GERBANG LOGIKA RINI DWI PUSPITA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GERBANG LOGIKA RINI DWI PUSPITA"

Transkripsi

1 SMKN 3 BUDURN GERBNG LOGIK RINI DWI PUSPIT 207 J L. J E N G G O L O C S I D O R J O 0

2 BB I PENDHULUN. Deskripsi Relasi logik dan fungsi gerbang dasar merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran Sistem Komputer pada dasar program keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI). Berdasarkan struktur kurikulum mata pelajaran Sistem Komputer disampaikan dikelas X semester yang disampaikan dalam waktu 2 jam pelajaran per minggu, dimana relasi logik dan fungsi gerbang dasar diberikan sebanyak 0 jam(5 x tatap muka). Pada semester ini materi relasi logik dan fungsi gerbang dasar ditekankan pada pemahaman relasi logik, operasi logik, fungsi gerbang dasar, fungsi gerbang kombinasi dalam merencakanan rangkaian penjumlahan dan pengurangan dengan gerbang logika(nd, OR, NOT, NND, EXOR). B. Prasyarat Untuk kelancaran pencapaian kompetensi dasar relasi logik dan fungsi gerbang dasar ini dibutuhkan beberapa persyaratan baik pengetahuan maupun ketrampilan dasar. Persyaratan tersebut antara lain : peserta didik mempunyai kompetensi dasar sistem bilangan khususnya bilangan biner, logika, serta perangkat lunak aplikasi Digital Works. Perangkat lunak aplikasi tersebut digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi relasi logik dan gerbang logika secara sederhana. C. Cek Kemampuan. pakah nda mengetahui apa itu gerbang logika? a. Ya b. Tidak 2. pakah nda dapat menyederhanakan rangkaian gerbang logika non inverter? a. Ya b. Tidak 3. pakah nda mengetahui apa yang dimaksud dengan aljabar boolean? a. Ya b. Tidak

3 4. pakah nda dapat menyederhanakan aljabar Boolean ke dalam bentuk grafik K-Map? a. Ya b. Tidak 5. pakah nda dapat membuat rangkaian elektronika sederhana dengan aplikasi digital works? a. Ya b. Tidak D. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini adalah salah satu bahan untuk mempelajari relasi logik dan fungsi gerbang dasar yang berisi tentang relasi logik, operasi logik, fungsi gerbang dasar, fungsi gerbang kombinasi dalam merencakanan rangkaian penjumlahan dan pengurangan dengan gerbang logika(nd, OR, NOT, NND, EXOR). Modul ini terdiri atas beberapa topik atau kegiatan belajar yang disusun sesuai dengan urutan yang diawali dengan tingkat pemahaman yang paling mendasar. Untuk mempermudah dalam mempelajari bahan ajar ini ikuti beberapa petunjuk penggunaan berikut ini :. Bacalah materi tiap-tiap kegiatan belajar dengan seksama dan pahami maksudnya 2. Kerjakan semua latihan yang ada pada tiap-tiap kegiatan belajar 3. Jangan mempelajari kegiatan belajar berikutnya sebelum menyelesaikan latihan pada bahan ajar sebelumnya 4. Tanyakan pada guru yang bersangkutan apabila ada bagian yang kurang dimengerti 5. Sebelum mengerjakan tes akhir hendaknya materi-materi yang ada telah diujicoba/diselesaikan. 6. Selamat belajar. E. Tujuan khir Pembelajaran Diharapkan setelah mempelajari bahan ajar ini siswa dapat menemukan sifatsifat relasi logik dan fungsi gerbang dasar, menyelesaikan persamaan dan percobaan yang berhubungan dengan relasi logik dan fungsi gerbang dasar dengan menggunakan software aplikasi digital works. 2

4 F. Kompetensi Kompetensi : Sistem Komputer Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami relasi logik dan fungsi gerbang dasar (ND, OR, NOT, NND, EXOR) 4.2 Merencanakan rangkaian penjumlah dan pengurang dengan gerbang logika (ND, OR, NOT, NND, EXOR) 3

5 BB II PEMBELJRN. Rencana Belajar Siswa Rencana Belajar Siswa Dalam silabut Sistem bilangan ini dilaksanakan selama 0 jam pelajaran. Sehingga didapat peta kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel. Tabel Peta Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Minggu Jam Tempat Keterangan Devinisi gerbang logika 2 jam Kelas 2 Rangkaian penjumlahan () dengan 2 2 jam Kelas aljabar boolean 3 Rangkaian Penjumlahan (2) dengan 3 2 jam Kelas menggunakan K-Map 4 plikasi gerbang logika 4 2 jam Kelas menggunakan Digital Work 5 Evaluasi 5 2 jam Kelas B. Kegiatan Belajar Siswa a. Kegiatan belajar : Devinisi Gerbang Logika. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar ini Peserta Didik diharapkan dapat: a. Memahami devinisi gerbang logika b. Menjelaskan fungsi gerbang logika dasar dalam 4 pernyataan, yaitu : symbol, tabel kebenaran, persamaan fungsi, dan sinyal fungsi waktu 2. Uraian Materi RNGKIN LOGIK. Gerbang Logika Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan ljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika. Dasar-dasar teoretis daripada rangkaian digital adalah pemakaian bilangan-bilangan Biner (2 BIT) beserta operasi-operasinya yang meliputi: penjumlahan dan pengurangan, 4

6 perkalian dan pembagian serta konversi terhadap sistem bilangan lainnya seperti desimal, oktal dan heksadesimal yang terutama digunakan dalam sistem komputer. Untuk menyatakan hubungan antara input dengan output dari suatu rangkaian logika pada berbagai variasi keadaan inputnya digunakan tabel kebenaran (truth table). Lambang/simbol beberapa unsur logika diperlihatkan pada gambar. Gambar. Lambang/simbol beberapa unsur logika da 7 gerbang logika yang kita ketahui dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :. Gerbang Logika Inverter Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinnyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal masukan. Tabel. Tabel kebenaran/logika inverter Input () Output (Y) Rendah Tinggi 0 Tinggi Rendah 0 5

7 Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan. Y Gambar 2. Simbol Inverter (NOT) Gerbang NOT hanya mempunyai satu masukan dan satu keluaran, dan melakukan operasi logika peniadaan (negation) sesuai dengan definisi berikut : keluaran dari gerbang NOT akan mengambil keadaan jika dan hanya jika masukannya tidak mengambil keadaan. 2. Gerbang Logika non Inverter Berbeda dengan gerbang logika Inverter yang sinyal masukannya hanya satu untuk gerbang logika non-inverter sinyal masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran sangat tergantung oleh sinyal masukkannya dan gerbang logika yang dilaluinya (NOT, ND, OR, NND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-inverter adalah : a. Gerbang ND Ekspresi operasi logika ND adalah X = * B (dibaca : X = ND B). Tanda perkalian pada operasi logika ND adalah sama dengan perkalian biasa terhadap angka dan 0. Pada operasi logika ND akan menghasilkan logika keluaran jika dan hanya jika semua variabelnya memiliki nilai logika. Sebaliknya jika ada salah satu atau lebih dari variable masukan yang memiliki logika 0 maka logika keluaran yang didapatkan akan bernilai 0. B X = * B Gambar 3 Simbol Gerbang ND dengan 2 masukan Table 2. tablel kebenaran gerbang ND B X

8 Tabel kebenaran ditunjukkan pada table 2, dari table ini bisa dilihat bahwa output akan berlogika satu hanya bila kedua inputnya berlogika satu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gerbang ND memiliki fungsi mengalihkan dari kedua inputnya. Persamaan Bool untuk 2 input dari gerbang ND dapat dituliskan sebagai berikut. X =. B b. Gerbang OR Gerbang OR adalah suatu rangkaian logika dasar yang menyatakan bahwa outputnya akan mempunyai logika jika salah satu inputnya mempunyai logika atau semuanya mempunyai logika. B X = + B Gambar 4. Simbol gerbang logika OR Tabel 3. Tabel kebenaran gerbang OR dua input B X Selain dengan simbol, Gerbang OR dapat pula dinyatakan dengan persamaan logika (persamaan Boole). Persamaan Boole dari Gerbang OR dengan 2 input adalah: Q = + B (Dibaca : OR B) Tanda + pada aljabar Boole ini disebut penambahan OR c. Gerbang NND Gerbang NND adalah suatu NOT-ND atau suatu fungsi ND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi. Gerbang ini adalah gerbang ND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT. B X Gambar 5. Simbol gerbang logika NND Tabel 4. Tabel kebenaran gerbang NND dua input B X 7

9 Persamaan Bool untuk 2 input dari Gerbang NND dapat dituliskan sebagai berikut. X.B d. Gerbang NOR Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukannya bernilai rendah. Gerbang NOR adalah pengembangan dari gerbang OR. Pengembangan ini berupa pemasangan gerbang NOT pada output dari gerbang OR. B X Gambar 6. Simbol gerbang NOR Tabel 5. Tabel kebenaran gerbang NOR dua input B X Persamaan Bool untuk 2 input dari NOR GTE dapat dituliskan sebagai berikut. Q B e. Gerbang EXOR (ntivalen, EXCLUSIVE OR) Gerbang EXOR disebut juga gerbang Exclusive OR dikarenakan hanya mengenai sinyal yang memiliki bit (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi atau. Dilihat dari keluarannya, maka gerbang EXOR ini merupakan penjumlahan biner dari masukannya. B X Gambar 7. Simbol gerbang XOR dua input Tabel 6. Tabel Kebenaran gerbang XOR dua input 8

10 B X Persamaan Bool untuk 2 input dari EXOR GTE dapat dituliskan sebagai berikut. X = B f. Gerbang EXNOR (EXCLUSIVE NOR) Gerbang EXNOR merupakan ingkaran dari gerbang EXOR. Gerbang ini akan memberikan keluaran jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang sama dan sebaliknya akan memberikan keluaran 0 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. B X Gambar 8. Simbol gerbang EXNOR dua input Tabel 7. Tabel kebenaran gerbang XNOR dua input B X Persamaan Bool untuk 2 input dari Gerbang EXNOR dapat dituliskan sebagai berikut. Q B B. Lembar Kerja Siswa Tempat : Ruang Kelas lat dan bahan : Buku dan diktat Kegiatan : - Menjelaskan devinisi Gerbang Logika - Menyebutkan macam gerbang logika. - Menyederhanakan rangkaian gerbang logika pada tabel kebenaran Tes Formatif :. Jelaskan apa yang nda ketahui tentang Gerbang Logika 9

11 2. Gerbang logika dibagi menjadi 2 macam, sebutkan dan jelaskan 3. Sederhanakan rangkaian dibawah ini dengan menggunakan table kebenaran B Y Jawaban : 0

12 Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Penjumlahan () dengan ljabar Boolean. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini Peserta Didik diharapkan dapat : - Memahami ljabar Boolean. - Dapat menyederhanakan penjumlahan dengan menggunakan ljabar Boolean 2. Uraian Materi ljabar Boolean. Devinisi ljabar Boolean ljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan dua operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut. Menurut Mismail (998), aljabar Boolean merupakan aljabar yang membuktikan bahwa logika biner atau logika dua nilai berlaku untuk huruf dan lambing ketimbang untuk ungkapan dengan kata-kata yang unggul dalam hal kesederhanaan dan ketepatannya dalam menguraikan, memanipulasi dan menyederhanakan pernyataan logika dengan cara yang sistematik. ljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa. Fungsi OR (X = + B) adalah Boolean penambahan dan fungsi ND X= *B) adalah Boolean perkalian. Ikuti tiga hokum yang sama untuk aljabar Boolean seperti aljabar biasa ini :. Hukum Pertukaran (Commulative) Hukum Pertukaran menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika. Contoh : Perkalian (gerbang logika ND) X. Y = Y. X Penjumlahan (gerbang logika OR) X + Y = Y + X Dalam operasi OR dan ND terhadap variable maka tidak masalah urutannya dipertukarkan asalkan operasi aljabarnya sama.

13 Gambar 9 2. Hukum Pengelompokkan (ssociative) Hukum sosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika. a. Perkalian (Gerbang Logika ND) W. (X. Y) = (W. X). Y Gambar 0 2

14 b. Penjumlahan (Gerbang Logika OR) Gambar Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu. 3. Hukum Distribusi (Distributive) Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output Keluarannya. 3

15 Gambar 2 Hukum ini menampilkan metode untuk mengembangkan persamaan yang mengandung OR dan ND. a. Hukum OR Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya : Gambar 3 4

16 b. Hukum ND Disebut dengan Hukum ND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika ND atau perkalian. Berikut ini contohnya : Gambar 4 Konsep ljabar Boolean Tabel 8. Hukum ljabar Boolean Hukum ljabar Boolean Peraturan ljabar Boolean. + B = B = 0 B = B 2.. = (B + C) = ( + B) + C = (BC) = (B)C 4. + = 3. (B + C) = B + C 5. + = ( + B) (C + D) = C + D + BC + BD 6.. = 7.. = = 9. = 0. a. + B = + B b. + B = + B 5

17 ljabar Boolean menyediakan operasi dan aturan untuk bekerja dengan himpunan (, 0). Komponen Boolean dituliskan dengan bar/garis atas dengan aturan sebagai berikut : 0 = dan 0 = Penjumlahan Boolean dituliskan dengan + atau OR mempunyai aturan sebagai berikut : + =, + 0 =, 0 + =, = 0 Sedangkan perkalian Boolean yang dituliskan dengan. tau ND, mempunyai aturan sebagai berikut :. =,. 0 = 0, 0. = 0, 0. 0 = 0 Contoh : Sederhankan : a. + B ( + B) + ( + B) Pemecahan : + B + (+B) + B +. B + B. + B + B b. + (B. C) + C. B Pemecahan :.(B.C).C.B.B.C.C.B.B.C.(C+B).B.C.(C+B).B.C.C+.B.C.B BC c. + B = B Bukti : + B = B = ( + ) ( + B) = + B + + B = + B B = + ( + B) + B = () + B = + B 6

18 B. Lembar Kerja Siswa Tempat : Ruang Kelas lat dan bahan : Buku dan diktat Kegiatan : Menjelaskan devinisi ljabar Boolean Menyederhanaan konsep penjumlahan dengan ljabar Boolean. Tes Formatif :. Jelaskan apa yang nda ketahui tentang ljabar Boolean 2. Sederhanakan dengan menggunakan ljabar Boolean a. +. B +. B b. 3. Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + x y ke dalam rangkaian logika. Jawaban : 7

19 Kunci Jawaban :. ljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan dua operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut, merupakan aljabar yang membuktikan bahwa logika biner atau logika dua nilai berlaku untuk huruf dan lambing ketimbang untuk ungkapan dengan kata-kata yang unggul dalam hal kesederhanaan dan ketepatannya dalam menguraikan, memanipulasi dan menyederhanakan pernyataan logika dengan cara yang sistematik. 2. Penyederhanaan : a. +. B +. B =. ( + B ) +. B =. +. B = +. B = + B b. X = (.B). B = ( + B ). B = (.B ) + B.B = (.B ) + 0 =.B 3. Jawab: (a) Cara pertama x y xy x y x' x'y xy+x'y (b) Cara kedua x y xy x' xy+x'y 8 x'y

20 (c) Cara Ketiga x y xy xy+x'y x' x'y Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Penjumlahan (2) dengan menggunakan K-Map. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini Peserta Didik diharapkan dapat : - Memahami konsep penyederhanaan dengan menggunakan K-Map. - Dapat menyederhanakan penjumlahan dengan menggunakan K-Map 2. Uraian Materi Peta Karnaugh (K-Map). Penyederhanaan Fungsi Boolean Secara Grafik Cara ljabar sangat berguna untuk memanipulasi fungsi-fungsi Boolean dan menyatakannya dalam berbagai bentuk. Namun kalau tujuannya hanya untuk meniadakan suku yang berlebihan untuk memperoleh persamaan yang paling sederhana guna menyatakan suatu fungsi maka penggunaan grafik adalah lebih cepat dan positif. Cara grafik yang banyak dipakai adalah peta Karnaugh (juga dinamai dengan diagram Veitch). Peta Karnaugh adalah sebuah matriks sebanyak 2n kotak (n adalah banyaknya variable dalam fungsi yang akan disederhanakan). Pokok bahasan peta Karnaugh :. K-map 2 variabel 2. K-map 3 variabel 3. K-map 4 variabel 9

21 . Fungsi 2 variabel memiliki 4 kotak. Tata letak peta Karnaugh dengan dua variable, diperlihatkan gambar 5. Model Contoh : Sederhanakan menggunakan peta K-Map : Gambar 5. Fungsi 2 variabel a. B + B + B B Hasilnya : + B b. B + B Penyelesaian : B hasilnya adalah tetap B + B, karena tidak bisa disederhanakan Catatan : a. 0 kotak terlingkupi = 0 (low) b. kotak terlingkupi = 2 variabel output c. 2 kotak terlingkupi = variabel output d. 4 kotak terlingkupi = (high) e. Melingkupinya harus posisi horizontal atau vertical, yang dilingkupi digit dan jumlah digit yang dilingkupi 2 n (,2,4,8,6 ) 20

22 2. Fungsi 3 variabel memiliki 8 kotak. Model Tabel kebenaran Model 2 Map- Value Model 3 Model 4 Tabel kebenaran Catatan untuk K-Map 3 Variabel Map-Value 2

23 Contoh : Sederhanakan dengan menggunakan K-Map a. B C + BC + BC b. BC + BC + BC c. B C + BC + BC + BC Jawab : a. B C + BC + BC BC C + BC b. BC + BC + BC BC B + BC c. B C + BC + BC + BC BC B+ BC+ B C 22

24 3. Fungsi 4 variabel memiliki 6 kotak. Tabel Kebenaran Catatan untuk K-Map 4 Variabel 23

25 Contoh : Sederhanakan. BC D + BC D + B C D 2. B C D + B C D + BCD + BCD Jawab :. BC D + BC D + B C D B CD Hasil X = BC D + BD 2. B C D + B C D + BCD + BCD CD B Hasil X = B D C + BCD Poin-poin penggunaan K-Map Buat persamaan kebentuk SOP (melalui tabel kebenaran). Minterm-mintermnya masukkan kek-map (sesuaikan jumlah kota kata uvariabel input). Lingkari (pe-ngcover-an) yang benar. Tulis persamaan logika hasil peng-coveran. 24

26 B. Lembar Kerja Siswa Tempat : Ruang Kelas lat dan bahan : Buku dan diktat Kegiatan : Menjelaskan devinisi K-Map Menyederhanaan konsep penjumlahan dengan K-Map. Tes Formatif :. Jelaskan apa yang nda ketahui tentang K-Map 2. Sederhanakan dengan menggunakan K-Map a. B +B+B b. B +B c. BC + B C+BC d. B C + BC + B C + BC e. B C D + B C D + B CD Jawaban : 25

27 Jawab :. Suatu peralatan grafis yang digunakan untuk menyederhanakanpersamaan logika atau mengkonversikan sebuah tabel kebenaran menjadi sebuah rangkaian logika dan salah satu metode yang paling mudah untuk penyederhanaan rangkaian logika. 2. Penyederhanaan : a. B +B+B B (B +B) + ( B+B) = + B b. B +B B B + B = B c. BC + B C+BC BC d. B C + BC + B C + BC BC e. B C D + B C D + B CD ( B C + BC ) + (B C+BC) = C + C CD B (B C D + B C D) + (B C D+B CD) = B C + B D 26

28 Kegiatan Belajar 4 : plikasi gerbang logika menggunakan Digital Work. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini Peserta Didik diharapkan dapat : - Dapat membuat aplikasi gerbang logika ke media Digital Work. - Mengeksplorasi operasi logik untuk memecahkan masalah - Dapat mendemonstrasikan gerbang logika ke media Digital Work 2. Uraian Materi DIGITL WORK. Devinisi Digital Works Merupakan tool atau media yang membantu kita untuk membangun rangkaian logika digital dan menganalisa perilaku (behavour)nya melalui simulasi. Simulasi dapat dibentuk dengan gerbang logika sederhana (ND, OR, NND, NOR, XOR, XNOR, NOT) dan Flip-Flops (D, RS dan JK), counter, shift register, data register, driver, dll. Selain itu bisa menggunakan perangkat tri-state dan memori untuk membangun sistem dengan bus. Media ini memiliki mekanisme built-in untuk mendeteksi situasi penyumbatan dan penyumbatan bus. Input sirkuit bisa berupa switch, pushbuttons, clocks, sequence generator, dan interactive input devices. Keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui LED, display 7 segmen dan perangkat numerik. Selain itu, media ini juga memiliki banyak komponen lain untuk digunakan, antara lain, Penghitung, Register Pemindahan, Register Data, Pengendali, dll. Salah satu fitur terkuat dari Digital Works adalah kemampuannya untuk membuat macro dan menambahkannya ke database komponen. Ini memungkinkan nda untuk mengubah rangkaian menjadi satu komponen untuk digunakan nanti di sirkuit yang lebih kompleks. Dan seterusnya, dalam struktur hierarkis benda digital, di mana setiap tingkat menyembunyikan kompleksitas pelaksanaannya. Beberapa contoh makro: counter, register geser, catatan data. 27

29 Gambar Tampilan Digital Works Gambar 2 ToolBar Contoh : Gambarkan kembali rangkaian dari gambar 3 ke Digital Works, amati outputnya dan buat tabel kebenaran. Gambar 3 28

30 Jawab : Tabel kebenaran : B X B. Lembar Kerja Siswa Tempat lat dan bahan Kegiatan Tes Formatif : : Ruang Kelas : Buku dan diktat : Menjelaskan devinisi K-Map Menyederhanaan konsep penjumlahan dengan K-Map.. Jelaskan apa yang nda ketahui tentang Digital Works 2. Sederhanakan dengan menggunakan K-Map kemudian buat rangkaiannya dengan menggunakan aplikasi Digital Works B H H2 H3 H4 H5 H6 H7 output H H6 H7 H2 H5 H3 H4 29

31 Jawaban : Kunci Jawaban :. Digital Works Merupakan tool atau media yang membantu kita untuk membangun rangkaian logika digital dan menganalisa perilaku (behavour)nya melalui simulasi. Simulasi dapat dibentuk dengan gerbang logika sederhana (ND, OR, NND, NOR, XOR, XNOR, NOT) dan Flip-Flops (D, RS dan JK), counter, shift register, data register, driver, dll. 2. K Map H = B + B + B B = B + 30

32 H2 = B + B + B + B B 0 0 = ctive High H3 = B + B + B B = + B H4 = B + B + B B = B + H5 = B + B B = B H6 = B B

33 = B H7 = B + B B = Desain dengan Digital Works : 32

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE SISTEM DIGITL 16 2 GERNG LOGIK & LJR OOLE Gerbang Logika (Logical Gates) atau gerbang digital merupakan komponen dasar elektronika digital. erbeda dengan komponen elektronika analog yang mempunyai tegangan

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean 1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya Disusun Oleh : Indra Gustiaji Wibowo (233) Kelas B Dosen Hidayatulah Himawan,ST.,M.M.,M.Eng JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

MODUL 4 GERBANG LOGIKA KOMBINASIONAL

MODUL 4 GERBANG LOGIKA KOMBINASIONAL STMIK STIKOM LIKPPN MODUL 4 GERNG LOGIK KOMINSIONL. TEM DN TUJUN KEGITN PEMELJRN. Tema : Gerbang Logika Kombinasional 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Gerbang Logika NND 2. Gerbang Logika NOR 3. Gerbang

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJAAR OOLEAN Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA) #14 TEORI DSR DIGITL (GERNG LOGIK) Gerbang logika dapat didefinisikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan suatu output hanya bila telah ditentukan sebelumnya kondisi input yang ada. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1 Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA 1. Gerbang AND, OR dan NOT Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA DASAR

GERBANG LOGIKA DASAR GERNG LOGIK DSR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang logika mempunyai satu terminal output dansatuataulebihterminal input Output-outputnya bisa bernilai

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar Modul 1 : Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar 1.1 Tujuan Setelah mengikuti praktek ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami Aksioma dan Teorema Aljabar Boolean. 2. Memahami gerbang logika dasar

Lebih terperinci

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL Oleh : Kelompok 3 I Gede Nuharta Negara (1005021101) Kadek Dwipayana (1005021106) I Ketut Hadi Putra Santosa (1005021122) Sang Nyoman Suka Wardana (1005021114) I

Lebih terperinci

BAB V RANGKAIAN LOGIKA

BAB V RANGKAIAN LOGIKA V RNGKIN LOGIK Menurut Ritz (1992:6), logika adalah ilmu yang berkaitan dengan hukumhukum dan patokan yang dikenakan pada peragaan kesimpulan dengan menerapkan azas-azas penalaran. Catatan pengkajian pertama

Lebih terperinci

Tabel kebenaran untuk dua masukan (input) Y = AB + AB A B Y

Tabel kebenaran untuk dua masukan (input) Y = AB + AB A B Y G.Gerbang X-OR dan Gerbang X-NOR 1. Gerbang X-OR dalah komponen logika yang keluarannya bernilai 1 bila terminal masukannya tidak sama, atau dengan persamaan ditulis : Y = + Simbol gerbang X-OR untuk dua

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE V GERNG LOGIK DN LJR OOLE Pendahuluan Gerbang logika atau logic gate merupakan dasar pembentukan system digital. Gerbang ini tidak perlu kita bangun dengan pengkawatan sebab sudah tersedia dalam bentuk

Lebih terperinci

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean Yusron Sugiarto Materi Kuliah Rangkaian Logika Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rudi Susanto

Aljabar Boolean. Rudi Susanto Aljabar Boolean Rudi Susanto Tujuan Pembelajaran Bisa menghasilkan suatu realisasi rangkaian elektronika digital dari suatu persamaan logika matematika Persamaan logika matematika tersebut dimodifikasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi This presentation is revised by HA

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi This presentation is revised by HA Mata Kuliah rsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 10 -- This presentation is revised by H Digital Principles and pplications, Leach- Malvino, McGraw-Hill dhi

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN I. GERBANG LOGIKA Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar yang membentuk

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

DIKTAT SISTEM DIGITAL

DIKTAT SISTEM DIGITAL DIKTAT SISTEM DIGITAL Di Susun Oleh: Yulianingsih Fitriana Destiawati UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2013 DAFTAR ISI BAB 1. SISTEM DIGITAL A. Teori Sistem Digital B. Teori Sistem Bilangan BAB 2.

Lebih terperinci

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan theorema dan sifat dasar dari aljabar Boolean. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA)

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) TEKNIK DIGITAL-ALJABAR Boole/HAL. 1 BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA) PRINSIP DASAR ALJABAR BOOLE Aljabar boole adalah suatu teknik matematika yang dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah logika.

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S AGENDA SISTEM BILANGAN DESIMAL, BINER, OCTAL, HEXADESIMAL DEFINISI ALJABAR BOOLEAN TABEL KEBENARAN ALJABAR BOOLEAN

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit Aljabar Boolean IF22 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF22 Matematika Diskrit Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun

Lebih terperinci

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya: ALJABAR BOOLEAN Aljabar Boolean Aljabar Boolean adalah aljabar yang menangani persoalan-persoalan logika. Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa untuk fungsi OR (Y =

Lebih terperinci

ALJABAR BOLEAN. Hukum hukum ALjabar Boolean. 1. Hukum Komutatif

ALJABAR BOLEAN. Hukum hukum ALjabar Boolean. 1. Hukum Komutatif LJBR BOLEN Diktat Elektronika Digital ljabar Boolean Dalam matematika dan ilmu komputer, ljabar Boolean adalah struktur aljabar yang "mencakup intisari" operasi logika DN, TU dan TIDK dan juga teori himpunan

Lebih terperinci

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate) Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate) Anjar Syafari anjar.syafari@gmail.com http://ansitea.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

Karnaugh MAP (Bagian 1)

Karnaugh MAP (Bagian 1) Tahun kademik 2015/2016 Semester I DIG13 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Karnaugh MP (agian 1) Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5. PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN K-MAP)

PERCOBAAN 5. PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN K-MAP) PERCOBN 5. PENYEDERHNN RNGKIN LOGIK (MENGGUNKN K-MP) TUJUN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Membuat sebuah rangkaian logika sederhana melalui persamaan Boolean dan Tabel

Lebih terperinci

Sasaran Pertemuan3 PERTEMUAN 3 GERBANG LOGIKA OR GATE ANIMATION. - Mahasiswa diharapkan dapat :

Sasaran Pertemuan3 PERTEMUAN 3 GERBANG LOGIKA OR GATE ANIMATION. - Mahasiswa diharapkan dapat : PERTEMUN 3 GERNG LOGIK - Mahasiswa diharapkan dapat : Sasaran Pertemuan3. Mengerti tentang Gerbang Logika Dasar 2. Mengerti tentang ljabar oolean 3. Mengerti tentang MS (Most significant bit) dan LS (least

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN A III GERANG LOGIKA DAN ALJAAR OOLEAN 3. Pendahuluan Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lainnya kadang-kadang dianggap oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya peralatan elektronika

Lebih terperinci

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun :. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C )

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C ) 5. RANGKAIAN KOMBINASIONAL Pada dasarnya rangkaian logika (digital) yang dibentuk dari beberapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari bermacam-macam Gate dan rangkaian-rangkaian lainnya, sehingga

Lebih terperinci

Gerbang gerbang Logika -5-

Gerbang gerbang Logika -5- Sistem Digital Gerbang gerbang Logika -5- Missa Lamsani Hal 1 Gerbang Logika 3 gerbang dasar adalah : AND OR NOT 4 gerbang turunan adalah : NAND NOR XOR XNOR Missa Lamsani Hal 2 Gerbang NAND (Not-AND)

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit Aljabar Boolean Bahan Kuliah Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL telk telk telk LBORTORIUM TEKNIK ELEKTRONIK DN TEKNIK DIGITL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 28 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 204 MODUL MT KULIH

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA

MODUL I GERBANG LOGIKA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1 Aljabar Boolean Rinaldi Munir/IF25 Mat. Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika.

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika. 2. GTE GTE LOGIK I. Tujuan. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika. II. Dasar Teori Gerbang Logika merupakan dasar pembentuk

Lebih terperinci

Gerbang Logika & Aljabar Boole. Eka Maulana, ST, MT, Meng. Brawijaya University

Gerbang Logika & Aljabar Boole. Eka Maulana, ST, MT, Meng. Brawijaya University Gerbang Logika & ljabar oole Eka Maulana, ST, MT, Meng. rawijaya University ljabar oole (oolean lgebra) ljabar oolean adalah sistem operasi matematis logika pada himpunan atau proposisi yang memenuhi aturanaturan

Lebih terperinci

MODUL II GATE GATE LOGIKA

MODUL II GATE GATE LOGIKA MODUL II GTE GTE LOGIK I. Tujuan instruksional khusus. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika. II. Dasar Teori Gerbang Logika

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter Gerbang Logika Apa itu gerbang logika? Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit Aljabar Boolean Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua

Lebih terperinci

PENGENALAN SISTEM DIGITAL

PENGENALAN SISTEM DIGITAL 1 PENGENLN SISTEM DIGITL GERNG LOGIK Gerbang logika adalah piranti dua-keadaan : keluaran dengan nol volt yang menyatakan logika 0 (atau rendah) dan keluaran dengan tegangan tetap yang menyatakan logika

Lebih terperinci

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F 551 12 062 ANISA PRATIWI / F 551 12 075 JUPRI SALINDING / F 551 12 077 WIDYA / F 551 12 059 TEKNIK INFORMATIKA (S1) TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1 TEORI DASAR DIGITAL Leterature : (1) Frank D. Petruzella, Essentals of Electronics, Singapore,McGrraw-Hill Book Co, 1993, Chapter 41 (2) Ralph J. Smith, Circuit, Devices, and System, Fourth Edition, California,

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

BAB III GERBANG LOGIKA BINER III GERNG LOGIK INER 3. ljabar oole Pada abad ke-9 George oole memperkenalkan operasi hitung matematika dalam bentuk huruf abjad dan memperkenalkan simbol tertentu untuk hubungan seperti tanda tambah (+)

Lebih terperinci

BAB V DISAIN RANGKAIAN LOGIKA

BAB V DISAIN RANGKAIAN LOGIKA V DISIN RNGKIN LOGIK Pada ab ini akan dipelajari prosedur-prosedur dasar yang digunakan dalam mendesain rangkaian-rangkaian logika apabila persyaratan-persyaratan yang diinginkan diberikan. Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN DIGITAL GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA .. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal berbagai jenis gerbang logika 2. Memahami dasar operasi logika untuk gerbang AND, NAND, OR, NOR. 3. Memahami struktur

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Organisasi Komputer Logika Digital Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GNESH, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Pendahuluan Hanif Fakhrurroja, 2013 http://hanifoza.wordpress.com

Lebih terperinci

GERBANG dan ALJABAR BOOLE

GERBANG dan ALJABAR BOOLE GERBNG dan LJBR BOOLE Konsep dasar aljabar Boole (Boolean lgebra) telah diletakkan oleh seorang matematisi Inggeris George Boole, pada tahun 1854. Konsep dasar itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM TI 23 IE-24 Elektronika Industri & Otomasi UKM Lampiran C Aljabar Boolean Tupel Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan ang didefinisikan pada operaror +,,

Lebih terperinci

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan I. Tujuan UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI 1. Dapat membuat rangkaian kombinasi dan gerbang logika dasar 2. Memahami cara kerja dari gerbang logika dasar dan kombinasi 3. Dapat membuat table kebenaran

Lebih terperinci

SILABI DAN SAP. Standar Kompetensi Mahasiswa mampu merencanakan dan membuat simulasi dari perencanaan sistem digital yang telah dibuat.

SILABI DAN SAP. Standar Kompetensi Mahasiswa mampu merencanakan dan membuat simulasi dari perencanaan sistem digital yang telah dibuat. SILABI DAN SAP Mata Kuliah : Sistem Digital Kode Matakuliah : FTC105 Semester : 1 (Satu) /Ganjil Bobot SKS : 2 SKS Program Studi : Teknik Informatika Jenjang : S-1 Dosen : Novan Setiawan,ST Kode Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA B IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA 4. Penyederhanaan Secara Aljabar Bentuk persamaan logika sum of minterm dan sum of maxterm yang diperoleh dari tabel kebenaran umumnya jika diimplementasikan ternyata

Lebih terperinci

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Pengantar : :. MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Rangkaian digital adalah mrp komponen perangkat keras (hardware) yang memanipulasi informasi biner. Rangkaian diimplementasikan dengan menggunakan transistor-transistor

Lebih terperinci

BAB 1. KONSEP DASAR DIGITAL

BAB 1. KONSEP DASAR DIGITAL 1. KONSEP DSR DIGITL Materi : 1. Representasi entuk Digital dan nalog 2. entuk Sinyal Digital 3. Transmisi Serial & Paralel 4. Switch dalam Rangkaian Elektronika 5. Gerbang Logika Dasar 6. Tabel Kebenaran

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY   Tujuan : Percobaan 1 GERNG LOGIK Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIP, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Membiasakan mengenali letak dan fungsi pin (kaki) pada IC gerbang logika dasar. 2. Memahami cara

Lebih terperinci

Representasi Boolean

Representasi Boolean Aljabar Boolean Boolean Variable dan Tabel Kebenaran Gerbang Logika Aritmatika Boolean Identitas Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Aturan Penyederhanaan Boolean Fungsi Eksklusif OR Teorema De

Lebih terperinci

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT No. LST/EKO/DEL 214/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Februari 2010 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Memahami cara kerja gerbang logika dasar dan gerbang perluasan logika dasar 2. Sub Kompetensi - Membuat rangkaian dengan

Lebih terperinci

Aljabar Boolean dan Peta Karnough

Aljabar Boolean dan Peta Karnough Aljabar Boolean dan Peta Karnough a. Logic Function minimization Pada rangkaian yang cukup rumit, kombinasi variable di logic function yang diperoleh dari hasil table kebenaran biasanya pun cukup banyak.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TEKNIK DIGITAL LS 2 : Aljabar Boolean, Teori De Morgan I dan De Morgan II

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TEKNIK DIGITAL LS 2 : Aljabar Boolean, Teori De Morgan I dan De Morgan II No. LST/EKO/DEL 214/02 Revisi : 04 Tgl : 1 Februari 2012 Hal 1 dari 8. Kompetensi Memahami hukum aljabar oolean termasuk hukum De Morgan, dan prinsip Sum of Product. Sub Kompetensi 1. Memahami penerapan

Lebih terperinci

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean II. Tujuan Percobaan 1. Praktikan memahami antara input dan output pada rangkaian logika AND, OR, NOT, XOR, NAND, NOR dan XNOR. 2. Praktikan

Lebih terperinci

Konsep dasar perbedaan

Konsep dasar perbedaan PENDAHULUAN Konsep dasar perbedaan ANALOG DAN DIGITAL 1 ANALOG Tegangan Berat Suhu Panjang Kecepatan dlsb 2 DIGITAL Pulsa 0 dan 1 Digit Biner Bit Numerik 3 Benarkah definisi tersebut tadi? 4 ANALOG DIGITAL

Lebih terperinci

Definisi Gerbang Logika

Definisi Gerbang Logika SISTEM DIGITAL 1 Pendahuluan Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah data yang berbentuk biner. Dalam sistem biner hanya di ijinkan dua keadaan yang tegas berbeda.

Lebih terperinci

BAB 2 PENYEDERHANAAN RANGKAIAN DENGAN PETA KARNAUGH SUM OF PRODUCT (SOP) DAN PRODUCT OF SUM (POS)

BAB 2 PENYEDERHANAAN RANGKAIAN DENGAN PETA KARNAUGH SUM OF PRODUCT (SOP) DAN PRODUCT OF SUM (POS) BAB 2 PENYEDERHANAAN RANGKAIAN DENGAN PETA KARNAUGH SUM OF PRODUCT (SOP) DAN PRODUCT OF SUM (POS) 2.1 TUJUAN - Membuat rangkaian logika Sum of Product dan Product of Sum yang berasar dari gerbang-gerbang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/PTI/PTI6205/02 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 6 Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika sangat pesat, kalau beberapa tahun lalu rangkaian elektronika menggunakan komponen tabung hampa, komponen diskrit, seperti dioda, transistor,

Lebih terperinci

Output b akan ada aliran arus dari a jika saklar x ditutup dan sebaliknya Output b tidak aliran arus dari a jika saklar x dibuka.

Output b akan ada aliran arus dari a jika saklar x ditutup dan sebaliknya Output b tidak aliran arus dari a jika saklar x dibuka. A. TUJUAN : FAKULTAS TEKNIK Semester 5 LOGIKA KOMBINASIONAL 2 4 5 No. LST/EKA/PTE23 Revisi : Tgl : 7-2-2 Hal dari 22 Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat. Menjelaskan kembali prinsip-prinsip

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN FORMULIR No. Formulir 1 dari 13 Pertemuan Ke : 1 5 6 7 8 9 10 Mahasiswa mengetahui tentang Mahasiswa memiliki penge- Sistem bilangan pada teknik 1. Sistem bilangan desimal Pendahuluan 1. Perkenalan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNIK DIGITAL No. SIL/EKA/EKA239/22 Revisi : 00 Tgl: 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : TEKNIK DIGITAL KODE MATA KULIAH : EKA 239 SEMESTER : 2 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DOSEN PENGAMPU : UMI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN Dosen Pengampu : Shoffin Nahwa Utama, M.T. Disusun Oleh: MUHAMMAD IBRAHIM NIM : 362015611040 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TEKNIK

Lebih terperinci

Karnaugh MAP (K-Map)

Karnaugh MAP (K-Map) Karnaugh MP (K-Map) Pokok ahasan :. K-map 2 variabel 2. K-map 3 variabel 3. K-map 4 variabel 4. Penyederhanaan rangkaian dengan k-map Tujuan Instruksional Khusus :.Mahasiswa dapat menerangkan dan memahami

Lebih terperinci

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam 2.1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya dan operasi operasi yang

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. Keadaan suatu sistem Logika Lampu Switch TTL CMOS NMOS Test 1 Tinggi Nyala ON 5V 5-15V 2-2,5V TRUE 0 Rendah Mati OFF 0V 0V 0V FALSE

GERBANG LOGIKA. Keadaan suatu sistem Logika Lampu Switch TTL CMOS NMOS Test 1 Tinggi Nyala ON 5V 5-15V 2-2,5V TRUE 0 Rendah Mati OFF 0V 0V 0V FALSE GERBANG LOGIKA I. KISI-KISI. Gerbang Logika Dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, EXOR, EXNOR). AStable Multi Vibrator (ASMV) dan MonoStable MultiVibrator (MSMV). BiStable Multi Vibrator (SR-FF, JK-FF, D-FF,

Lebih terperinci

BAB 4. Aljabar Boolean

BAB 4. Aljabar Boolean BAB 4 Aljabar Boolean 1. PENDAHULUAN Aljabar Boolean merupakan lanjutan dari matakuliah logika matematika. Definisi aljabar boolean adalah suatu jenis manipulasi nilai-nilai logika secara aljabar. Contoh

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Adri Priadana

Aljabar Boolean. Adri Priadana Aljabar Boolean Adri Priadana Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun 854. Boole melihat bahwa himpunan dan logika proposisi mempunyai sifat-sifat yang serupa (kemiripan hukum-hukum

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL IV ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2008 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL IV ALJABAR BOOLE & RANGKAIAN

Lebih terperinci

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL JURUSAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN Disusun oleh : Golfrid Gultom, ST Untuk kalangan sendiri 1 DASAR TEKNOLOGI DIGITAL Deskripsi Singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang harus kita pelajari

Lebih terperinci

dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner).

dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner). Gerbang Logika dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner). Logika biner menggunakan dua buah nilai yaitu 0 dan 1. Logika biner yang digunakan dlm sistem digital,

Lebih terperinci

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika Percobaan 9 Gerbang 9. Tujuan : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : Mengetahui macam-macam Gerbang logika dasar dalam sistem digital. Mengetahui tabel kebenaran masing-masing gerbang

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto, S.kom liyantanto@gmail.com Pendahuluan Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah

Lebih terperinci

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA 5.1 REPRESENTASI BILANGAN NEGATIF Terdapat dua cara dalam merepresentasikan bilangan biner negatif, yaitu : 1. Representasi dengan Tanda dan Nilai (Sign-Magnitude) 2. Representasi

Lebih terperinci

BAB I GERBANG LOGIKA DASAR & ALJABAR BOOLEAN

BAB I GERBANG LOGIKA DASAR & ALJABAR BOOLEAN BAB I GERBANG LOGIKA DASAR & ALJABAR BOOLEAN A. Tabel Kebenaran (Truth Table) Tabel kebenaran merupakan tabel yang menunjukkan pengaruh pemberian level logika pada input suatu rangkaian logika terhadap

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

Sistem Bilangan. Rudi Susanto

Sistem Bilangan. Rudi Susanto Sistem Bilangan Rudi Susanto 1 Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal Sistem bilangan

Lebih terperinci

Persamaan SOP (Sum of Product)

Persamaan SOP (Sum of Product) Persamaan SOP (Sum of Product) 3 Variabel,, 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 Diktat Elektronika Digital Persamaan SOP dan Peta Karnaugh Perhatikan F=1 digunakan untuk membentuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya,

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, KT PENGNTR Segala puji bagi llah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul TEKNIK DIGITL KOMPUTER ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih

Lebih terperinci

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 FLIP FLOP D BESERTA CONTOH

Lebih terperinci