BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan, Sugyono (2009:2) menjelaskan bahwa Metode peneltan pada dasarnya merupaka cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Menurut Arkunto (2010:3) Peneltan deskrptf adalah peneltan yang dmaksudkan untuk menyeldk keadaan, konds atau hal lan lan yang sudah d sebutkan, yang haslnya dpaparkan dalam bentuk laporan peneltan. Berdasarkan uraan datas maka penuls dapat menympulkan bahwa metode deskrptf dapat dgunakan untuk memecahkan masalah dar suatu penyeldkan yang dtempuh dengan berbaga cara sesua dengan tujuan peneltan dan dapat menggambarkan keadaan yang terjad dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum yang jelas, sstemats, dan akurat mengena faktafakta, sfat-sfat, serta hubungan fenomena yang dtelt. B. Varabel Dan Desan Peneltan 1. Varabel Peneltan
40 Mengena pengertan varabel, Sugyono (2009:38) menjelaskan bahwa varabel peneltan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulannya. Varabel-varabel yang dseldk adalah teknk tangksan dua dan teknk tangksan delapan terhadap ketepatan tusukan rposte. Berdasarkan tujuan peneltan yang telah dtentukan, maka terdapat dua varabel, yakn varabel bebas dan varabel terkat. Mengena varabel tersebut, Sugyono (2009:39) mengemukakan bahwa: a. varabel ndependen: varabel n serng dsebut sebaga varabel stmulus, predktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesa serng dsebut sebaga varabel bebas. Varabel bebas adalah merupakan varabel yang mempengaruh atau yang menjad sebab perubahnnya atau tmbulnya varabel dependen (terkat). b. varabel dependen: serng dsebut sebaga varabel output, krtera, konsekuen. Dalam bahasa Indonesa serng dsebut sebaga varabel terkat. Varabel terkat merupakan varabel yang dpengaruh atau yang menjad akbat, karena adanya varabel bebas. Untuk varabel bebas dlambangkan dengan notas (X), sedangkan varabel terkat dlambangkan dengan notas (Y). Adapun varabel-varabel yang menjad pokok pada peneltan n adalah : 1. Teknk tangksan dua sebaga varabel bebas ke-satu (X1). 2. Teknk tangksan delapan sebaga varabel bebas ke-dua (X2). 3. Ketepatan tusukan rposte sebaga varbel terkat (Y)
41 2. Desan Peneltan Desan peneltan merupakan suatu rencana dan rancangan peneltan yang dperlukan. Hal n sesua dengan pernyataan Nasuton (2003 : 23) bahwa Desan peneltan merupakan rencana tentang cara menggumpulkan data dan menganalss data agar data dapat dlaksanakan secara ekonoms serta seras dengan tujuan peneltan tu. Adapun untuk memberkan kelancaran dalam pelaksanaan peneltan n penelt menggunakan desan peneltan sebaga berkut : Desan peneltan yang dgunakan penuls adalah sebaga berkut: 3. 4. 5. X 1 6. 7. Y 8. 9. 10. X 2 Keterangan: Gambar 1.3 Desan Peneltan X1 X2 Y : Tes tangksan dua : Tes tangksan delapan : Ketepatan tusukan rposte
42 Sedangkan langkah-langkah pengumpulan data sebaga berkut: POPULASI SAMPEL Pengumpulan Data Melalu Tes Teknk Tangksan Dua Dan Teknk Tangksan Tangksan Delapalan Terhadap Ketepatan Tusukan Reposte PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN Gambar 2.3 Langkah-langkah Peneltan C. Populas dan Sampel 1. Populas Populas merupakan keseluruhan subjek dalam seluruh peneltan, sepert yang djelaskan oleh Sugyono (2009:80) Populas adalah wlayah generalsas yang terdr dar atas: obyek/subyek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark
43 kesmpulannya. Kemudan Arkunto (2011:173) menjelaskan bahwa Populas adalah keseluruhan subjek peneltan. Populas pada peneltan n adalah atlet klub SFC kab. Taskmalaya yang pernah kut KEJURNAS, alasan penuls memlh atlet yang pernah KEJURNAS sebaga populas adalah karena atlet tersebut sudah dapat menguasa teknk-tenk dengan bak, konds fsk yang bagus dan jam terbang mereka yang sudah banyak mengkut kejuaraan-kejuaraan anggar. 2. Sampel Sampel adalah sebagan subjek yang dambl dar keseluruhan populas dan mewakl populas tersebut. Mengena sampel Sugyono (2009:82) menjelasakan Sampel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. Kemudan Arkunto (2011:174) menjelasan Sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. Sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah sebanyak 10 orang atlet anggar nomor degen klub SFC kab. Taskmalaya yang pernah kut KEJURNAS dar jumlah populas 25 orang. Mengena teknk pengamblan sampel yang dgunakan penuls adalah dengan cara sampel purposve. Mengena sampel purposve Sugyono (2009:85) menjelaskan Samplng Purposve adalah teknk penentuan sampel dengan pertmbangan tertentu. D. Tempat Dan Waktu Peneltan Untuk jadwal pelaksanan tes dan pengukuran dalam peneltan yang akan dlakukan terhadap varabel-varabel yang dtelt, untuk tempat penuls
44 rencanakan d klub SFC Kab. Taskmalaya, sedangkan peneltannya tanggal 23 Januar 2013. E. Instrumen Peneltan Dalam suatu peneltan dperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Sepert yang dkemukakan oleh Arkunto (2002: 136) sebaga berkut: Instrumen peneltan adalah alat atau fasltas yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebh mudah dan haslnya lebh bak, dalam art lebh cermat, lengkap, dan sstemats sehngga lebh mudah dolah. Alat yang penuls gunakan untuk mengumpulkan data adalah tes Kuhajda rposte yatu tes yang telah dbakukan untuk mengukur ketepatan rposte. Bentuk tes n mempunya tngkat valdtas 0,98 dan reabltas 0,82-0,95 untuk mengukur ketepatan rposte. (Collns, 1978:168). Adapun cara pelaksanaan tesnya, yatu atlet coba berdr dalam poss skap seda pada gars batas yang telah dtentukan. Pada saat ada aba-aba Ya atlet melakukan gerakan teknk tangksan pada alat yang berupa tang kayu yang telah dsapkan sebag penggant lawan, selanjutnya menusukan senjata kearah sasaran yang terseda. Setap atlet dber lma kal kesempatan tusukan untuk setap teknk tangksan. Untuk lma kal kesempatan waktu maksmal yang dberkan 10 detk. Alasan dgunakannya waktu 10 detk karena sstem energ yang dgunakan ketka melakukan rposte adalah ATP-PC yang hanya mampu bertahan kurang lebh 10 detk. Sebelum melakukan tes rposte semua kelompok
45 percobaan melakukan gerakan yang sama dalam pemanasan, sedangkan alat-alat yang dguanakn dalam pengetesan adalah alat yang sama untuk semua atlet. Peralatan yang dpergunakan dalam peneltan n adalah: 1. Senjata 2. Pop 3. Stop wacth 4. Kapur tuls Adapun bentuk tes Kuhadja tersebut penuls deskrpskan dalam bentuk gambar d bawah n: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X Gambar 3.3 Tes Sasaran Kuhajda
46 Keterangan : X Htam (135 cm) Coklat (195 cm) = tempat tongkat (bambu) = gars batas kak depan = gars batas kak belakang Jarak antara gars penunjuk ke tempat tongkat Jarak antara tongkat ke batas kak depan Tngg ttk pusat sasaran dar lant = 17,5 cm = 72 cm = 112,5 cm Sasaran terdr dar 10 lngkaran. Lngkaran tengah mempunya dameter 2,5 cm, lngkaran berkutnya kea rah luar dtambah 2,5 cm tap lngkaran dan lngkaran palng luar mempunya dameter 25 cm. Nla masng-masng lngkaran adalah sebaga berkut: Lngkaran yang palng luar nlanya 1, lngkaran berkutnya kearah dalam dtambah satu setap lngakran, lngkaran yang palng dalam yang merupakan pusat dar lngkaran mempunya nla 10. F. Prosedur Pengelolaan Data Dan Analss Data Data yang dperoleh dar hasl tes merupakan data mentah yang harus dolah dengan menggunakan rumus-rumus statstk agar data dapat dtafsrkan, sehngga dapat dlakukan penarkan kesmpulan dengan benar. Berdasarkan hal tesebut, Sedarmayant (2002: 166) mengatakan bahwa Analss data dperlukan agar penelt dapat mengembangkan kategor dan sebaga perbandngan yang kontras untuk menemukan sesuatu yang mendasar ada member gambaran apa
47 adanya. Dalam pengolahan data n penuls menggunakan rumus statstk yang dsusun oleh Nurhasan dkk (2008). Adapun langkah-langkah pengolahan data hasl tes yang dtempuh adalah : 1. Menghtung rata-rata nla, dengan menggunakan rumus : = n X Keterangan : X n : Nla rata-rata yang dcar : skor mentah : Jumlah dar : Banyak sampel 2. Menghtung smpangan baku dar setap kelompok data atau varabel, dengan menggunakan rumus : S X 1 X n 1 2 Keterangan : S : Smpangan baku yang dcar Σ : Jumlah : Skor yang dcapa seseorang 1 : Nla rata-rata n : Banyaknya sampel 3. Menguj homogentas kelompok sampel VaransTerbesar F VaransTerkecl
48 4. Menguj normaltas data, untuk mengetahu apakah data tersebut normal atau tdak, maka harus mengadakan uj normaltas secara non parametrk dengan menggunakan uj Llefors. Prosedur yang dgunakan adalah sebaga berkut : a. Pengamatan X 1, X 2,...Xn djadkan blangan baku 1, 2... dengan menggunakan rumus : n X S X ( X dan S masng-masng merupakan rata-rata dan smpangan baku sampel ) b. Untuk tap blangan baku n menggunakan daftar dstrbus normal baku, kemudan menghtung peluang. F Z PZ Z c. Selanjutnya dhtung propors 1, 2... yang lebh kecl atau sama dengan. Jka n dnyatakan oleh S ( 1 ), maka n S Banyaknya,,... 1 2 n n yang d. Selsh F -S kemudan tentukan harga mutlaknya. e. Ambl harga yang palng besar dantara harga-harga mutlak selsh tersebut. Sebutlah harga terbesar Htung n adalah Lo. Untuk menerma
49 atau menolak hpotess nol, bandngkan Lo dengan nla krts yang dambl dar daftar untuk taraf nyata α yang dplh. Krteranya adalah tolak hpotess nol bahwa populas berdstrbus normal, jka Lo yang dperoleh dar data pengamatan melebh L dar daftar. Dalam hal lannya hpotess dterma. f. Untuk menerma atau menolak hpotess nol, maka kta bandngkan Lo n dengan nla krts Lo yang dambl dar daftar nla krts untuk uj Lelefors, dengan taraf nyata = 0,05 Krteranya adalah : 1. Hpotess dterma apabla Lo < L = Normal 2. Hpotess dtolak apabla Lo > L = Tdak normal 5. Menghtung sgnfkas koefsen korelas perhtungannya dlakukan untuk menerma atau menolak hpotess. Menurut Nurhasan (2002 : 43) rumus yang dgunakan adalah: t r n 2 1 r 2 Keterangan : t : nla htung yang dcar r : koefsen korelas varabel n : jumlah sampel 6. Pengujan Hpotess Untuk uj t krtera pengujannya adalah terma hpótess, jka t<t 1-a.
50 Untuk harga lannya H o dtolak, dstrbus t dengan tngkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebosanan kebebasan (dk) = (n1 + n2-2).