LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO"

Transkripsi

1 LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO Disusun Oleh : Akhiles Willy Satrio Nugroho NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

2

3 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena atas berkat Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek selama satu bulan pada PT Dan Liris Sukoharjo. Laporan kerja praktek ini akan memberikan informasi mengenai profil PT. Dan Liris Sukoharjo, proses produksi yang ada di unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo, serta tugas khusus yang dikerjakan oleh penulis selama satu bulan melaksanakan kerja praktek pada PT. Dan Liris Sukoharjo. Selama melaksanakan kerja praktek, penulis banyak belajar mengenai masalah nyata yang terjadi di PT ini yang belum sesuai dengan teori yang penulis pelajari. Walaupun begitu, rasa kekeluargaan, keakraban dan tenggang rasa sangat penulis rasakan selama bekerja di dalam perusahaan. Kerja praktek ini dapat menjadi sarana bagi penulis untuk dapat mengaplikasikan teori atau ilmu yang penulis peroleh dari program studi teknik industri pada PT Dan Liris Sukoharjo. Selain itu, penulis juga dapat merasakan situasi dalam dunia kerja sehingga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Pembuatan laporan kerja praktek ini, penulis lakukan dengan sungguh sungguh. Namun, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan dan bantuan pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melindungi dan menyertai penulis selama proses pelaksanaan kerja praktek berlangsung. 2. Ibu Deny Ratna Yuniartha S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek 3. Bapak Fariza R.R. selaku Pembimbing Lapangan selama melaksanakan kerja praktek di PT Dan Liris Sukoharjo 4. Bapak Dadang, selaku ketua Balai Latihan Kerja (BLK) PT. Dan Liris Sukoharjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek pada PT Dan Liris Sukoharjo 5. Seluruh staff Quality Control Unit Spinning 1 PT. Dan Liris Sukoharjo yang telah banyak membantu penulis selama pelaksanaan kerja praktek berlangsung. iv

4 Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Dengan demikian, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan guna menyempurnakan laporan kerja praktek ini. Sekian dan terima kasih Yogyakarta, 27 November 2017 Penulis v

5 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vii Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Area Kompetensi Teknik Industri Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek... 2 BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Manajemen Perusahaan... 9 BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis Produk yang Dihasilkan Proses Produksi Fasilitas Produksi BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Hasil Pekerjaan BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran vi

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Rincian Karyawan Shift Tabel 2.2. Rincian Karyawan Day Shift Tabel 3.1. Spesifikasi Benang Tipe CD Tabel 3.2. Spesifikasi Benang Tipe CD Tabel 3.3. Spesifikasi Benang Tipe CD Tabel 4.1. Hasil Tes Uster Benang CD Tabel 4.2. Hasil Tes Uster Benang CD Tabel 4.3. Hasil Tes Uster Benang CD vii

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo... 7 Gambar 3.1. Proses Bisnis Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo Gambar 3.2. Proses Produksi Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo Gambar 3.3. Mesin ABO Gambar 3.4. Mesin FFB...27 Gambar 3.5. Mesin MC...28 Gambar 3.6. Mesin AM dan MCK...28 Gambar 3.7. Mesin Carding merk Mingcheng...29 Gambar 3.8. Mesin Carding merk Rieter...30 Gambar 3.9. Mesin carding merk Meikin...30 Gambar Mesin PDC Gambar Mesin FD...32 Gambar Mesin Flyer...32 Gambar Mesin Ring Frame...33 Gambar Mesin Winder...34 Gambar 4.1. Bagian 1 Mesin Uster Gambar 4.2. Bagian 2 Mesin Uster Gambar 4.3. Bagian 3 Mesin Uster Gambar 4.4. Flowchart Tes Uster Benang Gambar 4.5. Flowchart Inspeksi RPM mesin Ring frame Gambar 4.6. Flowchart Tes Grain Mesin Finish-drawing Gambar 4.7. Alat Tes Grain Gambar 4.8. Langkah 1 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar 4.9. Langkah 2 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 3 pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 4 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 5 Pengaturan Mesin Finish-drawing viii

8 Gambar Langkah 6 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 7 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 7 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 8 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Mesin Uster Bagian Gambar Mesin Uster Bagian Gambar Hasil Certificate Of Analysis Gambar Hasil Inspeksi RPM Mesin Ring frame Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 17 Juli Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 18 Juli Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 19 Juli ix

9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Karenanya dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah: 1. Mengenali ruang lingkup perusahaan 2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu 3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan 4. Mengamati perilaku sistem 5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis Kerja praktek ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktek yang ditetapkan oleh PSTI UAJY. A. Tujuan Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah: 1. Melatih kedisiplinan. 2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan. 3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja. 1

10 4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis. 5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan. 6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis. 1.2 Area Kompetensi Teknik Industri Teknik Industri adalah cabang ilmu teknik yang berkenaan dengan perencanaan, perancangan, perbaikan, dan instalasi sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, informasi, energi, metode kerja dan sumber daya finansial atau secara singkat mengkaji sistem industri. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan Teknik Industri, yang tercermin dari Mata Kuliah yang dipelajari antara lain: 1. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2. Perencanaan dan Pengendalian Produksi 3. Manajemen Persediaan/Inventori 4. Sistem Pengendalian Kualitas 5. Sistem Penanganan Material 6. Logistik dan Supply Chain Management 7. Perancangan dan Pengembangan Produk 8. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9. Perancangan Tata Letak Fasilitas Manufaktur 10. Manajemen Organisasi 11. Analisis Biaya 12. Analisis Kelayakan Industri 13. Perancangan Proses dan CAD/CAM, dan lain-lain. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan perusahaan dapat menempatkan dan memberikan tugas atau pekerjaan kepada mahasiswa sesuai dengan kompetensi Teknik Industri Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja Praktek ini akan dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 5 Agustus 2017 di PT. Dan Liris Group yang terletak di Cemani, Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo 2

11 Pelaksanaan Kerja Praktek tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek dan penilaian serta ujian Kerja Praktek. Dalam pelaksanaan kerja praktek, penempatan kerja praktek ada di unit spinning 1 PT. Dan Liris, tepatnya di bagian Quality Control. Pelaksanaan kerja praktek dibimbing langsung oleh kasubsie bagian Quality Control yaitu Bapak Fariza RR dan diawasi oleh kasubsie bagian personalia yaitu Bapak Samuel Adi. 3

12 BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada tahun 1920, generasi pertama dari keluarga Tjokrosaputro memulai bisnis industri rumahan, dengan menjual batik dari rumah ke rumah di kota Solo, Jawa Tengah. Seiring dengan berkembangnya bisnis, nama yang menyimbolkan kebudayaan Jawa dirasakan perlu, dan dipilihlah nama Keris. Kasom Tjokrosaputro kemudian melebur bisnis tersebut menjadi perusahaan swasta terbatas, PT. Batik Keris, pada tahun Kasom Tjokrosaputro kemudian melebur bisnis tersebut menjadi perusahaan swasta terbatas, PT. Batik Keris, pada tahun Putra Kasom, Handoko dan Handiman Tjokrosaputro, kemudian mengembangkan bisnis ke bidang produksi tekstil. Karena nama sebuah perusahaan memiliki arti yang sangat penting, keluarga mengambil keputusan untuk menamai perusahaan baru tersebut dengan nama Dan Liris atau lengkapnya PT. Dan Liris, yang diambil dari kata bahasa Jawa Udan Liris yang berarti hujan rintik-rintik atau gerimis. Seperti gerimis yang turun di awal musim hujan, merupakan hujan rintik-rintik yang ajeg berkesinambungan dan sangat bagus untuk menumbuhkan benih yang ditabur oleh para petani, agar menjadi tumbuhan yang kuat serta kokoh. Demikian halnya diharapkan dengan bisnis Dan Liris yang menumbuhkembangkan kesejahteraan para stakeholdernya, yaitu para pemegang saham, karyawan, rekanan dan masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Dimulai hanya dengan Divisi Penenunan (Weaving) pada tanggal 25 April 1974, Dan Liris dengan cepat mengembangkan usahanya ke pemintalan (spinning), pencelupan dan pewarnaan (dyeing), penyempurnaan (finishing), pencetakan tekstil bermotif (printing), serta pembuatan pakaian jadi(garment) pada tahun Sekarang, setelah 41 tahun, di bawah bimbingan Komisaris Utama, I.P. Elizabeth Sindoro, istri almarhum Handiman Tjokrosaputro, tongkat kepemimpinan telah diserahkan kepada generasi ketiga, Michelle Tjokrosaputro yang memegang pucuk kepemimpinan, membawahi karyawan. Meskipun banyak tantangan 4

13 yang harus dihadapi dalam tahun-tahun belakangan ini, tetapi Michelle dan team tetap mampu mempertahankan pertumbuhan perusahaan dengan visi yang progresif dan dengan tetap mengimplementasikan pendekatan yang proaktif serta budaya kolaboratif, seperti yang digambarkan oleh moto perusahaan Maju Bersama Menjadi Yang Terbaik Profil Perusahaan PT. Dan Liris mengirimkan produk-produk berkualitas dunia ke pasar internasional, ke lebih dari 20 negara di 5 benua, dan juga ke pasar domestik. PT. Dan Liris sebagai perusahaan tekstil mempunyai lima (5) bagian penting yaitu bagian spinning, bagian weaving, bagian finishing dan printing, bagian garment dan kantor pusat yang berada pada 1 satu wilayah di PT Dan Liris. Berikut disajikan profil perusahaan dari PT. Dan Liris: a. Alamat : Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Indonesia b. Telepon : (0271) , Fax : (0271) , c. Tahun Didirikan : 1974 d. Operasi : Penuh Vertikal e. Jumlah Karyawan : 8000 Orang f. Luas Tanah : M2 g. Area Pabrik : M Sertifikasi dan Prestasi Perusahaan Sertifikasi ISO 9001: 2008, mencakup seluruh proses produksi, dari pengolahan bahan hingga pembuatan pakaian jadi dengan memastikan penerapan dan pelaksanaan Prosedur Operasi Standar, yang merupakan bagian terpenting dalam menjamin tercapainya kualitas terbaik. Penghargaan lainnya yang di dapat oleh PT Dan Liris adalah Penghargaan Kementrian Perindustrian yang di dapatkan pada tanggal 1 Februari 2010, untuk pembaharuan yang proaktif dari sisi mesin produksi. Dalam mengevaluasi kinerja bisnis Dan Liris, Departemen Perindustrian menggunakan berbagai parameter termasuk pemeliharaan dan penggantian mesin-mesin produksi, yang merupakan kunci untuk menjaga kualitas produksi dan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan. 5

14 2.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu jabaran dari kedudukan setiap pelaku dalam perusahaan, hubungan dari orang-orang yang menjabat di dalamnya.struktur organisasi mencerminkan setiap kedudukan memiliki fungsi, tanggung jawab dan wewenang masing-masing. Struktur organisasi berperan sangat fundamental dalam suatu perusahaan karena tanpa adanya struktur organisasi, maka suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Penempatan jabatan dalam organisasi harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga orang-orang tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Struktur organisasi tiap perusahaan pasti berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan dan kultur daripada perusahaan tersebut. Selain itu juga disesuaikan dengan ukuran atau skala dari perusahaan tersebut. Struktur Organsasi Unit Spinning 1 PT. Dan Liris ditunjukkan pada Gambar

15 Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi 7

16 Berikut merupakan penjelasan dari tiap-tiap jabatan : a. Kepala bagian Sebagai pemimpin di unit Spinning 1 PT. Dan Liris, kepala bagian bbertanggung jawab akan kelangsungan seluruh kegiatan di spinning 1 PT. Dan Liris dan berkoordinasi dengan seluruh bagian di spinning 1 PT. Dan Liris. Kepala bagian bertanggung jawab melaporkan segala pencapaian spinning 1 dengan bagian eksekutif PT. Dan Liris pada saat rapat triwulan. b. Kasie Produksi Bertugas untuk mengontrol dan mengawasi tentang pengoperasian produksi, target produksi, dan efesiensi yang mengarah ke standard prosedur produksi di lantai produksi c. Kasie Maintenance Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi dengan hal yang melibatkan aktivitas maintenance mesin di seluruh bagian spinning 1 PT. Dan Liris. d. Staff Quality Assurance e. Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. f. Personalia Bertanggung jawab akan pengadaan, pelatihan, pemeliharaan, dan keamanan tenaga kerja di seluruh bagian spinning 1 PT. Dan Liris. g. Kasubsie Produksi Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi terhadap segala hal yang berhubungan dengan proses produksi di lantai produksi. Kasubsie produksi bertanggung jawab langsung terhadp Kasie Produksi. h. Kasubsie Quality Control Bertugas mengontrol memantau dan melakukan inspeksi kualitas semua produk yang diproduksi oleh perusahaan. Kasubsie Quality Control bekerja sama dengan Kasubsie Maintenance untuk memperoleh standar kualitas yang sudah ditetapkan. i. Kasubsie Maintenance Tiap Bagian Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi dengan hal yang melibatkan aktivitas maintenance mesin di tiap-tiap bagian. Untuk 8

17 Kasubsie Maintenance Front bertanggung jawab akan mesin carding dan drawing, Kasubsie Maintenance AC/ELC bertanggung jawab akan mesin AC/ELC, Kasubsie Maintenance Ring frame bertanggung jawab atas mesin Ring frame, dan Kasubsie Maintenance Winder bertanggung jawab atas mesin Winder. Kasubsie di tiap-tiap bagian bekerjasama langsung dengan Kasubsie QC dalam melakukan maintenance Manajemem Perusahaan PT Dan Liris percaya bahwa dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi, misi dan sasaran perusahaan adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan Misi : a. Membahagiakan pemegang saham dengan memastikan kondisi Perusahaan yang sehat dan maju, baik secara keuangan dan produktivitas. b. Memuaskan pelanggan melalui baiknya pelayanan, kualitas, inovasi dan harga. c. Membahagiakan karyawan dengan menjamin kesejahteraan dan keamanan bekerja. d. Membahagiakan masyarakat sekitar dengan keberadaan Dan Liris, juga melalui aktivitas sosial/ program untuk masyarakat. Visi : Dan Liris bertekad untuk membahagiakan semua pemangku kepentingan, yaitu pemegang saham, pelanggan, karyawan, rekanan dan masyarakat Sasaran : a. Menjadi perusahaan tekstil/ garment yang terbaik di dunia dengan produk pakaian jadi yang terbaik dengan bahan dasar cotton (cotton & TC) pada Be the best cotton (cotton & TC) shirt maker by

18 b. Membuat kehidupan karyawan dan masyarakat sekitar menjadi lebih layak dalam 5 tahun Ketenagakerjaan a. Sumber Daya Manusia Manusia adalah salah satu elemen dalam perusahaan. Tanpa adanya manusia, proses bisnis suatu perusahaan tidak akan mungkin berjalan. Manusia yang memiliki potensi dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan sangat dibutuhkan sebagai sumber daya perusahaan. Karyawan di Spinning 1 PT. Dan Liris dibedakan menjadi 2 yaitu karyawan Shift dan karyawa Day Shift Rincian pekerja di Spinning 1 PT. Dan Liris dengan rincian seperti berikut : 1. Karyawan Shift Karyawan Shift merupakan karyawan yang bekerja di bagian lantai produksi sebagai operator, pembagian waktu bekerjanya dengan pembagian shift yang dibagi menjadi 3 per hari nya. Untuk penempatan karyawan shift di lantai produksi dibagi berdasarkan proses produksi di spinning 1. Untuk bagian proses blowing, carding dan drawing karena hanya dibutuhkan sedikit operator maka tidak dibutuhakan team leader di bagian ini, sedangka untuk bagian Flyer, Ring frame dan Winder memerlukan banyak operator sehingga dibutuhkan 1 team leader tiap shift nya untuk mengatur operator yang ada. Kelompok A pada shift 1 ( ), kelompok B pada shift 2 ( ), kelompok C pada shift 3 ( ). Rincian jumlah karyawan shift dapat dilihat di Tabel 2.4. Tabel 2.4 Rincian Karyawan Shift Jumlah karyawan Bagian Posisi Kel. A Kel. B Kel. C Blowing Operator Carding Operator Drawing Operator Flyer Ring frame Leader Operator Leader Operator Doffer Supply Roving

19 Bagian Winder 2. Karyawan Day Shift Tabel 2.4. Lanjutan Jumlah Karyawan Posisi Kel.A Kel.B Kel.C RTP Leader Operator Doffer Total 150 Untuk jam kerja karyawan Day Shift di hari senin-kamis yaitu WIB (istirahat pukul WIB), jumat yaitu WIB (istirahat pukul WIB), sedangkan hari sabtu yaitu WIB. Karyawan Day Shift merupakan karyawan yang bekerja baik di laintai produksi maupun di bagian kantor. Tabel 2.5 adalah rincian karyawan Shift. Tabel 2.5 Rincian Karyawan Shift Bagian Posisi Jumlah Gudang Benang Produksi Maintenance Leader 1 Anggota 8 Leader 1 RTP 3 Cleaner 7 Sortir Kapas 18 Bal Press 7 Leader Carding 1 Mekanik Carding 4 Leader Winder 1 Mekanik Winder 4 Leader Ring frame 1 Mekanik Ring frame 10 Shift 1 Roll Shop Anggota 2 Utility QC Umum Leader 1 Mekanik 4 Leader 1 Anggota 3 Administrasi 2 Pam 4 Total 84 11

20 b. Prosedur Perekrutan Karyawan Berikut ini merupakan prosedur perekrutan karyawan yang terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain adalah sebagai berikut: 1) Tahap pemanggilan calon karyawan untuk tes. 2) Tahap pelaksanaan tes psikotes 3) Tahap pelaksanaan tes wawancara 4) Tahap pelaksanaan tes kesehatan Untuk karyawan yang bekerja di unit garment, akan melalui latihan melalui BLK (balai latihan kerja) sedangkan karyawan yang bekerja di unit lain akan melalui pelatihan di unit-unit tersebut. c. Pembagian Jam Kerja Pada pembagian jam kerja di PT. Dan Liris dibagi menjadi 2, yaitu sistem shift dan sistem day-shift. Untuk bagian operator produksi, pembagian kerja digunakan sistem shift, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Shift 1, bekerja dari pukul WIB 2) Shift 2, bekerja dari pukul WIB 3) Shift 3, bekerja dari pukul WIB Sedangkan untuk karyawan day-shift, jam kerja untuk hari senin-kamis yaitu WIB (istirahat pukul WIB), jumat yaitu WIB (istirahat pukul WIB), sedangkan hari sabtu yaitu WIB. d. Fasilitas yang Diterima oleh Karyawan Menurut PT. Dan Liris tenaga kerja memegang peranan terpenting dalam setiap industri. Untuk memastikan aryawan dapat bekerja dengan optimal, PT. Dan Liris berusaha memberikan fasilitasfasilitas yang dapat dinikmati oleh seluruh karyawan. Berikut merupakan fasilitas yang disediakan PT Dan Liris untuk karyawannya : i. Jaminan Sosial & Kesehatan Untuk Karyawan & Keluarga Karyawan Seluruh karyawan terdaftar dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan juga Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di luar kecelakaan kerja. Jaminan Sosial & Kesehatan ini diperuntukkan bukan hanya bagi karyawan saja, namun juga kepada seluruh keluarga karyawan. 12

21 ii. Poliklinik Dan Liris menyediakan poliklinik perusahaan dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti poliklinik gigi dan pemeriksaan ibu hamil. Poliklinik ini didukung tenaga dokter serta perawat profesional yang menjamin setiap permasalahan kesehatan aryawan dapat dilayani dengan baik. iii. Pusat Konseling Untuk memberikan rasa nyaman bagi karyawan dalam melakukan tugas pekerjaannya, Perusahaan menyediakan fasilitas konseling dengan bantuan tenaga psikolog profesional, dimana karyawan dapat dengan bebas mencurahkan semua permasalahan yang dihadapi baik masalah keluarga maupun masalah pekerjaan, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban psikologis karyawan, untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik lagi. iv. Ruang Laktasi Ruang Laktasi dibuat dengan tujuan memberikan rasa nyaman bagi karyawan perempuan yang masih dalam masa menyusui. Ruang Laktasi dilengkapi dengan botol ASI dan juga lemari pendingin agar ASI dapat dibekukan dan tidak terbuang percuma, sehingga tetap dapat diberikan kepada balita di rumah. v. Perpustakaan Perusahaan memberikan fasilitas Perpustakaan dengan buku-buku bacaan yang terkait dengan dunia Tekstil maupun juga pengetahuan umum dan motivasi. Diharapkan dengan adanya Perpustakaan dan koleksi buku-buku yang ada di dalamnya akan memperluas wawasan karyawan dalam menghadapi persaingan dunia kerja. vi. Pendidikan Dukungan finansial bagi karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi serta inhouse training yang rutin diadakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. vii. bus antar-jemput karyawan Fasilitas ini bermanfaat terutama bagi karyawan yang bekerja shift malam. viii. Kantin 13

22 Terdapat sebuah kantin yang disediakan oleh PT. Dan Liris yang menjual beberapa jenis makanan snack maupun makanan berat.. Di dalam kantin tersedia meja dan kursi dengan jumlah yang memadai. ix. Toilet Toilet tersebar dengan jumlah yang merata pada semua unit dan bangunan di PT Dan Liris. Toilet difasilitasi dengan kloset jongkok, keran (sumber air), ember, gayung dan sabun cuci tangan. x. Area parkir Kebanyakan karyawan di PT Dan Liris menggunakan alat transportasi sendiri seperti sepeda motor dan mobil. Oleh karena itu perusahaan menyediakan tempat parkir roda empat dan roda dua yang disediakan dibagian dekat tiap unit disemua unit PT Dan Liris. xi. Safety Tools Spinning 1 PT. Dan Liris selalu memperhatikan keselamatan dari para karyawannya, sehingga perusahaan menyediakan alat-alat pengaman saat bekerja (safety tools). Untuk semua karyawan memperoleh masker, penutup kepala(bagi perempuan) dan penutup telinga untuk yang bekerja bagian Ring Frame xii. Fasilitas Komunikasi Untuk beberapa karyawan yang memiliki job desk yang mengharuskan karyawan untuk berhubungan dengan pihak luar ataupun karyawan yang memiliki kesibukan tinggi, PT. Dan Liris memberikan fasilitas komunikasi berupa telepon di tiap-tiap unit. xiii. Tempat ibadah Fasilitas mushola disediakan disetiap unit, dan di dalam masing-masing unit, terdapat beberapa titik ruangan mushola. Karyawan dapat menunaikan kewajiban beribadahnya meskipun jauh dari tempat ibadah. xiv. Tunjangan Hari Raya (THR) Menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya. xv. Balai Latihan Kerja Perusahaan menyadari pentingnya kepastian arus hasil produksi yang ancar, berarti tidak hanya mesin yang harus beroperasi dengan baik, namun juga harus dilengkapi dengan pekerja andal. Oleh karena itu, Balai Latihan 14

23 Kerja (BLK) telah dibentuk pada tahun 2007 dan sejak diresmikan, lebih dari karyawan telah dilatih di pusat pelatihan ini untuk memenuhi kebutuhan semua divisi. BLK bekerja sama dengan berbagai Asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Program Nasional untuk Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan Kementrian Perindustrian. e. Kegiatan Sosial Dan Liris menyadari pentingnya masyarakat untuk mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan, oleh karena itu telah berkomitmen untuk senantiasa memberikan kontribusi penting dalam mendukung pendidikan, pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Program Tanggung Jawab Sosial telah diterapkan sejak perusahaan ini didirikan dan mencakup hampir semua elemen kebutuhan masyarakat. i. Aspek Pendidikan Dukungan finansial untuk pembangunan sekolah di daerah Sukoharjo dan pemberian beasiswa untuk sekolah dasar, menengah dan siswa tingkat atas, termasuk anak-anak karyawan Dan Liris. ii. Aspek Keagamaan Dukungan finansial terhadap pembangunan dan pengembangan sejumlahtempat peribadatan. iii. Aspek Pangan Setiap tahunnya perusahaan menjual produk-produk makanan pokok di bawah harga pasar untuk karyawan yang bekerja di bagian operasional untuk mengurangi beratnya tekanan ekonomi bagi karyawan dan keluarga mereka. iv. Aspek Sosial Berkolaborasi dengan petani lokal untuk menggarap 35 hektar lahan, Perusahaan juga menyediakan fasilitas umum termasuk penerangan jalan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan. 15

24 BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis Proses bisnis dimulai dari konsumen memesan benang ke bagian kantor administrasi. Kantor administrasi kemudian menghubungi departemen produksi. Departemen produksi menghubungi ke departemen gudang kapas mengenai pengadaan kapas. Departemen gudang kapas menginformasikan ketersediaan kapas. Jika kapas tersedia, maka kapas langsung dikirim ke departemen produksi untuk diproses, jika stok kapas tidak mencukupi maka departemen gudang kapas membuat laporan ke kantor administrasi untuk membeli kapas dari produsen / distributor kapas. Setelah kapas dikirim ke departemen produksi, maka departemen produksi melakukan produksi. Saat proses produksi berlangsung, operator departemen QC mengambil sampel untuk dilakukan pengujian kualitas barang setengah jadi maupun barang jadi. Apabila tidak sesuai standar yang telah ditentukan, maka departemen QC menginformasikan ke departemen Maintenance untuk inspeksi mesin. Setelah inspeksi mesin, proses produksi kembali berlangsung hingga selesai. Setelah proses produksi selesai, operator departemen produksi mengirimkan benang ke Warehouse. Operator warehouse kemudian melakukan packing benang sesuai order konsumen. Bagan proses bisnis dapat dilihat di Gambar

25 KONSUMEN KANTOR ADMINISTRASI DEPARTEMEN PRODUKSI GUDANG KAPAS DEPARTEMEN QC DEPARTEMEN MAINTENANCE WAREHOUSE MULAI MENERIMA PESANAN MENERIMA INFORMASI DARI KANTOR ADMINISTRASI MENGECEK KETERSEDIAAN KAPAS MELAKUKAN PENGECEKAN BARANG SETENGAH JADI SAAT PROSES PRODUKSI MELAKUKAN PENGECEKAN MESIN MENERIMA PRODUK JADI MEMESAN BENANG MENGHUBUNGI DEPARTEMEN PRODUKSI MENGHUBUNGI DEPARTEMEN GUDANG KAPAS MENGENAI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU YA KAPAS TERSEDIA? TIDAK MENGINFORMASIK AN KE DEPARTEMEN MAINTENANCE APABILA TIDAK SESUAI STANDAR PACKING PRODUK JADI SESUAI ORDER KONSUMEN MENERIMA LAPORAN MENGENAI PEMBELIAN KAPAS MEMBUAT LAPORAN MENGENAI PEMBELIAN KAPAS MEMESAN KAPAS KE PRODUSEN KAPAS MELAKUKAN PRODUKSI OPERATOR MENGIRIM PRODUK JADI KE BAGIAN GUDANG MENERIMA BENANG SESUAI YANG DIPESAN PENGIRIMAN BENANG KE KONSUMEN SELESAI Gambar 3.1. Proses Bisnis Unit Spinning 1 PT Dan Liris 17

26 3.2. Produk yang Dihasilkan Di bagian spinning 1 PT Dan Liris, ada tiga jenis benang yang dihasilkan, yaitu benang CD 30, CD 40 dan CD 32. Semakin kecil nomor benang maka benang yang dihasilkan semakin tebal. Benang CD 32 merupakan benang yang khusus untuk ekspor sedangkan benang CD 30 dan CD 40 untuk domestik maupun untuk digunakan di bagian weaving. Untuk kualitas benang terdiri dari Excellent, Good, Medium, Low, dan Bad, untuk unit Spinning 1 menjaga kualitas semua jenis benang yang dihasilkan berada pada level medium. Untuk menentukan kualitas benang digunakan spesifikasi yang sudah ditentukan untuk tiap-tiap aspek. U% adalah kerataan benang, Thin adalah tipis benang, Thick adalah ketebalan benang, Nep adalah kebersihan benang, IPI adalah jumlah Thin, Thick dan Nep, SYS adalah kekuatan puntiran benang, sedangkan Elongation adalah kekuatan benang saat ditarik. Semua kriteria untuk menentukan kualitas benang diukur satu per satu dan memiliki batas kualitasnya sendiri. Untuk spesifikasi benang CD 30 dapat dilihat di Tabel 3.1 benang CD 40 dapat dilihat di Tabel 3.2 dan benang CD 32 dapat dilihat di Tabel 3.3. a. Standar spesifikasi benang tipe CD 30 dapat dilihat di Tabel 3.1 Tabel 3.1 Spesifikasi Benang Tipe CD 30 CD 30 Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max Spesifikasi Excellent Good Medium Low Bad

27 b. Standar spesifikasi benang tipe CD 40 dapat dilihat di Tabel 3.2 Tabel 3.2 Spesifikasi Benang Tipe CD 40 CD 40 Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max Spesifikasi Excellent Good Medium Low Bad c. Standar spesifikasi benang tipe CD 32 dapat dilihat di Tabel 3.3 Tabel 3.3 Spesifikasi Benang Tipe CD 30 CD 32 Spesifikasi Excellent Good Medium Low Bad Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max Proses Produksi Proses pembuatan benang dimulai dari kapas yang disortir secara manual oleh operator agar kapas dapat terpisah dari kontaminasi, kemudian kapas masuk ke proses Blowing, yaitu kapas dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO ini 19

28 fungsinya adalah membuka bale (tumpukan) kapas agar terurai dan kapas kapas tersebut dihisap atau diserap untuk ke proses selanjutnya. Proses berikutnya adalah kapas kapas yang telah dihisap ke pipa disalurkan ke mesin Flock Feeder Beater yang fungsinya adalah membersihkan material awal dan dapat melakukan penguraian dari gumpalan material yang dibawa dari mesin ABO. Kemudian masuk ke mesin single beater cleaner, yang fungsinya adalah untuk pembersihan kapas lebih detail. Selanjutnya adalah kapas masuk ke mesin AM Mixer, yang fungsinya adalah untuk melakukan pencampuran dari beberapa jenis kapas agar kapas dapat tercampur secara merata. Berikutnya, kapas kapas tersebut masuk ke mesin MCK untuk melalui proses pembersihan setelah mixing. Proses selanjutnya adalah proses carding dengan menggunakan mesin carding yang fungsinya mengubah kapas menjadi sliver (rangkapan serat kapas) dengan cara mensejajarkan dan meluruskan serat kapas dengan satuan berat (grain) tertentu. Sliver sliver (rangkapan serat kapas) hasil carding tersebut dimasukkan ke proses berikutnya yaitu proses drawing, dimana sliver hasil carding dicampurkan dan dijadikan satu rangkapan. Kemudian sliver rangkapan dimasukkan kedalam proses flyer dimana sliver rangkapan diproses hingga menjadi roving. Roving sendiri adalah benang setengah jadi. Pada setiap mesin flyer terdapat +/- 96 spindel dimana bobbin (wadah roving) diletakkan pada setiap spindel, dan roving kemudian akan memenuhi setiap spindel tersebut. Setelah proses flyer, roving dimasukkan ke proses Ring Frame, dimana roving tersebut diproses hingga menjadi benang yang diletakkan pada cop (wadah pertama benang yang berbentuk silinder). Cop cop benang kemudian diproses ke proses winding dengan mesin Winder, dimana cop benang diproses dengan digulung ulang pada 1 cone (wadah benang setelah penggulungan ulang dengan mesin Winder yang berbentuk kerucut) dengan kualitas yang lebih baik. Setelah itu, cone cone benang dimasukkan ke ruangan Humidity Fair (HF) untuk proses pengembunan agar dapat mengembalikan kandungan air yang hilang selama proses produksi. Setelah proses pengembunan selesai, cone cone benang diwadahi dengan plastik. Selanjutnya cone cone benang yang sudah terkumpul dimasukkan ke gudang untuk dipacking. Penjelasan secara bagan dapat dilihat pada Gambar

29 GUDANG KAPAS SORTING BLOWING CARDING DRAWING FLYER RING SPINNING WINDING RUANG HF GUDANG BENANG MULAI MEMBERSIHKAN KAPAS DARI KONTAMINASI SECARA MANUAL MENERIMA KAPAS YANG TELAH DIBERSIHKAN KAPAS DIPROSES MENJADI SLIVER YANG DILETAKKAN DI CAN OPERATOR MELETAKKAN CAN DI MESIN PDC (PRE- DRAWING UNTUK DIPROSES MESIN FLYER MEMPROSES SLIVER HASIL DRAWING MENJADI ROVING OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN DI HANGER MESIN OPERATOR MELETAKKAN COP BENANG KE DRUM MESIN WINDING OPERATOR MELETAKKAN BENANG UNTUK PROSES PENGEMBUNAN MENERIMA CONE BENANG MEMPERSIAPKAN KAPAS MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN BLOWING OPERATOR MENATA KAPAS DOFFING DOFFING OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN PADA SETIAP SPINDEL MESIN MEMPROSES ROVING MENJADI BENANG (COP) MESIN WINDING MEMPROSES COP BENANG MENJADI CONE BENANG SETELAH 8 JAM, OPERATOR MENGAMBIL CONE BENANG YANG TELAH TERKUMPUL PACKING BENANG SESUAI ORDER MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN SORTING KAPAS DIHISAP OLEH MESIN BLOWING (ABO) OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN PDC OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN FLYER DOFFING DOFFING DOFFING CONE BENANG MENGIRIM BENANG KE GUDANG BENANG SELESAI KAPAS DISALURKAN MELALUI PIPA YANG TERHUBUNG DENGAN MESIN ABO OPERATOR MEMINDAHKAN BOBBIN YANG TELAH DIISI ROVING OPERATOR MEMINDAHKAN COP BENANG KE PROSES WINDING OPERATOR MEMINDAHKAN CONE BENANG KE RUANG HF Gambar 3.2. Proses Produksi unit Spinning 1 PT Dan Liris 21

30 Sorting Sorting adalah proses pembersihan kapas agar dapat terpisahkan dari kontaminasi. Kontaminasi pada hal ini adalah kotoran kotoran maupun tali ravia yang tersangkut di kapas. Oleh karena itu, perlu dibersihkan secara manual agar kapas kapas yang diproses dapat terbebas dari kontaminasi. Proses sorting dilakukan secara manual oleh operator yang berjumlah 4 orang Blowing Kapas yang telah melalui proses sorting kemudian masuk ke proses blowing, dimana kapas kapas tersebut dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO berfungsi untuk melepaskan ikatan pada bale (tumpukan) kapas yang kemudian kapas diserap oleh mesin ABO untuk menuju proses selanjutnya. Mesin ABO tersambung dengan pipa, agar masuk ke proses selanjutnya. Sebelum masuk ke proses selanjutnya, pipa menyalurkan kapas ke mesin yang membersihkan dan pencampuran kapas. Terdapat 3 mesin yang membersihkan kapas dan 1 mesin untuk mencampurkan kapas yaitu : a. Mesin Flock Feeder Beater (FFB) : untuk membersihkan kapas awal b. Mesin Mono Cylinder (MC) : untuk membersihkan kapas lebih lanjut c. Mesin Aero Mixer (AM) : untuk mixing kapas d. Mesin Mono Cylinder Krischner (MCK) : untuk membersihkan kapas setelah mixing Carding Proses Carding adalah proses mengubah kapas menjadi sliver. Kapas masuk melalui pipa yang tersambung dengan mesin ABO dan mesin pembersih kapas. Terdapat 13 mesin carding yang terbagi menjadi 3 merk yaitu 8 mesin merk Ming Cheng (mesin CK1 - CK8), 2 mesin merk Rieter (CK9 dan CK10), dan 3 mesin bermerk Meikin (CK11 CK13). Mesin carding untuk sekali proses dapat selesai dalam 25 menit. Output berupa sliver yang diletakkan di can / tong. sedangkan mesin lainnya untuk memproses benang yang akan dijual ke konsumen dalam negeri. Operator berjumlah 2 orang / shift. Untuk menuju proses selanjutnya, can can tersebut dialirkan secara manual oleh operator. 22

31 Drawing Proses drawing adalah proses dimana sliver yang telah dibuat pada proses carding, dijadikan satu rangkap agar semakin banyak serat dan tidak mudah putus. Proses drawing dibagi ke dalam 2 proses yaitu proses pre-drawing dengan mesin PDC dan finish drawing dengan mesin FD. a. PDC 1 Input : can dari mesin CK2, CK7, CK8, CK11, CK12, CK13. Output : can biru dengan ban ungu b. FD 1 Input : 6 can output mesin PDC 1 Output : can dengan ban biru / hijau c. PDC 2 Input : 6 can polos dari mesin carding Output : can coklat polos d. FD 2 Input : 6 can coklat polos output dari mesin PDC 2 Output : can coklat polos e. PDC 3 Input : 6 can colos dari mesin carding Output : can polos f. FD 3 Input : 6 can polos output mesin PDC 3 Output : can polos Flyer Proses flyer adalah proses mengubah sliver rangkapan hasil dari proses finish drawing menjadi roving. Roving tersebut ditempatkan di bobbin. Bobbin putih, violet, dan merah digunakan untuk memproses benang jenis CD40. Bobbin kuning dan hijau digunakan untuk memproses benang jenis CD 30. Bobbin abu abu dan biru digunakan untuk memproses benang jenis CD 32. Terdapat 2-4 operator untuk sekali doffing (pengambilan roving hasil setelah diproses). Dalam 1 mesin terdapat 96 roving hingga 120 roving yang diproses, tergantung pada jumlah spindel pada setiap mesin. Roving yang telah selesai diproduksi dikumpulkan pada sebuah trolly untuk kemudian roving diletakkan untuk proses selanjutnya. Terdapat 6 mesin flyer : 23

32 a. FL1 Spindel berjumlah 96 Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : Putih, violet, merah b. FL2 Spindel berjumlah 96 Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : merah, putih, violet. c. FL3 Spindel berjumlah 120 Input : Can coklat polos Warna bobbin : Kuning dan hijau d. FL4 (ekspor) Spindel berjumlah 108 Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : abu abu dan biru e. FL5 (ekspor) Spindel berjumlah 96 Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : biru dan abu - abu f. FL6 Spindel berjumlah 96 Input : can putih polos Warna bobbin : hijau dan kuning Ring Frame Ring Frame adalah proses mengubah roving menjadi benang. Benang tersebut diletakkan di sebuah cop. Proses Ring Frame menggunakan mesin ring frame. Mesin ring frame berjumlah 55 buah yang dibagi kedalam 3 line, yaitu line A (mesin A1 A24), line B (mesin B2 B24), dan line C (mesin C1 C8). Dalam 1 mesin ring frame (line A dan line B), terdapat 432 spindel, jadi sekali doffing (pengambilan benang setelah proses) menghasilkan 432 cop benang untuk setiap 1 mesin. Sementara itu, mesin ring frame di line C, spindel berjumlah 480 buah. Setelah cop benang terkumpul, cop benang diletakkan pada trolly untuk dimasukkan ke proses selanjutnya. 24

33 Pada line A, mesin A1 mesin A7 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning dan warna biru), mesin A8 mesin A10 memproduksi benang CD30 (cop benang warna coklat), dan mesin A11 A24 memproduksi benang CD32 (cop benang warna hijau dan violet). Pada line B, mesin B2 mesin B21 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning, dan warna biru), mesin B22 dan mesin B23 memproduksi benang CD32, mesin B24 memproduksi benang CD40. Pada line C, mesin C1 C8 memproduksi benang CD40 dengan cop warna kuning dan warna biru) Winding Proses terakhir adalah proses winding, dimana pada proses ini benang pada cop dipindahkan ke dalam cone benang. Mesin yang digunakan adalah mesin Winder. Mesin Winder berjumlah 6 buah. Jenis cone ada 3 yaitu cone plastik merah, paper cone pink, dan hitam titik kuning (ekspor) Proses Pengembunan Proses pengembunan adalah proses untuk mengembalikan kandungan air yang hilang saat proses produksi berlangsung agar massa benang dapat bertambah. Proses pengembunan dilakukan selama 8 jam Proses pengembunan dilakukan di ruang HF (Humidity Fair) Packing Setelah proses pengembunan selesai, cone benang satu persatu diplastik, kemudian dibawa ke gudang dengan trolly yang dapat mengangkut 30 benang oleh operator. Selanjutnya packing benang di gudang dengan menggunakan kardus, dimana setiap 1 kardus dapat memuat 18 cone benang Fasilitas Produksi 1. Mesin ABO Mesin ABO adalah mesin yang berfungsi untuk membuka ikatan pada bale (tumpukan) kapas, dan menyerap kapas kapas tersebut ke proses berikutnya. Mesin ABO tersambung dengan pipa yang berfungsi untuk menyalurkan kapas ke proses selanjutnya. Mesin ABO dapat dilihat di Gambar

34 Gambar 3.3. Mesin ABO 2. Mesin FFB Mesin Flock Feeder Beater atau biasa disebut juga mesin FFB adalah mesin yang berfungsi untuk membersihkan kapas ulang setelah kapas dibersihkan secara manual pada proses sortir. Mesin FFB dapat dilihat di Gambar 3.4. Gambar 3.4. Mesin FFB 3. Mesin MC Mesin MC adalah singkatan dari mesin Mono Cylinder. Mesin Mono Cylinder ini berfungsi untuk membersihkan kapas untuk kedua kalinya setelah kapas dibersihkan pada mesin FFB. Mesin MC dapat dilihat di Gambar

35 Gambar 3.5. Mesin MC 4. Mesin AM dan MCK Mesin AM adalah singkatan dari mesin Aero Mixer. Mesin ini berfungsi untuk mencampurkan kapas. Sebagai catatan, kapas yang diserap oleh mesin ABO bermacam macam jenis dan karakteristiknya sehingga perlu dicampurkan. Pada Gambar 3.6 mesin AM ditunjukkan pada mesin yang berwarna biru. Mesin MCK adalah singkatan dari mesin Mono Cylinder Krischner. Mesin ini berfungsi untuk membersihkan ulang kapas setelah kapas dicampur (di-mix) pada mesin Aero Mixer (AM). Pada Gambar 3.6 ditunjukkan pada mesin yang berwarna abu abu. Mesin AM dan MCK dapat dilihat di Gambar

36 Gambar 3.6. Mesin AM dan Mesin MCK 5. Mesin carding merk Ming Cheng Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.7 ini dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna biru seperti Gambar 3.7). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Ming Cheng. Mesin carding merk Ming Cheng ini berjumlah 8 mesin. Mesin carding Ming Cheng dapat dilihat di Gambar 3.7. Gambar 3.7. Mesin Carding Merk Ming Cheng 28

37 6. Mesin carding merk Rieter Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.8 dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna putih seperti Gambar 3.8). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Rieter. Mesin carding merk Ming Cheng ini berjumlah 2 mesin. Mesin carding merk Rieter dapat dilihat di Gambar 3.8. Gambar 3.8. Mesin Carding merk Rieter 7. Mesin carding merk Meikin Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.9 ini dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna coklat seperti Gambar 3.9). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Meikin. Mesin carding merk Meikin ini berjumlah 3 mesin. Mesin carding merk Meikin dapat dilihat di Gambar

38 Gambar 3.9. Mesin Carding Merk Meikin 8. Mesin Pre-drawing (PDC) Can yang berisi sliver hasil dari carding tersebut kemudian diletakkan ke mesin Pre Drawing (PDC) untuk diproses menjadi sliver yang lebih pipih dan mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi. Sliver hasil dari mesin PDC akan keluar melalui sebuah lubang kecil dan kemudian masuk ke can biru yang terletak persis dibawah mesin seperti Gambar Mesin PDC pada unit Spinning 1 PT Dan Liris berjumlah 3 buah. Mesin PDC dapat dilihat di Gambar Gambar Mesin PDC 30

39 9. Mesin Finish drawing (FD) Mesin Finish Drawing adalah lanjutan dari mesin PDC yang fungsinya adalah membuat sliver mempunyai kekuatan tarik lebih besar daripada sliver PDC dan sliver Carding. Sliver hasil dari mesin FD ini akan keluar melalui lubang yang kemudian masuk ke can putih seperti pada Gambar Mesin Finish Drawing yang dimiliki oleh unit Spinning 1 PT Dan Liris ini berjumlah 3 buah. Mesin FD dapat dilihat di Gambar 3.11 Gambar Mesin Finish Drawing (FD) 10. Mesin Flyer Mesin Flyer adalah mesin yang berfungsi mengubah sliver menjadi roving (benang setengah jadi). Mesin flyer berjumlah 6 buah dengan masing masing mesin mempunyai spindel (bagian dari mesin yang digunakan untuk meletakkan bobbin (wadah roving) berjumlah antara spindel. Roving kemudian akan terlilit pada setiap bobbin pada spindel spindel tersebut. Mesin Flyer dapat dilihat di Gambar

40 Gambar Mesin Flyer 11. Mesin Ring frame Mesin Ring frame adalah mesin yang berfungsi mengubah roving (benang setengah jadi) menjadi benang (barang jadi). Terdapat 55 mesin yang terbagi menjadi 3 line berbeda (Line A terdapat 24 mesin, line B terdapat 23 mesin, dan line C terdapat 8 mesin). Pada mesin yang terdapat di line A dan B, mempunyai 432 spindel pada tiap mesin. Sedangkan mesin yang ada di line C mempunyai 480 spindel per mesin. Roving akan diproses sedemikian rupa hingga menjadi benang yang kemudian akan terlilit pada setiap cop (wadah benang yang terletak pada setiap spindel). Mesin Ring frame dapat dilihat di Gambar Gambar Mesin Ring frame 32

41 12. Mesin Winder Mesin Winder adalah mesin yang berfungsi untuk menggulung ulang benang yang kemudian menjadi cone benang (wadah benang berbentuk kerucut). Terdapat 6 mesin Winder pada unit Spinning 1 PT Dan Liris. Mesin Winder dapat dilihat di Gambar Gambar Mesin Winder 33

42 BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan Unit Spinning 1 PT. Dan Liris merupakan satu dari tiga unit Spinning yang beroperasi di lingkungan pabrik PT. Dan Liris. Unit Spinning 1 memproduksi 3 jenis benang yaitu benang CD 30, CD40 dan CD 32. Untuk benang CD 30 dan CD 40 merupakan benang yang akan dijual di pasar domestik, sedangkn benang CD 32 diekspor ke 20 negara di 5 benua. Di unit Spinning 1 memiliki 4 bagian utama, yaitu bagian personalia, bagian Quality Control, bagian Maintenance, bagian produksi. Dari bagian-bagian diatas pelaksanaan kerja praktek dibagian Quality Control. Bagian Quality Control bertugas untuk melakukan inspeksi kualitas benang dalam proses produksi. Dalam tiap-tiap proses produksi yang dilaksanakan di lantai produksi, bagian Quality Control melakukan inspeksi dengan uji-uji yang berbeda di tiap-tiap bagian. Untuk proses carding, drawing, flyer dan Winder dilakukan uji uster dan uji grain pada outputnya, untuk bagian Ring frame dilakukan uji uster, grain dan uji RPM. Dalam tiap-tiap proses produksi memiliki standar kualitas yang berbeda-beda, jika dalam suatu bagian proses produksi outputnya tidak memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan maka akan dilakukan perbaikan. Untuk bagian proses carding, flyer dan drawing dapat dilakukan pengaturan ulang mesin untuk menyesuaikan dengan kualitas kapas yang terproses. Sedangkan untuk bagian Ring frame dapat di inspeksi RPM, kebersihan spindel dan kondisi Spindel. RPM harus sesuai standar yaitu diatas RPM, kebersihan spindel akan mempengaruhi kualitas benang karena jika spindel kotor maka kotoran-kotoran tersebut akan menyangkut ketika mesin beroperasi dan menyebabkan benang putus, kondisi spindel juga harus diinspeksi secara berkala, jika spindel ada yang miring atau bergetar maka akan menyebabkan kondisi benang menjadi jelek, atau biasa disebut sebagai benang coca-cola. Di bagian Quality Control untuk menjaga kondisi mesin tetap sesuai standar maka bagian Quality Control bekerja sama langsung dengan bagian maintenance yang bertugas dalam perawatan mesin. Lingkup pekerjaan di bagian Quality Control adalah mempelajari dalam 34

43 pembuatan Certificate Of Analysis benang, khususnya di bagian tes uster, inspeksi RPM mesin Ring frame, dan tes grain mesin Drawing Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan Penempatan dalam pelaksanaan kerja praktek berada di bagian Quality Control dan tanggung jawab dalam pekerjaan adalah untuk melakukan tes uster dalam pembuatan Certificate Of Analysis benang, inspeksi RPM dan tes grain di mesin Drawing. Wewenang dalam pekerjaan selama kerja praktek ini adalah : a. Dapat mengamati secara langsung proses produksi dan dapat mencari informasi kepada pembimbing lapangan dan karyawan tentang proses produksi yang berlangsung. b. Dapat menggunakan dan mempelajari alat alat di bagian Quality Control Metodologi Pekerjaan Dalam pelaksanaan tugas-tugas di bagian Quality Control, terdapat langkahlangkah pengerjaan yang sudah menjadi standar kerja di unit Spinning 1. Langkah langkah pengerjaan tugas yang diberikan selama kerja praktek di unit Spinning 1 PT Dan Liris adalah : Tes Uster Benang Dalam melakukan tes uster, digunakan mesin bernama mesin uster. Di tes uster ini akan menghasilkan 4 spesifikasi yaitu Unevenness (Kerataan), Thin (tipis), Thick (tebal), Nep (benjolan). Mesin uster memiliki 3 bagian yaitu : a. Bagian 1 Bagian ini berfungsi untuk menentukan kecepatan roda yang diinginkan dan untuk menentukan slot hitam. Ketika pengujian uster sliver maka kecepatannya adalah 25 rpm. Sedangkan untuk pengujian kerataan benang, kecepatannya adalah 400 rpm. Tanda (x) pada Gambar 4.1 adalah untuk mengatur rpm mesin uster, semakin ke kanan rpm akan semakin besar. Untuk penentuan slot hitam, ketika pengujian kerataan sliver menggunakan slot hitam nomor 2 dan pengujian kerataan benang menggunakan slot hitam nomor 5. Gambar 4.1. menunjukkan mesin uster bagian 1. 35

44 Gambar 4.1. Bagian 1 Mesin Uster b. Bagian 2 Bagian 2 ini digunakan untuk memulai tes, menentukan waktu tes, serta untuk penentuan frekuensi. Pada Gambar 4.2. tanda (a) adalah tombol untuk menentukan waktu tes, ada 3 pilihan waktu tes yang dapat digunakan yaitu 1 menit, 5 menit, dan 10 menit. Pada tanda (b) adalah tombol untuk penentuan frekuensi. Dan pada tanda (c) adalah tombol yang digunakan untuk memulai dan menghentikan tes uster, tombol berwarna hijau untuk memulai tes dan tombol merah untuk menghentikan tes. Ketika tes kerataan benang frekuensi 100%, tes kerataan sliver carding dan sliver pre-drawing menggunakan 25%, dan tes kerataan sliver finish drawing adalah 12,5%. Gambar 4.2. menunjukkan bagian 2 mesin uster. 36

45 Gambar 4.2. Bagian 2 Mesin Uster c. Bagian 3 Bagian 3 digunakan untuk mencetak hasil pengujian kerataan sliver. Sedangkan untuk pengujian benang, pada bagian atas terdapat angka yang akan menentukan hasil dari thin, thick, dan Nep dari benang. Gambar 4.3. menunjukkan bagian 3 mesin uster. 37

46 Gambar 4.3. Bagian 3 Mesin Uster Untuk melakukan tes uster ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Gambar 4.4 menunjukkan flowchart dalam melakukan tes uster benang. Mulai Menambil sample pada benang jadi Melakukan tes uster pada mesin Mencatat hasilnya kemudian di input ke dalam excel Dihitung hasilnya kemudian dimasukkan ke dalam COA Selesai Gambar 4.4. Flowchart Tes Uster Benang 38

47 Langkah pertama adalah mengambil sampel pada benang jadi. Sampel diambil setelah benang diproses di mesin Winder. Tipe benang yang diambil sesuai jadwal harian dimana hari selasa adalah benang CD 40 hari rabu benang CD 32 dan hari kamis benang CD 30. Benang diambil 5 sampel kemudian dibawa ke ruang quality control untk dilakukan tes. Adapun langkah-langkah untuk mengoperasikan mesin uster adalah sebagai berikut : a. Putar pengatur kecepatan roda untuk pengujian benang b. Geser slot hitam ke nomor 5 c. Tekan tombol ON d. Tekan tombol 2,5 min, yang artinya pengujian dilakukan 2,5 menit e. Pencet tombol stop start 100% - adjust stop start stop f. Setelah benang masuk, pencet tombol normal, putar putaran penunjuk jarum hingga jarum ke angka nol, pencet tombol normal lagi, pencet tombol stop, lalu pencet start, dan pencet pada bagian frekuensi 100%. g. Tunggu 2,5 menit, hingga berbunyi. h. Dalam 1 kali pengujian sampel yang diambil adalah 5 sampel yang akan diuji. Di bagian 3 mesin uster akan menunujukkan nilai Unevenness (U%), Thin, Thick dan Nep. Hasil yang di dapat dari mesin uster dapat langsung diinput ke komputer di file Ms. Excel yang sudah tersedia. Dari hasil tersebut aka diketahui rata-rata kualitas dari kelima sampel benang yang sudah diambil yang nantinya akan dimasukkan kedalam Certificate Of Analysis Inspeksi RPM Mesin Ring frame Inspeksi RPM dilakukan setiap hari jumat di seluruh mesin Ring frame. Untuk melakukan inspeksi RPM dibutuhkan bobin khusus dan Tachometer.. Gambar 4.2 menunjukan flowchart pelaksanaan inspeksi RPM mesin Ring frame. 39

48 Mulai Memasukkan bobin khusus ke spindle Menghitung RPM mesin dan dicatat Melaporkan hasil kepada bagian Maintenance Selesai Gambar 4.5. Flowchart Inspeksi RPM mesin Ring frame Langkah awal dalam melakukan inspeksi RPM adalah mengganti bobin yang bekerja dengan bobin khusus kemudian gunakan Tachometer untuk mengukur RPM dengan cara mengarahkan infrared ke bobi khusus. Hasil RPM dari tiap mesin Ring frame kemudian di catat dan dilaporkan ke bagian Maintenance Tes Grain Mesin Finish-drawing Tes grain adalah tes yang dilakukan untuk menguji kelayakan sliver. Pada proses produksi sliver yang dihasilkan oleh mesin carding kemudian akan masuk ke mesin drawing. Mesin drawing ini dibagi menjadi 2 yaitu mesin Pre-drawing dan mesin finish-drawing. Tes grain dilakuakn di setiap mesin sebelum Ring frame tetapi pengaturan mesin hanya dilakukan di mesin finish drawing karena pada mesin carding tujuannya adalah untuk membentuk sliver dan pre-drawing 40

49 tujuannya adalah untuk menyatukan berbagai sliver saja, sedangkan ukuran sliver ditentukan oleh mesin finish drawing. Gambar 4.3 menunjukan flowchart dalam melakukan tes grain di mesin finish-drawing. Mulai Menambil sample pada mesin finish drawing Melakukan tes grain pada sample Mencatat hasilnya kemudian dihitung berdasarkan perhitungan yang ada Apakah hasil perhitungan berkisar ? Tidak Melakukan setting mesin Ya Menambil sample pada mesin finish drawing Tidak Dilaporkan ke bagian maintenance Ya Apakah hasil perhitungan berkisar ? Selesai Gambar 4.6. Flowchart Tes Grain Mesin Finnish-drawing 41

50 Untuk melakukan tes grain langkah awal yang dilakukan adalah mengambil sampel dari sliver yang dihasilkan ketiga mesin finish drawing. Sampel yang diambil tidak boleh yang paling atas karena banyak terkena debu/kotoran. Kemudian sampel dibawa ke ruang quality control untuk dilakukan tes grain. Cara melakukan tes grain adalah sebagai berikut : 1. Sampel kemudian diukur dengan alat grain yang ditunjukkan di Gambar 4.7. Gambar 4.8. Alat Tes Grain 2. Satu sampel dibagi menjadi 5 bagian, dengan 1 bagiannya adalah 6 putaran alat grain. 6 putaran di alat grain menandakan 6 satuan yard. 3. Ke lima bagian tersebut kemudian di timbang dan dicari rata-rata nya. 4. Untuk mengetahui apakah mesin finish drawing sudah bekerja sesuai standar hasil rata-rata terebut kemudian dikali 15,4321. Dikali 15,4321 digunakan untuk mengkonversi nilai gram menjadi grains. 5. Untuk mesin finish drawing memiliki standar yaitu Jika hasil sudah berada diantara maka sudah diterima, tetapi jika hasil melebihi atau kurang maka kemudian dibagi 6. Hasil setelah dibagi 6 ini (dalam satuan grains/yard) kemudian dimasukkan ke dalam mesin finish-drawing. 6. Setelah dilakukan pengaturan mesin finish drawing, hasil sliver yang dihasilkan di tes lagi. Jika hasil masih tidak sesuai standar maka akan dilakukan pengaturan mesin lagi dan seterusnya. Untuk melakukan pengaturan mesin finish drawing, dilakukan jika hasil dari tes grains tidak sesuai dengan standar. Maka harus dilakukan pengaturan mesin finish drawing untuk memperbaiki hasilnya. Alasan kenapa hasil dari mesin finish 42

51 drawing bisa berbeda-beda tiap saatnya dipengaruhi dari kualitas kapas, hasil sortir dan kondisi dari mesin carding. Cara untuk melakukan pengaturan mesin adalah sebagai berikut : 1. Pilih logo kunci pada layar yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 Gambar 4.9. Langkah 1 Pengaturan Mesin Finish-drawing 2. Masukkan password yaitu 1402 pada layar yang ditunjukkan pada Gambar 4.10 Gambar Langkah 2 Pengaturan Mesin Finish-drawing 43

52 3. Pilih pengaturan produksi pada layar yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 Gambar Langkah 3 pengaturan Mesin Finish-drawing 4. Akan muncul halaman pada layar yang ditunjukkan pada Gambar 4.12 kemudian pilih logo > Gambar Langkah 4 Pengaturan Mesin Finish-drawing 44

53 5. Masukkan nilai yang didapat dari perhitungan pada bagian berat sliver aktual yang ditunjukkan pada Gambar 4.14, kemudian pilih logo >. Gambar Langkah 5 Pengaturan Mesin Finish-drawing 6. Pilih Rieter Quality Monitor pada layar yang ditunjukka pada Gambar 4.15 kemudian pilih logo >. Gambar Langkah 6 Pengaturan Mesin Finish-drawing 45

54 7. Akan muncul tampilan dilayar seperti ditunjukkan pada Gambar 4.16 dan Gambar 4.17, ganti penerimaan berat sliver pada bagian, berat sliver menjadi YA. Kemudian pilih enter. Gambar Langkah 7 Pengaturan Mesin Finish-drawing Gambar Langkah 7 Pengaturan Mesin Finish-drawing 8. Akan muncul tampilan pada layar yang ditunjukkan pada Gambar 4.18 Klik logo > untuk menjalankan berat sliver baru, akan muncul tulisan RQM Fungsi dijalankan yang menandakan bahwa perintah sudah dipenuhi. 46

55 Gambar Langkah 8 Pengaturan Mesin Finish-drawing 4.4. Hasil Pekerjaan Tes Uster Tes uster dilakukan hari Selasa, Rabu dan Kamis. Jadwal untuk hari Selasa adalah benang CD 40, Rabu adalah benang CD 32, dan Kamis adalah benang CD 30. Ada 4 output kualitas benang yang dihasilkan tes ini yaitu U%, Thin, Thick Nep dan TPI. U%(Uneveness) adalah kerataan benang, Thin adalah tes tipis benang, Thick adalah tes ketebalan benang, Nep adalah tes benjolan pada benang dan TPI adalah hasil penjumlahan rata-rata nilai Thin, Thick dan Nep. Semakin besar nilai U% menandakan semakin banyak bagian benang yang tidak rata, semakin besar nilai Thin menandakan semakin banyak bagian benang yang terlalu tipis, semakin besar nilai Thick menandakan semakin banyak bagian benang yang terlalu tebal dan semakin besar nilai Nep menandakan semakin banyak bagian benang yang memiliki benjolan. Pada Gambar 4.19 tanda (x) adalah layar yang menunjukkan hasil U%. Pada Gambar 4.20 tanda (a) adalah layar yang menunjukkan nilai Thin, tanda (b) adalah layar yang menunjukkan nilai Thick dan tanda (c) adalah layar yang menunjukkan nilai Nep. 47

56 Gambar Mesin Uster Bagian 2 Gambar 4.20 Mesin Uster Bagian 3 Dalam melakukan tes uster benang tidak adanya form untuk mengisi hasil tes, sehingga operator yang menjalankan tes harus langsung menginput ke komputer saat melakukan tes. Dalam pelaksanaan kerja praktek pelaksanaan tes uster yang diamati dilakukan pada periode Juli

57 Dari hasil perhitungan tes uster untuk benang CD 40 tanggal 17 Juli 2017 yang ditunjukkan di Tabel 4.1. dapat diketahui nilai rata U% adalah 13,00; nilai Thin adalah 31, nilai Thick adalah 337, nilai NEP adalah 697, dan nilai TPI adalah Berdasarkan standar spesifikasi benang CD 30 pada Tabel 3.1 nilai U%, NEP dan TPI masuk ke kategori medium, sedangkan nilai Thin dan Thick masuk ke kategori low. Karena masih ada aspek kualitas benang yang masuk di kategori low maka perlu dilakukan inspeksi bagian mana yang perlu dilakukan perbaikan. Tabel 4.1. Hasil Tes Uster Benang CD 40 No U% THIN THICK NEP 1 13, , , , , Rata-rata 13, TPI 1065,00 Dari hasil perhitungan tes uster untuk benang CD 32 tanggal 18 Juli 2017 yang ditunjukkan di Tabel 4.2. dapat diketahui nilai rata U% adalah 10,86; nilai Thin adalah 1,2; nilai Thick adalah 77, nilai NEP adalah 230,8; dan nilai TPI adalah 309. Berdasarkan standar spesifikasi benang CD 32 pada Tabel 3.2 nilai U%, Thin, Thick masuk ke kategori Excellent, sedangkan nilai NEP dan TPI masuk ke kategori good. Seluruh aspek kualitas benang CD 32 sudah melebihi ekspektasi yang diharapkan, perawatan mesin yang teratur diharapkan mampu menjaga konsistensi kualitas. Tabel 4.2. Hasil Tes Uster Benang CD 32 No U% THIN THICK NEP 1 10, , , , , Rata-rata 10,86 1, ,8 TPI 309,00 49

58 Dari hasil perhitungan tes uster untuk benang CD 30 tanggal 19 Juli 2017 yang ditunjukkan di Tabel 4.3 dapat diketahui nilai rata U% adalah 11,59; nilai Thin adalah 13; nilai Thick adalah 195,8, nilai Nep adalah 396,6; dan nilai TPI adalah 605,4. Berdasarkan standar spesifikasi benang CD 40 pada Tabel 3.3 nilai U%, Thin, Thick, Nep, dan IPI masuk ke kategori good. Seluruh aspek kualitas benang CD 30 sudah melebihi ekspektasi yang diharapkan, perawatan mesin yang teratur diharapkan mampu menjaga konsistensi kualitas. Tabel 4.3. Hasil Tes Uster Benang CD 30 No U% THIN THICK NEP 1 11, , , , , Rata-rata 11, ,8 396,6 TPI 605,40 Tes Uster benang ini mengisi bagian U%, Thin, Thick dan Nep dalam Certificate Of Analysis (COA). Gambar 4.21 merupakan COA pada tanggal 17 Juli 2017 sampai 23 Juli 2017, hasil tes uster dapat dilihat pada kolom Uneveness, Thin, Thick dan Nep. COA ini nantinya akan digunakan sebagai bukti kualitas benang unit Spinning 1 untuk konsumen. 50

59 Gambar 4.21 Hasil Certificate Of Analysis Melakukan Inspeksi RPM Pada Mesin Ring frame Mesin Ring frame adalah mesin yang digunakan untuk menggulung benang dari ke dalam bobin. Input dari mesing Ring frame adalah roving dan outputnya adalah benang jadi yang nantinya akan digulung ulang di mesin Winder. Inspeksi RPM pada mesin ring frame dilakukan karena mesin ini sudah tua dan tidak ada tampilan digital untuk mengetahui RPM tiap-tiap mesin. Walaupun pengaturan rpm sudah dilakukan pada saat maintenance tiap mesin, inspeksi RPM dilakukan mengingat kondisi mesin yang sudah tua. Inspeksi ini dilakukan rutin setiap hari jumat oleh staff QC. Hasil dari tes ini akan diserahkan pada bagian maintenance untuk nantinya dilakukan perbaikan. Untuk melakukan tes RPM alat yang digunakan adalah Tachometer. Cara untuk melakukan inspeksi ini adalah sebagai berikut : 1. Lihat kondisi bobin yang dikerjakan dan catat kondisi benang yang ada 2. Ganti bobin yang bekerja pada Ring frame dengan bobin khusus untuk Tachometer 3. Arahkan infra merah tachometer ke bagian bobin yang berwarna putih 4. Tunggu hingga hasil yang ditunjukan oleh tachometer tetap, kemudian catat hasilnya. 51

60 Standar dari RPM mesin Ring frame adalah diatas RPM. Jika mesin terlalu lambat akan membuat produksi menjadi sedikit dan jika mesin terlalu cepat akan membuat benang mudah putus. Kecepatan RPM yang bervariasi ini ditentukan oleh keadaan mesin dan kondisi benang dalam bobin yang dikerjakan. Untuk pencatatan hasil inspeksi RPM digunakan form tersendiri, contoh form dapat dilihat di Gambar Untuk cara pengisian form terdapat 3 judul kolom yaitu kolom No mesin, kolom kondisi dan kolom RPM. Kolom No mesin berisi nomor mesin yang Ring frame di inspeksi, kolom kondisi berisi berapa persen benang yang sudah dikerjakan, semakin banyak benang yang sudah dikerjakan semakin tinggi nilai persentase nya dan kolom RPM berisi hasil RPM pada mesin yang di inspeksi. Dari inspeksi yang di lakukan terdapat 6 mesin yang memilki RPM tidak standar yaitu mesin A1, A14, A16, B2, B12, dan B20. Mesin yang RPM nya tidak standar kemudian diberi tanda berupa stabilo kuning kemudian dilaporkan ke bagian maintenance untuk nantinya diperbaiki. Hasil dari inspeksi RPM dapat dilihat di Gambar Gambar Hasil Inspeksi RPM Mesin Ring frame 52

61 Tes Grain pada Mesin Finish Drawing Tes grain dilakukan untuk mengetahui apakah output dari mesin Finish Drawing yaitu sliver sudah memenuhi standar atau belum. Jika hasil tes grain dibawah standar (<328) menandakan bahwa sliver yang dihasilkan terlalu ringan sedangkan jika hasil tes grain (>330) menandakan bahwa sliver terlalu berat. Jika sliver yang dihasilkan terlalu ringan maka akan membuat roving mudah putus ketika masuk ke mesin Ring Frame. Sedangkan jika sliver terlalu berat akan membuat proses di mesin Ring Frame menjadi lama. Hasil dari tes grain mesin finish drawing yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Tes grain mesin finish-drawing tanggal 17 Juli 2017 Pada tanggal 17 Juli 2017 dilakukan inspeksi rutin mesin finish-drawing. Dari inspeksi yang dilakukan sesuai prosedur mendapat hasil yang ditunjukkan di Gambar Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 17 Juli 2017 Dari Gambar hasil tes grain mesin finish drawing 17 Juli 2017 untuk mesin 1 ditunjukkan pada (a), mesin 2 ditunjukkan pada (b) dan mesin 3 ditunjukkan 53

62 pada (c). Pada setiap mesin dihitung rata-rata kemudian hasilnya di kali 15,4321. Dari ketiga mesin yang ada hasil perkalian pada mesin 1 ditunjukkan pada (ra) yaitu 328,43; mesin 2 pada (rb) yaitu 334,24 dan mesin 3 pada (rc) yaitu 329,44. Dari hasil ketiga mesin diatas didapat mesin 1 dan 3 telah memenuhi standar sedangkan mesin 2 berada diluar standar. Maka dari itu dilakukan perbaikan pada mesin finish-drawing 2 dengan cara pengaturan mesin. Sebelum melakukan pengaturan ulang mesin harus diketahui nilai yang perlu dimasukkan ke mesin dengan cara hasil dibagi 6 dan hasilnya adalah 55,71 grains/yard. Nilai ini kemudian diinput ke dalam mesin finish-drawing, kemudian dilakukan pengujian kembali. Pada mesin 2 dilakukan pengambilan sampel lagi dan didapatkan hasil yang ditunjukkan pada (d). Hasil rata-rata baru dikali 15,4321 yang ditunjukkan pada (rd) adalah 329,95; hasil ini sudah memenuhi standar sehingga tidak perlu dilakukan pengaturan mesin ulang. 2. Tes grain mesin finish-drawing tanggal 18 Juli 2017 Pada tanggal 18 Juli 2017 dilakukan inspeksi rutin mesin finish-drawing. Dari inspeksi yang dilakukan didapat hasil yang ditunjukkan Gambar 4.24 Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 18 Juli

63 Dari Gambar hasil tes grain mesin finish drawing 18 Juli 2017 untuk mesin 1 ditunjukkan pada (a), mesin 2 ditunjukkan pada (b) dan mesin 3 ditunjukkan pada (c). Pada setiap mesin dihitung rata-rata kemudian hasilnya di kali 15,4321. Dari ketiga mesin yang ada hasil perkalian pada mesin 1 ditunjukkan pada (ra) yaitu 328,52; mesin 2 pada (rb) yaitu 329,48 dan mesin 3 pada (rc) yaitu 329,10. Dari hasil ketiga mesin diatas didapat mesin 1, 2 dan 3 telah memenuhi standar sehingga tidak perlu dilakukan pengaturan ulang mesin. 3. Tes grain mesin finish-drawing tanggal 19 Juli 2017 Pada tanggal 19 Juli 2017 dilakukan inspeksi rutin mesin finish-drawing. Dari inspeksi yang dilakukan didapat hasil yang ditunjukkan Gambar Gambar Hasil Tes Grain Mesin Finish-drawing 19 Juli 2017 Dari Gambar 4.25 hasil tes grain mesin finish drawing 17 Juli 2017 untuk mesin 1 ditunjukkan pada (a), mesin 2 ditunjukkan pada (b) dan mesin 3 ditunjukkan pada (c). Pada setiap mesin dihitung rata-rata kemudian hasilnya di kali 15,4321. Dari ketiga mesin yang ada hasil perkalian pada mesin 1 ditunjukkan pada (ra) yaitu 329,98; mesin 2 pada (rb) yaitu 334,91dan mesin 3 pada (rc) yaitu 329,14. Dari 55

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO Disusun Oleh : Aditya Sentosa NPM : 140607765 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemeliharaan (maintenance) merupakan salah satu faktor penting yang menunjang berjalannya suatu aktivitas. Jika suatu sistem memiliki pemeliharaan yang baik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan efek yang negatif yaitu berupa gangguan kesehatan dan keselamatan bagi tenaga kerja maupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa memenuhi permintaan sandang yang semakin meningkat tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. bisa memenuhi permintaan sandang yang semakin meningkat tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri lagi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan akan sandang kian hari juga terus meningkat, sehingga pabrik-pabrik industri tekstil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, seiring dengan perkembangan dalam dunia manufaktur dan bisnis, kebutuhan untuk waktu pelayanan konsumen yang semakin cepat dalam memenuhi demand menjadikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL : RISK AND HAZARD ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) PADA MESIN PRODUKSI DI DEPARTEMEN SPINNING

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-28 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Setiap daerah memiliki produk unggulan, baik berupa kuliner khas, pakaian maupun cindera mata bagi kabupaten pesisir selatan, kain sulam bayangan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Oleh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat. Dengan demikian setiap perusahaan harus memiliki suatu sistem yang baik dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries

BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Perusahaan VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries PT. Lotus Indah Textile Industries pertama kali berdiri pada tahun 1975 dengan nama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Kurios Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil. Perusahaan berkembang dengan pesat, sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan cara memproduksi benang untuk digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dewasa ini menuntut berkembangnya perindustrian pula. Perkembangan dunia industri dewasa ini menuntut banyak perusahaan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik dan perangkat keras saluran air. Semakin berkembang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN 5303012020 2. LIBERTY SOPAHELUWAKAN 5303012032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perubahan nama dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk salah satu dari anak perusahaan Texmaco

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera PT. Swasti Makmur Sejahtera adalah sebuah perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). PT. Swasti Makmur Sejahtera didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Rysban Jaya Agung berdiri di awal tahun 2010 dan telah berkembang dengan baik. Peredaran usaha yang dilakukan oleh PT Rysban

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 LAPORAN KERJA 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Teknik industri merupakan wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan dapat mencakup ke segala bidang pekerjaan. Teknik industri mempelajari banyak hal

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 30 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awalnya PT. Jabatex adalah sebuah industri rumah tangga yang didirikan oleh Effendi Gunawan pada tahun 1964. Pertamakali beroperasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV. Surya Gemilang Jaya Perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan swasta yang dikelola dan dikuasai perseorangan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA 4.1. Profil Perusahaan PT. Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan percetakan yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara. Sejak tahun 1992,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1997, membuat banyak kegiatan dari perusahaan yang terhambat dan mulai tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1997, membuat banyak kegiatan dari perusahaan yang terhambat dan mulai tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara, namun krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997, membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI PERUSAHAAN a. Proses Produksi Proses produksi merupakan rangkaian operasi yang dilalui bahan baku baik secara fisik maupun kimia untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan dan data yang berhubungan dengan produksi benang Cd-32. Data tersebut meliputi urutan proses

Lebih terperinci

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA Indri Hapsari, Benny Lianto, Yenny Indah P. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya Email : indri@ubaya.ac.id PT. JAYA merupakan

Lebih terperinci

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi 2015 Antoni Yohanes 28 Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi Antoni Yohanes Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan oleh karena maraknya bisnis properti yang cukup mendominasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN 5.. Analisis Prosedur pada Sistem Informasi Persediaan Berdasarkan Pengumpulan data pada bab 4 terdapat 6 prosedur Sistem Informasi Persediaan. Enam Prosedur Sistem

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun LAMPIRAN 1 74 75 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun 2011-2013 BULAN 2011 2012 2013 HSL PROD APAL HSL PROD APAL HSL PROD APAL January 293,514.30 15,139.30 329,067.90 11,133.90

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Data Umum Perusahaan. PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Data Umum Perusahaan. PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Data Umum Perusahaan PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang bergerak di bidang industri garment manufacturing oleh Bapak Syarifudin

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci