: n + n + + n + = (n n )(n n ) (n n ) = 0 Akar-akar persamaan karakteristik di atas dapat bernilai sama atau disebut akar rangkap (multiplicity). Dua kasus akar rangkap untuk solusi PD Linier Homegen orde-n, yaitu: Matematika Teknik I Hal- 13

Kasus I. Jika Akar rangkap adalah r=bilangan riil, terdapat k penyelesaian bebas linier. k solusi bebas linier: A C,CA C,,C VH A C ; V H solusi umumnya: @ = G H A C +G I CA C + +G V C VH A C ' = ;(<< ; ; Kasus II. Jika Akar rangkap adalah r=bilangan komplek (r=α±iβ). terdapat k penyelesaian bebas linier. k solusi bebas linier: A αc GMN βc,ca αc GMN βc,,c VH A αc GMN βc, A αc NOP βc,ca αc NOP βc,,c VH A αc NOP βc solusi umumnya: @ = A αc (G H GMN βc+g I NOP βc)+c(g Ž GMN βc+g NOP βc)+ +C VH (G VH GMN βc+g V NOP βc)ƒ Selesaikan persamaan diferensial berikut: (p) 3 (%) +3 = 0 persamaan karakteristik: n p 3n % +3n 0 n = 0 akar-akar persamaan karakteristik n = n = 0,n 0 = n % = n p = 1 solusi bebas linier:,,,, Jadi solusi umumnya: = ' +' +(' 0 +' % +' p ) Tentukan penyelesaian PD berikut: 2 +2 = 0 persamaan karakteristik: n 0 2n +n +2 = 0 akar-akar persamaan karakteristik n = 1,n = 1,n 0 = 2 solusi bebas linier: Matematika Teknik I Hal- 14

Jadi solusi umumnya:,, = ' +' +' 0 Tentukan penyelesaian PD berikut: (%) 4 +14 20 +25 = 0 persamaan karakteristik: n % 4n 0 +14n 20n +25 = 0 akar-akar persamaan karakteristik n = n = 1+2,n 0 = n % = 1 2 solusi bebas linier: '((2), '((2), (2), (2) Jadi solusi umumnya: = ' '((2) +' '((2) +' 0 (2) +' % (2) Latihan Soal: Tentukan penyelesaian umum PD berikut: 1. = 0 2. (%) 5 +4 = 0 3. (%) = 0 4. +3 +3 + = 0 5. 3 +3 = 0 6. (%) +2 +3 +2 + = 0 Untuk soal berikut tentukan solusi PD dengan syarat awal berikut: 7. = 0, (0) = 4, (0) = 0, (0) = 9 8. (%) = 0, (0) = 5, (0) = 2, (0) = 1, (0) = 2 9. (%) +3 4 = 0,(0) = 0, (0) = 1, (0) = 5, (0) = 1 10. 3 +4 2 = 0, (0) = 1, (0) = 0, (0) = 0 4.8 Persamaan Diferensial Linier Tak Homogen Prosedur umum penyelesaian PD Liner Tak Homogen adalah Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen, () Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen, () Matematika Teknik I Hal- 15

Langkah III : Menentukan solusi umum PD, = ()+ () Tentukan solusi umum PD berikut: uu + = 1 Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen. uu + = 0 solusi umum: = ' '( +' Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen. uu + = 1 solusi umum: = 1 Langkah III : = ()+ () = ' '( +' +1 4.8.1 Metode Koefisien Tak Tentu Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang berbentuk +# +' = n(),,#,' = ;(<< selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi. Kunci metode ini adalah y p adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang terdapat koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan mensubstitusikan y p pada persamaan. Aturan untuk Metode Koefisien Tak Tentu A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel 3.1, pilih fungsi y p yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan mensubstitusikan y p pada persamaan. B. Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan y p yang bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x 2 jika r(x) sama dengan solusi akar ganda PD Homogen) C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat dalam Tabel pada kolom pertama, y p adalah jumlah fungsi pada baris yang bersesuaian Matematika Teknik I Hal- 16

Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu Suku-suku dalam r(x) Pilihan untuk y p ; ( = 0,1, ) + + + + ;'( <l ; '( + Kesimpulan: Metode Koefisisen Taktentu digunakan penyelesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien konstanta Untuk dapat menentukan pemisalan yang sesuai harus dicari terlebih dahulu solusi persamaan homogennya. Metode Koefisisen Taktentu hanya dapat digunakan jika fungsi f(x) di ruas kanan adalah berupa polinom, fungsi trigono, fungsi eksponen atau penjumlahan/perkalian dari ketiga fungsi kolom pertama dalam Tabel 1. PD uu + = < tidak dapat diselesaikan dengan metode koefisien taktentu karena < bukan termasuk ketiga fungsi dalam Tabel 1 Contoh Penerapan Aturan Dasar Selesaikan PD takhomogen berikut: +4 = 8 Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen uu +4 = 0 persamaan karakteritik:? +4 = 0 akar-akar persamaan karakteristik:? = 2,? = 2 solusi umum = '( 2 + 2 Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen uu +4 = 8 )() = 8 sehingga dari Tabel 1, = + + u = 2 + uu = 2 substitusi, u, uu ke persamaan didapatkan: 2 +4( + + ) = 8 Matematika Teknik I Hal- 17

dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh: 4 = 8 4 = 0 2 +4 = 0 perolehan konstanta: = 2, = 1, = 0 solusi umum PD takhomogen: = 2 1 Langkah 3. Menentukan solusi PD = () + () = '( 2 + 2 +2 1 Contoh penerapan Aturan Modifikasi Tentukan solusi PD berikut: @ Ž@ +I@ = A C Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen @ uu Ž@ u +I@ = š persamaan karakteritik:? 3? +2 = 0 akar-akar persamaan karakteristik:? = 1,? = 2 solusi umum = ' A C + ' A IC Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen @ uu Ž@ u +I@ = A C )() = A C sehingga dari Tabel 1, = 'A C karena )() = A C adalah solusi PD homogen pada Langkah 1 maka sesuai Aturan B, = 'A C sehingga u = 'AC +GCA C, uu = 2'AC +GCA C substitusi, u, uu ke persamaan didapatkan: 2'A C +GCA C 3('A C +GCA C )+2('A C ) = A C dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta c=-1 solusi umum PD takhomogen: = Langkah 3. Menentukan solusi PD = ()+ () = ' A C + ' A IC Matematika Teknik I Hal- 18

Contoh Penerapan Aturan Penjumlahan Tentukan penyelesaian umum PD berikut: @ I@ +@ = A C +C Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen @ uu I@ u +@ = š persamaan karakteritik:? 2? +1 = 0 akar-akar persamaan karakteristik:? =? = 1 solusi umum = ' A C + ' A C Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen @ uu I@ u +@ = A C +C )() = A C +C sesuai Tabel 1, = ' A C +G I C+G Ž suku pada )() yaitu A C adalah solusi ganda PD homogen solusi umum PD homogen menjadi = ' A C +G I C+G Ž sehingga u = 2' A C +' A C +G I, = 2' A C +I' CA C +2' A C +' A C substitusi, u, uu ke persamaan didapatkan: 2' A C + ' CA C +' A C 2(2' A C +' A C +G I )+' A C +G I C +G Ž = A C +C 2' A C +G I C 2G I +G Ž = A C +C dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta : ' = 1/2 ; ' = 1 ;' 0 = 2 solusi umum PD takhomogen: = ' A C +G I C +G Ž = 1 2 A C +C+I Langkah 3. Menentukan solusi PD = () + () = ' A C + ' A C + 1 2 A C +C+I Tentukan penyelesaian PD berikut: +2 +5 = 16 + 2 Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen uu +2 u +5 = 0 persamaan karakteritik:? +2? +5 = 0 Matematika Teknik I Hal- 19

akar-akar persamaan karakteristik:? = 1+2? = 1 2 solusi umum = A C ( '( 2 + 2) Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen +2 +5 = 16 + 2 )() = 16 + 2 sesuai Tabel 1, = 'A C + '( 2 + 2 substitusi, u, uu ke persamaan didapatkan: 8' +( 4 +4 +5 )'( 2 +( 4 4 +5 ) 2 = 16 + 2 dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta : ' = 2 ; = 4/17 ; = 1/17 solusi umum PD takhomogen: = 'A C + '( 2 + 2 = 2A C 4 17 '( 2 + 1 2 17 Langkah 3. Menentukan solusi PD Latihan soal = ()+ () = A C ( '( 2 + 2)+2A C 4 17 '( 2 + 1 2 17 Tentukan penyelesaian persamaan diferensial berikut: 1. uu +4 u = 2. uu + u 2 = 3 6 3. uu + = 6 +3 4. uu u 2 = 6 5. uu + u = 6 2 6. uu 3 u +2 = 7. uu + u = 2, (0) = 1, u (0) = 2 8. uu + u 2 = 2, (0) = 0, u (0) = 1 9. uu 5 u +6 = (2 3), (0) = 1, u (0) = 3 Matematika Teknik I Hal- 20

METODE KOEFISIEN TAKTENTU PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-2 + # +' = )() Langkah 1. Menentukan solusi umum PD Homogen +# +' = 0 solusi umum: h = ' 1 1 ()+' 2 2 () Langkah 2. Menentukan solusi PD TakHomogen + # + ' = )() lihat bentuk f(x) sesuaikan dengan Tabel 4.1 kolom-1 dan lihat kesamaan bentuk dg solusi PD homogen tentukan solusi umum: 4 = Tabel 4.1 kolom-2 sesuaikan dg f(x)-nya substitusi 4, 4, 4 pada PD takhomogen tentukan solusi khusus 4 Langkah 3. Menentukan solusi umum PD TakHomogen solusi umum: = h + 4 Gambar 2 Metode Koefisien Taktentu pada PD Linier Tak Homogen orde-2 4.8.2 Metode Variasi Parameter Metode variasi parameter adalah metode untuk menentukan penyelesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel. Prinsip metode ini adalah mengubah variabel konstanta ' dengan variasi parameter c (). Misal pada PD takhomogen orde-2 konstanta ' dan ' pada solusi umum PD homogen = ' () +' () diubah dengan variasi parameter c () dan Matematika Teknik I Hal- 21

c () sehingga solusi khusus PD takhomogen = c () () +c () (). Metode ini lebih umum daripada metode koefisien taktentu. Prinsip Metode Variasi Parameter PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-2 @ [(C)@ + œ(c)@ = (C) @ ž = G H @ H (C)+G I @ I (C) G H H (C) ; G I I (C) @ [ = H (C)@ H (C) + I (C)@ I (C) Gambar 3 Prinsip Metode Variasi Parameter pada PD Linier TakHomogen orde-2 PD linier takhomogen orde-2 dengan koefisien variabel yang diselesaiakan dengan metode Variasi Paramatr mempunyai bentuk umum: @ +[(C)@ +œ(c)@ = (C) Penyelesaian PD di atas adalah: Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen. Penyelesaian PD homogen persamaan di atas: +4() +5() = 0 = ' ()+' () Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi parameter. Menentukan solusi umum: @ [ = H (C)@ H (C)+ I (C)@ I (C) Menentukan turunan @ [ : u = c u () ()+c () u ()+c u () () +c () u () Menentukan persamaan syarat: Matematika Teknik I Hal- 22

c u () () +c u () () = 0 sehingga u = c () u ()+c () u () uu = c () uu ()+c u () u ()+c () uu ()+c u () u () Substitusi, u, uu pada PD: c () uu ()+c u () u ()+c () uu ()+c u () u ()ƒ +4() c () u ()+c () u ()ƒ +5() c () () +c () ()ƒ = n() c () uu ()+4() u ()+5() ()ƒ +c () uu ()+4() u ()+5() ()ƒ +c u () u () +c u () u () = n() karena uu ()+4() u ()+5() () = 0 dan uu () +4() u () +5() () = 0 maka hasil Substitusi, u, uu pada PD: c u () u ()+c u () u () = n() Menentukan c () dan c () c u () () +c u () () = 0 c u () u ()+c u () u () = n() dari dua persamaan di atas maka: H u (C) = @ I(C). (C) Ÿ H(C) = @ I(C). (C) Ÿ I u (C) = @ H(C). (C) Ÿ I(C) = @ H(C). (C) Ÿ + = () u () u () () adalah Wronskian (), () jadi Langkah 3. solusi umum PD = + @ [ @ [ = H (C)@ H (C)+ I (C)@ I (C) = @ I(C). (C) Ÿ = ' ()+' ()+c () () +c () () = ' ()+' ()+ @ I(C). (C) Ÿ ()+ @ H(C). (C) Ÿ () () + @ H(C). (C) Ÿ () Matematika Teknik I Hal- 23

Contoh penerapan metode Variasi Parameter: Tentukan penyelesaian umum PD berikut: + = ' Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen. + = 0 persamaan karakteristik? +1 = 0, akar-akarnya?, = ± = ' '(()+' () Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi parameter. solusi umum: @ [ = H (C) GMN C+ I (C) NOP C persamaan syarat: c u () ()+c u () () = 0 c u () '( +c u () = 0 hasil Substitusi, u, uu pada PD: c u () u ()+c u () u () = n() c u () +c u ()'( = 0 Menentukan c () dan c () c u ()'( +c u () = 0 c u () +c u ()'( = 0 c u () = < c () = r '( c u () = 1 c () = jadi = c () '( +c () = r '( '( + Langkah 3. solusi umum PD = + @ [ = ' '(() +' ()+r '( '( + Matematika Teknik I Hal- 24

Metode Variasi Parameter pada PD Linier Takhomogen Orde-2 @ [(C)@ + œ(c)@ = (C) Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen. 4() + 5() = 0 akar persamaan karakteristik h = ' 1 1 () + ' 2 2 () Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi parameter. Menentukan solusi umum: @ [ = H (C)@ H (C)+ I (C)@ I (C) Menentukan persamaan syarat: H (C)@ H (C)+ I (C)@ I (C) = š Substitusi 4, 4, 4 pada PD: H (C)@ H (C) + I (C)@ I (C) = (C) Menentukan c 1 () dan c 2 () H (C) = @ I(C). (C) Ÿ H(C) = @ I(C). (C) Ÿ I (C) = @ H(C). (C) Ÿ I(C) = @ H(C). (C) Ÿ + = 1 () 2 () 1 () 2 () Langkah 3. Menentukan solusi PD Takhomogen. = h + @ [ = ' 1 1 () + ' 2 2 () + H (C)@ H (C) + I (C)@ I (C) Gambar 4 Metode Variasi Parameter pada PD Linier TakHomogen orde-2 Latihan Soal Tentukan penyelesaian PD tak homogen berikut dengan metode variasi parameter: 1. uu + = 1 2. uu u = +1 Matematika Teknik I Hal- 25

3. uu + u 2 = 3 6 4. uu = 5 0 5. uu + = 6. uu + = 6 +3 7. uu u 2 = 6 8. uu + u = 6 2 9. uu 2 u +2 = Matematika Teknik I Hal- 26

Matematika Teknik I Hal- 27