Variabel Banyak Bernilai Real 1 / 1

dokumen-dokumen yang mirip
Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Ruang Hasil Kali Dalam

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

Fungsi Analitik (Bagian Kedua)

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

MA3231 Analisis Real

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

Kalkulus Multivariabel I

Kuliah 3: TURUNAN. Indah Yanti

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 10, Dosen FMIPA - ITB

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

Open Source. Not For Commercial Use

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

MINGGU KE-6 VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSINYA

Fungsi Analitik (Bagian Pertama)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013

STK 203 TEORI STATISTIKA I

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

Bagian 2 Matriks dan Determinan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 01 Juni 2011

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

MA3231 Analisis Real

Kalkulus Fungsi Dua Peubah atau Lebih

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

STATISTIK PERTEMUAN VI

Linear Lokal = Mempunyai Turunan

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

10. TEOREMA NILAI RATA-RATA

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

Notasi turunan. Penggunaan turunan. 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

SISTEM DINAMIK KONTINU LINEAR. Oleh: 1. Meirdania Fitri T 2. Siti Khairun Nisa 3. Grahani Ayu Deca F. 4. Fira Fitriah 5.

MA3231 Analisis Real

MA5032 ANALISIS REAL

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Matematika

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DERIVATIVE Arum Handini primandari

CATATAN KULIAH #1 Analisis Komparatif Statik dan Konsep Derivatif (1)

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

Ruang Hasil Kali Dalam

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Pengantar Statistika Matematik(a)

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

Soal-Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011 Program Studi IPA

BAB II KAJIAN TEORI. Persamaan diferensial sangat penting dalam pemodelan matematika khususnya

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB II TEOREMA NILAI RATA-RATA (TNR)

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Untuk mencari akar-akar dari persamaan kuadrat, dapat menggunakan rumus :

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

PREDIKSI UN 2014 MATEMATIKA IPA

Bab II Teori Pendukung

11. Konvolusi. Misalkan f dan g fungsi yang terdefinisi pada R. Konvolusi dari f dan g adalah fungsi f g yang didefinisikan sebagai.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

Soal Ujian Komprehensif

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

(b) M merupakan nilai minimum (mutlak) f apabila M f(x) x I..

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

MA3231 Analisis Real

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

Persamaan Di erensial Orde-2

MA3231 Analisis Real

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

Transkripsi:

Fungsi Variabel Banyak Bernilai Real Turunan Parsial dan Turunan Wono Setya Budhi KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB Variabel Banyak Bernilai Real 1 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Usaha pertama untuk menggunakan turunan pada fungsi dua variabel adalah memandang salah satu variabel tetap, sehingga dapat menggunakan fungsi satu variabel. Misalkan diketahui fungsi dua variabel z = f (x,y) dan misalkan y = b. Fungsi z = f (x,b) merupakan fungsi satu variabel. Jadi, kita dapat menggunakan turunan satu variabel, f (a+h,b) f (a,b) (a,b) = lim x h 0 h asalkan limit ini ada. Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) Variabel Banyak Bernilai Real 2 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Usaha pertama untuk menggunakan turunan pada fungsi dua variabel adalah memandang salah satu variabel tetap, sehingga dapat menggunakan fungsi satu variabel. Misalkan diketahui fungsi dua variabel z = f (x,y) dan misalkan y = b. Fungsi z = f (x,b) merupakan fungsi satu variabel. Jadi, kita dapat menggunakan turunan satu variabel, f (a+h,b) f (a,b) (a,b) = lim x h 0 h asalkan limit ini ada. Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) Variabel Banyak Bernilai Real 2 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Usaha pertama untuk menggunakan turunan pada fungsi dua variabel adalah memandang salah satu variabel tetap, sehingga dapat menggunakan fungsi satu variabel. Misalkan diketahui fungsi dua variabel z = f (x,y) dan misalkan y = b. Fungsi z = f (x,b) merupakan fungsi satu variabel. Jadi, kita dapat menggunakan turunan satu variabel, f (a+h,b) f (a,b) (a,b) = lim x h 0 h asalkan limit ini ada. Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) Variabel Banyak Bernilai Real 2 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Usaha pertama untuk menggunakan turunan pada fungsi dua variabel adalah memandang salah satu variabel tetap, sehingga dapat menggunakan fungsi satu variabel. Misalkan diketahui fungsi dua variabel z = f (x,y) dan misalkan y = b. Fungsi z = f (x,b) merupakan fungsi satu variabel. Jadi, kita dapat menggunakan turunan satu variabel, f (a+h,b) f (a,b) (a,b) = lim x h 0 h asalkan limit ini ada. Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) Variabel Banyak Bernilai Real 2 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Usaha pertama untuk menggunakan turunan pada fungsi dua variabel adalah memandang salah satu variabel tetap, sehingga dapat menggunakan fungsi satu variabel. Misalkan diketahui fungsi dua variabel z = f (x,y) dan misalkan y = b. Fungsi z = f (x,b) merupakan fungsi satu variabel. Jadi, kita dapat menggunakan turunan satu variabel, f (a+h,b) f (a,b) (a,b) = lim x h 0 h asalkan limit ini ada. Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) Variabel Banyak Bernilai Real 2 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) atau x menyatakan bahwa ada variabel lain yang dianggap konstan. Turunan Parsial 2 z 1 0 y 0 2 1 2 2 2 x 0 2 Variabel Banyak Bernilai Real 3 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Notasi lain untuk turunan parsial terhadap variabel x atau variabel pertama ini adalah D 1 f (x,y) atau D x f (x,y) atau x menyatakan bahwa ada variabel lain yang dianggap konstan. Turunan Parsial 2 z 1 0 y 0 2 1 2 2 2 x 0 2 Variabel Banyak Bernilai Real 3 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Carilah turunan terhadap parsial terhadap x dan y di titik (1,2) jika Solution Kita dapat menghitung f (x,y) = x 3 +3x 2 y f (1+h,2) f (2) lim h 0 h atau x (x,y) = 3x2 +6xy kemudian x dan y masing-masing diganti dengan x = 1 dan y = 2. Variabel Banyak Bernilai Real 4 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Carilah turunan terhadap parsial terhadap x dan y di titik (1,2) jika Solution Kita dapat menghitung f (x,y) = x 3 +3x 2 y f (1+h,2) f (2) lim h 0 h atau x (x,y) = 3x2 +6xy kemudian x dan y masing-masing diganti dengan x = 1 dan y = 2. Variabel Banyak Bernilai Real 4 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu Carilah fungsi f (x,y) x = 3x2 +y 2 Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Perhatikan bahwa jika fungsi tersebut diturunkan terhadap y, maka dc dx = 0. Variabel Banyak Bernilai Real 5 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu Carilah fungsi f (x,y) x = 3x2 +y 2 Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Perhatikan bahwa jika fungsi tersebut diturunkan terhadap y, maka dc dx = 0. Variabel Banyak Bernilai Real 5 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu x = 3x2 +y 2. Carilah fungsi f (x,y) Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Misalkan pula diketahui bahwa dc dy = 0, maka C... Dengan demikian C harus merupakan konstanta. Jawab akhir dari soal yang ada tambahannya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C. Jawab akhir dari soal yang ditanya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y). Variabel Banyak Bernilai Real 6 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu x = 3x2 +y 2. Carilah fungsi f (x,y) Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Misalkan pula diketahui bahwa dc dy = 0, maka C... Dengan demikian C harus merupakan konstanta. Jawab akhir dari soal yang ada tambahannya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C. Jawab akhir dari soal yang ditanya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y). Variabel Banyak Bernilai Real 6 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu x = 3x2 +y 2. Carilah fungsi f (x,y) Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Misalkan pula diketahui bahwa dc dy = 0, maka C... Dengan demikian C harus merupakan konstanta. Jawab akhir dari soal yang ada tambahannya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C. Jawab akhir dari soal yang ditanya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y). Variabel Banyak Bernilai Real 6 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu x = 3x2 +y 2. Carilah fungsi f (x,y) Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Misalkan pula diketahui bahwa dc dy = 0, maka C... Dengan demikian C harus merupakan konstanta. Jawab akhir dari soal yang ada tambahannya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C. Jawab akhir dari soal yang ditanya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y). Variabel Banyak Bernilai Real 6 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Misalkan diketahui turunan parsial fungsi f terhadap x yaitu x = 3x2 +y 2. Carilah fungsi f (x,y) Solution Dalam hal ini f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y) dengan C (y) adalah fungsi yang bergantung pada y. Misalkan pula diketahui bahwa dc dy = 0, maka C... Dengan demikian C harus merupakan konstanta. Jawab akhir dari soal yang ada tambahannya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C. Jawab akhir dari soal yang ditanya adalah f (x,y) = x 3 +y 2 x +C (y). Variabel Banyak Bernilai Real 6 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Diketahui fungsi satu variabel u = F (z) dan fungsi dua variabel z = g (x,y). Fungsi komposisi keduanya adalah u = F (g (x,y)) Carilah u x dan u y Solution Karena turunan parsial berkaitan dengan fungsi satu variabel, maka turunan tersebut dapat dicari dengan menggunakan aturan turunan satu variabel. Dalam hal ini u x = F (g (x,y)) g x Variabel Banyak Bernilai Real 7 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Diketahui fungsi satu variabel u = F (z) dan fungsi dua variabel z = g (x,y). Fungsi komposisi keduanya adalah u = F (g (x,y)) Carilah u x dan u y Solution Karena turunan parsial berkaitan dengan fungsi satu variabel, maka turunan tersebut dapat dicari dengan menggunakan aturan turunan satu variabel. Dalam hal ini u x = F (g (x,y)) g x Variabel Banyak Bernilai Real 7 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Example Diketahui fungsi satu variabel u = F (z) dan fungsi dua variabel z = g (x,y). Fungsi komposisi keduanya adalah u = F (g (x,y)) Carilah u x dan u y Solution Karena turunan parsial berkaitan dengan fungsi satu variabel, maka turunan tersebut dapat dicari dengan menggunakan aturan turunan satu variabel. Dalam hal ini u x = F (g (x,y)) g x Variabel Banyak Bernilai Real 7 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Di ekonomi hubungan antara input dan output dikenal sebagai fungsi produksi. Misalkan z = βp α M 1 α menyatakan fungsi produksi dengan α, β konstan, 0 < α < 1 dan P menyatakan pekerja dan M menyatakan bahan mentah dan z jumlah hasil. Di ekonomi, menggunakan kata marjinal untuk turunan. Jadi z P menyatakan marjinal produksi terhadap pekerja. Di ekonomi, besaran ini dihitung dengan hasil pertambahan produksi jika pekerja ditambah satu satuan. Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100 Variabel Banyak Bernilai Real 8 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 9 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100. Untuk menghindari ini, nilai ini dibandingkan dengan z dan P. Mereka menggunakan P z z P Variabel Banyak Bernilai Real 9 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100. Untuk menghindari ini, nilai ini dibandingkan dengan z dan P. Mereka menggunakan P z z P Variabel Banyak Bernilai Real 9 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Istilah di Ekonomi Example Kelemahan hanya menggunakan turunan atau marjinal, angka z P sering tidak sepadan. Tidak ada perbedaan antara z P = 1 untuk z = 1.0 atau 100 maupun untuk titik P = 10 atau 100. Untuk menghindari ini, nilai ini dibandingkan dengan z dan P. Mereka menggunakan P z z P Variabel Banyak Bernilai Real 9 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 10 / 1

Mempunyai Turunan Parsial Tidak Harus Kontinu Example Buktikan bahwa fungsi f (x,y) = { xy x 2 +y 2 jika (x,y) = (0,0) 0 jika (x,y) = (0,0) mempunyai turunan parsial, tetapi tidak kontinu di (0, 0) Solution Kita menghitung turunan parsial f (0+h,0) f(0,0) (0,0) = lim x h 0 h Kita sudah melihat bahwa fungsi tersebut tidak kontinu di (0, 0). Variabel Banyak Bernilai Real 10 / 1

Mempunyai Turunan Parsial Tidak Harus Kontinu Example Buktikan bahwa fungsi f (x,y) = { xy x 2 +y 2 jika (x,y) = (0,0) 0 jika (x,y) = (0,0) mempunyai turunan parsial, tetapi tidak kontinu di (0, 0) Solution Kita menghitung turunan parsial f (0+h,0) f(0,0) (0,0) = lim x h 0 h Kita sudah melihat bahwa fungsi tersebut tidak kontinu di (0, 0). Variabel Banyak Bernilai Real 10 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita sudah melihat bahwa f (a) = lim x 0 f(a+ x) f(a) x atau f (a+ x) f (a) = f (a) x + ɛ( x) ɛ( x) dengan lim x 0 x = 0 Artinya, ɛ( x) lebih cepat menuju nol dibandingan x jika x 0. Untuk turunan parsial x (a,b) = lim x 0 f(a+ x,b) f(a,b) x atau f (a+ x,b) f (a,b) = f (a,b) x + ɛ( x) dengan lim x 0 ɛ( x) x = 0 Bagaimana jika x maupun y keduanya berubah, f (a+ x,b+ y) f (a,b) Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita sudah melihat bahwa f (a) = lim x 0 f(a+ x) f(a) x atau f (a+ x) f (a) = f (a) x + ɛ( x) ɛ( x) dengan lim x 0 x = 0 Artinya, ɛ( x) lebih cepat menuju nol dibandingan x jika x 0. Untuk turunan parsial x (a,b) = lim x 0 f(a+ x,b) f(a,b) x atau f (a+ x,b) f (a,b) = f (a,b) x + ɛ( x) dengan lim x 0 ɛ( x) x = 0 Bagaimana jika x maupun y keduanya berubah, f (a+ x,b+ y) f (a,b) Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita sudah melihat bahwa f (a) = lim x 0 f(a+ x) f(a) x atau f (a+ x) f (a) = f (a) x + ɛ( x) ɛ( x) dengan lim x 0 x = 0 Artinya, ɛ( x) lebih cepat menuju nol dibandingan x jika x 0. Untuk turunan parsial x (a,b) = lim x 0 f(a+ x,b) f(a,b) x atau f (a+ x,b) f (a,b) = f (a,b) x + ɛ( x) dengan lim x 0 ɛ( x) x = 0 Bagaimana jika x maupun y keduanya berubah, f (a+ x,b+ y) f (a,b) Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita sudah melihat bahwa f (a) = lim x 0 f(a+ x) f(a) x atau f (a+ x) f (a) = f (a) x + ɛ( x) ɛ( x) dengan lim x 0 x = 0 Artinya, ɛ( x) lebih cepat menuju nol dibandingan x jika x 0. Untuk turunan parsial x (a,b) = lim x 0 f(a+ x,b) f(a,b) x atau f (a+ x,b) f (a,b) = f (a,b) x + ɛ( x) dengan lim x 0 ɛ( x) x = 0 Bagaimana jika x maupun y keduanya berubah, f (a+ x,b+ y) f (a,b) Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita sudah melihat bahwa f (a) = lim x 0 f(a+ x) f(a) x atau f (a+ x) f (a) = f (a) x + ɛ( x) ɛ( x) dengan lim x 0 x = 0 Artinya, ɛ( x) lebih cepat menuju nol dibandingan x jika x 0. Untuk turunan parsial x (a,b) = lim x 0 f(a+ x,b) f(a,b) x atau f (a+ x,b) f (a,b) = f (a,b) x + ɛ( x) dengan lim x 0 ɛ( x) x = 0 Bagaimana jika x maupun y keduanya berubah, f (a+ x,b+ y) f (a,b) Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. Variabel Banyak Bernilai Real 11 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Kita dapat melakukan satu persatu perubahan. f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) +f (a,b+ y) f (a,b) Di suku f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y), bagian x yang berubah, x (a,b+ y) x Di suku f (a,b+ y) f (a,b), bagian y berubah y (a,b) y Jika turunan x kontinu, maka x (a,b+ y) x x (a,b) x asalkan x cukup kecil. Dengan demikian f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y Variabel Banyak Bernilai Real 12 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 13 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y asalkan lim ( x, y) (0,0) Perhatikan bahwa suku ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 = 0 (a,b) x + (a,b) y x y merupakan fungsi linear terhadap perubahan x, y Jika x = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan y. Jika y = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan x. Variabel Banyak Bernilai Real 13 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y asalkan lim ( x, y) (0,0) Perhatikan bahwa suku ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 = 0 (a,b) x + (a,b) y x y merupakan fungsi linear terhadap perubahan x, y Jika x = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan y. Jika y = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan x. Variabel Banyak Bernilai Real 13 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y asalkan lim ( x, y) (0,0) Perhatikan bahwa suku ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 = 0 (a,b) x + (a,b) y x y merupakan fungsi linear terhadap perubahan x, y Jika x = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan y. Jika y = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan x. Variabel Banyak Bernilai Real 13 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Resminya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x+ (a,b) y + ɛ( x, y x y asalkan lim ( x, y) (0,0) Perhatikan bahwa suku ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 = 0 (a,b) x + (a,b) y x y merupakan fungsi linear terhadap perubahan x, y Jika x = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan y. Jika y = 0, maka bentuk di atas kembali ke bentuk satu variabel untuk perubahan x. Variabel Banyak Bernilai Real 13 / 1

Variabel Banyak Bernilai Real 14 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Diferensial fungsi dua variabel di titik (a, b) adalah df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y (yaitu bagian linear untuk menaksir f (a+ x,b+ y) f (a,b)) jika ɛ( x, y) = 0 ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) Dengan penulisan di atas, maka f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Variabel Banyak Bernilai Real 14 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Diferensial fungsi dua variabel di titik (a, b) adalah df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y (yaitu bagian linear untuk menaksir f (a+ x,b+ y) f (a,b)) jika ɛ( x, y) = 0 ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) Dengan penulisan di atas, maka f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Variabel Banyak Bernilai Real 14 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Diferensial fungsi dua variabel di titik (a, b) adalah df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y (yaitu bagian linear untuk menaksir f (a+ x,b+ y) f (a,b)) jika ɛ( x, y) = 0 ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) Dengan penulisan di atas, maka f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Variabel Banyak Bernilai Real 14 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Diferensial fungsi dua variabel di titik (a, b) adalah df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y (yaitu bagian linear untuk menaksir f (a+ x,b+ y) f (a,b)) jika ɛ( x, y) = 0 ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) Dengan penulisan di atas, maka f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Variabel Banyak Bernilai Real 14 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Tentukan diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = b x +a y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. = b x +a y + x y ɛ( x, y) Karena lim ( x, y) (0,0) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 Variabel+( y) Banyak Bernilai Real 15 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Tentukan diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = b x +a y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. = b x +a y + x y ɛ( x, y) Karena lim ( x, y) (0,0) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 Variabel+( y) Banyak Bernilai Real 15 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Tentukan diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = b x +a y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. = b x +a y + x y ɛ( x, y) Karena lim ( x, y) (0,0) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 Variabel+( y) Banyak Bernilai Real 15 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Tentukan diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = b x +a y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. = b x +a y + x y ɛ( x, y) Karena lim ( x, y) (0,0) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 Variabel+( y) Banyak Bernilai Real 15 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Solution Diferensial fungsi tersebut adalah x (a,b) x + y (a,b) y = b x +a y Suku sisanya adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. Karena lim ( x, y) (0,0) memang benar. = b x +a y + x y ɛ( x, y) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 +( y) Variabel Banyak Bernilai Real 16 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Solution Diferensial fungsi tersebut adalah x (a,b) x + y (a,b) y = b x +a y Suku sisanya adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. Karena lim ( x, y) (0,0) memang benar. = b x +a y + x y ɛ( x, y) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 +( y) Variabel Banyak Bernilai Real 16 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Solution Diferensial fungsi tersebut adalah x (a,b) x + y (a,b) y = b x +a y Suku sisanya adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. Karena lim ( x, y) (0,0) memang benar. = b x +a y + x y ɛ( x, y) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 +( y) Variabel Banyak Bernilai Real 16 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel Solution Diferensial fungsi tersebut adalah x (a,b) x + y (a,b) y = b x +a y Suku sisanya adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a+ x)(b+ y) ab Jadi ɛ( x, y) = x y. Karena lim ( x, y) (0,0) memang benar. = b x +a y + x y ɛ( x, y) = 0, maka diferensial tersebut ( x) 2 2 +( y) Variabel Banyak Bernilai Real 16 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b) adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = b x +a y + x y }{{} diferensialnya y b a x Variabel Banyak Bernilai Real 17 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Diferensial Fungsi Dua Variabel Example Diferensial fungsi f (x,y) = xy di titik (a,b) adalah f (a+ x,b+ y) f (a,b) = b x +a y + x y }{{} diferensialnya y b a x Variabel Banyak Bernilai Real 17 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel dan Turunan Bentuk df (a,b)( x, y) = A x +B y dapat ditulis dalam bentuk matriks df (a,b)( x, y) = [ A B ][ ] x y Dengan x, y sebagai variabel bebas, maka bentuk di atas dapat dipandang sebagai nilai transformasi linear [ A B ] [ x di titik y Transformasi linear tersebut ditulis sebagai turunan f di titik (a, b) dan ditulis sebagai df (a,b). Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = f (x) sebagai dy = f (a) x ]. Variabel Banyak Bernilai Real 18 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel dan Turunan Bentuk df (a,b)( x, y) = A x +B y dapat ditulis dalam bentuk matriks df (a,b)( x, y) = [ A B ][ ] x y Dengan x, y sebagai variabel bebas, maka bentuk di atas dapat dipandang sebagai nilai transformasi linear [ A B ] [ x di titik y Transformasi linear tersebut ditulis sebagai turunan f di titik (a, b) dan ditulis sebagai df (a,b). Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = f (x) sebagai dy = f (a) x ]. Variabel Banyak Bernilai Real 18 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel dan Turunan Bentuk df (a,b)( x, y) = A x +B y dapat ditulis dalam bentuk matriks df (a,b)( x, y) = [ A B ][ ] x y Dengan x, y sebagai variabel bebas, maka bentuk di atas dapat dipandang sebagai nilai transformasi linear [ A B ] [ x di titik y Transformasi linear tersebut ditulis sebagai turunan f di titik (a, b) dan ditulis sebagai df (a,b). Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = f (x) sebagai dy = f (a) x ]. Variabel Banyak Bernilai Real 18 / 1

Diferensial Fungsi Dua Variabel dan Turunan Bentuk df (a,b)( x, y) = A x +B y dapat ditulis dalam bentuk matriks df (a,b)( x, y) = [ A B ][ ] x y Dengan x, y sebagai variabel bebas, maka bentuk di atas dapat dipandang sebagai nilai transformasi linear [ A B ] [ x di titik y Transformasi linear tersebut ditulis sebagai turunan f di titik (a, b) dan ditulis sebagai df (a,b). Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = f (x) sebagai dy = f (a) x ]. Variabel Banyak Bernilai Real 18 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Turunan fungsi didefinisikan secara formal sebagai Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Turunan fungsi f di titik (a,b), ditulis sebagai df (a,b), adalah transformasi linear df (a, b) yang memenuhi f(a+ x,b+ y) f (a,b) df (a,b)( x, y) lim ( x, y) (0,0) ( x, y) = 0 Perhatikan bahwa vektor atau matriks ( x, y) [ x y ] ditulis sebagai Variabel Banyak Bernilai Real 19 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Turunan fungsi didefinisikan secara formal sebagai Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Turunan fungsi f di titik (a,b), ditulis sebagai df (a,b), adalah transformasi linear df (a, b) yang memenuhi f(a+ x,b+ y) f (a,b) df (a,b)( x, y) lim ( x, y) (0,0) ( x, y) = 0 Perhatikan bahwa vektor atau matriks ( x, y) [ x y ] ditulis sebagai Variabel Banyak Bernilai Real 19 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Turunan fungsi didefinisikan secara formal sebagai Definition Misalkan f (x, y) fungsi dua variabel dengan daerah definisi himpunan buka D dan (a,b) D. Turunan fungsi f di titik (a,b), ditulis sebagai df (a,b), adalah transformasi linear df (a, b) yang memenuhi f(a+ x,b+ y) f (a,b) df (a,b)( x, y) lim ( x, y) (0,0) ( x, y) = 0 Perhatikan bahwa vektor atau matriks ( x, y) [ x y ] ditulis sebagai Variabel Banyak Bernilai Real 19 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Tentukan turunan fungsi f (x,y) = px +qy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = p x +q y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = p(a+ x)+q(b+ y) pa qb = p x +q y Jadi ɛ( x, y) = 0, maka turunannya adalah df (a,b) = [ p q ] Variabel Banyak Bernilai Real 20 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Tentukan turunan fungsi f (x,y) = px +qy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = p x +q y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = p(a+ x)+q(b+ y) pa qb = p x +q y Jadi ɛ( x, y) = 0, maka turunannya adalah df (a,b) = [ p q ] Variabel Banyak Bernilai Real 20 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Tentukan turunan fungsi f (x,y) = px +qy di titik (a,b). Solution Diferensial fungsi tersebut adalah Suku sisanya adalah (a,b) x + (a,b) y = p x +q y x y f (a+ x,b+ y) f (a,b) = p(a+ x)+q(b+ y) pa qb = p x +q y Jadi ɛ( x, y) = 0, maka turunannya adalah df (a,b) = [ p q ] Variabel Banyak Bernilai Real 20 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Misalkan diketahui transformasi T : R 2 R 2 dengan matriks transformasinya adalah [T] = [ p q ]. Tentukan turunan transformasi ini. Solution Transformasi linear di atas dapat dituliskan sebagai fungsi. Nilai transformasi di (x,y) adalah T (x,y) = [ p q ][ x y ] = px +qy Turunan fungsi ini sudah dibahas, yaitu dt (a,b) = [ p q ]. Variabel Banyak Bernilai Real 21 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Misalkan diketahui transformasi T : R 2 R 2 dengan matriks transformasinya adalah [T] = [ p q ]. Tentukan turunan transformasi ini. Solution Transformasi linear di atas dapat dituliskan sebagai fungsi. Nilai transformasi di (x,y) adalah T (x,y) = [ p q ][ x y ] = px +qy Turunan fungsi ini sudah dibahas, yaitu dt (a,b) = [ p q ]. Variabel Banyak Bernilai Real 21 / 1

Turunan Fungsi Dua Variabel Example Misalkan diketahui transformasi T : R 2 R 2 dengan matriks transformasinya adalah [T] = [ p q ]. Tentukan turunan transformasi ini. Solution Transformasi linear di atas dapat dituliskan sebagai fungsi. Nilai transformasi di (x,y) adalah T (x,y) = [ p q ][ x y ] = px +qy Turunan fungsi ini sudah dibahas, yaitu dt (a,b) = [ p q ]. Variabel Banyak Bernilai Real 21 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Theorem Jika fungsi dua variabel f mempunyai turunan di (a,b), maka f kontinu di (a,b) Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ɛ( x, y) = 0 ( x, y) (0,0) Variabel Banyak Bernilai Real 22 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Theorem Jika fungsi dua variabel f mempunyai turunan di (a,b), maka f kontinu di (a,b) Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ɛ( x, y) = 0 ( x, y) (0,0) Variabel Banyak Bernilai Real 22 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ( x, y) (0,0) ɛ( x, y) = 0 Karena df (a,b)( x, y) linear terhadap x, y, maka lim ( x, y) (0,0) df (a,b)( x, y) = 0. Jadi... Variabel Banyak Bernilai Real 23 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ( x, y) (0,0) ɛ( x, y) = 0 Karena df (a,b)( x, y) linear terhadap x, y, maka lim ( x, y) (0,0) df (a,b)( x, y) = 0. Jadi... Variabel Banyak Bernilai Real 23 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ( x, y) (0,0) ɛ( x, y) = 0 Karena df (a,b)( x, y) linear terhadap x, y, maka lim ( x, y) (0,0) df (a,b)( x, y) = 0. Jadi... Variabel Banyak Bernilai Real 23 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Kontinu Syarat perlu suatu fungsi mempunyai turunan Proof. Kita menghitung nilai f (a+ x,b+ y) f (a,b) = df (a,b)( x, y)+ ɛ( x, y) Karena f mempunyai turunan, maka ɛ( x, y) lim ( x, y) (0,0) = 0, maka ( x) 2 2 +( y) lim ( x, y) (0,0) ɛ( x, y) = 0 Karena df (a,b)( x, y) linear terhadap x, y, maka lim ( x, y) (0,0) df (a,b)( x, y) = 0. Jadi... Variabel Banyak Bernilai Real 23 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Theorem Jika fungsi f mempunyai turunan di (a,b) maka x (a,b) dan (a,b) ada dan y df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y dan y Sebaliknya, jika x maka turunan df (a,b) ada. ada dan kontinu di lingkungan (a,b), Variabel Banyak Bernilai Real 24 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Theorem Jika fungsi f mempunyai turunan di (a,b) maka x (a,b) dan (a,b) ada dan y df (a,b)( x, y) = (a,b) x + (a,b) y x y dan y Sebaliknya, jika x maka turunan df (a,b) ada. ada dan kontinu di lingkungan (a,b), Variabel Banyak Bernilai Real 24 / 1

f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = (a+θ 1 x,b+ y) x Variabel Banyak Bernilai Real 25 / 1 Turunan Parsial dan Turunan Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sekarang sebaliknya, turunan parsial x dan y ada dan kontinu di lingkungan (a, b). Kita akan membuktikan bahwa df (a, b) ada. Seperti biasa, kita menghitung yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh

f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = (a+θ 1 x,b+ y) x Variabel Banyak Bernilai Real 25 / 1 Turunan Parsial dan Turunan Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sekarang sebaliknya, turunan parsial x dan y ada dan kontinu di lingkungan (a, b). Kita akan membuktikan bahwa df (a, b) ada. Seperti biasa, kita menghitung yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh

f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = (a+θ 1 x,b+ y) x Variabel Banyak Bernilai Real 25 / 1 Turunan Parsial dan Turunan Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sekarang sebaliknya, turunan parsial x dan y ada dan kontinu di lingkungan (a, b). Kita akan membuktikan bahwa df (a, b) ada. Seperti biasa, kita menghitung yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh

f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = (a+θ 1 x,b+ y) x Variabel Banyak Bernilai Real 25 / 1 Turunan Parsial dan Turunan Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sekarang sebaliknya, turunan parsial x dan y ada dan kontinu di lingkungan (a, b). Kita akan membuktikan bahwa df (a, b) ada. Seperti biasa, kita menghitung yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Seperti biasa, kita menghitung f (a+ x,b+ y) f (a,b) yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x dengan 0 < θ 1, θ 2 < 1. f (a,b+ y) f(a,b) = y (a,b+θ 2 y) y Secara informal, berdasarkan ke kontinuan turunan parsial, maka Wono Setyauntuk Budhi (KK( x, Analisis y) dan Geometri, (0,0), FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real 26 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Seperti biasa, kita menghitung f (a+ x,b+ y) f (a,b) yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x dengan 0 < θ 1, θ 2 < 1. f (a,b+ y) f(a,b) = y (a,b+θ 2 y) y Secara informal, berdasarkan ke kontinuan turunan parsial, maka Wono Setyauntuk Budhi (KK( x, Analisis y) dan Geometri, (0,0), FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real 26 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Seperti biasa, kita menghitung f (a+ x,b+ y) f (a,b) yaitu sebagai f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y)+f (a,b+ y) f(a,b) Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x dengan 0 < θ 1, θ 2 < 1. f (a,b+ y) f(a,b) = y (a,b+θ 2 y) y Secara informal, berdasarkan ke kontinuan turunan parsial, maka Wono Setyauntuk Budhi (KK( x, Analisis y) dan Geometri, (0,0), FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real 26 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh (dengan 0 < θ 1, θ 2 < 1) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x f (a,b+ y) f(a,b) = y (a,b+θ 2 y) y Secara informal, berdasarkan ke kontinuan turunan parsial, maka untuk ( x, y) (0,0), lim ( x, y) (0,0) x (a+θ 1 x,b+ y) = x (a,b) lim ( x, y) (0,0) y (a,b+θ 2 y) = y (a,b) Variabel Banyak Bernilai Real 27 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Sebagai perubahan fungsi satu variabel, dengan teorema nilai rata-rata dapat diperoleh (dengan 0 < θ 1, θ 2 < 1) f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x f (a,b+ y) f(a,b) = y (a,b+θ 2 y) y Secara informal, berdasarkan ke kontinuan turunan parsial, maka untuk ( x, y) (0,0), lim ( x, y) (0,0) x (a+θ 1 x,b+ y) = x (a,b) lim ( x, y) (0,0) y (a,b+θ 2 y) = y (a,b) Variabel Banyak Bernilai Real 27 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Resminya : f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) f (a,b+ y) f (a,b) = x (a+θ 1 x,b+ y) x + y (a,b+θ 2 y) y = (a,b) x + (a,b) y + ɛ( x, y) x y dengan ( ɛ( x, y) = x (a+θ 1 x,b+ y) ) x (a,b) x ( + y (a,b+ θ 2 y) ) y (a,b) y Variabel Banyak Bernilai Real 28 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Resminya : f (a+ x,b+ y) f (a,b) = f (a+ x,b+ y) f (a,b+ y) f (a,b+ y) f (a,b) = x (a+θ 1 x,b+ y) x + y (a,b+θ 2 y) y = (a,b) x + (a,b) y + ɛ( x, y) x y dengan ( ɛ( x, y) = x (a+θ 1 x,b+ y) ) x (a,b) x ( + y (a,b+ θ 2 y) ) y (a,b) y Variabel Banyak Bernilai Real 28 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Kita harus memperlihatkan ( bahwa ) ɛ( x, y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) x + ( ) y (a,b+ θ 2 y) y (a,b) y memenuhi Karena x ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) 1 dan ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 y ( x) 2 +( y) 2 1, maka ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) +... Variabel Banyak Bernilai Real 29 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Kita harus memperlihatkan ( bahwa ) ɛ( x, y) = x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) x + ( ) y (a,b+ θ 2 y) y (a,b) y memenuhi Karena x ( x) 2 +( y) 2 lim ( x, y) (0,0) 1 dan ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 y ( x) 2 +( y) 2 1, maka ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) +... Variabel Banyak Bernilai Real 29 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Karena x ( x) 2 +( y) 2 1 dan y ( x) 2 +( y) 2 1, maka ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) + serupa un Karena kekontinuan dari x di (a,b), maka untuk ( x, y) (0,0), maka bagian kanan menuju nol. Variabel Banyak Bernilai Real 30 / 1

Hubungan Turunan Fungsi dan Turunan Parsial Proof. Karena x ( x) 2 +( y) 2 1 dan y ( x) 2 +( y) 2 1, maka ɛ( x, y) ( x) 2 +( y) 2 x (a+θ 1 x,b+ y) x (a,b) + serupa un Karena kekontinuan dari x di (a,b), maka untuk ( x, y) (0,0), maka bagian kanan menuju nol. Variabel Banyak Bernilai Real 30 / 1

Jadi f (a+ x,b+ y) = f Variabel (a,b)+( 0,02) Banyak Bernilai Real 31 / 1 Contoh Turunan Parsial dan Turunan Example Dengan menggunakan diferensial, taksirlah nilai 3,9 2 +3,1 2 Solution Untuk mencari hampirannya, definisikan fungsi f (x,y) = x 2 +y 2 yang mudah dihitung di titik (a,b) = (4,3) Kita akan menghitung nilai f (a+ x,b+ y) dengan x =... dan y =... Selanjutnya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x + (a,b) y x y = 4 1 510 + 3 1 510 = 0,02

Jadi f (a+ x,b+ y) = f Variabel (a,b)+( 0,02) Banyak Bernilai Real 31 / 1 Contoh Turunan Parsial dan Turunan Example Dengan menggunakan diferensial, taksirlah nilai 3,9 2 +3,1 2 Solution Untuk mencari hampirannya, definisikan fungsi f (x,y) = x 2 +y 2 yang mudah dihitung di titik (a,b) = (4,3) Kita akan menghitung nilai f (a+ x,b+ y) dengan x =... dan y =... Selanjutnya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x + (a,b) y x y = 4 1 510 + 3 1 510 = 0,02

Jadi f (a+ x,b+ y) = f Variabel (a,b)+( 0,02) Banyak Bernilai Real 31 / 1 Contoh Turunan Parsial dan Turunan Example Dengan menggunakan diferensial, taksirlah nilai 3,9 2 +3,1 2 Solution Untuk mencari hampirannya, definisikan fungsi f (x,y) = x 2 +y 2 yang mudah dihitung di titik (a,b) = (4,3) Kita akan menghitung nilai f (a+ x,b+ y) dengan x =... dan y =... Selanjutnya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x + (a,b) y x y = 4 1 510 + 3 1 510 = 0,02

Jadi f (a+ x,b+ y) = f Variabel (a,b)+( 0,02) Banyak Bernilai Real 31 / 1 Contoh Turunan Parsial dan Turunan Example Dengan menggunakan diferensial, taksirlah nilai 3,9 2 +3,1 2 Solution Untuk mencari hampirannya, definisikan fungsi f (x,y) = x 2 +y 2 yang mudah dihitung di titik (a,b) = (4,3) Kita akan menghitung nilai f (a+ x,b+ y) dengan x =... dan y =... Selanjutnya f (a+ x,b+ y) f (a,b) = (a,b) x + (a,b) y x y = 4 1 510 + 3 1 510 = 0,02

Interpretasi Geometri dari Diferensial Untuk satu variabel f (a+ x) f (a) f (a) x f (x) f (a) f (a)(x a) Dengan demikian f (x) f (a)+f (a)(x a) = g (x) dengan g (x) = f (a)+f (a)(x a) merupakan garis singgung. 2 1 A y = g(x) y = f(x) 1 f 1 2 3 4 5 Variabel Banyak Bernilai Real 32 / 1

Interpretasi Geometri dari Diferensial Untuk satu variabel f (a+ x) f (a) f (a) x f (x) f (a) f (a)(x a) Dengan demikian f (x) f (a)+f (a)(x a) = g (x) dengan g (x) = f (a)+f (a)(x a) merupakan garis singgung. 2 1 A y = g(x) y = f(x) 1 f 1 2 3 4 5 Variabel Banyak Bernilai Real 32 / 1

Interpretasi Geometri dari Diferensial Untuk satu variabel f (a+ x) f (a) f (a) x f (x) f (a) f (a)(x a) Dengan demikian f (x) f (a)+f (a)(x a) = g (x) dengan g (x) = f (a)+f (a)(x a) merupakan garis singgung. 2 1 A y = g(x) y = f(x) 1 f 1 2 3 4 5 Variabel Banyak Bernilai Real 32 / 1

Interpretasi Geometri dari Diferensial Untuk dua variabel f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y f (x,y) f (a,b) (a,b)(x a)+ (a,b)(y b) x y Dengan demikian f (x,y) f (a,b)+ (a,b)(x a)+ (a,b)(y b) = g (x,y) x y dengan g (x,y) = f (a,b)+ x merupakan bidang singgung. (a,b)(x a)+ y (a,b)(y b) Variabel Banyak Bernilai Real 33 / 1

Interpretasi Geometri dari Diferensial Untuk dua variabel f (a+ x,b+ y) f (a,b) (a,b) x + (a,b) y x y f (x,y) f (a,b) (a,b)(x a)+ (a,b)(y b) x y Dengan demikian f (x,y) f (a,b)+ (a,b)(x a)+ (a,b)(y b) = g (x,y) x y dengan g (x,y) = f (a,b)+ x merupakan bidang singgung. (a,b)(x a)+ y (a,b)(y b) Variabel Banyak Bernilai Real 33 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Interpretasi Geometri dari Diferensial Dengan demikian f (x, y ) f (a, b ) + (a, b ) (x a) + (a, b ) (y b ) = g (x, y ) x y dengan g (x, y ) = f (a, b ) + merupakan bidang singgung. x (a, b ) (x a) + y (a, b ) (y b ) 200 100 z 10 0 5-100 -200 0-10 y -5 0-5 x 5 Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real -10 34 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Interpretasi Geometri dari Diferensial Dengan demikian f (x, y ) f (a, b ) + (a, b ) (x a) + (a, b ) (y b ) = g (x, y ) x y dengan g (x, y ) = f (a, b ) + merupakan bidang singgung. x (a, b ) (x a) + y (a, b ) (y b ) 200 100 z 10 0 5-100 -200 0-10 y -5 0-5 x 5 Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real -10 34 / 1

Bidang Singgung Turunan Parsial dan Turunan Bidang Singgung Variabel Banyak Bernilai Real 35 / 1

Perumuman Untuk Dimensi Lebih Tinggi Diketahui z = f (x 1,...,x n ) formula dari fungsi n variabel dengan nilai di bilangan. Kita dapat mendefinisikan turunan parsial dari f, yaitu turunan terhadap variabel ke x i adalah x i atau D xi f Turunan fungsi f di titik (a 1,...,a n ) adalah [ ] df (a1,...,a n ) = x 1... x n dengan turunan parsial dihitung di titik (a 1,...,a n ). Diferensial fungsi f di titik (a 1,...,a n ) dengan perubahan variabel bebas x 1,..., x n atau dx 1,...,dx n adalah df (a1,...,a n )(dx 1,...,dx n ) = x 1 dx 1 +...+ x n dx n Variabel Banyak Bernilai Real 36 / 1

Perumuman Untuk Dimensi Lebih Tinggi Diketahui z = f (x 1,...,x n ) formula dari fungsi n variabel dengan nilai di bilangan. Kita dapat mendefinisikan turunan parsial dari f, yaitu turunan terhadap variabel ke x i adalah x i atau D xi f Turunan fungsi f di titik (a 1,...,a n ) adalah [ ] df (a1,...,a n ) = x 1... x n dengan turunan parsial dihitung di titik (a 1,...,a n ). Diferensial fungsi f di titik (a 1,...,a n ) dengan perubahan variabel bebas x 1,..., x n atau dx 1,...,dx n adalah df (a1,...,a n )(dx 1,...,dx n ) = x 1 dx 1 +...+ x n dx n Variabel Banyak Bernilai Real 36 / 1

Perumuman Untuk Dimensi Lebih Tinggi Diketahui z = f (x 1,...,x n ) formula dari fungsi n variabel dengan nilai di bilangan. Kita dapat mendefinisikan turunan parsial dari f, yaitu turunan terhadap variabel ke x i adalah x i atau D xi f Turunan fungsi f di titik (a 1,...,a n ) adalah [ ] df (a1,...,a n ) = x 1... x n dengan turunan parsial dihitung di titik (a 1,...,a n ). Diferensial fungsi f di titik (a 1,...,a n ) dengan perubahan variabel bebas x 1,..., x n atau dx 1,...,dx n adalah df (a1,...,a n )(dx 1,...,dx n ) = x 1 dx 1 +...+ x n dx n Variabel Banyak Bernilai Real 36 / 1

Perumuman Untuk Dimensi Lebih Tinggi Diketahui z = f (x 1,...,x n ) formula dari fungsi n variabel dengan nilai di bilangan. Kita dapat mendefinisikan turunan parsial dari f, yaitu turunan terhadap variabel ke x i adalah x i atau D xi f Turunan fungsi f di titik (a 1,...,a n ) adalah [ ] df (a1,...,a n ) = x 1... x n dengan turunan parsial dihitung di titik (a 1,...,a n ). Diferensial fungsi f di titik (a 1,...,a n ) dengan perubahan variabel bebas x 1,..., x n atau dx 1,...,dx n adalah df (a1,...,a n )(dx 1,...,dx n ) = x 1 dx 1 +...+ x n dx n Variabel Banyak Bernilai Real 36 / 1

Turunan Parsial dan Turunan Perumuman Untuk Dimensi Lebih Tinggi Penghampiran linear ( bidang singgung ) g ( x1,..., xn ) = f ( a 1,..., a n ) + ( x a1 ) +... + ( x an ) x1 xn 200 100 z 10 0 5-100 -200 0-10 y -5 0-5 x 5 10 Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA FungsiITB) Variabel Banyak Bernilai Real -10 37 / 1