METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel"

Transkripsi

1 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain. Kerlinger (2004) mengemukakan desain penelitian korelasional bukanlah untuk mengetahui hal-hal khusus tertentu melainkan mengetahui hubungan atau relasi antara fenomena-fenomena. Peubah yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari peubah bebas, danpeubah terikat. Peubah bebas adalah Karakteristik Individu, Persepsi Anggota Gapoktan, Perilaku Komunikasi dan peubah terikat, yaitu Efektivitas Komunikasi. Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pada Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu karena kedua kecamatan tersebut sebagai penerima bantuan Program PUAP tahun Secara geografis Kecamatan Sahu Timur berada tidak jauh dari pusat kota (6 km), sedangkan Kecamatan Ibu agak jauh dari pusat kota (73,61 km), tetapi keduanya dapat dijangkau dengan transportasi darat. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei-Juli Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti. Kriyantono (2008) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari. Populasi dapat berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat juga simbol-simbol non verbal. Sedangkan sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti disebut sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang telah menerima bantuan Program PUAP, yang dikoordinir dalam Gapoktan penerima dana Program PUAP di Kabupaten Halmahera Barat tahun 2009 khususnya pada Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu, sebanyak 160 orang Gapoktan (Tabel 2).

2 30 Tabel 1 Distribusi jumlah anggota Gapoktan penerima program PUAP di Kabupaten Halmahera Barat tahun 2009 Nama Gapoktan Jenis Komoditi/Usaha Kecamatan Jml Anggota 1 Bukubualawa Jagung, Ubi Kayu 30 2 Pelita Kasih Jagung, Kacang tanah, Ayam Jailolo 50 3 Usaha Bersama Jagung, Kacang tanah, Ayam 30 4 Anggrek Jagung Jailolo 30 5 Marimoi Kambing Selatan 30 6 Sinar Pagi Kambing, Kopra 27 7 Sembers Jagung Jailolo 31 8 Gahenyinga Jagung, Kambing Timur 30 9 Tanjung Rurai Jagung, Sayur-sayuran Tubaer Jagung, Kacang tanah, Kopra Sahu Talaga Rano Jagung, Nilam Surya Pagi Padi Sawah, Cabe besar Sahu Air Cempaka Jagung, Nilam Timur Maju Bersama Jagung, Kacang tanah Imanuel Jagung, Nilam Ibu Salak Utama Jagung, Salak Siliamo Jagung, Kacang tanah Ibu Maito Jagung, Ayam Utara Sabailaha Kacang Tanah 30 Jumlah 675 Sumber : Laporan PMT Kabupaten Halmahera Barat, 2010 Pengambilan sampel dilakukan secara proportional cluster random sampling dengan tahapan pengambilan sampel sebagai berikut: 1. Penetapan lokasi kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian berdasarkan beberapa kriteria yaitu, kecamatan yang memiliki Gapoktan dengan status aktif dan secara geografis memiliki jarak yang dekat dan jauh dari pusat kota kabupaten tetapi dapat dijangkau dengan transportasi darat. Berdasarkan kriteria tersebut maka terpilih Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu. Dari dua kecamatan terpilih, ditetapkan dua desa dan masing-masing dipilih dua Gapoktan. 2. Penetapan sampel individu dilakukan secara proporsional, yakni sebanyak 44,5 persen dari Gapoktan terpilih, dimana setiap anggota Gapoktan mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

3 31 Mengenai ukuran sampel, tidak ada ukuran pasti dari banyak peneliti. Ada yang menganggap pecahan sampling 10 persen atau 20 persen dari total populasi sudah dianggap memadai (Kriyantono 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pecahan sampling 44,5 persen untuk menentukan ukuran sampel, sehingga sampel yang akan diteliti sebanyak 71 responden (Tabel 2). Tabel 2 Teknik penentuan jumlah sampel penelitian No Kecamatan Gapoktan Populasi (Orang) Sampel (Orang) 1 Sahu Timur Air cempaka Maju bersama Ibu Imanuel Salak utama Jumlah Sumber: Laporan PMT Kabupaten Halmahera Barat, 2010 (diolah) Data dan Instrumentasi Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi langsung ke lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian ini. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan penelitian menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Kriyantono 2008). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan peubah-peubah yang dikaji dalam penelitian dan telah disiapkan sebelumnya. Definisi Operasional 1. Karakteristik anggota Gapoktan adalah ciri kepribadian responden yang ada sejak lahir dan berkembang sesuai perkembangan lingkungan. Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari; umur, jenis kelamin, pendidikan formal, pendidikan non formal, pendapatan, status kepemilikan lahan, luas lahan, pengalaman menerima bantuan pemerintah dan status dalam kelompok.

4 32 a. Umur adalah jumlah tahun usia responden yang dihitung sejak tahun kelahirannya sampai waktu penelitian dilakukan, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal, dikategorikan: muda (< 43 tahun), sedang (43-59 tahun) dan tua (> 59 tahun). b. Jenis kelamin adalah perbedaan status biologis responden, diukur dengan skala nominal, yaitu laki-laki dan perempuan. c. Pendidikan formal adalah jenjang sekolah tertinggi yang pernah diikuti oleh responden pada saat penelitian dilakukan, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dan dikategorikan: rendah (SD), sedang (SMP), dan tinggi (SMA). d. Pendidikan non formal adalah keterlibatan responden dalam kegiatan atau proses belajar di luar sekolah formal dalam tiga tahun terakhir saat penelitian dilakukan seperti seminar, kursus, magang, pertemuan ilmiah, skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dalam satuan kali dan diordinalkan menjadi tiga kategori: rendah (tidak pernah-1 kali), sedang (2-3 kali) dan tinggi (4 kali). e. Pendapatan adalah penghasilan keluarga responden setiap bulan dengan satuan rupiah (dalam satu tahun terakhir), skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dan diordinalkan menjadi tiga kategori: rendah (< Rp ), sedang (Rp Rp ) dan tinggi (> Rp ) f. Status kepemilikan lahan adalah keberadaan lahan yang digarap responden, dikategorikan lahan milik sendiri dan milik orang lain (bagi hasil, dipinjamkan, sewa). g. Luas lahan adalah satuan luas sebidang tanah yang digarap responden untuk berusahatani, dikategori: sempit (< 2,5 Ha), sedang (2,6-4,8 Ha), dan luas (> 4,8 Ha). h. Pengalaman menerima bantuan adalah lama waktu keterlibatan responden dalam menerima bantuan-bantuan program pemerintah dalam tiga tahun terakhir, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal: rendah (tidak pernah menerima sampai dengan menerima selama 1 tahun), sedang (menerima selama 2 tahun) dan tinggi (menerima selama 3 tahun).

5 33 i. Status dalam kelompok adalah keberadaan responden dalam kelompok tani, diukur dengan menggunakan skala nominal yaitu status sebagai anggota atau pengurus. 2. Persepsi anggota Gapoktan adalah cara pandang atau penilaian responden terhadap bantuan Program PUAP; tentang jenis bantuan Program PUAP, manfaat bantuan Program PUAP, faktor-faktor pendukung bantuan program PUAP dan kredibilitas sumber informasi bantuan Program PUAP (penyuluh pendamping dan PMT). a. Persepsi anggota Gapoktan tentang jenis bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian responden tentang jenis bantuan Program PUAP sebagai bantuan modal bergulir, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66) sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Persepsi anggota Gapoktan tentang manfaat bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang manfaat bantuan Program PUAP sebagai sumber modal usahatani dan usaha produktif lainnya, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). c. Persepsi anggota Gapoktan tentang faktor-faktor pendukung bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang ketersediaan faktor-faktor pendukung Program PUAP seperti sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan), pasar dan sarana prasarana transportasi, skala yang digunakan ordinal; rendah (tidak tersedia; rataan skor 1-1,66), sedang (tersedia; rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (banyak tersedia; rataan skor 2,34-3,00). d. Persepsi anggota Gapoktan tentang kredibilitas sumber informasi pada bantuan program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang kemampuan, karakter dan penampilan penyuluh pendamping dan PMT, skala yang digunakan ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). 3. Perilaku komunikasi partisipatif adalah interaksi responden dalam berkomunikasi, yang dilakukan secara dialogis atau tatap muka dan, baik

6 34 komunikator atau komunikan sama-sama terlibat didalamnya. Perilaku komunikasi yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari; kontak dengan penyuluh pendamping, kontak dengan PMT, kontak dengan pengurus Gapoktan dan kontak dengan sesama anggota Gapoktan. a. Kontak dengan penyuluh pendamping adalah interaksi responden dalam melakukan komunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan penyuluh pendamping untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Kontak dengan penyelia mitra tani adalah interaksi responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan PMT untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). c. Kontak dengan pengurus Gapoktan adalah interaksi responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan pengurus Gapoktan untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). d. Kontak dengan sesama anggota Gapoktan adalah tindakan responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan sesama anggota Gapoktan untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). 4. Efektivitas komunikasi adalah perubahan yang terjadi dalam diri responden sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut meliputi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku. Efektivitas komunikasi yang diteliti dalam penelitian ini terdiri adalah; pengetahuan responden tentang Program PUAP, sikap responden terhadap Program PUAP dan tindakan responden untuk melaksanakan Program PUAP dimana untuk

7 35 pengukuran pengetahuan dan tindakan menggunakan skala 3 sedangkan sikap menggunakan skala 5. a. Pengetahuan tentang Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut adalah peningkatan pengetahuan tentang Program PUAP, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Sikap terhadap Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut adalah memiliki sifat positif terhadap Program PUAP, skala yang digunakan adalah likert (Singarimbun dan Effendi 1989), dikategori; rendah (rataan skor 1-2,33), sedang (rataan skor 2,34-3,67) dan tinggi (rataan skor 3,68-5,00). c. Tindakan untuk melaksanakan Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan dimaksud adalah menyangkut keterlibatan aktif untuk melaksanakan Program PUAP sesuai prosedur yang berlaku. Skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas instrumen penelitian terkait dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas dicapai dengan cara menguji alat ukur untuk melihat apakah alat ukur tersebut dapat mengukur sesuatu yang semestinya diukur. Reliabilitas dicapai bila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Bungin 2008). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, untuk itu validitas yang dimaksudkan juga harus memiliki validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal, instrumen dikembangkan menurut teori-teori yang relevan sehingga dapat mencerminkan apa yang diukur. Validitas eksternal mencakup pemilihan sampel yang representatif dan mewakili populasi serta dikembangkan dari fakta empiris berupa kenyataan yang telah diungkapkan pada berbagai pustaka empiris, mempertimbangkan pengalaman dan hasil penelitian

8 36 terdahulu dalam kasus yang relevan dan memperhatikan nasehat dan pendapat para ahli, terutama dari komisi pembimbing. Arikanto dikutip oleh Kriyantono (2008) uji validitas menggunakan korelasi product moment dengan rumus : r xy = N XY ( X) ( Y) {N X 2 ( X 2 )} {N Y 2 - ( Y 2 )} Keterangan : r xy = Koofisien korelasi product moment N = Jumlah responden X = Butir soal ke x Y = Total butir soal dalam kuesioner Nilai r xy yang diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien rxy-product moment dari tabel korelasi. Bila r xy (hasil) > dari r xy (tabel) maka butir pertanyaan dinyatakan valid, tetapi bila r xy (tabell) > r xy (hasil) maka perlu ada perbaikan pada pada butir tersebut atau dikeluarkan dari pertanyaan. Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka alat ukur tersebut harus diuji reliabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap instrumen pertanyaan penelitian dengan menggunakan program SPSS Versi 20,0 maka dapat dismpulkan bahwa secara keseluruhan, item pertanyaan valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai corrected item total correlation lebih besar dari r tabel (0,482). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat konsistensi suatu alat ukur, sehingga dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable) dan tetap/ajeg (consistent) (Kriyantono 2008). Reliabilitas instrumen dilakukan melalui ujicoba kuesioner pada responden yang memiliki karakteristik relatif sama dengan calon responden. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan presisi jawaban dari beberapa pertanyaan, maka dilakukan analisis reliabilitas. Dalam hal ini metode yang digunakan ialah metode konsistensi internal dengan teknik Cronbach alpha. Berikut adalah rumus reliabilitas untuk keseluruhan item:

9 37 Keterangan: r 11 k : Koefisien reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σb 2 : Jumlah varians butir σ 2 t : Varians total Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di Desa Gamomeng Kecamatan Sahu Timur terhadap 17 petani anggota Gapoktan Surya Pagi yang bukan merupakan sampel penelitian, tetapi memiliki karakteristik relatif sama dengan responden penelitian. Menurut Kriyantono (2008) untuk menguji instrumen biasanya digunakan sampel. Hasil analisis statistik dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai koefisien uji reliabilitas cronbach alpha (Tabel 3). Tabel 3 Koefisien cronbach alpha hasil uji coba kuesioner Peubah Penelitian Koefisien Cronbach Alpha Persepsi anggota Gapoktan 0,726 Perilaku komunikasi anggota Gapoktan 0,927 Efektivitas komunikasi 0,855 Sumber: Data primer (diolah) Pengujian reliabilitas menggunakan alpha cronbach, untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada skala 0-1 dengan interpretasi reliabilitas instrumen sebagai berikut: 1. Nilai alpha cronbach 0,00-0,20 = kurang reliabel 2. Nilai alpha cronbach 0,21-0,40 = agak reliabel 3. Nilai alpha cronbach 0,41-0,60 = cukup reliabel 4. Nilai alpha cronbach 0,61-0,80 = reliabel 5. Nilai alpha cronbach 0,81-1,00 = sangat reliabel

10 38 Mengacu pada hasil uji reliabilitas (Tabel 3), kisaran nilai reliabilitas berada antara 0,726 sampai dengan 0,927, sehingga dapat dikatakan bahwa reliabilitas instrumen penelitian berkisar antara reliabel sampai dengan sangat reliabel. Pengumpulan dan Analisis Data Wimmer dan Sendjaya (Kriyantono 2008) menjelaskan metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dikenal metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah: 1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi terhadap laporan-laporan yang berkaitan dengan sumber data sekunder. 2. Wawancara berstruktur (setengah terbuka), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan secara mendalam kepada responden secara tatap muka dengan pedoman wawancara yang sebelumnya telah disediakan, diarahkan guna memperoleh data yang belum terungkap dengan kuesioner. 4. Survei dan observasi berstruktur, yaitu bentuk pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melihat secara langsung kenyataan yang ada di masyarakat. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan dimana dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Disamping itu, statistik membandingkan satu hasil yang diperoleh dengan hasil yang terjadi secara kebetulan, sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang diamati memang benar terjadi karena adanya hubungan sistematis antara peubah-peubah yang diteliti, atau hanya terjadi secara kebetulan.

11 39 Data yang terkumpul pada penelitian diolah dengan dua cara, yaitu: 1. Analisis statistik deskriptif terhadap data dan hasil pengamatan. Analisa statistik deskriptif ini digunakan untuk melihat sebaran dari karakteristik dan keadaan dari peubah yang diamati dan menggunakan nilai persentase, rataan skor dan rataan total. 2. Analisis statistik inferensia menggunakan Korelasi Rank Spearman, untuk melihat hubungan antara peubah-peubah terikat dan peubah bebas dengan tingkat kepercayaan 95%. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program microsoft excel dan program komputer perangkat lunak (soft ware) Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 20,0. Adapun rumus Korelasi Rank Spearman adalah: Rs = 1 - N d i 2 i=1 N(N 2 1) Keterangan: Rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman d i N : Perbedaan antara kedua ranking : Banyaknya sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 79 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT Kuesioner ini dibuat dalam rangka penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bunut yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Tumbihe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango terdiri dari Tiga (3) Lingkungan yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 hingga 30 Maret 2015. Penelitian berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional. III. METODE PENELITIAN 3.1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara dan prinsip-prinsip keilmuan untuk untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang ditempuh atau dipergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa 3 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Zozozea, Ondorea Barat, Ndeturea, dan Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai metode penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yang menggambarkan dan menjelaskan strategi komunikasi pedagang kaki

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasx AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan

Lebih terperinci