Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: PERHIMPUNAN PENGHUNI KONDOMINIUM PERKANTORAN MENARA SUDIRMAN, berkedudukan di Gedung Parkir Ground Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 60, Jakarta, yang diwakili oleh Anton Santoso dan Erry Ayudhiansyah selaku Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Penghuni Kondominium Perkantoran (PKKP) Menara Sudirman dan Sekretaris Badan Pengurus Perhimpunan Penghuni Kondominium Perkantoran (PKKP) Menara Sudirman, berkedudukan di di Gedung Parkir Ground Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 60, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Vitalis Jebarus, S.H., dan kawan, para Advokat, beralamat di Jalan Fatmawati Raya Nomor 4 E, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 29 Agustus 2016, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n ROBBY TEHUPEIORY, bertempat tinggal di Jalan Kramat Raya, Nomor 71 RT 001, RW 007 Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jalan Tanah Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi kuasa kepada Denny Masang, S.H., dan kawan-kawan, para Advokat, beralamat di Jalan Bungur Raya Besar Nomor 24, 26, 28 Kelurahan Gunung Sahari, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 September 2016, sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan ahkamaa Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya sebagai berikut: Halaman 1 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa 1. Bahwa Penggugat mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat sebagai Pekerja dan Pengusaha dengan bukti perjanjian/kontrak berdasarkan Surat Kesepakatan Kerja Nomor 0213/047-PERS/BM-PPKP MS/II/08 (Terlampir dengan Kode Bukti P-l) 2. Bahwa Penggugat sebagai security (satuan pengamanan/satpam) (Bukti KTA dengan NIP MS-281 Pangkat Anggota Keamanan tertuang dalam Perjanjian atau kesepakatan bersama mendapatkan upah sebesar upah Rp ,00 (satu juta dua ratus delapan puluh tiga ribu lima ratus empat puluh ribu rupiah) (Terlampir dengan kode Bukti P-2) 3. Bahwa Tergugat adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan Gedung Penghuni Kondominium Perkantoran Menara Sudirman; 4. Bahwa pada tanggal 15 Agustus tahun 2008 Tergugat memperpanjang kontrak kerja Penggugat dengan jangka waktu 1 (Satu) tahun dengan upah Rp ,00 (satu juta empat ratus dua puluh ribu rupiah), terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2009, berdasarkan surat Kesepakatan Kerja Nomor 0936/077/CAD-CB/l9/PPKP MS/VII/08; (Terlampir dengan kode Bukti P-3) 5. Oleh karena kinerja Penggugat mempunyai prestasi yang baik, tepat pada tanggal 12 Juli 2010 Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Nomor UM- 469/HRCA-HR/PPKP MS/VII/10 hal mana pada pokoknya sesuai dengan Undang Undang Tenaga Kerja Penggugat terus menerus berprestasi baik diangkat statusnya dari karyawan kontrak kemudian dibakukan menjadi Karyawan Tetap pada Perusahaan Perhimpunan Penghuni Kondominium Perkantoran Menara Sudirman (PPKP) i.c. Penggugat. (Terlampir dengan kode Bukti P-4); 6. Bahwa Penggugat juga dapat membuktikan selama menjalankan tugas adalah seorang pekerja yang baik dan berprestasi kepada Tergugat. Hal ini di dapat dari bukti sampai saat ini tidak ada/tidak pernah mendapat teguran maupun surat peringatan (SP) dari Tergugat bahwa oleh karena itu maka sangat tidak patut dan tidak pantas Tergugat dengan sewenang-wenangnya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja sepihak; 7. Bahwa selanjutnya Penggugat dapat membuktikan kepada pengadilan Penggugat telah menjalankan kewajibannya sebagai pekerja berdasarkan jadwal-jadwal yang ditetapkan oleh Tergugat (Terlampir dengan kode Bukti ahkamaa P-5); 8. Bahwa upah lembur yang di terima Penggugat sebesar Rp13.850/jam yang seharusnya adalah (1/173 x Upah Sebulan) 1/173 x Rp = Halaman 2 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa Rp sesuai dengan Pasal 8 Keputusan Menteri Nomor 102/Men/2004; (Terlampir dengan kode Bukti P-6); 9. Bahwa dalam gugatan ini, dapat Penggugat sampaikan Tergugat telah melanggar hak-hak dari Penggugat dikarenakan upah lembur yang semestinya wajib dibayar sesuai dengan aturan hukum dalam hal ini Undang Undang Ketenagakerjaan akan tetapi tidak dibayarkan sampai saat ini. Oleh karena sangat wajar dan berasalan hukum Gugatan dari Penggugat dapat diterima untuk seluruhnya; 10. Bahwa sebagai warga negara yang baik Penggugat pernah mempertanyakan kewajiban perusahaan yang seharusnya diterima oleh Penggugat dari Tergugat, yakni ketidakadilan mengenai upah lembur yang diberikan oleh Tergugat akan tetapi Tergugat terkesan menyepelekan sambil berkata nanti kita adakan pertemuan dengan semua pihak yang berwenang; 11. Bahwa pada tanggal 22 Juni Tergugat melaksanakan pertemuan antara pihak perusahaan dan perwakilan pekerja yang pada saat itu di wakili oleh Penggugat kemudian menyatakan upah lembur yang diterima sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah; 12. Bahwa Penggugat tidak menyetujui hasil pertemuan pada tanggal 12 Juni 2015 sebagaimana dimaksud point 12 (dua belas) di atas kemudian pada tanggal 16 Juni 2015 melaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan sesuai dengan peraturan Perusahaan Pasal 49 Ayat (5) karena menyangkut Hak Tergugat, kemudian pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan akan menindak lanjuti persoalan tersebut; 13. Bahwa setelah mendapatkan keterangan dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan mengenai upah lembur, Penggugat menemui pihak Tergugat untuk menyampaikan upah lembur yang diberikan tidak sesuai dengan peraturan yang diterapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan; 14. Bahwa setelah melapor Penggugat Bekerja sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab; 15. Bahwa pada tanggal 26 Juni 2015 Penggugat dipanggil kembali oleh ahkamaa Tergugat di ruangan meeting kemudian memberikan surat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dengan alasan melanggar peraturan perusahaan PPKP menara sudirman periode 13 Agustus Agustus 2015 pasal 40 ayat Halaman 3 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa 2.56 dan ayat Dan juga peraturan perusahaan PPKP Menara sudirman periode 13 Agustus - 12 Agustus 2015 pasal 42 ayat 2 dan ayat 3 dan pada saat itu Tergugat diberikan kompensasi 2 ( dua) kali gaji pokok dengan syarat Penggugat bersedia menandatangani surat pemutusan hubungan kerja. (Terlampir dengan kode Bukti P-7); 16. Bahwa Penggugat tidak bisa menerima pemutusan hubungan kerja sepihak dan tidak mau menandatangai surat tersebut karena Penggugat masih ingin bekerja; 17. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2016 pihak Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan pokonya berisi: mengeluarkan surat anjuran yang pada 1. Agar pihak perusahaaan PPKP Menara Sudirman, membayar kepada pekerja sdr Roby Tehupeiory uang pesangon sebesar 1 (satu) ka li ketentuan pasal 156 ayat (2) uang penghargaan masa kerja pasal 156 ayat (3) dan uang Penggantian Hak sesuai Pasal 156 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 tahun 2003, sebagai berikut: Uang Pesangon 1 x 8 x Rp ,00 = Rp Uang penghargaan masa Kerja 3 x Rp ,00 = Rp Uang penggantian Hak 15 % x Rp ,00 = Rp Jumlah = Rp Agar pihak perusahaan Perhimpunan Penghuni Kondominium Perkantoran (PPKP) menara sudirman membayar upah/gaji selama proses penyelesaian perselisihan hubungan industrial kepada pekerja sdr. Robby Tehupeiory dari bulan Juli 2015 sampai dengan mendapat Putusan Pengadilan hubungan Industrial yang mempunyai kekuatan hukum tetap; (Terlampir dengan kode Bukti P-8); 18. Bahwa atas anjuran tersebut Penggugat menyatakan menolak isi surat anjuran tersebut karena Penggugat tetap menuntut Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja sesuai Pasal 164 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tentang Ketenaga Kerjaan (karena alasan efisiensi) 2 (dua) kali Pasal 156 ayat (1) ditambah dengan 156 ayat (4) di tambah upah berjalan ditambah tunjangan hari raya ditambah hak atas kekurangan upah minimum ditambah dengan kekurangan upah lembur. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 ahkamaa tentang Ketenagakerjaan; 19. Bahwa terhadap Pemutusan Hubungan Kerja, yang telah dilakukan Tergugat kepada Penggugat, maka secara hukum Penggugat berhak atas Halaman 4 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak serta hak lainnya seperti uang THR (Tunjangan Hari Raya) dan sisa uang lembur. Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (1) U ndang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menyatakan: Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, Pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima; Upah per bulan: Rp (UMP J akarta tahun 2016) mulai bekerja tahun 2008 Pesangon : 2 x 8 x Rp = Rp Penghargaan masa kerja : 3 x Rp = Rp Penggantian perumahan: 15% x Rp = Rp Sisa lembur : Rp Rp x 3 x 360 x = Rp Jumlah = Rp Bahwa proses Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat sampai saat ini belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, maka Tergugat harus tetap membayar hak Penggugat, yaitu upah Proses bulan Juli 2015 s/d Desember 2016 adapun perincian kewajiban Tergugat membayar upah berjalan tersebut yaitu sebesar 6 bulan pada tahun 2015 x Rp = Rp bulan pada tahun 2016 x Rp = Rp jumlah keseluruhan Rp ,00 bahwa upah yang digunakan adalah upah minimum DKI Jakarta tahun 2015 dan 2016; 21. Bahwa ketentuan tentang kewajiban pembayaran tersebut diatur pada Pasal 155 ayat (3) U ndang Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan yang menyebutkan: (3) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaiman yang dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja Buruh; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut: ahkamaa 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan dan memerintahkan Tergugat membayar hak-hak Penggugat sebagai berikut: Halaman 5 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa No Hak-hak Penggugat Jumlah Satuan ahkamaa Halaman 6 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Total 1 Pesangon 2x8x Rp Rp Penghargaan masa kerja 3 Penggantian perumahan 3 x Rp Rp % x Rp Rp Sisa lembur Rp1.150/jamx 3 jam/hari= Rp Upah Proses bulan Juli 2015 s/d Desember 2016 (berdasarkan UMP DKI Jakarta tahun 2015) 6 Upah Proses Bulan Januari s/d Desember 2016 (berdasarkan UMP DKI Jakarta Tahun 2016) Rp3.450 /hari x 360 hari = Rp / tahun Rp x 8 tahun =Rp Rp bulan x Rp (UMP 2015) Rp bulan x Rp (UMP 2016) Rp JUMLAH KESELURUHAN Rp ,00 Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel) Karena Menggabungkan Dua Objek Gugatan Yang Berbeda 1. Bahwa mencermati dalil Gugatan Pengugat, ada 2 (dua) objek gugatan/perselisihan, yaitu: 1.1. Objek gugatan pertama adalah mengenai kekurangan upah lembur, hal ini terlihat dalam posita gugatan angka 8 s/d angka 13. Penggugat menguraikan tentang perselisihan hak tentang perbedaan penafsiran tentang perhitungan lembur dimana menurut Penggugat/Pekerja bahwa upah lembur yang dibayarkan oleh Tergugat/Perhimpunan tidak sesuai dengan peraturan pemerintah; 1.2. Objek gugatan kedua adalah mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), hal ini terlihat dalam posita gugatan angka 15 s/d angka 21 yang menguraikan tentang proses Pemutusan Hubungan Kerja oleh Tergugat sampai dengan terbitnya surat anjuran Mediator Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan; Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa 2. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 2 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial menentukan 4 (empat) macam objek perselisihan hubungan industrial yaitu (1) Perselisihan Hak (2) Perselisihan kepentingan (3) Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (4) Perselisihan antar Serikat Pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan; 3. Bahwa sesuai ketentuan pasal 3 Undang Undang Nomor 2 tahun 2004, Perselisihan Hubungan Industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Bila perundingan bipartit gagal maka salah satu atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihan hubungan industrial kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan (Pasal 4); 4. Bahwa Perselisihan Hak yang merupakan objek gugatan kesatu dalam hal ini mengenai masalah perbedaan penafsiran tentang perhitungan upah lembur belum dicatatkan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sehingga dengan demikian belum bisa digugat. Objek gugatan yang kedua yaitu mengenai Pemutusan Hubungan Kerja telah dicatatkan oleh Penggugat kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dalam hal ini Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan dan telah terbit surat anjurannya sehingga dengan demikian masalah Pemutusan Hubungan Kerja ini sudah dapat digugat; 5. Bahwa berdasarkan uraian di atas maka sangat jelas objek gugatan ini tidak bisa digabungkan dalam satu gugatan karena objek gugatan pertama tentang perbedaan penafsiran perhitungan upah lembur belum saatnya untuk digugat ( prematur) karena belum dicatatkan pada Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan sementara objek gugatan yang kedua dalam hal ini masalah Pemutusan Hubungan Kerja sudah dapat digugat di Pengadilan Hubungan Industrial karena Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan telah menerbitkan surat anjuran. Dengan demikian antara objek gugatan ke satu dan objek gugatan kedua tidak mempunyai hubungan yang erat sehingga tidak bisa digabungkan. Hal ini sesuai Putusan Mahkamah Agung Repubulia (MARI) Nomor 1652 K/Sip/1975, yang menyatakan bahwa syarat materiil penggabungan objek gugatan adalah hubungan erat antara gugatan yang ahkamaa satu dengan yang lainnya; 6. Berdasarkan uraian di atas maka gugatan Penggugat adalah gugatan yang kabur karena menggabungkan 2 (dua) objek perkara yang tidak erat Halaman 7 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa hubungannya, apalagi posisi hukumnya berbeda karenanya harus dinyatakan tidak dapat diterima; Gugatan Penggugat Cacat Formil Karena Dalam Petitum Gugatan Tidak Ada Pernyataan Yang Menyatakan Tergugat Bersalah Sehingga Dihukum Atau Diperintahkan Untuk Membayar Uang Pesangon 7. Bahwa ketentuan pasal 57 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial berbunyi hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum Acara Perdata dalam lingkungan peradilan umum, kecuali yang diatur secara khusus dalam undang-undang ini 8. Bahwa sesuai ketentuan hukum acara perdata yang berlaku, dalam petitum gugatan harus mencantumkan pokok tuntutan berupa penyebutan yang jelas tentang hal-hal apa saja yang menjadi pokok tuntutan yang harus dinyatakan dan hal apa yang harus dibebankan kepada Tergugat; 9. Bahwa mencermati posita gugatan sama sekali tidak ada uraian tentang tindakan Tergugat yang bertentangan dengan hukum dalam melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat. Begitupun juga dalam petitum sama sekali tidak ada pernyataan bahwa Tergugat telah melakukan kesalahan atau tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat sehingga harus dihukum atau diperintahkan melakukan sesuatu; 10. Bahwa karena dalam petitum Gugatan tidak ada pernyataan yang menyatakan Tergugat telah bersalah atau telah melanggar hukum dalam melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat sementara ada petitum yang memerintahkan Tergugat untuk membayar uang pesangon dan lain sebagainya adalah merupakan Gugatan yang cacat formil karenanya Gugatan ini harus dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor 76/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.JKT.PST tanggal 11 Agustus 2016 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya; Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; ahkamaa 2. Menyatakan PUTUS hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat karena Penggugat melanggar Peraturan Perusahaan sejak putusan ini dibacakan; Halaman 8 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi PHK kepada Penggugat berupa Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak serta upah proses yang seluruhnya sebesar Rp ,00 (Enam puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu seratus rupiah); 4. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp (tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah); 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Tergugat pada tanggal 11 Agustus 2016, terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 29 Agustus 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 30 Agustus 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 108/Srt.KAS/PHI/2016/PN.JKT.PST juncto Nomor 76/Pdt.Sus-PHI/2016/ PN.JKT.PST yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 9 September 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 16 September 2016, kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 September 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: A. DALAM EKSEPSI Gugatan Penggugat Kabur Karena Menggabungkan 2 (Dua) Objek Perkara Yang Berbeda 1. Pemohon Kasasi/Tergugat keberatan dengan pertimbangan Majelis ahkamaa Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat halaman 18 alinea ke-3 yang menyatakan:...bahwa terhadap Eksepsi tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Gugatan Halaman 9 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa a quo telah jelas dan terang adalah merupakan Gugatan Pemtusan Hubungan Kerja yang memang merupakan salah satu jenis Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud pasal 1 point 4 juncto Pasal 56 Undang Undang Nomor 2 tahun Bahwa dari konstruksi Gugatan Penggugat/Termohon Kasasi dalam posita gugatan angka 8 s/d angka 13 sangat jelas mempersoalkan tentang lembur dan dalam posita gugatan angka 15 s/d angka 21 mempersoalkan tentang Pemutusan Hubungan Kerja, jadi ada 2 (dua) objek gugatan yang dipersoalkan oleh Penggugat/Termohon Kasasi; 3. Bahwa yang menjadi keberatan Pemohon Kasasi/Tergugat adalah bukan semata-mata penggabungan 2 (dua) objek perkara dalam satu gugatan tetapi karena 1 (satu) objek gugatannya yaitu tentang kekurangan upah lembur belum bisa diajukan ke Pengadilan karena belum diselesaikan secara Bipartit atau Tripartit atau mediasi oleh Dinas Tenagan Kerja; 4. Bahwa dari uaraian di atas maka sangat jelas Gugatan Penggugat adalah kabur atau obscur libel karena menggabungkan 2 (dua) objek perkara yang berbeda dimana salah satunya belum dapat diajukan ke Pengadilan ( prematur) sementara yang lainnya telah memenuhi syarat untuk diajukan ke Pengadilan, sehingga dengan demikian Pemohon Kasasi/Tergugat memohon kepada Mahkamah Agung RI untuk membatalkan putusan tersebut dan menyatakan Eksepsi Tergugat diterima; B. DALAM POKOK PERKARA Majelis Hakim Agung Yang Kami Muliakan, Ada 3 (tiga) hal pokok yang menjadi keberatan Pemohon Kasasi/Tergugat atas Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yaitu: a. Keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim terkait Penilaian atas tingkat kesalahan Termohon Kasasi/Penggugat; b. Keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim terkait jumlah masa kerja Termohon Kasasi/Penggugat; c. Keberatan terkait pertimbangan upah proses; Adapun uraian keberatan Pemohon Kasasi/Tergugat daiam pokok perkara ahkamaa ini sebagai berikut: Halaman 10 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa Pemohon Kasasi/Tergugat Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Termohon Kasasi/Penggugat Karena Termohon Kasasi Melakukan Kesalahan/Pelanggaran Berat; 5. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat keberatan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim sebagaimana diuraikan dalam putusan halaman 24 alinea ke-1 yang menyatakan bahwa meskipun demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa tindakan Penggugat tidak dapat dibenarkan, namun tindakan menghasut para Pekerja sebagaimana dimaksud oleh Tergugat bukan sebagai pelanggaran berat melainkan dapat dikategorikan melakukan tindakan pelanggaran disiplin kerja semata, sebagaimana diatur Pasal 40 ayat 2.59 Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman tahun ; 6. Bahwa terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim sebagaimana diuraikan pada angka (5) di atas adalah kurang tepat karena menurut Pemohon Kasasi/Tergugat, alasan pokok yang menjadi dasar Pemohon Kasasi melakukan Pemutusan hubungan kerja terhadap Termohon Kasasi/Penggugat karena Termohon Kasasi telah melakukan kesalahan/pelanggaran berat berupa: 6.1. Tidak menjaga kerahasiaan Perhimpunan dengan cara menyebarkan situasi keamanan gedung atau tempat kerja yang kurang baik melalui media sosial Face Book. Penggugat menyebarkan hasil Ronda/Patroli tanggal 19 Februari 2015 dengan cara memfoto papan catatan hasil ronda lalu disebarkan melalui Face Book pada tanggal 20 Februari 2015; 6.2. Mempersoalkan kebijakan-kebijakan internal Perhimpunan di media sosial Face Book, yang seharusnya ini adalah masalah internal Perhimpunan dengan karyawan; 6.3. Menghasut teman-teman kerja lainnya sesama anggota Satpam dengan menuduh bahwa Perhimpunan dengan sengaja melakukan perhitungan upah lembur tidak sesuai ketentuan Pemerintah; 7. Bahwa pelanggaran yang dilakukan Termohon Kasasi/Penggugat sebagaimana diuraikan pada angka 6.1 s/d 6.3 di atas berdasarkan ketentuan Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman 2013 s/d 2015 juncto Ketentuan Pasal 158 ayat (1) huruf f dan huruf i Undang ahkamaa Undang Nomor 13 tahun 2003 dikategorikan sebagai kesalahan berat; 8. Bahwa karena Termohon Kasasi/Penggugat terbukti melakukan kesalahan berat sebagaimana diuraikan pada angka 6 dan 7 di atas Halaman 11 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa maka berdasarkan ketentuan pasal 158 (ayat 3) dan (ayat 4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan hanya berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 (ayat 4) dan uang pisah; 9. Bahwa berdasarkan uraian di atas maka pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial sebagaimana diuraikan pada angka 5 di atas tidak sesuai ketentuan hukum yang berlaku dalam hal ini Ketentuan Pasal 158 ayat (1) huruf f dan huruf i Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 karenanya harus dibatalkan; Pendapat Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Saling Bertentangan Satu Dengan yang Lainnya; 10. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat keberatan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim sebagaimana diuraikan dalam putusan halaman 23 alinea ke-2 dan alinea ke-3, yang berbunyi: Alinea ke-2 berbunyi: bahwa dasar pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat didasarkan pada adanya pelanggaran Penggugat yang mengirimkan rahasia perusahaan berupa informasi hasil ronda tanggal 19 Februari 2015 : Lampu TL basement 2 di lot 100 mati satu buah, juga menyebarkan informasi tentang kebijakan berupa pernyataan: apaan...klk ditarik, kjk dikurangin, lembur maxsimal 3 jam ga boleh lebih ; melalui media sosial pada situs Alinea ke-3 berbunyi informasi yang disampaikan oleh Penggugat merupakan informasi internal rahasia Perhimpunan yang tidak seharusnya disebarluaskan, dan hal ini telah diatur dalam Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman tahun dalam pasal 40 ayat 2.59 bahwa tidak diperkenankan Pekerja menyebarkan informasi internal 11. Bahwa pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan pada angka 10 di atas menurut pendapat Pemohon Kasasi/Tergugat adalah kurang tepat/sempurna karena pada satu sisi membenarkan tindakan Pemohon Kasasi/Tergugat untuk melakukan Pemutusan Hubbungan Kerja (PHK) terhadap Termohon Kasasi/Penggugat karena Termohon Kasasi/Penggugat telah terbukti melanggar Peraturan Perusahaan pasal ahkamaa 40 ayat 2.59 tetapi pada sisi lain tidak menilai apakah tindakan Termohon Kasasi/Penggugat tersebut di atas termasuk kesalahan berat atau hanya merupakan kesalahan ringan atau hanya pelanggaran Halaman 12 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa disiplin kerja. Hal inilah yang menjadi pokok perkara/perselisihan antara Pemohon Kasasi/Tergugat dengan Termohon Kasasi; 12. Bahwa lain halnya dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim pada putusan halaman 24 alinea ke-1 yang berbunyi:..., bahwa meskipun demikian Majelis Hakim berpendapat tindakan Penggugat tidak dapat dibenarkan, namun tindakan menghasut para Pekerja sebagaimana dimaksud oleh Tergugat bukan sebagai pelanggaran berat melainkan dapat dikategorikan melakukan tindakan pelanggaran disiplin kerja semata, sebagaimana diatur Pasal 40 ayat 2.59 Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman tahun Rumusan pertimbangan hukum ini cukup jelas penilaian Majelis Hakim soal kesalahan dan sanksi yang harus diberikan kepada Termohon Kasasi/Penggugat; 13. Bahwa namun demikian Pemohon Kasasi/Tergugat tetap keberatan atas pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan pada angka 12 di atas karena Termohon Kasasi/Penggugat telah melakukan kesalahan berat berupa tidak menjaga kerahasiaan Perhimpunan dengan cara menyebarkan situasi keamanan gedung atau tempat kerja yang kurang baik melalui media sosial Face Book. Termohon Kasasi/Penggugat menyebarkan hasil Ronda/Patroli tanggal 19 Februari 2015 dengan cara memfoto papan catatan hasil ronda lalu disebarkan melalui Face Book pada tanggal 20 Februari 2015; 14. Bahwa kesalahan/pelanggaran berat Termohon Kasasi/Penggugat berupa tindakan tidak menjaga rahasia Perusahaan/Perhimpunan telah terbukti dalam persidangan maka sesuai ketentuan Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman periode 13 Agustus 2013 s/d 12 Agustus 2015 dikategorikan sebagai pelanggaran tingkat - v (pelanggaran berat). Pasal 40 ayat (2.59) Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman periode 13 Agustus 2013 s/d 12 Agustus 2015 berbunyi: Tidak menjaga kerahasiaan tentang semua masalah yang berhubungan dengan kegiatan Perhimpunan atau dengan sengaja membongkar atau membocorkan rahasia Perhimpunan atau mencemarkan nama baik Perhimpunan atau keluarga pengurus Perhimpunan yang seharusnya dirahasiakan yang dapat mengakibatkan kerugian pada perhimpunan ; ahkamaa 15. Bahwa karena dalam persidangan terbukti Termohon Kasasi/Penggugat melakukan kesalahan/pelanggaran berat maka Pemohon Kasasi/Tergugat tidak berkewajiban memberikan uang pesangon Halaman 13 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa kepada Termohon Kasasi/Penggugat, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal Pasal 158 ayat (1) huruf (i) 158 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dengan alasan pekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut: a...., b...., i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara atau. Pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana diuraikan di atas pekerja/buruh tidak berhak atas uang pesangon, hal ini sesuai ketentuan pasal 158 ayat (3) yang berbunyi Pekerja/buruh yang diputus hubungan kerjanya berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat memperoleh uang penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 ayat (4). Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman periode 13 Agustus 2013 s/d 12 Agustus 2015 dikategorikan sebagai pelanggaran tingkat - v (pelanggaran berat). Pasal 40 ayat (2.59) Peraturan Perusahaan PPKP Menara Sudirman periode 13 Agustus 2013 s/d 12 Agustus 2015 berbunyi Tidak menjaga kerahasiaan tentang semua masalah yang berhubungan dengan kegiatan Perhimpunan atau dengan sengaja membongkar atau membocorkan rahasia Perhimpunan atau mencemarkan nama baik Perhimpunan atau keluarga pengurus Perhimpunan yang seharusnya dirahasiakan yang dapat mengakibatkan kerugian pada perhimpunan Ada Kekeliruan Nyata Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Terkait Jumlah Masa Kerja Termohon Kasasi/Penggugat 16. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Negeri Jakarta Pusat di dalam pertimbangan hukumnya pada putusan halaman 24 alinea ke-6 menyatakan: bahwa dengan demikian, hak dengan masa kerja Penggugat sebagai Pekerja Tetap dihitung sejak tanggal 15 Agutus 2010 sampai dengan sekarang adalah 16 (enam belas) tahun lebih, dan upah terakhir sebesar Rp ,00 maka kompensasi pemutusan hubungan kerja yang harus dibayar Tergugat kepada Penggugat adalah sebagai berikut:... ; 17. Bahwa ada kekeliruan nyata pertimbagan hukum Judex Facti terkait ahkamaa jumlah masa kerja Termohon Kasasi/Penggugat dimana menurut Majelis Hakim jumlah masa kerja Penggugat adalah 16 ( enam belas) tahun lebih. Jumlah masa kerja tersebut adalah sangat keliru karena yang Halaman 14 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa benar jumlah masa keria Termohon Kasasi/Penggugat adalah 6 ( enam) tahun lebih. Termohon Kasasi/Penggugat diangkat sebagai Pekerja tetap terhitung tanggal 15 Agustus 2010 ( Vide: Bukti P-3). Pemohon Kasasi/Tergugat mempersoalkan tentang masa kerja Termohon Kasasi/Penggugat karena hal ini berimplikasi atau berdampak pada tentang besar kecilnya hak dan kewajiban bagi Pemohon Kasasi/Tergugat dan Termohon Kasasi/Penggugat jika hal tersebut ada; 18. Berdasarkan uraian angka (17) di atas maka sangat jelas ada kekeliruan nyata dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim terkait jumlah masa kerja Termohon Kasasi/Penggugat sebagaimana diuraikan pada angka 16 di atas karenanya Kami mohon agar Mahkamah Agung dalam hal ini Majelis Hakim Agung yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini untuk membatalkan pertimbangan hukum tersebut; Pemohon Kasasi/Tergugat Tidak Berkewajiban Untuk Membayar Upah Proses 19. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat keberatan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim sebagaimana diuraikan dalam putusan halaman 24 alinea ke-5 yang berbunyi bahwa terkait petitum atas upah selama proses yang dituntut Penggugat, Majelis Hakim berpendapat adalah adil untuk dikabulkan selama 6 (enam) bulan upah 20. Bahwa ketentuan pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan berbunyi Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya ; 21. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat pada tanggal 26 Juni 2015 menyampaikan surat Pemutusan Hubungan Kerja kepada Termohon Kasasi/Penggugat dan setelah tanggal tersebut Termohon Kasasi/Penggugat tidak ada upaya untuk tetap masuk kerja sebagaimana ketentuan pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, sehingga dengan demikian adalah adil Pemohon Kasasi/Tergugat tidak berkewajiban untuk membayar upah kepada Termohon Kasasi/Penggugat/Pekerja sebagaimana perinsip pokok dalam dunia kerja: tidak dapat upah tanpa kerja atau No work No pay ahkamaa 22. Bahwa lain halnya jika Termohon Kasasi/Penggugat setelah menerima surat pemutusan hubungan kerja tanggal 26 Juni 2015 tetap datang ke tempat kerja untuk melaksanakan kewajibannya tetapi dilarang oleh Halaman 15 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa Pemohon Kasasi/Tergugat maka Pemohon Kasasi/Tergugat berkewajiban untuk membayar upah proses; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 9 September 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 30 September 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa oleh karena Judex Facti telah tepat dan benar dalam menilai, menimbang dan menerapkan hukumnya; Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat amar Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat harus diperbaiki sepanjang mengenai kompensasi sesuai masa kerja dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa Tergugat sebagai pekerja tetap terhitung tanggal 15 Agustus 2010 sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja tanggal 26 Juni 2015 (masa kerja 4 tahun 6 bulan) sehingga hitungan pesangon perlu dilakukan perbaikan sebagai berikut: Pesangon 1 x 5 x Rp ,00 = Rp ,00 UPMK 2 x Rp ,00 = Rp ,00 + = Rp ,00 UPH 15% x Rp ,00 = Rp ,00 + = Rp ,00 Upah proses 6 x Rp ,00 = Rp ,00 + Total = Rp ,00 (tiga puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu lima puluh rupiah); Bahwa Penggugat sebagai security telah membocorkan hal yang harus dirahasiakan dan sudah berkali-kali sehingga Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat sah menurut hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PERHIMPUNAN PENGHUNI ahkamaa KONDOMINIUM PERKANTORAN MENARA SUDIRMAN tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar Putusan Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 76/Pdt.Sus- Halaman 16 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa PHI/2016/PN.JKT.PST tanggal 11 Agustus 2016, sehingga amarnya seperti yang akan disebutkan di bawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PERHIMPUNAN PENGHUNI KONDOMINIUM PERKANTORAN MENARA SUDIRMAN tersebut; Memperbaiki amar Putusan Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 76/Pdt.Sus-PHI/ 2016/PN.JKT.PST tanggal 11 Agustus 2016 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya; Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan PUTUS hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat karena Penggugat melanggar Peraturan Perusahaan sejak putusan ini dibacakan; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi PHK kepada Penggugat berupa Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak serta upah proses yang seluruhnya sebesar Rp ,00 (tiga puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu lima puluh rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara; ahkamaa Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 19 Oktober 2017 oleh Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung Halaman 17 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa sebagai Ketua Majelis, H. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H dan Dr. Fauzan, S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh Hj. Widia Irfani, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Anggota-anggota, K e t u a, ttd H. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M ttd Dr. Fauzan, S.H., M.H Mahkamah Agung R.I a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus RAHMI MULYATI, SH., MH. NIP ahkamaa Halaman 18 dari 18 hal.put.nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 ttd Panitera Pengganti, ttd Hj. Widia Irfani, S.H., M.H Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 212 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 421 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan PKPU atas pernyataan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 252 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam

P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati 1 Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6,2004 KESRA Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah.Tenaga Kerja. Ketenagakerjaan. Perjanjian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA. perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang

BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA. perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA A. Kronologi Kasus Sehubungan dengan perkara No. 722/K/Pdt.Sus/2011 tentang perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang mengajukan gugatan adalah Sayed

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1489 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 178 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 384/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang

P U T U S A N. Nomor 384/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang P U T U S A N Nomor 384/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding dalam perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005

P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005 P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia kama Direktori Putusan Mahkamaa red79;p U T U S A N NOMOR : 197/B/2010/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N NOMOR :493/PDT/2014/PT. DKI. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam pengadilan

Lebih terperinci