INF-104 Matematika Diskrit

dokumen-dokumen yang mirip
Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

induksi matematik /Nurain Suryadinata, M.Pd

Induksi 1 Matematika

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Induksi Matematik. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

A. PRINSIP INDUKSI SEDERHANA

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

MATEMATIKA DISKRIT. 1 Induksi Matematik

Induksi Matematika. Nur Hasanah, M.Cs

Matematika Diskret (Induksi Matematik) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

INF-104 Matematika Diskrit

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. August 18, Dosen FMIPA - ITB

Contoh-contoh soal induksi matematika

Induksi Matematik. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Induksi Matematik Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Induksi Matematika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

INDUKSI MATEMATIKA PERTEMUAN KE- 4

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

PERANAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

INF-104 Matematika Diskrit

3. Induksi Matematika Source : Rinaldi Munir. Discrete Mathematics 1

Pengantar Teori Bilangan

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

INDUKSI MATEMATIKA A. Penalaran Induktif dan Deduktif Penalaran dalam matematika ada dua jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. 1.

Pembuktian dengan Induksi Matematik

INF-104 Matematika Diskrit

PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

INDUKSI MATEMATIS Drs. C. Jacob, M.Pd Pengantar Apakah suatu formula untuk jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

HAND OUT ANALISIS REAL 1 (MT403) KOSIM RUKMANA

TEORI HIMPUNAN Penyajian Himpunan

Pengantar Analisis Real

1 INDUKSI MATEMATIKA

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

5.3 RECURSIVE DEFINITIONS AND STRUCTURAL INDUCTION

untuk setiap x sehingga f g

5.3 RECURSIVE DEFINITIONS AND STRUCTURAL INDUCTION

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

1. Ubahlah pernyataan ke dalam berikut ke dalam bentuk Jika p maka q.

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Metoda Pembuktian: Induksi Matematika

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

: SRI ESTI TRISNO SAMI

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK JOIN DARI DUA GRAF

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

Overview. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan

PIGEON HOLE. Kristiana Wijaya. February 23, Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Jember

Contoh : 1..Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat n, jika n adalah bilangan ganjil, maka n 2 adalah bilangan ganjil! Jawab :

: SRI ESTI TRISNO SAMI

Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

BAB III INDUKSI MATEMATIK dan KOMBINATORIK

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRA A -ALJABAR

Induksi Matematika. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Kompetensi Dasar Dan Pengalaman Belajar

BAB 2. Konsep Dasar. 2.1 Definisi graf

Y.D. Sumanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

Sistem Bilangan Real

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

Ulang Kaji Konsep Matematika

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Matematika Diskrit 1

HASIL WORKSHOP PLPG TAHUN 2016 PERANGKAT PEMBELAJARAN

Bilangan Ramsey untuk Graf Bintang Genap Terhadap Roda Genap

TUGAS I HIMPUNAN Matematika Diskrit (MUG2A3)

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Pertemuan 14. Kombinatorial

Mata Kuliah : Peng. Logika Matematika dan Himpunan Hari/tanggal : Rabu, 31 Oktober 2012 Waktu : 120 menit Sifat : Buku Tertutup Dosen : Budi S.

BENTUK - BENTUK IDEAL PADA SEMIRING ( ( ) )

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Logika Matematika Modul ke: Himpunan

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT

SISTEM BILANGAN BULAT

TEORI HIMPUNAN. Yusman, SE., MM.

TEORI HIMPUNAN. A. Penyajian Himpunan

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

CATATAN KULIAH ANALISIS REAL LANJUT

IV. MATRIKS PEMADANAN MAKSIMAL

Kombinatorial. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika ITB

Transkripsi:

Teori Bilangan Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah April 13, 2013

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik. Induksi matematik merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam matematika. Contoh, misalkan pernyataan terbuka: p(n): Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n + 1)/2. Buktikan p(n) benar. Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas

Prinsip terurut dengan baik (well-ordering principle) Misalkan Z + = {x Z x > 0} = {x Z x 1}. Setiap subhimpunan tak kosong dari Z + memuat sebuah elemen terkecil. Kita katakan bahwa Z + terurut dengan baik. Prinsip induksi matematik ( principle) Misalkan S(n) menyatakan pernyataan matematika terbuka yang melibatkan satu atau lebih variabel n yang mana menyatakan bilangan bulat positif. a) Jika S(1) benar; dan b) Jika bilamana S(k) benar (untuk suatu k tertentu, tetapi pemilihannya sebarang, k Z + ),maka S(k + 1) benar; maka S(n) benar untuk semua n Z +.

1 Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah induksi. 2 Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(k) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. 3 Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. 4 Induksi matematik berlaku seperti efek domino.

Contoh 1. Untuk semua n Z, n Bukti: Untuk n = 1, pernyataan tebuka n(n + 1) i = 1 + 2 + 3 + + n =. 2 S(n) : n i = 1 + 2 + 3 + + n = n(n + 1) 2 akan menjadi S(1) : 1 1(1 + 1) i = 1 =. Jadi S(1) benar 2 dan kita telah menunjukkan langkah basis.

Contoh 1. Selanjutnya, asumsikan hasilnya benar untuk n = k, kita akan membangun langkah induksi dengan menunjukkan bahwa kebenaran untuk S(k) memaksa kita untuk menerima kebenaran untuk S(k + 1). Untuk menunjukkan kebenaran untuk S(k + 1), kita harus menunjukkan bahwa k+1 (k + 1)(k + 2) i = 2 Kita lakukan sebagai berikut: k+1 i = 1 + 2 + 3 + + k + (k + 1) = ( k i) + (k + 1) k(k + 1) = + (k + 1) 2 k(k + 1) 2(k + 1) = + 2 2 n(n + 1) = 2

Contoh 2. Buktikan bahwa untuk n Z +, n Bukti: Di sini kita tuliskan i2 = n(n + 1)(2n + 1) S(n) : n i 2 = n(n + 1)(2n + 1) Langkah basis: Untuk S(1), kita peroleh: 1 i 2 = 1 2 = 1 = 1(1 + 1)(2(1) + 1) Jadi S(1) benar.

Contoh 2. Langkah induksi: Asumsikan bahwa S(k) benar untuk suatu k Z +, yaitu k i 2 = k(k + 1)(2k + 1) Dari asumsi ini, akan ditunjukkan bahwa k+1 S(k + 1) : i 2 = (k + 1)((k + 1) + 1)(2(k + 1) + 1)

Contoh 2. Langkah induksi: k+1 i2 = 1 2 + 2 2 + 3 2 + + k 2 + (k + 1) 2 = k i2 + (k + 1) 2 k(k + 1)(2k + 1) = [ ] + (k + 1) 2 k(2k + 1) = (k + 1)[ + (k + 1)] = (k + 1)[ 2k2 + 7k + ] (k + 2)(2k + 3) = (k + 1)[ ] (k + 1)((k + 1) + 1)(2(k + 1) + 1) =

Contoh 3. Buktikan bahwa untuk n Z +, n Bukti: Di sini kita tuliskan S(n) : n (2i 1) = n 2 (2i 1) = n2 Langkah basis: Untuk S(1), kita peroleh: 1 (2i 1) = 2(1) 1 = 2 1 = 1 = 1 2 Jadi S(1) benar.

Contoh 3. Langkah induksi: Asumsikan bahwa S(k) benar untuk suatu k Z +, yaitu k (2i 1) = k 2 Dari asumsi ini, akan ditunjukkan bahwa S(k + 1) : k+1 (2i 1) = (k + 1)2 k+1 (2i 1) = 1 + 3 + 5 + + (2k 1) + [2(k + 1) 1] = k (2i 1) + [2(k + 1) 1] = k 2 + [(2(k + 1) 1] = k 2 + 2k + 1 = (k + 1) 2 Jadi S(n) benar untuk semua n 1.