DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN"

Transkripsi

1 I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Hitug Keuaga Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Setiawa, MPd DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA 009 TM Quality System TK KA TI PP PP Oleh: Drs Quality Edorsed Compay ISO 900: 000 Lic o:qec 96 SAI Global

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami pajatka ke hadirat Tuha Yag Maha Esa, karea atas karuia-nya, baha ajar ii dapat diselesaika dega baik Baha ajar ii diguaka pada Diklat Guru Pegembag Matematika SMK Jejag Dasar Tahu 009, pola 0 jam yag diseleggaraka oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta Baha ajar ii diharapka dapat mejadi salah satu rujuka dalam usaha peigkata mutu pegelolaa pembelajara matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara madiri oleh peserta diklat di dalam maupu di luar kegiata diklat Diharapka dega mempelajari baha ajar ii, peserta diklat dapat meambah wawasa da pegetahua sehigga dapat megadaka refleksi sejauh maa pemahama terhadap mata diklat yag sedag/telah diikuti Kami megucapka terima kasih kepada berbagai pihak yag telah berpartisipasi dalam proses peyusua baha ajar ii Kepada para pemerhati da pelaku pedidika, kami berharap baha ajar ii dapat dimafaatka dega baik gua peigkata mutu pembelajara matematika di egeri ii Demi perbaika baha ajar ii, kami megharapka adaya sara utuk peyempuraa baha ajar ii di masa yag aka datag Sara dapat disampaika kepada kami di PPPPTK Matematika dega alamat: Jl Kaliurag KM 6, Sambisari, Codogcatur, Depok, Slema, DIY, Kotak Pos YK-BS Yogyakarta 8 Telepo (07) 8877, 887, Fax (07) ptkmatematika@yahoocom Slema, Mei 009 Kepala, Kasma Sulyoo NIP 0806

3 DAFTAR ISI Pegatar Daftar Isi Peta Kompetesi Skeario Pembelajara Bab I Pedahulua A Latar Belakag B Tujua C Ruag Ligkup D Perhituga-perhituga Dasar utuk Meyelesaika Keuaga Bab II HITUNG KEUANGAN A Buga Tuggal B Meghitug Buga Tuggal Bab III BUNGA MAJEMUK A Pegertia Buga Majemuk B Pembahasa Masalah Buga Majemuk Bab IV RENTE A Rete Akhir PPraumerado B Rete Postumerado C Rete Kekal D Rete yag Ditagguhka Bab V ANUITAS A Auitas B Meghitug Auitas Bab VI PENYUSUTAN A Pegertia B Peyusuta i ii iii iv Daftar Pustaka 6 ii

4 PETA KOMPETENSI MATEMATIKA KEUANGAN Kompetesi Memiliki kemampua utuk megembagka kompetesi siswa dalam megguaka kosep-kosep matematika keuaga Sub Kompetesi Mampu megembagka keterampila siswa dalam meetuka buga tuggal da buga majemuk dalam masalah matematika keuaga Mampu megembagaka ketrampila siswa dalam megaplikasika rete dalam masalah keuaga Mampu megembagaka ketrampila siswa dalam megaplikasika auitas dalam sistem pijama Mampu megembagaka ketrampila siswa dalam meetuka ilai peyusuta dari suatu aktiva Ligkup Materi Kosep kosep dasar matematika keuaga Buga Tuggal da Buga Majemuk Reted a Auitas IPeysuta ilai aktiva iii

5 SKENARIO PEMBELAJARAN Pedahulua da Apersepsi Peyampaia Kosep Buga Tuggal da Diskusi tetag Rete Preumerado da Posumerado da Rete Kekal Diskusi eksplorasi tetag meetuka ilai auitas Tujua Prisip-prisip dasar dalam matematika keuaga Majemuk Memahami kosep Buga Tuggal Malakuka perhituga buga, sampai dega buga di atas da di bawah Berdiskusi pemecaha masalah tetag Rete Preumerado da Posumerado da Rete Kekal, Refleksi dega Eksplorasi tetag cilcila suatu hutag Meetuka ilai auitas suatu hutag Refleksi diri dega Latiha seratus soal -soal Latiha Memahami kosep Buga Majemuk Peutup Kesimpulaa Peugasa Eksplorasi tetag peyusuta suatu aktiva Meetuka peyusuta ilai suatu aktiva iv

6 Bab I PENDAHULUAN A Latar Belakag Ilmu Hitug Keuaga merupaka bagia dari matematika terapa yag hampir setiap hari diguaka utuk meyelesaika masalah-masalah perhituga keuaga, baik pelakuya adalah idividu, maupu orgaisasi/ istasi Peyampaia materi Ilmu Hitug Keuaga dega cara pegeala rumus secara teoritik abstrak yag megguaka lambag-lambag atau otasi sagat berat utuk dipahami siswa secara umum Demikia pula pegguaa rumus secara ista di dalam memecahka masalah-masalah perhituga keuaga meyebabka pemahama siswa terhadap masalah-masalah perhituga keuaga mejadi dagkal Utuk itu perlu disusu peyampaia materi Ilmu Hitug Keuaga yag lebih aplikatif da mampu meaamka pemahama kepada siswa terhadap masalah-masalah perhituga keuaga dega lebih baik B Tujua Tujua peulisa baha ajar ii adalah utuk meyusu peyampaia materi Ilmu Hitug Keuaga yag aplikatif di dalam mejelaska proses pembetuka rumus-rumus perhituga keuaga da utuk meaamka pemahama siswa dega lebih baik lagi terhadap masalah-masalah perhituga keuaga khususya tetag Buga Tuggal, Buga Majemuk, Rete, Auitas da Peyusuta C Ruag Ligkup Tulisa baha ajar ii mecakup materi tetag Buga Tuggal, Buga Majemuk, Rete, Auitas da Peyusuta, yag diawali dega peyampaia materi peghituga matematika dasarya Di sampig itu juga diberika soalsoal evaluasi utuk pedalama D Perhituga-perhituga Dasar utuk Meyelesaika Masalah Keuaga Peghituga keuaga dapat megguaka Daftar Buga, Logaritma maupu Kalkulator Daftar Buga Pegguaa Daftar Buga utuk meyelesaika perhituga matematika keuaga sagat terbatas Yag dapat dilihat di dalam Daftar Buga adalah ilai dari (+i) utuk dari sampai 0 da i dari % sampai 6% Cotoh Berapakah ilai dari (+0,0) Jawab (+0,0) = (,0) = (,0977) Dari Daftar Buga diketahui (,0) =,0977

7 = 0977 Daftar Buga juga dapat diguaka utuk meyelesaika perhitugaperhituga yag berbetuk sigma Cotoh Berapakah ilai dari (,0 +,0 +,0 +,0 +,0 )? Jawab,0 +,0 +,0 +,0 +,0 = (,0) maka k = k Dari Daftar Buga diketahui k (,0) =,8098 k= (,0 +,0 +,0 +,0 +,0 k ) = (,0) = 00000,8098 = 809,8 Logaritma Apabila perhituga tidak dapat megguaka Daftar Buga, maka dapat diguaka perhituga Logaritma Cotoh Berapakah ilai dari (,07)? Jawab Log [ (,07) ] = log log (,07) = 7 log 0 + log (,07) log (,07) = 0,098 = 7 + (0,098) =7, (,07) = ati log (7,088) = 08,8 Kalkulator Dega megguaka Kalkulator, perhituga keuaga mudah diselesaika Cotoh Hituglah ilai dari (,07) Jawab Dega Kalkulator Casio Fx 600P teka tombol berikut secara beruruta maka pada layar aka ditampilka iv x y = Atau jika diguaka scietific calculator versi yag lebih caggih misalya fx-00p, maka pegoperasiaya mejadi lebih mudah, soal di atas cukup dega : k= Dari Daftar Logaritma diketahui * ( 0 7 )

8 Bab II HITUNG KEUANGAN Materi pembelajara hitug keuaga yag aka dibahas disii mecakup: Buga Tuggal Buga Majemuk Rete Auitas Peyusuta Sebelum masuk kepada pembahasa kelimaya, perlu dipahami dahulu beberapa istilah-istilah yag petig, seperti Modal, Nilai Akhir, da Nilai Tuai Pegertia modal secara sederhaa di dalam pembahasa materi ii adalah sejumlah uag/barag yag besarya dapat berubah Modal yag mejadi besar karea adaya peambaha buga dalam jagka waktu tertetu disebut Nilai Akhir Modal Modal yag telah dikeluarka bugaya disebut Nilai Tuai Sedagka modal yag tidak berubah besarya da dibayarka/diterima ruti di setiap jagka waktu tertetu disebut Agsura A Buga Tuggal Pegertia Buga Tuggal Utuk mejelaska buga tuggal, guru perlu mejelaska dahulu kepada siswa pegertia pokok pijama buga da persetase buga Utuk mudahya berika cotoh Cotoh: Misalka Erma memijam uag sebesar Rp ,00 pada Joko Sebagai tada jasa Erma memberika uag Rp 000,00 setiap tahu Maka uag Rp ,00 yag dipijam itu disebut pokok pijama atau modal (meskipu pegertia modal lebih luas dari itu), sedagka uag jasa yag sebesar Rp 0000,00 tersebut disebut buga Pegertia yag lebih legkap, buga adalah persetase dari modal yag disepakati bersama sebagai jasa pijama yag diperhitugka utuk setiap jagka waktu tertetu Jagka waktu yag diguaka di dalam perhituga buga adalah tahu, bula, atau hari Jika tidak disebutka jagka waktuya, maka jagka waktu yag diguaka adalah tahu Besarya buga diyataka dalam perse, da biasa disebut suku buga Pada cotoh di atas modal yag dipijam Erma diperhitugkaq dega dasar buga sebesar % = % setahu Apabila buga yag dihasilka pada setiap jagka waktu tersebut tidak berubah, maka dikataka bahwa modal itu diperbugaka atas dasar Buga Tuggal Jika modal M dibugaka atas dasar buga tuggal i perse, maka gabuga modal da buga: Sesudah tahu modal = M + im Sesudah tahu modal = M + im Sesudah tahu modal = M + im

9 da seterusya Terlihat bahwa M, M+iM, M+iM, M+iM,, dst merupaka barisa aritmetika Megitug Buga Tuggal Guru hedakya dapat membimbig siswa meemuka rumus sediri da mearik kesimpula dari cotoh-cotoh yag sudah diberika Apabila modal sebesar M dipijamka dega tigkat buga p% setahu, jika besarya buga = i maka: - Setelah t tahu besarya buga: p i = M t 00 - Setelah bula besarya buga: p i = M 00 - Setelah w hari, besarya buga: p w i = M Cotoh: Budi memijam uag sebesar Rp ,00 kepada Edi dega tigkat buga 8% pertahu Hitug besarya buga selama: a) tahu b) 6 bula c) 0 hari d) tahu 6 bula da 0 hari! Peyelesaia M = da p = 8 a) Besarya buga selama tahu p i = M t 00 8 i = = Jadi besarya buga selama tahu sebesar Rp 60000,00 b) Besarya buga selama 6 bula: p i = M i = = Jadi besarya buga adalah Rp 90000,00 c) Besarya buga selama 0 hari: p w i = M 00 60

10 8 0 i = = Jadi besarya buga dalam 0 hari adalah sebesar Rp 000,00 d) Besarya buga dalam tahu 6 bula da 0 hari dapat dicari dega jala mejumlahka buga tahu + buga 6 bula + buga 0 hari: Atau dapat dicari dega jala meghitug waktu seluruhya dalam hari, sehigga tahu 6 bula 0 hari = 90 hari, sehigga: p w i = M i = = Jadi besarya buga selama tahu 6 bula da 0 hari adalah Rp 7000,00 B Meghitug Buga Tuggal Buga da Diskoto a Buga Cotoh Seseorag memijam uag dega buga % setahu Bila setelah tahu ia membayar Rp ,00 terdiri dari peluasa da buga, berapakah besar buga yag dibayarya? Jawab Misalya uag yag dipijamya sebesar M 0, maka M 0 + M 0 = M 0 + = M 0 = M 0 00 = Buga = M 0 00 = = = Rumus: 00 + = 98, p B = K 00 + p B = Buga, K = Pegembalia da p = agka suku buga

11 Jadi buga yag dibayarya adalah Rp 98, b Diskoto Apabila buga dari suatu pijama dibayarka terlebih dahulu pada saat awal pijama sehigga besarya uag yag diterima merupaka selisih atara besarya pijama dega besarya buga Sedagka besarya uag yag harus dikembalika sama dega ilai besarya pijama Iilah yag disebut dega diskoto Cotoh Seseorag memijam uag dega diskoto % setahu Jika orag tersebut meerima Rp ,00 berapakah pijama yag harus dikembalika sesudah tahu? Jawab Misalka uag yag dipijam sebesar M 0 maka: M 0 M 0 = M 0 = M 0 = M 0 = Buga diskoto = M = p = Rumus: BD = T p dimaa p ilai agka = suku buga, T besar 96 uag yag diterima da = 6999,9 BD buga diskoto Pijama yag harus dikembalika = ,9 = 6999,9 Jadi pijama yag harus dikembalika Rp6000,00 Perse di Bawah Seratus da di Atas Seratus Perhituga buga yag didasarka atas ilai akhir dari suatu pijama disebut perse di bawah seratus, sedag yag megguaka prese atas ilai tuai dari pijama disebut perse di atas seratus a Perse di Bawah Seratus Perse di bawah seratus adalah perbadiga yag diyataka dega suatu pecaha dimaa jumlah pembilag da peyebutya adalah p seratus, da ditulis p% di bawah seratus adalah: 00 p 6

12 Cotoh Hituglah % di bawah seratus dari Rp ,00 Jawab Buga % di bawah seratus dari = = = 666,67 b Perse di Atas Seratus Perse di atas Seratus adalah perbadiga yag diyataka dega suatu pecaha yag selisih peyebut dega pembilag adalah 00, da p ditulis p% di atas seratus adalah 00 + p Cotoh Hituglah % di atas seratus dari Rp 0000,00 Jawab % di atas seratus dari 0000 = = = 0000 Metode Perhituga Buga Besarya buga dihasilka dari perkalia atara modal, perse suku buga, da waktu Cotoh Berapa besarya buga dari suatu modal sebesar Rp 00000,00 yag diperbugaka selama 6 bula dega dasar buga tuggal % setahu Jawab 6 bl Karea suku buga dalam tahu, maka waktu = 6 Besar buga = Rumus: 00 = 0000 jadi besar buga Rp0000,00 b l th I = Mi k i = buga = waktu pembugaa k = jika = dalam bula k = 60 jika = dalam hari Dega alat batu kalkulator, ilai suku buga berapapu da masa trasaksi berapa lama pu dapat dihitug dega mudah megguaka rumus tersebut Namu demikia ada beberapa model peghituga yag lai yag perlu utuk diketahui: a) Metode Pembagi Tetap Dalam metode ii, satu tahu adalah 60 hari Misalka suatu modal M dibugaka selama w hari berdasarka suku buga p%, maka besarya: 7

13 w p buga w hari = M Mw p = Mw p = Mw 60 = : 00 p utuk berbagai modal yag diguaka dega persetase yag sama p% pecaha mempuyai ilai yag tetap Oleh karea itu disebut p p Mw pembagi tetap, sedagka disebut agka buga 00 agka buga Dapat dirumuska: Buga = pembagi tetap Cotoh: Seseorag memijam uag sebesar Rp 00000,00 selama0 hari dega buga 6% setahu Berapakah buga yag harus dibayarkaya? Jawab: M = 00000, i = 6% p = 6, w = agka buga = Mw = = pembagi tetap = = Buga = = Jadi buga yag harus dibayarkaya Rp 0000,00 Metode ii dapat diguaka utuk meghitug ilai buga bagi orag bayak yag memijam/membayar dega ilai pijama/bayara da waktu yag beragam Cotoh Hituglah jumlah buga dari modal-modal berikut ii, jika suku bugaya % pertahu da tahu = 60 hari Modal (Rp) waktu (hr) , Jawab 60 Pembagi tetap = = 90 8

14 Modal (Rp) Waktu (hr) Agka Buga (Rp) Jumlah Buga = = Jadi jumlah bugaya Rp 0000,00 b) Metode Bagia yag Seukura terhadap Perse Perlu dijelaska kepada siswa bahwa di dalam metode ii tahu = 6 hari seperti yag berlaku dalam perhituga di Iggris Sedagka dasar buga yag diguaka adalah % Utuk persetase yag laiya, harus diukurka (diperbadigka) tehadap buga yag % Misalka M diperbugaka selama w hari, maka: w Buga = M 6 00 = Mw 00 6 = Mw = Mw karea = maka Buga = 0 Mw Cotoh Modal sebesar Rp ,00 diperbugaka atas dasar suku buga, % setahu selama 0 hari ( tahu = 6 hari) Jawab Mw = = = = = 0 00 Buga % selama 0 hari = =

15 Buga % = 00 = 0 Buga, % selama 0 hari = 00 0 = Rp 89,00 c) Metode Bagia yag Seukura terhadap Waktu Di di dalam metode ii tahu = 60 hari da tiap persetase buga mempuyai masa buga yag tertetu pula Misalka modal sebesar M diperbugaka selama w hari dega dasar buga p% setahu, maka: M wp Buga =, dega ketetua: M = M buga utuk ukura masa bugaya wp 60 wp = 60 w = 60 = p Misalka suatu modal sebesar Rp ,00 diperbugaka selama 90 hari Hituglah besar bugaya, apabila dasar bugaya: * % setahu * % setahu Jawab * Utuk buga % setahu ukura waktuya adalah 60 w = = 7 hari Buga selama 7 hari = = Buga selama 8 hari = 0000 = 00 7 Buga % selama 90 hari = = 00 Jadi buga yag haarus dibayarka adalah Rp 00,00 % * Buga % selama 90 hari = 00 % = 00 0 = 0 Buga % selama 90 hari = = Rp 70,00 0

16 Bab III BUNGA MAJEMUK A Pegertia Buga Majemuk Utuk memudahka siswa dalam memahami buga majemuk guru perlu membadigkaya dega buga tuggal Jika pada buga tuggal adalah buga yag dihasilka di setiap akhir jagka waktu tidak berubah, maka pada buga majemuk, buga yag dihasilka di setiap akhir jagka waktu berikutya semaki bertambah karea buga itu sediri ikut berbuga dega cara ikut mejadi modal Utuk lebih jelasya perlu diberika cotoh Cotoh: Misalka putri memijamka modal sebesar Rp 00000,00 kepada Adi dega buga majemuk sebesar % setahu Berapa besar modal itu pda tahu ke? Jawab: Modal mula-mula = Rp 00000,00 Rp 000,00 Buga tahu ke = = 00 Rp 000,00 Rp 0,00 Buga tahu ke = 000 = 00 Rp 00,00 Rp 9,0 Buga tahu ke = 0 0 = 00 Rp 66,0 Jadi besar modal pada akhir tahu ke = Rp 66,0 Jika modal M dibugaka atas dasar buga majemuk i perse, maka: Sesudah tahu modal mejadi = M + im = M(+i) Sesudah tahu modal mejadi = M(+i) + im(+i) = M(+i)(+i) = M(+i) Sesudah tahu modal mejadi = M(+i) + im(+i) = M(+i) (+i) = M(+i) Sesudah tahu modal mejadi = M(+i) - + im(+i) - = M(+i) - (+i) = M(+i) Terlihat bahwa M, M(+i), M(+i), M(+i),, M(+i) merupaka barisa geometri Peyelesaia perhituga masalah buga majemuk dapat megguaka daftar buga, logaritma maupu kalkulator B Pembahasa Masalah Buga Majemuk Nilai Akhir Modal Dega muculya buga di setiap akhir jagka waktu, maka modal semaki berkembag Misalka modal yag terus bertambah besarya itu setelah tahu mejadi M, maka: M = M(+i)

17 Cotoh soal Modal sebesar Rp ,00 diperbugaka dega dasar buga majemuk % setahu Hituglah ilai akhir modal setelah tahu Jawab Misalka M = ,00, = tahu, p = % M = M(+i) = (+0,0) = (,0) Dari Daftar buga diketahui (,0) =,0977 = = 0977 Jadi ilai akhir setelah tahu = Rp 0977,00 Nilai Tuai Modal Pegertia Nilai Tuai Modal adalah Nilai uag sebesar NT apabila dibugaka selama jagka waktu dega buga i aka mejadi sebesar M Sebagai cotoh Hituglah Nilai Tuai dari modal sebesar Rp 00000,00 yag luas dibayar tahu kemudia dega buga majemuk % setahu Jawab M = Rp 00000,00 i = % = 0,0 = tahu M = NT (+i) = NT (+0,0) M NT = Rumus : NT = ( ) + i ( + i) NT = 00000, atau dari daftar buga II, = ( + 0,0) ( + 0,0) 0,8809 = ,8809 = 880, Jadi Nilai Tuai dari modal tersebut adalah Rp 880,

18 Bab IV RENTE Pegetia Yag dimaksud dega rete adalah barisa modal yag sama besar, yag dibayarka/diterima berturut-turut dega atar waktu yag sama Misalya: upah miggua, pembayara SPP bulaa, sewa rumah tahua, da sebagaiya Masig-masig modal yag ruti dibayar dalam jagka waktu atau iterval tertetu disebut agsura Berdasarka bayakya agsura, rete dibagi mejadi: a Rete terbatas, yaitu rete yag bayakya agsura terbatas b Rete kekal, yaitu rete yag bayakya agsura tidak terbatas Berdasarka saat pembayara, rete dibagi mejadi: a Rete Praumerado, yaitu apabila pembayara agsura dilakuka pada tiap permulaa jagka waktu, misalya: Jauari b Rete Postumerado, yaitu apabila pembayara agsura dilakuka di setiap akhir jagka waktu, misalya Desember A Rete Praumerado Nilai Akhir Rete Praumerado Nilai Akhir Rete Praumerado adalah jumlah ilai akhir dari semua pembayara agsura praumerado, dihitug pada akhir jagka waktu pembayara terakhir Cotoh Setiap awal tahu Rudi megirimka uag sebesar Rp ,00 ke bak Jika bak memberi buga % setahu da dia megirimka uag sejak tahu 996, berapakah uag Rudi pada akhir tahu 000? Jawab Utuk memudahka memahamiya, guru perlu membuat sketsa da perlu diketahui bahwa bak kovesioal megguaka buga majemuk jt jt jt jt jt - Des (,0) (,0) (,0) (,0) (,0) Yag dimaksud ilai-ilai rete adalah ilai-ilai akhir dari masig-masig agsura Uag Rudi pada akhir tahu 000 berjumlah = (,0) (,0) (,0) (,0) (,0) = (,0 +,0 +,0 +,0 +,0 ) k = (,0) k =

19 Dapat diketahui dega jelas bahwa pejumlaha ii adalah deret geometri dega suku pertama (,0), rasio,0 da bayakya suku a( r ) Dega megigat Rumus S = maka r NA = (,0) ( ),0 Misalka M = modal, i = buga,,0 da = jagka waktu, maka,0 = (,0) ( ) 0, 0 = ((,0) 6,0) 0,0 = (,0096,0) = ,90096 = 809,8 Jika kita guaka tabel III maka dapat dicari bahwa: (,0) k = k = 0,6098 NA = ,8098 = 809,8 Jadi Nilai Akhirya Rp 809,8 Nilai Tuai Rete Praumerado Yaitu jumlah ilai tuai dari semua pembayara agsura Praumerado yag dihitug pada permulaa jagka waktu pembayara pertama Sebagai cotoh: Seseorag mempuyai kewajiba membayar agsura setiap jauari selama 0 tahu sejak 990 sebesar Rp ,00 Dia igi meluasi seluruhya pada taggal itu juga Berapa uag yag harus dia setorka jika bugaya % setahu? Jawab Utuk memudahka memahami guru perlu membuat sketsa Ja 99 Ja 998 Ja 999 jt jt jt Ja 990 jt , (,0) (,0) (,0) Ja 99 jt ( + i) NA = M ( + i) i

20 Yag dimaksud dega Nilai Tuai Rete adalah jumlah ilai tuai dari masig-masig agsura Jadi uag yag harus disetor ke bak adalah sebesar : ,0 (,0) (,0) 8 (,0) 9 Pejumlaha ii adalah deret geometri dega suku pertama = , rasio = da bayak suku = 0 Dega megigat rumus,0 S r = a r, diperoleh,0 NT = ,0 NT = ,0 0,0 = (,0 0,70867) = 8,0 0 ( ) NT = M 0,0 Atau dega megguaka tabel: NT = ,0 (,0) (,0) 8 = ( ) 9,0 (,0) (,0) (,0) 9 = (,0) 9 (dalam tabel II ilai (,0) = Rumus: 0,976) = ,6 = = 8,6 Jadi uag yag harus disetor ke bak Rp 86 + i i ( + i) (,0) 9 = = B Rete Postumerado Nilai Akhir Rete Postumerado Yaitu jumlah ilai akhir dari semua pembayara agsura postumerado dihitug pada akhir jagka waktu pembayara terakhir Cotoh Setiap akhir tahu seseorag meyetor uag Rp ,00 ke bak selama 8 kali agsura Jika buga bak % setahu, berapa simpaaya pada akhir tahu ke 8?

21 Jawab Utuk memudahka meyelesaikaya, gambarka sketsaya: T e r l i h a t - Des I jt - Des II jt (,0) 7 Nilai Akhir dari Rete Postumerado di atas: (,0) (,0) (,0) 7 Bahwa pejumlaha ii merupaka deret geometri dega suku pertama = , rasio =,0 da bayak suku = 8, maka: 8 (,0) NA = ,0 = (,0) ) 8 0,0 M Rumus: NA = ( + i) ) i = ,77 = 9908,90 Jika pecaria rete posumerado tersebut dega tabel dega otasi sigma, caraya adalah sebagai berikut: NA = (,0) (,0) (,0) 7 = ( (,0) + (,0) + (,0) + + (0) 8- ) = (,0) (dalam tabel (,0) = = 8,90888 ) = ,90888 = 9908,88 (Kalau kita tuliska rumus dari Nilai Akhir Rete Posumerado adalah: NA = M + M k = - Des III jt ( + i ) k 8 Jadi simpaaya di akhir tahu ke 8 Rp 9908,88 - Des VII jt - Des VIII (,0) (,0) (,0) 6 7 = 6

22 Nilai Tuai Rete Posumerado Yaitu jumlah ilai tuai dari semua pembayara agsura postumerado dihitug pada awal jagka waktu pembayara pertama Cotoh: Setiap akhir tahu Nita megambil uag dari bak sebayak Rp ,00 selama tahu Nita igi megambil semua uag tersebut di awal tahu pertama Jika buga bak % berapa uag yag diterima Nita? Jawab Gambat sketsa: - Ja I , (,0) (,0) (,0) (,0) - Des I jt - Des II jt - Des III jt - Des IV jt - Des V jt Nilai Rete Post Numerado adalah jumlah dari Nilai Tuai semua agsuraya Jadi Nilai Tuai dari masalah di atas adalah NT = ,0 (,0) (,0) ( ),0 (,0) Terlihat bahwa pejumlaha ii merupaka deret geometri dega suku pertama, rasioya da bayak suku, maka,0, NT =,0,0, ,0 =,0 0,0, = Rumus: 0,0,0 = (-0,897) = 8, M NT = i (+ i) 7

23 Jika kita mecariya dega tabel, maka: NT = ,0 (,0) (,0) ( ),0 (,0) NT = ( ),0 (,0) (,0) (,0) (,0) = (,0) ( dalam Daftar IV: (,0) =,8) = = ,8 = 8, Jadi uag yag diterima Nita Rp 8, C Rete Kekal Pada Rete Kekal, karea agsuraya tidak berakhir, maka tidak ada Nilai Akhir Nilai Tuaiya dibedaka mejadi Nilai Tuai Praumerado Kekal dega NIlai Tuai Postumerado Kekal Rumus perhituga yag diguaka adalah deret geometri tak higga Nilai Tuai Rete Praumerado Kekal Yaitu jumlah ilai tuai dari semua pembayara agsura praumerado kekal dihitug pada awal jagka waktu pembayara pertama Cotoh Setiap Jauari sejak tahu 00 seorag peyadag cacat meerima batua dari pemeritah melalui bak sebesar Rp 00000,00 Jika dia igi medapatka seluruh batua itu sekaligus pada taggal Jauari itu juga, dega suku buga % setahu, berapa jumlah uag yag diterimaya? Jawab Gambar Skema Ja , (,0) (,0) (,0) - Ja Ja = Ja Jumlah uag yag diterima pada taggal Jauari 00 adalah Ja

24 ,0,0,0 Diketahui bahwa pejumlaha tersebut merupaka deret geometri tak higga, dega suku pertama 00000, rasio, maka, NT =, =, 0 0, M = Rumus: NT = + M 0,0 i = Jadi uag yag diterimaya sebayak Rp ,00 Nilai Tuai Rete Postumerado Kekal Yaitu jumlah ilai tuai dari semua pembayara agsura postumerado kekal dihitug pada awal jagka waktu pembayara pertama Cotoh Suatu yayasa mempuyai kewajiba membayar kepada pemeritah (melalui bak) sebesar Rp 00000,00 setiap akhir tahu utuk jagka waktu yag tidak terbatas Yayasa tersebut igi meyelesaika seluruh kewajibaya tersebut di awal tahu pertama Jika suku buga bak % setahu, berapa besar uag yag dibayarkaya? Jawab Gambar Skema - Ja I , (,0) (,0) (,0) - Des I Des II Des III Des IV

25 Uag yag dibayarka yayasa tersebut di awal tahu pertama adalh jumlah dari Nilai Tuai setiap agsuraya, yag dihitug pada awal tahu pertama, yaitu ,0 (,0) (,0) (,0) Terlihat bahwa pejumlaha tersebut adalah deret geometri tak higga dega suku pertama, rasio, maka,0, NT = :,0, ,0 =,0 0, M = Rumus: NT = 0,0 i = Jadi uag yag harus dibayar yayasa tersebut sebesar Rp ,00 D Rete Yag Ditagguhka Yag dimaksud dega Rete Yag Ditagguhka adalah Rete yag pembayara agsura pertamaya buka di awal atau di akhir dari jagka waktu pembayara pertama, tetapi beberapa waktu kemudia Rete Yag Ditagguhka dega jagka waktu terbatas Cotoh Yaitu Rete Yag Ditagguhka dimaa bayakya agsura diketahui Suatu rete tahua dega agsura Rp ,00 dibayar mulai taggal Jauari 999 da berakhir Jauari 00 dega suku buga,% Berapa ilai tuai pada taggal Jauari 996? Jawab Gambar Skema Ja 996 Ja 999 jt Ja 000 jt Ja 00 jt Ja 00 jt , (,0) (,0) (,0) 0

26 Nilai Tuai pada taggal Jauari adalah jumlah dari seluruh Nilai Tuai agsuraya, yaitu NT = + (,0) + ( ), (,0) ( ), ,,0 Pejumlaha ii adalah deret geometri dega suku pertama ( ) rasio ( ),0 NT = (,0) da bayak suku, maka,0, ,0 = (,0) 0,0, = ( ) Rumus: 0,0,0,0 M NT = = i ( 0,0),0,0 ( + i) + i = 878,6 (0,9070 0,677879) = Jadi Nilai Tuai pada taggal Jauari 996 Rp 90086,00 Rete Yag Ditagguhka dega jagka waktu tidak terbatas (kekal) Yaitu Rete Yag Ditagguhka aka tetapi bayakya agsura tak higga Cotoh Suatu Rete kekal dega agsurarp ,00 dibayarka agsura pertama pada taggal Jauari 999 dega buga % Berapa Ilai tuaiya pada taggal Jauari 996? Jawab : Skema yag dapat kita susu adalah sebagai berikut: Ja , (,0) (,0) Ja 999 jt Ja 000 jt Ja 00 jt ( ) k

27 Nilai Tuai yag dihitug dari jauari 996 adalah NT = (,0) ( ),0 (,0) pejumlaha ii merupaka deret geometri tak higga dega suku pertama =, rasio = maka: (,0) (,0) NT = : (,0) (,0) ,0 = : (,0), ,0 = (,0) 0, M = Rumus: NT = k 0,0,0 i ( + i) ( ) k = jagka waktu atara peerimaa NT dega agsura awal = 878,6 0,9070 = 6677, Jadi Nilai Tuai pada taggal Jauari 996 adalah Rp 6677,

28 SOAL-SOAL LATIHAN Uag sebayak Rp 00000,00 harus ditambah dega % diatas seratusya Hituglah jumlah uag itu Suatu modal diperbugaka selama 8 bula Bila dasar bugaya p% setahu, tetuka besar p jika buga yag diperolehya adalah dari modalya Joko memijam uag pada Reza Ia meerima Rp 7000,00 setelah dikuragi % diskoto Hituglah pijama Joko pada Reza Seseorag memijam uag di bak dega buga tuggal % setahu Setelah tahu dia megembalika Rp 80000,00 Berapakah uag yag dipijamya? Berapakah besarya buga dari modal Rp 0000,00 yag diperbugaka selama 0 hari atas dasar buga % setahu, jika tahu = 6 hari 6 Berapakah besarya buga jika suatu modal sebesar Rp 00000,00 diperbugaka selama 00 hari dega dasar buga 6% dega megguaka metode bagia yag seukura dega waktu 7 Modal sebesar Rp 00000,00 diperbugaka selama tahu atas dasar buga majemuk % per tiga bula Berapakah Nilai Akhir dari modal tersebut? 8 Uag sebesar Rp 00000,00 diperbugaka dega buga % per tiga bula Agar uag tersebut mejadi Rp ,00 berapa lama harus diperbugaka? 9 Joko memijam uag da aka dikembalika setelah tahu sebesar Rp ,00 Bila suku buga yag disepakati adalah % per bula Berapakah jumlah uag yag dipijam Joko? 0 Pada setiap awal bula sejak Jauari 000 Eko meabug di bak sebesar Rp 00000,00 Jika bak memberi buga % tiap bula, berapakah jumlah tabuga Eko pada akhir tahu 00? Pada setiap awal bula sejak Jauari 000 Ato meerima batua melalui bak dari sebuah yayasa sebesar Rp 0000,00 selama tahu Karea ada suatu keperlua petig, ia igi megambil semua batuaya itu sekaligus pada awal Jauari 000 Jika buga yag diperhitugka bak adalah % per bula, berapakah besar uag yag diterimaya? Pada setiap akhir bula sejak Jauari 00 Tuti meabug di bak sebesar Rp 00000,00 Jika bak memberika buga % per bula, berapakah jumlah tabugaya di akhir bula Oktober tahu itu? Pada awal Jauari 000 Budi memijam uag dari bak dega jamia potoga gajiya sebesar Rp 00000,00 setiap akhir bula sejak Jauari 000 selama tahu Berapakah pijama yag dikabulka bak jika buga yag disepakati % sebula? Pada setiap akhir bula Toi meabug sebesar Rp 00000,00 Suatu saat ia melihat rekeig tabugaya berjumlah Rp 67,86 Jika bak

29 memperhitugka tigkat buga % per bula, sudah berapa lama Toi meabug di bak tersebut? Berapakah Nilai Tuai pada awal tahu 996 dari rete tahua dega agsura sebesar Rp 0000,00 jika agsura pertama dibayar pada awal 000 da berakhir pada awal 008, dega buga 6% setahu? 6 Suatu yayasa meerima batua dari pemeritah secara terus-meerus pada setiap awal bula sejak Jauari 000 sebesar Rp 00000,00 Yayasa tersebut igi medapatka semua batua tersebut sekaligus pada saat peerimaa pertama Barapakah batua yag diterimaya jika buga yag diperhitugka % setiap bula 7 Suatu perusahaa asurasi memberika daa abadi kepada asabahya sebesar Rp ,00 setiap akhir bula Jika asabah tersebut igi medapatka sekaligus semua asurasi tersebut pada awal bula pertama da perusahaa meetapka buga % per bula, berapakah total uag yag diterimaya?

30 Bab V ANUITAS A Pegertia Auitas Apabila suatu pijama diluasi dega pembayara yag tetap besarya dalam satu periode tertetu, maka pembayara yag tetap besarya ii disebut auitas Dalam setiap pembayara yag besarya tetap (auitas) ii, terhitug utuk membayar buga (atas dasar buga majemuk) da utuk megagsur pijama Bagia dari auitas yag dipakai membayar buga disebut bagia buga da bagia yag dipakai utuk megagsur pijama disebut bagia agsura Apabila auitas adalah A, buga pijama periode ke- adalah b da agsura ke- adalah a, maka : A = b + a, =,,, Cotoh Pijama Rp ,00 diluasi dega cara auitas Rp 9,0 dega suku buga % Buatlah recaa agsuraya Peyelesaia Masalah di atas dapat kita buatka tabel sebagai berikut : Auitas (A) = Rp 9,0 Sisa Pijama Bula Pijama Awal/M Buga (b ) Agsura (a ) = (M a) (Rp ) , 876,09 97, =% M (Rp) 80000,00 69,8 9868,86 89, 778,87 =A b (Rp) 69,0 80,7 998, , Jumlah (Rp) 607,80 67, 876,09 97, 0 B Meghitug Auitas Cara utuk meetuka besar auitas dapat dijelaska dega cotoh sebagai berikut Cotoh : Pijama sebesar Rp ,00 yag aka diluasi dega auitas tahua selama tahu dega suku buga % pertahu Auitas pertama dibayar sesudah satu tahu memijam Tetuka besar auitasya! Peyelesaia Misalka besar agsura = A, maka didapat diagram sebagai berikut : A(,0) - A(,0) - A(,0) - A(,0) - A(,0) - Tahu ke : A A A A A A(,0) - + A(,0) - + A(,0) - + A(,0) - + A(,0) - =

31 A A A A A = (,0) (,0) (,0) (,0) (,0) Ruas kiri adalah deret geometri, sehigga dapat dihitug sebagai berikut : ( ) A,0 ( ) = (,0),0 (,0) A ( ) = (0,0)(,0) (0,0)(,0) A = (,0) A = 699,60 Jadi besar auitasya adalah Rp 699,60 Secara umum, sebagaimaa cotoh di atas jika pijama sebesar M, yag aka diluasi secara auitas tahua sebesar A, selama tahu, dega suku buga i pertahu, auitas pertama dibayar sesudah satu tahu memijam, aka diperoleh : A A A A = M, ( + i) ( + i) ( + i) ( + i) Ruas kiri adalah deret geometri, yag telah kita ketahui rumus jumlahya adalah : r S = a utuk r, sehigga jumlah di atas dihasilka : r ( ) A + i = M ( + i) ( ) + i ( + i) A ( = M i( + i) M i( + i) A = ( + i) Atau jika kita tulis dega otasi sigma : A A A A ( + i) ( + i) ( + i) ( + i) A ( + i = k k = ) A = M, sehigga diperoleh : M k k = ( + i) = M, 6

32 Utuk perhituga ilai = k i) k = ( + i) k dapat dilihat pada daftar buga : k = ( + daftar V Cotoh Hutag sebesar Rp 00000,00 aka diagsur dega auitas selama 0 tahu dega buga % pertahu, jika agsura pertama satu tahu sesudah pemijama, maka tetuka besar auitasya Peyelesaia : M = 0000, i = 0,0 da = 0 M i( + i) Besarya auitas : A = ( + i) ,0 ( + 0,0) A = 0 ( + 0,0) A = 76, Jadi besarya auitas adalah Rp 76, Peyelesaia di atas, dapat juga diguaka tabel, yaitu daftar V, sebagai berikut : A = M 0 k ( + 0,0) k = A = ,907 (dapat dilihat di Daftar V pada Daftar Buga) = 76, Sehigga besarya auitas adalah : Rp 76, Latiha Ages aggota Koperasi Megar Yogyakarta, ia memijam sebesar Rp ,00 yag aka diluasi dega 8 auitas bulaa Auitas dibayar sesudah satu bula atas dasar buga majemuk % sebula Hituglah besarya Auitas! Pijama sebesar Rp ,00 aka diluasi dega system auitas tahu Auitas pertama dibayar satu tahu setelah peerimaa uag Jika buga diperhitugka % setahu, maka tetuka besar auitasya! KPN Subur megguaka sistem Auitas atas dasar buga % pertahu Badru megajuka pijama Rp ,00 yag aka diluasi dalam bula auitas Hitug: a) besar auitas b) agsura ke-0 c) buga pada agsura ke-0 Budi memijam uag sebesar Rp 00000,00 diluasi dega cara auitas Rp 8,,0 dega suku buga ½% Buat recaa peuasaya! Hituglah agsura ke- jika agsura ke- pijama adalah Rp 7800,00 dega suku buga ½% sebula 6 Aris memijam uag sebesar Rp ,00 dega suku buga % sebula, diluasi dega auitas bulaa selama tahu Hitug sisa pijama Aris sesudah pembayara auitas yag ke 7 Hitug sebesar Rp 00000,00 aka diagsur dega auitas selama 0 tahu dega buga % pertahu, jika auitas dibulatka ke atas kelipata 000 terdekat Tetuka besar agsura keduaya 0 7

33 8 Pijama sebesar Rp 00000,00 diluasi dega auitas selama bula dega suku buga % sebula Apabila auitas dibulatka ke bawah kelipata 000, tetuka: a (A - ) b d = jumlah kekuraga c pembayara terakhir 9 Suatu pijama obligasi % sebula sebesar Rp 00000,00 yag terdiri dari 0 lembar surat obligasi diluasi dega auitas selama buloa Buatlah recaa peluaasaya 0 PT ABC aka memperluas usahaya utuk itu ia megeluarka surat pijama obligasi % sebesar Rp ,00 yag terbagi dalam 00 lembar a Rp 00000,00 Obligasi aka diluasi dalam tahu auitas Buatlah recaa peluasaya 8

34 Bab V PENYUSUTAN A Pegertia Bila seseorag membeli suatu barag, misalya kedaraa, mesi photocopy, mesi stesil, TV, kulkas, sesudah satu tahu maka ilaiya aka meuru Peurua ilai disebabka barag-barag tersebut aus, daya produktifitasya meuru atau bahka barag tersebut rusak Peurua ilai iilah yag disebut peyusuta Sebelum kita bahas megeai peyusuta, siswa perlu diigatka pemahamaya berkaita pegertia dalam bidag ekoomi yaitu pegertia aktiva Pegertia aktiva Aktiva adalah segala sumber daya ekoomi, barag fisik perusahaa yag berupa harta beda da hak hukum yag dimiliki utuk memperoleh keutuga Ditijau dari mafaatya, aktiva dibedaka atas : a Aktiva lacar adalah uag tuai atau aktiva laiya yag secara cepat dapat dicairka mejadi uag tuai, dijual atau dipakai habis selama periode operasi yag ormal dari perusahaa itu (misalya dalam satu tahu) Cotoh aktiva lacar, misalya : uag kas, persediaa barag dagaga, baha metah, barag dalam proses, piutag dagag, wesel tagih, surat berharga yag dapat dijual da lai-lai b Aktiva tetap adalah aktiva yag sifatya permaet (tetap) atau taha lama yaitu lebih dari satu periode operasi ormal, yag dimiliki perusahaa da diperguaka dalam operasi-operasi peyeleggaraa perusahaa itu Aktiva tetap disebut juga kekayaa (property), pabrik (plat), da alat-alat perlegkapa (equipmet) Kita keal dua macam aktiva tetap, yaitu : ) Aktiva tetap berujud (tagible material) adalah aktiva yag mempuyai ilai fisik atau material Misalya : perabota (furiture), perkakas (tools), mesimesi (machiery) ) Aktiva tetap tak berujud (itagible material) adalah aktiva yag tidak memiliki wujud fisik Misalya hak pate, hak cipta (copy right) Seirig dega perjalaa waktu, aktiva tetap (kecuali taah ) selama masa pakaiya megalami peurua daya gua Oleh karea itu maka aktiva tetap yag diguaka dalam proses produksi sebagia dari biaya perolehaya secara berkala harus dialokasika terhadap biaya perusahaa selama masa pakai dari aktiva tersebut Proses pegalokasia secara berkala dari sebagia biaya peroleha suatu aktiva terhadap biaya perusahaa iilah yag disebut peyusuta atau depresiasi B Peyusuta Kita keal dua jeis peyusuta : ) peyusuta fisik, yaitu berkuragya daya gua yag disebabka pemakaia ) peysuta fugsioal, yaitu peyusuta yag disebabka kelemaha da ketuaa model Utuk meghitug besarya peyusuta diguaka beberapa metode, di ataraya : Metode Garis Lurus (Persetase tetap dari harga beli) Pada dasarya metode ii megguaka rata-rata, yaitu besarya peysuta dibagi secara rata meurut umur barag Jika biaya peroleha aktiva A, ilai residu/sisa S, da perkiraa umur mafaat/ekoomis, maka peyusuta tiap periode adalah : 9

35 D = A S Bilamaa diyataka dalam perse maka peyusuta tiap periode adalah : r = A S 00% A Cotoh : Sebuah mesi photocopy seharga Rp ,00 dega taksira umur mafaat tahu, mempuyai ilai sisa/residu Rp ,00 Tetuka : a peyusuta tiap tahu b presetase peyusuta c ilai buku akhir tahu ke- d daftar peyusuta Peyelesaia : A = ; = ; S = A S a D = D = = Jadi peyusuta tiap tahu sebesar Rp ,00 b Persetase peyusuta : ( ) 00 r = % = 8% Jadi persetase peyusutaya sebesar 8% c Nilai buku akhir tahu ke- adalah A D = = Jadi ilai buku akhir tahu ke adalah sebesar Rp ,00 d Daftar peyusuta : Tahu ke : Beba Peyusuta (Rp) Akumulasi Peyusuta (Rp ) Nilai buku akhir th (Rp ) Metode Persetase Tetap Dari Nilai Buku Metode ii besar peyusuta medasarka pada persetase tetap dari ilai buku, sehigga peyusuta tiap tahu aka berbeda Jika r meyataka persetase peyusuta, A meyataka biaya peroleha aktiva, S meyataka ilai residu da meyataka umur mafaat aktiva, maka persetase peyusuta r dapat dihitug sebagai berikut : S = A r A = A( r) 0

36 S = A( r) r A( r) = A( r)( r) = A( r) S = A( r) r A( r) = A ( r) ( r) = A ( r) Begitu da seterusya, dapat ditarik kesimpula bahwa ilai buku akhir tahu ke- adalah: S = A ( r) Dari rumus S = A ( r) maka S A S A = ( r) S = ( r) r = ( )00% A Cotoh Seperagkat komputer berharga Rp ,00 dega ilai sisa Rp 6000,00 setelah tahu Apabila tiap tahu disusut dari ilai bukuya, tetuka : a persetase pryusuta b besarya peyusuta tahu ke- c ilai buku akhir tahu ke- Peyelesaia : A = ; S = 6000; = S a persetase peyusuta : r = ( ) 00% A 6000 r = ( ) 00% = ( 0,) 00% = 0% b Jika besarya peyusuta tahu ke- diyataka dega D, maka dapat dihitug sebagai berikut : - besar peyusuta tahu ke- yaitu D = ra S = A r A = A( r) - besar peyusuta tahu ke-, yaitu D = r A( r) S = A( r) ra( r) S = A ( r)( r) = A( r) - besar peyusuta tahu ke- adalah D = r A ( r) D = 0, ( 0,0) = , = 0000,00 Jadi besar peyusuta tahu ke adalah Rp 0000,00 c Nilai buku akhir tahu ke S = A( r) r A( r) = A( r) ( r) = A( r) ( r) S = A( r) S = ( 0,) = 0000 ( 0,) = 0000 Jadi ilai buku akhir tahu ke- adalah Rp 0000,00 Meetuka Nilai Peyusuta dega Metode Satua Jam Kerja Metode ii didasarka pada pemikira bahwa berkuragya daya gua suatu aktiva terutama dipegaruhi oleh lamaya waktu pemakaia yag sebearya dari aktiva tersebut Beba yag sebearya suatu periode tergatug pada jumlah jam

37 kerja aktiva itu dioperasika, sehigga umur mafaat aktiva diperkiraka dalam jumlah jam kerja, atau jam yag efektif Sehigga ilai peyusuta setiap jam kerja : A S D = : jumlah jam kerja da D : beba peyusuta tiap jam kerja Cotoh Sebuah mobil cukup mewah dibeli dega harga Rp ,00 setelah tahu mempuyai umur mafaat 0000 jam kerja, dega ricia tahu I adalah 00 jam kerja, tahu ke II adalah sebesar 800 jam kerja, tahu III sebesar 000 jam kerja, da tahu ke IV sebesar 700 jam, dega ilai sisa Rp ,00 Tetuka : a beba peyusuta b daftar peyusuta Peyelesaia : A = ; S = da = 0000 A S a Beba peyusuta perjam kerja : D = D = = Jadi beba peyusuta perjam kerja sebesar Rp 000,00 b Daftar peyusuta Th ke Jam Kerja Peyusuta tiap Jam kerja (Rp ) Beba Peyusuta (Rp) Akumulasi Peyusuta (Rp) Nilai Buku Akhir Th (Rp) Meetuka Nilai Peyusuta dega Metode Hasil Produksi Dalam metode ii, umur mafaat aktiva diperkiraka dega meyatakaya dalam suatu periode tergatug pada jumlah satua hasil produksi yag dihasilkaya Peyusuta tiap satua produksi (D) adalah : D = A S Yag dimaksud dega adalah jumlah satua hasil produksi, da S ilai residu

38 Cotoh Suatu aktiva dibeli dega harga Rp 00000,00 mempuyai umur mafaat tahu dega ilai residu Rp 00000,00 Ricia produksi tahu I adalah 000 SHP, tahu II sebesar 00 SHP da tahu ke III sebesar 00 SHP Tetukalah : a beba peyusuta hasil produksi b daftar peyusuta Peyelesaia A = 00000; S = 00000; = = 000 a Beba peyusuta persatua hasil produksi : A S D = D = = Jadi beba peyusuta persatua produksi adalah sebesar Rp 00,00 c Daftar peyusuta : Th ke SHP Peyusuta tiap Jam kerja (Rp ) Beba Peyusuta (Rp) Akumulasi Peyusuta (Rp) Nilai Buku Akhir Th (Rp) Meetuka Nilai Peyusuta dega Metode Bilaga Tahu Umur Aktiva Utuk meetuka beba peyusuta dari tahu ke tahu dega metode ii diguaka pecaha-pecaha yag meuru, dega peyebut jumlah bilaga tahu sebagai pembilag diambil bilaga tahu yag meuru (dega uruta dibalik) Misal: bila aktiva diperkiraka mempuyai umur mafaat tahu, poeyusuta dilakuka sebagai berikut : Peyebut = jumlah bilaga tahu = = Pembilag = bilaga tahu dega uruta yag berlawaa =,,,, Sehigga pecaha periode I = pecaha periode II = pecaha periode III = pecaha periode IV = pecaha periode V =, Da besarya : Beba peyusuta = pecaha ( A S)

39 Cotoh Aryati membeli mesi cuci seharga Rp ,00 dega ilai residu, Rp 00000,00 da mempuyai umur mafaat tahu Tetuka : a beba peyusuta tahu ke- b daftar peyusuta Peyelesaia : A = ; S = 00000; = Jumlah bilaga tahu = = 0 a Beba peyusuta tahu ke- = ( A S) 0 = ( ) 0 = Jadi beba peyusuta tahu ke- adalah sebesar Rp 80000,00 b Daftar peyusuta : Th Ke 0 Tigkat Peyust - /0 /0 /0 /0 A S (Rp ) Beba Peyusuta (Rp) Akumulasi Peyusuta (Rp) Nilai Buku Akhir th (Rp) Latiha Suatu aktiva berilai Rp ,00 dega umur mafaat tahu, mempuyai ilai sisa Rp ,00 Berdasarka metode garis lurus Tetuka: a peyusuta tiap tahu b persetase peyusuta c ilai buku akhir tahu ke- Pada taggal 8 Februari 997 dibeli suatu uit mesi dega harga peroleha Rp ,00 Umur ekoomis mesi ditaksir selama 8 tahu dega ilai residu Rp ,00 Hituglah ilai buku mesi pada akhir tahu 000 dega metode garis lurus! Sebuah aktiva dega ilai beli Rp ,00 mempuyai ilai residu Rp 0000,00 dega masa produksi 0 tahu Jika setiap tahu terjadi peyusuta terhadap harga beli Berapakah ilai buku sesudah tahu-? Seperagkat Video Laser Disc seharga Rp 00000,00 setiap tahu dihapuska 0% dari ilai bukuya Berapa ilai buku akhir tahu ke- Sebuah mobil Pick Up bekas seharga Rp 00000,00 setiap tahu megalami peyusuta dari ilai buku Setelah tahu residuya Rp 70000,00 Tetuka: a persetase peyusutaya! b Nilai buku akhir tahu ke-

40 6 Sebuah bus malam dibeli dega harga Rp ,00 Setelah tahu dipakai mempuyai ilai residu Rp ,00 Apabila Bus itu dipakai: Tahu I = 00 km; tahu II = 00 km; tahu III = 000 km; tahu IV = 000; tahu V = 000 km Tetuka beba peyusuta pada tahu ke-! 7 Harga masi ketik Electric Rp 00000,00 megalami peyusuta, setelah tahu mempuyai ilai residu Rp 0000,00 dega ricia produksi, tahu I = 6000 SHP; tahu II = 00 SHP tahu III = 00 SHP Buat dafatar peyusutaya! 8 Pada taggal Jauari 99 dibeli satu uit kedaraa utuk Operasioal Perusahaa dega harga Rp ,00 Ditaksir umur ekoomis kedaraa tersebut 0 tahu, dega ilai residu Rp 7000,00; peyususta dihitug berdasar jumlah bilaga tahu Pada Jauari 997 kedaraa tersebut dijual Berapa laba perusahaa atas pejuala aktiva tersebut apabila kedaraa laku dijual Rp ,00 9 Suatu uit mesi produksi mempuyai ilai peroleha Rp ,00 mesi itu diperkiraka mempuyai umur ekoomis tahu dega ilai residu Rp 00000,00 Diperkiraka mesi dapat memberika 900 jam kerja atau 8800 uit produksi Hituglah beba peyusuta dega metode: a) garis lurus b) persetase tetap ilai buku c) satua jam kerja d) satua hasil produksi e) jumlah bialaga tahu 0 PT Citra Parama pada taggal Februari 996 mejual 00 lembar obligasi yag diterbitkaya Harga omial Rp ,00 perlembar jatuh tempo taggal April 000 Buga % dibayarka tiap April da Oktober Hasil pejuala bersih Rp ,00 Hituglah Amortisasi disagoya setiap bula da buatlah daftar amortasiya

41 DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, MK (996), Pelajara Matematika SMK Jurusa Admiistrasi Perkatora, Kelas, Badug: Armico, Chotim, Moch (98) Matematika Jurusa IPS, Kelas da Kelas, Jakarta: Pt Bia Ilmu Ida Bagus KT Sudiawa da Klimartha Eka Putri Mulyai (000) Baha Ajar Matematika SMK, Bidag Keahlia Bisis da Maajeme Yogyakarta : PPPG Matematika Nuh Haryadi da Yudi Erwato (00) Baha Ajar Matematika SMK, Bidag Keahlia Bisis da Maajeme Kelas II Yogyakarta : PPPG Matematika Sri Supartiah, dkk (99) Matematika Kelas III A SMA Badug: Gaeça Exact Wirodikromo, Sartoo (99) Matematika SMA utuk Program Ilmu-Ilmu Sosial, Semester, Jakarta : Erlagga 6

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

Buku Padua Belajar Maajeme Keuaga Chapter 0 KONSEP NILAI WAKTU UANG. Pegertia. Nilai Uag meurut waktu, berarti uag hari ii lebih baik / berharga dari pada ilai uag dimasa medatag pada harga omial yag sama.

Lebih terperinci

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN Jl. Raya Wagu Kel. Sidagsari Kta Bgr Telp. 0251-8242411, email: prhumasi@smkwikrama.et, website : www.smkwikrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dari simpaa

Lebih terperinci

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK 2.1. Buga Majemuk Ada sedikit perbedaa atara suku buga tuggal da suku buga majemuk. Pada suku buga tuggal, besarya buga B = Mp tidak perah digabugka dega modal M. Sebalikya

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM MATEMATIKA BISNIS OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM BAB BARISAN DAN DERET A. BARISAN Barisa bilaga adalah susua bilaga yag diurutka meurut atura tertetu.betuk umum barisa bilaga a,

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi. MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret DOSEN Fitri Yuliati, SP, MSi. Deret Deret ialah ragkaia bilaga yag tersusu secara teratur da memeuhi kaidah-kaidah tertetu. Bilaga-bilaga yag merupaka usur da pembetuk sebuah

Lebih terperinci

ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si.

ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si. ANUITAS 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 1 OVERVIEW Auitas adl suatu pembayara dalam jumlah tertetu, yag dilakuka setiap selag waktu da lama tertetu, secara berkelajuta. Suatu auitas yg pasti dilakuka

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk

CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk CATATAN KULIAH #12&13 Buga Majemuk 10.1 Pedahulua Pada pembahasa sebelumya diasumsika bahwa P atau ilai pokok pembayara tidak megalami perubaha dari awal higga akhir sehigga ilai buga selalu dihitug dari

Lebih terperinci

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB III BARISAN DAN DERET Tujua Pembelajara Setelah mempelajari materi bab ii, Ada diharapka dapat:. meetuka suku ke- barisa da jumlah suku deret aritmetika da geometri,. meracag model matematika dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16 DAFTAR ISI KOMPETENSI/SUBKOMPETENSI PENDAHULUAN 2 HITUNG KEUANGAN I Bunga Tunggal A Pengertian Bunga Tunggal B Menghitung Bunga Tunggal 7 II Bunga Majemuk A Pengertian Bunga Majemuk B Pembahasan Masalah

Lebih terperinci

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1 BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi Modul ke: 05 KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akutasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Pedahulua Kosep ilai waktu dari uag (time value of moey) pada dasarya mejelaska

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret) LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret) DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM. www.febriyato79.wordpress.com 1 MATEMATIKA BISNIS Matematika Bisis memberika pemahama ilmu megeai kosep matematika dalam bidag bisis. Sehigga suatu

Lebih terperinci

Muniya Alteza

Muniya Alteza NILAI WAKTU UANG 1. Kosep dasar ilai waktu uag (time value of moey) 2. Nilai masa depa (future value) 3. Nilai sekarag (preset value) 4. Auitas (auity) 5. Perpetuitas (perpetuity) 6. Buga tahua efektif/

Lebih terperinci

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS 1

E-learning matematika, GRATIS 1 E-learig matematika, GRATIS Peyusu Editor : Teag Idriyai, S.P ; Taufiq Rahma, S.P : Drs. Keto Susato, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Idra Guawa, S.Si.. Pegertia Barisa da Deret Barisa bilaga adalah

Lebih terperinci

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid

Lebih terperinci

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ARTIKEL Meetuka rumus Jumlah Suatu Deret dega Operator Beda Markaba 191115198801005 Maret 015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Barisan, Deret, dan Notasi Sigma

Barisan, Deret, dan Notasi Sigma Barisa, Deret, da Notasi Sigma B A B 5 A. Barisa da Deret Aritmetika B. Barisa da Deret Geometri C. Notasi Sigma da Iduksi Matematika D. Aplikasi Barisa da Deret Sumber: http://jsa007.tripod.com Saat megedarai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS : theresiaveiwordpresscom NAMA : KELAS : 1 theresiaveiwordpresscom BARISAN DAN DERET Barisa da deret dapat diguaka utuk memudahka peyelesaia perhituga, misalya buga bak, keaika produksi, da laba/rugi suatu

Lebih terperinci

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah Sumber: Art & Gallery Stadar Kompetesi 6. Meerapka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah Kompetesi Dasar 6. Megidetifikasi pola, barisa, da deret bilaga 6. Meerapka kosep barisa da deret aritmatika

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) Nilai Waktu da Uag (Time Value of Moey) Kosep Dasar Jika ilai omialya sama, uag yag dimiliki saat ii lebih berharga daripada uag yag aka diterima di masa yag aka datag Lebih baik meerima Rp juta sekarag

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pegertia Prosedur Meurut Mulyadi (2001:5) medefiisika: Prosedur adalah suatu uruta kegiata klerikal, biasaya melibatka beberapa orag dalam suatu departeme atau lebih yag dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual Pedekata Nilai Logaritma da Iversya Secara Maual Moh. Affaf Program Studi Pedidika Matematika, STKIP PGRI BANGKALAN affafs.theorem@yahoo.com Abstrak Pada pegaplikasiaya, bayak peggua yag meggatugka masalah

Lebih terperinci

Barisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN

Barisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Barisa da Deret Reto Wika Tyasig Ada P PENDAHULUAN okok bahasa dalam modul ii terdiri atas dua kegiata belajar. Yag pertama tetag barisa, yag kedua tetag deret da cotoh-cotoh pemakaia deret. Pembahasa

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI (Deret)

MATEMATIKA EKONOMI (Deret) LOGO MATEMATIKA EKONOMI (Deret) DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM. www.febriyato79.wordpress.com MATEMATIKA EKONOMI Matematika Ekoomi memberika pemahama ilmu megeai kosep matematika dalam bidag bisis da ekoomi.

Lebih terperinci

Definisi Integral Tentu

Definisi Integral Tentu Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.

Lebih terperinci

Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6

Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 i B Tijaua Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) Matematika Aktuaria ii disampaiika dalam sembila modul (pokok bahasa) yag diorgaisasika sebagai berikut. Modul 1. Probabilitas Modul 2. Teori Buga Modul 3.

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-3 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-3 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini Aritmetika odular da Aritmetika Sosial ARITETIKA ODULAR DAN ARITETIKA SOSIAL podul p p3p p p PENDAHULUAN odul ii adalah modul ke-3 dalam mata kuliah atematika. Isi modul ii membahas tetag aritmetika modular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Interpolasi

Bab 3 Metode Interpolasi Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui

Lebih terperinci

Aspek Keuangan 2. dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

Aspek Keuangan 2. dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. plikasi Bisis TI, Pertemua 9 Sistem Iformasi-UG spek Keuaga 2 CSH FLOW Cash flow ( alira kas ) merupaka sejumlah uag kas yag keluar da yag masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaa, dega kata lai adalah

Lebih terperinci

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) MATEMATIKA II DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) sugegpb.lecture.ub.ac.id aada.lecture.ub.ac.id BARISAN Barisa merupaka kumpula suatu bilaga (atau betuk aljabar) yag disusu sehigga membetuk suku-suku yag

Lebih terperinci

Notasi Sigma, Barisan, dan Deret

Notasi Sigma, Barisan, dan Deret I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Notasi Sigma, Barisa, da Deret Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Puji Iryati, M.Sc.Ed. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel) Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel) 1. Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

Program Bonus Mempertahankan Tingkat Pencapaian Dalam Rangka Pembelian Kendaraan Bermotor (Program Kendaraan Bermotor)

Program Bonus Mempertahankan Tingkat Pencapaian Dalam Rangka Pembelian Kendaraan Bermotor (Program Kendaraan Bermotor) Program Bous Mempertahaka Tigkat Pecapaia Dalam Ragka Pembelia Kedaraa Bermotor (Program Kedaraa Bermotor) Perusahaa : PT. Family Member Group Idoesia (FM Group Idoesia) Mulai Program : 1 Jauari 2015 Kualifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi. Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16, Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- ( ) a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a ) atau S (a ( ) b) Dega S dapat juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 10

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- (U ) U a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a U ) atau S (a ( ) b) Dega

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Statistika iferesi merupaka salah satu cabag statistika yag bergua utuk meaksir parameter. Peaksira dapat diartika sebagai dugaa atau perkiraa atas sesuatu yag aka terjadi

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat

Lebih terperinci

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi 6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0

Lebih terperinci

BAB III HITUNG KEUANGAN

BAB III HITUNG KEUANGAN BAB III HITUNG KEUANGAN A. BUNGA TUNGGAL. ENGERTIAN BUNGA TUNGGAL Utu memahami pegertia buga, coba ita lihat cotoh beriut : Cotoh :. Tofa memijam modal pada sebuah Ba sebesar Rp.000.000,00. Setelah satu

Lebih terperinci

Ekonomi Rekayasa Koreksi

Ekonomi Rekayasa Koreksi Ekoomi Rekayasa Koreksi Koreksi pembeara karea kesalaha tada kurug tidak tampil dalam rumus da perhituga Gambar 2.15Tigkat akurasi peratura 72 da 69 2.4.6 Peratura 113 Selai itu ada juga perhituga dega

Lebih terperinci

2 BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL 2 BARISAN BILANGAN REAL Di sekolah meegah barisa diperkealka sebagai kumpula bilaga yag disusu meurut "pola" tertetu, misalya barisa aritmatika da barisa geometri. Biasaya barisa da deret merupaka satu

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih

-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih -- BARISAN DAN DERET PENGERTIAN BARISAN DAN DERET Bisa yaitu susua bilaga yag didapatka di pemetaa bilaga asli yag dihubugka dega tada,. Jika pada bisa tada, digati dega tada, maka disebut deret. Bisa

Lebih terperinci

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran Bab 8 TEORI PENAKSIRAN Kompetesi Mampu mejelaska da megaalisis teori peaksira Idikator 1. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira titik 2. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Iduksi Matematika Pertemua VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusa Tekik Iformatika UPN Vetera Yogyakarta Metode pembuktia utuk peryataa perihal bilaga bulat adalah iduksi matematik. Cotoh

Lebih terperinci

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI Fiboacci Matematikawa terbesar pada abad pertegaha adalah Leoardo dari Pisa, Italia (80 0). Ia lebih dikeal dega ama Fibo-acci. Artiya, aak Boaccio. Meara Pisa yag terkeal

Lebih terperinci

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET Diskret radom variabel dapat diguaka utuk berbagai radom umber yag diambil dalam betuk iteger. Pola kebutuha ivetori (persediaa) merupaka cotoh yag serig diguaka

Lebih terperinci

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan. Arti ivestasi : a. Hasil pejuala. b. Biaya c. Ekspektasi da kepercayaa. Ivestasi : peigkata barag modal berujud Kekuata Ekoomi Utama; Hasil pegembalia ivestasi yag dipegaruhi oleh struktur ekoomi, biaya

Lebih terperinci

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah BAB LIMIT FUNGSI Stadar Kompetesi Megguaka kosep it ugsi da turua ugsi dalam pemecaha masalah Kompetesi Dasar. Meghitug it ugsi aljabar sederhaa di suatu titik. Megguaka siat it ugsi utuk meghitug betuk

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel) DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Pearika Sampel) I. PENDAHULUAN Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubu No. 11 Tagerag 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata Kuliah

Lebih terperinci

Modul Kuliah statistika

Modul Kuliah statistika Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata

Lebih terperinci

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand TEKIK SAMPLIG PCA SEDERHAA Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusa Matematika FMIPA Uad Defiisi : Jika suatu cotoh berukura diambil dari suatu populasi berukura sedemikia rupa sehigga setiap kemugkia cotoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA Matematika Kelas IX Semester BAB Statistika STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA A. Statistika Pegertia Statistika Statistika adalah ilmu yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

Bab. Barisan dan Deret. Di unduh dari: (www.bukupaket.com) Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Bab. Barisan dan Deret. Di unduh dari: (www.bukupaket.com) Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id) Bab IV Barisa da Deret 53 Tujua Pembelajara Setelah mempelajari bab ii, diharapka kalia dapat. mejelaska ciri barisa aritmetika da barisa geometri;. merumuska suku ke da jumlah suku deret aritmetika da

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU

Lebih terperinci