Manajemen Unit Gawat Darurat pada Penanganan Kasus Kegawatdaruratan Obstetri di Rumah Sakit Umum Tengku Mansyur Tanjung Balai

dokumen-dokumen yang mirip
post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

MATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB III METODE PENELITIAN

PELAYANAN HIV/AIDS DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

INFORMASI KEPUSTAKAAN PRIMA TANI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Model dan Contoh Numerik

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kombinasi Fitting Sinusoids dan Metode Dekomposisi dalam Memprediksi Besar Permintaan Kredit

RPSEP-47 PENDIDIKAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA INSANI

LAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

Bab 2 Landasan Teori

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

Description Indicators Verification Asssesstment P

Bab IV Pengembangan Model

Transkripsi:

Working Paper Series No. 13 April 2007, Firs Draf Manajemen Uni Gawa Darura pada Penanganan Kasus Kegawadaruraan Obseri di Rumah Saki Umum Tengku Mansyur Tanjung Balai Nurhidayah A. Rionga, Mubasysyir Hasanbasri Kaakunci: managemen, obseric, emergency -Tidak Unuk Disiasi- Program Magiser Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehaan,Universias Gadjah Mada Yogyakara 2007

Managemen of Emergency Uni on Obseric Emergency Case in dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Public Hospial, Tanjungbalai, Period 2005 2006 Nurhidayah A. Rionga, Mubasysyir Hasanbasri Background: The managemen of emergency case in a hospial, especially in he obseric area was ofen spolighed by public as he users of he healh care service who frequenly fel ignored and ended in deah. Based on AKI s repor here were 390/100,000 newborns in 1997 and AKP s repored ha here were 40/1000 newborn. I was expeced ha he sudy was able o dercribe if he managemen of he obseric emergency in a hospial has accomplished he ask and me 7 emergency car sandars. Problem: The weakness of he emergency uni of dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Public Hospial, especially in meeing of he managemen of obseric emergency case resuled in he deah of he laboring mohers. Mehod: The sudy was of observaional one ha used a cross secional design and he daa was of qualiaive one ha was colleced using inerview wih he following sakeholders; a direcor of medical care service, a specialis in obserics, a physician in charge, a head of emergency uni, a paramedic and adminisraive saff. The locaion of he sudy was dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Public Hospial. Resuls: The obsericians followed he exising operaing procedure and guidance in he managemen of he paiens in he obseric emergency uni. The adminisraion and he managemen sill had weaknesses and limiaions. The qualificaion of he healh care workes has no been compleely me hough he exising faciliies and equipmens were sufficien. However, here were some faciliies and equipmens ha have no been available. Addiionally, he nurses have no been aended he raining in he managemen of he obseric emergency case. Also, here was a lack in he developmen program for he saff. The program was never implemened in he emergency uni. Conclusion: The dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Public Hospial was he only hospial in Asahan Disric ha had an emergency uni providing he obseric service in 24 hours. The sudy found ha healh care service sandard have no been me in he emergency uni hough he obseric emergency uni, because he paiens obseric never sending o The Province Hospial. A hough he healh care service obseric abou 80%, adul 20% professional and he saff always serious ino accomplished of healhy care paiens alhough may sill here was a lack carpimen supproed ino accomplished i. Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 2

Laar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 enang Pemerinahan Daerah elah meneapkan bidang kesehaan sebagai salah sau urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh koamadya/kabupaen. Penyelenggaraan urusan wajib oleh daerah merupakan perwujudan oonomi yang beranggungjawab sebagai pengakuan hak dan kewenangan daerah dalam wujud ugas dan kewajiban yang harus dipikul. Rumahsaki sebagai suau organisasi yang khusus memberikan pelayanan kesehaan pada masyaraka harus diliha sebagai suau insiusi yang sanga fial demi kelangsungan hidup manusia. Penanganan kasus gawa darura pada seiap rumahsaki khususnya obseri sering menjadi soroan publik sebagai pengguna jasa pelayanan kesehaan yang sering merasa erabaikan dan idak jarang berakhir pada kemaian. Kemaian dan kesakian ibu sebenarnya dapa dikurangi aau dicegah dengan berbagai usaha perbaikan dalam bidang pelayanan kesehaan obseri. Pelayanan kesehaan ersebu dinyaakan sebagai bagian inegral dari pelayanan dasar yang erjangkau seluruh masyaraka. Kegagalan dalam penanganan kasus kedaruraan obseri umumnya disebabkan oleh kegagalan mengenal resiko kehamilan, keerlambaan rujukan, kurangnya sarana yang memadai unuk perawaan ibu hamil dengan risiko inggi maupun pengeahuan enaga medis, paramedis dan penderia dalam mengenal kehamilan resiko inggi, secara dini, masalah dalam pelayanan obseri, maupun kondisi ekonomi. Penyebab uama ingginya angka kemaian ibu ialah adanya 3 erlamba (3T) yaiu erlamba mencari perolongan, erlamba mencapai empa ujuan dan erlamba memperoleh penanganan yang epa seelah iba diempa ujuan. Pelayanan gawa darura berujuan menyelamakan kehidupan penderia, sering dimanfaakan hanya unuk memperoleh pelayanan perolongan perama dan bahkan pelayanan rawa jalan. Pelayanan gawa darura erdiri dari; falsafah dan ujuan, adminisrasi dan pengelolaan, saf dan pimpinan, fasilias dan peralaan, kebijakan dan prosedur, pengembangan saf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian muu. Meode Peneliian Rancangan peneliian yang digunakan yaiu rancangan cross secional. Jenis peneliian adalah observasional dengan pendekaan kualiaif. Uni analisis peneliian yaiu Uni Gawa Darura RSU Dr. T. Mansyur Tanjung Balai. Informan peneliian yaiu 1 orang direkur pelayanan medik, 1 orang doker spesilis kebidanan, 1 orang doker jaga, 1 orang kepala uni gawa darura, 1 orang paramedis, dan 1 orang saf adminisrasi. Krieria yang digunakan dalam penenuan informan doker jaga, paramedis, dan saf adminisrasi yaiu: lama kerja di RS 2 ahun, lama kerja di uni gawa Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 3

darura 1 ahun. Teknik pengumpulan daa peneliian dilakukan dengan cara wawancara mendalam yang berpedoman pada insrumen peneliian yang elah dipersiapkan erlebih dahulu dan eknik observasi (pengamaan) erhadap proses pelayanan kegawadaruraan obseri dan prosedur pelayanan. Unuk melengkapi daa hasil wawancara dan observasi, penelii juga mengumpulkan daa sekunder seperi; caaan asuhan medik pasien, invenarisasi uni gawa darura, dan laporan ahunan uni gawa darura. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Pelayanan Manajeman Uni Gawa Darura Jam buka pelayanan uni gawa darura dilakukan selama 24 jam dan dalam melaksanakan ugas perganian doker umum yang sedang jaga dilakukan dua kali dalam sau hari.doker konsulen kebidanan bersifa on call karena doker kebidanan dan kandungan hanya sau orang dengan jam dinas pukul 8 sampai pukul 13. Saa iu doker kebidanan dan kandungan berada dipoli klinik. Diluar jam dinas doker kebidanan dan kandungan berada di prakek klinik pribadi. Doker kebidanan masuk di uni gawa darura apabila ada pasien yang elah dikonsulkan oleh doker umum yang sedang jaga. Uni gawa darura bekerja sama dengan uni kebidanan prosedur pasien masuk dan keluar masih sanga sederhana karena kunjungan raa-raa per hari masih di bawah 20 pasien. Kepadaan pasien belum merupakan masalah. Pasien yang masuk selalu mendapa perolongan langsung dan diproses sesuai keparahan penyaki dan berdasarkan radisi urun emurun. Pasien kebidanan dan kandungan masuk ke uni gawa darura jika mereka daang di luar jam kerja yakni anara pukul 8.00 hingga pukul 13. Seiap pasien masuk langsung di anamnese dan diperiksa oleh perawa kemudian diperiksa lanjuan oleh doker jaga dan diberi herapi semenara. Doker jaga lalu mengkonsulkan dengan doker spesialis unuk penanganan dan herapi selanjunya. Hasil wawancara dengan responden menemukan bahwa unuk penanganan kasus kegawadaruraan disesuaikan dengan sandar pelayanan gawa darura yang ada. Terkadang dalam pelaksanaannya belum maksimal. Pelayanan merupakan pedoman dalam pelaksanaan ugas dan anggung jawab unuk memberikan pelayanan. Hasil wawancara dengan responden menemukan bahwa adminisrasi dan pengelolaan di uni gawa darura masih sanga erbaas dan sederhana. Pencaaan dan pelaporan pasien masuk dan keluar di uni gawa darura eap dilakukan dalam buku pencaaan pasien namun unuk pendokumenasian asuhan kebidanan idak ada. Pasien baru juga eap dicaakan dalam rekam medis pasien. Hasil wawancara dengan responden menemukan bahwa unuk enaga adminisrasi masih sanga Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 4

kurang. Saa ini enaga adminisrasi yang ada hanya 1 orang sehingga pelayanan adminisrasi diuni gawa darura belum efekif. Srukur Organisasi dan Falsafah Tujuan Srukur organisasi rumahsaki, khususnya unuk gawa darura sudah ada. Srukur rumahsaki dan uni gawa darura sudah ada (responden 1, 2, 3, 4 wawancara). Berdasarkan hasil observasi diperoleh srukur organisasi uni gawa darura erpisah dari srukur organisasi rumahsaki. Uni gawa darura sebagai salah sau uni organisasi sendiri elah memiliki srukur organisasi sendiri dengan uraian ugas masing-masing. Hanya saja akiba kekurangan enaga maka ada yang berugas dua fungsi. Keadaan ini berdampak erhadap sisem dan manajemen gawa darura. Dana dan Fasilias Peralaan Pembiayaan dalam pengelolaan Rumahsaki Umum Tengku Mansyur dibebankan pada APBD dan APBN sera dana lainnya dari rumahsaki. Sumber lain dalam pendanaan rumahsaki yaiu melalui dana dekonsenrasi dan sumber lain seperi askes dan askes-kin unuk masyaraka yang ergolong idak mampu. Dana uni gawa darura lebih kepada pengadaan ala kesehaan dan fasilias fisik juga unuk enaga banu. Dana pengembangan saf uni gawa darura idak ada. Apabila para saf melanjukan sudi aau menghadiri seminar harus dengan izin pemerinah koa melalui badan kepegawaian daerah. Fasilias dan peralaan uni gawa darura masih sanga kurang. Ada beberapa ala yang idak layak pakai akiba usia erlalu ua. Pengadaan peralaan baru harus menbua sura perminaan peralaan dan masih harus diseleksi oleh adminisrasi kanor. Oba dan bahan cairan infus khusus unuk pasien askes dan askes-in disediakan oleh PT. Askes. Oba dan cairan infus unuk pasien umum disediakan oleh uni gawa darura sendiri. Ruangan di uni gawa darura sudah Terdapa pemisahan empa pemeriksaan dan indakan sesuai kondisi penyaki eapi masih belum sesuai dengan krieria uni gawa. Pengambangan Saf dan Program Pendidikan Pengendalian Muu Pelayanan Jumlah enaga di uni gawa darura masih sanga erbaas. Hanya ada 21 orang enaga. Berdasarkan ingka pendidikan, unuk enaga perawa dan bidan yang memiliki ingka pendidikan diploma 3 ahun sebanyak 5 orang dan 4 orang masih berpendidikan sekolah perawa kesehaan. Tenaga adminsirasi memiliki ingka pendidikan sekolah menengah aas. Tenaga perawa merupakan jumlah enaga yang erbanyak di uni gawa darura Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 5

yaiu 9 orang aau sebanyak 47 %. Tenaga Bidan hanya berjumlah 4 orang. Dari jumlah ini jika berdasarkan shif maka seiap shifnya yang berugas hanya 1 orang dalam seiap hari. Doker umum direkru rumahsaki unuk melayani pasien rawan jalan di poli dan di uni gawa darura. Baru empa pegawai negeri sipil dari enam doker yang sekarang bekerja. Dua yang lain masih calon. Belum sau pun yang memperoleh serifika kegawadaruraan. Dalam pelaksanaan lapangan, doker ini diaur melalui 2 shif yakni mulai dari 8-15 dan 15-8. Dalam sau bulan ada sau minggu libur unuk sau orang doker secara berganian biasanya seelah habis jaga malam. Apabila idak dapa hadir pada saa jam jaga. maka doker ersebu menghubungi eman sejawa yang dapa mengganikannya. Hal ini dimaksudkan supaya doker eap ada di empa selama dua puluh empa jam penuh sehingga pelayanan dapa erus berjalan dengan semesinya. Doker yang mengganikan harus mengisi buku laporan doker jaga supaya pada saa pemberian honor jaga malam doker yang mengganikan ersebu mendapa uang jaga ersebu. Tenaga perawa ada sembilan. Lima dianaranya sedang mengikui sekolah akedemi perawa di Medan pada hari Juma, Sabu, dan Minggu. Empa orang masih berpendidikan sekolah perawa kesehaan. Bidan ada empa orang. Belum ada sau pun dari semua perawa dan bidan ini yang memperoleh serifika kegawadaruraan. Perawa dan bidan dibagi dalam iga shif jaga, yakni jam 08-13, jam 13-22, jam 22-08. Dalam sau bulan ada iga hari libur unuk sau orang perawa secara berganian. Biasanya seelah habis jaga malam. Apabila perawa jaga idak dapa hadir, maka perawa ersebu menghubungi sesama yang dapa mengganikan. Maksudnya supaya perawa eap ada di empa selama dua puluh empa jam sehingga pelayanan dapa selalu berjalan. Perawa yang mengganikan harus mengisi buku laporan perawa jaga supaya pada saa pemberian honor jaga malam perawa yang mengganikan ersebu mendapa uang jaga malam yang elah diganikannya. Jumlah perawa anesesi ada dua orang unuk rumahsaki, semenara unuk uni gawa darura dan obseri 1 orang. Sau orang lagi unuk uni gawa darura dan bedah. Dalam melaksanakan ugas mereka idak menggunakan sisem shif, melainkan waijb masuk seiap hari pada saa jam dinas. Diluar jam dinas mereka bersifa on call. Apabila salah sau dari mereka idak dapa hadir maka maka salah sau dari mereka yang harus hadir. Mereka berdua saling olong-menolong dalam melaksanakan ugas. Jumlah enaga adminisrasi ada sau orang unuk pelayanan uni gawa darura. Ia amaan sekolah lanjuan ingka aas. Jam kerja mulai jam pukul 08 sampai pukul 15. Di luar jam dinas yang mengganikannya adalah para perawa yang jaga. Perawa ersebu mencaa semua pembiayaan uang masuk dan uang keluar. Besok harinya perawa melaporkan kembali kepada peugas adminisrasi. Apabila enaga Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 6

adminisrasi berhalangan hadir maka yang mengganikan ugasnya adalah salah seorang dari perawa. Uni gawa darura juga sebagai empa prakek. Siswa Sekolah Perawa Kesehaan Pemko masuk iga shif. Jumlah mereka idak eap dan hanya berugas selama masa prakik saja. Tidak ada penilai kemampuan pelayanan dalam melaksanakan ugas bagi seluruh pengawai uni gawa darura. Dilakukan pemindahan peugas eapi idak erus menerus. Biasanya ini dilakukan pada pengawai yang idak disiplin au mendapa sangsi dari kepala uni gawa darura. Apabila idak ada perubahan maka di laporkan ke direkur rumahsaki yang unuk diberikan indakan selanjunya. Tidak ada program secara eraur pada uni gawa darura unuk menghadapi kemungkinan erjadi berbagai macam bencana. Tidak pernah diadakan pelaihan dan program orienasi bagi perawa aau pengawai yang masuk berugas. Tidak ada program pelaihan keerampilan kegawadaruraan. Apabila ada pelaihan yang diadakan oleh depkes aau dinkes maka peugas dikirim sesuai dengan krearia pelaihan yang akan diikui. Iu pun harus seizin kepala badan kepengawaian daerah dan walikoa supaya ada uang jalan. Tidak ada program pelaihan unuk meningkakan keerampilan dalam bidang gawa darura. Tidak pernah dilakukan evaluasi mengenai penanganan kasus kecelakaan dan kasus medis. Apabila ada kasus erenu maka kepala uni gawa darura mengadakan peremuan unuk membahas kasus ersebu. Walaupun begiu, pelayanan medik diberikan oleh doker erampil dan perawa mahir. Seluruh pengawai yang hadir harus menandaangani seiap hari dalam melaksanakan ugas. Maksudnya supaya mudah unuk pemberian honor jaga malam dan apabila diganikan maka uang jaga malam diserahkan kepada doker aau enaga yang mengganikan ersebu. Uni gawa darura menyediakan beberapa buku yang yakni buku doker jaga, buku perawa jaga, buku uang masuk dan uang keluar, buku rekam medis yang erpisah anara pasien askes, askes-in dan pasien umum. Terliha bahwa kebuuhan enaga di uni gawa darura masih sanga erbaas khususnya unuk enaga bidan dan enaga adminisrasi. Tenaga yang kurang sanga berpengaruh erhadap muu pelayanan yang diberikan. Uni gawa darura sebagai pinu uama rumahsaki di luar jam kerja sanga diekankan unuk dapa memberikan pelayanan yang cepa dan epa karena sifa gawa darura. Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 7

Kesimpulan Kesimpulan dan Saran Pelayanan dan adminisrasi pengelolaan uni gawa darura belum sesuai baik jumlah maupun krieria enaga. Pelaksanaan falsafah ujuan uni gawa darura belum berjalan secara opimal juga organisasi masih belum bekerja sesai dengan ugas dan anggungjawabnya. Pelaksanaan fasilias peralaan yang ersedia belum memenuhi persyaraan, dana yang di cairkan masih sanga kurang unuk keperluan di uni gawa darura semenara yang menanaggulangi selalu kepala uni aas kebijakanmya unuk mengaasi masalah. Pelaksanaan pengembangan saf dan program pendidikan sanga kurang dan saf belum sesuai baik jumlah maupun krieria enaga sedangkan pengendalian muu belum pernah di laksanakan. Saran Perlu mengevaluasi dan menganalisis kebuuhan sumber daya manusia di uni gawa darura unuk menunjang pelayanan di uni gawa darura. Sisem manajemen di uni gawa darura perlu dievaluasi dan diingkakan sehingga permasalahan pelayanan yang erkai dengan manajemen dapa diminimalisir. Fasilias dan peralaan di uni gawa darura perlu unuk diingkakan sesuai dengan kebuuhan pelayanan di uni gawa darura. Perlu dibua program pengembangan saf baik melalui pelaihan maupun pendidikan formal sesuai dengan kebuuhan di uni gawa darura dan program pengendalian dan peningkaan muu pelayanan di uni gawa darura. Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 8

Dafar Pusaka Ande, B. e.al. (1997) Improving Obseric Care a he Disric Hospial, Ekpoma, Nigeria, In J. of gynecol & obse, 59, supl 2: 47 53 Arikuno, S. (2000) Manajemen Peneliian, Rineka Cipa, Jakara Asui, S. (1999) Peran Rumahsaki dalam Menurunkan Angka Kemaian Ibu. Rapa Nasional JNPK-KR, Semarang Azhari (2000) Kegawadaruraan Penyaki Terenu Kemaian Kebidanan. Pelaihan PPGD. Palembang Azwar, A. (1996) Penganar Adminisrasi Kesehaan, Bumi Aksara, Jakara Azwar, A. (1999) Peran Peningkaan Kualias Pelayanan Kesehaan Ibu di Indonesia, Temu Nasional JNPK-KR. Semarang Bersein, R. (2004) Survei Lo Qualiy Assurance Sample (LQAS): Sebuah Meode Cepa yang Dapa Digunakan Kabupaen/koa unuk Menilai Kinerja Kewenangan Wajib dan Pelayanan Kesehaan Esensial, Bulein Desenralisasi Kesehaan Media Komunikasi Pengembangan Desenralisasi Pelayanan Kesehaan di Indonesia, Volume/II/04/2004 Berhane Y, Anderson, Wall S. (2000) Aims Opion and Oucomes in Measuring Maernal Moraliy in Developing Sociey. Aca Obse gynecol Sand, Vol 79: 968 72 Bukhari dkk. (1998) Gambaran Parus Terlanar yang Dirawa di RSUD Dr Pirngadi Medan.Tesis Bagian Obseri dan Ginekologi FK USU RSHAM RSPM Cimen, J. (1999) Inernaional Repor Reasesses Ways o Cu Maernal Moraliy. BMJ: 319 24 Ifenne D. e.al. (1997) Improving he Qualiy Obseric Care a Teaching Hospial Zaria, Nigeria, In J. of Gynecol & obse, 59 supl 2: 37-46 Deparemen Kesehaan RI (1998) Kemaian Ibu: Tragedi yang Tidak Perlu Terjadi. Deparemen Kesehaan RI Direkora Jenderal Pembinaan Kesehaan Masyaraka. Jakara Kirwin S. (1998) WHO Reafirms Commimen o Women s Healh. BMJ; Vol. 316: 1111 5 Kusnawara Y. (2000) Kemaian Ibu karena Perdarahan Pos Parum Diinjau dari Audi Maernal. KOGI XI, Denpasar. Bali Leigh. B.e al. (1997) Improving Emergency Obseric Care a Disric Hospial, Makeni. Sierra leone, InJ of Gynecol & Obse, 59, Supl 2: 55 6 Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 9

Maridin F. Siswosudarmo HR. (1997) Kemaian Perinaal di RS Sarjio Tahun 1991 1995 Analisa Fakor Resiko. MOGI. Vol 21 No 1, Januari: 7 15 Nasuion S. A. (2003) Gambaran Penanganan Kasus Kedaruraan Obseri, USU, Digial Library, Medan Noviardi. (2000) Kemaian Maernal di RSUD Pekan Baru. KOGI XI, Denpasar. Bali Okluya A.A., e.al. (1997) Upgrading Obseric Care a Secondary Referal Hospial Ogunsae, Nigeria, In J. of Gynecol & Obse. 59 Supl 2: 67 74 Deparemen Kesehaan RI (1996) Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Ibu secara Terpadu Paripurna Menuju Rumahsaki Sayang Ibu. Depkes RI Dirjen Yanmed. Jakara Prawirohardjo S. Hanifa W. (1994) Kebidanan dalam Masa Lampau, Kini dan Kelak. Dalam buku Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Wikyosasro H. (eds). YBPS. Jakara: 3 27 Saifuddin. (2000) Persalinan Normal. Dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehaan Maernal dan Neonaal. JNPKKR POGI. YBPS, Jakara: 100 21 Saifuddin (2000) Upaya Safe Moherhood. Dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehaan Maernal dan Neonaal. JNPKKR-POGI. YBPS. Jakara: 3-10 Saifuddin., A.B., e al. (2002) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehaan Maernal dan Neonaal, Yayasan Bina Pusaka Sarwono Prawirohardjo, Jakara Soejonoes A., (1992), Peran Sera Masyaraka dalam Upaya Menurunkan Kemaian Maernal, MOGI. Vol 18. No 1: 3 18 Suhadi. A. Soejonoes A. (1990) Permasalahan Kesehaan Ibu Hamil di Rumahsaki Kabupaen. MOGI. Vol 1: 27 38 Sukadi. S., dkk. (2000) Profil Kasus Rujukan Persalinan Resiko Tinggi di RSUP Manado periode 1 Januari 1999-31 Desember 1999. Kumpulan Makalah Ilmiah KOGI Suryano (1997) Kemaian Maernal di RSUD Purworejo 1990 1995. MOGI. Vol 21. No. 1 Januari: 3 6 Trisnanoro L (2004) Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah saki, Gadjah Mada Universiy Press Wijono. D (1999) Manajemen Muu Pelayanan Kesehaan, Teori, Sraegi dan Aplikasi, Vol. 1, Airlangga Universiy Press ------------- (1999) Manajemen Muu Pelayanan Kesehaan, Teori, Sraegi dan Aplikasi, Vol. 2, Airlangga Universiy Press Disan Learning Resouce Cener Magiser KMPK UGM 10