BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries"

Transkripsi

1 BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Perusahaan VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries PT. Lotus Indah Textile Industries pertama kali berdiri pada tahun 1975 dengan nama PT. Horison Syntex di Surabaya. Perusahaan ini berada di Jalan Raya Kedung Asem No. 01 Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya. Tahun 1989 berganti nama menjadi PT. Lotus Indah Textile Industries. Saat ini jumlah karyawan yang bekerja di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah sebanyak orang. Sejarah PT. Lotus Indah Textile Industries dari sejak pertama kali berdiri sampai saat ini adalah sebagai berikut : 1. Tahun 1975 Berdirinya PT. Horison Syntex pertama kali di Surabaya merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan jumlah investasi sebesar US $ (dalam bentuk uang tunai) dan mesin pemintalan sebesar mata pintal (spindeles syntax). Pada tanggal 30 Maret 1975 PT. Horison Syntex mulai melaksanakan produksi dengan memiliki satu departemen (Spinning Departement) dan jumlah karyawan 150 orang. Produksi pertama adalah benang tenun dengan bahan baku sintesis. 40

2 41 2. Tahun 1976 Perusahaan mulai melakukan commercial production di pasar dalam negeri pada tanggal 30 Maret Tahun 1978 Dilakukan penambahan investasi sebesar US $ dan fasilitas mesin pemintalan sebesar 6000 spindeles. 4. Tahun 1979 Dari tahun 1979 sampai dengan tahun 1985 dilakukan penambahan departemen yaitu departemen penenunan (weaving), departemen embroidery (kain border), departemen processing (pewarnaan kain) dan departemen non woven (pembuatan kain tanpa tenun). Keempat departemen tersebut berdiri sendiri dan bukan merupakan satu kesatuan produksi, organisasi maupun administrasi. Hasil produksi saat itu adalah benang dan hasil tenun. 5. Tahun 1989 Pemerintah Indonesia mengganti nama PT. Horison Syntex sesuai peraturan tentang penanaman modal di Indonesia yang dimuat dalam Undang-Undang No. II tahun 1978 menjadi PT. Lotus Indah Textile Industries. 6. Tahun 1990 Departemen weaving (penenunan) ditutup dan dilakukan pengembangan spinning departement dengan mata pintal

3 42 sehingga total mata pintal yang dimiliki perusahaan sebanyak mata pintal. 7. Tahun 1996 Diadakan penambahan mata pintal lagi sebanyak 5000 mata pintal. Karyawan juga bertambah dari tahun ke tahum. 8. Tahun 1998 Ada penambahan departemen yaitu spinning dengan sub proses benang rangkap (multifold) dan karpet. Hasil produksi benang, kain border dan karpet. 9. Tahun 2001 Mendapatkan sertifkat ISO 9001 dan ISO yang merupakan standart yang mengatur sistem manajemen mutu dan lingkungan. 10. Tahun 2005 Departemen karpet ditutup. Misi PT. Lotus Indah Textile Industries adalah Create Economic Value in Responsible and Effective Manner, yaitu memperbaiki dan memelihara hubungan jangka panjang berdasarkan komitmen dan kepercayaan konsumen. PT. Lotus Indah Textile Industries berkomitmen untuk membuat produk yang berguna dan berkualitas dengan teknologi yang canggih untuk kepuasaan konsumen.

4 43 VI.1.2 Lokasi Perusahaan PT. Lotus Indah Textile Industries terletak di Jl. Raya Kedung Asem No.1 Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya 60298, Indonesia. Lokasi PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya cukup strategis dimana perusahaan ini terletak dikawasan rungkut industri sehingga cukup banyak perusahaan lain disekitarnya dan juga mudah dijangkau oleh transportasi. Namun, letak PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk sehingga akan sulit bila dilakukan perluasan lahan. VI.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi beserta job description yang digunakan di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris (Board of Commissioners) Bertanggung jawab atas maju tidaknya suatu perusahaan. 2. Dewan Direksi (Board of Director) Menentukan kebijakan rancangan kerja dari perusahaan untuk mendapatkan kemajuan yang diharapkan. 3. Presiden Direktur (Excecutive Board) Bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan. Menjalankan kebijakan rancangan kerja yang sudah ditetapkan oleh dewan direksi. 4. Dewan Direktur (Excecutive Director) Membuat dewan komisaris, dewan direksi, presiden direktur, dewan direktur di dalam kestabilan kualitas dan sistem.

5 44 5. Manajer Pemasaran (General Manager Marketing) Mengatur dan mengarahkan para staf di bawahnya untuk mencapai pangsa pasar yang ingin dicapai. 6. Manajer Personalia (Personal Manager) Bertanggung jawab terhadap masalah sumber daya manusia. 7. Manajer Pengadaan Barang (Purchasing Manager) Bertanggung jawab terhadap marketing manager dalam masalah pembelian. 8. Pengawas Keuangan (Fin Controller) Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan perusahaan. 9. Kepala Engineering (Chief Engineering) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 10. Pengawas Kualitas (Quality Control) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 11. Manajer Kain Border (General Manager Embroidery) Bertanggung jawab atas produksi kain border. VI.1.4 Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang bekerja di PT. Lotus Indah Textile Industries yaitu: 1. Tenaga Kerja Asing Tenaga kerja asing yang bekerja di PT. Lotus Indah Textile Industries kebanyakan berasal dari India. Mereka bekerja sebagai tenaga ahli atau profesional dan sistem kerja mereka berdasarkan kontrak kerja.

6 45 2. Tenaga Kerja Lokal Tenaga kerja lokal adalah tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah dan beragam tingkat pendidikan. Tenaga kerja yang terdapat di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah tenaga kerja tetap, dimana jumlahnya sekitar orang yang terdiri dari tenaga kerja wanita sebanyak (75%) dan tenaga kerja laki-laki sebanyak 375 (25%). Pertimbangan perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja wanita lebih banyak karena tenaga kerja wanita lebih taat peraturan. Selain itu jenis pekerjaan di PT. Lotus Indah Textile Industries yang lebih membutuhkan ketelitian sehingga banyak tenaga kerja laki-laki yang merasa kurang sesuai, akhirnya mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan lain. VI.1.5 Jam Kerja PT. Lotus Indah Textile Industries melakukan proses produksi secara terus-menerus selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam satu minggu. Departemen yang menangani proses produksi di PT. Lotus Indah Textile Industries adalah Spinning Departement. PT. Lotus Indah Textile Industries melakukan pembagian shift kerja untuk karyawan yang diatur sebagi berikut : 1. Jadwal Harian Shift 1 : Pukul WIB Shift 2 : Pukul WIB Shift 3 : Pukul WIB

7 46 2. Jadwal Khusus Shift 1 : Pukul WIB Shift 2 : Pukul WIB Shift 3 : Pukul WIB 3. Jadwal Umum Pukul WIB Pembagian waktu istirahat dilakukan secara bergilir setiap 30 menit karena tenaga kerja harus stand by agar proses produksi tetap berjalan. Tenaga kerja berhak untuk mendapatkan 1 (satu) hari libur dalam seminggu. Untuk tenaga kerja pada bagian produksi, hari libur tidak jatuh pada hari minggu tetapi jatuh pada hari biasa dan pemberian hari libur dibuat bergantian. Sedangkan untuk tenaga kerja di bagian row material, packing dan staf administrasi hari libur jatuh pada hari minggu. VI.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja Semua responden mengatakan bahwa PT. Lotus Indah Textile Industries telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja dalam bentuk poliklinik. Poliklinik berada didalam perusahaan yang terletak di sebelah kanan kantin. Luas poliklinik 13,5 m 2 yang memiliki sarana ruang dokter, ruang periksa, ruang obat, ruang tunggu, dan ruang administrasi. Sedangkan untuk perabotannya terdiri dari meja pendaftaran, kursi tunggu pasien, meja dokter, meja petugas administrasi, tempat tidur pasien dan lemari obat.

8 47 Poliklinik dipimpin oleh 1 (satu) dokter perusahaan yang telah memiliki sertifikat wajib latih hiperkes dan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dibantu oleh 1 (satu) orang tenaga administrasi. Poliklinik siap melayani semua tenaga kerja yang buka setiap hari mulai pukul WIB. Dokter umum praktek setiap hari selasa dan jumat. Apabila poliklinik tidak dapat menangani masalah yang ada maka tenaga kerja akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Beberapa rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan antara lain Rumah Sakit Dr. Soetomo, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan Rumah Sakit Islam Surabaya. VI.3 Program Pelayanan Kesehatan Kerja Program pelayanan kesehatan kerja yang telah dilaksanakan oleh PT. Lotus Indah Textile Industries terdiri dari : VI.3.1 Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif 1. Pelayanan Promotif Pelayanan promotif yang dilaksanakan PT. Lotus Indah Textile Industries yaitu pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja meliputi manfaat alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kerja, pencegahan terjadinya penyakit serta kecelakaan kerja dan 5R. Terdapat Training Annual Plan yang secara rutin menjelaskan tentang jadwal kegiatan yang harus dilaksanakan staf Safety. Pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tahun 2012 dipimpin oleh Bapak

9 48 Widodo (safety officer) yang dilaksanakan di Spinning Training Hall pada pukul WIB dengan peserta sebanyak 20 orang. Pendidikan dan pelatihan tentang manfaat alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kerja dijadwalkan pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober Pendidikan dan pelatihan pada bulan Januari dan April 2012 sudah dilaksanakan. Peserta pendidikan dan pelatihan tentang manfaat alat pelindung diri (APD) yaitu tenaga kerja yang sering melanggar peraturan (tidak memakai alat pelindung diri seperti masker dan ear plug saat bekerja). Pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan terjadinya penyakit serta kecelakaan kerja dijadwalkan pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November Pendidikan dan pelatihan pada bulan Februari dan Mei 2012 sudah dilaksanakan. Peserta pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan terjadinya penyakit serta kecelakaan kerja yaitu perwakilan sebanyak 5 orang dari setiap departemen di bagian produksi. Departemen di bagian produksi meliputi departemen pemintalan, departemen benang rangkap, departemen kain border dan departemen pewarnaan kain. Pendidikan dan pelatihan tentang 5R dijadwalkan pada bulan Maret, Juni, September dan Desember Pendidikan dan pelatihan pada bulan Maret 2012 sudah dilaksanakan. Peserta pendidikan dan pelatihan 5R yaitu perwakilan sebanyak 5 orang dari setiap departemen di bagian produksi. Departemen di bagian produksi meliputi departemen pemintalan, departemen benang rangkap, departemen kain border dan departemen pewarnaan kain.

10 49 2. Pelayanan Preventif Pelayanan preventif yang telah dilaksanakan PT. Lotus Indah Textile Industries yaitu pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan pemeriksaan kesehatan berkala. Pemeriksaan kesehatan berkala meliputi tes audiometri dan tes penglihatan mata. Tes audiometri dan tes penglihatan mata tidak dilakukan kepada seluruh tenaga kerja melainkan hanya tenaga kerja perwakilan dari setiap departemen di bagian produksi. Departemen di bagian produksi meliputi departemen pemintalan (spinning), departemen benang rangkap (multifold), departemen kain border (embroidery) dan departemen pewarnaan kain (processing). Tes audiometri dilakukan karena sumber bising di bagian produksi mencapai 95 db. Sedangkan tes pengelihatan dilakukan karena proses penggulungan benang di bagian spinning membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga kesehatan mata tenaga kerja sangat diperhatikan. Pemantauan dan pengendalian lingkungan kerja juga telah dilaksanakan. Setiap tahun PT. Lotus Indah Textile Industries memantau lingkungan kerja dengan melakukan pengukuran kadar debu, pengukuran kebisingan dan pengukuran iklim kerja. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi potensi bahaya di lingkungan kerja. 3. Pelayanan Kuratif Pelayanan kuratif yang diberikan PT. Lotus Indah Textile Industries kepada tenaga kerja meliputi pengobatan terhadap penyakit umum, penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja. Pada tahun 2010 poliklinik PT. Lotus Indah Textile Industries telah menangani 649 tenaga kerja yang

11 50 mengalami gangguan kesehatan umum seperti panas, batuk, flu, pusing, sakit gigi, diare dan keluhan haid. Pengobatan terhadap tenaga kerja yang mengalami penyakit akibat kerja tidak dilaksanakan dipoliklinik perusahaan, namun dilakukan di rumah sakit rujukan. Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja ringan, pengobatan dilakukan dipoliklinik perusahaan. Sedangkan Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja berat, pengobatan dilakukan di rumah sakit rujukan dengan membawa surat rujukan dari dokter perusahaan. 4. Pelayanan Rehabilitatif. Pelayanan rehabilitatif terhadap penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja dilakukan dengan jasa jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Jasa jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) memberikan obat generik, menanggung seluruh biaya operasi, pemulihan penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja. Tenaga kerja menjalani perawatan hingga kesehatan tenaga kerja tersebut pulih kembali. Setelah tenaga kerja sembuh, bukti pengobatan dan perawatan diserahkan ke Astek. VI.3.2 Pemeriksaan Kesehatan 1. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja PT. Lotus Indah Textile Industries tidak melaksanakan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja secara khusus. Status kesehatan calon tenaga kerja diperoleh dengan menyertakan kartu sehat pada awal penerimaan tenaga kerja yang diperiksa oleh dokter. Setelah calon tenaga kerja memberikan kartu

12 51 sehat, bagian personalia memberikan kartu tersebut pada departemen yang ditunjuk untuk penempatan calon tenaga kerja tersebut dan dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk menyesuaikan kondisi kesehatan tenaga kerja pada posisi kerja yang sesuai. Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan PT. Lotus Indah Textile Industries dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Bagian Staf Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja yang dilakukan pada bagian staf yaitu menggunakan kartu sehat dengan kriteria sebagai berikut : 1) Sehat jasmani dan rohani 2) Tinggi Badan 3) Berat Badan b. Bagian Produksi Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja yang dilakukan dibagian produksi yaitu Departemen Spinning selain menggunakan kartu sehat yang memberikan keterangan bahwa kondisi tenaga kerja tersebut dalam kondisi sehat kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti: 1) Tinggi Badan 2) Berat Badan 3) Kesehatan mata 4) Bentuk fisik 5) Pendengaran secara manual Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan kondisi tenaga kerja baru dengan alat produksi yang akan digunakan tenaga kerja

13 52 yang membutuhkan tinggi badan minimal 153 cm untuk laki-laki dan perempuan. Tenaga kerja yang mempunyai tinggi badan melebihi batas tersebut diletakkan pada alat produksi yang lama keluaran tahun 1975 sedangkan untuk alat produksi yang baru keluaran tahun 2000 tidak membutuhkan tenaga kerja yang tinggi. c. Bagian Keamanan Pemeriksaan kesehatan awal yang dilakukan pada bagian Departemen Keamanan selain menggunakan kartu sehat yang memberikan keterangan bahwa kondisi tenaga kerja baru tersebut dalam kondisi sehat kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagai berikut : 1) Tinggi Badan 2) Berat Badan 3) Kesehatan mata 4) Tes fisik yang meliputi tes lari, Push Up, Sit Up dan Restock Pemeriksaan kesehatan tersebut dengan kriteria tinggi badan tenaga kerja sekitar 155 cm untuk perempuan dan 165 cm untuk laki-laki. 2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala Pemeriksaan kesehatan berkala yang pernah dilaksanakan PT. Lotus Indah Textile Industries yaitu tes audiometri dan tes penglihatan mata. Tes audiometri dan tes penglihatan mata tidak dilakukan kepada seluruh tenaga kerja melainkan tenaga kerja perwakilan dari setiap departemen. Departemen yang dimaksud yaitu departemen pemintalan (spinning), departemen benang rangkap (multifold), departemen kain border (embroidery) dan departemen

14 53 pewarnaan kain (processing). Pemeriksaan kesehatan berkala terakhir kali dilaksanakan pada tahun Pemantauan dan pengendalian terhadap lingkungan kerja PT. Lotus Indah Textile Industries dilakukan dengan mengadakan pengukuran kadar debu, pengukuran kebisingan dan pengukuran iklim kerja yang dilakukan dengan alat yang didatangkan dari Balai Hiperkes. 3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus Pemeriksaan kesehatan khusus merupakan program pelayanan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT. Lotus Indah Textile Industries. Pemeriksaan kesehatan khusus yang dilakukan di poliklinik PT. Lotus Indah Textile Industries meliputi penanganan kecelakaan kerja, pengobatan keluhan kesehatan kerja dan bimbingan konseling. Keluhan yang sering dialami tenaga kerja yaitu panas, batuk, flu, pusing, sakit gigi, diare dan keluhan haid. VI.4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja PT. Lotus Indah Textile Industries menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan kerja berupa poliklinik yang terdiri dari ruang rawat jalan dan dokter umum. Peralatan yang tersedia di poliklinik perusahaan sangat terbatas jika terjadi kecelakaan yang membutuhkan perawatan intensif, dokter perusahaan merujuk tenaga kerja ke rumah sakit yang telah bekerja sama dengan PT. Lotus Indah Textile Industries. Rumah sakit yang ditunjuk oleh PT. Lotus Indah Textile Industries sebagai rumah sakit rujukan yaitu : 1. Rumah Sakit Dr. Soetomo, terletak di Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo No. 6-8 Surabaya.

15 54 2. Rumah Sakit Islam Jemursari, terletak di Jl. Jemursari No Surabaya. 3. Rumah Sakit Bhayangkara, terletak di Jl. Ahmad Yani No. 116 Surabaya. VI.5 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja Sebanyak 14 responden (56%) memanfaatkan dengan baik pelayanan kesehatan kerja yang diberikan oleh PT. Lotus Indah Textile Industries, sedangkan 11 responden (44%) tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan kerja yang diberikan oleh PT. Lotus Indah Textile Industries dikarenakan poliklinik hanya menyediakan dokter umum dan peralatan medis yang sangat terbatas. Karena keterbatasan fasilitas dan sarana poliklinik, 5 responden (20%) memilih membeli obat di apotik, 3 responden (12%) menjalani pengobatan tradisional atau meminum jamu, 2 responden (8%) melakukan pijat, 10 responden (40%) pergi ke praktek dokter swasta dan 5 responden (20%) pergi ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.

BAB VII PEMBAHASAN. VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja. proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tenaga kerja merasa

BAB VII PEMBAHASAN. VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja. proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tenaga kerja merasa BAB VII PEMBAHASAN VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja Kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang paling utama dalam perusahaan. Jika perusahaan dapat menjaga kesehatan tenaga kerja, maka proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, penulis membahas mengenai sejarah dan struktur organisasi PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department (HRD)/Personalia, tugas dan tanggung jawab penulis

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan

Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan Judul Penelitian: Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan Undangan Penelitian: Kami meminta kesediaan

Lebih terperinci

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL : RISK AND HAZARD ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) PADA MESIN PRODUKSI DI DEPARTEMEN SPINNING

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Laboir Organization (ILO) tahun 2010, diseluruh dunia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. International Laboir Organization (ILO) tahun 2010, diseluruh dunia terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalah umum yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Angka kecelakaan kerja berdasarkan laporan International Laboir Organization

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan. segenap lapisan masyrakat. Sasaran dari program tersebut yakni tersedianya

BAB I PENDAHULUAN. penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan. segenap lapisan masyrakat. Sasaran dari program tersebut yakni tersedianya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya dalam pembangunan nasional dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat agar dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya sumberdaya manusia unggul yang dapat membantu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya sumberdaya manusia unggul yang dapat membantu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan faktor strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional Indonesia. Peran negara dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional adalah

Lebih terperinci

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA 1. SEJARAH RSUD TARAKAN JAKARTA Pada mulanya tahun 1953, rsud tarakan hanya berbentuk balai pengobatan. Kemudian pada tahun 1956, beralih menjadi puskesmas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap pasien yang mengunjungi suatu unit pelayanan kesehatan tentu mempunyai keinginan atau harapan untuk mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabaatan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, No.387, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER.Kembali Kerja. Kegiatan. Promotif dan Preventif. Pemberian Program. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perubahan nama dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk salah satu dari anak perusahaan Texmaco

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI KAIN BORDIR DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) SKRIPSI

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI KAIN BORDIR DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) SKRIPSI PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI KAIN BORDIR DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) ( DI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA ) SKRIPSI Oleh : BASITH MAHARANI 0632010144 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Oleh

Lebih terperinci

KUESIONER. Kurang dari 17 tahun. Peserta BPJS Bukan peserta BPJS

KUESIONER. Kurang dari 17 tahun. Peserta BPJS Bukan peserta BPJS KUESIONER Bagian Berilah tanda centang ( ) yang paling sesuai dengan diri anda Usia saat ini Lebih dari 7 tahun Kurang dari 7 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Status pendidikan SMA / lebih dari

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM I. Identitas responden : 1. Nama ; 2. Umur : 3. Jabatan : 4. Alamat : II. Pertanyaan terhadap perusahaan, dalam hal ini diwakilkan oleh general manager, senior officer health

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya

Lebih terperinci

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun LAMPIRAN 1 74 75 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun 2011-2013 BULAN 2011 2012 2013 HSL PROD APAL HSL PROD APAL HSL PROD APAL January 293,514.30 15,139.30 329,067.90 11,133.90

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH

BAB III ANALISA MASALAH 22 BAB III ANALISA MASALAH 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Abdi Waluyo Sebuah Rumah Sakit swasta di daerah Jakarta pusat yang di bangun di sebuah kawasan yang tenang dan nyaman. Tepatnya di jalan Hos Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, di mana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, beragam permasalahan kesehatan mulai timbul. Masyarakat mulai khawatir terhadap berbagai penyakit di lingkungan sekitarnya. Akibat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Melayani

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya kesehatan. Pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif),

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.509 2014 KEMENHAN. Luar Tanggungan. BPJS. Pelayanan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI LUAR TANGGUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Awalnya adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang tekstil yang merupakan produsen benang dan tenun dengan nama PT. KANINDOTEX

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ( No.276, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Apotek. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-undang Kesehatan 1 mendefinisikan kesehatan sebagai: Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Program K3 Disusun Oleh : Fahmi Ahmad Husaeni 201302025 Dosen Pengampu : Ferry S.T M.T Program Studi : Teknik Mekatronika POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA PURWAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelelahan kerja merupakan permasalahan yang umum di tempat kerja yang sering kita jumpai pada tenaga kerja. Menurut beberapa peneliti, kelelahan secara nyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan, dimana kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung dan mempengaruhi pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli tahun 2016 di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan aset yang penting bagi perusahaan, tenaga kerja juga merupakan faktor produksi yang memiliki peran dalam kegiatan perusahaan. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menyepakati berlakunya Komunitas Ekonomi Asean atau Economic Asean

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menyepakati berlakunya Komunitas Ekonomi Asean atau Economic Asean BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, Indonesia akan menjadi satu dari sekitar 10 negara yang menyepakati berlakunya Komunitas Ekonomi Asean atau Economic Asean Community (AEC). Dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Tahun 1935 didirikan Doorgangshuizen Voor Krankzinnigen (Rumah Sakit Jiwa) di Glugur sebagai Rumah Sakit Jiwa yang kelima di Indonesia dengan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA Laboratorium Rs Royal Progress Page 1 1. PENDAHULUAN Citra rumah sakit yang

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, banyak penelitian yang telah dilakukan pada peran perawat dalam kaitannya untuk bekerja dan tanggung jawab terhadap kinerja karyawan yang berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Karyawan yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin terhadap karyawan, maka tingkat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Prosedur Operasi. Fasilitas BEDAH Tanpa Rawat Inap

Prosedur Operasi. Fasilitas BEDAH Tanpa Rawat Inap Fasilitas BEDAH Tanpa Rawat Inap Pembedahan Tanpa Rawat Inap adalah pilihan yang popular dan tepat untuk saat ini. Fasilitas Bedah Tanpa Rawat Inap KLINIK MATA NUSANTARA memadukan teknologi canggih dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peningkatan kualitas dan produktivitas kerja sebagai salah satu aspek kinerja yang menjadi tantangan bagi dunia bisnis dan industri tidak bisa ditunda apabila

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undangundang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja di suatu perusahaan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dari sepuluh Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Periode 2006-2010 adalah Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Sosial. Kebijakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan 3 Mesin pembuat cream 4 Mesin untuk mengaduk bahan 4 Mesin foil (pengemasan) II. Teknisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, No.16, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Pelayanan Kesehatan. Di Fasilitas Kawasan Terpencil. Sangat Terpencil. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan

Lebih terperinci

Lampiran:

Lampiran: Lampiran: Lampiran: Lampiran: Lampiran: Lampiran: Lampiran: Lampiran: DAFTAR PERTANYAAN Narasumber : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Nama : Mulyati Hari/Tanggal Wawancara : Senin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja dipengaruhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.383, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Peralatan Kesehatan. Rumah Sakit. Tingkat III. Standardisasi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia adalah kesehatan. Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA STD-SPM.Pol//27/26 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian Kesehatan Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Surakarta yang unggul, kompetitif dan bertaraf Internasional pada tahun

Lebih terperinci