BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala"

Hadi Pranata
6 tahun lalu
Tontonan:

1 84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan dalam tahapan analisis ini adalah diagram sebab akibat / cause effect diagram untuk mencari penyebab-penyebab potensial dari suatu akibat, dan diagram pareto Cause & Effect Diagram Penyebab cacat dapat dianalisis dengan menggunakan diagram sebab akibat / cause effect diagram atau tulang ikan, yang tujuannya tidak lain untuk mencari unsur-unsur penyebab berdasarkan faktor-faktor tertentu. Berdasarkan analisa dengan diagram sebab akibat, penyebab cacat terjadi dapat terdiri atas 3 faktor yaitu manusia, metode,, dan mesin. Berikut diagram sebab akibat terjadinya sandinclution pada produksi casting Fc :

2 85 Gambar 5.1 Diagram Sebab Akibat terjadinya Cacat Sand Inclution

3 86 Berdasarkan diagram sebab akibat di atas, terdapat 3 akar penyebab terjadinya cacat casting Fc jenis Sand Inclution, yaitu : a. Faktor Manusia (Man) Penyebab cacat / defect produk yang pertama adalah faktor manusia dalam hal ini operator bagian operator mixer yang melakukan penimbangan campuran antara resin dan catalyst dilakukan dengan asal-asalan. b. Faktor Metode (Method) Metode adalah faktor yang penting dalam melaksanakan sebuah proses produksi. Apabila metode yang digunakan salah maka hasil akhir pun pasti akan salah. Penyebab terjadinya cacat karena faktor metode adalah karena belum adanya metode / Standart Operational Procedur atau S.O.P tertulis. Pada saat operator menimbang komposisi catalyst dan resin, seringkali mereka melakukan pencampuran antara pasir baru, pasir bekas, resin dan catalyst secara langsung tanpa memperhatikan standart campurannya.. Hal ini terjadi dikarenakan belum adanya S.O.P yang menetapkan persentase pasir dengan fenotech dan kurangnya pengawasan.

4 87 c. Machine. Penyebab pertama cacat produk yang disebabkan oleh faktor mesin adalah. pada saat melakukan proses pouring operator jarang sekali menggunakan Temp. Gun yang disediakan, operator hanya mengandalkan feeling saja/ melihat warna dari metal cair. Dari segi fungsi Temp. Gun digunakan untuk mengetahui suhu didalam ladle, pentingnya mengetahui suhu didalam ladle itu agar ketika metal cair di tuangkan ke dalam mould sesuai dengan standartnya temp. yang diajurkan dimaksudkan agar pasir / mould tidak rontok. Yang kedua jarang melakukan pengecekan komposisi dengan menggunakan mesin spectro Tahap Improve Tahap perbaikan ini memberikan solusi perbaikan atas masalah dan kegagalan yang terjadi. Pada tahap ini hal pertama yang akan dilakukan adalah mengurutkan prioritas masalah / akar penyebab dominan yang harus diselesaikan dengan menggunakan Diagram Pareto. Kemudian ditindak lanjuti dengan memberikan usulan / konsep perbaikan untuk menyelesaikan akar penyebab dengan metode 5W+1H (What, Why, Where, When, Who dan How) yaitu apa masalahnya, mengapa harus dilakukan perbaikan, dimana dan kapan harus melakukan perbaikan, siapa yang melakukan perbaikan, serta bagaimana melakukan perbaikan.

5 Diagram Pareto Seperti dijelaskan di atas, langkah selanjutnya adalah menetapkan prioritas masalah / akar penyebab dominan dengan menggunakan diagram pareto. Dari 3 akar masalah yang sudah teridentifikasi, kemudian dilakukan pencarian data / pengujian untuk mengetahui akar masalah mana yang merupakan akar penyebab dominan / pritoritas masalah. Berikut data hasil pengujian akar masalah selama 2 minggu : 1. Operator tidak tahu cara menimbang yang benar Tabel 5.1. Data Pengamatan Penimbangan yang Dilakukan Oleh Operator Mixer. No. TGL Pengamatan Penimbangan Resin & Catalist Tidak Dilakukan Penimbangan 1 07 Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei 2012 Jumlah 7 5 Pengamatan penimbangan ini dilakukan ketika proses produksi berlangsung. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa

6 89 operator mixer ketika membuat proses pasir jenis venotec banyak tidak melakukan peninmbangan terlebih dahulu. 2. Pengukuran Temp. Metal Cair. Tabel 5.2 Data Pengamatan Pengukuran Temp. menggunakan Temp. Gun. No. T TGL STD Temp.sesuai Temp. Tdk.. sesuai Pengamatan Temp. STD STD 1 a 07 Mei Mei 2012 b Mei e10 Mei Mei l 12 Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Jumlah 3 9 Pengamatan Pengukuran temperature di ladle menggunakan Temp. Gun ini dilakukan ketika proses produksi berlangsung. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa operator jarang sekali melakukan pengecekan dengan Temp. Gun, operator hanya mengandalkan Temperatur dari furnace.

7 90 3. Pengecekan Komposisi material Tabel 5.3 Data Pengamatan Pengecekan Komposisi Material. No. TGL Pengamatan Pengecekan Komposisi. Tidak melakukan Pengecekan Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei 2012 Jumlah 8 4 Dari pengamatan di atas operator jarang/ tidak konstan dalam melakukan pengecekan komposisi dengan menggunakan mesin spectro. Setelah diperoleh data-data pendukung terkait akar penyebab masalah, data-data tersebut kemudian dikumulatifkan ke dalam suatu perhitungan untuk menentukan pareto akar penyebab dominan. Berikut data hasil perhitungan :

8 91 Tabel 5.4. Data Akar Masalah Penyebab Cacat Casting Fc No. Jenis Ketidak Sesuaian Jumlah Ketidak Sesuaian 1. Operator tidak melakukan penimbangan 5 2. Operator tidak menggunakan Temp.Gun 9 3. Operator tidak melakukan pengecekan Mat. 4 Tabel 5.5 Data Kumulatif Penyebab Cacat Casting Fc No. Jenis Ketidak Sesuaian Jumlah Ketidak Sesuaian Persentase Kumulatif 1. Operator tidak melakukan penimbangan 2. Operator tidak menggunakan Temp.Gun 3. Operator tidak melakukan pengecekan komposisi % 27.8 % 9 50 % 77.8 % % 100% Jumlah %

92 Gambar 5.2. Diagram Pareto Penyebab Kecacatan Casting Fc Dari table Pareto diatas dapat di simpulkan bahwa cacat casting fc terjadi karena operator sering tidak menggunakan Temp. Gun.

9 92 Gambar 5.2. Diagram Pareto Penyebab Kecacatan Casting Fc Dari table Pareto diatas dapat di simpulkan bahwa cacat casting fc terjadi karena operator sering tidak menggunakan Temp. Gun. Hal ini dapat memungkinkan ketika proses pouring temperature metal cair melebihi batas yang diijinkan, sehingga pasir tidak kuat menahan panas kemudian pasir tersebut rontok ( inclution ) dan mengendap pada bagian bawah casting.

10 Tabel 5.6. Usulan Perbaikan dengan Metode 5W+1H 93

11 Tahap Control Setelah pembuatan usulan perbaikan pada tahap improve, langkah selanjutnya adalah tahap control. Tahap ini adalah tahap terakhir dari metode six sigma yang bertujuan untuk mengendalikan proses sehingga berjalan sesuai dengan tujuan awal dan diharapkan tidak akan terulang kembali. Konsep pengendalian yang diberikan pada dasarnya berupa petunjuk kerja atau instruksi kerja pada saat melakukan proses produksi. Beberapa tindakan pengendalian yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Standar Operational Procedure/ SOP untuk setiap bagian. 2. Menjadwalkan training dan praktek dalam penggunaan alat alat bantu setiap karyawan baru dan refreshment training untuk karyawan lama. 3. Membuat Chek sheet agar lebih mudah dalam menelusuri munculnya permasalahan cacat pada casting. 84

12 85 85

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan 1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang