TeoriPenaksiran. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)

Metode Statistika. Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter (Selang Kepercayaan)

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

6. Teori Estimasi. EL2002-Probabilitas dan Statistik. Dosen: Andriyan B. Suksmono

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

5. Fungsi dari Peubah Acak

Hipotesis. Penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG KONTINU. Normal, Gamma, Eksponensial, Khi-Kuadrat, Student dan F

Pengujian Hipotesis. Oleh : Dewi Rachmatin

MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III UJI STATISTIK DAN SIMULASI. Menggunakan karakteristik dari distribusi tersebut dan transformasi / = ( ) (3.1.1) / = ( ) (3.1.

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

statistika untuk penelitian

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL

KONSEP DASAR SAMPLING

KONSISTENSI ESTIMATOR

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

DISTRIBUSI SAMPLING. Berdistribusi normal dengan rataan. Dan variasi

PENAKSIRAN NILAI PARAMETER POPULASI

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

PENGUJIAN HIPOTESIS. Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah sebagai berikut :

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...?

Makalah Statistika Distribusi Normal

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

REGRESI LINEAR SEDERHANA

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Uji Statistik Hipotesis

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BIOSTATISTIK HIPOTESIS UNTUK PROPORSI MARIA ALMEIDA ( ) NURTASMIA ( ) SOBRI ( )

Bab 2 LANDASAN TEORI

ESTIMASI. A. Dasar Teori

Teorema Newman Pearson

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

Statistika (MMS-1403)

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

INTERVAL KEPERCAYAAN

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

ANALISIS PENAKSIRAN REGRESI LINIER PADA SAMPLING KELOMPOK

Penentuan Palet Warna pada Gambar Raster dengan Algoritma Divide and Conquer

PENGUJIAN HIPOTESIS. Daerah penolakan. luas KED

BAB I PENDAHULUAN. Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data

Bab 5 Distribusi Sampling

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Hipotesis : asumsi atau anggapan bisa benar atau bisa salah seringkali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan

STATISTIKA II (BAGIAN

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Uji Permutasi untuk Masalah Dua Sampel Saling Bebas: Studi Kasus di LAFI-DITKES AD Bandung Jawa Barat

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PROBABILITA TERAPAN (SI) KODE / SKS: KD / 3 SKS

ESTIMASI. Widya Setiafindari

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

PENAKSIR RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KURTOSIS PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

Ayundyah Kesumawati. April 27, 2015

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 5 Statistika Inferensia (1)

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI PENDUGAAN. diketahui berdasarkan informasi sampel.

Pengantar Statistika Matematika II

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TeoriPenaksiran Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1

Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan utama pengambilan sampel dari suatu populasi adalah untuk mengetahui parameter populasi itu sendiri. Contoh, misalkan sebuah populasi diketahui berdistribusi normal, tetapi parameter rataan dan variansinya tidak diketahui. Contohlain, suatupopulasidiketahuiberdistribusibinomial, tetapi parameter p tidak diketahui. Oleh karena parameter populasi tidak diketahui, maka dalam statistikainferensidipelajaricaramengetahuiparameter tersebut. 2

Ada dua cara yang digunakan untuk mengetahui parameter populasi: 1. Cara penaksiran(pendugaan) 2. Cara pengujian hipotesis Dua cara di atas didasarkan pada statistik atau besaran yang dihitung dari sampel sehingga kita harus mengambil sampel dari populasi. 3

PenaksirandenganMetodeKlasik Parameter populasi ditulis dilambangkan dengan θ (dibacatetha) dimana θbisamerupakanrata-rata populasi(yaitu µ), simpangan baku populasi(yaitu σ), dan bisa pula proporsi populasi(yaitu p) pada percobaan binomial. Statistik dari sampel ditulis dengan dimana bisa merupakan rataan sampel(yaitu X ), simpangan baku sampel(yaitu S), dan bisa pula proporsi sampel(yaitu p ) ) θ ) θ ) 4

Populasi N sampling sampel θˆ = X, s, pˆ θ = µ,σ, p Dalam statistika inferensi, statistik θˆ inilah yang dipakai untuk menaksir parameter θ dari populasi. Tepatnya adalah: Statistik θˆ = Xˆ dipakai untuk menaksir parameter θ = µ Statistik θˆ = S dipakai untuk menaksir parameter θ = σ Statistik θˆ = pˆ dipakaiuntukmenaksirparameter θ= p 5

Statistik yang digunakan untuk mendapatkan taksiran titik disebut penaksir atau fungsi keputusan. Contoh: S 2, yang merupakanfungsipeubahacak, adalahpenaksir σ 2 Sebuah nilai penaksir tidak diharapkan dapat menaksirparameter populasitanpakesalahan, misalkan tidak perlu dapat menaksir µ secara tepat, tetapi diharapkan tidak terlalu jauh dari parameter yang ditaksir. 6

PenaksirTakBias Misalkan adalah penaksir dengan nilai taksiran dariparameter populasiyang tidakdiketahuiμ. Kita menginginkan distribusi sampling Θ mempunyai rataansamadenganparameter yang ditaksir. Penaksir yang memiliki sifat seperti ini disebut dengan tak bias (unbiased). Definisi: Sebuah statistik dikatakan penaksir tak bias dari parameter Θ jika: 7

E( Θˆ ) θ Penaksirtakbias, E( Θˆ )= θ 8

θ E( Θˆ ) Penaksirbias, E( Θˆ ) θ 9

Contoh1. Nilairataan X darisampelberukurann yang diambil secara acak dari populasi dengan rataan µmerupakanpenaksirtakbias karenae( X ) = µ. Dalam hal ini, statistik = X dan parameter Θ = µ Contoh2. TunjukkanbahwaS S 2 adalahpenaksirtak bias dariparameter σ 2! 10

Jawaban: Kita tuliskan Sekarang tentukan 11

Tetapi, sehingga 12

Variansi Nilai Penaksir Jikakitamengumpulkansemuapenaksirtakbias yang mungkin dari parameter Θ, maka salah satu yang memiliki variansi terkecil dikatakan penaksir yang paling efisien dari Θ. Jadi, bila ˆΘ dan ˆΘ adalahpenaksirtakbias 1 2 parameter populasi θ yang sama, maka kita akan memilih penaksir yang variansi distribusi sampelnya 2 2 paling kecil. Misalkan σ < σ maka dikatakan ˆΘ 1 Θ ˆ ˆ 1 Θ 2 penaksir θ yang lebih efisien daripada ˆΘ 2 13

PerhatikanGambar1, hanya ˆΘ dan ˆΘ yang takbias 1 2 karena distribusinya berpusat di θ. Karena variansi ˆΘ lebih kecil daripada ˆΘ maka adalah 2 ˆΘ 1 1 Penaksir paling efisien ˆΘ 1 ˆΘ 3 ˆΘ 2 ɵ Gambar 1 Distribusi Sampling dari Penaksir θ yang Berbeda 14

Ada dua macam penaksiran: 1. Penaksiran titik Bila nilai parameter θ dari populasi hanya ditaksir dengan memakai satu nilai statistik θˆ dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Contoh: misalkankitainginmengetahuirata-rata tinggi orang Indonesia. Diambil sampel acak sebanyak 1000 orang dan diperoleh tinggi rataratanya adalah Xˆ = 164 cm. Nilai ini dipakai untuk menduga rata-rata tinggi orang Indonesia. Karena hanya satu nilai saja sebagai penaksir, maka Xˆ disebutpenaksirtitik. 15

2. Penaksiran selang(interval) Bila nilai parameter θ dari populasi hanya ditaksir dengan memakai beberapa nilai statistik θˆ yang berada dalam suatu interval, maka statistikθˆ disebut penaksir selang. Contoh: rata-rata tinggi orang Indonesia dapat ditaksir beradadalamselang160 sampai166 cm, diantarakedua nilaiiniterdapatrata-rata sesungguhnya. Nilai ujung selang 160 dan 166 tergantung pada rataan sampel X. Bila ukuran sampel membesar, maka 2 2 σ = σ / n X mengecil, sehingga kemungkinan besar taksiranbertambahdekatdenganparameter µ. 16

Kita juga dapat menduga bahwa tinggi rata-rata orang Indonesia beradadalamselang155 sampai169 cm. Makin lebar intervalnya, makin besar kepercayaan atau keyakinan bahwa rata-rata tinggi orang Indonesia yang kita duga berada pada interval tersebut. Artinya, kita lebih percaya selang 155 < θ < 169 dibandingkan denganselang160 < θ> 166. Derajat kepercayaan penaksir Θˆ disebut koefisien kepercayaanyang ditulisdengan αdimana0 < α< 1 dan dinyatakandalambentukpeluang. 17

Derajatkepercayaanterhadapsuatuinterval dinyatakan dalam bentuk peluang, yaitu Θˆ 1 < θ < Θˆ 2 P( Θˆ < θ < Θˆ ) = nilaitertentu 1 2 Contoh, misalkanp(160 < θ< 166) = 0.95, ituartinyaderajat keyakinan bahwa rata-rata tinggi orang Indonesia berada pada selang160 sampai166 adalah95%. MisalkanP(155 < θ< 159) = 0.99, ituartinyaderajatkeyakinan bahwa rata-rata tinggi orang Indonesia berada pada selang 155 sampai159 adalah99%. 18

Secara umum, dengan mengambil sampel acak secara berulang-ulang, maka kita akan memperoleh statistik θ sehinggapeluangdariinterval Θˆ < θ < Θˆ 1 2 akan sama dengan nilai tertentu yang diinginkan adalah P( Θˆ < θ < Θˆ ) = 1 α 1 2 untuk0 < α < 1. α disebut koefisien kepercayaan 1 αdisebuttingkatatauderajatkepercayaan Selang Θˆ < θ < Θˆ disebut selang kepercayaan 1 2 (1 α)100% dan disebut batas-batas kepercayaan ˆΘ ˆΘ 1 2 19

Jadi, bila α = 0.05 diperoleh selang keeprcayaan 95%, dan bila α = 0.01 diperoleh selang kepercaayan 99%. Makin besar selang kepercayaan, makin yakin kita bahwa selang tersebut mengandung parameter yang tidak diketahui. Dalam statistik, lebih disukai memilih interval yang lebih sempit, tetapidenganderajatkepercayaanyang tinggi. Misalnya, kitalebihmemilihselang 160 < θ< 166 dengan tingkatkepercayaan95% daripadaselang 155 < θ< 169 dengan tingkat kepercayaan 99%. 20

MenaksirRataan Akanditentukanselangtaksirandariµ. Misalkan sampel diambil dari populasi normal, atau jikatidakmempunyaiukuransampelyang besar., selang kepercayaan untuk µ dapat dibuat dengan menggunakan distribusi sampel Sesuai dengan teorema limit pusat, diharapkan distribusi sampel akan mendekati normal dengan rataan dan simpangan baku 21

Tulislahz α/2 untuknilaiz yang disebelahkanannya terdapatdaerahseluas α/2, Selanjutnya peluang Z yang terletak antara ditunjukkanpadakurvaberikut: 1 - α Gambar 2 P (-z α/2 < Z < z α/2 ) = 1-α 22

Dari Gambar 2 dapat dilihat: di mana: sehingga: atau dapat dituliskan: 23

Selang Kepercayaan untuk µ bila σ diketahui: Jika adalah rataan dari sampel acak dengan ukuranndarisebuahpopulasidenganvariansiσ², maka selang kepercayaan dari μ adalah: di mana adalah nilai yang memberikan luas sebelahkanannilaitersebut. 24

Sampelyang berlainanakanmemberikannilai yang berlainan, sehinggamemberikantaksiranselangyang berlainan bagi parameter µ. Gambar 3 Interval Kepercayaan µ 25

Contoh3: Rataan nilai matematika sampel acak 36 mahasiswa tingkat sarjana adalah 2.6. Hitunglah selang kepercayaan 95% untuk rataannilaimatematikasemuamahasiswatingkatsarjana. Anggap simpangan baku = 0.3. Jawaban: Nilaitaksirandariμadalah = 2.6, dan1 - α= 0.95 sehingga α= 0.05. Nilai z yang memberikanluas0.025 sebelah kanan atau 0.975 sebelah kiri adalah sehingga selang kepercayaan 95 % adalah atau 26

Contoh 4. Masih berkaitan denga soal nomor 3, tentukan selang kepercayaan 99% untuk rataan nilai matematika semua mahasiswa tingkat sarjana. Jawaban: Di sini1 - α= 0.99 sehingga α= 0.01, z α/2 = z 0.005 Menurut tabel Normal, nilai z yang memberikan luas sebelah kanannya0.005 adalahz 0.005 = 2.575 Selang kepercayaan 99% yang dicari adalah (0.3) 2.6 (2.575) < µ < 2.6 + (2.575) 36 (0.3) atau, biladisederhanakan: 2.47 < µ< 2.73 Bila dibandingkan dengan jawaban nomor 3, terlihat bahwa untuk menaksir µ dengan derajat ketepatan lebih tinggi diperlukan selang yang lebih lebar. 36 27

Selang kepercayaan(1 - α)100% memberikan ketepatan taksiran titik, dengan kata lain x menaksir µ tanpa kesalahan (galat). Tetapi umumnya sampel tidak menghasilkan tepat sama dengan µ tanpa kealahan, sehingga taksiran titik umumnya meleset(mengandung galat) galat x x z α / 2 α n Galat < z α / 2 α n x µ x + z α / 2 α n 28

Sebagai contoh, pada soal nomor 3, dengan tingkat kepercayaan 95% perbedaan x = 2.6 dengan rataan µ sesungguhnya menghasilkan galat(e) e < (0.3) 1.96 = 36 0.098 sedangkan pada soal nomor 4, dengan tingkat kepercayaan 99% perbedaan x = 2.6 dengan rataan µ sesungguhnya menghasilkan galat(e) e < (0.3) 2.575 = 0.13 36 29

Teorema(1): Jika untuk menaksir μ, kita berada pada tingkat kepercayaan dengan kesalahan tidak lebih dari Teorema(2): Jika dipakai untuk menaksir μ, kita berada pada tingkat kepercayaan dengan kesalahan tidak lebih dari e apabila ukuran sampel adalah 30

Contoh 5: Berapa jumlah sampel yang diperlukan pada contoh 3 agar kita memiliki tingkat kepercayaan 95% bahwa taksiran μ memiliki kesalahan kurang dari 0.05? Jawaban: Simpangan baku populasi adalah σ = 0.3. Dengan teorema sebelumnya, Jadi, dengan kepercayaan 95% sampel acak berukuran 139 akan memberikan taksiran ratarata-rata yang galatnya kurang dari 0.05 31

Selang kepercayaan untuk µ bila σ tidak diketahui: Jika dan s adalah rataan dan simpangan baku sampel acakdaripopulasinormal denganvariansiσ 2 tidak diketahui, selang kepercayaan untuk μ adalah: Dengan adalah nilai dengan n-1 derajat kebebasan yang memberikan luas sebelah kanan nilai tersebut. Penggunaan distribusi t untuk σ yang tidak diketahui berdasarkan anggapan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi hampir normal (kurva berbentuk lonceng) 32

Contoh 6. Tujuh botol yang mirip masing-masing berisi minuman 9.8, 10.2, 10.4, 9.8, 10.0, 10.2, dan 9.6 liter. Carilah selang kepercayaan 95% untuk rataan isi botol semecam itu bila distribusinya hampir normal. Jawaban: Rataan dan simpangan baku sampel di atas = 10.0 dans = 0.283 Tingkat kepercayaan= 0.95 = 1 - α sehingga α= 0.05 t 0.05/2 = t 0.025 Dari tabeldistribusit diperoleh t 0.05/2 = 2.447 untukderajat kebebasan v = n 1 = 6. Jadi, selangkepercayaan95% untuk µadalah (0.283) 10.0 (2.447) < µ < 10.0 + 7 atau9.74 < µ< 10.26 (0.283) (2.447) 7 33

Definisi: MenaksirVariansi Jikasampelberukuranndiambildaripopulasinormal denganvariansiσ 2 danvariasisampels²dihitung, akan diperoleh nilai statistik S² yang digunakan sebagai nilai taksirandariσ 2. Dengankatalain S²adalahpenaksirdariσ 2. Interval penaksiran ditentukan dengan statistik: 34

Statistik X² mempunyai distribusi chi-squared dengan derajat kebebasan n - 1 untuk sampel dari populasi normal. Selang penaksiran dapat dituliskan: dengan dan adalah nilai-nilai dari distribusi chi-squared dengan n-1 derajat kebebasan. 35

Kurva: Gambar 4 Interval Penaksiran 36

Definisi: Jika s² adalah variansi sampel acak berukuran n dari populasi normal, selang kepercayaan dariσ 2 adalah: dengan dan adalah nilai chi-squared dengann-1 derajat kebebasan yang mempunyai luas di sebelah kanan dan. 37

Contoh7. Berat10 paketbijirumputyang didistribusikan oleh perusahaan tertentu adalah 46.4; 46.1; 45.8; 47.0; 46.1; 45.9; 45.8; 46.9; 45.2; 46.0. Hitunglah selang kepercayaan 95% dari variansinya, asumsi distribusi normal. 38

Jawaban: Hitung dulu Untuk selang 95%, maka, dengan tabel chikuadrat maka untuk diperoleh dan Dengan demikian selang kepercayaan 95% adalah: atau 39

Menaksir Nisbah Dua Variansi Dua Sampel Definisi(1): Taksiran rasio dua variansi populasi dari variansi sampel. adalah rasio Dengan kata lain statistik adalah penaksir dari. 40

Definisi(2): Jika dan adalah variansi dari dua sampel saling bebas berukuran dan dari populasi normal, maka interval kepercayaan untuk adalah: dengan adalah nilai dengan derajat kebebasan dan yang mempunyai luas sebelah kanan, serupa untuk yang mempunyai derajatkebebasan dan. 41

Contoh 8. Perusahaan baterai mobil mengklaim bahwa produknya secara rata-rata berumur 3 tahun dengan simpangan 1 tahun. Jika 5 baterai mempunyaiumur1.9; 2.4; 3.0; 3.5; dan4.2 tahun, tentukanselangkepercayaan95% untukσ 2 dan berilahpendapatapakahklaimperusahaanyang menyatakanbahwaσ 2 = 1 adalahvalid? Asumsi distribusi umur baterai adalah normal. 42

Jawaban: Hitung dulu Untuk selang 95%, maka dan dengan tabel chi -kuadrat dengan maka dan. Dengan demikian selang kepercayaan 95% adalah: atau Kesimpulan: klaim perusahaan bisa diterima karena nilai 1 masih terletakpadaselangtersebut. 43