LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

EFEK ALAT PERAGA PIPA LOGIKA MATEMATIKA UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Matematika Industri I

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

LOGIKA Matematika Industri I

LOGIKA MATEMATIKA. Modul Matematika By : Syaiful Hamzah Nasution

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

6. LOGIKA MATEMATIKA

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

INGKARAN DARI PERNYATAAN

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

1. Memahami pengertian proposisi dan predikat. 3. Memahami penggunaan penghubung dan tabel kebenaran

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

4. LOGIKA MATEMATIKA

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Logika Matematika. Bab 1

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

LOGIKA MATEMATIKA. (Pembelajaran Matematika SMA) Oleh: H. Karso

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

untuk mempelajari matematika lebih lanjut. Untuk menunjang kemampuankemampuan tersebut diharapkan Anda dapat menguasai beberapa kompetensi khusus

ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan

ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika Teori Himpunan Teori fungsi

Logika Predikat 1. Kita akan memulai bagian ini dengan dua argumen.

LOGIKA MATEMATIKA. Materi SMA/SMK/MA. kelas X

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

BAB I TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

LOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi logika proposisional. Contoh : tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Contoh 3.

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi)

PERNYATAAN (PROPOSISI)

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Pertemuan 5. Proposisi Lanjutan. Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT STMIK Parna Raya Manado HP :

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

LOGIKA DAN PEMBUKTIAN

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

EKUIVALENSI LOGIS. Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Pertemuan 3 FONDASI MATEMATIKA. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

HAND OUT PERKULIAHAN MATEMATIKA DASAR 3 SKS SEMESTER GANJIL. PROGRAM STUDI BIOLOGI ( DIK DAN NON DIK ) OLEH DRS. H. FIRDAUS. M.

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat


B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

PROPOSISI LOGIKA MATEMATIKA

MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC

Definisi : predikat (first order) adalah suatu Kata (simbol) yg jika di berikan pada kalimat terbuka, dapat berubah menjadi kalimat tertutup.

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun

Transkripsi:

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran, dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih. II. PERNYATAAN Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran benar saja atau salah saja dan tidak kedua-duanya. Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup, kalimat tertutup, kalimat deklaratif, statement atau proposisi. III. PERNYATAAN TUNGGAL DAN MAJEMUK Suatu kalimat selain dibedakan atas pernyataan dan bukan pernyataan, kalimat juga dibedakan pula atas pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk. Pernyataan tunggal atau pernyataan sederhana adalah pernyataan yang tidak memuat pernyataan lain atau sebagai bagiannya, sedangkan pernyataan majemuk dapat merupakan kalimat baru yang diperoleh dengan cara menggabungkan beberapa pernyataan tunggal. Dua pernyataan tunggal atau lebih dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat baru yang merupakan pernyataan majemuk, sedangkan tiap pernyataan bagian dari pernyataan majemuk disebut komponen-komponen pernyataan majemuk. Komponen-komponen dari pernyataan majemuk itu tidak selamanya harus pernyataan tunggal, tetapi mungkin saja pernyataan majemuk. Namun yang terpenting adalah bagaimana menggabungkan pernyataan-pernyataan tunggal menjadi pernyataan majemuk. Untuk menggabungkan pernyataan-pernyataan tunggal menjadi pernyataan majemuk dapat dipakai kata gabung atau kata perangkai yang disebut operasioperasi logika matematika. 1. Jakarta adalah ibukota negara RI 2. Merah putih adalah bendera negara RI 3. 2 adalah bilangan prima yang genap 4. Jika suatu bilangan habis dibagi dua maka bilangan itu genap Buatlah contoh pernyataan tunggal dan majemuk, kemudian tentukan nilai kebenarannya! IV. OPERASI LOGIKA

Adapun operasi-operasi yang dapat membentuk pernyataan majemuk adalah 1. Negasi atau ingkaran, dengan kata perangkai tidaklah benar, simbol ~ 2. Konjungsi, dengan kata perangkai dan, simbol 3. Disjungsi, dengan kata perangkai atau, simbol 4. Implikasi, dengan kata perangkai Jika, maka.., simbol 5. Biimplikasi, dengan kata perangkai.jika dan hanya jika., simbol Contoh pernyataan majemuk: 1. Bunga mawar berwarna merah dan bunga melati berwarna putih 2. Ani dan Ana anak kembar 3. Cuaca hari ini mendung atau cerah 2 4. Jika x = 0 maka x x 5. Suatu segitiga dikatakan segitiga sama sisi jika dan hanya jika ketiga sudutnya sama V. TABEL KEBENARAN 1. Operasi Negasi Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan ~ Jika p adalah pernyataan tunggal, maka ~p adalah pernyataan majemuk. Negasi dari suatu pernyataan yang bernilai benar adalah salah dan negasi dari suatu pernyataan yang bernilai salah adalah benar. Definisi: Suatu pernyataan dan negasinya mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb: p B S ~ p S B p : Jakarta ibukota negara Republik Indonesia ~ p : Jakarta bukan ibukota negara Republik Indonesia 2. Operasi Konjungsi Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai dan disebut konjungsi. Operasi konjungsi dilambangkan dengan

Definisi: Sebuah konjungsi bernilai benar jika komponen-komponennya bernilai benar, dan bernilai salah jika salah satu dari komponennya bernilai salah Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb: p q p q B B B B S S S B S S S S 3. Operasi Disjungsi Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai atau disebut disjungsi. Operasi disjungsi dilambangkan dengan Definisi: Sebuah disjungsi inklusif bernilai benar jika paling sedikit salah satu komponennya bernilai benar, sedangkan disjungsi eksklusif bernilai benar jika paling sedikit komponennya bernilai benar tetapi tidak kedua-duanya. Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb: Disjungsi Inklusif: Disjungsi Eksklusif: p q p q p q p q B B B B B S B S B B S B S B B S B B S S S S S S 4. Operasi Implikasi Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai Jika. maka.. disebut implikasi. Operasi implikasi dilambangkan dengan Definisi: Sebuah pernyataan implikasi hanya salah jika antesedennya benar dan konsekwennya salah, dalam kemungkinan lainnya implikasi bernilai benar. Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb: p q p q

B B B B S S S B B S S B 5. Operasi Bi-implikasi Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai jika dan hanya jika disebut biimplikasi. Operasi biimplikasi dilambangkan dengan Definisi: Sebuah pernyataan biimplikasi bernilai benar jika komponen-koponennya mempunyai nilai kebenaran sama, dan jika komponen-koponennya mempunyai nilai kebenaran tidak sama maka biimplikasi bernilai salah. Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb: p q p q B B B B S S S B S S S B VI. BENTUK-BENTUK PERNYATAAN Bentuk-bentuk pernyataan dalam logika dibedakan dalam: 1. Kontradiksi 2. Tautologi 3. Kontingensi Kontradiksi adalah suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substitusi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang benar dalam segala hal, tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Kontingensi adalah sebuah pernyataan majemuk yang bukan suatu tautologi maupun kontradiksi. Selidiki pernyataan di bawah ini apakah suatu tautologi, kontradiksi atau kontingensi! ( ~p q ) v ( q p ) p q ~ p ~ p q q p ( ~p q ) v ( q p ) B B S S B B B S S S B B S B B B S B S S B S B B

Karena pada tabel kebenaran di atas benar semua, maka pernyataan di atas suatu tautologi Selidiki apakah pernyataan-pernyataan di bawah ini suatu tautologi, kontradiksi atau kontingensi! 1. ( p q ) p 2. ( p q ) [ ( ~ q r ) ( r p ) ] 3. ( p v q ) ( ~ p q ) VII. IMPLIKASI LOGIS DAN EKWIVALEN LOGIS Suatu bentuk pernyataan implikasi yang merupakan tautologi disebut implikasi logis. p q p q ( p q ) p [ ( p q ) p ] p B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekwivalen logis dengan notasi atau p q p q p q q p ( p q ) ( q p ) B B B B B B B S S S B S S B S B S S S S B B B B Karena p q mempunyai nilai kebenaran sama dengan ( p q ) ( q p ), maka kedua pernyataan majemuk di atas disebut ekwivalen logis. Jadi, p q ( p q ) ( q p ) Selidiki apakah pernyataan di bawah ini apakah implikasi logis atau ekwivalen logis! 1. [( p q ) v r ] [( p ~ q ) v r] 2. [ ~ ( p q )] ( p q ) VIII. KONVERS, INVERS DAN KONTRAPOSISI Jika suatu bentuk implikasi p q diubah menjadi q p disebut konvers Jika suatu bentuk implikasi p q diubah menjadi ~ p ~ q disebut invers

Jika suatu bentuk implikasi p q diubah menjadi ~ q ~ p disebut kontraposisi Skema konvers, invers dan kontraposisi dapat dilihat sbb: p q konvers q p invers kontraposisi invers ~p ~q ~q ~p konvers Carilah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan: Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah Konvers : Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar Invers : Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar Buatlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan: 1. Jika dua buah garis saling tegak lurus maka kedua garis itu membentuk sudut siku-siku 2. Jika x = 3 maka x 2 = 9 IX. PENGERTIAN KUANTOR Suatu Kuantor adalah suatu ucapan yang apabila dibubuhkan pada suatu kalimat terbuka akan mengubah kalimat terbuka tersebut menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan. Kuantor dibedakan atas: 1. Kuantor Universal/ Umum ( Universal Quantifier ), notasinya : 2. Kuantor Khusus ( Kuantor ( Eksistensial Quantifier ), notasinya : Jika p(x) kalimat terbuka: x + 3 > 5 Apabila pada kalimat terbuka di atas dibubuhi kuantor, maka: x, x + 3 > 5 ( S ) atau x, x + 3 > 5 ( B ) Jika x bilangan bulat, maka tentukan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan di bawah ini! 1. ( x) ( y ) ( x + 2y = 7 ) 2. ( x) ( y) (x + 2y = x) 3. ( x) ( y) ( x > y ) 4. ( x) ( y) ( x.y = 1 )

X. PERNYATAAN BERKUANTOR Contoh pernyataan berkuantor: 1. Semua manusia fana 2. Semua mahasiswa mempunyai kartu mahasiswa 3. Ada bunga mawar yang berwarna merah 4. Tidak ada manusia yang tingginya 3 meter Untuk memberikan notasi pada pernyataan berkuantor maka harus dibuat fungsi proposisinya terlebih dahulu, misalnya untuk pernyataan Semua manusia fana maka kita buat fungsi proposisi untuk manusia M(x) dan fana F(x), sehingga notasi dari semua manusia fana adalah x, M(x) F(x) Buatlah notasi untuk pernyataan berkuantor di bawah ini! 1. Semua pedagang asongan adalah pejalan kaki ( A(x), K(x) ) 2. Ada mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas ( M(x), T(x) ) 3. Beberapa murid ikut lomba Porseni ( M(x), L(x) ) 4. Semua guru diharuskan berpakaian seragam ( G(x), S(x) ) XI. NEGASI PERNYATAAN BERKUANTOR Negasi pernyataan berkuantor adalah lawan/ kebalikan dari pernyataan berkuantor tersebut. Negasi dari pernyataan: Semua mahasiswa tidak mengerjakan tugas adalah Ada mahasiswa yang mengerjakan tugas Jika diberikan notasi, maka pernyataan di atas menjadi: x, M(x) T x ( ), negasinya x, M(x) T(x) Buatlah negasi dari pernyataan-pernyataan berkuantor pada soal sebelumnya! XII. ARGUMEN Argumen adalah kumpulan pernyataan, baik tunggal maupun majemuk dimana pernyataan-pernyataan sebelumnya disebut premis-premis dan pernyataan terakhir disebut konklusi/ kesimpulan dari argumen. 1. p q 2. p / q 1. ( p q ) ( r s ) 2. ~ q v ~ s / ~ p v ~ r 1. p 2. q / p q XIII. BUKTI KEABSAHAN ARGUMEN Bukti keabsahan argumen dapat melalui: 1. Tabel Kebenaran

2. Aturan Penyimpulan Untuk argumen sederhana atau argumen yang premis-premisnya hanya sedikit bukti keabsahan argumen dapat menggunakan tabel kebenaran, namun untuk argumen yang premis-premisnya kompleks harus menggunakan aturan-aturan yang ada pada logika diantaranya aturan penyimpulan. Buktikan keabsahan argumen 1. 1. p q 2. ~ q / ~p 2. 1. a b 2. c d 3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c Bukti: Soal no. 1 menggunakan tabel kebenaran p q ~p ~q p q [( p q) ~q] [(p q) ~q] ~p B B S S B S B B S S B S S B S B B S B S B S S B B B B B Karena dari tabel kebenaran di atas menunjukkan tautologi, maka argumen sah Soal no. 2 menggunakan aturan penyimpulan 1. a b 2. c d 3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c 4. ( a b ) ( c d ) 1,2 Conj 5. ( ~b v ~d ) 3, Simpl 6. ~ a v ~c 4,5 DD Buktikan keabsahan argumen: 1. e ( f ~g) 2. ( f v g ) h 3. e / h XIV. ATURAN PENYIMPULAN 1. Modus Ponens (MP) p q

p / q 2. Modus Tolens (MT) p q ~q / ~p 3. Hypothetical Syllogisme (HS) p q q r / p r 4. Disjunctive Syllogisme (DS) p v q ~ p / q 5. Constructive Dillema (CD) ( p q ) ( r s ) p v r / q v s 6. Destructive Dillema (DD) ( p q ) ( r s ) ~ q v ~ s / ~p v ~r 7. Conjunction (Conj) p q / p q 8. Simplification (Simpl) p q p 9. Addition ( Add) p p v q XV. ATURAN PENGGANTIAN 1. De Morgan a. ~ ( p q ) ~ p V ~ q b. ~ ( p V q ) ~ p ~ q 2. Komutatif a. ( p q ) ( q p ) b. ( p V q ) ( q V p ) 3. Asosiatif a. ( p V q ) V r p V ( q V r ) b. ( p q ) r p ( q r ) 4. Distributif a. ( p V q ) r ( p r ) V ( q r ) b. ( p q ) V r ( p V r ) ( q V r ) 5. Dobel Negasi

~ ( ~ p ) p 6. Implikasi p q ~ p V q 7. Material Equivalen a. p q ( p q ) ( q p ) b. p q ( p q ) V ( ~ p ~ q ) 8. Eksportasi p ( q r ) ( p q ) r 9. Transposisi p q ~ q ~ p 10. Tautologi a. ( p v p ) p b. ( p p ) p Selidiki keabsahan argumen di bawah ini! 1. a ( b c ) 2. c ( d e ) / a ( b d ) 3. ( a b ) c 1, Eksportasi 4. ( a b ) ( d e ) 3,4, Hypothetical Syllogisme 5. ~ ( a b ) V ( d e ) 4, Implikasi 6. ( ~ a V ~ b ) V ( d e ) 5, De Morgan 7. [(~ a V ~ b ) V d ] [(~ a V ~ b ) V e ] 6, Distribusi 8. (~ a V ~ b ) V d 7, Simplifikasi 9. ~ a V ( ~ b V d ) 8, Asosiasi 10. a ( b d ) 9, Implikasi Buktikan keabsahan argumen di bawah ini! 1. ( k V l ) ~ ( m n ) 2. ( ~ m V ~ n ) ( o p ) 3. ( o p ) ( q r ) / ( l V k ) ( r q ) XVI. HUBUNGAN ANTARA LOGIKA DAN HIMPUNAN 1. Semua bilangan bulat adalah bilangan real ( B(x); R(x) ) x, B(x) R(x) B(x) R(x) 2. Ada bilangan prima yang genap ( P(x); G(x) ) x, P(x) G(x) 2 P(x) G(x)

3. Tidak ada bilangan ganjil yang genap ( J(x); G(x) ) Ekuivalen dengan: Semua bilangan ganjil bukan bilangan genap x, J(x) ~ G(x) J(x) ~ G(x) Latihan 1. Selidiki apakah pernyataan di bawah ini tautologi, kontradiksi atau kontingensi a. ( p v q ) ( ~ p r ) b. [( p q ) ( q p )] ( p q ) c. ( p q ) ( p ~q ) 2. Selidiki apakah pernyataan di bawah ini implikasi logis, ekwivalen logis atau tidak kedua-duanya a. [( p q ) r] [( p ~q ) v r] b. [( p q ) r] ( p v q ) c. [p ( q r )] [( p q ) r] 3. Buktikan keabsahan argumen di bawah ini! 1. j k 2. j v ( k v ~l ) 3. ~ k / ~l v ~k 4. Ubahlah kalimat di bawah ini ke dalam notasi logika! a. Tidak semua bunga mawar berwarna merah (B(x), M(x)) b. Semua mahasiswa baru harus mendaftar ulang (M(x), U(x)) c. Ada bilangan prima yang genap (P(x), G(x)) d. Beberapa tamu yang datang pejabat negara (T(x), P(x)) e. Tidak semua penumpang memiliki karcis (P(x), K(x))