ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO"

Transkripsi

1 ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO 1 Iswadi Pribadi, 2 Christiono Utomo 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister Manajemen Teknologi Kampus MMT- ITS mmiits@rad.net.id ABSTRAK Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo merupakan instansi pemerintah pertama mendapat sertifikat atas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001.Metode yang dipakai untuk mengukur kinerja atau kesesuaian dalam pelaksanaan ISO 9001 di dalam dinas adalah menggunakan kuisioner yang dirancang sesuai elemenelemen ISO Kuisioner yang dibuat disebarkan kepada responden yaitu seluruh karyawan Dinas Perijinan dan Penanaman Modal. Kuisioner diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan untuk menganalisa data yang diperoleh digunakan metode analisis variansi satu arah dan analisa faktor..dari metode tersebut didapatkan bobot kinerja yang cukup tinggi yaitu 89,75% yang berarti tujuan penerapan ISO telah tercapai. Disamping itu dengan prosentase keterlambatan sebesar 2.48% menunjukkan produktifitas yang cukup baik dan didukung dengan pengujian peningkatan surat ijin yang signifikan. Berdasarkan analisis variansi satu arah dapat disimpulkan tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai pengaruh ISO terhadap kinerja Dinas berarti ISO. Adapun dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa Pelatihan memberikan pengaruh terbesar pada kinerja karyawan ( Dinas) dengan melihat nilai faktornya mendekati nilai dimensi pada atribut kinerja ( kepuasan, motivasi, kerja sama dan kehadiran). Kata kunci : ISO 9001, bobot kinerja, analisis variansi satu arah, analisa faktor PENDAHULUAN Seiring dengan dinamika masyarakat dan era reformasi yang mengedepankan keterbukaan, pola ini pun dianggap masih memiliki kelemahan yaitu kurang efektif dan efisiennya pelaksanaan pemrosesan perijinan. Semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan yang dapat diberikan oleh instansi pemerintah mendorong DPPM Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan perubahan-perubahan yang kondusif terhadap keadaan tersebut. Salah satu strategi yang digunakan oleh DPPM Kabupaten Sidoarjo adalah dengan cara menerapkan sistem manajemen mutu ISO Dan setelah melalui masa pembangunan sistem selama kurang lebih 2 tahun maka pada 25 Januari 2003 secara resmi DPPM Kabupaten Sidoarjo menerima Sertifikat ISO yang menandai era baru dalam pemberian pelayanan kepada publik. Namun setelah berjalan selama kurang lebih dua tahun sejak diterimanya sertifikat ISO , menarik untuk dikaji apakah penerapan ISO telah dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pemberian pelayanan perijinan di DPPM Kabupaten Sidoarjo. Menarik pula untuk dianalisa lebih jauh mengenai kinerja DPPM Kabupaten Sidoarjo setelah penerapan ISO

2 Adapun tujuan yang harus dicapai adalah apakah tujuan penerapan ISO 9001:2000 di DPPM Sidoarjo sudah tercapai dengan baik dan apa unsur ISO yang paling mempengaruhi kinerja dinas ( karyawan ). ISO, KINERJA DAN PRODUKTIVITAS Yamit ( 2004: 152) Standart International sistem manajemen kualitas ISO 9001 merupakan salah satu dari tiga standart mengenai sistem manajemen kualitas yang dapat dipakai untuk jaminan kualitas oleh pihak luar. ISO 9001 digunakan untuk jaminan kualitas dalam bidang design, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan. Menurut Gaspersz (2000: 6) dalam Manajemen produktivitas Total Organisasi merupakan gabungan sekelompok orang yg terikat secara formal dan hierarkis serta bekerja sama mencapai tujuan Kinerja adalah gambaran mengenai tingkatan pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,visi dan misi organisasi. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Indek Indikator kinerja ( Key Performance Indicator) berupa angka yang menunjukkan faktor sukses keseluruhan organisasi atau sebagian organisasi. Konsep ini mudah untuk di jelaskan, tetapi sangat sulit untuk diterapkan pada situasi yang ada. Pada dasarnya Indek Indikator Kinerja tidak hanya mengukur angka saja, tetapi menunjukan tentang kinerja seseorang/ karyawan. Perusahaan yang berfokus pada pelanggan bersifat outward-looking dan kepuasan pelanggan merupakan prioritas strategis. Kesadaran karyawan akan pentingnya kepuasan pelanggan harus diimplementasikan dengan tindakan nyata bahwa semua karyawan adalah pelayan. Namun meskipun kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan telah tertanam bukan berarti tidak terjadi komplain dari pelanggan. Untuk mengurangi penyebaran negatif tentang kualitas pelayanan dari pelanggan diperlukan customer service yang menerima keluhan pelanggan. Gaspersz (2000) dalam bukunya Peningkatan Produktivitas Total Produktivitas merupakan tingkat efektivitas serangkaian atau satu faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang ekonomis. Dalam suatu organisasi membutuhkan input berupa bahan dan manusia. Kemampuan manusia dalam organisasi menentukan produk baik barang maupun jaasa yang memberikan daya guna dan hasil guna organisasi. Motivasi dan kemampuan merupakan syarat pokok yang langsung berpengaruh pada tingkat kinerja. Disamping motivasi juga terdapat lingkungan dan iklim organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja. Disamping Motivasi dan kepuasan kerja juga dibutuhkan kerja sama yang baik antar karyawan untuk mewujudkan tujuan organisasi. METODOLOGI Metode Deskriptif ini dapat dipergunakan untuk penginterpretasian kondisi sehingga diperoleh gambaran yang sistematis dan fakta yang tepat. Adapun Metode metode yang akan dipergunakan disini meliputi pengumpulan data, analisa data seperti : Summated rating, analisis faktor, pembobotan dll. serta pengujian hipotesis. Data diperoleh dari survey pada karyawan dan data sekunder tentang jumlah surat ijin yang keluar. B-2-2

3 Dan Variabel data primer yang digunakan antara lain : 1. Pendapat responden tentang kebijakan mutu dalam mempengaruhi Kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 2. Pendapat responden tentang Struktur Organisasi dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 3. Pendapat responden tentang Sistem mutu dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 4. Pendapat responden tentang Pengendalian Dokumen dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 5. Pendapat responden tentang Pengendalian Proses dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 6. Pendapat responden tentang Pengendalian produk dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 7. Pendapat responden tentang Pencegahan dan perbaikan produk cacat dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 8. Pendapat responden tentang Penyimpan dokumen dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 9. Pendapat responden tentang Audit Internal dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. 10. Pendapat responden tentang Pelatihan dalam mempengaruhi kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran karyawan. Latar belakang, Perumusan masalah dan Penetapan Tujuan Penelitian Observasi Lapangan Studi Kepustakaan Identifikasi Sampel Penelitian Merancang kuesioner Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Tidak Valid Valid Pengumpulan data Pengolahan Data Analisis Data Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Bagan Alur Penelitian B-2-3

4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Menurut Azwar (1997) Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan data yang didapat melalui kuisioner atau dengan kata lain Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner dalam mengukur secara tepat variabel-variabel penelitian dengan prosedur korelasi pearson. Dan dari hasil uji didapatkan nilai r pearson untuk setiap butir pertanyaan mempunyai angka yang lebih besar dari tabel yaitu ( dapat anda lihat pada tabel 1). Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan baik elemen ISO maupun indikator kerja dinyatakan valid. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Kuesioner Item no r pearson r tabel Kesimpula n kepuasan kerjasama motivasi Kehadiran Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : SPSS Adapun hasil uji reliabilitas terhadap data kepuasan kerja, kerja sama, motivasi dan kehadiran diperoleh nilai alpha cronbanch yang lebih besar dari 0.7 sehingga dapat disimpulkan kuisioner sudah reliable. (Terlihat pada Tabel 2) Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha cronbach Alpha Kesimpulan Kepuasan Reliable Kerjasama Reliable Motivasi Reliable Kehadiran Reliable Sumber : SPSS Kinerja Dinas Untuk melihat konsistensi penerapan ISO dapat dilakukan dengan mengukur kinerja dinas dari berbagai sudut pandang antara lain: pihak Dinas tersebut, pihak stakeholder seperti : karyawan/staf, Lembaga masyarakat dll, pihak pelanggan / costumer. Dalam penelitian ini, penulis hanya akan mengukur kinerja dinas dilihat dari sudut pandang karyawan. Adapun yang mejadi tolak ukur / indikator kinerja dinas didasarkan pada kepuasan kerja karyawan selama bekerja di dinas tersebut, adanya kerja sama yang baik antar staf/karyawan, motivasi kerja dalam memberikan pelayanan pada pihak pemohon / customer dan yang terakhir adalah intensitas kehadiran karyawan. B-2-4

5 Penilaian Karyawan tentang Indikator Kinerja Dari hasil survey terhadap karyawan Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Sidoarjo dalam menyikapi adanya ISO tentang kepuasan, kerja sama, motivasi dan kehadiran/ keaktifan. 1. Kepuasan kerja Dari jawaban karyawan tentang kepuasan kerjanya didapatkan rata-rata jawaban 3,37705 yang berarti masuk kedalam kategori setuju atau puas dengan kerja dan lingkungan kerjanya setelah penerapan ISO 9001: Kerja sama Dari jawaban karyawan tentang kerja samanya didapatkan rata-rata jawaban 3,52459 yang berarti setuju bahwa kerja sama yang selama ini berjalan dengan baik terutama antar karyawan.. 3. Motivasi Dari jawaban karyawan tentang Motivasi kerjanya didapatkan rata-rata jawaban 3,93443 berarti karyawan sudah cukup termotivasi dalam bekerja terutama dalam menjalankan tugas melayani customer. 4. Kehadiran Dari jawaban karyawan tentang intensitas kehadirannya (keaktifan dalam bekerja) didapatkan rata-rata jawaban 3,80328 berarti tingkat kehadiran karyawan selama ini sudah tinggi. Indeks Performance kerja Indek kerja karyawan yang meliputi 4 indikator tersebut dihitung dengan prosentase yang berbeda- beda tergantung pada tingkat kepentingannya, dalam hal ini ditetapkan kerja sama sebagai indikator utama yang membentuk indek kerja karyawan karena kemampuan karyawan dalam bekerja sama menunjukkan kesatuan visi, misi dan tujuan Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Sidoarjo. Berikut ini prosentase yang akan digunakan untuk menghitung Indek kerja karyawan : Kerja sama 100% Kepuasan kerja 75% Motivasi kerja 50% Kehadiran 25% Dengan prosentase tersebut maka akan didapatkan Indek performance kerja karyawan : IPK = (Score kerja sama x 100%) + ( score kepuasan x 75%) + (score motivasi kerja x 50%) + ( score kahadiran x 25%). = (215 x 100%) + (206 x 75%) + (240 x 50%) + (232 x 25%) = Sedangkan IPK ideal didapatkan jika jawaban menyatakan setuju atau baik ( nilai 4 ) sehingga didapatkan score untuk masing masing indikator 244 ( jumlah responden kali 4) : IPKideal = (244x100%) + (244x75%) + (244x50%) + (244x25%) = 610 Berdasarkan perbandingan nilai IPK dengan IPKideal diperoleh prosentase 89.75% yang menunjukkan bahwa indek perfomance kerja sudah cukup baik B-2-5

6 Uji Persamaan Persepsi Karyawan DPPM Sidoarjo Pengujian persepsi karyawan tentang pengaruh ISO terhadap kinerja Dinas dengan ANOVA dengan bantuan SPSS disimpulkan tidak terjadi perbedaan persepsi karyawan mengenai pengaruh ISO 9001terhadap kinerja. Produktifitas DPPM Sidoarjo Rata-rata surat ijin yang penyelesaiannya tepat waktu meningkat dari 77,82% pada tahun 2002 menjadi pada tahun Meskipun terjadi peningkatan prosentase surat ijin yang tepat waktu belum dapat dikatakan baik karena berdasarkan ketentuan ISO 9001 : 2000 yang diberikan pada tahun 2003 ( sertifikasi ISO ) masih kurang memenuhi standart yaitu prosentase surat ijin yang penyelesaiannya tidak tepat waktu maksimal 10% atau 90% surat ijin yang tepat waktu Prosentase produktivitas semakin meningkat pada tahun sesudah ISO 9001:2000 diterapkan di Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo yaitu : dengan rata-rata 94,5% pada tahun 2004 dan 97,52 % pada tahun Pada akhir tahun 2005 prosentase surat ijin yang tidak tepat waktu 2.48 % yang berarti sudah jauh lebih baik dari standart yang ditetapkan ISO 9001 : Dari data produktivitas akan diuji kesamaan rata-rata permintaan pada tahun 2002 sampai tahun 2005 menggunakan analisis varian untuk menunjukkan peningkatan produktivitas surat ijin yang tepat waktu signifikan apa tidak. Dengan dugaan awal peningkatan tidak signifikant dengan H1 peningkatan produktivitas surat ijin signifikant. H0 : peningkatan tidak signifikant H1 : peningkatan produktivitas surat ijin signifikant. : 5% ( 0.05) Tabel 3. ANOVA Uji Kesamaan Mean Sumber DF MS F P_value Keputusan Faktor Tolak H0 Error Total 55 Sumber : diolah Kesimpulan : peningkatan produktivitas surat ijin mulai tahun 2002 sampai tahun 2005 cukup signifikant karena nilai P_value kurang dari (0.05). Analisa Biplot Adapun konsep dalam analisis biplot adalah analisis faktor yang mereduksi data menjadi 2 faktor sehingga memudahkan untuk menginterpretasikan data dan memvisualisasikannya dalam grafik. Sebelum dilakukan analisis faktor dilakukan uji kecukupan data menggunakan KMO ( Keiser-Mayer-Olkin) dengan ketentuan nilai KMO lebih dari 0.5 ( 50 % dari data ) dan didapatkan nilai KMO sebesar yang berarti 75.1% indicator-indikator yang ada dapat membangun konstruk bersama-sama. Disamping itu diperlukan uji homogenitas dengan bartlet test. H0 : Varian antar variabel homogen H1 : Varian tidak homogen : 5% ( 0.05) B-2-6

7 Kriteria pengujian : Tolak H0 bila p_value kurang dari 0.05 Hasil perhitungan KMO dan pengujian homogenitas varian dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4. KMO dan Kehomogenan Varian Pengujian Nilai Keputusan Kecukupan data untuk analisa faktor ( KMO) Data cukup untuk dilanjutkan ke analisa faktor Kehomogenan varian Varian Homogen (p_value) Sumber : data diolah Komunalitas dan komponen matrik Diperoleh dengan menghitung jumlah kuadrat loading faktor setiap variable asal dan jika nilai communality lebih dari 0.5 berarti common factor masih masih cukup kuat untuk menjelaskan keragaman variable asal. Sedangkan komponen matrik bertujuan untuk menghasilkan struktur faktor dengan nilai loading tertinggi disalah satu faktor dan mendekati nol difaktor yang lainnya. Adapun analisis biplot merupakan gambaran dari komunaliti dan komponen matrik sekaligus untuk melihat kedekatan hugungan antara unsur ISO dengan indikator kinerja karyawan untuk mengetahui unsur yang paling mempengaruhi kinerja. Gambar 2. Grafik Biplot Dari Gambar 2 terlihat bahwa elemen ISO yang paling mempengaruhi kinerja karyawan baik dari kepuasan, kerjasama, motivasi dan kehadiran adalah pelatihan. KESIMPULAN DAN SARAN Diketahui bahwa tujuan penerapan ISO 9001:2000 sampai akhir tahun 2005 masih konsisten dengan tercapainya tujuannya yaitu target surat ijin yang tidak tepat waktu kurang 10 % yaitu sebesar 2,48%. disamping itu setelah dilakukan pengujian ANOVA dapat disimpulkan bahwa peningkatan produktivitas dari tahun 2002 sampai 2005 cukup signifikant. Pengujian persepsi karyawan tentang pengaruh beberapa elemen ISO 9001:2000 terhadap kinerja karyawan dari segi kepuasan kerja karyawan, kerja sama antar karyawan, motivasi karyawan dalam bekerja dan tingkat kehadiran karyawan menunjukkan adanya persepsi yang sama antar karyawan dan setelah dilakukan pemeriksaan dengan analisa biplot dapat diketahui bahwa elemen ISO B-2-7

8 9001:2000 yang paling mempengaruhi kinerja karyawan adalah pelatihan. Terjadi kerancuan pada instrumen yang digunakan yaitu pada variabel variabel yang dipertanyakan serta pilihan jawaban yang tidak mampu menjawab tujuan penelitian secara jelas, Pada proses pengumpulan data primer seringkali terjadi pengisian kuisioner yang tidak lengkap. Hal ini dikarenakan faktor kesibukan responden dan juga ketidakjelasan maksud dari pertanyaan yang diajukan DAFTAR PUSTAKA Azwar, Syaefudin (1997), Yogyakarta. Reliabilitas dan Validitas, Edisi ke 3, Pustaka Pelajar, Gaspersz, Vincent, (2000), Manajemen Produktivitas Total: Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Total Edisi Revisi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gaspersz, Vincent, (2001), Total Quality Manajemen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Yamit, Zulian, (2004), Yogyakarta Manajemen Kualitas Barang dan Jasa, Penerbit Ekonsia, B-2-8

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 62 BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya yang berupa nilai kepuasan pelanggan. Pada Tugas Akhir ini nilai kepuasan pelanggan dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode kualitatif pada tiga tahap penelitian awal dan menggunakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Penelitian Tugas Akhir Penelitian ini merupakan penelitian untuk menganalisa Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Service Quality. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional, yang akan melihat kemampuan prediksi dari variabel independent terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 61 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1.Jenis atau Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan sebab - akibat dari suatu variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan dan Kearsipan.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif analitik dengan metode survey. Data dikumpulkan secara concurrent sampling.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang terletak dijalan Ciliwung No. 23 D Malang dan pada perusahaan keripik buah PUTRA FAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (010) mengatakan kategori penelitian kausal, yaitu desain penelitian yang bertujuan membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/ III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/ jasa terhadap pelaksanaan e-procurement di Propinsi Lampung. Jenis data pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 54 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Adapun yang dimaksud dengan penelitian survei menurut Prasetya Irawan (2006 : 101),

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Gulo (2002), Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang didasarkan pada pertanyaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan Bakso Solo adalah salah satu UKM penyedia jasa rumah makan yang terletak di Jl. Lintas Timur Pasar Bakauheni Kec. Bakauheni

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start 26 BAB III METODE SERVQUAL Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut start Pembuatan kuisioner I dan penyebaran Uji Q cochran Pembuatan kuisioner II Penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, 33 BAB 4 METODE PENELITIAN Bab IV ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Timpe (1999: 20), dalam sebuah perusahaan, sumberdaya terpenting adalah manusia (man) karena semua sumberdaya yang ada hanya dapat berguna dan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif. Dimana pada penelitian ini hanya menggambarkan, menjelaskan atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap penelitian yang diatur secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap penelitian yang diatur secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap penelitian yang diatur secara sistematis sehingga mudah untuk ditelusuri. Pada tahap awal, dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah 90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan

Lebih terperinci