LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

dokumen-dokumen yang mirip
LOGIKA PREDIKAT. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

LOGIKA. Arum Handini Primandari

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Matematika Industri I

LOGIKA Matematika Industri I

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi)

EKUIVALENSI LOGIS. Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Pertemuan 3 FONDASI MATEMATIKA. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI.

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

PEMBUKTIAN MATEMATIKA

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

PEMBUKTIAN MATEMATIKA

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

PERNYATAAN (PROPOSISI)

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika Teori Himpunan Teori fungsi

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

PERTEMUAN 2 TABEL KEBENARAN DADANG MULYANA. TABEL KEBENARAN (TB) digunakan untuk menyajikan hubungan antara nilai kebenaran sejumlah proposisi.

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

Logika Matematika. Bab 1

LOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi logika proposisional. Contoh : tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Contoh 3.

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

BAB 6 EKUIVALENSI LOGIS

BAB I TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

Konvers, Invers dan Kontraposisi

LOGIKA. Kegiatan Belajar Mengajar 1

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

BAB 7 PENYEDERHANAAN

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi


- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

Logika. Apakah kesimpulan dari argumen di atas valid? Alat bantu untuk memahami argumen tsb adalah Logika

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

INGKARAN DARI PERNYATAAN

PROPOSISI LOGIKA MATEMATIKA

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

LOGIKA MATEMATIKA HIMPUNAN. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

MATERI 1 PROPOSITIONAL LOGIC

PERTEMUAN TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN CONTINGENT

LOGIKA DAN PEMBUKTIAN

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Berpikir Komputasi. Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom. 3 Logika Proposisional (I)

Representasi Kalimat Logika ke dalam Matriks Trivia

Logika Informatika. Bambang Pujiarto

KALKULUS PERNYATAAN. Totologi & Kontradiksi. Tingkat Kekuatan Operator. Tabel Kebenaran 9/30/2013. Nur Insani, M.Sc

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

Pertemuan 5. Proposisi Lanjutan. Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT STMIK Parna Raya Manado HP :

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

STMIK Banjarbaru EKUIVALENSI LOGIKA. 10/15/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto

PERTEMUAN Logika Matematika

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA KALIMAT

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

LANDASAN MATEMATIKA Handout 2

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi

Mahasiswa memahami kuantifikasi dan simbolisme logika. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan hubungan antara kuantor eksistensial dan kuantor

Transkripsi:

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

Pendahuluan Untuk menemukan suatu gagasan baru dari informasi dan gagasan yang telah ada, diperlukan proses berpikir. Proses ini dikenal dengan bernalar. Dalam bernalar, kita memiliki argumen untuk sampai pada suatu kesimpulan. Kaidah-kaidah dalam logika akan mempermudah untuk menilai apakah suatu argumen sampai pada suatu kesimpulan adalah sah/valid atau tidak. Pada bab ini akan dibahas beberapa terminologi dan operasi dasar yang akan digunakan dalam logika matematika serta beberapa cara pengambilan keputusan yang sah.

Proposisi Dalam mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang dimiliki, seseorang akan menggunakan kalimatkalimat dalam bahasa yang dipahami pendengarnya. Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut : 1. Manado terletak di Sumatera Utara. 2. Unsrit adalah perguruan tinggi swasta. 3. Peter adalah pria yang tinggi.

Proposisi. Dalam mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang dimiliki, seseorang akan menggunakan kalimatkalimat dalam bahasa yang dipahami pendengarnya. Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut : 1. Manado terletak di Sumatera Utara. 2. Unsrit adalah perguruan tinggi swasta. 3. Peter adalah pria yang tinggi.

Proposisi. Contoh 1 adalah kalimat yang bernilai benar Contoh 2 bernilai salah Contoh 3 bisa benar dan juga bisa salah. Dalam logika matematika, harus menggunakan kalimat yang jelas nilai kebenarannya (apakah benar atau salah).

Proposisi. Definisi 2.1 Proposisi adalah suatu pernyataan yang mempunyai dua kemungkinan nilai kebenaran yaitu benar atau salah tetapi tidak mungkin keduanya.

Proposisi. Untuk penyederhanaan, dalam logika matematika suatu proposisi biasanya dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r,, dst, dan digunakan notasi : untuk menyatakan apa yang dimaksud dengan lambang tersebut. Sebagai contoh, p : Saya belajar Teknologi Informasi.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran Jika ada dua proposisi p dan q, dapat dibentuk proposisi baru dengan menggunakan kata-kata perangkai sebagai penghubung proposisi p dan q. Proposisi yang dibentuk dari beberapa proposisi dengan menggunakan kata-kata perangkai sebagai penghubung disebut proposisi majemuk. Ada 5 perangkai dasar untuk membentuk proposisi majemuk dalam bentuk Tabel Kebenaran.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. 1. Perangkai ingkaran (negasi) Misalkan p suatu proposisi. Ingkaran/negasi p, dilambangkan p (dibaca tidak p) adalah suatu proposisi yang salah jika p benar, atau sebaliknya. Dalam bentuk Tabel Kebenaran : p -p 1 0 0 1 Angka 1 menyatakan proposisi bernilai benar dan 0 bernilai salah.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Contoh 2.2 Buatlah ingkaran dari proposisi bilangan 6 habis dibagi 3 dan nilai kebenarannya. Jawab p : bilangan 6 habis dibagi 3 nilai kebenarannya 1 (benar) -p : bilangan 6 tidak habis dibagi 3 nilai kebenarannya 0 (salah)

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. 2. Perangkai dan (konjungsi) Misalkan p dan q proposisi. Proposisi p dan q (konjungsi p dan q), dilambangkan p q, bernilai benar hanya jika kedua proposisi p dan q bernilai benar. p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Contoh 2.3 Lambangkan proposisi berikut Meskipun hari ini hujan, Pak Robby berangkat juga mengajar. Jawab p : Hari ini hujan q : Pak Robby berangkat mengajar sehingga lambang proposisi tersebut adalah p q

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. 3. Perangkai atau (disjungsi) Misalkan p dan q proposisi. Proposisi p dan q (konjungsi p dan q), dilambangkan p q, bernilai benar jika sekurang-kurangnya satu proposisi penyusunnya bernilai benar. p q p q 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Contoh 2.4 Tentukan nilai kebenaran dari proposisi berikut, 8 habis dibagi 2 atau 7 bilangan genap Jawab p : 8 habis dibagi 2, bernilai benar q : 7 bilangan genap, bernilai salah sehingga proposisi tersebut adalah p q, bernilai benar.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. 4. Perangkai jika maka (implikasi) Misalkan p dan q proposisi. Proposisi jika p maka q disebut proposisi bersyarat, dilambangkan p q, bernilai salah hanya jika p benar dan q salah. p disebut premis/hipotesis/anteseden sedangkan q disebut konsekuen/ kesimpulan. p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Contoh 2.5 Buatlah proposisi implikasi dari proposisi-proposisi berikut, dan tentukan nilai kebenarannya. p : segitiga ABC sama sisi q Jawab p q q p : segitiga ABC sama kaki : jika segitiga ABC sama sisi maka segitiga ABC sama kaki, bernilai benar, karena semua segitiga sama sisi pasti sama kaki. : jika segitiga ABC sama kaki maka segitiga ABC sama sisi, bernilai salah, karena tidak semua segitiga sama kaki adalah sama sisi.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Jika proposisi bersyarat p q diajukan sebagai proposisi yang benar dan terdapat hubungan antara premis dan konsekuen maka proposisi p q dapat juga diucapkan : p berimplikasi q p syarat cukup bagi q q syarat perlu bagi p p hanya jika q p syarat cukup bagi q artinya jika p terjadi akan berakibat q juga terjadi. Tetapi untuk terjadinya q dapat disebabkan oleh proposisi selain p. q syarat perlu bagi p artinya jika q tidak terjadi akan berakibat p juga tidak terjadi, sehingga terjadinya q mutlak diperlukan untuk terjadinya p.

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Definisi 2.2 Misalkan diberikan proposisi bersyarat p q, maka proposisi: 1. q p disebut konvers dari p q 2. -p -q disebut invers dari p q 3. -q -p disebut kontrapositif dari p q

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Konvers dan invers mempunyai nilai kebenaran yang sama, demikian untuk implikasi dan kontrapositif Proposisi yang mempunyai nilai kebenaran yang sama disebut ekuivalen logik/setara logik. p q -p -q p q -q -p q p -p -q 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. 5. Perangkai jika dan hanya jika (biimplikasi) Misalkan p dan q proposisi. Proposisi p jika dan hanya jika q disebut proposisi dwisyarat, dilambangkan p q, bernilai benar hanya jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama. p q p q 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

Perangkai Dasar & Tabel Kebenaran. Contoh 2.6 Lambangkan proposisi berikut: Segiempat ABCD adalah bujursangkar jika dan hanya jika semua sudutnya 90 o dan semua sisinya sama panjang Jawab p : segiempat ABCD adalah bujursangkar q : semua sudut segiempat ABCD adalah 90 o r : semua sisi segiempat ABCD sama panjang proposisinya menjadi p ( q r )

Proposisi Kompleks Proposisi yang dibentuk oleh beberapa perangkai dasar akan membentuk proposisi yang lebih kompleks atau majemuk. Untuk menganalisa nilai kebenarannya akan digunakan tabel kebenaran untuk semua kemungkinan proposisi penyusunnya.

Proposisi Kompleks. Contoh 2.7 Tentukan tabel kebenaran untuk porposisi Jawab (( p q) r) ( ( p r)) p q r p q p r (p q) r -(p r) (( p q) r) ( ( p r)) 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Proposisi Kompleks. Berdasarkan nilai kebenaran dari suatu proposisi majemuk, maka dapat dibedakan atas 3 bentuk. Definisi 2.3 1. Tautologi adalah suatu proposisi yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran proposisi peyusunnya. 2. Kontradiksi adalah suatu proposisi yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran proposisi peyusunnya. 3. Kontingensi adalah suatu proposisi yang bukan tautologi dan kontradiksi

Proposisi Kompleks. Contoh 2.8 Soal contoh 2.7 adalah tautologi karena semua nilai kebenarannya adalah benar.

Kesetaraan Dua Proposisi Definisi 2.4 (Kesetaraan Logik) Dua proposisi dikatakan setara logik/equivalent logic bila kedua proposisi tersebut memiliki nilai kebenaran yang sama untuk semua pasangan proposisi penyusunnya

Kesetaraan Dua Proposisi. Jika proposisi a dan b setara logik, dapat dinotasikan : a b a b a = b

Kesetaraan Dua Proposisi. 1. Dalil Identitas a. p 0 = p b. p 1 = 1 c. p 0 = 0 d. p 1 = p 2. Dalil Idempoten a. p p = p b. p p = p Dalil-dalil Kesetaraan

Kesetaraan Dua Proposisi. 3. Dalil Komplemen a. p - p = 1 b. p - p = 0 4. Dalil Komutatif a. p q = q p b. p q = q p

Kesetaraan Dua Proposisi. 5. Dalil Asosiatif a. (p q) r = p (q r) b. (p q) r = p (q r) 6. Dalil Distributif a. p (q r) = (p q) (p r) b. p (q r) = (p q) (p r)

Kesetaraan Dua Proposisi. 7. Dalil Ingkaran Ganda - ( - p ) = p 8. Dalil de Morgan a. -(p q) = -p -q b. -(p q) = -p -q 9. Dalil Penghapusan a. (p q) p = p b. (p q) q = q

Kesetaraan Dua Proposisi. Kesetaraan lain yang digunakan : a. p q = -q -p b. p q = -p q c. -(p q) = p -q d. p q = (p q) (q p) = (-p q) (-q p)

Kesetaraan Dua Proposisi. Contoh 2.9 Buktikan kesetaraan proposisi berikut dengan dalildalil kesetaraan. Jawab (p q) -p = -p q (p q) -p = (p -p) (q -p) (dalil distributif) = 0 (q -p) (dalil komplemen) = (q -p) (dalil identitas) = -p q (dalil komutatif)

Logika Predikat Seringkali kita harus memeriksa argumen yang berisi proposisi-proposisi yang berkenaan dengan kumpulan objek. Misalkan, memeriksa kebenaran dari proposisi Semua bilangan asli yang habis dibagi 4 adalah habis dibagi 2. Pada proposisi ini mengandung suatu pernyataan yang berkenaan dengan himpunan bilangan asli.

Logika Predikat. Definisi 2.5 Suatu predikat (proposisi terbuka) adalah suatu pernyataan yang melibatkan peubah yang nilainya tidak ditentukan.

Logika Predikat. Misalnya : Predikat : P(x) : bilangan bulat x habis dibagi 3 dan 4. Proposisi : P(24) : 24 habis dibagi 3 dan 4. Peubah dalam predikat hanya bisa diganti oleh nilai yang merupakan anggota semesta pembicaraan.

Logika Predikat. Definisi 2.6 Himpunan nilai-nilai yang mungkin menggantikan peubah dalam suatu predikat disebut sebagai semesta bagi peubah tersebut.

Logika Predikat. Untuk menyatakan nilai-nilai apa saja yang akan menjadi peubah dalam suatu predikat, digunakan kata: semua, setiap, selalu, dll, disebut suku pengkuatifikasi umum, disimbolkan ada, terdapat, beberapa, minimal satu, dll, disebut suku pengkuatifikasi khusus, disimbolkan Misalkan x [P(x)] = untuk setiap x berlaku P(x) x [P(x)] = ada x sehingga P(x) P(x) bisa berupa proposisi tunggal atau majemuk.

Logika Predikat. Contoh 2.10 Nyatakan dalam lambang logika predikat dari proposisi : a. Untuk semua bilangan bulat, jika habis dibagi 4 maka habis dibagi 2 b. Ada bilangan asli yang habis dibagi 3 dan 4. Jawab a. P(x) : x habis dibagi 4 Q(x) : x habis dibagi 2 x Z [P(x) Q(x)] b. P(x) : x habis dibagi 3 Q(x) : x habis dibagi 4 x N [P(x) Q(x)]

Logika Predikat. Contoh 2.11 Jika semesta dinyatakan U = {3,5,17,120}, x adalah peubah dalam U. Buatlah suatu logika predikat dengan menggunakan proposisi, P(x) = x > 2. Jawab x U [P(x)] = semua x di U adalah lebih besar 2 -[ x U (-P(x))] = tidak ada x di U yang tidak lebih besar 2 x U [P(x)] = ada x di U yang lebih besar 2 -[ x U (-P(x))] = tidak semua x di U adalah tidak lebih besar 2.

Logika Predikat. Jika suatu logika predikat dibuat ingkarannya, maka tanda ingkaran itu akan berlaku pada suku kuantifikasi dan predikatnya. -[ x (P(x))] =(- x )[-P(x)] = x [-P(x)] -[ x (P(x))] =(- x )[-P(x)] = x [-P(x)]

Logika Predikat. Dari bentuk ingkaran ini diperoleh 4 dasar kesetaraan pada logika predikat yaitu : 1. Semua benar sama artinya dengan tidak ada yang salah x [P(x)] = -[ x (-P(x))] 2. Semua salah sama artinya dengan tidak ada yang benar x [-P(x)] = -[ x (P(x))] 3. Tidak semua benar sama artinya dengan ada yang salah -[ x (P(x))] = x [-P(x)] 4. Tidak semua salah sama artinya dengan ada yang benar -[ x (-P(x))] = x [P(x)]

Logika Predikat. Contoh 2.12 Buatlah ingkaran dari logika predikat berikut : a. x [P(x) Q(x)] b. x [ y [P(y) Q(x,y)] c. x y [ z (P(x) R(y,z)) (P(y) z R(x,z))] Jawab a. -[ x [P(x) Q(x)]] = -( x )(-(P(x) Q(x))) = x [-(-P(x) Q(x))] = x [P(x) -Q(x)]

Logika Predikat. Contoh 2.12 Buatlah ingkaran dari logika predikat berikut : a. x [P(x) Q(x)] b. x [ y [P(y) Q(x,y)] c. x y [ z (P(x) R(y,z)) (P(y) z R(x,z))] Jawab a. -[ x [P(x) Q(x)]] = -( x )(-(P(x) Q(x))) = x [-(-P(x) Q(x))] = x [P(x) -Q(x)]

Logika Predikat. b. -[ x [ y [P(y) Q(x,y)]] = -( x )[-( y P(y) Q(x,y))] = x [-(- y P(y) Q(x,y))] = x [ y P(y) -Q(x,y)] c. -[ x y [ z (P(x) R(y,z)) (P(y) z R(x,z))]] = -( x y )(-[ z (P(x) R(y,z)) (P(y) z R(x,z))]) = x y [-( z (-P(x) R(y,z))) -(P(y) z R(x,z))] = x y [ z (-(P(x) R(y,z))) (-P(y) -( z R(x,z)))] = x y [ z (P(x) -R(y,z)) (-P(y) z (-R(x,z)))]