PEMODELAN Deskripsi Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan

IV. ANALISA RANCANGAN

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak

PEMBAHASAN. Implementasi Model

Sistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

Praktikum Total Quality Management

PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz

ABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

BAB III INTERFERENSI SEL

Abstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS

BAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR

METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER

RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

1.1. Sub Ruang Vektor

PENENTUAN DAN PENJADWALAN PEKERJA FULL-TIME DAN PEKERJA PART-TIME DENGAN KENDALA LIBUR HARI KERJA DAN LIBUR AKHIR PEKAN

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.

Penggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

, serta notasi turunan total ρ

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

Nomor : KP.02.01/2/9929/ Mei 2018 Lampiran : satu set Hal : Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2018

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan

Triwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah...

BAB IV PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG


ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===

BAB 6 P E G A S M E K A N I S

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TARUNA BARU DENGAN METODE PROMETHEE DI POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA

PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1)

KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pembantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

STUDI KESTABILAN TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN (MODEL IEEE 9 BUS 3 MESIN)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai

BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU

UN SMA IPA 2009 Matematika

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT

PERANCANGAN SISTEM PENGGERAK KROMATOGRAFI ANULAR

* Disampaikan dalam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) pada tanggal 16 s.d. 1 8 Juli 2009 Cibogo Bogor

TRYOUT 1 MATEMATIKA TAHUN 2012/2013

PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS

PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH

Perbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Promethee

METODE MENGIKAT KEBELAKANG

BAB VI PERENCANAAN TEKNIS

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

Transkripsi:

PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan. Kemuian itentukanlah hari an jam perkuliahan. Sehingga untuk membuat jawal harus memperhatikan aspek sebagai berikut: hari, jam, ruang an mata kuliah. Setiap mata kuliah ialokasikan paa suatu hari. Pengalokasian hari apat irancang sesuai keinginan pengajarnya. Misalkan pengajar apat meminta hari tertentu untuk mengajar mata kuliah atau untuk tiak mengajar mata kuliah. Aa hari tertentu yang isukai banyak pengajar untuk melaksanakan perkuliahan seperti Selas Rabu an Kamis. Aa pula hari yang ihinari sebagian pengajar seperti Senin an Jumat. Paa hari Sabtu kegiatan aministrasi itiaakan, tapi universitas mempersilahkan kegiatan perkuliahan an perpustakaan. Perkuliahan yang ialokasikan paa hari Sabtu biasanya karena permintaan pengajarnya atau karena ketiakterseiaan ruang ari hari Senin sampai Jumat. Setiap mata kuliah memerlukan jam tertentu untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan. Jam perkuliahan ibagi menjai lim yaitu jam pertama (07.30 09.10), keua (09.20 11.00), ketiga (11.10 12.50), keempat (13.30 15.10) an kelima (15.30 17.10). Sebagaimana hari, pengalokasian jam juga apat irancang sesuai keinginan pengajarnya. Aa jam tertentu yang iinginkan untuk mengajar aa pula jam tertentu yang ihinari pengajar. Jam yang banyak isukai untuk mengajar mata kuliah seperti jam keua an ketiga. Perkuliahan memerlukan ruang yang fasilitasnya sesuai engan kebutuhan kuliah tersebut. Misal mata kuliah Pemprograman Komputer memerlukan ruang berfasilitas komputer agar perkuliahan terlaksan atau mata kuliah Listening memerlukan Laboratorium Bahasa agar perkuliahan lebih efektif. Perkuliahan yang tiak memerlukan fasilitas khusus apat ilaksanakan i ruang regular yang paa umumnya berkapasitas 50 peserta. Paa mata kuliah yang itawarkan perlu iketahui pengajarny pesertany banyak sks serta spesifikasi ruang yang iperlukan. Jika pengajarnya telah ketahui maka apat itentukan hari an waktu kesukaan pengajar tersebut atau

21 penentuannya iserahkan paa penjawal. Bila pengajar akan mengajarkan mata kuliah yang sama paa peserta yang berbea biasanya pengajar meminta hari yang sama untuk mengajar mata kuliah tersebut alam jam yang berurutan. Karena terbatasnya sumber aya pengajar maka aa beberapa mata kuliah yang berbea iajarkan oleh pengajar yang sama. Sehingga iharapkan tiak aa kejaian berupa mata kuliah yang berbea engan pengajar yang sama ialokasikan paa hari an jam yang sama. Mata kuliah juga harus ibeakan ari pesertanya. Peserta perkuliahan teriri ari jurusan, semester an kelas yang berbea. Penjawalan irancang seemikian rupa agar tiak aa kuliah-kuliah wajib yang harus iikuti suatu peserta terjawal paa hari an jam yang sama. Jai tiap peserta hanya mengambil tepat satu mata kuliah paa suatu hari an jam tertentu. Berasarkan sks-nya mata kuliah apat ibeakan menjai 2 sks an 3 sks. Satu sks berurasi 50 menit tatap muk ua sks berurasi 100 menit an 3 sks berurasi 150 menit. Seangkan jam perkuliahan paa satu hari ibagi 5, yang setiap jamnya berurasi 100 menit atau 2 sks. Jika paa jam pertama suatu ruang igunakan untuk perkuliahan 3 sks maka paa jam keua pun ruang tersebut masih igunakan untuk kuliah yang sama. Sehingga paa jam keua ruang tersebut tiak apat ialokasikan mata kuliah lain. Perkuliahan selanjutnya harus ialokasikan setelah kuliah 3 sks tersebut selesai, yaitu jam ketiga. Demikian pula peserta perkuliahan. Jika peserta ijawalkan untuk mengikuti kuliah 3 sks paa jam ketig maka mata kuliah selanjutnya iikuti paa jam kelima. Seangkan kegiatan penukung perkuliahan yang bobotnya 0 sks berurasi 100 menit. Mata kuliah yang itawarkan apat ikelompokkan menjai beberapa kompetensi, yaitu: Lintas Program Stui (Proi)/Dasar, Proi/Utam an Penukung. Mata kuliah Utama memiliki muatan materi yang menjai kompetensi wajib setiap peserta. Sehingga penjawalan mengupayakan paa satu hari hanya aa satu mata kuliah utama atau paling banyak ua mata kuliah utama untuk satu peserta perkuliahan.

22 Formulasi Masalah Tujuan utama penjawalan aalah memenuhi semua batasan an memaksimalkan nilai kepuasan penggunaan waktu yang isukai untuk perkuliahan. Nilai kepuasan ini ilambangkan engan koefisien nilai paa variabel hari an jam. Batasan-batasan yang ihaapi teriri ari batasan utama (har constraints) an batasan tambahan (soft constraints). Batasan utama 1. Semua mata kuliah yang itawarkan harus terjawalkan. 2. Paa setiap ruang paa suatu waktu paling banyak hanya aa satu perkuliahan. 3. Semua mata kuliah memerlukan ruang engan kualifikasi tertentu. 4. Beberapa mata kuliah tiak apat ilaksanakan bersamaan karena pesertanya sama. 5. Beberapa mata kuliah tiak apat ijawalkan bersamaan karena pengajarnya sama. 6. Paa ruang atau peserta yang sama setelah mata kuliah 3 sks tiak apat ijawalkan mata kuliah lain selama satu jam perkuliahan. Batasan tambahan 7. Beberapa mata kuliah yang sama engan pengajarnya yang sama pula maka mata kuliah tersebut ijawalkan berturut-turut. 8. Pengajar hanya mengajar paa hari yang iinginkan. 9. Beberapa mata kuliah tiak apat ijawalkan paa waktu tertentu. Untuk menyeerhanakan masalah yang memuahkan pemoelan igunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Semua mata kuliah yang itawarkan apat iientifikasi pesertany ruang yang iperlukan, pengajarny keseiaan waktu mengajar, serta sksnya. 2. Perkuliahan 3 sks ilaksanakan engan menggunakan ua jam perkuliahan alam sehari.

23 Misalkan: A Moel Langkah selanjutnya akan ibuat moel ari formulasi masalah tersebut. Himpunan hari perkuliahan yang anggotanya teriri ari Senin, SelasRabu, Kamis, an Jumat. Ineks a 1, 2, 3, 4, 5. B Himpunan jam perkuliahan yang anggotanya teriri ari I (07.30 09.10), II (09.20 11.00), III (11.10 12.50), IV (13.30 15.10) an V (15.30 17.10). Ineks b 1, 2, 3, 4, 5. C Himpunan semua ruang perkuliahan yang igunakan. D Himpunan semua mata kuliah yang itawarkan Da a Himpunan bagian mata kuliah yang iselenggarakan paa hari ke-a. Db b Himpunan bagian mata kuliah yang iselenggarakan paa jam ke-b. Dc c Himpunan bagian mata kuliah yang iselenggarakan i ruang c. Dm m Himpunan bagian mata kuliah yang iikuti oleh peserta perkuliahan ke-m. Dp p Himpunan bagian mata kuliah yang iajar oleh pengajar p. Ds s Himpunan bagian mata kuliah yang sksnya s. N ab Nilai kepuasan pelaksanaan suatu mata kuliah paa hari an jam tertentu. Misalkan x, engan a A, A 1,...,p; b B, b 1,...,q; c C, k 1,..., r;, 1,..., s merupakan variabel keputusan bernilai biner sebagai berikut: x { 1, jika mata kuliah ialokasikan paa hari a waktu b i ruang c 0, selainnya Maksimumkan z x a N b D, (1) Batasan utama yang ipergunakan sebagai berikut: 1. Semua mata kuliah terjawal i satu ruang paa suatu hari an suatu jam. 1, untuk (2)

24 2. Semua mata kuliah terjawal i suatu ruang yang sesuai engan kualifikasinya paa suatu hari an suatu jam. x cc an Ucc c 1, untuk c D (3) 3. Paling banyak satu mata kuliah yang ialokasikan paa satu ruang i setiap hari an setiap jam. D x 1,untuk a A; b B; c C 4. Perkuliahan yang pesertanya sama harus ialokasikan paa waktu yang berbea. m m m 1, untuk a A; b B; c C; mm (5) m 5. Beberapa mata kuliah tiak apat ijawalkan bersamaan karena pengajarnya sama. p p p 1, untuk a A; b B; c C; p p (6) p Paa batasan tambahan ini akan imoelkan pengalokasian ua mata kuliah yang berurutan, tiga mata kuliah yang berurutan serta waktu tertentu yang tiak apat ijawalkan perkuliahan. Moel sebagai berikut: 6. Beberapa mata kuliah yang pengajarnya sama ijawalkan berurutan. ( x i x b 1, ) 0,untuk a A; b 1,...,( q 1);( i, j xd + j ) 7. Aa mata kuliah yang ialokasikan paa hari tertentu, misalkan Senin. x1, a 1; untuk a1 (8) 1 8. Aa mata kuliah yang pengajarnya tiak apat ijawalkan paa jam tertentu, misal jam pertama an keua. a 0,untuk a A; b 1, 2; c C; aa (9) a 9. Aa hari an waktu tertentu tiak aa perkuliahan i ruang manapun, misal hari Jumat jam ketiga. D x 0 (10) 5,3, (4) (7)