KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION"

Transkripsi

1 Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, ISSN: KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Anita Desiani Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sriwiaya ABSTRAK Pengenalan waah menadi alternatif dala berbagai bidang yang membutuhan identifiasi seseorang, waah merupaan bagian dari identifiasi biometri arena merupaan bagian langsung dari tubuh manusi yang tida mudah untu dicuri atau didupliasi seperti halnya metode onvemsional yang menggunaan password ataupun artu. Proses pengenalan waah dapat dilauan dengan barbagai metode salah satunya Metode Face-ARG, di mana setiap image waah yang masu aan direpresentasian dalam bentu vetor graph yang nantinya aan disesuaian dengan vetor graph dari satu image lain yang dengan melihat tingat esesuaiannya, setiap pencocoan yang dilauan dengan Metode Face-ARG hanya dapat dilauan untu dua image, sehingga diperluan watu dan proses yang lama setiap suatu image diidentifiasi. Pengenalan waah dapat uga dilauan dengan menggunaan aringan syaraf tiruan salah satunya adalah metode bacpropagation dimana semua image yang telah dipolaan dalam bentu tertentu aan diberian sebagai pelatihan bagi JST, sehingga JST dapat mengenali pola yang diberian. Proses awal yang diperluan bagi JST memang cuup rumit dan lama terutama apabila data yang dilatih sangat banya. Namun elebihan dari JST pada saat setiap image ingin diidentifiasi oleh sistem, apabila data tersebut telah dilatih oleh JST maa tida perlu dilauan pencocoan seperti pada Face-ARG arena image tersebut telah dienali oleh JST ada emudian aan dilihat dalam basisdata, ecuali bagi image yang belum dilatih oleh JST. Arsitetur multi layer perceptron pada metode bacpropagation memberian hasil yang lebih aurat, arena semain banya lapisan yang memberian pelatihan maa aan semain bai hasil yang diberian oleh JST. Kata unci: pengenalan waah, Metode Face-ARG, Jaringan syaraf tiruan, Bacpropagation 1. PENDAHULUAN Perembangan dunia omputer sangat pesat seiring dengan semain banyanya ancaman terhadap eamanan sistem omputer. Penggunaan pengamanan onvensional seperti password ataupun artu memang masih banya digunaan namun tida cuup handal arena password dan artu dapat saa digunaan oleh piha yang tida berwenang. Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

2 Pemaaian identifiasi biometri dapat diadian sebagai suatu alternatif untu pengamanan sistem. Identifiasi biometri didasaran pada arateristi alami manusia, yaitu arateristi fisiologis dan arateristi perilau seperti waah, sidiari, suara, telapa tangan, iris dan retina mata, DNA, dan tandatangan. Identifiasi biometri memilii eunggulan dibanding dengan metode onvensional dalam hal tida mudah dicuri atau digunaan oleh pengguna yang tida berwenang arena pengidentifiasian yang digunaan adalah hal-hal yang hanya dimilii orang tersebut dan tida mungin sama dengan orang lain atau dimilii oleh orang lain. Waah sebagai salah satu yang dapat digunaan sebagai identifiasi seseorang. telah banya digunaan sebagai pengenal bagi seseorang sebagai contoh narapidana atau buron agar mudah dpat dilaca eberadaannya dalam bentu berbagai rupa. Berbagai metode telah diperenalan oleh para peneliti dan ilmuan mengenai cara untu mengenali waah dengan benar. Aan tetapi seiring dengan beralannya watu terdapat permasalahan mengenai penerapan metode pengenalan waah yang tetap dapat mengenali suatu waah, bai etia dalam ondisi espresi waah yang berbeda, tingat cahaya yang berbeda, maupun etia terdapat suatu penghalang yang menutupi sebagian waah. Salah satunya adalah metode Face-ARG yaitu salah satu metode dalam pengenalan waah yang cuup bai dalam mengenali suatu waah dalam berbagai ondisi yang berbeda (Bo-Gun Par, et al. 2005; B.G. Par, et al. 2003). Didalam metode ini suatu gambar waah aan ditransformasi menadi strutur Attributed Relational Graph (ARG) yang terdiri dari himpunan node yang memilii relasi binary didalamnya dengan melalui proses pencocoan gambar dari dua buah waah dengan cara mentransformasian suatu gambar waah menadi bentu graph yang terdiri dari himpunan node dan edge yang saling berhubungan. Proses dari metode ARG ini memilii elemahan tersendiri arena setiap image waah yang masu harus dilauan pencocoan dengan semua waah yang ada dalam basis data, semain besar data yang disimpan dalam basis data maa watu untu proses pencocoan yang diperluan aan semain besar selain itu perbedaan uuran image, berbagai variasi dan latar dari suatu image uga mempengaruhi proses tersebut. Metode yang dapat mengadopsi pengenalan waah dengan lebih cepat adalah dengan menggunaan Jaringan syaraf tiruan (JST) dimana dalam JST pola dienali melalui proses pembelaaran dari suatu image yang telah dipolaan emudian diboboti untu menghasilan pola tertentu bagi masing-masing image. Dalam st image tida perlu disimpan dalam satu basis data tertentu tetapi cuup melihat bobot dari setiap pola image yang masu, dimana pola-pola image ini sebelumnya telah diberian sebagai pelatihan bagi JST. Salah satu metode JST yang dapat digunaan adalah bac Propagatiaon. Bac propagation adalah salah satu algoritma dalam JST yang menggunaan multi layer, arena semain banya layer yang digunaan diharapan aringan aan menghasilan hasil yang lebih aurat. 100 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

3 Tulisan ini membahas bagaimana proses pengenalan waah dengan menggunaan metode Face-ARG dan menggunaan aringan syaraf tiruan dengan metode bacpropagation. Proses yang diberian dari masing-masing metode dapat dilihat bagaimana elebihan dan eurangan dari masing-masing metode untu proses pengenalan waah. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Face-ARG Bo-Gun Por et al., (2005), mengusulan sebuah metode baru dalam proses pencocoan gambar dari dua buah waah dengan tingat eberhasilan lebih bai dibandingan dengan metode lainnya. Metode yang digunaan adalah Attributed Relational Graph (ARG) yang mentransformasian suatu gambar waah menadi bentu graph yang terdiri dari himpunan node dan edge yang saling berhubungan. Teori dasar dari ARG sendiri dielasan pada paper B.G. Par, et al., (2003). Dalam paper tersebut dielasan bahwa setelah dua buah gambar diestra menadi bentu ARG maa sebelum dilauan proses pencocoan terlebih dahulu dilauan selesi terhadap sub graph yang aan dicocoan agar diperoleh graph dengan prioritas terbai. Kemudian dilauan pendetesian terhadap fitur-fitur yang harus dihilangan agar diperoleh graph yang saling berorespondensi. Estrasi dari suatu model image menadi bentu ARG dilauan dengan menggunaan straight line segments (Sang Ho Par, et al., 2000), dimana obe yang dihasilan adalah sama walaupun dilauan proses RTS (Rotation, Translation, Scale). 2.2 Jaringan saraf Tiruan Pembangunan suatu sistem AI yang didasaran pada pendeatan JST, secara umum aan meliputi langah-langah beriut ini (Bo-Gun Par, et al. 2005): 1. Memilih model JST yang sesuai didasaran pada sifat dasar permasalahannya. 2. Membangun JST sesuai untu arateristi domain apliasinya. 3. Melatih JST dengan prosedur pembelaaran dari model yang dipilih. Menggunaan aringan yang telah dilatih sebagai pembuatan inferensi atau pemecahan masalah. Jia hasilnya tida memuasan maa embali e langah sebelumnya. 2.3 Metode Bac Propagation Metode Bacpropagation (propagasi bali) merupaan metode pembelaaran lanut yang diembangan dari aturan perceptron. Hal yang ditiru dari perceptron adalah tahapan dalam algoritma aringan. Metode propagasi bali ini diembangan oleh Rumelhart, Hinton dan Williams pada seitar tahun 1986 yang mengaibatan peningatan embali minat terhadap aringan syaraf tiruan.. Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

4 Metode ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap feedforward yang diambil dari perceptron dan tahap bacpropagation error. Salah satu hal yang membedaan antara bac propagation dengan perceptron adalah pada arsitetur aringannya. Perceptron memilii aringan lapis tunggal sedangan bacpropagation memilii lapisan lapis ama, seperti pada gambar 1 yang merupaan aringan neural lapis banya (MLP) dengan satu lapis tersembunyi. Lapisan masuan ditunuan dengan unit-unit Xi, sementara lapisan eluaran ditunuan dengan Y. Lapisan tersembunyi ditunuan dengan unitunit Z. Bias untu suatu unit Y diberian oleh w0.. Bias ini bertinda seolah sebagai bobot pada onesi yang berasal dari satu unit yang eluarannya selalu 1. Unit - unit tersembunyi uga dapat memilii bias. Aliran sinyal pada gambar dinyataan dengan arah panah. Sedangan pada fase propagasi bali sinyal diirim pada arah berlawanan. Penentuan umlah neuron pada lapisan tersembunyi tergantung umlah neuron pada lapisan masuan. Dan dilauan dengan pendeatan 2 Ln n, dimana n merupaan umlah neuron pada lapisan masuan. Selanutnya fungsi atifasi pada metode bac propagation ini tida hanya mengunaan sebuah fungsi atifasi, aan tetapi turunan dari fungsi tersebut uga iut digunaan. Bac propagation dapat menggunaan fungsi atifasi signoid biner maupun signoid bipolar beserta turunan fungsinya. Pemilihan fungsi atifasi tergantung epada ebutuhan nilai eluaran aringan yang diharapan. Bila eluaran aringan yang diharapan ada yang bernilai negatif, maa sebainya menggunaan fungsi signoid bipolar, sebalinya bila nilai eluaran aringan yang diharapan positif atau sama dengan nol, maa sebainya menggunaan fungsi signoid biner (Kusumadewi, Sri., 2003). Beriut ini adalah langah-langah algoritma pembelaaran untu bacpropagation: 1) Inisialisasi bobot (ditentuan oleh bilangan aca yang ecil, antara 0 sampai dengan 1) 2) Selama ondisi berhenti tida terpenuhi lauan langah 3 sampai dengan langah 10 3) Untu setiap pasangan vetor pelatihan, lauan langah 3 sampai langah 8. Feedforward 4) Setiap neuron pada lapisan masuan (Xi, i=1, 2,, n) menerima sinyal masuan xi dan menalanan sinyal tersebut e semua neuron pada lapisan selanutnya (dalam hal ini adalah lapisan tersembunyi). 5) Untu setiap neuron dalam lapisan tersembunyi (Z, =1, 2,,p) umlahan bobotnya dengan sinyal masuannya masing-masing : n Z in = v0 + i= 1 x v i terapan fungsi atifasi untu menghitung nilai sinyal eluaran Z = f ) ( Z in 102 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

5 emudian iriman sinyal ini e semua neuron pada lapisan beriutnya (dalam hal ini adalah lapisan eluaran). 6) Untu setiap neuron pada lapisan eluaran (Y, =1, 2,,m) umlahan bobotnya dengan sinyal masuannya masing-masing p Yin = w0 + i= 1 z w terapan fungsi atifasi untu menghitung nilai sinyal eluaran Y = f ( y in ) Bac propagation of error 7) Setiap neuron pada lapisan eluaran (Y, =1, 2,,m) menerima sebuah pola target yang berhubungan dengan pola masuan pelatihan emudian hitung esalahannya ' δ = t y. f y ( ) ( ) in hitung perubahan bobotnya (digunaan nanti untu mengubah nilai w). w = α.δ. z hitung perubahan perubahan biasnya (digunaan nanti untu mengubah nilai w0) w0 = α. δ 8) Untu setiap neuron pada lapisan tersembunyi (Z, =1, 2,,p) umlahan nilai delta masuannya (dari neuron pada lapisan di atasnya). δ in = m = 1 δ w alian dengan turunan atifasinya untu menghitung nilai esalahannya. δ = δ ( z ) in f ' in Hitung perubahan bobotnya (digunaan nanti untu mengubah nilai vi) v = α. δ x i i emudian hitung perubahan biasnya (digunaan nanti untu mengubah nilai v0) v0 = α. δ update bobot dan bias 9) Untu setiap neuron pada lapisan eluaran (Y, =1, 2,,m) ganti nilai bobot dan biasnya ( =0, 1, 2,,p) w w + w ( baru ) = ( ) lama untu setiap neuron pada lapisan tersembunyi (Z, =1, 2,,p) ganti nilai bobot dan biasnya (i=0, 1, 2,,n) v v + v i ( baru ) = i( ) lama 10) Ui/perisa ondisi berhenti. i Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

6 3. PEMBAHASAN 3.1 Pengenalan Waah dengan Metode Face-ARG Suatu waah yang telah ditransformasian e dalam bentu ARG aan memilii himpunan node-node dan relasi binary di dalamnya. Waah ARG dapat didefinisian dalam bentu: Dimana adalah himpunan node dari suatu graph, adalah himpunan relasi binary dari vetor-vetor yang terdapat dalam node. himpunan dari relasi ruang vetor dari node. Relasi ruang vetor merepresentasian himpunan relasi vetor antara node vi dengan node-node lain dildalam V. Dapat diasumsian bahwa ia terdapat dua buah waah yang sama maa relasi ruang vetor yang terdapat dalam bentu ARG edua waah tersebut seharusnya uga sama,dengan membandingan relasi ruang vetor dari dua gambar waah maa aan dapat dievaluasi tingat esamaan dari edua gambar tersebut. Untu mendesripsian obe secara invariant agar dapat melauan proses RTS (Rotasi, Translasi, dan Scala) maa digunaan enam tipe uuran yang berbeda. Dimana r i (1) adalah sudut antara dua segment garis v i dan v. r i (2) adalah complement sudut dari sudut terecil didalam vetor. r i (3) adalah sudut antara titi tengah dari v i terhadap v. r i (4) adalah rasio ara yang dihitung dengan persamaan Dimana l(i) untu i=1,2,...6 dielasan seperti gambar 1 Gambar 1. Rasio ara dari DR ri (5) dan ri (6) adalah oordinat dari titi tengah vetor m i,yang merupaan vetor dari dua titi tengah vi dan v. 104 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

7 Pola yang diberian oleh Face-ARG berupa ordinat-ordinat yang diberian pada waah sehingga membentu suatu graph yang nantinya aan dinyataan dalam bentu vetor baris. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 2 [8]. Gambar 2. pasangan ordinat-ordinat pada image waah 2.b 2.d Gambar 3. Contoh Graph yang dihasilan dari gambar 2 Dari graph yang dihasilan aan diperoleh vetor ara yang menyataan hubungan antar node yang saling berorespodensi dalam graph yang dihasilan oleh masing-masing image. Sehingga dapat disimpulan apabila suatu image masu maa vetor graph yang dihasilan uga harus sama dengan vetor yang dihasilan oleh image yang sama yang disimpan dalam basis data, dengan cara membandingan tingat esamaan antar graph yang dihasilan oleh setiap image. Tingat esamaan antara dua face FACE-ARG, gi dan g 2 dengan pasangan node yang berorespondensi sebanya N dapat dihitung dengan persamaan Dimana D R ) adalah fungsi untu menghitung perbedaan antara relasi ruang ( i vetor dan. adalah probabilitas error pada relasi ruang vetor Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

8 dan ωi dan antara fitur vi dan γ i adalah fator berat dari fitur v i dan fator berat dari relasi binari v. Diasumsian error pada relasi vetor adalah Gaussian dan elemen-elemen yang ada adalah independen. Untu r i pada tiap persamaan dimodelan dengan distribusi gaussian dengan persamaan Proses pencocoan yang terbai dari edua face tersebut dapat diidentifiasian dengan menghitung nilai esamaan tertinggi dari eduanya yang berada diatas nilai threshold. Nilai threshold tersebut didefinisian sebagai batas pengenalan ahir dari edua face-arg. Kesulitan yang aan dihadapi dengan menggunaan metode Face-ARG adalah apabila image waah yang dimasuan sama tetapi espresi atau latar atau uurannya sediit berbeda seperti pada gambar 4 [4], hal ini mengaibatan Face- ARG menadi tida efetif arena begitu besarnya basis data yang diperluan untu menyimpan satu waah dengan berbagai espresi, emudian watu yang diperluan untu pencarian pola waah yang tepat uga menadi relatif lebih lama apabila image yang aan dibandingan dalam suatu basis data banya, arena metode Face-ARG melauan pengenalan waah dengan melauan perbandingan antar 2 image, sehingga apabila basis data memilii 100 gambar maanya proses yang harus dilauan adalah 4950 perbandingan. Gambar 4. Contoh image dengan berbagai espresi yang disimpan dalam basisdata (Jiao Feng, Gao, Wen, et al., 2002). 106 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

9 3.2 Pengenalan Waah dengan Jaringan Syaraf Tiruan Pengenalan waah dengan menggunaan aringan syaraf tiruan tetap harus melalui proses pra pengolahan image, yaitu proses mengolah suatu image e dalam pola tertentu (misal; vetor atau matris) dengan suatu metode tertentu misalnya wevelet proses pengolahan image dengan menggunaan wavelet melalui beberapa proses mulai dari onversi citra aras eabuan, peregangan ontras, eualisasi histogram, penapisan, binerisasi dan deompisi wavelet, setelah itu dapat diperoleh bentu pola tertentu dari suatu image yang nantinya bisa diadian input bagi JST. Proses pra pengolahan image dapat dilihat pada diagram 5 (Minarni, 2007). Gambar 5. Diagram Alir Untu Pengolahan Image Setelah diperoleh pola dari image maa dilanutan pelatihan pada JST dengan menggunaan pola yang diperoleh tadi diagram alir pengenalan waah dengan menggunaan JST dapat dilihat pada gambar 6. Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

10 Gambar 6. Diagram Alir Pengenalan Pola Waah Dengan Menggunaan JST Dimisalan pada satu ali proses trainig diberian 4 input data waah yang aan dilatih, maa input pada lapisan pertama dan target yang diberian adalah: Input x 1 = [ ] 001 x 2 = [ ] 100 x 3 = [ ] 010 x 4 = [ ] 111 target Neuron-neuron x 3, x 2, x 3, x 4 merupaan pola dari masing-masing waah yang dihasilan pada proses pra pengolahan image, sedangan y adalah target yang diberian sebagai identitas dari masing-masing image. 108 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

11 Nilai target yang diberian harus ditentuan untu dapat membedaan antara satu waah dengan waah yang lain sehingga proses training yang digunaan untu pengenalan waah dalam JST adalah supervised learning dengan tuuan menentuan nilai bobot-bobot onesi di dalam aringan sehingga aringan dapat melauan pemetaan (mapping) dari input e output sesuai dengan yang diinginan. Pemetaan ini ditentuan melalui satu set pola contoh atau data pelatihan (training data set). Setiap pasangan pola p terdiri dari vetor input xp dan vetor target tp. Setelah selesai pelatihan, ia diberian masuan xp seharusnya aringan menghasilan nilai output tp. Besarnya perbedaan antara nilai vetor target dengan output atual diuur dengan nilai error yang disebut uga dengan cost function. Layer yang digunaan dalam bac propagation adalah layer dengan lapisan banya (multi layer perceptron) dengan satu atau lebih lapisan tersembunyi. Arsitetur yang digunaan dalam bacpropogation dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Arsitetur Bacpropagation Sinyal eluaran dari neuron-neuron pada lapisan masuan merupaan sinyal masuan bagi neuron-neuron pada lapisan tersembunyi, dan sinyal eluaran dari neuron-neuron pada lapisan tersembunyi merupaan sinyal masuan bagi neuron-neuron pada lapisan eluaran. Jumlah lapisan tersembunyi pada bacpropagation ditentuan dengan percobaan. Semain banya umlah lapisan tersembunyi diharapan aringan aan memberian hasil yang lebih aurat, namun proses pelatihannya lebih rumit dan butuh watu lama. Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

12 Untu pengenalan waah input yang masu adalah pola dari suatu image yang mungin berbentu vetor atau matri yang nantinya aan dienali sebagai suatu waah dimana outputnya berupa nilai yang menyimbolan input yang masu merupaan waah atau buan. Pengenalan pola waah yang dilauan dalam JST harus dipolaan dalam bentu tertentu terlebih dahulu emudian diberian target bagi masing-masing image yang nantinya aan menadi identitas bagi setiap image, baru emudian dilauan training dengan JST berdasaran proses-proses perhitungan sebelumnya, apabila hasil yang diperoleh telah sesuai maa bobot ahir yang diperoleh oleh masing-masing pola image aan disimpan untu nantinya digunaan untu identifiasi pengenalan waah, sehingga setiap image apabila telah dilatih dalam JST tida perlu melalui pengenalan awal atau dengan membandingan satu image dengan semua image yang ada dalam basis data arena sudah dienali oleh JST berdasaran nilai bobot yang disimpan,ecuali untu image yang belum pernah dilatih dengan JST. Sebainya untu pengenalan waah JST harus dilatih dengan image yang memilii berbagai espresi latar ataupun uuran sehingga semain banya data yang dilatih semain aurat nilai atau hasil yang diberian oleh JST. 4. SIMPULAN Pengenalan waah dengan menggunaan metode Face-ARG adalah setiap image waah yang masu aan direpresentasian dalam bentu vetor graph yang nantinya aan disesuaian dengan vetor graph dari satu image lain yang dengan melihat tingat esesuaiannya, setiap pencocoan yang dilauan dengan Metode Face-ARG hanya dapat dilauan untu dua image, sehingga diperluan watu dan proses yang lama setiap suatu image diidentifiasi. Pengenalan waah dapat uga dilauan dengan menggunaan aringan syaraf tiruan salah satunya adalah metode bacpropagation dimana semua image yang telah dipolaan dalam bentu tertentu aan diberian sebagai pelatihan bagi JST, sehingga JST dapat mengenali pola yang diberian. Proses awal yang diperluan bagi JST memang cuup rumit dan lama terutama apabila data yang dilatih sangat banya. Namun elebihan dari JST pada saat setiap image ingin diidentifiasi oleh sistem, apabila data tersebut telah dilatih oleh JST maa tida perlu dilauan pencocoan seperti pada ARG arena image tersebut telah dienali oleh JST ada emudian aan dilihat dalam basisdata, ecuali bagi image yang belum dilatih oleh JST. Arsitetur multi layer perceptron pada JST memberian hasil yang lebih aurat, arena semain banya lapisan yang memberian pelatihan maa aan semain bai hasil yang diberian oleh JST. Berbeda dengan metode Face-ARG dimana proses awal yang diperluan tida serumit dibandingan JST arena proses pengenalan pola dilauan setiap suatu image ingin diidentifiasi dengan mencocoan image satu persatu pada semua image yang disimpan dalam basisdata. 110 Desiani Kaian Pengenalan Waah Menggunaan Metode Face-ARG dan JST Bacpropagation

13 PUSTAKA Bo-Gun Par, Kyoung-Mu Lee, and Sang-U Lee. (2005). Face Recognition Using Face-ARG Matching, IEEE Transactions on Pattern Analysis and Machine Intelligence, Vol. 27, No. 12, December B.G. Par, K.M. Lee, S.U. Lee, and J.H. Lee. (2003). Recognition of Partially Occluded Obects Using Probabilistic ARG-Based Matching, Computer Vision and Image Understanding, Vol. 90, No. 3, pp , June Desiani, Anita, Arhami. M. (2005). Konsep Kecerdasan Buatan, Andi Offset, Yogyaarta. Jiao Feng, Gao, Wen, et al. (2002). A Face Recognize Method Based on Local Feature Analysis, The 5 th Asian Conference on Computer Vision, January 2002, Melbourne, Australia. Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intelligence: Teni dan Apliasinya, Graha Ilmu, Yogyaarta. Li, Xiaoxing, Mori Greg, HaoZhang. (2005). Expression-Invariant Face Recognition with Expression Classification, diaases pada 12 Desember 2007 dari Minarni, (2007). Klasifiasi Sidiari dengan Pemrosesan Awal transformasi Wavelet, diases pada 10 Desemberr 2007 dari Sang Ho Par, Kyoung Mu Lee, and Sang U Lee. (2000). A Line Feature Matching Technique Based On an Eigenvector Approach, Computer Vision and Image Understanding, Vol. 77, No. 3, pp , March Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007,

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER Wiaria Gazali 1 ; Haryono Soeparno 2 1 Jurusan Matematia, Faultas Sains dan Tenologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA Giri Dhaneswara 1) dan Veronica S. Moertini 2) Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Katoli Parahyangan, Bandung Email: 1) rebirth_82@yahoo.com,

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS AN ANALYSIS OF THE VARIATION PARAMETERS OF THE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Lebih terperinci

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu: 2.4 Artificial Neural Networ 2.4.1 Konsep dasar Neural Networ Neural Networ (Jaringan Saraf Tiruan) merupaan prosesor yang sangat besar dan memilii ecenderungan untu menyimpan pengetahuan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami onsep pembelaaran dalam JST Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui prinsip algoritma Perceptron 2. Dapat mengetahui

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN POLA GEOMETRI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Muhamad Tonovan *, Achmad Hidayatno **, R. Rizal Isnanto ** Abstra - Pengenalan waah adalah

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Ihwannul Kholis, 2 Ahmad Rofii. 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jaarta,

Lebih terperinci

BAB II PENGENALAN WAJAH

BAB II PENGENALAN WAJAH BAB II PENGENALAN WAJAH Sistem pengenalan waah dapat dibagi menadi empat tahap, yaitu tahap pengolahan citra, detesi waah, estrasi fitur dan tahap pengenalan waah. Pada tugas ahir ini aan lebih diteanan

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 2008; Bali, November 5, 2008 PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Wahyudi Setiawan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Julian Supardi, Rz. Abdul Aziz, Syepriansyah Seolah Tggi Manaemen Informatia dan Komputer Darmaaya Jl. Z.A Pagar Alam No. 93 Bandar Lampung Indonesia

Lebih terperinci

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Peramalan Jumlah Produsi Air PDAM Samarinda Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Anindita Septiarini 1 dan Nur Sya baniah 2 1 Program Studi Ilmu Komputer FMIPA, Universitas Mulaarman

Lebih terperinci

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI ISSN: 1979-7656 TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI 2009 25 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT KANDUNGAN Bambang Yuwono Jurusan Teni Informatia UPN Veteran

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN PADA PERHITUNGAN TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN DI INDONESIA Nurmalasari Rusmiati 1 Sistem Informasi, Faultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009 Model Pembelaaran Off-Line Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teni Eletronia PENS 2009 Arie Setya Wulandari#, Eru Puspita S.T., M.Kom#2 # Jurusan

Lebih terperinci

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TENI PERAMALAN TINGAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Sri Mulyana Program Studi Ilmu omputer F MIPA UGM Seip Unit III Yogyaarta Telp (0274)546194 e-mail : smulyana@ugm.ac.id Abstra Tingat penualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer SISTEM PENGENALAN AJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS FACE RECOGNITION SYSTEM USING BACKPROPAGATION ARTIFICIAL

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION

PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION Praditya Firmansyah *, Wahyul Amien Syafei**, Iwan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini juga

BAB 2 LANDASAN TEORI. relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini juga BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini, pada dasarnya aan dielasan mengenai teori yang relevan, lengap, dan terini sealan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini uga terdapat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan

Lebih terperinci

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK UNTUK MENDETEKSI GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA M. Fuad Latief *, R. Rizal Isnanto, Budi Setiyono Abstra - Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam

Lebih terperinci

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah )

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah ) Penerapan Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Pembelaaran Bacpropagation untu Mengetahui Tingat Kualifiasi Calon Siswa pada Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di MAN 2 Banarnegara (Application of Artificial

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh:

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh: 1 PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC Oleh: NURHADI SUSANTO G64103059 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation 1 Sistem Informasi Peramalan Beban Listri Janga Panang di Kabupaten Jember Menggunaan JST Bacpropagation Dodi Setiabudi Abstra Kebutuhan energi listri sebagai salah satu infrastrutur penting sangat diutamaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3

Lebih terperinci

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Sutino 1, Helmie Arif Wibawa 2, Priyo Sidi Sasongo 3 123 Jurusan Ilmu Komputer/Informatia, FSM,

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Sistem Pengenalan Nomor Plat Kendaraan Berbasis Foto Diital Dengan Metode Moment Invariant dan Jaringan Syaraf Tiruan Menggunaan Algoritma Bacpropagation Zaiful Bahri, Suamto dan Joo Risanto Jurusan Matematia

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward Bacpropagation Sorihi *, Wahyudi **, Iwan Setiawan ** Abstra - Jaringan syaraf bacpropagation merupaan aringan syaraf yang telah

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tenologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET 1 John Maspupu 1 Pussainsa LAPAN, Jl Dr Dundunan No 133 Bandung

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING Hendra William *), Achmad Hidayatno, and Aub Aulian Zahra Jurusan Teni Eletro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Ansari Predisi Kelulusan Mahasiswa Dengan Jaringan Syaraf Tiruan PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Rudy Ansari STMIK Indonesia Banarmasin e-mail: rudy.ansari@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Proses utama dari pengenalan karakter adalah menerima karakter input dan

BAB II LANDASAN TEORI. Proses utama dari pengenalan karakter adalah menerima karakter input dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Teori Proses utama dari pengenalan arater adalah menerima arater input dan memerisa apaah hasil input tersebut sesuai dengan salah satu arater yang ada. Bagian yang

Lebih terperinci

APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA ABSTRACT

APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA ABSTRACT APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA Manyu Fauzi, Minarni Nur Trilita Mahasiswa S3 MRSA, Jurusan Teni Sipil-ITS dan Pengaar Jurusan Teni Sipil Univ. Riau Mahasiswa S3

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI.

APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI. Proceeding Seminar dan Worshop Nasional Pendidian Teni Eletro (SWNE) FPTK Universitas Pendidian Indonesia APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI.

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT Oleh : DONNY WAHYU SAPUTRO G06499031 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG Oleh : M.Rizi.H.S, Andri Heryandi,S.T, Bambang Siswoyo,Ir,M.Si Jl. Dipati Uur Bandung Teni Informatia Universitas

Lebih terperinci

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION UPN Veteran Yogyaarta, 30 Juni 2012 CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION Ni G.A.P Harry Saptarini 1), Rocy Yefrenes Dilla 2) 1) Politeni Negeri Bali 2)

Lebih terperinci

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah

Lebih terperinci

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA Aris Puji Widodo, Suhartono 2, Eo Adi Sarwoo 3, dan Zulfia Firdaus 4,2,3,4 Departemen Ilmu Komputer/Informatia,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disampaian beberapa pengertian dasar yang diperluan pada bab selanutnya. Selain definisi, diberian pula lemma dan teorema dengan atau tanpa buti. Untu beberapa teorema

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION Wellie Sulistanti Abstract- Tuuan dari penelitian ini untu mengapliasian cara era aringan syaraf tiruan dengan menggunaan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP :

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP : APLIKASI WAELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Nama : Agus Sumarno NRP : 06 00 706 Jurusan : Matematia Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si Abstra Model time series

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti

Lebih terperinci

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FACE-ARG (ATTRIBUTED RATIONAL GRAPH) UNTUK KEAMANAN BERTRANSAKSI VIA SMART CARD DENGAN PENGENAL WAJAH

PENERAPAN METODE FACE-ARG (ATTRIBUTED RATIONAL GRAPH) UNTUK KEAMANAN BERTRANSAKSI VIA SMART CARD DENGAN PENGENAL WAJAH PENERAPAN METODE FACE-ARG (ATTRIBUTED RATIONAL GRAPH) UNTUK KEAMANAN BERTRANSAKSI VIA SMART CARD DENGAN PENGENAL WAJAH LYCO ADHY PURWOKO (13508027) Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau

Lebih terperinci

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik: LAMPIRAN 4 Lampiran Algoritma aringan syaraf tiruan propagasi balik Langkah 0 Inisialisasi bobot Langkah Selama kondisi berhenti bernilai salah, lakukan langkah -9. Langkah Untuk setiap pasangan, lakukan

Lebih terperinci

Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Wajah (Face Recognition)

Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Wajah (Face Recognition) No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Waah (Face Recognition) Wawan Setiawan (Universitas Pendidian

Lebih terperinci

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan

Lebih terperinci

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Prosiding Seminar Nasional Apliasi Sains & Tenologi (SNAST) Periode II ISSN: 1979-911X Yogyaarta, 11 Desember 2010 DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Uning Lestari

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Azriyenni

PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Azriyenni PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK Azriyenni Dosen Tetap Teni Eletro Universitas Riau - Peanbaru Abstra Penelitian ini menyelidii mengenai pemprosesan alarm

Lebih terperinci

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran

Lebih terperinci

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation Predisi Perilau Pola Pengunjung Terhadap Transasi Pada Too Buu Gramedia Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Bac Propagation Iriansyah BM Sangadji Teni Informatia STT PLN Jl Lingar Luar Duri Kosambi

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY)

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY) Jurnal PROte Vol. 3 No. 1, 216 Predisi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Iis Hamsir Ayub Wahab Program Studi Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Khairun Email: hamsir@unhair.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

BAB IV Solusi Numerik

BAB IV Solusi Numerik BAB IV Solusi Numeri 4. Algoritma Genetia Algoritma Genetia (AG) [2] merupaan teni pencarian stoasti yang berdasaran pada meanisme selesi alam dan prinsip penurunan genetia. Algoritma genetia ditemuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR) PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR) Oleh: ¹ HERLY MARDANI (000298) ² BAMBANG SISWOYO,

Lebih terperinci

PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK

PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK Eo Sediyono PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK Oleh : Eo Sediyono Abstra Telah dilauan penelitian tentang identifiasi citra untu mengidentifiasi enis daging

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Variabel Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah menurut watu atau berbeda menurut elemen/tempat. Umumnya nilai arateristi merupaan variabel dan diberi simbol huruf X.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI

TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar ugas Ahir Simulasi Penapisan Kalman Dengan Kendala Persamaan Keadaan Pada Kasus Penelusuran Posisi Kendaraan (Vehicle racing Problem Iput Kasiyanto [], Budi Setiyono, S., M. [], Darjat,

Lebih terperinci

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

ABSTRAKSI 2 PENENTUAN KANDIDAT TEPI PADA RUANG FITUR 1 PENDAHULUAN

ABSTRAKSI 2 PENENTUAN KANDIDAT TEPI PADA RUANG FITUR 1 PENDAHULUAN PEEUA KADIDA EPI PADA RUAG FIUR DEGA MEODE KEREL PRICIPAL COMPOE AALYSIS DA SUBSPACE CLASSIFICAIO Puspita Dewi, Yudhi Purwananto, Rully Soelaiman 3 eni Informatia, Faultas enologi Informasi, IS email :

Lebih terperinci

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( ) PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup [1] Sistem endali dapat diataan sebagai hubungan antara omponen yang membentu sebuah onfigurasi sistem, yang aan menghasilan tanggapan sistem yang diharapan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN BAB IV MEODE BELAJAR HEBBIAN - Aturan Hebb meruaan salah satu huum embelajaran jaringan neural yang ertama. Diemuaan oleh Donald Hebb (949). Hebb lahir di Chester, Nova Scotia, ada ergantian abad. - Isinya

Lebih terperinci