ANALISA DAN PERANCANGAN CASE BASED REASONING DIAGNOSA PENYAKIT GIGI PADA MANUSIA. Nurmala Mukhtar AH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA DAN PERANCANGAN CASE BASED REASONING DIAGNOSA PENYAKIT GIGI PADA MANUSIA. Nurmala Mukhtar AH"

Transkripsi

1 ANALISA DAN PERANCANGAN CASE BASED REASONING DIAGNOSA PENYAKIT GIGI PADA MANUSIA Nurala Mukhtar AH Progra Studi Siste Inforasi, Fakultas Teknik dan Ilu Koputer Universitas Isla Indragiri (UNISI) Jl. Parit 1 Tebilahan Hulu, Tebilahan Riau nurala.ukhtar.ah@gail.co ABSTRAK Gigi erupakan bagian dari alat pengunyahan pada siste pencernaan dala tubuh anusia, sehingga secara tidak langsung berperan dala status kesehatan perorangan.penyakit gigi erupakan penyakit yang paling sering dikeluhkan asyarakatindonesia karena banyaknya orang yang tidak peduli akan kesehatan gigi. Kebanyakan asyarakat tidak engetahui bahaya penyakit gigi yang dapat berujung keatian.rancangan siste pakar untuk endiagnosa penyakit gigi dengan enggunakan etode Case Based Reasoning (CBR) yaitu salah satu etode untuk ebangun siste pakar dengan pengabilan keputusan dari kasus yang baru dengan solusi dari kasus-kasus sebelunya.proses diagnosa dilakukan dengan cara easukkan kasus baru (target case) yang berisigejala-gejala penyakit yang akan didiagnosa, keudian dilakukan prosessiilaritas antara kasus baru dengan kasus-kasus (source case) yang sudahtersipan di dala basis data (case-based) siste. Kasus dengan nilaisiilaritas tertinggi akan diabil dan keudian solusi dari kasus tersebut akandijadikan solusi bagi kasus yang baru. Metode siilaritas yang digunakan adalah Nearest Neighbour.Jika suatu kasus tidak berhasil didiagnosa, akaakan dilakukan revisi kasus oleh pakar. Kasus yang berhasil direvisi akandisipan untuk dijadikan pengetahuan baru yang nantinya akan enjadi solusi untuk kasus baru. Kata Kunci :Case Based Reasoning, Siilarity K-NN, Penyakit Gigi. 1. PENDAHULUAN Penyakit gigi erupakan penyakit yang paling sering dikeluhkan asyarakatindonesia karena banyaknya orang yang tidak peduli akan kesehatan gigi. Kesehatangigi seseorang sangat berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh yang lain dankesehatan gigi hingga kini belu enjadi perhatian utaa. Kebanyakan asyarakat tidak engetahui bahaya penyakit gigi yang dapat berujung keatian. Penyakit gigi apabila terus enerus di biarkan akan berujung pada tuor gigi. Hal tersebut terjadi karena penderita sering engabaikan penyakit gigi setelah rasa sakitnya hilang saat einu obat yang di beli dari apotik tanpa resep dokter atau ahli gigi.terkadang penderita erasa alas berobat ke ruah sakit karena harus engantri panjang saat berobat.padahal penyakit gigi perlu endapat penanganan langsung dari dokter atau ahli gigi sehingga dapat diberikan penanganan yang aksial. Rancangan siste pakar untuk endiagnosa penyakit gigi dengan enggunakan etode Case Based Reasoning (CBR) yaitu salah satu etode untuk ebangun siste pakar dengan pengabilan keputusan dari kasus yang baru dengan solusi dari kasus-kasus sebelunya.ide dasar dari CBR eniru keapuan anusia, yaitu enyelesaikan asalah baru enggunakan jawaban atau pengalaan dari asalah laa.penyajian pengetahuan (knowledge representation dibuat dala bentuk kasus-kasus (cases).setiap kasus berisi asalah dan jawaban, sehingga ebandingkan kasus baru dengan suatu pola tertentu. Proses diagnosa dilakukan dengan cara easukkan kasus baru (target case) yang berisigejalagejala penyakit yang akan didiagnosa, keudian dilakukan prosessiilaritas antara kasus baru dengan kasus-kasus (source case) yang sudahtersipan di dala basis data (case-based) siste. Kasus dengan nilaisiilaritas tertinggi akan diabil dan keudian solusi dari kasus tersebut akandijadikan solusi bagi kasus yang baru. Metode siilaritas yang digunakanadalah Nearest Neighbour.Jika suatu kasus tidak berhasil didiagnosa, akaakan dilakukan revisi kasus oleh 1

2 pakar.kasus yang berhasil direvisi akandisipan untuk dijadikan pengetahuan baru (fresh knowledge). Penelitian ini enggunakan Visual Basic 6.0 ini, berguna untuk ebantu kinerja ahli gigi, dengan deikian progra ini akan eberikan pebelajaran kepada edis akan pentingnya teknologi inforasi yang bisa dianfaatkan sebagai penyedia inforasi tentang berbagai aca penyakit dan solusi pengobatan. Siste pakar ini tidak berarti enggantikan kedudukan dokter, tetapi hanya dala pengabilan keputusan, karena ungkin bisa terdapat banyak alternatif yang harus dipilih secara cepat dan tepat. 2. LANDASAN TEORI Kecerdasan buatan berasal dari bahasa Inggris Artificial Intelligence atau singkatan AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan buatan yang diaksud disini erujuk pada esin yang apu berfikir, enibang tindakan yang akan diabil dan apu engabil keputusan seperti yang dilakukan oleh anusia (Sutojo dkk, 2010). Penalaran berbasis kasus (case based reasoning/cbr) pertaa kali disapaikan oleh Roger Schank dan R. Abelson pada tahun CBR adalah teknik untuk enyelesaikan asalah-asalah baru dengan cara engadaptasi solusi-solusi yang sudah digunakan untuk enyelesaikan asalahasalah sebelunya. CBR telah banyak diaplikasikan dala berbagai bidang seperti bidang huku, kedokteran, bahasa, sejarah, akanan/nutrisi, peneuan rute dan lingkungan (Labellapansa, 2013).Case based reasoning adalah siste berbasis pengetahuan yang enyelesaikan asaah dengan elakukan penalaran berdasarkan pengetahuan paling relevan yang telah diiliki. Selanjutnya, siste akan elakukan proses adaptasi terhadap pengetahuan tersebut untuk enyesuaikan dengan perasalahan baru. Hal tersebut ebuat case based reasoning dapat belajar dan beradaptasi terhadap kasus-kasus yang baru (Wicaksono dkk, 2014). Ada 4 (epat) tahapan proses pada case based reasoning yaitu retrieve, reuse, revise dan retain. a. Tahapan Retrieve Proses retrieve adalah proses ekstraksi kasus yang irip dengan kasus baru dari kasus-kasus yang laa (Aribowo, 2010). Salah satu tahap penting dala siklus case based reasoning adalah pengabilan kebali (retrieve) terhadap kasus-kasus sebelunya yang dapat digunakan untuk enyelesaikan asalah baru. Salah satu pertanyaan endasar adalah atas dasar atau pertibangan aparetrieval tersebut dilakukan.salah satu yang dijadikan pertibangan dala banyak penelitian adlaha penilaian kesaaan (siilarity assesent). Dala beberapa aplikasi case based reasoning, sudah cukup eadai untuk enilai kesaaan terhadap kasus-kasus yang tersipan berdasarkan ciriciri yang napak. Yang diaksud ciri-ciri yang napak dari suatu kasus adalah penjelasan yang diilikinya dan bentuk penyajian enggunakan pasangan-pasangan nilai atribut. Pada aplikasiaplikasi yang lain seringkali ciri-ciri diperoleh dari penjelasan kasus-kasus dengan elakukan inferensi sesuai dengan doain pengetahuan. Dala aplikasi yang lain, sebuah kasus disajikan dala struktur yang kopleks, seperti graf, aka untuk retrieval ebutuhkan penilaian terhadap kesaaan strukturnya (Mulyana dan Hartati, 2009). b. Tahapan Reuse Proses adaptasi pada case based reasoning erupakan proses penyesuaian dari solusi yang terapil diana solusi tersebut telah eiliki keiripan paling tinggi. Penyesuaian dilakukan agar solusi yang terabil tersebut sesuai dengan perasalahan yang sedang dialai dan ebuat pengetahuan siste cerdas enjadi berkebang. Langkah yang dapat diabil dala proses adaptasi yaitu solusi yang dihasilkan dari case based reasoning yang diabil dapat dipergunakan sebagai solusi dari perasalahan yang sedang dialai baik tanpa ataupun dengan elalui odifikasi. Ketika ternyata dari proses retrieval endapatkan lebih dari satu kasus yang paling relevan, solusi bisa didapatkan dari salah satu kasus diantarnaya kasus yang paling relevan (Prakoso dkk, 2012). c. Tahapan Revise Proses revise adalah proses peninjauan kebali kasus dan solusi yang diberikan jika pada proses retrieve siste tidak dapat eberikan hasil diagnosa yang tepat. Inforasi berupa asukan gejala pada kasus baru yang tidak diteukan keiripanya dengan basis pengetahuan (rule) terssebut akan ditapung pada suatu tabel khusus (tabel revise) yang selanjutnya akan dievaluasi dan diperbaiki kebali oleh pakar untuk eneukan solusi yang tepat (Octaviani dkk, 2011). 2

3 d. Tahapan Retain Setelah proses revise selesai dan sudah diteukan solusi yang benar-benar tepat barulah pakar ulai enabah aturan dengan easukkan data kasus baru yang sudah diteukan solusinya tersebut kedala basis pengetahuan yang nantinya dapat digunakan untuk kasus berikutnya yang eiliki perasalahan yang saa (Octaviani dkk, 2011).Retain erupakan tahap terakhir dala siklus case based reasoning yang enghasilkan penyelesaian asalah terbaru yang digabungkan dala siste pengetahuan. Hal ini telah diterjeahkan enjadi berbagai pendekatan untuk ereka hasil dari penyelesaian asalah sebagai sebuah kasus baru dan dapat ditabahkan dala basis kasus (Mulyana dan Hartati, 2009).Dala proses retain gejala baru disipan dala sebuah case based. Case tersebut dapat digunakan sebagai acuan kasus baru baik enggunakan bantuan gejala lain atau gejala itu sendiri (Wihayanti dan Guilang, 2014). e. Siilarity etode Nearest Neighbour Siilarity antara dua objek erupakan ukuran nueric dari seberapa irip dua buah objek.siilarity epunyai nilai yang lebih tinggi jika objek-objek tersebut saa dan eiliki range nilai [0,1] (Herawati, 2013).Fungsi siilarity (keiripan) akan enghasilkan nilai yang enentukan apakah ada keiripan antara kasus yang baru dengan kasus-kasus yang ada dala case base. Salah satu etode siilarity yaitu nearest neighbor erupakan teknik sederhana yang enyediakan sebuah ukuran seberapa irip kasus baru dengan kasus laa (Fakhrurrifqi dan Wardoyo, 2013).Menurut Kusrini (dikutip dari Roadhan, 2013) Nearest Neighbour adalah pendekatan untuk encari kasus dengan enghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus laa, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari sejulah fitur yang ada.misalnya diinginkan untuk encari solusi terhadap seorang pasien baru dengan enggunakan solusi dari pasien terdahulu. Untuk encari kasus pasien ana yang akan digunakan aka dihitung kedekatan kasus pasien baru dengan seua kasus pasien laa. Kasus pasien laa dengan kedekatan terbesarlah yang akan diabil solusinya untuk digunakan pada kasus pasien baru. Berikut ruus siilarity : Siilarity (proble, case) = s1 w1+s2 w2+ sn wn w1+w2+ +wn Keterangan : s = siilarity (nilai keiripan [1][0]) w = weight (bobot yang diberikan) Tabel 1.Pebobotan Gejala Kode Gejala Bobot G001 Terdapat lobang kecil pada gigi sapai ke dentin 5 G002 Terasa sakit bila terkena air atau akanan dingin 5 G003 Terdapat plak pada gigi 3 G004 Terasa ngilu 1 G005 Terdapat nanah pada gusi dekat gigi 5 G006 Terdapat lobang pada gigi hingga ke pulpa 5 G007 Bengkak di sekitar pipi 3 G008 Terasa sakit bila di tekan 3 G009 Bila abses pecah aka akan berbau busuk dan terasa 5 G010 Sakit berdenyut-denyut di daerah abses 5 G011 Terasa sakit saat engunyah 3 G012 Gigi lebih sensitif dengan akanan atau inuan di 3 G013 Dea 1 G014 Bengkak dan sakit bila di raba 1 G015 Terdapat kupulan plak-plak pada gigi 5 G016 Gigi terlihat kuning 3 G017 Aroa ulut tidak sedap 1 G018 Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 5 G019 Mudah berdarah 5 3

4 G020 Sakit bila engunyah (terkena akanan) 3 G021 Bengkak 3 G022 Nyeri 1 G023 Wajah ebengkak karena tuor gigi yang tubuh 5 G024 Pebengkakan pada gusi 3 f. Penyakit Gigi Menurut dr. Hairuni penyakit gigi erupakan rasa nyeri pada gigi. Sakit gigi disebabkan oleh berbagai asalah pada gigi dan rahang, seperti karies gigi.penyakit gigi juga dapat enyebabkan penyakit jantung dan stroke oleh karena itu kita wajib elakukan perawatan gigi inial seinggu sekali.rasa sakit gigi biasanya erujuk pada rasa sakit disekitar gigi atau rahang terutaa sebagai akibat dari kondisi gigi.tingkat keparahan penyakit gigi dapat berkisar dari ringan hingga kronis, taja dan enyiksa.rasa sakit dapat diperburuk oleh engunyah dan rasa dingin atau panas pada akanan atau inuan yang di akan penderita penyakit gigi. Gabar 1. Gabar Penyakit Gigi Berdasarkan gabar di atas ada ena penyakit gigi yaitu : (1) Kerusakan ahkota gigi sapai lapisan dentin disertai karang gigi, (2) Kerusakan ahkota gigi sapai pulpa disertai dengan terbentuknya nanah (abses), (3) Abses jaringan pendukung, (4) Karang gigi, (5) Pulpa Polip dan (6) Tuor gigi. (Hairuni, 2014) 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Perancangan analisa siste ini enggunakan etode perancangan Syste developent life cycle (SDLC) dengan enggunakan odel waterfall. Planning Analysis 1. Retrieve 2. Reuse 3. Revise 4. Retain Design 1. CD 2. DFD 3. ERD Testing Ipleentasi Gabar 2. Metode Pengebangan Siste a. Analisa Retrieve Berikut contoh kasus laa dan kasus baru untuk enguji tahapan-tahapan case based reasoning. Tabel 2. Contoh Kasus Laa Penyakit Gigi Kasus Laa ID KS003 Kasus Laa ID KS010 Kasus Laa ID KS Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Mudah berdarah 3. Sakit bila engunyah (terkena akanan) 1. Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Sakit bila engunyah (terkena akanan) 3. Bengkak 1. Bila abses pecah aka akan berbau busuk dan terasa asin pada ulut 2. Sakit berdenyut-denyut di daerah abses 4

5 4. Bengkak 5. Nyeri 4. Nyeri 3. Terasa sakit saat engunyah 4. Gigi lebih sensitif dengan akanan atau inuan dingin dan panas 5. Dea 6. Bengkak dan sakit bila di raba. Penyakit : Pulpa Polip Penyakit : Pulpa Polip Penyakit : Abses Jaringan Pengobatan : 1. Dokter eberikan analgesic dan antibiotik sapai rasa sakit hilang 2. Lalu dilanjutkan dengan perawatan saluran akar yaitu ebersihkan dan engangkat tersebut 3. Dilakukan pencabutan gigi. Perhitungan kasus 1 : daging Pengobatan : 1. Dokter eberikan analgesic dan antibiotik sapai rasa sakit hilang 2. Lalu dilanjutkan dengan perawatan saluran akar yaitu ebersihkan dan engangkat daging tersebut 3. Dilakukan pencabutan gigi. Tabel 3. Contoh Kasus Baru Penyakit Gigi Kasus Baru x 1. Nyeri 2. Mudah berdarah 3. Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 4. Sakit bila engunyah (terkena akanan) Penyakit : x Solusi : x Pendukung Pengobatan : 1. Dokter eberikan antibiotik sapai bengkak dan rasa sakit hilang 2. Dilakukan incisi pada daerah abses (pengangkatan nanah) 3. Dilakukan pencabutan pada gigi yang tersisa. Kasus Baru x 1. Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Nyeri 3. Mudah berdarah 4. Sakit bila engunyah (terkena akanan) Kasus Laa : KS Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Nyeri 3. Bengkak 4. Mudah berdarah 5. Sakit bila engunyah (terkena akanan) Siilarity (x, KS003) = (1.5)+(1.1)+(0.3)+(1.5)+(1.3) = = 0,82 Perhitungan kasus 2 : Kasus Baru x 1. Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Nyeri 3. Mudah berdarah 4. Sakit bila engunyah (terkena akanan) Kasus Laa : KS Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Sakit bila engunyah (terkena akanan) 3. Bengkak 4. Nyeri 5

6 Siilarity (x, KS010) = (1.5)+(1.3)+(0.3)+(1.1) = 9 12 = 0,75 Perhitungan kasus 3 : Kasus Baru x 1. Terdapat daging tubuh pada gigi yang berlubang 2. Nyeri 3. Mudah berdarah 4. Sakit bila engunyah (terkena akanan) Kasus Laa : KS Bila abses pecah aka akan berbau busuk dan terasa asin pada ulut 2. Sakit berdenyut-denyut di daerah abses 3. Terasa sakit saat engunyah 4. Gigi lebih sesnitif dengan akanan atua inuan dingin dan panas 5. dea Siilarity (x, KS001) = (0.5)+(0.3)+(1.3)+(0.3)+(0+1) = 1 15 = 0,07 b. Analisa Reuse Dari perhitungan diatas kasus yang eiliki bobot keiripan paling rendah adalah kasus KS001 yaitu sebesar 0,07. Kasus KS003 dan KS010 enghasilkan bobot keiripan yang tinggi yaitu 0,82 dan 0,75. Pada proses reuse solusi yang diberikan adalah solusi dengan bobot keiripan kasus laa dengan kasus baru yang paling tinggi, dala contoh kasus ini adalah kasus KS003 yaitu penyakit Pulpa Polip. Hasil perhitungan dengan bobot enunjukkan tingkat kepercayaan lebih dari 80%, jdai solusi kasus K003 yang direkoendasikan kepada pengguna yaitu dokter eberikan antibiotik sapai bengkak dan rasa sakit hilang, dilakukan incisi pada daerah abses (pengangkatan nanah) dan dilakukan pencabutan pada gigi yang tersisa. c. Analisa Revise Proses revise adalah prses peninjauan kebali kasus dan solusi yang diberikan jika pada proses retrieve siste tidak dapat eberikan hasil diagnosa yang tepat. Pada contoh ini kasus KS003 sudah enghasilkan solusi dengan tingkat kepercayaan diatas 80%, jadi solusi yang dihasilkan dapat langsung diberikan. Tetapi jika ternyata setelah dilakukan proses perhitungan dan tidak ada kasus yang irip dengan kasus baru tersebut aka dilakukan proses revise. Inforasi berupa asukan gejala pada kasus baru yang tidak diteukan keiripannya dengan database kasus akan ditapung pada suatu tabel khusus (tabel revise) yang selanjutnya akan dievaluasi dan diperbaiki kebali oleh pakar untuk eneukan solusi yang tepat. d. Analisa Retain Setelah proses revise selesai dan sudah diteukan solusi yang benar-benar tepat barulah pakar ulai enabah aturan dengan easukkan data kasus baru yag sudah diteukan solusinya tersebut kedala database kasus yang nantinya dapat digunakan untuk kasus berikutnya yang eiliki perasalahan yang saa. Proses inilah yang disebut dengan retain. e. Context Diagra Adin Data gejala Data kasus Data pasien Info gejala Info kasus Info pasien CBR Diagnosa Penyakit Gigi pada Manusia Hasil diagnosa Data kasus baru p_diagnosa p_casebased p_siilarity Gabar 3. Context Diagra Pakar 6

7 Dala siste identifikasi penyakit gigi enggunakan case base reasoning enunjukkanadanya hubungan antar entitas adin dan pakar. Dala diagra konteks pada gabar adin eberikan asukan kedala siste berupa data kasus dan data gejala keudian siste eberikan keluaran berupa inforasi gejala dan inforasi kasus bahwa kasus sudah asuk kedala database. Sedangkan pakar eberikan asukan kedala siste berupa data kasus baru dan siste eberikan keluaran kepada user berupa hasil diagnosa setelah elakukan proses case based dengan bantuan perhitungan siilarity. f. Data Flow Diagra Adin Data gejala Data kasus Data pasien Info gejala Info kasus 1.1 Data Master Data gejala Data kasus Data pasien Gejala Kasus Pasien Pakar p_diagnosa p_casebased p_siilarity Data kasus baru 1.2 Diagnosa Proses perhitungan Proses perhitungan Proses perhitungan p_diagnosa p_casebased p_siilarity Proses diagnosa Hasil diagnosa 1.3 Perhitungan Siilarity Gabar 4.DFDLevel 1 Pada data flow diagra level 1 terdapat tiga proses yang terbagi dari context diagra yang enjadi proses 1, proses 2 dan proses 3. Proses 1 adalah proses pengolahan data aster yang dilakukan oleh adin yaitu easukkan data gejala dan data kasus ke dala database gejala dan kasus. Sedangkan pada proses 2pakar easukkan data kasus baru ke dala proses diagnosa, dari proses diagnosa enghasilkan tabel p_diagnosa, tabel p_casebased dan tabel p_siilarity. Masingasing tabel tersebut eiliki fungsi perhitungan untuk endapatkan hasil diagnosa. Pada proses 3 dilakukan perhitungan siilaritysiste akan ebandingkan kasus baru dengan data pada tabel gejala dan tabel kasus untuk endapatkan hasil diagnosa dibantu dengan tabel p_diagnosa, p_casebased dan p_siilarity. g. Entity Relationship Data JenKel Usia naa id_pasien id_kasus siilarity pasien 1 p_casebased penyakit gejala eiliki enghasilkan id_kasus tanggal kode GEJALA bobot enyebabkan KASUS id_pasien penyakit gejala solusi eiliki enghasilkan 1 p_diagnosa 1 p_siilarity kode Naa_gejala id_kasus siilarity Gabar 5.Entity Relationship Data Diana gejala eiliki beberapa atribut yaitu kode, gejala dan bobot berelasi pada kasus yang eiliki atribut id_kasus, tanggal, naa, jenkel, usia, penyakit, gejala dan solusi. Diana banyak gejala enyebabkan banyak kasus dan banyak kasusdisebabkan banyak gejala.gejala juga eiliki 7

8 nilai p_diagnosa.kasus enghasilkan perhitungan p_casebased yang eiliki ID, id_kasus, siilarity yang telah di seleksi dan naa penyakit.kasus juga enghasilkan perhitungan p_siilirity yang eiliki ID, id_kasus, dan siilarity yang belu di seleksi. 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN a. Ipleentasi Siste Berikut ipleentasi siste dari penerapan case based reasoningdiagnosa penyakit gigi pada anusia. Gabar 6. For login For login digunakan untuk asuk ke enu utaa adin ataupun pakar sesuai user dan password yang diasukkan. Adin eiliki hak akses untuk enginput dapat aster sedangkan pakar eiliki hak akses untuk elakukan diagnosa. Jika data kasong atau belu terisi seua saat engklik tobol login aka akan keluar MsgBox Login gagal dan saat engklik tobol batal aka akan keluar juga MsgBox peringatan keluar. Gabar 7. For utaa For enu utaa adin dapat elakukan proses tabah, edit, dan hapus pada data aster pasien, kasus dan gejala sedangkan pada for utaa pakar terdapat sub enu berupa diagosa. Pada for utaa adin ataupun pakar juga terdapat enu exitdan help.jika engklik enu exit aka akan keluar Msgbox peringatan keluar. Gabar 8. For Diagnosa 8

9 For ini erupakan for diagnosa tahap awal yaitu easukkan naa pasien untuk encari id pasien. Jika id pasien tidak diteukan klik tabah data pasien pada Id pasien aka akan tibul for baru untuk ebuat data pasien baru. Setelah data pasien lengkap akan tibul for baru untuk tahap selanjutnya. Jika data belu terisi seua aka akan keluar sgbox peringatan isi seua data. Gabar 9. For Diagnosa (pilih gejala) For diagnosa ini uncul setelah pengisian data pasien pada forsebelunya sudah dilakukan. For ini berisi gejala-gejala penyakit gigi dala bentuk cekbox.setelah selesai engklis gejala aka lanjut enekan tobol sipan dan lanjut untuk engetahui hasil diagnosa.tetapi jika ingin keluar klik tobol batal. Gabar 10. For hasil diagnosa For hasil diagnosa erupakan hasil dari diagnosa. For ini berisikan identitas pasien, penyakit dan solusinya. Jika ingin encetak data klik cetak dan klik tutup jika ingin keluar. b. Pengujian Siste Setelah siste selesai dibuat, selanjutnya siste akan diuji kelayakannya. Pada tahap ini pengujian dilakukan dengan etode white box dan black box. Untuk pengujian white box diabil dari source code proses sebagai pengukuran sedangkan black box diabil dari for diagnosa. Hasil pengujian siste dapat dilihat sebagai berikut. 9

10 Sub PROSES1() 1 R1 Y = 0 2 Y = Me.lstOLD.ListCo unt? no 3 P1 4 5 yes END str1 = Me.lstOLD.List(Y) X = 0 A = 0 R2 6 P2 P4 7 9 X = Me.lstNEW.ListC ount? no 8 P3 R yes B = A / Me.lstNEW.ListCount str1 = Me.lstNEW.List(X)? 10 R3 11 R4 15 P5 R6 yes no 12 yes Me.List1.AddIte "1" B > 0? no Me.List1.AddIte "0" A = A + 1 X = X + 1 A = A + 0 Keterangan : Region = 6 Node = 15 E (busur) = 19 Predikat = 5 Y = Y + 1 Gabar 11. Pengujian White box PathProses Berikut perhitungan kopleksitas sikloatis dari source code proses. V (G) = julah region 6 V (G) = E N + 2 (19 15) + 2 = 6 V (G) = P = 6 Tabel 4. Pengujian for diagnosaenggunakan Black-Box Data Masukan Proses Pengaatan Kesipulan Ceklis gejala - gejala yang sesuai dengan keluhan pasien. Mengklik tobol checkbox gejalagejala yang di derita pasien Tobol checkbox berfungsi dengan benar. Sesuai Klik tobol sipan dan lanjut pada for diagnosa. Data tersipan di databasa dan siste elakukan proses perhitungan. Keluar dari for diagnosa asuk ke for hasil diagnosa. Tobol sipan dan lanjut berfungsi dengan benar. Sesuai Klik tobol batal jika ingin ebatalkan proses diagnosa Sebelu keluar dari for akan keluar sgbox Anda ingin ebatalkan proses diagnosa? Tobol batal berfungsi dengan benar begitu juga sgbox peringatan keluar. Sesuai Berdasarkan hasil pengujian white box, black box dan pengujian responden enggunakan skala likert progra case based reasoning diagnosa penyakit gigi pada anusia ini dapat diteria oleh pengguna pada tepat penelitian. Karena pada pengujian white box perhitungan region dan predikat alur siste sesuai dan pada pengujian black box perintah progra yang diasukkan dan yang dikeluarkan oleh siste sesuai dengan harapan. 10

11 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil ipleentasi dan analisis siste pada penerapan case based reasoningdiagnosa penyakit gigi, aka dapat diabil kesipulan sebagai berikut: (1) Setelah engetahui bahaya penyakit gigi penderita lebih eilih berobat ke praktek gigi ataupun ruah sakit dan tidak ebeli obat tanpa resep dari dokter, (2) Pasien tidak harus enunggu laa untuk proses diagnosa karena dengan adanya siste dapat ebantu eperudah kinerja ahli gigi, (3) Siste ebantu ahli gigi dala eberikan penanganan kepada pasiennya tanpa harus lupa pengobatan atau saran apa yang harus di berikan kepada pasien dikarenakan siste telah enyipan seua pengetahuan ahli gigi kedala koputer dan (4) Dengan adanya siste casebased reasoning diagnosa penyakit gigi ini apu eberikan hasil diagnosa berdasarkan kasus terdahulu dan enjadikan kasus baru sebagai pengetahuan baru untuk pengabilan keputusan. Penerapan etode casebased reasoning apu enjawab perasalahan pasien dala enganalisis jenis penyakit yang diderita berupa nilai persentase dari hasil perhitungan siilarity nearest neighbor Dari beberapa kesipulan yang telah diabil, aka dapat dikeukakan saran-saranyang akan sangat ebantu untuk pengebangan siste ini selanjutnya. Perlu dipertibangkan untuk enabah gejala dan jenis penyakit gigi yangbisa didiagnosa, sehingga siste pakar ini dapat endiagnosa lebih banyakpenyakit gigi dan diharapkan siste ini dapat dikebangkan sehingga dapat digunakan untukendiagnosa berbagai aca penyakit (tidak sebatas penyakit gigi). REFERENSI Aribowo, A. S. (2010). Pengebangan Siste Cerdas Menggunakan Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Untuk Diagnosa Penyakit Akibat Virus Eksantena. Teleatika, Fakhrurrifqi, M., & Wardoyo, R. (2013). Perbandingan Algorita Nearest Neighbor, C4.5 Dan LVQ Untuk Klasifikasi Keapuan Mahasiswa. IJCCS, Labellapansa, A. (2013). Siste Penalaran Berbasis Aturan Dan Kasus Untuk Diagnosa Gangguan Kejiwaan Psikosis. Ilu Koputer, Mulyana, S., & Hartati, S. (2009). Tinjauan Singkat Perkebangan Case Based Reasoning. UPN, 1-8. Octaviani, F., Purwadi, J., Delia, R., &. (2011). Ipleentasi Case Based Reasoning Untuk Siste Diagnosa Penyakit Anjing. Infoatika, 1-9. Prakoso, I. M., Anggraeni, W., & Mukhlason, A. (2012). Penerapan Case Based Reasoning Pada Siste Cerdas Untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini Penyakit Sapi. Teknik ITS, Roadhan, A. N. (2013). Ipleentasi Case Based Reasoning Untuk Pendukung Dokter Jaga Dala Mendiagnosa Penyakit Pada RSU PKU Muhaadiyah Delanggu. Naskah Publikasi, Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V. (2011). Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi. Wicaksono, B. S., Roadhony, A., & Sulistiyo, M. D. (2014). Analisis Dan Ipleentasi Siste Pendiagnosis Penyakit Tuberculosis Menggunakan Metode Case Based Reasoning. SNATI, Wihayanti, T., & Guilang, S. F. (2014). Penerapan Metode Case Based Reasoning Dan Forward Chaining Pada Siste Pakar Untuk Diagnosa Awal Penyakit Ginjal. KNSI,

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model Aplikasi Inforation Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vetor Spae Model Hendra Bunyain, Chathalea Puspa Negara Jurusan Teknik Inforatika Fakultas Teknologi Inforasi, Universitas Kristen Maranatha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Desy Verina Sari 0.2.480 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung ISSN: 026-3284 077 Model Siste Inforasi Pencatatan Pengebangan Bangunan Gedung Rakhat Fajri, Rintana Arnie STMIK Banjarbaru Jalan Ahad Yani K. 33,5 Banjarbaru riefaz@gail.co, rintana.bj@gail.co Abstrak

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID Dwi Rizki Purnaasari Mahasiswa Progra Studi Teknik Inforatika STMIK Budidara Medan Jl. Sisingaangaraja No. 338 Sipang Liun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan ternak ayam memiliki banyak manfaatnya seperti telur dan dagingnya tidak terlepas dari kebutuhan konsumsi sehari-hari. Namun, ada permasalahan utama yang hampir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru sebagai pompa satu-satunya untuk sistem pernapasan adalah organ yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Namun masih banyak orang yang kurang peduli

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING Fransica Octaviani S. (1) Joko Purwadi (2) Rosa Delima (3) foctas@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id rosa@ukdw.ac.id Abstraksi Penalaran

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO),

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO), SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO), Tbk KANTOR CABANG SEMARANG PATIMURA Dhia Prathaa Adikusua Siste

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris Ada beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan mengenai Penerapan Metode Probabilitas Bayesian dan Nearest Neighbour dalam Sistem Pakar Berbasis Case

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB Aey Indah Pratiwi Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.

Lebih terperinci

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Penyakit Asma Menggunakan Bayesian Network Berbasis Web

Aplikasi Diagnosa Penyakit Asma Menggunakan Bayesian Network Berbasis Web Jurnal Teknik Inforatika Vol. 1 Septeber 2012 1 Aplikasi Diagnosa Penyakit Asa Menggunakan Bayesian Network Berbasis Web Yunitha Nancy Roselina 1, Sugeng Purwantoro E.S.G.S,S.T,M.T 2 & Meen Akbar,S.Si

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning Diki Andita Kusuma 1, Chairani 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, IBI Darmajaya 1,2 Jl. A. Pagar Alam,

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School) Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic

Lebih terperinci

Implementasi Case Base Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Implementation of Case-Based Reasoning for Diagnosing Oral Disease

Implementasi Case Base Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Implementation of Case-Based Reasoning for Diagnosing Oral Disease Implementasi Case Base Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Implementation of Case-Based Reasoning for Diagnosing Oral Disease Fryda Fatmayati* 1, Kusrini 2, Emha Taufiq Lutfi 3 Magister

Lebih terperinci

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA SNIPTEK 206 ISBN: 978-602-72850-3-3 SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA NICODIAS PALASARA STMIK Nusa Mandiri Jakarta nico.dias@nusaandiri.ac.id DIAN

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan penyebab kematian nomor satu di dunia jika tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB Nopian Sidiq Rudi Tazil Roadini Jurusan Siste Inforasi STMIK PalCoTech Palebang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING 1 Nur Kahfi Ibrahim, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN NAÏVE BAYES BERBASIS WEB Hana Maulinda, Ria Arafiyah, Mulyono Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA UNJ

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Desca Putra Suminar

PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Desca Putra Suminar PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Desca Putra Suinar 10.12.5050 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Keamanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosystem

Implementasi Sistem Keamanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosystem Ipleentasi Siste Keaanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosyste Henny Wandani 1, Muhaad Andri Budian, S.T, M.Cop.Sc, MEM 2, Aer Sharif. S.Si, M.Ko

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY (Studi Kasus SMK Muhaadiyah Kutowinangun) Rendy Eka S, Satyo Nuryadi 2 Progra Studi Teknik Inforatika,

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R. 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB Gloria Manulangga, Sara Gulto2 Abstrak : Dengan seakin berkebangnya Teknologi Inforasi, peakaian koputer sebagai pengolah dan peroses

Lebih terperinci

Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit...

Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit... Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit... (Risfianti dkk.) PENENTUAN PENANGANAN KASUS TERHADAP PENYAKIT BERDASARKAN GEJALA MENGGUNAKAN CASE BASE REASONING DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR(STUDI KASUS:

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA) IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA) 1 Bagus Imam S.N., 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok

Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 203 ISBN: 978-602-6268-3-2 Siste Inforasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok Eni Irfiani, Fintri Indriyani 2 Progra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah sistem berbasis pengetahuan memiliki dua elemen utama yaitu basis pengetahuan/knowledge based dan kemampuan penalaran/reasoning. Basis pengetahuan merupakan

Lebih terperinci

FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU

FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl. 73-78 FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Rekyan

Lebih terperinci

(1) APLIKASI DELIVERY MAKANAN BERBASIS WEB DI AREA TELKOM UNIVERSITY

(1) APLIKASI DELIVERY MAKANAN BERBASIS WEB DI AREA TELKOM UNIVERSITY ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol., No. April 205 Page 80 () APLIKASI DELIVERY MAKANAN BERBASIS WEB DI AREA TELKOM UNIVERSITY (2)ZALDY SAMUDRA (630090070) (3) Multiedia Creative Content,

Lebih terperinci

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012 Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana

Lebih terperinci

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN Oleh: Minarni, Indra Warman, Wenda Handayani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA Zainul Arha Progra Studi Siste Inforasi FST-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada saat melakukan sebuah penelitian, metodologi penelitian sangat penting sebagai pengumpul data yang akurat. Metode penelitian juga berguna untuk menyusun tahapan tahapan

Lebih terperinci

Steven Tryadi Edijanto, Leo Willyanto Santoso, Alexander Setiawan Portal Garuda. Published date : 14 Aug 2015

Steven Tryadi Edijanto, Leo Willyanto Santoso, Alexander Setiawan Portal Garuda. Published date : 14 Aug 2015 Steven Tryadi Edijanto, Leo Willyanto Santoso, Alexander Setiawan Portal Garuda Published date : 14 Aug 2015 Penanganan agar gigi sehat Musuh utama pada gigi yakni Plak Disebabkan oleh Latar Belakang 1.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Program Implementasi adalah tahap suatu sistem siap untuk dijalankan atau diterapkan ke kondisi yang sebenarnya. Pada tahap implementasi ini akan diketahui apakah

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci