Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: RUDERICUS AGUNG NUGROHO, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Pondok Blimbing Indah, H.3/21, RT/RW : 005/012, Kelurahan Pandawangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Gunadi Handoko, S.H., M.M., M.Hum., C.L.A., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Semeru, Nomor 21, RT. 04, RW. 01, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Juni 2017, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Penggugat; L a w a n PT INDOMARCO ADI PRIMA, yang diwakili oleh Joedianto Soejonopoetro dan Lie Merri Septiani, berkedudukan di Sudirman Plaza Indofood Tower, 19th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav , Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Obed Brian Samuel dan kawan, Karyawan PT Indomarco Adi Prima, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Juli 2017 sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah pekerja di PT. Indomarco Adi Prima sejak tanggal 1 September Berikut rincian mengenai riwayat kerja Penggugat di PT. Indomarco Adi Prima : Nama Pekerja aia Pekerjaan : Rudericus Agung Nugroho Purnomo : Personnel & GA manager PT. Indomarco Adi Prima Lama Masa Kerja: Sejak 01 September 1992, hingga 29 Juli 2016, dengan kerja selama 23 (duapuluh tiga) tahun 11 (sebelas) bulan; Halaman 1 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia Gaji/Upah Terakhir per bulan : Rp ,00 (sebelas juta lima ratus sembilan belas ribu enam ratus lima puluh lima rupiah); 2. Bahwa Jabatan terakhir Penggugat adalah Personnel & GA manager PT. Indomarco Adi Prima; 3. Bahwa Penggugat telah bekerja pada PT. Indomarco Adi Prima selama 23 (dua puluh tiga) Tahun 11 (sebelas) Bulan; 4. Bahwa Tergugat Pada tanggal 28 Juli 2016 telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (P HK) kepada Penggugat Rudericus Agung Nugroho Purnomo, dengan diberhentikan secara mendadak dengan cara dipaksa membuat surat pengunduran diri dan apabila tidak mau akan dipidanakan, sehubungan dengan temuan adanya penyalahgunaan wewenang yaitu mengambil keuntungan selisih harga mie bs (kadaluarsa) yang su dah ditetapkan oleh perusahaan kepada pihak vendor lain. Atas temuan tersebut, perusahaan tidak mau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat agar tidak ada hitungan pesangon. Maka dari itu Penggugat dipaksa untuk membuat surat pengunduran diri dan pada hari itu juga penggugat diminta pulang dengan tanpa adanya perhitungan kompensasi/ pesangon; 5. Bahwa Penggugat dipaksa untuk menandatangani surat pengunduran diri secara tidak Sukarela oleh Tergugat. 6. Bahwa pada saat Penggugat diberhentikan secara sepihak oleh Tergugat, Penggugat tidak dapat menerima pemutusan kerja tersebut karena Tergugat tidak memberikan pesangon kepada Penggugat; 7. Bahwa Penggugat telah mencatatkan Perselisihan Hubungan Industrial tersebut ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Jalan Trunojoyo Kav. 3 Kepanjen, Kabupaten Malang, pada tangggal 3 Agustus 2016; 8. Bahwa untuk menindaklanjuti pencatatan perselisihan hubungan industrial tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur telah melakukan klarifikasi dengan memanggil Penggugat dan Tergugat ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, dan kemudian melakukan mediasi yang dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 22 Agustus 2016; 9. Bahwa atas pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial tersebut, pada aia tanggal 22 Agustus 2016 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan anjuran atas Perselisihan Hubungan Industrial tersebut yang pada intinya menganjurkan Bahwa Agar Tergugat Halaman 2 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia memutuskan hubungan kerja dengan Penggugat sebagai pekerja dengan turut serta memberikan uang pesangon dan ganti rugi lainnya terhadap Penggugat dengan rincian sebagai berikut : A. Masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun - 9 (semb ilan) Bulan Upah = 9x2 = 18xRp ,00 = Rp ,00 B. Uang Penghargaan Masa Kerja (Masa Kerja 24 (dua puluh empat) Tahun) - 10 (sepuluh) Bulan Upah = 10 x Rp ,00 C Uang Pergantian Hak - 15 % x (Uang Pesangon + uang Penghargaan Mas a Kerja) = 0,15 x Rp ,00 + Rp ,00 = Rp , Bahwa Penggugat juga berhak atas upah/gaji yang belum dibayarkan selama proses penyelesaian perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja ini sejak bulan Agustus sampai dengan bulan dan tahun putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap, sebagaimana Putusan Mahmakah Konstitusi Nomor 37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011, yang mengabulkan permohonan terhadap pengujian Pasal 152 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Tergugat wajib membayar upah kerja Penggugat yang belum dibayarkan selama proses penyelesaian perselisihan pengakhiran hubungan kerja ini sebesar Rp ,00 (lima puluh tujuh juta lima ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah) yang pada pokok nya menyatakan bahwa upah/gaji selama proses penyelesaian perselisihan PHI dihitung sampai dengan putusan berkekuatan hukum tetap. (vide Putusan 37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011); Mahkamah Konstitusi Nomor Jadi Total seluruhnya yang harus dibayar = Rp ,00 (empat ratus dua puluh delapan juta lima ratus tiga puluh satu seratus enam puluh enam rupiah) 11. Bahwa atas anjuran tersebut Tergugat menyatakan penolakannya, dan Penggugat tetap pada pendiriannya agar hak-haknya dibayarkan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku; 12. Bahwa sengketa/perselisihan Hubungan Industrial ini merupakan kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial yang bertugas dan berwenang (untuk memeriksa dan memutuskan) perselisihan pemutusan hubungan aia kerja adalah Pengadilan Hubungan Industrial (vide Pasal 56 huruf b Undang Undang Nomor 2 tahun 2004); Halaman 3 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia 13. Bahwa gugatan ini sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 83 ayat (1) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, karena sebelum gugatan ini diajukan telah dilakukan perundingan secara mediasi, dengan adanya Risalah Mediasi yang dibuat oleh Mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Jawa Timur Nomor : 568/3569/ /2016 Disnakertrans, tanggal 25 Agustus 2016, perihal Anjuran (vide Pasal 83 ayat (1) Un dang Undang Nomor 2 tahun 2004); 14. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya segala tuntutan Penggugat, maka Penggugat mohon kepada pengadilan hubungan industrial berkenan meletakkan sita jaminan terhadap seluruh harta benda milik Tergugat, baik barang bergerak maupun tidak bergerak; 15. Bahwa selain itu, untuk menjamin dilaksanakannya putusan ini nantinya oleh Tergugat, Penggugat mohon kepada Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial untuk menghukum Tergugat membayar uang paksa ( dwangsom) sebesar Rp ,00 (lima ra tus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak diucapkan; 16. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti otentik dan mempunyai kekuatan hukum, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Penggugat mohon agar Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun diadakan upaya hukum ( uit voerbar bij vooraad) kasasi; 17. Bahwa berdasarkan Pasal 96 Undang Undang Nomor 2 tahun 2004, Penggugat mohon kepada Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya untuk berkenan memberikan putusan sela berupa perintah kepada Tergugat untuk membayar Pesangon beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima Penggugat sebagai pekerja; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai berikut: I. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; II. aia III. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat dengan alasan penggugat mengundurkan diri tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Menyatakan Penggugat Berhak atas Uang Pesangon dan Uang penggantian hak sebesar: A. Masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun Halaman 4 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia IV. - 9 (sembilan) Bulan Upah = 9x2= 18 x Rp ,00 = Rp ,00 B. Uang Penghargaan Masa Kerja (Masa Kerja 24 (dua puluh empat) Tahun) - 10 (sepuluh) Bulan Upah = 10 x Rp ,00 C Uang Pergantian Hak - 15 % x (Uang Pesango n + uang Penghargaan Masa Kerja) = 0,15 x Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 Menyatakan bahwa Tergugat wajib membayar upah kerja Penggugat yang belum dibayarkan selama proses penyelesaian perselisihan pengakhiran hubungan kerja ini sebesar Rp ,00 (lima puluh tujuh juta lima ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah) yang pada pokok nya menyatakan bahwa upah/gaji selama proses penyelesaian perselisihan PHI dihitung sampai dengan putusan berkekuatan hukum tetap. Jadi Total seluruhnya yang harus dibayar = Rp ,00 (empat ratus dua puluh delapan juta lima ratus tiga puluh satu seratus enam puluh enam rupiah) V. Memerintahkan dan menghukum Tergugat untuk membayar upah beserta hak hak lainnya yang bisa diterima Penggugat sebagai pekerja sesuai dengan Surat Anjuran Nomor 568/3569/ /2016 Disnakertrans, tanggal 25 Agustus 2016 secara tunai dan sekaligus. VI. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa ( dwangsom) kepada tergugat sebesar Rp ,00 (li ma ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ini; VII. Menyatakan putusan ini dilaksanakan terlebih dahulu walaupun diadakan upaya hukum kasasi (uit voerbar bij vooraad); VIII. Memerintahkan tergugat untuk patuh terhadap isi putusan ini; IX. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali atas pengakuan yang tegas dan jelas. 1. Bahwa PENGGUGAT adalah benar pernah bekerja di PT. Indomarco Adi aia Prima sejak 01 September 1992 sampai dengan 29 Juli Bahwa Penggugat melakukan pengunduran diri dari perusahaan atas kemauan sendiri tanpa adanya unsur paksaan dari pihak perusahaan pada Halaman 5 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia tanggal 29 Juli Bahwa Penggugat mengajukan gugatan yang tidak benar karena mengacu pada anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang yang isi Anjuran tidak sama dengan isi Gugatan yang mengatas namakan anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang pada Dalam Gugatan Halaman 3 angka 9 Penggugat menjelaskan Bahwa atas pencatatan perselisihan hubungan industrial tersebut, pada tanggal 22 Agustus 2016 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan anjuran atas perselisihan Hubungan Industrial tersebut yang pada intinya menganjurkan Bahwa agar Tergugat memutuskan hubungan kerja dengan penggugat sebagai pekerja dengan turut serta memberikan uang pesangon dan ganti rugi lainnya terhadap Penggugat dengan rincian sebagai berikut :... Sedangkan dalam kasus ini Penggugat melakukan Proses Mediasi di Pemerintah Kabupaten Malang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bukan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur seperti tertera dalam Gugatan dan anjuran dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang menganjurkan 3 point yaitu : 1. Agar Perusahaan mempekerjakan Kembali pekerja pada posisi semula; 2. Agar para pihak memberikan tanggapan terhadap anjuran ini paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya surat anjuran. 3. Agar para pihak mengupayakan penyelesaian ke Pengadilan Hubungan Industrial di Surabaya bila salah satu pihak menolak/tidak menerima anjuran ini. Dilihat dari anjuran diatas maka Anjuran yang dijabarkan dalam Gugatan Halaman 3 Angka 9 sangat berbeda dengan anjuran yang terdapat dalam mediasi antara Penggugat dan Tergugat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang (Bukti T-1). 4. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat gugatan yang mengandung cacat formil (surat kuasa, error in persona, obscuur libel, premature, kedaluwarsa, ne bis in idem), putusan yang dijatuhkan harus dengan jelas dan tegas mencantumkan dalam amar putusan: menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard/no). 5. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas jelas bahwa Gugatan Penggugat aia Obscuur, karena Penggugat mendasarkan gugatan yang kurang jelas. Padahal dasar gugatan harus dikemukakan dengan jelas sejalan dengan pendapat Retnowulan Sutantio, SH dan Iskandar Oeripkartawinata, SH yang Halaman 6 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia menyatakan : Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduknya persoalan dengan kata lain perkataan dasar gugatan harus dikemukakan dengan jelas (Retnowulan Sutantio, SH dan Iskandar Oeripkartawinata, SH Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek ) Dalam Pokok Perkara: 1. Bahwa Tergugat mohon segala sesuatu yang telah diuraikan dalam eksepsi dianggap telah dimasukan dalam pokok perkara. 2. Bahwa Penggugat bekerja pada PT. Indomarco Adi Prima melakukan beberapa perbuatan antara lain : a. Bahwa Penggugat melakukan Usaha didalam Perusahaan atau melakukan pekerjaan yang bukan bagian dari pekerjaannya yaitu melakukan usaha pinjaman kepada beberapa Karyawan PT. Indomarco Adi Prima pada tahun (Bukti T-2) yang mana hal ini bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama Tahun Pasal 48 ayat 15 yang mana dikategorikan kesalahan berat yang berbunyi : Bekerja untuk kepentingan sendiri atau badan hukum lainnya, baik sejenis maupun tidak sejenis tanpa ijin pengusaha (Bukti T-3) b. Bahwa Penggugat juga telah melakukan pelanggaran Mengambil Kelebihan gaji karyawan yang sudah Berhenti bekerja di PT. Indomarco Adi Prima sejak Bulan September 2009 sampai dengan April 2010 hal ini sudah diakui oleh Penggugat dalam surat Pernyataan yang ditandatanginya diatas materai (Bukti T-4); c. Bahwa pekerja telah membuat pernyataan diatas materai Pada tanggal 16 September 2013 yang berisi : menyatakan untuk menjalankan tugas sebagai PGAM yaitu melakukan tugas kontrol terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sebagai tugas PGAM dan apabila tidak menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai tugas PGAM bersedia untuk menerima sanksi yaitu dengan cara mengundurkan diri sebagai PGAM. Surat tersebut ditandatangani oleh Penggugat diatas materai dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan (Bukti T-5). d. Bahwa pekerja telah mendapatkan Surat peringatan 3 yang telah diterima oleh Penggugat pada tanggal 8 Desember 2014 karena melanggar Pasal 60 ayat d&f dan Penggugat telah membuat surat pernyataan yang berisi aia Penggugat berkomitmen untuk menjalankan tugas sebagai PGAM dan apabila saya (Penggugat) tidak menjalankan fungsi tugas PGAM maka saya (Penggugat) bersedia mengundurkan diri sebagaimana surat Halaman 7 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia pengunduran yang sudah saya buat sebelumnya. Surat pernyataan tersebut dibuat dengan sadar dan tanpa paksaan dan telah ditandatangani oleh Penggugat (Bukti T-6). 3. Bahwa atas dasar hal tersebut pada point 2 diatas maka jelas bahwa Penggugat sering melakukan pelanggaran dan kesalahan dan juga sering membuat surat pernyataan mengundurkan diri yang mana tidak pernah dilakukan paksaan dan tekanan dari pihak Tergugat. 4. Bahwa Tergugat menolak Gugatan Penggugat pada halaman 3 angka 4 yang menyatakan Penggugat Rudericus Agung Nugroho Purnomo, dengan diberhentikan secara mendadak dengan cara dipaksa membuat surat pengunduran diri dan apabila tidak mau akan dipidanakan,... Bahwa sesuai fakta yang ada Penggugat telah membuat surat pengunduran diri atas kemauan sendiri, diruang kerjanya sendiri, menetapkan tanggal pengunduran diri sendiri dan ditandatangani dengan materai sendiri tanpa ada paksaaan, tekanan maupun intimidasi lainnya (Bukti T-7). 5. Bahwa Penggugat juga mengisi Exit Questioner (Pertanyaan bagi karyawan yang mengundurkan diri) sendiri dengan menulis urutan-urutan alasan karyawan memutuskan mengundurkan diri (Bukti T -8) yang mana secara logika tidak ada orang yang dipaksa mengundurkan diri mengisi Exit Questioner sendiri. 6. Bahwa Penggugat juga menandatangani Clearance sheet (Lembar Penyelesaian bagi karyawan yang mengundurkan diri) (Bukti T-8). 7. Bahwa Penggugat juga mengakui pada saat diantar pulang oleh supir PT. Indomarco Adi Prima Cabang Malang dengan mengatakan saya telah resign hal ini sesuai dengan surat pernyataan supir PT. Indomarco Adi Prima Cabang Malang (Bukti- T9); 8. Bahwa Pengunduran diri tersebut dibuat berdasarkan kemauan dan keinginan Penggugat sebagai bentuk tanggung jawab karena mengakui kesalahan yang telah dilakukan tidak menjalankan perintah atasan dan penyalahgunaan wewenang yang telah diakui Penggugat secara lisan pada tanggal 28 Juli 2016 didepan pimpinan dan juga diakui dalam Gugatan Point 4 halaman 3 yang berbunyi sehubungan dengan temuan adanya penyalahgunaan wewenang yaitu mengambil keuntungan selisih harga Bahwa Tergugat menolak Isi Gugatan Point 5 halaman 3. Pengunduran diri aia Penggugat tidak ada paksaan karena pengunduran diri itu dibuat oleh Penggugat secara sukarela dan penuh tanggungjawab di ruang kerjanya sendiri dan ditandatangani diatas materai dengan ditentukan tanggal akhir Halaman 8 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia bekerja oleh Penggugat sendiri didalam surat tersebut. 10. Bahwa Tergugat menolak Isi Gugatan Point 6 halaman 3. Bahwa Tergugat tidak diberhentikan akan tetapi mengundurkan diri (Bukti terlampir Bukti T-7) yang mana mengundurkan diri dalam peraturan Perjanjian Kerja Bersama maupun dalam Peraturan Menteri dan Perundang-udangan tidak mendapatkan pesangon. 11. Bahwa Tergugat menolak Isi Gugatan Point 9 halaman 3 yang mana isi anjuran dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang tidak pernah menganjurkan memberikan pesangon dan ganti kerugian akan tetapi anjurannya berbunyi : a. Agar Perusahaan mempekerjakan kembali pekerja pada posisi semula b. Agar para pihak memberikan tanggapan terhadap anjuran ini paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya surat anjuran. c. Agar para pihak mengupayakan penyelesaian ke pengadilan hubungan industrial di Surabaya bila salah satu pihak menolak/tidak menerima anjuran ini. Atas hal tersebut maka Tergugat menolak isi gugatan dari Penggugat. 12. Bahwa Tergugat menolak Isi Gugatan Point 10 halaman 4 yang berbunyi Bahwa Penggugat juga berhak atas upah/gaji yang belum dibayarkan selama proses penyelesaian... sesuai dengan Pasal 93 ayat 1 Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 yang berbunyi : Upah tidak dibayar apabila pekerja atau buruh tidak melakukan pekerjaan. Atas dasar tersebut maka Tergugat menolak isi gugatan Penggugat tersebut (Bukti T-10). 13. Bahwa Tergugat menolak isi anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang yang berbunyi : Agar Perusahaan mempekerjakan kembali pekerja pada posisi semula. Karena Penggugat telah melakukan proses pengunduran dirinya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab atas kesalahan dan pelanggarannya sendiri dan Tergugat telah memberikan haknya karena mengundurkan diri dalam bentuk transfer kerekening yang bersangkutan (Bukti T-11). 14. Bahwa Tergugat menolak Isi Gugatan Point 14 halaman 4 yang berbunyi Bahwa untuk menjamin terpenuhinya segala tuntutan Penggugat, maka penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial berkenan meletakan sita jaminan... karena Tergugat merupakan Badan Hukum aia yang bertanggung jawab sehingga tidak beralasan isi gugatan tersebut dan Tergugat menolaknya. 15. Bahwa Atas dasar gugatan tersebut, dengan ketentuan PKB Pasal 63 maka Halaman 9 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia berdasarkan hal tersebut maka tergugat mencantumkan ketentuan uang pisah dalam peraturan perusahaan/kebijakan Sumber Daya Manusia Nomor 002/SDM/IAP/V/10 tentang Kebijakan Pemberian Uang Pisah Dan Tata Cara Mengundurkan Diri Dari Perusahaan Atas Kemauan Sendiri. (Bukti T-12 ) 16. Tergugat menolak dengan tegas atas pengajuan gugatan Penggugat karena tidak sesuai dengan Ketentuan Pasal 156 ayat (5) jo Pasal 162 ayat (4) jo Pasal 171 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 (Bukti T-13) Dalil penolakan Tergugat adalah berdasarkan hukum 1. Pasal 162 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 156 ayat (4) Undang -Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Pasal 162 ayat (1), ayat (2): (1) Pekerja/ buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4). (2) Pekerja/ buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, yang tugas dan fungsinya tidak mewakili pengusaha secara langsung, selain menerima uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) diberikan uang pisah yang besarnya dan pelaksanaannya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Dalam Pasal 156 ayat (4): Uang Penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/ buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/ buruh diterima bekerja. c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima bel as perseratus ) dari uang pesangon dan/ atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat. d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama. 2. Pasal 156 ayat 5, Pasal 162 ayat (4) dan Pasal 171 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Pasal 156 ayat (5): Perubahan perhitungan uang pesangon, perhitungan uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam ayat aia (2), ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Dalam Pasal 162 ayat (4): Halaman 10 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia Pemutusan hubungan kerja dengan alasan pengunduran diri atas kemauan sendiri dilakukan tanpa penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Dalam Pasal 171: Pekerja/ buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan Lembaga perselisihan industrial yang berwenang sebagai Yang dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3) dan Pasal 162, pekerja/ buruh yang bersangkutan tidak dapat menerima pemutusan hubungan kerja tersebut, maka pekerja/ buruh dapat mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan kerjanya. Penjelasan Pasal 156 ayat (4), point C (dalil penolaka n tergugat adalah berdasarkan Analogi hukum): Dasar perhitungan Pasal 156 ayat (4) adalah 15% dari uang pesangon dan / atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat. Berdasarkan penjelasan tersebut Penggugat jelas tidak memenuhi syarat dan tidak mempunyai hak uang pesangon atau uang penghargaan masa kerja sebagai berikut: ANALOGI PERHITUNGAN A. Uang Pesangon 9 x 0 = 0 x GP = Rp0,00 B. Uang PMK 10 x 0 = 0 x GP = Rp0,00 C. Uang Penggantian Hak Jumlah + = Rp0,00 1. Penggantian perumahan dan pengobatan (15%x(A+B) = Rp0,00 2.Sisa Cuti: 12 hari/25 x GP Total Kompensasi =Rp ,00 Rp ,00 Dengan adanya perhitungan kompensasi yang didasari oleh Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Pasal 162 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 156 ayat (4), maka penggugat tidak berhak atas uang penggantian hak sesuai Pasal 156 ayat (4) dimana perhitungannya mengacu kepada uang pesangon dan penghargaan masa kerja. Didalam Pasal 156 ayat (5) disebutkan: aia Perubahan perhitungan uang pesangon, perhitungan uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ayat (3) ayat (4) ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Halaman 11 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia Adapun dasar perhitungan Pasal 156 ayat (4) adalah peraturan pelaksana dari Peraturan Pemerintah yaitu SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republia Nomor: B.600/men/sJ-hk/viii/2005 tentang: Uang penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan (Bukti T-14). Menunjuk Surat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: 18.KP tanggal 8 Januari 2004 perihal tersebut diatas. Setelah dilakukan pengkajian lebih mendalam maka bagi pekerja/buruh yang diputuskan hubungan kerjanya dengan alasan mengundurkan diri atau dikualifikasikan mengundurkan diri maka perhitungan uang penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan sebagai berikut: 1. Pekerja/buruh yang bersangkutan tidak berhak atas uang pesangon sebagai mana dimaksud dalam Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja dimaksud dalam Pasal 156 ayat (3) Undang-Undang Nomor: 13 Tahun Pekerja/buruh yang bersangkutan berhak atas uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) dan uang pisah. 3. Uang penggantian hak sebagaimana dimaksud pada angka 2 meliputi : a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur. b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/ buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/ buruh diterima bekerja. c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat. d. hal-hal yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. 4. Oleh karena pekerja/ buruh yang mengundurkan diri tidak mendapatkan uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja maka pekerja/buruh yang bersangkutan tidak mendapatkan penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan sebagaimana ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4) Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya telah memberikan putusan Nomor 1/Pdt.Sus- PHI/2017/PN.Sby tanggal 7 Juni 2017 yang amarnya sebagai berikut: aia DALAM EKSEPSI; - Menolak Eksepsi Tergugat; DALAM POKOK PERKARA; M E N G A D I L I : Halaman 12 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus dengan kualifikasi Penggugat mengundurkan diri atas kemauan sendiri terhitung sejak tanggal 28 Juli 2016; 3. Menghukum Tergugat membayar hak-hak Penggugat secara tunai dan sekaligus berupa uang pisah sebesar 1 (satu) kali gaji pokok, yang nilainya sebesar Rp ,00 (sembilan juta enam ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 5. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp ,00 (tiga ratus sembilan puluh enam ribu rupiah) Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya tersebut telah diucapkan dengan hadirnya kuasa Penggugat dan kuasa Tergugat pada tanggal 7 Juni 2017, terhadap putusan tersebut, Penggugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Juni 2017 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 22 Juni 2017, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 33/Kas/2017/PHI.Sby Jo Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Sby yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 22 Juni 2017; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Tergugat pada tanggal 17 Juli 2017, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 21 Juli 2017; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: Keberatan Kesatu: Putusan Majelis Hakim Judex Facti Batal, Karena Pada Saat Putusan aia Dibacakan Dalam Sidang Terbuka Untuk Umum Tidak Menyebut Dan Memuat Keterangan Saksi Abraham Royce Siburian Halaman 13 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia Bahwa dalam pemeriksaan di persidangan, Termohon kasasi/tergugat telah menghadirkan Saksi Abraham Royce Siburian. Namun keterangan Saksi tersebut, tidak dimuat dan dibacakan pada saat pembacaan putusan yang terbuka untuk umum. Bahwa dalam Pasal 102 ayat (1) huruf d Undang undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dinyatakan Putusan Pengadilan harus memuat: d. pertimbangan terhadap setiap bukti dan data yang diajukan hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa. Jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka Pasal 102 ayat (2) - nya menyatakan tidak terpenuhi salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat menyebabkan batalnya putusan Pengadilan Hubungan Industrial. Dengan demikian, Putusan Majelis Hakim Judex Facti patut dinyatakan batal karena pada saat pembacaan putusan yang terbuka untuk umum keterangan Saksi Abraham Royce Siburian tidak dimuat dan dibacakan, sehingga hal ini bertentangan dengan Pasal 102 ayat (1) huruf d dan ayat (2). Keberatan Kedua: Majelis Hakim Judex Facti Telah Salah Dalam Menerapkan Hukum Pembuktian Terhadap Surat Pengunduran Diri Pemohon Kasasi/Penggugat Asal Tertanggal 28 Juli 2016 Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 31 alinea terakhir menyatakan Menimbang, bahwa oleh karena surat pengunduran diri Penggugat tertanggal 28 Juli 2016 telah dinyatakan sah, maka cukup beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan, bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan putus sejak Penggugat menyatakan mengundurkan diri sebagai pekerja Tergugat terhitung sejak tanggal 28 Juli Bahwa mekanisme pengunduran diri telah diatur secara jelas dalam Pasal 162 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mana dalam pasal tersebut telah diatur paling tidak pengajuan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri. Demikian pula Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Indomarco Adi Prima Periode Pasal 63 Ayat (1); Bahwa terungkap dalam persidangan, berdasarkan keterangan Saksi Rita aia Novita, Saksi Gunawan dan Saksi Abraham Royce yang pada pokoknya menyatakan Pemohon Kasasi/Penggugat Asal sudah tidak bekerja karena mengundurkan diri, saat Pemohon Kasasi/ Penggugat Asal mengundurkan Halaman 14 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Maia diri dengan menandatangani surat pengunduran diri, waktu itu pada tanggal 28 Juli 2016, dan pada hari itu juga Pemohon Kasasi/Penggugat Asal langsung disuruh pulang, setelah itu keesokan harinya Pemohon Kasasi/ Penggugat Asal sudah tidak masuk kerja. Menurut keterangan SAKSI GUNAWAN, Pemohon Kasasi/Penggugat Asal mengundurkan diri karena menjual mie BS kepada pihak lain padahal perusahan telah mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan menurut Saksi sebelumnya Pemohon Kasasi/Penggugat Asal juga telah 2 (dua) kali telah membuat Surat Pernyataan Kesalahan dan Pengunduran Diri yang mana Surat Pengunduran Diri tertanggal 28 Juli 2016 merupakan pemenuhan atas Surat Pernyataan tersebut. Bahwa berdasarkan Bukti Surat P-5, Surat Pengunduran Diri tertanggal 28 Juli 2016 telah dicabut oleh Pemohon Kasasi/Penggugat Asal pada tanggal 10 Agustus 2016, bahkan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Malang sebagaimana dalam Surat Anjuran No.568/3569/ /2016, tertanggal 25 Agustus 2016 ( Vide Bukti Surat P-8) telah menyatakan Surat Pengunduran Diri Pekerja ( in casu Pemohon Kasasi/Penggugat Asal) tidak sah dan cacat karena dibuat/ditulis dalam keadaan terpaksa dan agar PT Indomarco Adi Prima/Termohon Kasasi/Tergugat Asal memperkerjakan kembali Pemohon Kasasi/Penggugat Asal serta mengupayakan penyelesaian ke Pengadilan Hubungan Industrial di Surabaya. Selain itu, menurut Saksi Joko, ketika masih bekerja di Indomarco ketika memberhentikan karyawan terutama terhadap anak buahnya kebiasaan yang dilakukan selalu menyodorkan dua kertas kosong, satu untuk buat pernyataan mengakui kesalahan dan yang kedua untuk mengundurkan diri sebagai karyawan, mekanisme seperti itu petunjuk dari atasan saksi dan biasa saksi lakukan ketika memberhentikan karyawan yang telah berbuat kesalahan, saksi pernah memberhentikan karyawan dibawah kepemimpinan saksi dengan cara itu lebih dari satu kali, saksi juga tahu pemberhentian seperti pada karyawan yang lain lebih dari tiga kali, Saksi juga menerangkan karyawan yang diberhentikan dengan cara mengundurkan diri akhirnya mendapat pesangon penuh karena melawan; Bahwa pengunduran diri yang dibuat oleh Pemohon Kasasi/Penggugat Asal adalah pengunduran diri secara sepihak dan dibawah tangan dan bukan aia merupakan surat/dokumen otentik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya, dipertegas kembali sebagaimana dalam Surat Anjuran Nomor 568/3569/ /2016, tertanggal 25 Agustus 2016 yang Halaman 15 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Maia merupakan Surat/dokumen otentik yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang dalam hal Perselisihan Hubungan Kerja ( Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Malang) yang telah secara tegas menyatakan bahwa Surat Pengunduran Diri Pekerja (in casu Pemohon Kasasi/Penggugat Asal) tidak sah dan cacat karena dibuat/ ditulis dalam keadaan terpaksa. Bahwa dalam rangka mencari kebenaran formil, maka peran hakim hanya bersifat pasif, dalam artian proses perdata hakim hanyalah mencari dan menemukan kebenaran formil dan kebenaran itu diwujudkan sesuai dengan dasar alasan dan fakta-fakta yang diajukan oleh para pihak selama proses persidangan berlangsung, tetapi dalam perkara (a quo) Majelis Hakim Judex Facti lebih mempertimbangkan bukti Surat/dokumen dibawah tangan dengan nilai pembuktian yang bersifat bebas daripada bukti Surat/dokumen otentik yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang dan memiliki nilai pembuktian yang sempurna. Dengan demikian Majelis Hakim Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum pembuktian terhadap surat pengunduran diri Pemohon Kasasi/ Penggugat Asal, terlebih dalam hal ini Majelis Hakim Judex Facti lebih mempertimbangkan Surat Pengunduran Diri Pekerja dan telah mengabaikan/mendegradasikan Surat Anjuran Nomor 568/3569/ / 2016 yang dibuat oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Malang tanpa mempertimbangkan hal-hal yang melatarbelakangi dan mendasari surat pengunduran diri tersebut. Bahwa jika fakta-fakta yang terungkap dipersidangan di atas dikonstruksikan satu sama lain dan dihubungkan dengan Pasal 162 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Indomarco Adi Prima Periode Pasal 63 Ayat (1), maka dapat diperoleh persangkaan yang kuat apabila Pengunduran Diri yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat Asal tidak sebagaimana lazimnya sehingga pengakhiran hubungan kerja dengan alasan pengunduran diri atas kemauan sendiri penuh dengan rekayasa dan PT Indomarco Adi Prima/Termohon Kasasi/Tergugat Asal. Bahwa dalam hal pembuktian terhadap Surat Pengunduran Diri yang dilakukan oleh Pengadilan Hubungan Industrial cq. Majelis Hakim Judex Facti akan menjadikan preseden buruk bagi penegakan hukum, aia perlindungan hukum, dan keadilan hukum bagi pekerja di Lingkungan Pengadilan Hubungan Industrial. Surat Pengunduran Diri (bukti formal) dijadikan satu-satunya bahan pembenar bagi Perusahaan dalam Halaman 16 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Maia memberhentikan seorang pekerja tanpa melihat dan mempertimbangkan hal-hal yang melatarbelakangi dan mendasari dibuatnya surat pengunduran diri tersebut, dengan Surat Pengunduran Diri tersebut secara tidak langsung Majelis Hakim Judex Factitelah melegitimasi Surat Pengunduran Diri (bukti formal) Pemohon Kasasi/Penggugat Asal dan membebaskan Perusahaan dari kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi kepada pekerja. Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex facti pada halaman 31 alinea terakhir, menyatakan yang pada pokoknya bahwa surat pengunduran diri Penggugat tertanggal 28 Juli 2016 telah dinyatakan sah. Maka berdasarkan pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim telah keliru menerapkan dasar hukum dan bertentangan dengan Pasal 162 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maka patut Judex Facti dinyatakan batal; Keberatan Ketiga: Majelis hakim judex facti tidak berdasar hukum dan bertentangan dengan pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan jo. Putusan MK nomor 37/puu-ix/2011, tanggal 6 September 2011, sehingga secara subyektif membela dan menguntungkan Termohon Kasasi/Tergugat Bahwa pertimbangan hukum Judex Yuris pada halaman alinea terakhir menyatakan Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah dinyatakan sah mengundurkan diri Penggugat tertanggal 28 Juli 2016 dan terhitung sejak pengunduran diri tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada hubungan kerja lagi, maka Majelis Hakim berpendapat, bahwa Penggugat telah kehilangan dasar hukum dalam pengajuan tuntutan pembayaran upah selama proses penyelesaian perselisihan atau selama tidak dipekerjakan, oleh karenanya cukup beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan, bahwa tuntutan Penggugat mengenai pembayarann upah selama proses penyelesaian perselihan atau selama tidak dipekerjakan tidak berdasar, oleh karenanya petitum Romawi IV dan V haruslah ditolak; Bahwa berdasarkan Pasal 28 ayat (2) Undang -Undang Dasar 1945 yang berbunyi Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Lebih lanjut, pemerintah Republia juga telah melakukan ratifikasi terhadap aia Konvensi ILO Nomor 111 Tahun 1958 mengenai Diskriminasi Dalam Pekerjaan dan Jabatan melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1999, sebagai bagian dari perlindungan hak asasi tenaga kerja dan pekerja/buruh. Halaman 17 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Maia Bahwa berdasarkan Pasal 136 ayat (2) Undang Undang 13/2003 yang menyatakan, Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak tercapai, maka pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh menyelesaikan perselisihan hubungan industrial melalui prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang diatur dengan undang-undang ; Bahwa adapun yang dimaksud dengan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Perburuhan adalah lembaga yang memiliki tugas dan kewenangan untuk menerima, memeriksa, dan memutus terjadinya perselisihan hubungan industrial mulai dari instansi yang berwenang dibidang ketenagakerjaan (Disnakertrans) sampai dengan Pengadilan Hubungan Industrial. Sedangkan jenis-jenis perselisihan hubungan industrial itu sendiri berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial meliputi: Perselisihan Hak, Perselisihan Kepentingan, Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja dan Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Buruh Dalam Satu Perusahaan; Bahwa mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial itu sendiri memiliki struktur penyelesaian secara bertahap atau bertingkat, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 24 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, bahwa salah satu pihak atau para pihak yang menolak anjuran dari Disnakertrans dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat sampai akhirnya diperoleh suatu putusan yang berkekuatan hukum tetap atas perselisihan tersebut; Pemohon Kasasi/ Pengguat telah mengajukan penyelesaian perselisihan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Malang dan berdasarkan Surat Nomor 568/ 3569/ /2016, tertanggal 25 Agustus 2016, maka Disnakertrans menganjurkan : (Vide : Bukti Surat P-8) 1. Agar Perusahaan memperkerjakan kembali pekerja pada posisi semula. 2. Agar para pihak memberikan tanggapan terhadap anjuruan ini paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya surat anjuran. 3. Agar para pihak mengupayakan penyelesaian ke Pengadilan Hubungan Industrial di Surabaya bila salah satu aia pihak menolak/ tidak menerima anjuran ini. Termohon Kasasi/Tergugat dengan tegas menolak anjuran tersebut, melalui Surat Nomor 837/MLG/IX/2016, Perihal : Jawaban atas surat anjuran, Halaman 18 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Maia tertanggal 06 September (Vide : Bukti Surat P -9). Maka jelas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) antara Pemohon Kasasi/ Penggugat dengan Termohon Kasasi/Tergugut adanya sengketa/perselisihan dan melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya; Pemohon Kasasi/Penggugat bekerja sejak 1 September 1992 sampai dengan 29 Juli 2016 (selama 23 tahun 11 bulan), jabatan terakhir sebagai Personel & GA Manager, dengan upah terakhir Rp ,00 (sebelas juta lima ratus sembilan belas ribu enam ratus enam puluh lima rupiah). Sejak pemutusan hubungan kerja, Termohon Kasasi/Tergugat belum memberikan/mengembalikan Ijazah SMA dan surat refrensi, sehingga Pemohon Kasasi/Penggugat tidak dapat mencari kerja. Maka Termohon Kasasi/Tergugat telah menghentikan mata pencaharian Pemohona Kasasi/ Penggugat (Vide : bukti surat P-16), Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu Pasal 155 ayat (2) menyatakan, Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya ; Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-IX/2011, Tanggal 06 September 2011, memutuskan : 1. Mengabulkan permohonan Para Pemohon; 2. Frasa belum ditetapkan dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republia Nomor 4279) adalah bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap; 3. Frasa belum ditetapkan dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republia Nomor 4279) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap; aia 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republia sebagaimana mestinya; Halaman 19 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Maia Maka cukup beralasan Pemohon Kasasi/Penggugat meminta Termohon Kasasi/Tergugat untuk membayar upah kerja Pemohon Kasasi/Penggugat selama proses penyelesaian perselisihan a quo, total sebesar Rp ,00 (lima puluh tujuh juta lima ratus sembilan puluh depalan ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah), dihitung sejak bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 perkara ini didaftarkan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, yakni : 5 Bulan (dihitung sejak Penyelesaian Perselisihan melalui DISNAKERTRANS hingga perkara di daftarkan) x Rp ,00 (Upah) = Rp ,00 (lima puluh tujuh juta lima ratus sembilan puluh depalan ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah) Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex facti pada halaman alinea terakhir, yang pada pokoknya bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat telah kehilangan dasar hukum dalam pengajuan tuntutan pembayaran upah selama proses penyelesaian perselisihan atau selama tidak diperkerjakan, tidak berdasar hanya dengan berdasarkan bukti surat pengunduran diri Pemohon Kasasi/ Penggugat. Maka berdasarkan pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim telah keliru menerapkan dasar hukum dan bertentangan dengan Pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan, maka patut Judex Facti dinyatakan batal; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 22 Juni 2017 dan kontra memori kasasi tanggal 21 Juli 2017 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang mengabulkan gugatan Penggugat dapat dibenarkan, karena berdasarkan fakta-fakta dalam perkara a quo Judex Facti telah memberikan pertimbangan yang cukup, dimana ternyata putusnya hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat berdasarkan kualifikasi pengunduran diri atas kemauan sendiri, sehingga mewajibkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagaimana pertimbangan hukum putusan Judex Facti; aia Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau Halaman 20 dari 22 hal. Put. Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 20

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN KERJA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA. perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang

BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA. perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang BAB II GAMBARAN UMUM KASUS PERKARA A. Kronologi Kasus Sehubungan dengan perkara No. 722/K/Pdt.Sus/2011 tentang perkara gugatan Perselisihan Hubungan Industrial adapun yang mengajukan gugatan adalah Sayed

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati 1 Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial I. PEMOHON 1. Joko Handoyo, S.H.,.. Pemohon I 2. Wahyudi, S.E,. Pemohon II 3. Rusdi Hartono, S.H.,. Pemohon III 4. Suherman,.....

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PENETAPAN Nomor 4/Pdt.P/2018/PN Trg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Tenggarong yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 212 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6,2004 KESRA Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah.Tenaga Kerja. Ketenagakerjaan. Perjanjian

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1362 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor : 809 K / PDT.SUS / 2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada tingkat banding

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ;

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ; P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci