PENILAIAN USABILITAS UNTUK SITUS e-commerce (STUDI KASUS SITUS dan

Transkripsi

1 PENILAIAN USABILITAS UNTUK SITUS ecommerce (STUDI KASUS SITUS d Di Palupi Restuputri Jurus Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malg Jal Raya Tlogomas 246 Malg (Received: October 26, 2016/ Accepted: July17, 2017) Abstrak Usabilitas merupak syarat dari suatu situs Ecommerce. Hal ini disebabk apabila konsumen tidak dapat belja deng mudah, maka situs online tidak ak berguna. Peneliti ini bertuju menilai dua situs ecommerce di Indonesia yaitu lazada d mataharimall. Lazada adalah toko perbelja online yg menawark berbagai jenis merk terkenal. Saat ini Lazada adalah situs ecommerce terbesar di Indonesia. Sedgk mataharimall adalah e commerce yg menawark berbagai jenis produk seperti pakai, kosmetik d kesehat, elektronik dll. Mataharimall merupak salah satu situs terlengkap di Indonesia. Variable usabilitas yg digunak dalam peneliti ini adalah 9 variable usabilitas yg digunak dari model dasar Restuputri d Yasierli (2014). Hasil dari peneliti ini yaitu 9 variable usabilitas ini valid untuk mengukur usabilitas di situs ecommerce jenis B2C (Bussiness to Customer) yaitu lazada d jenis O2O (OnlinetoOffline d OfflinetoOnline) yaitu mataharimall. Variabel yg perlu dilakuk perbaik baik dari situs lazada maupun matahari yaitu variabel tara lain Btu, Kepuas, Kualitas Informasi, Kehdal, Jamin d Kontrak Perusaha, Keam d Fasilitas d Universality. Untuk variabel Navigasi d Indikator Waktu tidak perlu dilakuk tindak perbaik karena berada di kuadr ke empat yg artinya dinilai tidak penting maupun tidak puas Kata Kunci: ecommerce, usabilitas, user friendly Abstract Usability is key from ecommerce. If a customer doesn t like the site, customer simply looks for other ecommerce site to buy products from. This research assesses two largest ecommerce in Indonesia, which is lazada d mataarimall. Lazada is online mall, offering a large selection of the world s most popular brds. Currently, Lazada Indonesia is the nation s leading businesstoconsumer ecommerce site. MatahariMall is ecommerce venture from the Lippo Group, offering one of the largest d most complete marketplaces in Indonesia. It covers fashion, health d beauty, electronics, home, groceries, books, d entertainment. Variables that used in this research based on research Restuputri d Yasierli (2014). The Results from this research is 9 variable is valid d reliable for measuring Lazada that have type ecommerce B2C (Bussiness to Customer) d Mataharimall that have type ecommerce O2O (Online to Offline d Offline to Online). There are 7 Variables that need to be improved in lazada d mataharimall, the variable are Assistce, Satisfaction, Quality of Information, Reliability, Asurce d Compy Contacts, Security d Facility d Universality. For variable Navigation d Time Indicator is not necessary corrective action because it is in the fourth quadrt, which mes considered not importt nor dissatisfied Keywords: ecommerce, usability, user friendly *) Penulis Korespondensi. restuputri@yahoo.com J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

2 Pendahulu Usabilitas merupak syarat dari suatu situs E commerce. Hal ini disebabk apabila konsumen tidak dapat belja deng mudah, maka situs online tidak ak berguna. Walaupun harga yg diberik di situs lebih murah jika konsumen merasa kesulit untuk melakuk proses pembeli, maka hal ini ak menjadi siasia. Tuju konsumen selain untuk membeli yaitu juga untuk menyelesaik pembeli secepat mungkin. Alas Kemudah untuk membeli merupak alas utama dari 83% responden saat melakuk trsaksi online (Nielsen, 1999). Usabilitas didefinisik sebagai sejauh ma produk dapat digunak oleh pengguna spesifik deng tuju efektifitas, efisiensi d kepuas dalam pengguna konteks yg spesifik (ISO ,1998). Dalam peneliti Hasbullah dkk (2016) tentg hubung tara faktor sikap, norma subjektif d usabilitas situs bagi remaja di Malaysia, ternyata faktor usabilitas dideskripsik sebagai faktor yg paling penting untuk melakuk trsaksi secara online. Usabilitas juga diggap faktor strategis guna meningkatk produktivitas d performa perusaha (Juristo dkk, 2007 ; Seffah & Metzker, 2004) Beberapa VC (venture capital) besar sudah menamk modal ke perusah ecommerce yg berbasis di Indonesia, salah satunya adalah Lazada. Lazada adalah salah satu situs ecommerce ber tipe B2C (business to customer) yg memiliki rking paling tinggi di Indonesia. Menurut Alexa, Lazada menempati rking 15 di Indonesia yg ma merupak tertinggi untuk ecommerce. Lazada melapork bahwa selama online shopping day di bul desember 2013, mereka mendapat pes lebih dari seribu per jam. ( MatahariMall.com merupak online retailer pertama di Indonesia yg mengadopsi sistem belja "O2O" (OnlinetoOffline d Offlineto Online), yg memungkink para customer untuk membayar, mengambil d mengembalik produk di ratus cabg Matahari Department Store di seluruh Indonesia. MatahariMall.com didukung oleh perusaha ritel multiformat terbesar di Indonesia, yaitu Grup Lippo, yg juga mengelola Matahari Department Store d Hypermart. Menurut Alexa, mataharimall.com menempati rking 83 di Indonesia, padahal situs ini baru secara resmi diperkenalk kepada publik pada bul Sept ( Salah satu peneliti penilai usabilitas yg menggunak model, adalah peneliti dari Restuputri d Yassierli (2014). Restuputri d Yassierli mengembgk metode penili usabilitas untuk ecommerce berdasark dari model dasar yaitu UWIS (Usability Assessment d Design of WebBased Information System) yg dikembgk Oztekin (2009). Dimensi yg ditambahk oleh Restuputri d Yassierli (2014) dari model dasar UWIS adalah kepuas, keam d fasilitas, universality, d indikator waktu serta mengurgi dimensi controllability d integration of communication. Model yg dikembgk oleh Restuputri d Yassierli (2014) digunak untuk meneliti e commerce di bidg airlines, sedgk Harttyo (2013) menggunak model UWIS untuk mengevaluasi sistem pembeli tiket online maskapai penerbg domestik. Untuk itu perlu diadak peneliti lebih ljut mengenai usabilitas dari situs ecommerce deng bidg yg berbeda sehingga dapat mengalisa apakah model yg dikembgk oleh Restuputri d Yassierli (2014) valid untuk segala jenis ecommerce. Peneliti ini ak menggunak semua dimensi yg digunak oleh Restuputri (2014) deng bidg ecommerce yg berbeda yaitu B2C d marketplace. Metodologi Peneliti Partisip diambil dari masyarakat umum sebyak 30 org. Partisip diberik skenario yg harus dilakuk deng cara mengoperasik situs ecommerce yg telah ditentuk. Pelaksa yg diberik dalam peneliti ini adalah withinwithin subject design, di ma setiap responden melakuk tugas yg sama pada setiap sistem pembeli barg online yg diujik. Untuk mengurgi adya efek pembelajar setelah melakuk tugas pada salah satu sistem yg diujik maka dilakuk teknik counterbalcing menggunak metode Latin Square. Latin Square adalah teknik untuk membedak urut pengerja tugas tar responden. Tuju lain dari pengguna counterbalcing adalah untuk memberik jeda waktu tar tugas agar responden dapat beristirahat. Setiap ecommerce memiliki item pertya yg sama, ak tetapi untuk menghindari adya faktor mengingat hasil dari pengisi kuesioner, item pertya diacak. Setelah mengoperasik satu situs ecommerce, diberik jeda istirahat kepada partisip untuk menghindari kelelah. Uji Validitas Validitas instrumen diuji deng alat alisis korelasi pearson tara item deng total item. Jika nilai signifiksi lebih kecil dari 0.05, mengindikasik item tersebut valid d layak untuk tidak diikutsertak pada tahap seljutnya. Sebaliknya jika nilai signifiksi lebih besar dari 0.05 mengindikasik item tersebut tidak valid. Apabila terdapat item yg tidak valid maka lgsung dibug dari kedua situs untuk pengolah data seljutnya. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini untuk mengetahui keahdal dari alat ukur yg digunak. Digunak koefisien Alpha Cronbch untuk melakuk uji reliabilitas dari alat ukur. Nilai koefisien Alpha Cronbch menggambark korelasi J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

3 tara nilai observasi deng nilai sebenarnya. Jika nilai koefisien Alpha Cronbch di atas 0.60 mengindikasik instrumen reliabel, sebaliknya jika nilai koefisien Alpha Cronbch di bawah 0.60 mengindikasik instrumen tidak reliabel. Pembentuk Faktor Analisa faktor merupak pendekat statistika yg dapat digunak untuk mengalisis hubung ditara byak variabel d menjelask varaiabelvariabel tersebut berdasark dimensi umumnya. Selain itu digunak matriks korelasi untuk mengetahui gambar seberapa kuat hubung tar variabel. Matriks ini terdiri dari nilainilai yg menggambark hubung tar variabel yg disebut deng koefisien korelasi. Semakin kuat korelasinya maka koefisien korelasi tar variabel nilainya ak mendekati 1 (menunjuk hubung linear sempurna). Estimasi dari korelasi faktor unik tar variabel seharusnya bernilai 0 agar asumsi alisis faktor dapat terpenuhi. Dalam alisis faktor juga terdapat nilai Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO). Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO) adalah indek perbding jarak tara koefisien korelasi deng koefisien korelasi parsialnya. Nilai KMO diggap mencukupi jika lebih dari 0.5. Gambar 1. merupak tahap tahap peneliti yg digunak. Studi Pendahulu Rumus Masalah Studi Literatur Ljut Identifikasi Dimensi Usabilitas Identifikasi Variabel Usabilitas Identifikasi Variabel Peneliti (Validitas Konten) Penentu Item Pertya Kuesioner Validasi Awal (Pengecek Kalimat Kalimat Item Pertya) Ya Apakah Terdapat Pertya Ambigu / Tidak Dimengerti? Tidak Pilot Studi Tahap Percg Kuesioner Pengambil Data Bug Data Yg Tidak Valid Tidak Uji Validitas (Validitas Konstruk) Apakah Kuesioner Valid? Uji Reliabilitas Ya Tidak Apakah Kuesioner Reliabel? Ya Konfirmasi Faktor (CFA) Penilai Efektivitas Uji Beda Tahap Penilai Situs Analisis d Pembahas Kesimpul d Sar Gambar 1. Tahap Peneliti J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

4 Pengukur Efektivitas Pembentuk Indeks LeVIS Skor Indeks yg ak digunak untuk mengukur tingkat efektivitas situs ecommerce berdasark nilai LeVIS (Learner s Value Index of Satisfaction). Persama yg diadopsi dari LeVIS tersebut adalah indeks performsi (IP) yg berupa multiplikatif nilai (value) d kepuas (satisfaction). Ukur performsi adalah satu yg digunak untuk mengkutifikasik efisiensi atau efektivitas suatu hal. Maka rumus indeks performsi (IP) adalah seperti di bawah ini : IP = ( 1 25 ) x N 0 x K 0.(Jord, 1998) Dima : N 0 = nilai K 0 = kepuas Skala yg digunak untuk nilai (value) d kepuas (satisfaction) adalah tar 1 5. Perhitung nilai IP adalah multiplikasi dari nilai (value) d kepuas (satisfaction) yg kemudi dibagi deng 25 yg merupak skor maksimum yg mungkin dari skala pengukur. Nilai IP mempunyai nilai tara 0 d 1. Jika skor indeks bernilai mendekati 0 berarti tingkat efektivitas rendah, sedgk sebaliknya jika skor indeks bernilai mendekati 1 maka tingkat efektivitas dinilai semakin tinggi. Hasil Penguji Validitas Instrumen Peneliti Pguji Validitas instrumen menggunak deng alat alisis Korelasi Pearson. Jika nilai korelasi pearson (r) lebih besar dari 0.30, mengindikasik item tersebut valid d layak untuk tidak diikutsertak pada tahap seljutnya. Sebaliknya jika nilai korelasi pearson (r) lebih kecil dari 0.30 mengindikasik item tersebut tidak valid. Pada peneliti ini menggunak tiga jenis data yaitu (1) data tingkat kepenting responden terhadap situs lazada d matahari, (2) data kepuas responden situs lazada, d (3) data kepuas responden situs matahari. Berdasark perhitung validitas terlihat bahwa semua item pertya pada ketiga jenis data (tingkat kepuas responden, tingkat kepuas responden situs lazada, d tingkat kepuas situs matahari) memiliki nilai korelasi r yg lebih besar dari 0.30 sehingga instrumen peneliti dinyatak valid. Penguji Reliabilitas Instrumen Peneliti Sedgk reliabilitas instrumen diuji deng alat alisis Alpha Cronbach. Jika nilai koefisien alpha cronbach di atas 0.60 mengindikasik instrumen reliabel, sebaliknya jika nilai koefisien alpha cronbach di bawah 0.60 mengindikasik instrumen tidak reliabel. Dari uji validitas, nilai alpha cronbach untuk semua variabel (Dimensi) ialah lebih besar dari 0.6, sehingga semua instrumen dalam peneliti ini dapat dikatak reliabel (hdal). Seljutnya dapat dilakuk alisis konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis). Analisis Faktor Konfirmatori (CFA) Analisis factor konfirmatori bertuju untuk mengkonfimasi itemitem pembentuk dari suatu Dimensi atau variable. Confirmatory factor alysis diukur dari nilai loading factor pada setiap indikator ke variabel laten. Nilai loading factor menunjukk bobot dari setiap indikator sebagai pengukur dari masingmasing variabel. Indikator deng loading factor besar menunjukk bahwa indikator tersebut sebagai pengukur variabel yg terkuat (domin). Pada peneliti ini terdapat 9 variabel (dimensi). Variabel pertama sampai ketujuh dilakuk alisis CFA. Namun untuk variable kedelap d kesembil tidak memerluk CFA karena variabel hya terdiri dari satu item. CFA dilakuk pada ketiga sub data : (1) data tingkat kepenting responden terhadap situs lazada d matahari, (2) data kepuas responden situs lazada, d (3) data kepuas responden situs matahari. CFA pada Tingkat Kepenting Dalam alisis faktor, terdapat nilai Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO). Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO) adalah indek perbding jarak tara koefisien korelasi deng koefisien korelasi parsialnya. Nilai KMO diggap mencukupi jika lebih dari 0.5. Hasil peneliti menunjukk bahwa Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling untuk Analisis Faktor pada tingkat kepenting responden pada masingmasing dimensi ialah berturutturut sebesar 0.650; 0.514; 0.601; (CFA 2); (CFA 2); 0.500; d yg berarti memenuhi syarat karena bernilai di atas 0.5. Byaknya faktor yg terbentuk dapat dilihat dari frekuensi nilai eigen yg lebih dari 1. Dari tabel alisis, dimensi Btu (X1), Kualitas Informasi (X3), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) memiliki frekuensi nilai eigen >1 hya terdapat pada satu komponen, sehingga factor yg terbentuk hya 1 (konfirmasi). Artinya bahwa dimensi Btu (X1), Kualitas Informasi (X3), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) signifik diukur oleh masingmasing item pembentuknya. Dimensi Kepuas (X2), Kehdal (X4), d Navigasi (X5) memiliki frekuensi nilai eigen > 1 sebyak dua komponen sehingga perlu dilakukak alisis CFA ulg deng mengeliminasi item yg memiliki nilai loading factor terkecil yaitu X4, X14, d X15. Hasil alisis CFA kedua diperoleh frekuensi nilai eigen > 1 hya pada satu komponen, sehingga dapat dikatak bahwa Dimensi Kepuas J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

5 Kepenting (X2) signifik dikukur oleh item X5, X6, X6, d X7, dimensi Kehdal (X4) signifik diukur oleh X11, X12, d X13. Sedgk dimensi Navigasi (X5) signifik diukur hya oleh item X16, X17, d X18. CFA pada Tingkat Kepuas responden Situs Lazada Hasil peneliti menunjukk bahwa Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling untuk Analisis Faktor pada tingkat kepuas responden Situs Lazada pada masingmasing dimensi ialah berturutturut sebesar 0.523; 0.565; 0.629; 0.522; 0.501; 0.500; d yg berarti memenuhi syarat karena bernilai di atas 0.5. Byaknya factor yg terbentuk dapat dilihat dari frekuensi nilai eigen yg lebih dari 1. Dari tabel alisis, dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) memiliki frekuensi nilai eigen >1 hya terdapat pada satu komponen, sehingga factor yg terbentuk hya 1 (konfirmasi). Artinya bahwa dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) signifik diukur oleh masingmasing item pembentuknya (item X4, X14, d X15 gugur berdasark hasil pada alisis CFA tingkat kepenting responden). CFA pada Tingkat Kepuas responden Situs Matahari Hasil peneliti menunjukk bahwa Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling untuk Analisis Faktor pada tingkat kepuas responden Situs Matahari pada masingmasing dimensi ialah berturutturut sebesar 0.628; 0.557; 0.534; 0.631; 0.550; 0.550; d yg berarti memenuhi syarat karena bernilai di atas 0.5. Byaknya factor yg terbentuk dapat dilihat dari frekuensi nilai eigen yg lebih dari 1. Dari tabel alisis, dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) memiliki frekuensi nilai eigen >1 hya terdapat pada satu komponen, sehingga factor yg terbentuk hya 1 (konfirmasi). Artinya bahwa dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) signifik diukur oleh masingmasing item pembentuknya (item X4, X14, d X15 gugur berdasark hasil pada alisis CFA tingkat kepenting responden). Analisis Kepenting d Kepuas Berdasark MasingMasing Dimensi Evaluasi dilakuk deng menggunak 9 dimensi yg digunak untuk mengevaluasi situs e commerce yaitu Lazada d Matahari. Setelah itu dilakuk perhitung nilai IP (Indeks Performsi) untuk masingmasing dimensi. Berikut disajik alisis kepenting d kepuas pada partisip dalam menilai situs Lazada didasark pada dimensinya. Dalam Tabel 1. menunjukk alisis kepuas d kepenting situs Lazada. Sedgk pada Tabel 2. menunjukk alisis kepuas d kepenting situs Matahari. Tabel 1. Analisis Kepuas d Kepenting Situs Lazada Dimensi Kepuas Lazada Kepenting Indeks Performsi Btu 3,43 4,20 0,58 Kepuas ,06 0,58 Kualitas Informasi 3,38 4,12 0,56 Kehdal 3,77 4,08 0,62 Navigasi 3,32 3,64 0,48 Jamin d Kontak Perusaha Keam d Fasilitas 3,50 4,33 0,61 3,54 4,25 0,60 Universality 3,97 4,11 0,65 Indikator Waktu 5,00 4,00 3,36 3,81 0,51 X6 X1 X7 X2 X3 X5 X9 X4 3,00 3,00 Kepuas 4,00 5,00 Gambar 2. Plot Grafik Efektivitas Dimensi Situs Lazada X8 J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

6 Kepenting Berdasark gambar 2, sembil dimensi terbagi pada kuadr I (perlu perbaik) d kuadr IV (tidak efektif). Variabel yg perlu dilakuk perbaik yaitu enam variabel tara lain X1, X2, X3, X4, X6, X7, X8. Untuk sisya tidak perlu dilakuk tindak perbaik karena sudah dinilai tidak penting maupun tidak puas. Variabel tersebut adalah X5, d X9. Tabel 2. Analisis Kepuas d Kepenting Situs Matahari Dimensi Kepuas Matahari Kepenting Indeks Performa nsi Btu 3,55 4,20 0,60 Berdasark gambar 3, sembil dimensi terbagi pada kuadr I (perlu perbaik) d kuadr IV (tidak efektif). Variabel yg perlu dilakuk perbaik yaitu enam variabel tara lain X1, X2, X3, X4, X6, X7, X8. Untuk sisya tidak perlu dilakuk tindak perbaik karena sudah dinilai tidak penting maupun tidak puas. Variabel tersebut adalah X5, d X9. Uji T (TTest Analysis) Uji t dilakuk untuk melihat perbeda tingkat kepuas tara responden situs lazada deng responden situs matahari pada setiap dimensi. Pada Tabel 3. menunjukk hasil alisis Uji t. Berikut disajik hasil alisis uji t pada semua dimensi : Tabel 3. Hasil Analisis Uji t Kepuas 3,60 4,06 0,59 Kualitas Informasi 3,57 4,12 0,59 Kehdal 3,78 4,08 0,62 Navigasi 3,35 3,64 0,49 Jamin d Kontak Perusaha Keam d Fasilitas 3,47 4,33 0,60 3,60 4,25 0,61 Universality 3,61 4,11 0,59 Dimensi Btu (X1) Kepuas (X2) Kualitas Informasi (X3) Me Different t statist ics Signifi ksi Keter g Indikator Waktu 3,44 3,81 0,52 Kehdal (X4) ,00 4,00 X6 X1 X7 X2 X8 X3 X9 X4 Navigasi (X5) Jamin & Kontrak Perusahaa n (X6) Keama n & Fasilitas (X7) X5 3,00 3,00 Kepuas 4,00 5,00 Universal ity (X8) Indikator Waktu (X9) Gambar 3. Plot Grafik Nilai Efektivitas Sembil Dimensi Situs Matahari Ada tidaknya perbeda tingkat kepuas tara responden situs lazada deng responden situs J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

7 matahari dilihat dari nilai signifiksi uji t. Jika nilai signifiksi uji t < 0.05 maka diperoleh kesimpul bahwa terdapat perbeda tingkat kepuas responden yg signifik tara kedua situs (lazada d matahari). Sebaliknya jika nilai signifiksi > 0.05, maka terbukti bahwa tingkat kepuas responden situs lazada maupun situs matahari adalah sama (tidak berbeda). Analisis Berdasark hasil alisis uji t diperoleh bahwa semua dimensi (variable) yaitu Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) memiliki frekuensi nilai eigen >1 hya terdapat pada satu komponen, sehingga faktor yg terbentuk hya 1 (konfirmasi). Artinya bahwa dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), Keam d Fasilitas (X7), Universality (X8), d Indikator waktu (X9) berturutturut memiliki nilais signifiksi 0.345; 0.721; 0.123; 0.949; 0.805; 0.864; 0.629; 0.629; 0.095; d yg ma memiliki nilai signifiksi > Hal ini menunjukk bahwa responden mempunyai tingkat kepuas yg sama tara situs Lazada maupun Matahari dilihat dari kesembil dimensi (variable) peneliti. Perbding nilai me (ratarata dari kedua situs sebagai berikut) : LAZADA MATAHARI 3,43 3,55 3,56 3,60 3,57 3,38 3,77 3,78 3,32 3,35 3,97 3,60 3,61 3,47 3,50 3,54 3,36 3,44 Btu (X1) Kepuas (X2) Kualitas Kehdal Informasi (X4) (X3) Navigasi (X5) Jamin d Kontak Perusaha (X6) Keam d Fasilitas (X7) Universality (X8) Indikator Waktu (X9) Gambar 4. Ratarata Tingkat Kepuas Responden Situs Lazada d Matahari J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei

8 Kesimpul Dari uji validitas d reliabilitas didapatk hasil bahwa semua item pertya pada ketiga jenis data (tingkat kepuas responden, tingkat kepuas responden situs lazada, d tingkat kepuas situs matahari) telah valid d reliabel. Dari hasil CFA yg ma digunak untuk mengkonfimasi itemitem pembentuk dari suatu Dimensi atau variable didapatk hasil bahwa dimensi Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Navigasi (X5), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), d Keam d Fasilitas (X7) signifik diukur oleh masingmasing item pembentuknya sedgk item X4, X14, d X15 gugur berdasark hasil pada alisis CFA tingkat kepenting responden. Variabel yg perlu dilakuk perbaik baik dari situs lazada maupun matahari yaitu variabel tara lain Btu (X1), Kepuas (X2), Kualitas Informasi (X3), Kehdal (X4), Jamin d Kontrak Perusaha (X6), Keam d Fasilitas (X7) d Universality (X8). Untuk variabel Navigasi (X5), d Indikator Waktu (X9) tidak perlu dilakuk tindak perbaik karena berada di kuadr ke empat yg artinya dinilai tidak penting maupun tidak puas. Dari hasil nilai signifiksi uji t menunjukk bahwa responden mempunyai tingkat kepuas yg sama tara situs Lazada maupun Matahari dilihat dari kesembil dimensi (variable) peneliti. Daftar Pustaka Alexa, (2015) : Analytic For Any Website, ( diakses pada 29 September 2015). Harttyo, T. (2013) : Evaluasi Keberguna (Usability) Sistem Pembeli Tiket Online Maskapai Penerbg Dometik. Tugas Akhir, Institut Teknologi Bdung. Hasbullah, N. A, Osm, A., Abdullah, S., Salahuddin, S.N., Ramlee, N.F., Soha, H.M. (2016). The Relationship of Attitude, Subjektive Norm d Website Usability on Consumer Intention to Purchase Online : An Evidence of Malasi Youth. Procedia Economics d Fince, 35, ISO (1998). Guidelines for specifying d measuring usability. Jord, P. (1998) : An Introduction to Usability, London: Taylor & Frcis Ltd. Juristo, N., Moreno, A. M., & SchezSegura, M. (2007). Analyzing the impact of usability on software design. The Journal of Systems d Software, 80, Nielsen, J. (1994) : Usability Inspection Methods, Wiley, New York. Oztekin, A., Nikov, A., d Zaim, S. (2009) : UWIS: An assessment methodology for usability of webbased information systems. The Journal of Systems d Software, 82, Restuputri, D.P., d Yassierli.(2014) : The Development of Usability Assessment Tool For Airline ECommerce Sites, In Proceedings of Joint International Conference APCHIERGOFUTUREPEIIAIFI, Seffah, A., & Metzker, E. (2004). The obstacles d myths of usability d software engineering. Communications of the ACM, 47(1), J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Mei