Pertemuan : 7 Materi : Integral Garis dan Teorema Dasar Integral Garis Bab III. Integral Kalkulus Dari Vektor

dokumen-dokumen yang mirip
KALKULUS MULTIVARIABEL II

Pertemuan : 4 Materi : Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva Bab II. Diferensial Kalkulus Dari Vektor

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

Kalkulus Multivariabel I

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Integral Vektor. (Pertemuan VII) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

Integral Garis. Sesi XIII INTEGRAL 12/7/2015

Kalkulus Multivariabel I

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Kalkulus Multivariabel I

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

BAB VI. PENGGUNAAN INTEGRAL. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

8 Lintasan, Kurva Mulus, dan Titik Singular

Aljabar Vektor. Sesi XI Vektor 12/4/2015

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

Geometri pada Bidang, Vektor

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

MEKANIKA BENDA LANGIT MARIANO N., S.SI.

Diferensial Vektor. (Pertemuan V) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Hendra Gunawan. 18 September 2013

Kalkulus Multivariabel I

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Pertemuan I

Diferensial Vektor. (Pertemuan V) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Bab 5 Potensial Skalar. A. Pendahuluan

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

1 Energi Potensial Listrik

BAB III TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

II. LANDASAN TEORI ( ) =

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Gradien, Divergensi, dan Curl

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

PEMBAHASAN KISI-KISI SOAL UAS KALKULUS PEUBAH BANYAK (TA 2015/2016)

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

GERAK LURUS. Posisi Materi Kecepatan Materi Percepatan Materi. Perpindahan titik materi Kecepatan Rata-Rata Percepatan Rata-Rata

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL


Masalah Kalkulus Variasi, Fungsional Objektif, Variasi, Syarat Perlu Optimalitas

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

PENYELESAIAN INTEGRAL DIMENSI-n DENGAN MENGGUNAKAN TEOREMA FUBINI

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Kalkulus Variasi. Masalah Kalkulus Variasi, Fungsional Objektif, Variasi, Syarat Perlu Optimalitas. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Kuliah 3: TURUNAN. Indah Yanti

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Kalkulus Multivariabel I

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

MA3231 Analisis Real

Pengoptimalan fungsi dua peubah Secara geometri diferensial

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI

Kumpulan soal-soal ujian tengah dan akhir semester genap, 2005/2006 Saat Angkatan 2005 semester II

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

ALJABAR LINEAR. Dosen : Ari Suparwanto Tanggal Ujian : 3 April 2006, Senin Sifat : Closed Book Waktu : 120 Menit

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

Fisika Dasar 9/1/2016

Kalkulus Multivariabel I

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

A suatu fungsi vektor yang mempunyai derivatif kontinu, maka

KONSEP USAHA DAN ENERGI

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Turunan Pertemuan - 4

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

INTERGRAL. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu sebagai berikut.

RINGKASAN MATERI UN SMA

Gerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

Kalkulus Multivariabel I

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

Transkripsi:

Pertemuan : 7 Materi : Integral Garis dan Teorema Dasar Integral Garis Bab III. Integral Kalkulus Dari Vektor Standar Kompetensi : 1. Memahami Integral Kalkulus dari Vektor. 2. Memahami Integral Garis, Kerja, dan Teorema Kebebasan Tapak Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan kembali pengertian integral kalkulus dari sebuah vektor. 2. Menyebutkan kembali pengertian integral garis. 3. Membuktikan teorema dasar integral garis. 4. Menghitung integral kalkulus vektor dengan pengertian integral garis. 5. Menyebutkan kembali pengertian kerja. 6. Menghitung kerja sebuah benda yang bergerak sepanjang lintasan. Uraian Materi 1.1 Integral Garis Generalisasi integral tentu suatu kurva atau lintasan C, yang disebut sebagai integral garis. Definisi Integral Garis diperoleh dengan mengganti interval [a, b] dengan Misalkan C suatu kurva pada bidang mulus, C diberikan secara parameter oleh x = x(t), y = y(t), a t b. dengan kontinu dan tidak serentak nol pada [a, b]. Andaikan C berorientasi positif (arahnya berpadanan dengan pertambahan t) sederhana. Jadi, titik pangkal C di (x(a), y(a)) dan titik ujungnya di (x(b), y(b)). Partisikan selang [a, b] menjadi a = t 0 < t 1 <... < t n = b Maka integral garis pada kurva C didefinisikan Untuk perhitungan definisi di atas tidak memberikan cara yang baik, untuk memperoleh perhitungan yang baik sajikan dalam parameter t. By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 19

Contoh 9 Hitung integral garis ; dengan C adalah kurva x = 3t, y = t 3, 0 t 1. x = 3t dan y = t 3 f(x, y) = x 3 + y f(t) = 27t 3 + t 3 = 28t 3, maka Contoh 10 Tentukan massa kawat yang kerapatannya heliks C dengan parameterisasi jika kawat tersebut berbentuk 1.2 Kerja Misalkan gaya yang bekerja pada suatu titik (x, y, z) dalam ruang diberikan oleh medan vektor F(x, y, z) = M(x, y, z)i + N(x, y, z)j + P(x, y, z)k dengan M, N, dan P kontinu, maka kerja W yang dilakukan F dalam memindahkan sebuah partikel/benda menelusuri kurva C didefinisikan Apabila r(x, y, z) = xi + yj + zk, maka dr = dxi + dyj + dzk sehingga By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 20

Contoh 11 Tentukan kerja yang dilakukan oleh medan gaya F = yi + zj + xk dalam memindahkan sebuah partikel yang menelusuri kurca x = t, y = t 2, z = t 3, 0 t 2. Teorema Dasar Integral Garis Andaikan C kurva mulus sepotong-sepotong yang secara parameter diberikan oleh r = r(t), a t b, yang dimulai di a = r(a) dan berakhir di b = r(b). Jika f dapat dideferensialkan secara kontinu pada suatu himpunan terbuka yang mengandung C, maka Contoh 12 Diketahui. dan F(r) =. Hitung apabila C adalah kurva mulus sepotong-sepotong dari (0, 3, 0) ke (4, 3, 0). Karena F(r) = f (r), maka menurut teorema dasar integral garis By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 21

Pertemuan : 8 Materi : Kebebasan Tapak dan Teorema Bebas Tapak Bab III. Integral Kalkulus Dari Vektor Standar Kompetensi : 1. Memahami Integral Kalkulus dari Vektor. 2. Memahami Integral Garis, Kerja, dan Teorema Kebebasan Tapak Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan kembali pengertian kebebasan tapak 2. Menghitung integral garis yang bebas tapak. 3. Membuktikan teorema bebas tapak. 4. Menghitung integral garis dengan menggunakan teorema bebas tapak. 5. Membuktikan teorema curl/rotasi. 1.1 Kebebasan Tapak Andaikan C kurva mulus sepotong-sepotong pada bidang xy, y(a)) dan berakhir di (x(b), y(b)), a t b. Maka integral garis, yang dimulai di (x(a), disebut bebas tapak apabila integral tersebut hanya dipengaruhi oleh titik awal dan titik akhir (tidak dipengaruhi oleh bentuk kurva C). Artinya untuk setiap kurva yang mempunyai titik awal dan titik akhir yang sama, maka integral garisnya sama. Teorema A (Teorema Bebas Tapak) Andaikan F(r) kontinu pada suatu himpunan tersambung terbuka D. Maka integral garis bebas tapak jika dan hanya jika F(r) = f (r) untuk suatu fungsi skalar f (F adalah medan vektor konservatif). Contoh 13 Buktikan integral integral tersebut. bebas tapak, kemudian hitung Diketahui F = (y 2 + 2xy)i + (x 2 + 2xy)j. Maka f (x, y) = y 2 x + x 2 y + g(y) = 2yx + x 2 + g (y) g (y) = 0 g(y) = c Jadi, terbukti F bebas tapak karena ada fungsi potensial f (x, y) = xy 2 + x 2 y + c. By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 22

Maka, Akibat Teorema Pernyataan di bawah ini ekuivalen: 1. F(r) = f (r) untuk suatu fungsi f 2. bebas tapak 3. untuk setiap tapak tertutup. Contoh 14 Hitung berjari-jari 2, orientasi positif., C adalah lingkaran dengan pusat di (0, 0) dan Dari contoh 13 F medan vektor konservatif dan C kurva tertutup, maka berdasarkan teorema Teorema B (Teorema Rotasi) Andaikan F = Mi + Nj + Pk dengan M, N, dan P kontinu bersama-sama dengan turunan parsial tingkat pertamanya ada pada himpunan tersambung D dengan tanpa lubang. Maka F konservatif jika dan hanya jika rot F = 0, yakni, Contoh 15 Buktikan F = (6xy 3 + 2z 2 )i + 9x 2 y 2 j + (4xz + 1)k medan vektor konservatif By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 23

,,, Maka diperoleh rot F = 0. Berdasarkan teorema rotasi, F adalah medan vektor konservatif By Lukman, M.Si. Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung 24