KONDISI UMUM PERKEBUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONDISI UMUM PERKEBUNAN"

Transkripsi

1 KONDISI UMUM PERKEBUNAN Sejarah Perkebunan Tambi Pada tahun 1865, PT Perkebunan Tambi merupakan perkebunan teh milik Pemerintahan Hindia Belanda yang disewakan kepada pengusaha swasta Belanda yang bernama D. Nander Ships (mengelola Unit Perkebunan Tanjungsari) dan W.D Jong (mengelola Unit Perkebunan Bedakah dan Tambi). Selanjutnya, pada tahun 1880 perkebunan tersebut dibeli oleh Mr. M.P. Van Den Berg, A.W. Holle dan Ed. Jacobson yang kemudian bersama-sama mendirikan Bagelen Thee En Kina Maatschappij (BTKM) di Wonosobo. Pengelolaan dan kepengurusan kebun diserahkan kepada Firma Jhon Peet and Co yang berkedudukan di Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, maka secara otomatis Kebun Bedakah, Kebun Tambi dan Kebun Tanjungsari diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dibawah koordinasi Pusat Perkebunan Negara (PPN) yang berpusat di Surakarta, sedangkan Kantor Perkebunan Bedakah dan Tanjungsari dipusatkan di Magelang. Tetapi, kedaulatan pemerintah Indonesia atas ketiga kebun tersebut tidak bertahan lama, karena berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda tahun 1949, perusahaan asing di Indonesia yang sebelumnya telah diakui sebagai milik negara harus diserahkan kembali kepada pemilik semula, dalam hal ini ketiga kebun tersebut dikembalikan kembali kepada Bagelen Thee En Kina Maatschappij (BTKM). Akibat kevakuman yang dialami oleh para eks pegawai PPN, maka pada tanggal 21 Mei 1951 didirikanlah sebuah kantor bersama yang dinamakan Perkebunan Gunung yang dikelola bersama oleh para eks pegawai PPN. Setelah beberapa tahun, akhirnya pihak BTKM menjual perusahaannya yaitu Kebun Tambi, Kebun Bedakah dan Kebun Tanjungsari kepada para eks pegawai PPN. Dengan adanya perjanijan jual beli tersebut, pada tanggal 17 Mei 1954 didirikanlah sebuah PT oleh para eks pegawai PPN dan diberi nama PT NV ex PPN Sindoro Sumbing. Pada tahun 1957, terjadi kesepakatan antara Pemerintah Daerah Wonosobo dengan PT NV ex PPN Sindoro Sumbing untuk bersama-sama mengelola perkebunan tersebut dengan membentuk perusahaan baru dengan modal 50% dari Pemerintah Daerah Wonosobo dan 50% dari PT NV ex

2 16 PPN Sindoro Sumbing. Kesepakatan kerjasama tersebut direalisasikan dengan dibentuknya sebuah perusahaan baru yang diberi nama PT NV Perkebunan Tambi atau disingkat menjadi PT NV Tambi dengan akte notaris Raden Sujadi di Magelang pada tanggal 13 Agustus 1957 dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman pada tanggal 10 April 1958 Nomor 5/30/25, yang kemudian diterbitkan pada lembaran berita negara Nomor 65 tanggal 12 Agusutus PT NV Perkebunan Tambi berkembang menjadi PT Perkebunan Tambi, yang memiliki tiga unit perkebunan yang lokasinya saling berjauhan, yaitu Unit Perkebunan Bedakah, Unit Perkebunan Tambi dan Unit Perkebunan Tanjungsari, dan ketiga Unit Perkebunan tersebut berada dibawah koordinasi dan pantauan Kantor Direksi yang berpusat di Wonosobo. Dari ketiga Unit Perkebunan tersebut, hanya Unit Perkebunan Tanjungsari yang tidak memiliki pabrik untuk mengolah pucuk daun teh. Hal ini atas dasar pertimbangan produksi pucuk yang dihasilkan paling sedikit di antara ketiga Unit Perkebunan yang ada serta luasan areal yang tidak memungkinkan untuk dibangunnya sebuah pabrik, sehingga hasil pucuk diolah di Unit Perkebunan Tambi dan Bedakah. Pada tahun 2011, kepemilikan saham terbaru PT Tambi yaitu 50% dipegang oleh Pemerintah Daerah Wonosobo dan 50% oleh PT Indoglobal. Letak Wilayah Administratif Unit Perkebunan Tanjungsari merupakan salah satu bagian unit perkebunan yang dikelola oleh PT Tambi dan secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kalikajar. Lokasi kebun di Unit Perkebunan Tanjungsari berada di lereng Gunung Sumbing yang berjarak 14 km dari kota Wonosobo dan memiliki ketinggian tempat m dpl. Kantor Unit Perkebunan Tanjungsari terletak di Desa Sedayu, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Batas administrasi Unit Perkebunan Tanjungsari yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Sedayu, Kedalon, Purwojiwo; sebelah timur berbatasan dengan Desa Ngadisalam, Purwojiwo, Tempuran Timur; sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jolontoro, Ngadisalam, Sapuran; sebelah barat berbatasan dengan Desa Sedayu dan Jolontoro. Unit Perkebunan Tanjungsari terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Kutilang, Blok Murai dan Blok Gelatik. Masing-masing blok berada di ketinggian yang

3 17 berbeda-beda, Tetapi letaknya tidak terlalu berjauhan (Lampiran 4). Blok Kutilang terletak di ketinggian tempat m dpl dan merupakan blok yang paling tinggi. Blok Murai terletak di antara Blok Kutilang dan Blok Gelatik, dengan ketinggian tempat m dpl. Blok Gelatik, terletak di lokasi yang paling rendah dengan ketinggian tempat m dpl. Blok Gelatik merupakan blok yang paling heterogen, karena di dalam areal Blok Gelatik terdapat areal pembibitan, kebun buah, kebun perbanyakan (tanaman induk) serta Agrowisata Tanjungsari. Keadaan Iklim dan Tanah Berdasarkan data curah hujan Unit Perkebunan Tanjungsari selama 10 tahun terakhir ( ), curah hujan berkisar mm per tahun dengan rata-rata mm per tahun dan hari hujan. Tipe iklim berdasarkan curah hujan selama 10 tahun terakhir menurut Schmidth-Ferguson adalah tipe B (Lampiran 5) dengan rata-rata 9 bulan basah (BB), 1.7 bulan kering (BK). Suhu harian pada tahun 2010 di Unit Perkebunan Tanjungsari berkisar antara o C dengan suhu rata-rata 23.8 o C dan selama Januari-Mei 2011 suhu harian berkisar 23.1 o o C dengan suhu rata-rata 23.6 o C. Jenis tanah di Unit Perkebunan Tanjungsari adalah jenis tanah yang rendah akan unsur hara yaitu Latosol dengan ph Luas Areal dan Tata Guna Lahan Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011, luas areal keseluruhan Unit Perkebunan Tanjungsari adalah ha. Luasan untuk areal tanaman teh sebesar ha yang meliputi areal tanaman tua menghasilkan (TTM), tanaman muda menghasilkan (TMM) dengan range umur tahun, tanaman belum menghasilkan (TBM) dan replanting, sedangkan untuk areal non tanaman sebesar ha. Rincian penggunaan lahan serta luasan areal di Unit Perkebunan Tanjungsari dapat dilihat pada Tabel 1.

4 18 Tabel 1. Luas Areal dan Tata Guna Lahan Unit Perkebunan Tanjungsari pada Tahun 2011 No Keterangan Luas Areal (ha) I II Tanaman Teh 1. Tanaman Tua Menghasilkan (TTM) Tanaman Muda Menghasilkan (TMM) TBM Replanting Jumlah Lain-lain 1. Pembibitan Emplasmen/Kantor Pabrik Agrowisata Jalan Besar Alur/Jurang Lapangan Kebun Perbanyakan Tanaman Acasia sp Kebun Buah 1.00 Jumlah Jumlah Total Sumber : RKAP Unit Perkebunan Tanjungsari 2011 Keadaan Tanaman dan Produksi Jenis klon teh yang terdapat dan dibudidayakan di Unit Perkebunan Tanjungsari antara lain Gambung 7, TRI 2024,TRI 2025, klon-klon teh lokal yang jumlahnya sedikit seperti Ranca Bolang 3 (RB 3), CIN 143, Tambi Merah (TB Merah), dan Pasir Sarongge (PS), serta tanaman yang berasal dari biji hasil persilangan dua jenis klon (seedling). Jarak tanam yang berlaku di Unit Perkebunan Tanjungsari adalah 120 cm x 75 cm. Rata-rata populasi tanaman teh per ha di Unit Perkebunan Tanjungsari sebesar pohon, tetapi populasi tanaman teh tiap nomor kebun pada masing-masing blok berbeda-beda karena tergantung dari luasan areal masing-masing nomor kebun.

5 19 Beberapa jenis tanaman teh yang mendominasi areal perkebunan di Unit Perkebunan Tanjungsari adalah TRI 2024, Gambung 7, dan seedling. Luasan areal masing-masing jenis tanaman teh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Luasan Areal untuk Masing-masing Jenis Tanaman Teh di Unit Perkebunan Tanjungsari Blok Luas Blok Luasan Areal untuk Jenis Tanaman Teh TRI 2024 Gambung 7 Seedling...ha... Kutilang Murai Gelatik Jumlah % Sumber: Data Populasi Tanaman Teh Unit Perkebunan Tanjungsari Tabel 2 menunjukan bahwa luasan areal yang paling besar dimiliki oleh klon TRI Akan tetapi, saat ini di Unit Perkebunan Tanjungsari, klon yang menjadi unggulan di Unit Perkebunan Tanjungsari yaitu Gambung 7 meskipun luasan arealnya hanya menempati uruan kedua setelah TRI 2024 (Lampiran 6). Hal ini terjadi karena beberapa keunggulan yang dimiliki klon Gambung 7, antara lain lebih tahan terhadap penyakit cacar daun, memiliki potensi hasil produksi yang tinggi, sedangkan untuk TRI 2024 lebih rentan terkena penyakit cacar daun dan produksinya lebih sedikit. Bahan tanam dari klon memiliki jumlah populasi yang lebih besar daripada bahan tanam seedling, yaitu sekitar pohon/ha (untuk klon) dan sekitar pohon/ha (untuk seedling). Keadaan tanaman teh di Unit Perkebunan Tanjungsari sedang dalam kondisi yang tidak sehat, karena adanya serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman teh yaitu serangan cacar daun yang mencapai 21.81% dan serangan hama Empoasca sp. yang mencapai 11%. Oleh sebab itu, saat ini, Program Recovery sedang dilaksanakan oleh PT Tambi dan baru terealisasi pada Unit Perkebunan Tanjungsari. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi yang terus-menerus dari tahun , sehingga diperlukan langkah baru yang lebih inovatif sebagai upaya pemulihan kondisi kebun.

6 20 Program Recovery merupakan serangkaian tindakan dengan melakukan perlakuan-perlakuan yang berbeda dari standar yang pernah ada, dan dilakukan saat kebun dalam kondisi yang tidak optimal/tidak sehat. Program Recovery bertujuan untuk menyehatkan kembali kondisi kebun, memulihkan kondisi kebun agar mampu menghasilkan produksi dan produktivitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Tim Konsultan dari Gambung merupakan tim yang dipercaya oleh PT Tambi dalam pelaksanaan Program Recovery selama satu tahun dari bulan Januari hingga Desember Beberapa kegiatan dari Program Recovery antara lain adanya tindakan skipping off dan penggabaran dalam pemetikan, pelaksanaan pemupukan lewat daun dan pengendalian hama penyakit yang dilakukan secara bersamaan, serta penggunaan insektisida dalam pengendalian hama. Penggabaran dan skipping off merupakan tindakan meniadakan kegiatan pemetikan untuk beberapa waktu. Penggabaran dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemetikan seperti biasa, lalu selanjutnya dibiarkan selama 2-3 siklus petik yang bertujuan untuk meninggikan tebal daun pemeliharaan. Skipping off dilakukan dengan terlebih dahulu meratakan melakukan pemetikan tanpa memperhitungkan jenis pucuk yang dipetik karena lebih memfokuskan untuk meratakan bidang petik. Tujuan dari skipping off adalah untuk meratakan bidang petik dan untuk menyehatkan kembali tanaman yang sedang dalam kondisi tidak baik. Perlakuan skipping off dilaksanakan selama dua bulan. Adanya Program Recovery ini diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas Unit Perkebunan Tanjungsari. Produk yang dihasilkan oleh PT Tambi yaitu teh hitam, 80% diekspor ke beberapa negara tujuan di luar negeri seperti USA, Rusia, Belanda, Unit Emirat Arab (UEA), India serta Jepang, dan sisanya sebanyak 20% ditujukan ke daerah sekitar (lokal). Hasil teh kering berupa teh hitam dijual dalam berbagai bentuk, seperti teh celup, teh tubruk. Saat ini, semakin dengan pesatnya kemajuan teknologi, terdapat hasil olahan teh yang dijual dalam bentuk bubuk. Produksi dan produktivitas di Unit Perkebunan Tanjungsari berfluktuasi selama lima tahun terakhir ( ). Rata-rata produksi pucuk basah di Unit Perkebunan Tanjungsari selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu kg/tahun, produksi teh kering kg/tahun, produktivitas teh

7 21 kering dan basah berturut-turut yaitu kg/ha/tahun dan kg/ha/tahun. Produktivitas teh kering di Unit Perkebunan Tanjungsari pada tahun 2010 yaitu sebesar kg/ha/tahun. Nilai tersebut menunjukan nilai yang tinggi jika dibandingkan dengan produktivitas kering nasional yang hanya mencapai kg/ha/tahun pada tahun Rincian produksi dan produktivitas pucuk kering dan pucuk basah selama lima tahun terakhir ( ) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Produksi dan Produktivitas Pucuk Teh di Unit Perkebunan Tanjungsari pada Tahun Tahun Luas Produksi Pucuk Produktivitas Teh TM (ha) Basah Kering Basah Kering...kg/tahun......kg/ha/tahun Rata-rata Sumber : Kantor Kebun dan Kantor Induk Unit Perkebunan Tanjungsari 2011 Berdasarkan umur pangkas tanaman teh, produktivitas pucuk keringpada tahun 2010 di Unit Perkebunan Tanjungsari semakin meningkat dengan bertambahnya umur pangkas, tetapi mengalami penurunan pada tanaman teh tahun pangkas IV. Pencapaian produktivitas pucuk kering tertinggi yaitu pada tanaman teh tahun pangkas III yaitu mencapai kg/ha/tahun. Rincian produktivitas pucuk kering pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produktivitas Pucuk Kering Berdasarkan Tahun Pangkas di Unit Perkebunan Tanjungsari pada Tahun 2010 Blok Tahun Pangkas I II III IV... (kg/ha/tahun)... Kutilang Murai Gelatik Produktivitas Kering UP Tanjungsari Sumber: Kantor Kebun Unit Perkebunan Tanjungsari

8 22 Pada tahun 2010 realisasi produksi basah Unit Perkebunan Tanjungsari yang dapat dicapai hanya 95.79% dari rencana produksi yang telah ditetapkan dengan selisih (kekurangan) produksi sebesar kg. Rincian rencana dan realisasi produksi basah Unit Perkebunan Tanjungsari tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 7. Realisasi produksi secara keseluruhan di Unit Perkebunan Tanjungsari selama bulan Januari-Mei 2011 tidak mampu mencapai rencana yang telah ditetapkan yaitu hanya mencapai kg. Hal ini dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu kondisi kebun yang tidak sehat, adanya serangan hama dan penyakit, serta adanya pelaksanaan perlakuan-perlakuan khusus dari Program Recovery sehingga mempengaruhi produksi pucuk. Perlakuan-perlakuan khusus tersebut antara lain penggabaran, skipping off. Rincian realisasi produksi Unit Perkebunan Tanjungsari selama bulan Januari-Mei 2011 dapat dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan Lampiran 8, maka dapat dilihat pola produksi Unit Perkebunan Tanjungsari per bulan pada tahun Pola produksi yang ada menunjukkan adanya penurunan lalu peningkatan kembali, yang puncaknya di tahun Berdasarkan uji korelasi, terdapat suatu persamaan antara produksi pucuk basah basah per bulannya yang menunjukan hubungan yang positif, y = x dengan tingkat keeratan yang cukup tinggi karena memiliki koefisien korelasi (r) Pola produksi pucuk basah per bulan di tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Pola Produksi Pucuk Basah per Bulan pada Tahun 2011 di Unit Perkebunan Tanjungsari

9 23 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Unit Perkebunan Tanjungsari dipimpin oleh seorang Pimpinan Unit Perkebunan yang diangkat oleh Direktur Utama PT Tambi. Pimpinan Unit Perkebunan bertanggungjawab kepada Direktur Utama, dan Pimpinan Unit secara langsung membawahi Subbagian Kebun, Subbagian Kantor, Subbagian Verifikasi (Lampiran 9). Pimpinan Unit Perkebunan bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan kebun dan administrasi kantor induk dalam rangka mendukung usaha perkebunan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepala Subbagian Kantor bertanggung jawab kepada Pimpinan Unit Perkebunan dan membawahi secara langsung perbendaharaan dan bagian admisnistrasi. Kepala Subbagian Kantor bertugas dalam mencatat administrasi kantor maupun kebun (pembukuan keuangan), pengarsipan, sumber daya manusia dan masalah umum perkebunan serta kegiatan kantor lainnya dalam rangka mendukung usaha perusahaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepala Subbagian Kebun bertanggungjawab kepada Pimpinan Unit Perkebunan, dan membawahi Kepala Blok dan Bagian Administrasi Kantor Kebun. Kepala Subbagian Kebun bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di kebun termasuk pengelolaan kebun untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Kepala Blok bertangggung jawab kepada Kepala Subbagian Kebun dan membawahi mandor atau pembimbing lapang seperti mandor petik, mandor pemeliharaan, mandor pembibitan, dan mandor proteksi tanaman. Mandor Petik bertugas mengawasi kegiatan pemetikan pucuk daun teh, melakukan penimbangan hasil pucuk di lapangan, serta melaporkan hasil produksi harian, bulanan dan tahunan kepada bagian administrasi kebun. Mandor Pemeliharaan bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharan kebun dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala blok dan administrasi kebun. Mandor Pembibitan bertugas mengawasi seluruh kegiatan pada pembibitan dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala blok dan administrasi kebun. Mandor Proteksi Tanaman bertugas mengawasi kegiatan dalam hal proteksi tanaman dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala blok dan

10 24 administrasi kebun. Bagian Administrasi Kantor Kebun bertugas mengerjakan laporan-laporan yang diterima dari mandor petik, pemeliharaan, proteksi tanaman, pembibitan serta kegiatan yang lain yang berkaitan dengan kebun. Jumlah keseluruhan tenaga kerja di Unit Perkebunan Tanjungsari sebanyak 255 orang, yang terdiri dari karyawan I, karyawan II (A,B,C,D dan E), karyawan borong tetap dan karyawan lepas. Karyawan I adalah karyawan yang oleh pengusaha ditetapkan menjadi karyawan I dengan diberi Surat Keputusan dan di Unit Perkebunan Tanjungsari berjumlah 9 orang. Karyawan II adalah karyawan yang oleh pengusaha mengingat masa kerja dan prestasi dibidang kerjanya ditetapkan menjadi karyawan II yang gajinya dibayarkan secara bulanan dan tingkat atau statusnya dibawah karyawan I yang terdiri atas karyawan II A (10 orang), II B (11 orang), II C (5 orang), II D (17 orang), dan II E (1 orang). Indeks tenaga kerja (ITK) merupakan jumlah tenaga kerja dalam luasan lahan tertentu. Nilai ITK di suatu perkebunan akan mencerminkan perkebunan tersebut berjalan secara efisien atau tidak. Sebagai contoh, di Unit Perkebunan Bedakah dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 461 orang dan luasan areal sebesar ha, memiliki ITK sebesar 1.30 orang/ha. Pada Unit Perkebunan Tanjungsari berdasarkan jumlah keseluruhan tenaga kerja yaitu 255 orang dengan luasan areal efektif tanaman di tahun 2011 yaitu ha, maka didapatkan nilai ITK Unit Perkebunan Tanjungsari sebesar 1.54 orang/ha. Nilai tersebut menunjukan bahwa ITK di Unit Perkebunan Tanjungsari telah sesuai dengan standar yang ada, karena standar ITK untuk perkebunan teh hanya orang/ha (Iskandar, 1988). Karyawan borong tetap adalah karyawan yang upahnya dibayarkan menurut hasil kerjanya dan di Unit Perkebunan Tanjungsari berjumlah 146 orang untuk karyawan borong petikan dan 56 orang untuk karyawan borong bagian pemeliharaan. Karyawan lepas adalah karyawan yang jumlahnya tidak tetap dan menurut kebutuhan serta tergantung proyek yang sedang dilaksanakan. Tiap karyawan (kecuali karyawan lepas) mendapatkan fasilitas-fasilitas yang terdiri dari gaji bulanan, bonus, tunjangan hari raya (THR), tunjangan cuti, asuransi keselamatan kerja, pendidikan, perumahan serta rekreasi. Tunjangan pendidikan diberikan sampai pada tingkat perguruan tinggi. Selain itu, karyawan juga

11 25 mendapat tunjangan pensiun dengan syarat telah berumur tahun dan masa kerjanya telah mencapai 20 tahun. Sarana penunjang yang tersedia terdiri dari sarana untuk menunjang keselamatan dan kesejahteraan karyawan serta adanya koperasi karyawan.

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KONDISI UMUM PERKEBUNAN KONDISI UMUM PERKEBUNAN 15 Sejarah Umum PT Perkebunan Tambi PT Perkebunan Tambi adalah perusahaan swasta. Pada masa perkembangannya PT Perkebunan Tambi telah mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1865

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif 15 KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee en

Lebih terperinci

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri teh. Tahun 85 kebun-kebun teh di Bagelen, Wonosobo disewakan kepada Tuan D. Vander Sluij

Lebih terperinci

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH 11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Kantor induk Unit Perkebunan Tambi terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi ini terletak pada ketinggian 1 200-2

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi 14 KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Perusahaan Perkebunan Tambi sekitar tahun 1865 merupakan perusahaan perkebunan milik Belanda dengan nama Bagelen Tehe dan Kina Maatschaappij yang berada di Netehrland.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Tinggi Bidang Petik

PEMBAHASAN Tinggi Bidang Petik PEMBAHASAN Tinggi Bidang Petik Tinggi bidang petik tanaman teh adalah salah satu hal yang penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pemetikan. Kenaikan bidang petik setiap tahunnya berkisar antara 10-15

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Perusahaan Awalnya pada tahun 1865 PT Tambi merupakan perusahaan perkebunan milik pemerintah Hindia Belanda yang disewakan kepada pengusaha-pengusaha swasta

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Analisis Petik. Tabel 7. Jenis Petikan Hasil Analisis Petik Bulan Maret - Mei 2011

PEMBAHASAN. Analisis Petik. Tabel 7. Jenis Petikan Hasil Analisis Petik Bulan Maret - Mei 2011 PEMBAHASAN Analisis Petik Analisis petik merupakan cara yang dilakukan untuk memisahkan pucuk berdasarkan rumus petiknya yang dinyatakan dalam persen. Tujuan dari analisis petik yaitu menilai kondisi kebun

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Perkebunan Perkebunan Teh Medini dahulu digunakan sebagai kebun kopi dan kina milik NV culture MY Medini. Pada masa pendudukan Jepang, Kebun Teh Medini menjadi tidak terawat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU PUCUK TANAMAN TEH

ANALISIS PEMETIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU PUCUK TANAMAN TEH ANALISIS PEMETIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU PUCUK TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TANJUNGSARI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH INDRIANI NOVITA PRATIWI A24070131

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Potensi Pucuk

PEMBAHASAN Potensi Pucuk 52 PEMBAHASAN Potensi Pucuk Hasil tanaman teh adalah kuncup dan daun muda yang biasa disebut pucuk. Pengambilan pucuk yang sudah memenuhi ketentuan dan berada pada bidang petik disebut pemetikan. Ketentuan

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN PEMETIKAN PUCUK DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TANJUNGSARI, PT TAMBI, WONOSOBO JAWA TENGAH

STUDI PENGELOLAAN PEMETIKAN PUCUK DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TANJUNGSARI, PT TAMBI, WONOSOBO JAWA TENGAH STUDI PENGELOLAAN PEMETIKAN PUCUK DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TANJUNGSARI, PT TAMBI, WONOSOBO JAWA TENGAH QORI LELYANA A24070068 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Tipe Pangkasan

PEMBAHASAN. Tipe Pangkasan 8 PEMBAHASAN Tanaman teh dibudidayakan untuk mendapatkan hasil produksi dalam bentuk daun (vegetatif). Fase vegetatif harus dipertahankan selama mungkin untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 LAMPIRAN 61 62 Tanggal Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 Uraian Kegiatan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar Lokasi.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Angsana Estate (ASE) adalah salah satu kebun kelapa sawit PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI). PT LSI merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Analisis Hasil Petikan

PEMBAHASAN. Analisis Hasil Petikan 46 PEMBAHASAN Analisis Hasil Petikan Analisis hasil petikan merupakan suatu langkah untuk mengetahui cara maupun hasil pelaksanaan pemetikan pada suatu waktu, sebab pada pucuk yang telah dipetik perlu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Tambi Desa Tambi merupakan salah satu dari 16 desa dan kelurahan di Kecamatan Kejajar. Desa ini terletak di bagian barat Kecamatan Kejajar dengan ketinggian

Lebih terperinci

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan 0 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Unit Perkebunan Tambi PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah selama kurang lebih empat bulan. Waktu magang dimulai dari bulan Maret hingga Juli

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMETIKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMETIKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH PENGELOLAAN PEMETIKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH BANI KURNIAWATI A24061019 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di kebun teh yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan menurunkan tinggi tanaman sampai ketinggian tertentu.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE Agung Mahardhika, SP ( PBT Pertama ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya Tanaman teh (Camelia sinensis

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012. Metode Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kunt.) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH DINA MUTIARA A

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kunt.) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH DINA MUTIARA A i PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kunt.) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH DINA MUTIARA A24063156 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN Kebun Cisaruni merupakan salah satu unit kebun dari 45 unit yang ada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jl. Sindangsirna

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Sistem Petikan

PEMBAHASAN Sistem Petikan PEMBAHASAN Sistem Petikan Sistem petikan yang dilaksanakan perkebunan akan menentukan kualitas pucuk, jumlah produksi, menentukan waktu petikan selanjutnya dan mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman itu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Teluk Siak Estate PT Aneka Intipersada secara geografis terletak di Desa Tualang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Konsep pengembangan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

PEMBAHASAN Prosedur Gudang 44 PEMBAHASAN Pemupukan merupakan salah satu kegiatan penting di Unit Perkebunan Tambi selain pemetikan. Hal ini terkait dengan tujuan dan manfaat dari pemupukan. Tujuan pemupukan di Unit Perkebunan Tambi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KETENAGAKERJAAN PADA PEMETIKAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT PERKEBUNAN TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN KETENAGAKERJAAN PADA PEMETIKAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT PERKEBUNAN TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH PENGELOLAAN KETENAGAKERJAAN PADA PEMETIKAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT PERKEBUNAN TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH INTEN PRAMITA SUBAGJO A24052645 DEPARTEMEN AGRONOMI

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan Perkebunan teh PT. Rumpun Sari Kemuning awalnya merupakan perkebunan milik Belanda dengan nama NV. Cultur Maattscappij. Selama masa penjajahan Belanda hak pemilikan

Lebih terperinci

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan METODE MAGANG 10 Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, mulai tanggal 1 Maret 3 Juli 2010. Metode Pelaksanaan Kegiatan magang dilaksanakan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Letak Geografis Perkebunan kelapa sawit Gunung Sari Estate (GSE) PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berada di wilayah Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH MARIYATUL QIBTIYAH A24052711 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kopi, dan kakao. Pada tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada

BAB I PENDAHULUAN. kopi, dan kakao. Pada tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) sebagai komoditas perkebunan memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan devisa negara dari komoditas non migas sub sektor

Lebih terperinci

PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES

PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) PADA PEMELIHARAAN TANAMAN TEH MENGHASILKAN (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DENGAN ASPEK KHUSUS PEMETIKAN DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH MUHAMMAD

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Kebun Rumpun Sari Kemuning, 2008.

Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Kebun Rumpun Sari Kemuning, 2008. lampiran Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Kebun Rumpun Sari Kemuning, 2008. Tanggal Uraian kegiatan Lokasi Prestasi kerja (satuan/ HOK) Standar Penulis 11Feb08

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah 18 KONDISI UMUM KEBUN Letak Geografis Kebun PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu : Angsana Estate (ASE), Gunung Sari Estate (GSE), dan Angsana Factory (ASF).

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan 14 KONDISI UMUM KEBUN Profil Perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) merupakan perusahaan agribisnis yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit. BGA memiliki visi yaitu World Class

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Kebun Pada awalnya PT Rumpun Sari Antan I adalah milik perusahaan asing asal Inggris yaitu NV Handel Mij Ja Wattie & Co. Ltd. yang berkantor di Tanah Abang, Jakarta. Tanaman

Lebih terperinci

Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) di Unit Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah.

Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) di Unit Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah. Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) di Unit Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah. Management of Tea Plucking (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) at Unit

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN . GAMBARAN UMUM DAERAH PENELTAN 1. Sejarah Perkebunan Rajamandala Perkebunan Rajamandala merupakan salah satu kebun dalam ruang lingkup Perseroan Terbatas Perkebunan X (PTP X). Sebelum menjadi bagian dari

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : 0901618 JURUSAN : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. Sembiring STIP-AP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebuan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis L. (O) Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ROSIANTIM LYDIA SEPTIANINGRUM

PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis L. (O) Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ROSIANTIM LYDIA SEPTIANINGRUM PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis L. (O) Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ROSIANTIM LYDIA SEPTIANINGRUM DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMANGKASAN TEH (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) di PT TAMBI, UNIT PERKEBUNAN TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH NOVRIAN RAHARJA A

MANAJEMEN PEMANGKASAN TEH (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) di PT TAMBI, UNIT PERKEBUNAN TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH NOVRIAN RAHARJA A 1 MANAJEMEN PEMANGKASAN TEH (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) di PT TAMBI, UNIT PERKEBUNAN TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH NOVRIAN RAHARJA A24063007 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data METODE MAGANG Waktu dan Tempat Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan dari 12 Februari 2009 sampai dengan 12 Juni 2009 di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Metode Pelaksanaan Metode yang

Lebih terperinci

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi Wonosobo, Jawa Tengah

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi Wonosobo, Jawa Tengah Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi Wonosobo, Jawa Tengah Pruning Management of Tea (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) at Unit Perkebunan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ADMINISTRASI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING TAHUN A. Kondisi Fisik Perkebunan Teh Kemuning

BAB III SISTEM ADMINISTRASI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING TAHUN A. Kondisi Fisik Perkebunan Teh Kemuning BAB III SISTEM ADMINISTRASI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING TAHUN 1945-1946 A. Kondisi Fisik Perkebunan Teh Kemuning 1. Luas Lahan Perkebunan Teh Tahun 1946 Perusahaan perkebunan teh Kemuning merupakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 1 ANALISIS PUCUK TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI KEMUNING, PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, KARANGANYAR, JAWA TENGAH Oleh Wahyu Kusuma A34104041 PROGRAM STUDI AGRONOMI

Lebih terperinci

Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Pruning Management of Tea (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) at Kendal, Central Java Ade Wachjar * dan Supriadi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, 2009 PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan 47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DI LAPANG

PELAKSANAAN DI LAPANG PELAKSANAAN DI LAPANG Pembibitan Aspek Teknis Pembibitan merupakan bagian penting dalam suatu usaha perkebunan teh. Bahan tanam untuk perkebunan teh seluruhnya berasal dari areal pembibitan. Areal pembibitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terletak di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002)

Gambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh merupakan jenis minuman yang sudah dikenal di seluruh dunia, konsumsi teh menjadi suatu hal yang umum bagi seluruh masyarakat karena mengkonsumsi teh dapat berdampak

Lebih terperinci

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah Management of Tea (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) Pruning at Plantation Unit of

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Persentase Pucuk Burung

PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Persentase Pucuk Burung PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Tinggi tanaman merupakan salah satu penentu kelayakan suatu kebun untuk dilakukan pemangkasan, apabila terlalu tinggi akan menyulitkan dalam pemetikan (Pusat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tenaga kerja dan perusahaan merupakan dua sisi yang di samping. sering berseberangan juga saling membutuhkan. Upaya memelihara agar

PENDAHULUAN. Tenaga kerja dan perusahaan merupakan dua sisi yang di samping. sering berseberangan juga saling membutuhkan. Upaya memelihara agar I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja dan perusahaan merupakan dua sisi yang di samping sering berseberangan juga saling membutuhkan. Upaya memelihara agar keduanya dapat berdampingan dalam jangka

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH i PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ANDARI TITISARI A24060337 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

ANALISIS HASIL PETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH i ANALISIS HASIL PETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH NOVIA SARI ANDRIYANI A24611 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH ALDI RADIFAN A

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH ALDI RADIFAN A PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH ALDI RADIFAN A24110153 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh Tanaman teh dengan nama latin Camellia sinensis, merupakan salah satu tanaman perdu berdaun hijau (evergreen shrub). Tanaman teh berasal dari daerah pegunungan di Assam,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT PAL dan PT SPM I merupakan dua perusahaan yang berada dibawah Grup Lambang Jaya. PT PAL merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, sedangkan PT

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH GHULAM NURUL HUDA

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH GHULAM NURUL HUDA i PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH GHULAM NURUL HUDA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Lokasi kebun PT JAW terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah kebun dapat diakses dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG PT Bina Sains Cemerlang merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Bukit Pinang Estate (BPE), Sungai Pinang Estate (SPE), dan Sungai Pinang Factory (SPF). Masing-masing

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun KEADAAN UMUM KEBUN Sejarah Kebun PT National Timber and Forest Product merupakan anak perusahaan PT Siak Raya Group yang berkedudukan di Provinsi Riau. PT National Timber and Forest Product pada tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar 23 Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Tanggal Uraian Kegiataan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar Lokasi 01/03/2014 Penunasan 10 pokok 54 pokok 76 pokok L022 02/03/2014 Libur hari

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA

KONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA KONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA Sejarah PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat 11 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009. Pelaksanaan meliputi kegiatan lapang dan pengolahan data. Lokasi penelitian terletak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun 12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian terus diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian

Lebih terperinci

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Luas Wilayah Kecamatan Taluditi Kecamatan Taluditi merupakan salah satu dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha perkebunan di Indonesia dimotori oleh usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta. Di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM KEBUN RAYA BOGOR

V GAMBARAN UMUM KEBUN RAYA BOGOR V GAMBARAN UMUM KEBUN RAYA BOGOR 5.1 Profil Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan tempat yang cocok untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan rekreasi sekaligus dalam satu tempat. Sebelum diberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia dan era perdagangan bebas, di Indonesia juga dapat diharapkan menjadi salah satu pemain penting. Dalam perekonomian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH 1 PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH APRILIA SUMARNO A24060559 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

V. PEMODELAN SISTEM. Pengguna. Sistem Manajemen Dialog. Sistem Pengolahan Pusat. Gambar 7. Konfigurasi Program Aplikasi SCHATZIE 1.

V. PEMODELAN SISTEM. Pengguna. Sistem Manajemen Dialog. Sistem Pengolahan Pusat. Gambar 7. Konfigurasi Program Aplikasi SCHATZIE 1. V. PEMODELAN SISTEM 5.1. KONFIGURASI SISTEM Model perencanaan bahan baku industri teh di PTPN VIII Kebun Cianten dirancang dan dibuat dalam satu paket komputer sistem manajemen yang diberi nama SCHATZIE

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Pembibitan Pembibitan merupakan langkah awal dari proses budidaya tanaman teh yang menentukan kualitas tanaman teh yang siap untuk dipindahkan ke areal tanaman

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim 10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Field Trip adalah sebuah perjalanan lapang yang dikenal sebagai perjalanan langsung ke lapang. Pengertian lainnya field trip adalah perjalanan oleh sekelompok orang ke

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN 54 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN PLANTATIONS SUMATERA BARAT. PT. Bakrie Pasaman Plantations ini bernaung dibawah PT. Bakrie

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar Wilayah Blitar merupakan wilayah yang strategis dikarenakan wilayah Blitar berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Jepang yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian dilaporkan pada tahun

TINJAUAN PUSTAKA. Jepang yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian dilaporkan pada tahun TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Teh Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian dilaporkan pada tahun 1694 terdapat perdu teh

Lebih terperinci

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95

Lebih terperinci

PT Perkebunan Nusantara IV Laporan Realisasi dan Anggaran Produksi Teh Tahun 2007 Luas Areal Di Panen-Realisasi: 5.396,11 Ha RKAP: 5.

PT Perkebunan Nusantara IV Laporan Realisasi dan Anggaran Produksi Teh Tahun 2007 Luas Areal Di Panen-Realisasi: 5.396,11 Ha RKAP: 5. PT Perkebunan Nusantara IV Laporan Realisasi dan Anggaran Produksi Teh Tahun 2007 Luas Areal Di Panen-Realisasi: 5.396,11 Ha : 5.396,11 Ha URAIAN Jumlah Dalam kilogram REALISASI Daun Teh Basah a. Hasil

Lebih terperinci

PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI KEMUNING, PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, KARANGANYAR, JAWA TENGAH

PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI KEMUNING, PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, KARANGANYAR, JAWA TENGAH PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI KEMUNING, PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, KARANGANYAR, JAWA TENGAH Oleh AGITHA AMANDA PUTRI A34104060 PROGRAM STUDI AGRONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung tepatnya pada koordinat 7 19 20.87-7

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah karunia alam yang memiliki potensi dan fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Potensi dan fungsi tersebut mengandung manfaat bagi populasi manusia

Lebih terperinci