BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH"

Ari Pranata
7 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan terdapat dua macam situasi perbaikan kualitas dengan menggunakan peta kendali, yaitu situasi yang pertama adalah peta kendali yang di buat untuk mengetahui kondisi yang di luar batas kendali yang terjadi karna sebab khusus, dan terdapat 6 data yang di luar batas kendali kemudian di lakukan revisi.dan kodisi yang ke dua berkaitan dengan pengujian untuk mengambil keputusan apakah total produk reject masih dalam batas kendali dan masih bisa di katakan terkontrol di bawah ini adalah hasil akhir dari data yang telah di proses atau di olah yaitu : Hasil revisi peta kendali p dari pengujian total reject produk club can ukuran 125 gram. Persentase reject : 2,806 Center Line ( CL ) : 0,028 Upper Center Limit ( UCL ) : 0,036 Lower Center Limit ( LCL ) : 0,020 Menurut perhitungan berdasarkan diagram pareto, persentase terbesar dari produk reject club can ukuran 125 gram dari reject yang terbesar hingga terkecil adalah 1. Misprin : 31,54 % 2. Scratch : 23,44 % 3. Motting (bintik) : 17,26 % 4. Penyok : 14,09 % 57

2 58 5. Keriput : 12,28 % 6. Kotor : 1,39 % Dari hasil perhitungan diagram pareto di atas, prioritas perbaikan yang harus di lakukan perbaikan terlebih dahulu adalah dari porsentase reject terbesar kemudian diikuti dengan reject dibawahnya. 5.2 Analisa Menggunakan Fishbone Diagram Pemecahan masalah yang akan penulis terapkan adalah dengan menggunakan salah satu alat kendali kualitas dan juga salah satu alat bantu dari 7 alat pada quality control circle yaitu diagram sebab akibat atau yang biasa disebut dengan diagram fishbone, Analisa dengan menggunakan metode ini dilakukan berdasarkan wawancara dengan pelaku produksi dan pengamatan lapangan secara langsung terhadap proses produksi produk club can 125 gram. Penggolongan penganalisaan diagram fishbone menjadi 5 yaitu faktor manusia, material, mesin metode dan lingkungan. faktor yang berpengaruh tehadap problem yang terjadi akan dimasukan menurut penggolongan faktor tersebut di atas, berikut ini adalah analisa tiga cacat terbesar pada produk club can menggunakan fishbone diagram Analisa Fishbone Reject Misprin Berikut adalah Fishbone diagram untuk permasalahan reject missprin produk club can dengan menganalisa proses produksi Manusia Mesin / Alat Kurang pengetahuan Kurang disiplin Metode kerja yang kurang baik Umur mesin Kurangnya perawatan Misprin Material Metode Lingkungan Gambar 5.1 Diagram Fishbone Reject Misprin

3 59 Faktor mesin Masalah yang terjadi pada mesin yang menyebabkan reject misprin pada produk club can adalah Usia mesin yang sudah tua dan kurangnya perawatan pada mesin sehingga menyebabkan menurunnya produktifitas. Adanya gesekan antara silinder pada mesin Adanya oli pada bearer Kondisi blanket terlalu lunak Suhu roll mesin terlalu panas yang seharusnya F di permukaan osilator Adaya glaze pada roll Tekanan spring tidak sesuai dengan beban yang di terima oleh bahan material. Faktor manusia Kurangnya komunikasi operator bila terjadi ke upnormalan pada saat proses produksi berlangsung kepada mekanik atau atasanya Kurangnya pengetahuan dalam hal yang terkait dalam proses produksi Kurangnya kepedulian dan kedisiplinan operator pada saat proses produksi Kelelahan pada operator yang menyebabkan pensettingan yang kurang tepat Skala pembasah yang terlalu besar/ tinggi dan terlalu banyak gum di air pembasah, PH air terlalu asam Skala tinta berlebih pada plate coated dan viskositas tinta yang tidak sesuai Faktor Metode Metode kerja yang kurang baik dikarenakan tidak adanya SOP (Standar Operation Procedure) yang terpasang pada stasiun line produksi sehingga mengakibatkan operator tidak mengetahui dan mengerti hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi pembuatan produk club can ukuran 125 gram yang baik dan benar.

4 Analisa Fishbone Reject Scracth Berikut adalah Fishbone diagram untuk permasalahan reject scracth produk club can dengan menganalisa pada proses produksi Manusia Mesin / Alat Meja dan dies yang kasar Proses pemindahan material Stacking Belt conveyor rusak Scratch Material Metode Lingkungan Gambar 5.2 Diagram Fishbone Reject Scratch Faktor Mesin Permukaan meja base plate yang kasar yang menyebabkan strip tergores pada saat pengepresan Punch dan die core kasar Stacking terdapat kotoran sehingga pada saat bersentuhan dengan material menyebabkan scratch Belt conveyor yang sudah tidak layak pakai mengakibatkan produk bersentuhan dengan permukaan bagian mesin sehingga menyebabkan scratch Faktor manusia Pada saat pengangkatan dan pemindahan strip ke mesin, bahan material strip bersentuhan, atau bergesekan dengan benda lain sehingga menyebabkan terjadinya scratch.

5 Analisa Fishbone Reject Mottling (bintik) Berikut adalah Fishbone diagram untuk permasalahan reject mottling (bintik) produk club can dengan menganalisa proses produksi Manusia Tekanan yang berlebih Konsumsi air Mesin / Alat Kondisi blangket yang tidak baik Mottling (bintik) Material Metode Lingkungan Gambar 5.3 Diagram Fishbone Reject Mottling (bintik) Faktor Mesin Packing blangket yang berlebihan Kondisi blangket yang sudah tidak layak Faktor Manusia Pengaturan tekanan/impresion yang berlebih Komsumsi air pembasah terlalu tinggi sehingga menyebabkan emulsi berlebihan 5.3 Usulan Tindakan Perbaikan Hasil analisa diagram fishbone dapat dilihat faktor faktor penyebab terjadinya cacat pada produk club can ukuran 125 gram, yang di lihat dari faktor mesin, manusia, material, metode dan lingkungan. untuk tidakan selanjutnya adalah menanggulangi masalah tersebut sesuai dengan prioritas. Sehingga langkah yang di ambil dapat efektif dan tepat. Langkah - langkah yang di ambil untuk penanggulangan masalah cacat pada produk club can adalah dengan menggunakan metode 5W + 1H. Metode ini merupakan langkah-langkah atau tindakan-tindakan untuk memperkecil terjadinya penyimpangan. Berikut ini adalah rencana perbaikan dari penyimpangan, yang ditemukan dalam kegiatan proses produksi pembuatan produk club can ukuran 125 gram dapat dilihat pada Tabel 5.1

6 62 Tabel 5.1 Usulan Perbaikan Dengan Menggunakan 5W 1H No What When Where Why Who How 1 Reject Misprin Bulan Area Maintenance November Printing Kurangnya perawatan mesin tua Melakukan perbaikan, penjadwalan perawatan pada mesin dan pengecekan penggantian sparpart yang sudah tidak layak pakai Kurangnya pengetahuan dan disiplin Operator Memberikan pengarahan atau training kepada operator, atau memilih SDM yang mmemiliki kemampuan di bidangnya 2 Reject scracth Bulan november Area mesin press Metode kerja yang kurang baik Meja base plate kasar Belt conveyor rusak Atasan yang bersangkutan Maintenace Membuat SOP kerja yang dapat dimengerti oleh semua pelaksana produksi Meja base plat, punch dan die core diamplas atau di poles agar tidak kasar Mengganti plate belt yang baru Proses pemindahan dan pengangkatan material Operator Memberikan pengarahan kepada operator cara yang baik dan aman pada saat pemindahan dan pengangkatan material

7 63 3 Reject Mottling (bintik) Bulan November Area printing dan press Kondisi blangket yang kurang baik Maintenance dan operator Sesuaikan packing blanket dengan ketebaan plat dan cek kondisi blanket ukur tingkat kekeyalannya Konsumsi air pembasah tinggi menyebabkan emulsi berlebihan Operator Cek dosis fountain pada air pembasah dan atur penyetelan air pembasah Tekanan /impresion terlalu kuat Atur /setting ulang tekanan antara silinder sesuai standar

dokumen-dokumen yang mirip

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh