Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

dokumen-dokumen yang mirip
Persamaan Non Linier

Metode Numerik. Persamaan Non Linier

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

Persamaan Non Linier

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

Persamaan Non Linier 1

Ilustrasi Persoalan Matematika

Penyelesaian Persa. amaan Non Linier. Metode Iterasi Sederhana Metode Newton Raphson. Metode Secant. Metode Numerik. Iterasi/NewtonRaphson/Secant

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014

PERSAMAAN NON LINIER

Penyelesaian. n Persamaan. Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Pengantar Metode Numerik

Pertemuan ke 4. Non-Linier Equation

PRAKTIKUM 2 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Biseksi

Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier. Studi Kasus Non Linier 1

BAB IV. Pencarian Akar Persamaan Tak Linier. FTI-Universitas Yarsi

Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :

PERSAMAAN NON LINIER. Pengantar dan permasalahan persamaan Non-Linier. Sumarni Adi S1 Teknik Informatika STMIK AmikomYogyakarta 2014

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN

PRAKTIKUM 2 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Tabel

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

PRAKTIKUM 1 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Tabel

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

CONTOH Dengan mengunakan Metode Regula Falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan f(x) = x - 5x + 4. Jika diketahui nilai awal x = dan x = 5 se

esaian Pers.Non Linier Studi Kasus Penyele S. Hadi, ST. MSc. Muhammad Zen Studi Kasus Non Linier

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

SolusiPersamaanNirlanjar

2 Akar Persamaan NonLinear

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

BAB II LANDASAN TEORI

ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN TAKLINIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

Langkah Penyelesaian Example 1) Tentukan nilai awal x 0 2) Hitung f(x 0 ) kemudian cek konvergensi f(x 0 ) 3) Tentukan fungsi f (x), kemudian hitung f

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

Modul 8. METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL. A. Pendahuluan

Analisis Riil II: Diferensiasi

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Ëalah satu masalah yang paling umum ditemui di dalam matematika dan teknik adalah mencari akar suatu persamaan; yakni jika diketahui

1 Penyelesaian Persamaan Nonlinear

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

BANK SOAL METODE KOMPUTASI

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Veetha Adiyani Pardede M Komputasi Fisika METODE BISECTION

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

METODE NUMERIK. ROBIA ASTUTI, M.Pd. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

BAB IV. PENGGUNAAN TURUNAN. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

1-x. dimana dan dihubungkan oleh teorema Pythagoras.

Modul Dasar dasar C. 1. Struktur Program di C++

BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN

Penyelesaian Secara Numerik? Penyelesaian Secara Numerik Selesaikanlah persamaan nonlinier f(x) = x x -8 Solve : Misal f(x) = 0 x x 8 = 0 (x 4)(x + )

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 17 Maret 2010

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi

Fungsi kuadrat. Hafidh munawir

BAB 2 Solusi Persamaan Fungsi Polinomial Denition (Metoda numeris) Metoda numeris adalah suatu model pendekatan dengan menggunakan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH AKAR PERSAMAAN TAK LINEARPADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Institut Manajemen Telkom

Transkripsi:

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier 1

Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. 2

Persamaan Non Linier penentuan akar-akar persamaan non linier. Akar sebuah persamaan f() =0 adalah nilainilai yang menyebabkan nilai f() sama dengan nol. akar persamaan f() adalah titik potong antara kurva f() dan sumbu X. 3

Persamaan Non Linier 4

Persamaan Non Linier Penyelesaian persamaan linier m + c = 0 dimana m dan c adalah konstanta, dapat dihitung dengan : m + c = 0 = - c m Penyelesaian persamaan kuadrat a2 + b + c = 0 dapat dihitung dengan menggunakan rumus ABC. 12 b 2 b 2a 4ac 5

Penyelesaian Persamaan Non Metode Tertutup Linier Mencari akar pada range [a,b] tertentu Dalam range[a,b] dipastikan terdapat satu akar Hasil selalu konvergen disebut juga metode konvergen Metode Terbuka Diperlukan tebakan awal n dipakai untuk menghitung n+1 Hasil dapat konvergen atau divergen 6

Metode Tertutup Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi 7

Metode Terbuka Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. 8

Theorema Suatu range =[a,b] mempunyai akar bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau memenuhi f(a).f(b)<0 Theorema di atas dapat dijelaskan dengan grafik-grafik sebagai berikut: Karena f(a).f(b)<0 maka pada range =[a,b] terdapat akar. Karena f(a).f(b)>0 maka pada range =[a,b] tidak dapat dikatakan terdapat akar. 9

Metode Table Metode Table atau pembagian area. Dimana untuk di antara a dan b dibagi sebanyak N bagian dan pada masingmasing bagian dihitung nilai f() sehingga diperoleh tabel : X f() 0 =a f(a) 1 f( 1 ) 2 f( 2 ) 3 f( 3 ) n =b f(b) 10

Metode Tabel 11

Contoh Selesaikan persamaan : +e = 0 dengan range = 1,0 Untuk mendapatkan penyelesaian dari persamaan di atas range = 1,0 dibagi menjadi 10 bagian sehingga diperoleh : X f() -1,0-0,63212-0,9-0,49343-0,8-0,35067-0,7-0,20341-0,6-0,05119-0,5 0,10653-0,4 0,27032-0,3 0,44082-0,2 1,0 0,61873-0,1 0,80484 0,0 1,00000 12

Contoh Dari table diperoleh penyelesaian berada di antara 0,6 dan 0,5 dengan nilai f() masing-masing -0,0512 dan 0,1065, sehingga dapat diambil keputusan penyelesaiannya di =-0,6. Bila pada range = 0,6, 0,5 dibagi 10 maka diperoleh f() terdekat dengan nol pada = -0,57 dengan F() = 0,00447 13

Kelemahan Metode Table Metode table ini secara umum sulit mendapatkan penyelesaian dengan error yang kecil, karena itu metode ini tidak digunakan dalam penyelesaian persamaan non linier Tetapi metode ini digunakan sebagai taksiran awal mengetahui area penyelesaian yang benar sebelum menggunakan metode yang lebih baik dalam menentukan penyelesaian. 14

Metode Biseksi Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung dan bagian yang tidak mengandung akar dibuang.hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan. 15

16

Metode Biseksi Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu ditentukan batas bawah (a) dan batas atas (b).kemudian dihitung nilai tengah : = a b 2 Dari nilai ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar. Secara matematik, suatu range terdapat akar persamaan bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau dituliskan : f(a). f(b) < 0 Setelah diketahui dibagian mana terdapat akar, maka batas bawah dan batas atas di perbaharui sesuai dengan range dari bagian yang mempunyai akar. 17

Algoritma Biseksi 18

Contoh Soal Selesaikan persamaan e - +1 = 0, dengan menggunakan range =[-1,0], maka diperoleh tabel biseksi sebagai berikut : 19

Contoh Soal a b Dimana = 2 Pada iterasi ke 10 diperoleh = -0.56738 dan f() = - 0.00066 Untuk menghentikan iterasi, dapat dilakukan dengan menggunakan toleransi error atau iterasi maksimum. Catatan : Dengan menggunakan metode biseksi dengan tolerasi error 0.001 dibutuhkan 10 iterasi, semakin teliti (kecil toleransi errorny) maka semakin besar jumlah iterasi yang dibutuhkan. 20

Metode Regula Falsi metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas range. Dua titik a dan b pada fungsi f() digunakan untuk mengestimasi posisi c dari akar interpolasi linier. Dikenal dengan metode False Position 21

Metode Regula Falsi 22

23 Metode Regula Falsi b b f a b a f b f 0 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( a f b f a b b f b ) ( ) ( ) ( ) ( a f b f a bf b af

Algoritma Metode Regula Falsi 24

Contoh Soal Selesaikan persamaan e - +1=0 pada range = [0,-1] a = -1 b = 0 Toleransi = 0.0000001 Maksimum iterasi = 20 1-1 0-0.367879 0.468536-1.71828 2-1 -0.367879-0.503314 0.16742-1.71828 3-1 -0.503314-0.547412 0.0536487-1.71828 4-1 -0.547412-0.561115 0.0165754-1.71828 5-1 -0.561115-0.565308 0.0050629-1.71828 6-1 -0.565308-0.566585 0.00154103-1.71828 7-1 -0.566585-0.566974 0.000468553-1.71828 8-1 -0.566974-0.567092 0.000142418-1.71828 9-1 -0.567092-0.567128 4.32841e-005-1.71828 10-1 -0.567128-0.567139 1.31546e-005-1.71828 25

Contoh Soal 11-1 -0.567139-0.567142 3.99783e-006-1.71828 12-1 -0.567142-0.567143 1.21498e-006-1.71828 13-1 -0.567143-0.567143 3.69244e-007-1.71828 14-1 -0.567143-0.567143 1.12217e-007-1.71828 15-1 -0.567143-0.567143 3.41038e-008-1.71828 Akar di = -0.567143 dengan f() = 3.41038e-008 26

Metode Iterasi Sederhana Metode iterasi sederhana adalah metode yang memisahkan dengan sebagian yang lain sehingga diperoleh : = g(). Contoh : e = 0 ubah = e atau g() = e g() inilah yang menjadi dasar iterasi pada metode iterasi sederhana ini 27

Metode Iterasi Sederhana Hasil Konvergen Konvergen Berosilasi -1<g ()<0 Konvergen Monoton 0 <g ()<1 28

Metode Iterasi Sederhana Hasil Divergen Divergen Monoton Divergen Berosilasi g ()<-1 g ()> 1 29

Contoh : Carilah akar pers f() = 2-2-3 2-2-3 = 0 X 2 = 2 + 3 Tebakan awal = 4 E = 0.00001 Hasil = 3 2 3 n 1 2n 3 30

31

Contoh : 2-2-3 = 0 X(-2) = 3 X = 3 /(-2) Tebakan awal = 4 E = 0.00001 Hasil = -1 32

33

Contoh : 2-2-3 = 0 X = ( 2-3)/2 Tebakan awal = 4 E = 0.00001 Hasil divergen 34

Syarat Konvergensi Pada range I = [s-h, s+h] dengan s titik tetap Jika 0<g ()<1 untuk setiap Є I iterasi konvergen monoton. Jika -1<g ()<0 untuk setiap Є I iterasi konvergen berosilasi. Jika g ()>1 untuk setiap Є I, maka iterasi divergen monoton. Jika g ()<-1 untuk setiap Є I, maka iterasi divergen berosilasi. 35

36 Tebakan awal 4 G (4) = 0.1508 < 1 Konvergen Monoton 3 2 2 1 ) '( 3 2 ) ( 3 2 1 n n n n g g Tebakan awal 4 G (4) = -0.75 < 1 Konvergen Berisolasi 2 1 2) ( 3 ) '( 2) ( 3 ) ( 2) ( 3 g g n n

g( ) ( g'( ) 2 2 3) Tebakan awal 4 G (4) = 4 > 1 Divergen Monoton 37

Latihan Soal Apa yang terjadi dengan pemilihan 0 pada pencarian akar persamaan : X 3 + 6 3 = 0 Dengan Cari akar persamaan dengan 0 = 0.5 n1 X 0 = 1.5, 0 = 2.2, 0 = 2.7 3 n 6 3 38

Contoh : 39

Metode Newton Raphson metode pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien pada titik tersebut. Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan : F n n1 n F 1 n 40

Metode Newton Raphson 41

Algoritma Metode Newton Raphson 1. Definisikan fungsi f() dan f 1 () 2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n) 3. Tentukan nilai pendekatan awal 0 4. Hitung f( 0 ) dan f ( 0 ) 5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau f( i ) > e Hitung f( i ) dan f 1 ( i ) f f i 1 i 1 i i 6. Akar persamaan adalah nilai i yang terakhir diperoleh. 42

Contoh Soal Selesaikan persamaan - e - = 0 dengan titik pendekatan awal 0 =0 f() = - e - f ()=1+e - f( 0 ) = 0 - e -0 = -1 f ( 0 ) = 1 + e -0 = 2 f 0 1 1 0 0 1 f 2 0 0,5 43

Contoh Soal f( 1 ) = -0,106631 dan f 1 ( 1 ) = 1,60653 f 1 0,106531 2 1 0,5 1 f 1,60653 1 0,566311 f( 2 ) = -0,00130451 dan f 1 ( 2 ) = 1,56762 f 2 0,00130451 3 2 0,566311 0,567143 1 f 1,56762 2 f( 3 ) = -1,96.10-7. Suatu bilangan yang sangat kecil. Sehingga akar persamaan = 0,567143. 44

Contoh - e - = 0 0 =0, e = 0.00001 45

Contoh + e - cos -2 = 0 0 =1 f() = + e - cos - 2 f () = 1 e - cos e - sin 46

47

Permasalahan pada pemakaian metode newton raphson Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya berada pada titik ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini nilai F 1 () = 0 sehingga nilai penyebut dari F sama dengan nol, secara grafis dapat dilihat sebagai 1 berikut: F Bila titik pendekatan berada pada titik puncak, maka titik selanjutnya akan berada di tak berhingga. 48

Permasalahan pada pemakaian metode newton raphson Metode ini menjadi sulit atau lama mendapatkan penyelesaian ketika titik pendekatannya berada di antara dua titik stasioner. Bila titik pendekatan berada pada dua tiitik puncak akan dapat mengakibatkan hilangnya penyelesaian (divergensi). Hal ini disebabkan titik selanjutnya berada pada salah satu titik puncak atau arah pendekatannya berbeda. 49

Hasil Tidak Konvergen 50

Penyelesaian Permasalahan pada pemakaian metode newton raphson 1. Bila titik pendekatan berada pada titik puncak maka titik pendekatan tersebut harus di geser sedikit, i = i dimana adalah konstanta yang ditentukan dengan demikian 1 F i 0 dan metode newton raphson tetap dapat berjalan. 2. Untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berada jauh, sebaiknya pemakaian metode newton raphson ini didahului oleh metode tabel, sehingga dapat di jamin konvergensi dari metode newton raphson. 51

Contoh Soal. e - + cos(2) = 0 0 = 0,176281 f() =. e - + cos(2) f1() = (1-) e - 2 sin (2) F( 0 ) = 1,086282 F 1 ( 0 ) = -0,000015 X = 71365,2 padahal dalam range 0 sampai dengan 1 terdapat akar di sekitar 0.5 s/d 1. 52

53

Newton Raphson yang telah diperbaiki Metode Numerik. e - + cos(2) = 0 0 = 0,176281 f() =. e - + cos(2) f 1 () = (1-) e - 2 sin (2) (Titik awal sengaja di ambil pada titik stasioner Untuk menghindari f ()=0 maka nilai digeser 0.2) Toleransi error = 0.00001 Iterasi maksimum = 10 iterasi y g 1 1.42882-0.617622-0.663051 2 0.497335 0.847234-1.37146 3 1.11509-0.247015-1.61847 4 0.962472 0.0208234-1.86155 5 0.973658 6.39207e-005-1.84995 6 0.973692 6.46601e-010-1.84991 Akar terletak di = 0.973692 54

Newton Raphson yang telah diperbaiki Metode Numerik (Titik awal sengaja di ambil pada titik stasioner Untuk menghindari f ()=0 maka nilai digeser 0.1) Pendekatan awal 0 = 0.176281 Toleransi error = 0.00001 Iterasi maksimum = 10 iterasi y g 1 2.39474 0.295411 1.86686 2 2.2365 0.00182622 1.81087 3 2.23549 4.96441e-007 1.80989 Akar terletak di = 2.23549 55

Contoh Soal Untuk menghindari hal ini sebaiknya digunakan grafik atau tabel sehingga dapat diperoleh pendekatan awal yang baik. Digunakan pendekatan awal 0 =0.5 56

Contoh Soal Hasil dari penyelesaian persamaan * ep(-) + cos(2) = 0 pada range [0,5] 57

58

Contoh 2 Hitunglah akar f ( ) e 5 dengan metode Newthon Raphson. Gunakan e=0.00001. Tebakan awal akar 0 = 1 Penyelesaian f ( ) e 5 2 10 Prosedur iterasi Newthon Raphson f '( ) e r1 r e e 5 2 10 0 1-2.28172 1 0.686651-0.370399 2 0.610741-0.0232286 3 0.605296-0.000121011 4 0.605267-3.35649e-009 Akar terletak di = 0.605267 59

60

Metode Secant Metode Newton Raphson memerlukan perhitungan turunan fungsi f (). Tidak semua fungsi mudah dicari turunannya terutama fungsi yang bentuknya rumit. Turunan fungsi dapat dihilangkan dengan cara menggantinya dengan bentuk lain yang ekivalen Modifikasi metode Newton Raphson dinamakan metode Secant. 61

r r1 r 1 r 62

63 Metode Newton-Raphson 1 1) ( ) ( ) '( r r r r f f y f ) '( ) ( 1 r r r r f f ) ( ) ( ) )( ( 1 1 1 r r r r r r r f f f

Algoritma Metode Secant : Definisikan fungsi F() Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n) Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya terdapat akar yaitu 0 dan 1, sebaiknya gunakan metode tabel atau grafis untuk menjamin titik pendakatannya adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar persamaan yang diharapkan. Hitung F(0) dan F(1) sebagai y0 dan y1 Untuk iterasi I = 1 s/d n atau F(i) i1 i i1 i1 hitung y i+1 = F( i+1 ) Akar persamaan adalah nilai yang terakhir. y i y i i y 64

Perbedaan Regula Falsi dan Secant 65

Perbedaan Regula Falsi dan Secant 66

Contoh Soal Penyelesaian 2 ( + 1) e - = 0? 67

Contoh 2 Hitunglah akar f ( ) e 5 dengan metode Secant. Gunakan e=0.00001. Tebakan awal akar 0 = 1 Penyelesaian Hasil Tabel Toleransi error = 0.00001 Iterasi maksimum = 10 0 = 0.5 1 = 1 1 0.574376 0.126483 2 0.596731 0.0357344 3 0.605533-0.00112339 4 0.605265 9.35729e-006 Akar terletak di = 0.605265 68

Contoh Kasus Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Numerik Penentuan nilai maksimal dan minimal fungsi non linier Perhitungan nilai konstanta pada matrik dan determinan, yang biasanya muncul dalam permasalahan sistem linier, bisa digunakan untuk menghitung nilai eigen Penentuan titik potong beberapa fungsi non linier, yang banyak digunakan untuk keperluan perhitunganperhitungan secara grafis. 69

Penentuan Nilai Maksimal dan Minimal Fungsi Non Linier nilai maksimal dan minimal dari f() memenuhi f ()=0. g()=f () g()=0 Metode Numerik Menentukan nilai maksimal atau minimal f () 70

Contoh Soal Tentukan nilai minimal dari f() = 2 -(+1)e -2 +1 2 **2-(+1)*ep(-2*)+1 1.5 1 0.5 0-0.5-1 -0.8-0.6-0.4-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 nilai minimal terletak antara 0.4 dan 0.2 71

72

Menghitung Titik Potong 2 Buah Kurva y y=g() p f() = g() atau f() g() = 0 y=f() 73

Contoh Soal Tentukan titik potong y=2 3 - dan y=e - 3 2.5 2***3- ep(-) 2 1.5 1 0.5 0-0.5-1 -1-0.8-0.6-0.4-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 akar terletak di antara 0.8 dan 1 74

75

Soal (1/3) 1. Tahun 1225 Leonardo da Pisa mencari akar persamaan F() = 3 + 2 2 + 10 20 = 0 Dan menemukan = 1.368808107. Tidak seorangpun yang mengetahui cara Leonardo menemukan nilai ini. Sekarang rahasia ini dapat dipecahkan dengan metode iterasi sederhana. Carilah salah satu dari kemungkinan = g(). Lalu dengan memberikan sembarang input awal, tentukan =g() yang mana yang menghasilkan akar persamaan yang ditemukan Leonardo itu. 76

Soal (2/3) 2. Hitung akar 27 dan akar 50 dengan biseksi dan regula falsi! Bandingkan ke dua metode tersebut! Mana yang lebih cepat? Catat hasil uji coba a b N e Iterasi Biseksi Iterasi Regula Falsi 0.1 0.01 0.001 0.0001 Hitung akar 27 dan akar 50 dengan metode Newthon Raphson dan Secant. 77

Soal (3/3) 3. Tentukan nilai puncak pada kurva y = 2 + e -2 sin() pada range =[0,10]. Dengan metode newthon raphson 4. Bagaimana menghitung nilai 1/c dengan menggunakan Newton Raphson 2 5. Carilah 3 akar f ( ) e 5 dengan metode Newthon Raphson. Gunakan e=0.00001. Tentukan tebakan awal akar 0 untuk mendapatkan ketiga akar tersebut. Tentukan tebakan awal akar 0 untuk mendapatkan hasil yang divergen. 78