ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC

Transkripsi

1 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing 2 : Alsen Medikano, ST., MM.

2 LATAR BELAKANG

3 Pembatasan Masalah dan Tujuan Penulisan Pembatasan Masalah Kerja praktek dan pengambilan data hanya dilakukan di PT Petrodrill Manufaktur Indonesia yang berlokasi di Jl. Interchange Kali Hurip Desa Kamojing Kec. Cikampek Kab. Karawang - Jawa Barat Indonesia. Penulisan tugas akhir ini hanya membahas mengenai analisis metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) pada proses produksi pompa minyak. Pengamatan yang dilakukan hanya terhadap jenis jenis kecacatan yang terjadi pada komponen produk pompa minyak dan proses produksi pembuatan produk pompa minyak. Pengambilan data yang dilakukan hanya data kecacatan dan data proses produksi produk pompa minyak tahun Tujuan Penulisan Mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

4 METODOLOGI PENULISAN Mulai Identifikasi Masalah 1. Bagaimana mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. 2. Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. 3. Bagaimana memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan meliputi pengumpulan berbagai sumber referensi terkait judul yang dipilih dengan mengumpulkan referensi dari buku-buku, jurnal dan website yang digunakan sebagai dasar bagi penulis untuk penyusunan tugas akhir Tujuan Penulisan 1. Mengetahui dan mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk pompa minyak. 3. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Pengumpulan Data 1. Data kecacatan produk pompa minyak. 2. Data jenis-jenis kecacatan produksi pompa minyak. 3. Data produksi komponen pompa minyak. Pengolahan Data Data diolah dengan menggunakan metode Define, Measure dengan menghitung defect per million opportunitie (DPMO) total cacat produksi dibagi jumlah produksi x , Analyze, Improve dengan metode 5W+1H dan Control (DMAIC) Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menjawab tujuan dari penelitian dan saran yang membangun diberikan kepada pihak-pihak yang berkesangkutan Selesai

5 Frekuensi Kecacatan HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pendefinisian Tabel Pengolahan Data Diagram Pareto Jenis Cacat Frekuensi (Unit) % Cacat % Kumulatif Crack 35 32, ,40741% Scratch 41 37, ,37037% Porosity 23 21, ,66667% Dimensi tidak sesuai 9 8, Total Persentase Kecacatan pada Proses Produksi Komponen Pompa Minyak 35 32, , , Crack Scratch Porosity Dimensi tidak Jenis Kecacatan sesuai Frekuensi (Unit) % Kumulatif

6 Proporsi Kecacatan HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pengukuran Tabel Proporsi Kecacatan Scratch Bula n Ke Produksi Aktual (Unit) Jumlah Cacat (Unit) Proporsi Kecacatan % Proporsi Kecacatan 0,07 0,06 0,05 Peta Proporsi Kecacatan Scratch UCL=0, , , , , , , , , , , ,04 0,03 0,02 0,01 0,00 _ P=0,02471 LCL= , , , , , , , , , , , , , , Bulan ke- TOP = U x O = 1659 x 1 = 1659 DPO = D/TOP = 108/1659 = 0, DPMO = DPO x 10 6 = ,457 unit = 3,016 Sigma Total , ,74279

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Analisis Diagram Sebab Akibat Cacat Scratch

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Perbaikan Tabel 5W+1H

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pengendalian 1. Memberikan pelatihan kepada operator produksi secara berkala. Pelatihan ini harus dilakuakan secara terus menerus sehingga operator dapat memahami dan dapat menjalankan SOP yang ada pada perusahaan. 2. Teknisi harus melakukan perawatan mesin secara berkala sebelum proses produksi dimulai sehingga kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan mesin dapat dihindari. 3. Melakukan pemeriksaan bahan baku secara berkala dari supplier sebelum dilakukan proses produksi sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kecacatan yang terjadi akibat bahan baku yang berkualitas rendah. 4. Memberikan alat peredam suara kepada pekerja, seperti halnya penutup telinga dan memperbaiki jalusi (jalur-jalur udara dan sirkulasi) agar suhu ruangan stabil sehingga tidak mengurangi rasa nyaman operator saat bekerja agar dapat meminimalisir kesalahan pada saat bekerja.

10 KESIMPULAN 1. Jenis kecacatan yang paling dominan terjadi pada proses produksi komponen pompa minyak yaitu jenis kecacatan scratch (goresan). Jumlah jenis kecacatan scratch produk komponen pompa minyak yaitu sebesar 41 unit komponen dari total 108 kecacatan produk komponen pompa minyak atau sebesar 37,96296%. 2. Penyebab terjadinya jenis kecacatan scratch pada komponen pompa minyak disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia dikarenakan adanya pekerja baru, kelelahan operator dan kelalaian operator. Faktor mesin dikarenakan mesin yang sudah tua dan kurangnya frekuensi perawatan pada mesin. Faktor material dikarenakan kurang ketatnya pengecekan kualitas bahan baku dari supplier sehingga adanya kualitas bahan baku yang dibawah standar. Faktor lingkungan dikarenakan kebisingan dan suhu lingkungan kerja yang terlalu panas berkisar dari 31 sampai 35 celsius sehingga mengurangi kenyamanan pekerja dan konsentrasi operator menjadi terganggu. 3. Usulan perbaikan berdasarkan metode DMAIC yaitu memberikan pelatihan kepada operator produksi secara berkala baik pekerja baru maupun pekerja lama agar operator semakin terlatih, melakukan pengawasan yang ketat terhadap operator agar operator bisa lebih teliti, melakukan perawatan mesin secara rutin agar kerusakan mesin bisa diminimalisir, melakukan pengecekan kualitas bahan baku dari supplier sebelum dilakukan proses produksi, memberikan alat peredam suara kepada pekerja seperti halnya penutup telinga dan memperbaiki jalusi (jalur-jalur udara dan sirkulasi) serta memasang alat pendingin ruangan seperti halnya kipas angin sehingga suhu diruangan tersebut tidak terlalu panas sehingga konsentrasi pekerja tidak terganggu.

11 SARAN Adapun saran yang diberikan oleh penulis untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat berguna untuk hasil penelitian yang lebih baik lagi. Penelitian sebaiknya dilakukan dalam waktu yang lebih lama dengan pengamatan sampel yang lebih banyak sehingga perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh untuk setiap proses yang memungkinkan terjadinya kecacatan dan dapat menganalisis dengan tepat penyebab dari kecacatan sehingga dapat diperbaiki.