ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 INTISARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 INTISARI"

Transkripsi

1 ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 Muhammad Adrul Jhan, Sr Atmaja Rosyd 3, Anta Rahmawat 4 INTISARI Model tarkan pergerakan transportas mempun berbaga manfaat. Beberapa manfaatn adalah untuk memperkrakan dampak kebutuhan transportas d lngkungan sektar lokas atau tata guna lahan dan untuk mengetahu kebutuhan fasltas parkr. Pergerakan kegatan penddkan d Unverstas Muhammadh Yogkarta mempun ntenstas ng cukup tngg, serng dengan berkembangn Unverstas Muhammadh Yogkarta sehngga menyebabkan permntaan parker ng tngg, dkarenakan semakn tnggn volume kendaraan. Konds sepert n dapat djumpa d ruas jalan sebelah tmur Gedung F4, ruas jalan sebelah utara Gedung F, F3, dan F4, serta ruas jalan sebelah selatan Gedung Perpustakaan. Peneltan n bertujuan untuk megetahu faktor ng mempengaruh tarkan pergerakan d lahan parkr Unverstas Muhammadh Yogharta dan membuat model tarkan pergerakan d lahan parkr Unverstas Muhammadh Yogkarta, sehngga model tersebut dapat dgunakan untuk mengatas permasalahan transportas ng dtmbulkan oleh adan tarkan pergerakan kendaraan dengan cara manajemen maupun rekasa lalu lntas. Data prmer ng dgunakan daml dengan cara surva langsung d seluruh lahan parkr, sedangkan data sekunder ng dgunakan berupa jumlah mahasswa, jumlah kepemlkan kendaraan, luas ruangan, luas bangunan luas kantn, dan luas lahan parkr ng dperoleh dar Badan Pengurus Haran (BPH) Unverstas Muhammadh Yogkarta. Analss data dengan analss korelas, analss regres lnear berganda dengan metode enter dan metode stepwse menggunakan bantuan software SPSS 0, menghtung koefsen determnas, dan uj sgnfkas..pengujan model dlakukan dengan uj lneartas, uj homoskedaststas, uj nonautokorelas, uj nonmultkolneartas dan uj normaltas. Dar hasl peneltan dperoleh model tarkan pergerakan terbak menggunakan metode stepwse sebaga berkut: Y = 4, ,049 X 6 Dengan Y= Jumlah tarkan pergerakan (smp/jam), X 6 = lahan parkr(m ) Kata kunc : Tarkan, Regres, Lahan Parkr 1 Dsampakan pada Semnar Tugas Akhr pada Mahasswa jurusan Teknk Spl, Fakultas Teknk, UMY 3 Dosen Pembmbng 1 4 Dosen Pembmbng 1

2 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model tarkan pergerakan transportas mempun berbaga manfaat. Beberapa manfaatn adalah untuk memperkrakan dampak kebutuhan transportas d lngkungan sektar lokas atau tata guna lahan dan untuk mengetahu kebutuhan fasltas parkr. Pergerakan kegatan penddkan d Unverstas Muhammadh Yogkarta mempun ntenstas ng cukup tngg, serng dengan berkembangn Unverstas Muhammadh Yogkarta. Dengan pesatn perkembangan n dapat menyebabkan berbaga masalah, terutama ng berkatan dengan lalu lntas serta permasalahan penyedaan parkr, sebab dengan semakn tnggn volume kendaraan tersebut maka permntaan parkr d kawasan tersebut juga akan menngkat. Jka permntaan tersebut tdak segera dpenuh, maka berakbat ketdakteraturan parkr. Ketdakteraturan penempatan kendaraan n dsebabkan oleh kendaraan ng sult mendapatkan tempat parkr, adan kendaraan parkr d pnggr jalan ( on street ) pada jam-jam sbuk, mengakbatkan turunn kapastas jalan sehngga penggunaan jalan tdak efektf dan akhrn bermplkas pada terhambatn arus lalu lntas. Konds sepert n dapat djumpa d ruas jalan sebelah tmur Gedung F4, ruas jalan sebelah utara Gedung F, F3, dan F4, serta ruas jalan sebelah selatan Gedung Perpustakaan. Untuk tu, saat n perlu drencanakan untuk membangun lahan parkr ng baru untuk mengakomodas penngkatan kebutuhan parkr d Unverstas Muhammadh Yogkarta dan bagamana merumuskan dan mengelola sstem suatu transportas kampus, khususn subsstem parkr,. Analss permodelan tarkan pergerakan parkr juga dperlukan untuk perencanaan fasltas parkr, bak perencanaan awal maupun perencanaan pengembangan lahan parkr. Analss n akan mengestmaskan luas lahan parkr ng harus dsedakan oleh UMY. B. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah: 1. Memperoleh faktor ng mempengaruh tarkan pergerakan lahan parkr d Unverstas Muhammadh Yogkarta.. Membuat model tarkan pergerakan lahan parkr d Unverstas Muhammadh Yogkarta. C. Manfaat Peneltan Manfaat ng dperoleh dar peneltan n adalah: 1. Untuk memberkan gambaran tentang tarkan perjalanan pada fasltas ruang parkr d Unverstas Muhammadh Yogkarta.. Hasl peneltan n bsa menjad bahan evaluas Unverstas Muhammadh Yogkarta dalam mengelola fasltas parkr dan kapastasn dalam menampung pertumbuhan kendaraan ng ada.. TINJAUAN PUSTAKA Kebutuhan transportas ng menngkat menmbulkan berbaga masalah transportas. Salah satun berkatan dengan jumlah pergerakan suatu zona. Hal n membutuhkan suatu perencanaan transportas ng memberkan suatu model pergerakan ng berfungs untuk mengatas permasalahan, transportas bak untuk sekarang maupun masa mendatang. Tarkan pergerakan kendaraan tu mengalkan jumlah kendaraan dengan ekvalens mobl penumpang. Ketentuan mengena ekvalens mobl penumpang (emp) terdapat dalam Manual Kapastas Jalan Indonesa untuk jalan perkotaan tak terbag (tanpa medan). Ekvalens mobl penumpang untuk kendaraan berat adalah 1,3; kendaraan rngan (mobl) adalah satu sedangkan untuk sepeda motor adalah 0,4. (Bna Marga, 1997) Tarkan pergerakan kendaraan suatu tata guna lahan serng dengan kebutuhan parkr tata guna lahan tersebut. Terdapat beberapa faktor ng menentukan kebutuhan parkr. Faktor ng menentukan kebutuhan parkr juga mempengaruh tarkan pergerakan kendaraan ng terjad. Menurut Budarto dan Mahmudah (007), luas lanta suatu bangunan akan mempengaruh jumlah kendaraan ng akan d parkr pada area dekat bangunan tersebut. lanta bangunan merupakan salah satu faktor ng menark pergerakan kendaraan. Model adalah alat bantu atau meda ng dapat dgunakan untuk mencermnkan dan

3 3 menyederhanakan suatu realta (duna sebenarn) secara terukur (Tamn, 1997), beberapa dantaran adalah: a. model fsk (model arstek, model teknk, wang golek dan lan-lan) b. model peta dan dagram c. model statstk dan matematk (fungs atau persamaan) ng dapat menerangkan secara terukur beberapa aspek fsk, sosal ekonom atau model transportas. A. Analss Korelas Analss korelas berfungs untuk mengetahu kuat lemahn tngkat hubungan lner antarvarabel. Suatu varabel dapat dramalkan dar varabel lann apabla terdapat korelas ng sgnfkan. Menurut Young (198) mengemukakan ukuran koefsen korelas sebaga berkut: a. 0,70 s.d. 1,00 (bak plus maupun mnus) menunjukkan adan tngkat hubungan ng tngg b. 0,40 s.d. <0,70 (bak plus maupun mnus) menunjukkan adan tngkat hubungan ng substansal c. 0,0 s.d. 0,40 (bak plus maupun mnus) menunjukkan tngkat hubungan ng rendah d. <0,0 (bak plus maupun mnus) menunjukkan tdak adan hubungan Koefsen korelas (r) mempun persamaan sebaga berkut: r xy = n X Y X Y n ( X ) ( X ) n r xy = Koefsen korelas antara x dan y n = bank data Y Y Tahap pengujan ng dlakukan adalah: (1) 1. Menentukan hpotess ng dgunakan adalah: H 0 : r = 0, artn koefsen regres tdak sgnfkan H 1 : r 0, artn koefsen regres sgnfkan. Menentukan dasar pengamblan keputusan berdasarkan nla probabltas: Jka probabltas > 0.05, maka H 0 dterma Jka probabltas < 0.05, maka H 0 dtolak. B. Analss Regres Analss regres berfungs untuk menghaslkan hubungan antara dua varabel atau lebh dalam bentuk numerk. Asums statstk ng dperlukan dalam analss regres adalah: 1. Varabel tak bebas adalah fungs lnear dar varabel bebas. Jka hubungan tersebut tdak lner maka terkadang harus dtransformaskan agar menjad lner. Varabel bebas adalah tetap dan telah terukur tanpa kesalahan 3. Tdak ada korelas antara varabel bebas 4. Varans dar varabel tak bebas terhadap gars regres adalah sama untuk seluruh varabel tak bebas 5. Nla varabel tak bebas harus berdstrbus normal atau mendekat normal 6. Nla peubah bebas sebakn merupakan besaran ng relatf mudah dproyekskan. Persamaan regres dalam SPSS menggunakan metode enter dan stepwse. Menurut Wahd Sulaman (004), metode enter adalah metode untuk mendapatkan model dengan memlh semua varabel bebas dalam persamaan regres sedangkan metode stepwse memlh varabel bebas ng mempun nla sgnfkans kuat ng dgunakan untuk pemodelan. Persamaan regres lnear berganda ng mempun lebh dar dua varabel dapat mencar b 0, b 1, b,, b k menggunakan matrks. Msalkan respon Y ng bergantung pada k buah predktor X 1, X,, X k mempun

4 4 hubungan lnear ganda ng dapat dtaksr oleh model: Y = b b X b X... b X () k k Y = varabel tdak bebas (krterum) X 1, X,..., X k = predktor 1, predktor,..., predktor ke-k Uj sgnfkan persamaan regres sederhana maupun berganda dhtung menggunakan persamaan: b1 1 t = (5) Sb t = t htung b = konstanta b = koefsen regres 0 C. Koefsen Determnas (R ) Koefsens determnas (R ) merupakan pengujan statstk untuk mengukur besarn sumbangan atau andl dar varabel bebas terhadap varas nak atau turunn varabel tdak bebas. Besaran R berksar antara 0 dan 1, sehngga secara umum akan berlaku 0 R 1. Makn dekat R dengan 1 makn bak kecocokan data dengan model, dan sebalkn makn dekat dengan 0 maka makn jelek kecocokann.menentukan nla koefsen determnas (R ) menurut Wahd Sulaman (004), berdasarkan perhtungan persamaan regres lnear sederhana dan berganda menggunakan persamaan sebaga berkut: jumlah kuadrat regres R = total jumlah kuadrat (3) * ~ Y Y / k R = Y Y / k (4) R = koefsen determnas Y = nla pengamatan Y * = nla Y ng dtaksr dengan model regres Y = nla rata-rata pengamatan K = jumlah varabel ndependen regres D. Uj Sgnfkans (Uj-t) Uj sgnfkas merupakan pengujan statstk ng bertujuan untuk mengetahu apakah koefsen regres ng dhaslkan dapat dterma sebaga penaksr parameter regres populas. β = slope gars regres sebenarn Sb = kesalahan standar koefsen regres Tahap pengujan ng dlakukan adalah: 1. Menentukan hpotess ng dgunakan adalah: H 0 : β = 0, artn koefsen regres tdak sgnfkan H 1 : β 0, artn koefsen regres sgnfkan. Berdasarkan nla probabltas: Jka probabltas >0.05, maka H 0 dterma Jka probabltas < 0.05, maka H 0 dtolak E. Analss Varans (Uj-F/Anova) Pengujan n merupakan pengujan statstk untuk mengetahu apakah semua varabel bebas secara bersama-sama (smultan) dapat berpengaruh terhadap varabel tak bebas melalu penggunaan analss tersebut. Analss regres akan mendapatkan F regres ng dperoleh dar persamaan: ~ F htung = Y * Y / k ~ Y * Y / n k 1) F htung = harga blangan F untuk gars regres Y Y * Y k = nla pengamatan (6) = nla Y ng dtaksr dengan model regres = nla rata-rata pengamatan = jumlah varabel ndependen regres

5 5 n = jumlah pengamatan atau sampel Pengujan gars regres dlakukan dengan membandngkan nla F htung hasl analss dengan F tabel. Apabla F htung hasl analss > F tabel berart persamaan gars regres tersebut dapat dpaka sebaga kesmpulan. Sebalkn apabla F htung hasl analss < F tabel, berart persamaan gars regres tersebut tdak sgnfkan untuk djadkan landasan predks. Pada pengujan n dgunakan tngkat sgnfkans sebesar 5%. F. Pengujan model Model ng dhaslkan harus duj agar memenuh krtera. Persratan krtera BLUE bak analss regres sederhan maupun analss regres berganda adalah sebaga berkut: a. Uj lneartas Uj n mempun tujuan untuk mengetahu lneartas hubungan antara dua varabel, dengan cara mudah kta bsa membuat dagram pencarn. Apabla ttkttk data tersebut membentuk pola lner maka asums lneartas terpenuh. b. Homoskedaststas (kesamaan varans) Heterokedaststas adalah varans dalam model ng tdak sama (konstan). Konsekuens adan heterokedtas dalam model regres adalah penaksr (estmator) ng dperoleh tdak efsen bak dalam sampel kecl maupun sampel besar, walaupun penaksr ng dperoleh menghaslkan menggambarkan populasn (tdak bas) dan bertambahn sampel ng dgunakan akan mendekat sebenarn (konssten). In dsebabkan oleh varansn ng tdak mnmum / tdak efsen (Algfar, 000). Heterokedaststas merupakan lawan homoskedaststas. Pengujan homoskedaststas dapat dlakukan dengan pengujan heteroskedaststas tu dengan uj Park. Park menrankan penggunaan e sebaga pendekatan σ dan melakukan regres sebaga berkut: Ln e = ln ln X 1 v1 =α + β ln X +v (7) e X β α v = nla resdual = varabel ndependen = koefsen regres = nla konstanta = unsur gangguan (dsturbance) ng stokastk Jka ternta β tdak sgnfkan, asums homoskedaststas bsa dterma. Jad prosedur pengujan n dengan dua tahap. Tahap pertama melakukan regres dengan tdak memandang persoalan heteroskedtas. Dar regres n ddapat e dan kemudan dalam tahap kedua dlakukan regres kembal menggunakan e (Gujarat,1978). c. Nonautokorelas Istlah autokorelas dapat ddefnskan sebaga korelas antara anggota serangkaan observas ng durutkan menurut waktu atau ruang. Mendeteks ada atau tdakn autokorelas maka dperlukan pengujan Durbn Watson dengan ketentuan melalu hpotess sebaga berkut (Gujarat,1978): Jka hpotess H 0 adalah bahwa tdak ada seral korelas postf, maka jka: d < d L : menolak H 0 d > d V : tdak menolak H 0 d L d d V : pengujan tdak meknkan Jka hpotess nol H 0 adalah bahwa tdak ada seral korelas negatf, maka jka: d > 4 d L : menolak H 0 d < 4 d V : tdak menolak H 0 4 d V d 4 d L : pengujan tdak meknkan Jka H 0 adalah dua-ujung, tu bahwa tdak ada seral autokorelas bak postf maupun negatf, maka jka: d < d L atau d > 4 d L : menolak H 0

6 6 d V < d < 4 d V : tdak menolak H 0 d L d d V dan 4 d V d 4 d L : pengujan tdak meknkan Smbol d adalah nla Durbn Watson, d L merupakan batas bawah sedangkan d V merupakan batas atas. Nla batas atas dan batas bawah dtentukan melalu tabel Durbn Watson sesua jumlah observas. Pengujan Durbn Watson menurut Gujarat (1978) dapat dlakukan jka bankn observas mnmum 15 observas sehubungan dengan tabel Durbn Watson adalah 15 dan sampel ng lebh kecl dar 15 observas sangat sult untuk bsa menark kesmpulan ng past (dentntf) mengena autokorelas dengan memerksa resdual terakhr. ng kontnyu sehngga skala ng dpaka ordnal. 3. METODE PENELITIAN Tahapan peneltan n djelaskan bagan alr ng dtunjukan pada Gambar 1. Mula Stud lteratur Persapan dan survey Pelaksanaan survey dan pengumpulan data terdr dar: d. Nonmultkolneartas Kolneartas terjad apabla antara dua varabel bebas terjad hubungan (korelas) ng erat. Kolneartas dsebut sempurna jka suatu varabel bebas bergantung sepenuhn pada varabel bebas lann. Apabla terjad lebh dar dua varabel bebas ng salng berdekatan, maka konds n dsebut multkolneartas. Multkolneartas juga terjad jka terlalu bank varabel bebas ng dmasukan ke dalam model. Data Sekunder: 1. Jumlah mahasswa. Kepemlkan sepeda motor 3. ruang 4. bangunan 5. kantn 6. parkr Data Prmer: Jumlah tarkan pergerakan kendaran Nla VIF untuk varabel k dntakan dengan persamaan: 1 VIF k = (8) 1 R K VIF k R k = Varance Inflaton Factor varabel k = koefsen determnas 1-R k = tolerans melebh 0.5 atau VIF lebh dar dan akan menjad problem serus jka R k mendekat 1 atau besarn VIF melebh 10. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan: a. Metode enter Pengolahan data b. Metode stepwse Pengujan statstk Kesmpulan Selesa Gambar 1. Bagan alr peneltan e. Normaltas Uj keberangkatan (asal) data dar normaltas menggunakan uj sampel Kolmogorov-Smrnov sebab metode n untuk menguj keselarasan data

7 7 Tahapan analss djelaskan bagan alr ng dtunjukan pada Gambar Mula Input data ke SPSS Mencar korelas antara varabel Membuat persamaan regres berganda menggunakan metode enter dan stepwse. Penentuan varabel bebas untuk model dengan menghlangkan satu per satu varabel bebas ng mempun korelas ng kecl Mencar koefsen determnas mendekat 1 thtung < ttabel Pengujan sgnfkan thtung > ttabel Fhtung < Ftabel Pengujan ANOVA Fhtung > Ftabel Dagram pencar membentuk pola Pengujan lneartas Dagram pencar tdak membentuk pola thtung > ttabel Pengujan homoskedaststas thtung < ttabel D < d L Pengujan nonautokorelas dengan nla Durbn Watson Dv < d < 4 - dv Plot predks dan resdual membentuk pola Aymp. Sg < α (0,05) Pengujan nonmultkolnear Pengujan normaltas Plot predks dan resdual tdak membentuk pola Aymp. Sg > α (0,05) Model terbak Selesa

8 8 Gambar 3. Bagan alr analss 4. Hasl Peneltan dan Pembahasan Rekaptulas data prmer dan sekunder ng dgunakan dsajkan pada tabel 1 berkut: Tabel 1. Varabel bebas dan varabel terkat Varabel Terkat (y) Varabel Bebas (x) Zona Tarkan kendaraan (smp) Jumlah Mahasswa (org) X 1 Jumlah Kepemlkan Sepeda Motor (org) X Ruangan (m ) X 3 Bangunan (m ) X 4 Kantn (m ) X 5 Parkr (m ) X 6 Utara 191, ,94 664, ,5 955, , Selatan 167, , , ,96 663,8 3015,09 Hukum ,7 797, 3316,8 663, ,43 Ekonom 68, ,4 096, , ,83 a. Analss Korelas Hasl penguj koefesen korelas dapat dlhat pada tabel Tabel. Hasl koefsen korelas Korelas Tarkan Kendaraan Jumlah Mahasswa Raso kepemlkan sepeda motor Ruangan bangunan kantn parkr Tarkan kendaraan Jumlah mahasswa 1 0,903 0,16 0,873 0,96 0,693 0, ,497 0,610 0,701 0,375 0,794 Kepemlkan sepeda motor 1-0,37-0,54-0,617 0,050 ruangan 1 0,99 0,956 0,93 bangunan 1 0,913 0,965 kantn 1 0,977 parkr 1 b. Analss regres lnear berganda Hasl dar proses analss regres lnear berganda menggunakan metode Enter dan metode Stepwse dapat dlhat pada tabel 3:

9 9 Tabel 3. Model hasl analss regres Model Enter R Y = 7,435 0,009 X 0,0 X 5 0,03 X 6 1 Model Stepwse R Y = 4, ,049 X 6 0,977 Y = Tarkan pergerakan kendaraan (smp/jam) F = Pengaruh varabel R = Koefsen determnas t = Sgnfkans X = Jumlah kepemlkan sepeda motor X 5 = kantn (m ) X 6 = parkr (m ) c. Uj sgnfkans Hasl pengujan t pada masng-masng persamaan dapat dlhat pada tabel 4: Tabel 4. Hasl uj t No. Metode Kesmpulan 1 Enter t htung t tabel 7,435 0,009 X 0,0 X 5 0,03 X H 0 dterma Stepwse t htung t tabel Y = 4, ,049 X 6 0,07 3,18 H 0 dtolak Dar tabel d atas dapat dtark kesmpulan apabla t htung < t tabel mengndkaskan bahwa varabel tersebut memlk pengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj, sedangkan apabla sebalkn mengndkaskan bahwa varabel tersebut tdak memlkpengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj. d. Uj varans (uj-f) Tabel 5. Hasl uj F No. Metode Kesmpulan 1 Enter F htung F tabel 7,435 0,009 X 0,0 X 5 0,03 X 6 Stepwse F htung F tabel - - H 0 dterma Y = 4, ,049 X 6 4,778 7,7086 H 0 dtolak

10 10 Dar tabel d atas dapat dtark kesmpulan apabla F htung > F tabel mengndkaskan semua varabel bahwa varabel tersebut memlk pengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj, sedangkan apabla sebalkn mengndkaskan bahwa varabel tersebut tdak memlkpengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj. e. Pengujan model Pengujan model bertujuan untuk memperoleh model regres ng menghaslkan estmator lnear tdak bas dan terbak sesua srat Blue Lnear Unbas Estmator (BLUE). Pengujan model terdr dar: 1) Uj Lneartas a) Metode enter Hasl perhtungan SPSS tdak dapat menghaslkan plot harga-harga predks (standardzed predcted value) dengan harga-harga resdual (standardzed resdual) b) Metode stepwse Plot harga harga predks (standardzed predcton value) dengan harga-harga resdual (standardzed resdual) model menggunakan stepwse tdak membentuk pola tertentu sehngga asums lneartas terpenuh berdasarkan gambar ) Uj homoskedaststas Tabel 6. Uj homoskedaststas No. Metode Kesmpulan 1 Enter t htung t tabel 7,435 0,009 X 0,0 X 5 0,03 X 6 Stepwse t htung t tabel Y = 4, ,049 X H 0 dterma 10,876 3,495 H 0 dtolak Dar tabel d atas dapat dtark kesmpulan apabla t htung > t tabel mengndkaskan bahwa varabel tersebut memlk pengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj, sedangkan apabla sebalkn mengndkaskan bahwa varabel tersebut tdak memlkpengaruh ng sgnfkan terhadap model ng duj Gambar 4 Uj lneartas model metode stepwse Gambar 5. Grafk uj homoskedastas metode stepwse

11 11 3) Nonautokorelas Pengujan durbn-watson tdak dlakukan karena jumlah zona kurang dar 15 sampel sehngga semua persamaan ng dhaslkan tdak dlakukan pengujan durbn-watson. 4) Nonmultkolneartas Koefsen korelas ng mendekat nla -1 atau +1 mempun hubungan ng semakn kuat, sedangkan nla koefesn korelas ng mendekat nla 0 maka hubungan antar varabel semakn lemah. Tanda (+) dan (-) menunjukkan arah hubungan antara varabel berkorelas postf atau negatf. a) Metode enter Nla koefsen determnas (R ) model pertama adalah 1 sedangkan koefsen korelas antara varabel bebas ng satu dengan varabel bebas ng lan dapat dlhat pada tabel Tabel 7 Koefsen korelas antar varabel bebas pada model metode enter Korelas Kepemlkan sepeda motor kantn parkr Kepemlkan sepeda motor 1 0,375 0,794 kantn 0, ,786 parkr 0,794 0,786 1 Koefsen korelas ng tngg antar varabel bebas terjad antara kepemlkan sepeda motor dan dan luas parkr tu 0,794 dan antara luas kantn dan luas parkr tu 0,786. Tetap terdapat koefsen korelas ng rendah antara kepemlkan sepeda motor dan luas kantn tu 0,375. Nla koefsen determnas (R ) dan koefsen korelas ng tngg antara varabel bebas membuktkan terdapat multkolneartas pada persamaan regres lnear menggunakan metode enter. b) Metode stepwse Model n han mempun satu varabel bebas sehngga tdak mungkn terjad hubungan d antara varabel bebas, sehngga asums nonmultkolneartas terpenuh. 5) Normaltas Plot n menamplkan masng-masng nla pengamatan ng berpasangan dengan nla harapan pada dstrbus normal. Normaltas terpenuh apabla ttk-ttk (data) terkumpul d sektar gars lurus. Kemudan pengujan dlakukan dengan menguj asal data berasal dar populas normal atau tdak berasal dar populas normal menggunakan uj sampel kolmogorofsmrnov: a) Metode enter Output SPSS model pertama menggunakan metode enter tdak menghaslkan plot probabltas karena adan beberapa varabel bebas ng mempun pengaruh kuat terhadap ng lan. b) Metode stepwse Gambar 4.9 menunjukkan bahwa ttkttk tersebar d sektar gars lurus sehngga asums normaltas terpenuh. Gambar 6 Plot probabltas normal mode menggunaka n metode stepwse Kemudan menguj asal data berasal dar populas normal atau

12 1 tdak menggunakan uj sampel kolmogorofsmrnov. Hpotess: H0 = Data berasal dar populas ng berdstrbus normal H1 = Data bukan berasal dar populas ng berdstrbus normal Output SPSS kolmogorov-smrnov test dapat dlhat pada tabel 6. Tabel 6 Uj sampel kolmogorof-smrnov model menggunakan stepwse Tarkan parkr N 4 4 Mean 13, 418,3950 Normal parameters (a,b) Std. Devaton 65, , ,99 0,43 Most Extreme Absolute 0,99 0,43 Dfferences Postve -0,49-0,177 Kolmogorov-Smrnov Z 0,598 0,487 Asymp. Sg. (-taled) 0,867 0,97 Tabel 6 d atas menunjukkan bahwa varabel terkat jumlah tarkan menghaslkan nla asymp. Sg sebesar 0,867 lebh besar dar α (0,05) maka dapat menerma H0, artn data sampel varabel jumlah tarkan berasal dar dstrbus normal. Tabel 6 juga menunjukkan varabel bebas luas parkr menghaslkan nla asymp sg sebesar 0,97 lebh besar dar α (0,05) sehngga dapat menerma H0, artn data sampel varabel bebas luas parkr berasal dar dstrbus normal. f. Pemlhan Model Terbak Pemlhan model melalu kesmpulan ng dhaslkan dar pengujan beberapa model bak pengujan saat analss regres maupun pengujan model sehngga menghaslkan model terbak tu: asums pada tahap pengujan model. Model n menghaslkan tarkan pergerakan kendaraan ng melput nla konstan dan varabel bebas. Tanda postf member art bahwa model tersebut merupakan model ng bak. Model tersebut mempun tanda postf ng menunjukkan bahwa semakn besar nla varabel bebas (luas parkr) maka semakn besar tarkan pergerakan ng terjad. Model n menunjukkan bahwa faktor ng mempengaruh tarkan pergerakan d UMY adalah luas parkr. Y = 4, ,049X6 Keterangan : Y = Tarkan pergerakan kendaraan (smp/jam) X6 = parkr (m ) Model tersebut dperoleh melalu bantuan aplkas SPSS menggunakan metode stepwse. Model tersebut merupakan model terbak karena sgnfkan pada tahap pengujan analss persamaan regres dan terpenuhn

13 13 Kesmpulan Hasl analss dan pembahasan menghaslkan kesmpulan sebaga berkut: 1. Beberapa faktor ng mempengaruh tarkan pergerakan d zona parkr UMY adalah jumlah kepemlkan sepeda motor, luas kantn, dan luas parkr. Semua varabel bebas mempun pengaruh bak terhadap tarkan pergerakan maupun antara varabel bebas. Varabel bebas ng mempun pengaruh palng kuat terhadap tarkan pergerakan adalah luas parkr.. Model terbak tarkan pergerakan d zona parkr UMY adalah: Keterangan : Y = 4, ,049 X6 Y = Tarkan pergerakan kendaraan (smp/jam) X6 = parkr (m ) 3. Model tersebut mempun beberapa karakterstk tu: a. Model tersebut mempun tanda postf ng menunjukkan bahwa semakn besar nla varabel bebas (luas parkr) maka semakn besar tarkan pergerakan ng terjad. b. Model n menunjukkan bahwa faktor ng mempengaruh tarkan pergerakan kendaraan d zona parkr UMY adalah luas parkr. Daryono Analss Model Bangktan Perjalanan Berbass Rumah d Kawasan Kelurahan Manahan Surakarta. Skrps Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk UNS. Herlambang, Muhammad Yudh Analss model tarkan perjalanan pada UNS Kampus Kentngan. Skrps Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk UNS. Hutchnson, B.G Prncples of Urban Transport System Plannng. USA: Scrpta Book Company. Gujarat, Damodar Ekonometrka Dasar. Amerka Serkat. McGraw-Hll nc. Morlok, Edward K Pengantar Teknk dan Perencanaan Transportas. Penerbt Erlangga, Jakarta. Ofr Z Tamn Perencanaan dan Pemodelan Transportas. Bandung: ITB. Sulaman, Wahd Analss Regres Menggunakan SPSS. Yogkarta. Penerbt And. DAFTAR PUSTAKA Achmad Fard Analss Tarkan Pergerakan Kendaraan pada Rumah Sakt d Surakarta. Skrps Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sebelas Maret Surakarta. Anonm Buku Pedoman Skrps dan Laporan kerja praktek. Surakarta: Jurusan Teknk Spl UNS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan D dalam peneltan lmah dperlukan adanya suatu metode peneltan yang tepat dan sesua dengan permasalahan yang dhadapnya. Metode peneltan merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci