BAB I PENDAHULUAN.
|
|
- Devi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya, PT. Bridgestone Tire Indonesia memerlukan adanya peningkatan akan produktivitas dari pekerjanya secara berkelanjutan agar dapat melakukan hal yang optimal terhadap produk yang dihasilkannya. Sebagai langkah awal dari usaha-usaha peningkatan produktivitas, maka perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas. 1.2 Perumusan Masalah Pada PT. Bridgestone Tire Indonesia menggunakan model produktivitas KGPMH (Kilo Gram Per Man Hours) yaitu perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah waktu kerja.
2 1.3 Tujuan 1. Menganalisa produktivitas pada Departemen Produksi 3 V3 (proses curing dan proses finishing) PT. Bridgestone Tire Indonesia dengan menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) yang berguna sebagai bahan masukan yang baik dalam pengukuran produktivitas bagi perusahaan. 2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang selama ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan produktivitas. 3. Memberikan usulan dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk masa yang akan datang. 1.4 Pembatasan Masalah 1. Melihat ada beberapa jenis ban yang dihasilkan maka penulis hanya mengambil proses di Departemen Produksi 3 V3 (proses curing dan proses finishing) produk ban radial PT. Bridgestone Tire Indonesia. 2. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan model Objective Matrix (OMAX). 3. Periode dasar atau periode pembanding adalah bulan januari 2008 hingga desember Periode pengukuran adalah bulan januari 2009 hingga agustus Data yang diperoleh adalah data non finansial. 6. Pengukuran produktivitas disini tidak dimaksud untuk membandingkan dengan produktivitas tiap departemen dan perusahaan lainnya.
3 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: - BAB I : PENDAHULUAN - BAB II : LANDASAN TEORI - BAB III: METODOLOGI PENELITIAN - BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - BAB V : ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN - BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Ya Tidak Data Cukup Pengolahan Data Dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisa Hasil Pengukuran Produktivitas Kesimpulan Dan Saran Selesai
5 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data penunjang yang diperlukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia berdiri pada 8 september Pemegang saham dari Bridgestone Tire Indonesia terdiri dari 2 pemegang saham yaitu 45,75% dipegang oleh PT. Sinar Bersama Makmur dan 54,25% dipegang oleh Bridgestone Corporation. Modal dasar perusahaan ini berkisar US $ Perkembangan perusahaan Bridgestone Tire Indonesia dimulai pada tahun 1975, produksi ban pertama kali dilakukan di pabrik bekasi pada tanggal 1 oktober 1975 yaitu ban truk atau bis. Pada tanggal 5 februari 1976 perusahaan diresmikan oleh menteri perindustrian RI dan gubernur propinsi jawa barat yang berlangsung di pabrik bekasi. Kebijakan Dan Misi Perusahaan Motto perusahaan Bridgestone Tire Indonesia adalah menyumbang masyarakat dengan produk mutu tinggi.
6 - Kondisi dan lingkungan tempat kerja Berdasarkan pengamatan dan survei langsung ke lapangan, didalam kawasan pabrik banyak terdapat poster keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kalimat motivator untuk pekerja. - Tata Tertib Perusahaan - Jenis Produk PT. Bridgestone Tire Indonesia memproduksi berbagai jenis ban kendaraan penumpang, ban komersil (truk ringan dan mini bus), ban untuk keperluan industri, ban untuk keperluan pertanian dan untuk pemakaian dimedan berat. Produk ban yang dihasilkan terdapat tipe ban tubeless (tanpa ban dalam) dan tube (ban dalam). - Struktur Organisasi meliputi struktur organisasi perusahaan, struktur organisasi seksi V3 (proses curing dan finishing), dan struktur organisasi seksi industrial engineering. - Layout Pabrik PT. Bridgestone Tire Indonesia memiliki luas lantai produksi m². Curing Curing Curing Curing Seksi Building Seksi Cutting Seksi Cutting SR Belt Seksi Calender Seksi Banburry Banburry Banburry Banburry TWH A Finishing Curing Curing Curing Seksi Cutting Seksi Extruding Banburry Banburry Banburry Curing Curing Seksi Bead Chemical Area chemical dan bahan baku Bahan Baku Mixing Chemical Mixer
7 - Proses Produksi Dalam pembuatan produk ban tipe radial meliputi proses banburry, proses extruding, proses bead, proses calender, proses cutting, proses building, proses curing, dan proses finishing. - Penggunaan Metode Kgpmh Kgpmh adalah jumlah produk yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja langsung dalam waktu satu jam. Dimana formulasi rumus kgpmh sbb: Jumlah Total Pr oduksi KGPMH = Jumlah Orang x x 3/4 x Hari Kerja x Over Time Man Jam Bulan Jumlah Produksi Aktual Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam lembur Yang Digunakan Kgpmh Januari ,77 71,90 Februari ,2 72,96 Maret ,60 April ,2 59,11 Mei ,02 80,23
8 Bulan Jumlah Produksi Aktual Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam lembur Yang Digunakan Kgpmh Juni ,72 73,55 Juli ,25 75,72 Agustus ,67 69,50 September ,2 62,75 Oktober ,37 64,71 November ,15 61,69 Desember ,52 41,06 Januari ,77 27,21 Februari ,89 37,75 Maret ,33 48,26 April ,12 54,22 Mei ,38 71,45 Juni ,05 65,99 Juli ,17 67,76 Agustus ,02 61,97
9 4.2 Pengolahan Data Sebelum pembentukan metode omax dilakukan perhitungan rasio, dimana ada 6 rasio yang menjadi data penunjang. Rasio tersebut merupakan kriteria yang ditetapkan untuk perusahaan, formulasi rumus dari ke 6 rasio ini adalah sbb: Rasio 1 = Jumlah Pr oduk Cacat Tire Jumlah Pr oduksi Aktual Tire X 100 Rasio 2 = Pemakaian Listrik Jumlah Pr oduksi Aktual Tire Rasio 3 = Jumlah Jam Lembur Yang Digunakan Jam Jumlah Jam Kerja Tersedia Jam X 100 Rasio 4 = Waktu Line Stop Jam Waktu Pr oduksi Jam X 100 Rasio 5 = Jumlah Pr oduk Aktual Tire Jumlah T arget Pr oduksi Tire X 100 Rasio 6 = Jumlah Absensi Hari Jumlah Hari Kerja Tersedia Hari X 100
10 Bulan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Januari 08 8,51 2,25 0,41 90,36 94,29 0,13 Februari 08 9,13 2,10 0,43 92,07 99,04 0,18 Maret 08 5,70 2,19 0,40 89,40 96,62 0,17 April 08 5,86 2,24 0,35 88,77 95,60 0,14 Mei 08 6,44 2,13 0,42 94,14 97,47 0,17 Juni 08 8,31 2,16 0,36 91,40 97,07 0,20 Juli 08 7,44 2,16 0,42 92,04 96,57 0,17 Agustus 08 6,61 2,20 0,40 92,58 95,84 0,17 September 08 6,16 2,17 0,29 89,73 94,77 0,17 Oktober 08 6,48 2,30 0,36 87,58 97,37 0,21 November 08 7,04 2,55 0,35 89,70 97,25 0,20 Desember 08 8,80 3,12 0,11 90,20 99,83 0,18 Jumlah 86,46 27,57 4, , ,72 2,15 Nilai Standar Awal 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 Nilai Terburuk 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 Nilai Sasaran Akhir 3,9 2,00 0,25 45,
11 Tabel Kenaikan setiap Level Interval Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Atas 0,4729 0,0429 0,0153 6,476 0,456 0,0257 Bawah 0,64 0,2733 8,528 1,157 1,0067 0,01 Keterangan : Kenaikan Interval Atas Kenaikan Interval Bawah = Nilai Sasaran Akhir Level 10 Nilai S tan dar Awal Level 3 Jumlah Level = 7 Nilai S tan dar Awal Level 3 Nilai Terburuk Level 0 = Jumlah Level = 3 Tabel Bobot Produktivitas Dan Sasaran Peningkatan Rasio Bobot Produktivitas Sasaran Peningkatan 1 16,71 % 35,47 % 2 16,19 % 33,54 % 3 16,45 % 34,82 % 4 16,71 % 37,92 % 5 18,41 % 36,21 % 6 15,52 % 32,90 %
12 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Januari 2009 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 7,93 4,05 0,09 89,22 97,25 0,29 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 33, ,5 66,84 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 319,9 Periode Dasar 300 Indeks 6,633
13 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 8,15 2,82 0,06 93,08 85,41 0,20 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 33,42 32,38 164,5 16,71 55,23 15, Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 317,76 Periode Dasar 300 Indeks 5,92 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Februari 2009
14 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,99 2,43 0,05 83,63 95,59 0,21 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 66,84 48,57 164,5 83,55 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 418,69 Periode Dasar 300 Indeks 39,56 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Maret 2009
15 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,3 2,38 0,13 84,16 96,27 0,21 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 83,55 48,57 164,5 83,55 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 435,4 Periode Dasar 300 Indeks 45,13 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan April 2009
16 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,08 2,14 0,20 85,67 95,12 0,10 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 100,26 113,33 164,5 66,84 55,23 93, Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 593,28 Periode Dasar 300 Indeks 97,76 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Mei 2009
17 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,20 2,18 0,22 87,62 94,00 0,22 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15, Bobot Nilai 100,26 97,14 164,5 66,84 55,23 0 Indikator Performansi Saat Ini 483,97 Periode Dasar 300 Indeks 61,32 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Juni 2009
18 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 5,44 2,20 0,26 87,16 95,10 0,24 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 116,97 97,14 164,5 66,84 55, Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 500,68 Periode Dasar 300 Indeks 66,89 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Juli 2009
19 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,44 2,28 0,24 89,20 98,42 0,16 Performance 3,9 2,00 0,25 45, ,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0, ,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 83,55 64,76 164,5 66,84 110,46 62, Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 552,19 Periode Dasar 300 Indeks 84,06 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Agustus 2009
20 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Kriteria Produktivitas a. Faktor Manusia : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, dan efisiensi jam kerja. b. Faktor Material : Terjadi pada kriteria produktivitas 1 (persentase cacat). Disebabkan karena material yang digunakan kurang dan penggunaan material yang tidak layak pakai. c. Faktor Metode : Terjadi pada kriteria produktivitas 1 (persentase cacat). Disebabkan karena metode kerja yang salah dari tahap pencetakan sampai dilakukan pemasakan dalam proses curing. d. Faktor Mesin : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, efisiensi jam kerja, Disebabkan karena kurang terawat dan usia mesin. e. Faktor Lingkungan : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, dan efisiensi jam kerja. Disebabkan karena listrik padam dan kebersihan sekitar pabrik yang kurang dijaga. Usulan perbaikan kriteria produktivitas a. Faktor Manusia : Melakukan on the job training, dan sebaiknya supervisor dengan para pekerja dapat berkoordinasi dengan baik. b. Faktor Material : Penggantian material yang baru dan persediaan material perlu ditingkatkan. c. Faktor Metode : Simulasi proses dengan mengganti curing bladder dan ketepatan pensettingan temperatur. d. Faktor Mesin : Perawatan mesin, penggantian mesin lama dengan mesin yang memiliki kualitas lebih baik, dan menjaga kebersihan mesin. e. Faktor Lingkungan : Memaksimalkan penggunaan genset dengan melakukan perawaan secara berkala dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar pabrik agar tidak mengganggu aktivitas para pekerja.
21 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Tingkat Produktivitas Selama Periode Pengukuran Januari 09, IP = 6,633 % dengan nilai saat ini sebesar 319,9. Februari 09, IP = 5,92 % dengan nilai saat ini sebesar 317,76. Penurunan IP dari periode januari 09 sebesar 0,713. Maret 09, IP = 39,56 % dengan nilai saat ini 418,69. April 09, IP = 45,13 % dengan nilai saat ini 435,4. Mei 09, IP = 97,76 % dengan nilai saat ini 593,28. Juni 09, IP = 61,32 % dengan nilai saat ini 483,97. Penurunan IP dari periode mei 09 sebesar 36,44 %. Juli 09, IP = 66,89 % dengan nilai saat ini sebesar 500,68. Agustus 09, IP = 84,06 % dengan nilai saat ini sebesar 552,19. Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Produktivita rata rata rasio 1 (Kriteria Kualitas) = 4,625. Kondisi cukup baik karena produk cacat tidak banyak. rata rata rasio 2 (Kriteria efisiensi) = 3,875. Kondisi pemakaian listrik terlalu besar. rata rata rasio 3 (kriteria efisiensi) = 10. Kondisi sangat baik karena capai target perusahaan dlm mengefisiensikan antara waktu lembur dengan waktu kerja yang digunakan. rata rata rasio 4 (kriteria efisiensi) = 3,875. Dalam memperbaiki mesin terlalu lama sehingga produksi terhenti (Line stop). rata rata rasio 5 (kriteria efektivitas) = 3,375. Disebabkan produksi aktual tidak sesuai dengan target produksi yang direncanakan. rata rata rasio 6 (kriteria inferensial) = 1,375. Disebabkan banyaknya pekerja yang absen dikarenakan beberapa alasan seperti sakit,tanpa keterangan dan izin. Adapun saran untuk perusahaan sbb: 1. Mengadakan pelatihan untuk semua karyarwan baru maupun lama agar lebih terampil dan menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan efektif. 2. Selalu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap cara kerja agar perusahaan selalu produktif. 3. Pemeriksaan terhadap material yang masuk harus memiliki kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan pemesanan. 4. Sistem preventive maintenance untuk mencegah penghentian mesin harus terencana dengan baik agar mesin dan peralatan dapat diandalkan dan mempunyai produktivitas yang tinggi. 5. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus lebih ditingkatkan, diharapkan sesuai dengan praktek dilapangan agar tidak terjadi kecelakaan dalam pekerjaan sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil produksi yang dikarenakan tenaga kerja tidak masuk. 6. Untuk tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas perusahaan, maka sebaiknya untuk perhitungan IP harus dilakukan secara berkala sehingga perusahaan dapat secara terus menerus memantau kriteria kriteria yang menyebakan terjadinya penurunan produktivitas dan dapat segera menanggulangi penyebab penurunan produktivitas tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan
Lebih terperinciPENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti
PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti 34411510 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK
PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data
20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT
PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Flow diagram pemecahan masalah
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah Definisi Sistem - Permodelan Sistem - Pola antrian produk Tidak sesuai Pengumpulan Data - Data produk dan perusahaan - Data waktu kedatangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,
Lebih terperinciMEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG
MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG Disusun Oleh: Andi Putra Pratama 30411742 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Wahyu Bintoro Putro NPM : 37411315 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *
Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciMEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H
MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H24101103 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN Lendra Kartamihardja.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat, waktu merupakan suatu hal yang sangat berharga. Penggunaan waktu secara cermat dan baik
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Khoerul
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri kualitas dari produk yang ada, membandingkannya
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR
1/10/2014 : 1 dari 5 SKEMA 1. Ban Mobil Penumpang ( SNI 0098-2012) 2. Ban Truk dan Bus ( SNI 0099-2012) 3. Ban Truk Ringan ( SNI 0100-2012) 4. Ban Sepeda Motor ( SNI 0101-2012) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN
Lebih terperinciDidien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT XYZ merupakan salah satu cabang perusahaan internasional yang memproduksi produk-produk Fast Moving
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.
USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT. XYZ Disusun oleh : Nama : Dadan Dani NPM : 30407223 Pembimbing
Lebih terperinciAnalisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *
Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat
Lebih terperinci2015, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 44/M-IND/ PER/9/2013 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan
No.1633, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. SNI. BAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/M-IND/PER/10/2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL
USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini penulis mengumpulkan dan mengolah data untuk mengukur nilai produktivitas dari aktivitas pemeliharaan gedung di PT. XYZ. Dimana data data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Atas Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan antara swasta nasional Indonesia dengan
Lebih terperinciProduktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja
Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa
Lebih terperinci3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian
22 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan. Sumber daya
Lebih terperinciStrategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mengakibatkan kebutuhan akan tenaga manusia mulai bergeser untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : AGUSTINA FATMAWATI 0942010051 YAYASAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang terjadi di dunia industri manufaktur dalam merebut pasar pada era globalisasi ini semakin tajam. Hal tersebut mendorong harapan pelanggan akan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi/perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)
ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi
ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe. Produk Upper merupakan bagian atas sepatu, sedangkan full shoe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempo kerja pekerja. Hal-hal ini memerlukan pengerahan tenaga dan pikiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya ilmu dan teknologi telah memberikan dampak dan perubahan pada sektor industri. Pemanfaatan teknologi dalam proses industri memiliki resiko terhadap kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan pada setiap saat ketika proses produksi akan dimulai. Fungsi mesin/peralatan
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Hal tersebut menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat di bidang
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinci1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada tabel 4.1 merupakan data input dan output indeks produktivitas dari Januari sampai Juli 2012. Dimana semua itu terdiri dari : 1. Output Output dari produk
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciPROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY
PENULISAN ILMIAH Arief Wibowo 21411117 Teknik Mesin Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST,. MT. PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Latar Belakang Latar Belakang
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat, mengharuskan setiap perusahaan untuk lebih adaptif dan responsif dalam menghadapi perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran penting di sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha perbaikan pada industri manufaktur, dilihat dari segi peralatan adalah dengan meningkatkan efektivitas mesin/peralatan yang ada seoptimal mungkin. Pada
Lebih terperinciPengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang
Petunjuk Sitasi: Herwanto, D., & Ardiatma, D. W. (2017). engukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F21-27). Malang: Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki targetnya masingmasing dalam mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Salah satu faktor untuk mencapai tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa pada dasarnya akan menghasilkan suatu keluaran dan keluaran tersebut belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. work center. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keseimbangan lintasan produksi berhubungan erat dengan produksi massal. Suatu lintasan produksi dapat terbagi menjadi beberapa stasiun kerja atau work center. Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perindustrian terus berkembang. Banyak perusahaan harus menghadapi tantangan berupa kompetisi yang ketat di dalam industri. Perkembangan ini berbanding lurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern membuat seluruh kalangan masyarakat kini sudah merubah gaya hidupnya mengikuti perkembangan zaman juga, dari mulai mengikuti
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran
75 BAB V ANALISA HASIL Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab 4 (empat), selanjutnya hasilnya akan dianalisa untuk mengetahui interprestasi untuk setiap kriteria yang dinilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen terpenting diperusahaan manufaktur, baik dilihat dari kinerjanya maupun produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya persaingan dalam bidang manufaktur, maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk mendukung kelancaran proses produksinya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan yang memproduksi mobil niaga jenis truk tipe TD yang merupakan produk dengan jumlah permintaan (demand)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong semua perusahaan khususnya industri manufaktur saling bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Lebih terperinciperusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah singkat perusahaan Didirikan pada tahun 1951 yang terletak di Tanggerang, Banten. PT Gajah Tunggal Tbk. memulai usaha produksinya dengan ban sepeda. Sejak
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Alpine Cool merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan perusahaan adalah Refigerator System atau yang lebih dikenal dengan sebutan panel pendingin. Dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Berikut ini adalah diagram alur yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Mulai Menentukan Objek Penelitian Identifikasi Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan di dalam suatu industri manufaktur selalu berhubungan dengan bahaya. Bahaya yang ada di dalam suatu industri akan menyebabkan terjadinya kecelakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciGambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin
112 Mulai Pemilihan indikator penilaian kinerja mesin Pengumpulan data indikator penilaian kinerja mesin 1. Allocated Downtime 2. Accident Lost Time Penentuan bobot dan interval penilaian kinerja mesin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI.
BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah langkah secara sistematis yang dilakukan penulis dari awal hingga akhir penelitian sehingga pelaksanaan penelitian menjadi jelas dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tata letak pabrik merupakan landasan utama dalam pengaturan tata letak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Tata letak pabrik merupakan landasan utama dalam pengaturan tata letak produksi dan area kerja yang memanfaatkan luas kerja untuk menempatkan mesin-mesin atau fasilitas
Lebih terperinci