Weekly Report Research Department - email : valburyriset@bloomberg.net NEWS HEADLINES \ WIKA bidik kontrak luar negeri Rp6,5 triliun Pendapatan TOBA meningkat 43,9% YoY hingga 3Q18 DKFT keluarkan biaya eksplorasi Rp535 juta Penjualan biodiesel SMAR 9M18 tumbuh 50% Akuisisi Pertagas oleh PGAS kembali tertunda ISAT optimis kinerja tahun depan lebih kompetitif ISAT raih peringkat utang idaaa BMRI salurkan KUR produktif Rp7,49 triliun AGRO targetkan pertumbuhan kredit 32% tahun depan FASW akan bagikan dividen interim Rp100 per saham GMFI jajaki bisnis perawatan pesawat militer DEAL akan mengembangkan IPP berbasis gas Anak usaha DEAL ekspansi distribusi DEAL akan ekspansi ke Brunei Darussalam MCAS dirikan anak usaha baru JSKY bentuk usaha patungan Pool Advista Finance tetapkan harga IPO Rp 135/saham Urban Jakarta Propertindo IPO dan konversi utang JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen dari beberapa indikator teknikal mengkonfirmasikan IHSG dalam konsolidasi. Seperti tercermin dalam Stocastic dan MACD mengkonfirmasikan IHSG dalam tren memelah. Demikian dengan lagging indicator sinyal terlihat dari MA5 dan MA20 menunjukan dalam donwtrend pattern. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5874.154-102.652 9326.204 8156.911 LQ-45 931.009-24.352 2519.840 5978.033 MARKET REVIEW Perdagangan bursa saham Asia paska pertemuan FOMC mengalami tekanan yang cukup dalam. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan penurunan sebanyak 625.8 poin, atau 2.39% ke 25,601.92. Seluruh emiten tercatat melemah dengan sektor teknologi sebagai pemberat utama. Indeks Nikkei 225 melemah sebanyak 236.67, atau 1.05% ke 22,250.25 yang juga dipimpin oleh kejatuhan saham teknologi akibat imbas dari profit taking saham-saham bursa Amerika Serikat (AS) dan harga minyak (WTI) yang terus melemah ke bawah US$60 per barel juga memberatkan emiten pada sektor energi. Mayoritas emiten pada bursa saham Jepang terpaksa untuk merevisi proyeksi penjualan mereka dengan Cina akibat efek dari perang dagang. Disamping itu, tekanan dari ekspektasi kenaikan suku bunga the fed yang keempat tahun ini juga terus mengurangi valuasi fundamental. Pelemahan juga terjadi pada bursa saham tanah air. IHSG mencatatkan pelemahan terbesarnya untuk pekan ini dengan penurunan sebanyak 102.65 poin, atau 1.71% ke 5,874.154 akibat rencana BEI untuk melakukan rebalancing bobot saham pada IDX 30 dan LQ 45 berdasarkan rasio free float terhadap kapitalisasi pasar. Beberapa saham emiten yang terimbas diantaranya adalah UNVR, HMSP, GGRM, ICBP, PTBA, BRPT, JSMR, WSKT, ANTM dan WSBP. Selain itu, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen negatif dari defisit neraca transaksi berjalan yang melonjak ke 8.8 miliar dolar AS (3,37% dari PDB) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berada di 8 miliar (3,02% dari PDB). Penurunan kinerja neraca perdagangan barang terutama dipengaruhi oleh meningkatnya defisit neraca perdagangan migas, sementara peningkatan surplus neraca perdagangan barang nonmigas relatif terbatas akibat tingginya impor karena kuatnya permintaan domestik. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp 217.96 miliar, akan tetapi masih mencatatkan net inflow sepanjang pekan sebanyak Rp 2.14 triliun. Nilai tukar rupiah masih mencatatkan penguatan sepanjang minggu dan terakhir terlihat di Rp 14,632 per dolar AS. Perdagangan di bursa saham Eropa melanjutkan sentimen pelemahan dari perdagangan di bursa Asia terkait dengan perlambatan perekonomian China dan efek penguatan dolar AS akibat normalisasi the fed. Indeks Euro Stoxx tentatif melemah ke level 3,205, indeks DAX Jerman jatuh ke 11,425.65, Indeks CAC Perancis turun ke 5,072.45 dan FTSE Inggris melemah ke 7,080.99. MARKET VIEW Current account deficit (CAD) triwulan III 2018 tercatat sebesar USD 8,8 miliar atau 3,37% terhadap PDB. Melebarnya CAD karena kebutuhan ekonomi yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Satu sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terjaga di atas 5%. Namun hal ini ternyata diikuti oleh impor yang juga meningkat. Kondisi tersebut pun tidak luput dari perhatian pemerintah. Dalam menyikapi melembar CAD pemerintah akan mencari upaya keseimbangan antara defisit transaksi berjalan dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan kajian atau review setiap bulan untuk melihat tingkat kebutuhan Indonesia terhadap barang impor. Di piahk lain, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution perkirakan CAD pada kuartal IV diperkirakan turun. Pemerintah tengah merancang aturan baru dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA). Diharapkan dengan peraturan ini, alokasi DHE dari SDA akan lebih banyak ditempatkan di dalam negeri sehingga dapat memperkuat cadangan devisa negara. Pemerintah akan menerbitkan aturan yang mewajibkan eksportir mengkonversi DHE dalam bentuk mata uang asing menjadi rupiah. Porsi yang wajib dikonversi rencananya mencapai 50% dari total DHE yang dimiliki eksportir. Kebijakan pemerintah ini bisa positif bagi rupiah kedepanya. Dari AS, perwakilan Gedung putih mengatakan dalam pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jin Ping tidak ingin ada campur tangan siapapun. Pernyataan ini berkenaan dengan Perwakilan Gedung putih mengecam mantan eksekutif Wall Street yang meminta penghentian perang dagang. Trump diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Buenos Aires, Argentina, pada akhir November. Trump mengatakan percaya bahwa pertemuan dengan Xi dapat mencapai kesepakatan. Kabal lain dari AS, Trump memberhentikan Jaksa Agung Jeff Sessions terkait kasus dugaan kolusi Donald Trump sebagai kandidat Presiden dengan orang Rusia pada pemilu 2016. Stone merupakan bekas pembantu Trump terkait urusan politik. Sementara itu, Hakim di pengadilan federal AS memerintahkan penasehat khusus Robert Mueller dan pengacara dari Roger Stone untuk menjelaskan secara tertulis dampak pemberhentian Jaksa Agung Jeff Sessions Terbatasnya insentif positif bagi pasar dari dalam negeri setelah rilsi data teranyar menunjukan CAD Indonesia melebar, Dari ekternal dan pernyataan kontroversi Trump membuat ketidakpastian pasar yang dpat membatasi investor untuk melakukan investasi pada asset berisiko ini. Sentimen ini, bisa mengakibatkan terbuka terjadinya peluang tekanan bagi IHSG pada perdagangan saham dipekan ini. 1
Daily News Wijaya Karya (WIKA) menargetkan dapat membukukan kontrak yang dihadapi atau order book Rp6,5 triliun untuk pekerjaan di luar negeri pada 2018. Total order book di luar negeri mencapai Rp4,6 triliun per September 2018. Saat ini, perseroan masih membidik sejumlah pekerjaan tambahan di pasar internasional. WIKA baru mendapatkan kontrak di Taiwan senilai USD20 juta pada Oktober 2018. Target Taiwan sampai dengan Desember 2018 dapat mencapai USD75 juta. Aktivitas terbesar proyek luar negeri saat ini berada di Aljazair dengan kontrak 5.000 unit. Perseroan masih menunggu kontrak 3.000 unit yang diprediksi masuk Desember 2018 senilai Rp1 triliun. Toba Bara Sejahtra (TOBA) membukukan pendapatan sebesar US$304,10 juta hingga 3Q18, meningkat 43,95% YoY. Laba bersih perseroan juga meningkat 47,4% YoY menjadi US$15,85 juta pada 9M18. Central Omega Resources (DKFT) mengeluarkan biaya untuk kegiatan eksplorasi pada bulan September 2018 sebesar Rp535 juta. Eksplorasi tersebut dilakukan oleh anak usaha perseroan, Mulia Pacific Resources (MPR) di daerah eksplorasi blok 3A2-1 dan blok 3A1-2 di kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Adapun jenis tambang yang dieksplorasi adalah nikel. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) membukukan pertumbuhan penjualan biodiesel 50% pada 9 bulan pertama tahun ini. Namun, faktor tersebut belum bisa menahan penurunan laba bersih sebesar 98,04% YoY menjadi Rp12,43 miliar akibat tekanan kurs dan lesunya harga CPO. Pada Mei-Desember 2018, perseroan mendapatkan alokasi sebesar 220.000 kiloliter. Adapun penjualan biodiesel pada kuartal IV/2018 bergantung pada alokasi yang ditetapkan pemerintah dan penyerapan ekspor. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menargetkan akuisisi Pertamina Gas (Pertagas) akan selesai pada Desember nanti, mundur dari rencana awal pada September lalu. Tertundanya rencana akuisisi tersebut karena belum selesainya prosedur di Pertamina. Proses akuisisi Pertagas harus melalui prosedur tertentu, di antaranya kesiapan pelepasan anak usaha, penyusunan laporan keuangan audit, hingga restu pemegang saham dalam RUPS. Indosat (ISAT) optimis kinerja pada tahun depan lebih kompetitif. Hal ini sebagai upaya dari perseroan mendorong penguatan jaringan. Saat ini perseoran memfokuskan pada overlay 4G sehingga pada tahun depan perseroan sudah mulai dapat meraih manfaat baik dari sisi kinerja keuangan maupun ARPU (pendapatan rata-rata per pelanggan). Indosat (ISAT) mendapatkan peringkat idaaa dari Pefindo atas obligasi Berkelanjutan Tahap III Tahun 2015 sebesar Rp201 miliar. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 8 Desember 2018. Peringkat idaaa juga diberikan pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 seri A sebesar Rp1,02 triliun yang jatuh tempo pada 19 Desember 2018, sedangkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A sebesar Rp220 miliar mendapatkan peringkat idaaa dari Pefindo. Peringkat tersebut menggambarkan ISAT dapat melunasi obligasi dan sukuk ijarah tersebut menggunakan kombinasi dari dana internal dan fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank. Bank Mandiri (BMRI) mencatat telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) se besar Rp15,28 triliun pada periode Januari- Oktober 2018. Dari nilai tersebut, sebesar 49% atau mencapai Rp7,49 triliun disalurkan ke sektor produktif. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 32% YoY pada tahun depan. Hal ini didukung oleh masih banyaknya ruang untuk tumbuh bagi lini bisnis utama perseroan yakni perkebunan. Fajar Surya Wisesa (FASW) akan membagikan dividen interim tahun buku 2018 sebesar Rp100 per saham kepada para pemegang saham. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 14 dan 15 November 2018, sedangkan di pasar tunai pada 19 dan 21 November 2018. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) menjajaki bisnis perawatan pesawat militer. Perseroan dalam Indo Defense 2018 Expo & Forum menyepakati kerja sama dengan PT Industri Nuklir Indonesia (INUKI) berupa pengembangan teknologi modifikasi Lap Joint untuk pesawat Boeing 737 classic. Selain itu GMFI juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan manufaktur mesin pesawat Rolls Royce untuk mengembangkan kapabiltas baru. GMFI akan terlibat dalam pengembangan kapabilitas perawatan mesin Rolls Royce tipe T56 yang banyak digunakan untuk pesawat militer C-130. Industri perawatan pesawat militer selama ini masih dikerjakan di luar negeri untuk itu perseroan menjajaki segmen pasar pesawat militer tersebut guna memperbesar porsi perawatan mesin pesawat. Untuk tahap awal perseroan akan mengembangkan kapabilitas perawatan mesin pesawatnya. Dewata Freight International (DEAL) akan mengembangkan independent power producer (IPP) berbasis gas yang beroperasi di luar Pulau Jawa. Dengan ekspansi ini pendapatan berulang perseroan berpotensi dapat meningkat. Perseroan baru saja mencatatkan sahamnya di BEI dengan dana hasil IPO yang terhimpun mencapai Rp45 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk setoran modal di anak usaha yakni PT Dewata Makmur Bersama senilai Rp16 miliar dan sisanya untuk modal kerja. Dewata Freightinternational (DEAL), melalui anak usahanya, Arrow Chain Management Logistics, berencana mengembangkan distribusi yang bersifat mikro menjadi berskala nasional. Perseroan juga berencana mengembangkan jasa pergudangan, seiring peningkatan e-commerce. Dewata Freight International (DEAL) akan melakukan ekspansi ke Brunei Darussalam. Perseroan sedang bernegosiasi harga dengan BUMN negara tersebut untuk menjalankan bisnis. DEAL akan mengerjakan transportasi dan logistik migas di sana. Bila proyek di negara tersebut terealisasi, perseroan akan menjajaki pasar di Singapura dan Malaysia. M Cash Integrasi (MCAS) telah mendirikan anak perusahaan baru dengan nama M Cash Untuk Indonesia pada 1 November 2018. Perseroan memiliki kepemilikan sebesar 40% dengan nilai penyertaan Rp200 juta. Sky Energi Indonesia (JSKY) telah menandatangani pembentukan perusahaan patungan (joint venuter/jv) yang diberi nama Quint Solar Indoensia (QSI). Dalam pembentukan QSI tersebut, perseroan telah menggandeng 4 mitra dari Jepang, yakni Premium Energy Co. Ltd (Premium), Grid Solar Farm Limited (Grid), Nippon Trinitan Corporation (NTR), dan satu investor personal atas nama Kazuo Ishihara yang merupakan presiden direktur Matsuya Graha Trikencana. QSI nantinya akan mempromosikan Roof-top Solar PV system ke pabrik-pabrik Jepang yang ada di Indonesia. Terdapat sekitar 1.533 perusahaan Jepang yang saat ini sedang 2
Daily News menjalankan bisnisnya di Indonesia. Pool Advista Finance menetapkan harga IPO pada Rp 135 per saham dari harga kisaran awal yaitu Rp 125-Rp 150 per saham. Perseroan akan melepaskan sebanyak-banyaknya 800 juta saham baru ke publik disertai bonus waran seri I rasio 1:1 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 168. Dengan demikian, dana IPO yang akan diraih perseroan sebesar Rp 108 miliar. Masa penawaran umum akan dilakukan pada tanggal 9-. Penjatahan akan dilakukan pada 14 November 2018. Pencatatan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada tanggal 16 November 2018. Artha Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Urban Jakarta Propertindo melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan melepas 16,85% saham ke publik. Selain itu, perseroan juga memberikan hak kepada Ibukota Development Ltd (IDL) untuk konversi utang menjadi 11,23% saham di Urban Jakara Propertindo. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 600 juta unit untuk ditawarkan kepada publik. Selain itu, perseroan juga menerbitkan 400 juta saham baru untuk rencana konversi utang senilai US$25 juta atau ekuivalen Rp338,7 miliar kepada IDL menjadi saham.. 3
Market Data COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 60.73 0.54 TLKM (US) 26.22 3,848.44-130.63 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.78 0.06 ANTM (GR) 0.03 349.01-182.81 Gold (US$)/Ounce 1,210.22 0.37 Nickel (US$)/MT 11,470.00-310.00 Tin (US$)/MT 19,150.00-175.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 105.90 43.50 Coal (RB) (US$)/MT* 95.75 32.39 CPO (ROTH) (US$)/MT 485.00-25.00 CPO (MYR)/MT 1,941.50-6.50 Rubber (MYR/Kg) 646.00-2.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1,050.00 0.00 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2018E 2019F 2018E 2019F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 25,989.30-0.77 5.14 16.29 14.95 3.98 3.63 7,214.71 USA NASDAQ COMPOSITE 7,406.90-1.65 7.29 21.55 19.02 4.35 3.88 11,543.17 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7,105.34-0.49-7.58 12.65 11.77 1.67 1.62 1,728.30 CHINA SHANGHAI SE A SH 2,721.56-1.40-21.42 10.62 9.43 1.19 1.08 3,989.40 CHINA SHENZHEN SE A SH 1,388.70-0.43-30.09 15.23 12.50 1.89 1.69 2,470.50 HONG KONG HANG SENG INDEX 25,601.92-2.39-14.43 10.72 9.65 1.18 1.10 2,112.94 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5,874.15-1.72-7.58 15.44 13.57 2.27 2.05 454.02 JAPAN NIKKEI 225 22,250.25-1.05-2.26 15.91 14.01 1.67 1.55 3,301.70 MALAYSIA KLCI 1,708.09-0.77-4.94 16.62 15.64 1.69 1.60 256.31 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3,077.97-0.49-9.55 12.57 11.73 1.07 1.02 389.78 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14,677.50 138.50 1000 IDR/ USD 0.06813-0.00065 EUR/IDR 16,619.33-16.55 EUR / USD 1.13230-0.00130 JPY/IDR 128.93-0.12 JPY / USD 0.00878 SGD/IDR 10,641.27-16.54 SGD / USD 0.72501-0.00011 AUD/IDR 10,608.90-16.55 AUD / USD 0.72280 0.00020 GBP/IDR 18,989.75-105.45 GBP / USD 1.29380-0.00340 CNY/IDR 2,109.81-1.56 CNY / USD 0.14374-0.00046 MYR/IDR 3,512.20 20.40 MYR / USD 0.23929-0.00087 KRW/IDR 13.01-0.03 100 KRW / USD 0.08864-0.00091 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.06 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.75 LIBOR (GBP) England 0.73 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.06 BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.10 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.67 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description October-18 September-18 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.22 1.94 1M 6.13 Inflation YOY % 3.16 2.88 3M 6.29 Inflation MOM % 0.28-0.18 6M 6.10 Foreign Reserve (USD) 115.20 Bn 114.85 Bn 12M 6.03 GDP (IDR Bn) 3,835,607.40 3,686,210.50 4
Market Data BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 14 Nov US Monthly Budget Statement Turun menjadi -$111.0 Bn dari $119.1 Bn 14 Nov US CPI MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1% 14 Nov US CPI YoY Naik menjadi 2.5% dari 2.3% 15 Nov Indonesia BI 7D Reverse Repo Rate -- 15 Nov US Empire Manufacturing Turun menjadi 19.0 dari 21.1 15 Nov US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.1% 15 Nov US Import Index MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.5% 15 Nov US Import Index YoY -- 15 Nov US Export Index MoM Naik menjadi 0.1% dari 0.0% 15 Nov US Export Index YoY -- 15 Nov US Initial Jobless Claims -- 15 Nov US Continuing Claims -- 15 Nov US Business Inventories Turun menjadi 0.3% dari 0.5% 16 Nov US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TCPI IJ 6300 20.00 4.71 HMSP IJ 3400-10.29-40.69 BBNI IJ 8000 1.27 1.66 UNVR IJ 40325-4.67-13.52 TAMU IJ 2300 14.43 0.98 BBRI IJ 3340-3.19-12.05 TPIA IJ 4850 1.04 0.80 BMRI IJ 7225-3.67-11.40 SMCB IJ 1900 6.15 0.76 TLKM IJ 3920-2.00-7.11 MABA IJ 420 10.53 0.64 GGRM IJ 77500-3.13-4.32 KLBF IJ 1420 1.07 0.63 ICBP IJ 8575-2.00-1.83 UNTR IJ 34900 0.43 0.50 INDF IJ 5775-3.35-1.58 PGAS IJ 2110 0.96 0.44 PTBA IJ 4330-3.13-1.45 PNBN IJ 1090 1.87 0.43 WSKT IJ 1575-5.69-1.16 UPCOMING IPO'S Company Pool Advista Finance Distribusi Voucher Nusantara Sentral Mitra Informatika Panca Mitra Multiperdana Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 125-160 800.00 05-09 Nov 2018 14 Nov 2018 Artha Sekuritas Indonesia Finance Trade & Service 2800-3750 214.39 21-23 Nov 2018 27 Nov 2018 Kresna Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Trimegah Trade & Service 260-310 154.60 23-25 Nov 2018 30 Nov 2018 Philip Sekuritas Agriculture 800-1100 857.14 28 31 May 2018 TBA RHB Sekuritas, Danareksa Sekuritas 5
Corporate Info DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PSSI 5.00 Cash Dividend 08 Nov 2018 09 Nov 2018 13 Nov 2018 30 Nov 2018 TURI 8.00 Cash Dividend 09 Nov 2018 12 Nov 2018 14 Nov 2018 04 Dec 2018 FASW 100.00 Cash Dividend 14 Nov 2018 15 Nov 2018 19 Nov 2018 04 Dec 2018 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period FREN Rights Issue 20:13 100.00 09 Nov 2018 12 Nov 2018 16-30 Nov 2018 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda ALDO RUPSLB 15 Nov 2018 ARTI RUPSLB 15 Nov 2018 MAYA RUPSLB 15 Nov 2018 MEDC RUPSLB 15 Nov 2018 PNBN RUPSLB 15 Nov 2018 MDKI RUPSLB 16 Nov 2018 BDMN RUPST 19 Nov 2018 BBYB RUPSLB 21 Nov 2018 IKAI RUPSLB 21 Nov 2018 ASJT RUPSLB 22 Nov 2018 MDLN RUPSLB 23 Nov 2018 OCAP RUPSLB 23 Nov 2018 MAGP RUPSLB 26 Nov 2018 MERK RUPSLB 27 Nov 2018 BRPT RUPST 28 Nov 2018 COWL RUPSLB 28 Nov 2018 FASW RUPSLB 28 Nov 2018 BUMI RUPSLB 29 Nov 2018 CANI RUPST 30 Nov 2018 TRIL RUPST/LB 30 Nov 2018 6
Technical Analysis PGAS S1 2060 R1 2160 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1955 R2 2260 PGAS Downward Sloping Channel 2,800 2110 2,600 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 2060-Rp 2160 Entry Rp 2110, take Profit Rp 2160 2,400 2,377.01 2,310 2,215.71 2,215.71 2,200 2,176.5 2,110 2,110 2,110 2,103.75 2,000 2,078 1,950 1,917.86 1,917.86 1,800 Stochastics 24.82 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) -13.84 Positif Bollinger Band (Mid) 2177 Negatif MA5 2078 Positif April May Jun Jul August September October November PGAS - Stochastic%D(6,3,3) = 35.67, Stochastic%K= 41.27,Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 PGAS - MACD(5,3) = 0.10,Signal()= 7.15 PGAS - TSI(3,5,3) = -13.84, Volume()= 74,141,104.00 1,600 80 41.2698 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 41.2698 35.6702 35.6702 7.14769-40.0-20.0 40.0 60.0 74,141,10 0.103395-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0-13.843-20.9424 KLBF S1 1375 R1 1450 Trend Grafik Major Down Minor Up KLBF Wedge S2 1300 R2 1525 1420 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1375-Rp 1450 Entry Rp 1420, take Profit Rp 1450 Stochastics 79.61 Negatif MACD 11.01 Positif True Strength Index (TSI) 45.95 Positif Bollinger Band (Mid) 1349 Positif MA5 1378 Positif 1,600 1,500 1,420 1,420 1,420 1,390 1,382.92 1,400 1,382.92 1,378 1,370 1,349 1,310 1,300 1,282 1,282 1,281.69 93.4837 93.4837 April May Jun Jul August September October November 80 KLBF - Stochastic%D(6,3,3) = 77.58, Stochastic%K= 93.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 77.585 77.585 KLBF - MACD(5,3) = -13.29, Signal()= -10.36-20.0-10.0 10.0 20.0 30.0-10.3574 33,517,200-13.2919 45.9687 KLBF - TSI(3,5,3) = 45.97, Volume()= 33,517,200.00-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 34.2459 1,200
Technical Analysis INDF S1 5675 R1 5900 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 5450 R2 6125 INDF Wedge 5775 7,500 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral 7,000 6,500 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 5675-Rp 5900 Entry Rp 5775, take Profit Rp 5900 Stochastics 66.12 Negatif MACD 8.70 Negatif True Strength Index (TSI) -4.50 Negatif Bollinger Band (Mid) 5788 Negatif MA5 5855 Negatif 6,105.39 6,075 6,066.67 6,066.67 6,000 5,900 5,855 5,838.75 5,775 5,775 5,775 5,500 5,710 = 33.33, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = 20.00 5,710 80 April May Jun Jul August September October November 5,700 INDF - Stochastic%D(6,3,3) = 38.39,Stochastic%K 38.3878 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 38.3878 33.3333 INDF -MACD(5,3) = 13.68, Signal()= 5.99 13.6755 120.0 33.3333-80.0-40.0 80.0 5.98825 20 INDF - TSI(3,5,3) = -4.50, Volume() = 10,561,400.00 10,561,40 0.0510346-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0-4.49599 TLKM S1 3910 R1 3950 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3870 R2 3990 3920 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought TLKM Broadening Wedge 4,221.67 4,221.67 4,200 3,940 3,930 4,000 3,920 3,920 3,920 3,915 3,820 3,800 3,790.5 Harga berada dalam area upper band 3,600 Trading range Rp 3910-Rp 3990 Entry Rp 3920, take Profit Rp 3990 3,505.2 3,451.54 3,451.54 3,400 Stochastics 94.19 Negatif MACD 29.78 Negatif True Strength Index (TSI) 39.82 Positif Bollinger Band (Mid) 3791 Positif MA5 3930 Negatif 89.9343 89.9343 April May Jun Jul August September October November 85.1852 TLKM - Stochastic%D(6,3,3) = 89.93, Stochastic%K= 85.19,Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 85.1852 80-13.1022 TLKM - MACD(5,3) = -13.10, Signal() = -20.49-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 45,243,300-20.4865 45.8355 TLKM - TSI(3,5,3) = 39.82,Volume()= 45,243,300.00-80.0-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 39.8168
Technical Analysis BBNI S1 7850 R1 8150 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 7700 R2 8300 8000 MACD line dan signal line indikasi positif BBNIWedge 9,600 9,000 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 7900-Rp 8300 Entry Rp 8000, take Profit Rp 8250 Stochastics 85.84 Positif MACD 104.49 Positif True Strength Index (TSI) 63.78 Positif Bollinger Band (Mid) 7368 Positif MA5 7810 Positif 8,400 8,000 8,000 8,000 7,800 7,810 7,696.88 7,375 7,367.5 7,200 7,091.67 7,091.67 7,091.67 6,600 6,925 6,812.51 82.5 82.5 April May Jun Jul August September October November = 81.12,Stochastic%K = 82.50, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = 20.00 81.1188 BBNI-Stochastic%D(6,3,3) 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 81.1188 80 0.0 BBNI-MACD(5,3) = -84.89,Signal()= -83.07-83.0691 29,460,30-180.0-120.0-60.0 120.0 180.0-84.8915 BBNI-TSI(3,5,3) = 63.78, Volume()= 29,460,300.00 63.7839-80.0-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 60.9365 SMCB S1 1790 R1 2010 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1575 R2 2220 1900 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif SMCBWedge Bullish Breakout 1,905 1,900 1,900 2,000 1,900 1,865 1,865 1,825 1,800 1,813.75 1,780 1,747.86 1,600 1,747.86 1,675 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1790-Rp 2010 Entry Rp 1900, take Profit Rp 2010 1,400 1,237.59 1,200 1,000 800 Stochastics 61.16 Positif MACD 15.10 Positif True Strength Index (TSI) 15.08 Positif Bollinger Band (Mid) 1780 Positif MA5 1825 Positif 80 54.5708 April May Jun Jul August September October November SMCB- Stochastic%D(6,3,3) = 54.34, Stochastic%K= 54.57,Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 54.5708 20.0 40.0 60.0 80.0 54.3356 54.3356-6.2624 0.0 SMCB- MACD(5,3) = -14.55, Signal() = -6.26-120.0-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 54,761,300-14.5474 15.0777 SMCB- TSI(3,5,3) = 15.08,Volume()= 54,761,300.00-80.0-40.0 40.0 80.0 7.38225 600
Trading View 12 12 November November 2018 2018 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 09-11-18 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 11225 11225 11450 10925 11100 11275 11450 Negatif Positif Negatif 12425 11025 LSIP Trading Sell 1175 1175 1160 1120 1160 1200 1240 Negatif Negatif Negatif 1320 1135 SGRO Trading Sell 2430 2430 2330 2180 2330 2480 2630 Negatif Negatif Positif 2450 2230 Mining PTBA Trading Sell 4330 4330 4280 4120 4280 4440 4600 Negatif Negatif Negatif 4790 4140 ADRO Trading Sell 1580 1580 1570 1545 1570 1595 1620 Positif Negatif Negatif 1900 1565 MEDC Trading Sell 805 805 790 755 790 825 860 Positif Negatif Negatif 1095 790 INCO Trading Buy 3300 3300 3360 3140 3250 3360 3470 Positif Negatif Positif 3710 2830 ANTM Trading Buy 700 700 710 670 690 710 730 Positif Positif Positif 855 665 TINS Trading Buy 665 665 675 635 655 675 695 Positif Negatif Positif 765 640 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 330 330 340 304 322 340 358 Positif Negatif Positif 378 298 SMGR Trading Sell 9725 9725 9650 9475 9650 9825 10000 Negatif Negatif Negatif 9925 8550 INTP Trading Sell 17650 17650 17400 17000 17400 17800 18200 Negatif Negatif Negatif 18500 15475 SMCB Trading Buy 1900 1900 2010 1575 1790 2010 2220 Positif Positif Positif 1950 1020 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 8175 8175 8100 7950 8100 8250 8400 Negatif Negatif Negatif 8425 6700 GJTL Trading Buy 625 625 635 605 620 635 650 Positif Positif Negatif 735 595 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5775 5775 5900 5450 5675 5900 6125 Negatif Negatif Negatif 6100 5500 GGRM Trading Sell 77500 77500 76100 72925 76100 79275 82450 Negatif Negatif Negatif 81975 71200 UNVR Trading Sell 40325 40325 39700 38025 39700 41375 43050 Negatif Negatif Negatif 47200 42025 KLBF Trading Buy 1420 1420 1450 1300 1375 1450 1525 Positif Negatif Positif 1410 1240 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1200 1200 1230 1120 1175 1230 1285 Positif Negatif Positif 1260 930 PTPP Trading Buy 1565 1565 1590 1460 1525 1590 1655 Positif Negatif Positif 1685 1330 WIKA Trading Sell 1205 1205 1180 1110 1180 1250 1320 Positif Negatif Negatif 1490 1095 ADHI Trading Sell 1310 1310 1285 1220 1285 1350 1415 Positif Negatif Negatif 1460 1100 WSKT Trading Buy 1575 1575 1635 1455 1545 1635 1725 Positif Negatif Negatif 1825 1415 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2110 2110 2160 1955 2060 2160 2260 Positif Positif Positif 2420 1950 JSMR Trading Sell 3990 3990 3930 3780 3930 4080 4230 Negatif Negatif Negatif 4530 4020 ISAT Trading Sell 2250 2250 2210 2120 2210 2300 2390 Negatif Positif Negatif 3240 2290 TLKM Trading Buy 3920 3920 3990 3870 3910 3950 3990 Negatif Negatif Negatif 4000 3460 Finance BMRI Trading Sell 7225 7225 7150 6975 7150 7325 7500 Negatif Negatif Negatif 7525 6175 BBRI Trading Sell 3340 3340 3300 3200 3300 3400 3500 Negatif Negatif Negatif 3490 2870 BBNI Trading Buy 8000 8000 8150 7700 7850 8150 8300 Positif Positif Positif 8075 6675 BBCA Trading Sell 24000 24000 23925 23800 23925 24050 24175 Negatif Negatif Negatif 24725 22175 BBTN Trading Sell 2350 2350 2330 2270 2330 2390 2450 Positif Negatif Negatif 2680 2010 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 34900 34900 35475 34275 34675 35075 35475 Positif Positif Positif 34850 31000 MPPA Trading Buy 154 154 159 145 152 159 166 Positif Positif Positif 192 140